Anda di halaman 1dari 28

TUGAS

DIBAWAKAN

: LAPORAN KASUS_1
: FEBRUARI 2012

PENATALAKSANAAN NUTRISI PASIEN


KARSINOMA PANKREAS DENGAN GIZI
BURUK

Oleh :
MARDIANA MUSTAWA/C21021806
Pembimbing :
Dr. HAERANI RASYID, M.Kes, SpPD-KGH

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS


BAGIAN ILMU GIZI KLINIS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012

DAFTAR ISI
BAB I.

PENDAHULUAN

BAB II.

PENATALAKSANAAN KANKER PANKREAS


Non Farmakologis
Farmakologis

BAB III. LAPORAN KASUS


Identitas Pasien
Subjektif
Objektif
Assesment
Planning
Monitoring dan Evaluasi
Resume
BAB IV. DISKUSI
Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

ETIOLOGI
PATOMEKANISME
Karsinoma pankreas adalah salah satu tumor saluran pencernaan
yang sering ditemukan. Belakangan ini insidennya cenderung meningkat.
Walaupun

karsinoma

pencernaan

yang

pankreas

berinsiden

tidak
tinggi,

termasuk
tapi

karsinoma

peningkatan

sistem

insidennya

belakangan ini cepat sekali. Karsinoma pankreas adalah penyebab paling


umum keempat kematian kanker di seluruh dunia. Karsinoma pankreas
seringkali memiliki prognosis buruk. Untuk semua stadium kanker, tingkat
kelangsungan hidup selama 1 5 tahun relatif adalah 25% dan 6%, masingmasing untuk karsinoma pankreas lokal kelangsungan hidup 5 tahun adalah
sekitar 20%, sementara kelangsungan hidup rata-rata untuk karsinoma
pankreas lokal dan metastasis secara kolektif mewakili lebih dari 80% dari
individu, masing-masing adalah sekitar 10 dan 6 bulan.1,2,3,4
Gejala klinis karsinoma pankreas tidak spesifik, sehingga sulit
menegakkan diagnosis dini dan umumnya saat terdiagnosis sudah masuk
stadium

lanjut

sehingga

termasuk

salah

satu

keganasan

yang

prognosisnya paling buruk. Sekitar 95% tumor yang bersifat malignansi


pada pankreas adalah adenokarsinoma yang biasanya berasal dari sel
kelenjar yang melapisi saluran pankreas. Kebanyakan adenokarsinoma
terjadi pada daerah kaput pankreas, bagian yang paling dekat dengan
bagian pertama usus halus.

5,6,7

Faktor yang terbukti meningkatkan risiko adalah merokok berat,


diet daging terutama daging goreng yang tebal berlemak dan banyak
kalori, diet rendah serat, diabetes mellitus, obesitas dan diet pemanis
fruktosa, sedangkan faktor minum teh, kopi dan alkohol tidak konsisten
terbukti meningkatkan risiko.5, 8, 9, 10, 11
Pasien

karsinoma

pankreas

stadium

lanjut

umumnya

menderita nyeri yang hebat dan sering disertai gizi buruk berat, kekacauan
metabolik, dan komplikasi gangguan fungsi sistem organ lain.

Saat

seseorang terdiagnosa karsinoma pankreas, sebagian besar penderita


sudah masuk ke dalam status malnutrisi akibat dari keganasan penyakit, di
samping

terjadinya

penurunan

asupan

makan

akibat

gangguan

gastrointestinal yang muncul sebagai gejala awal dari karsinoma pankreas.


Pengaturan diet bagi penderita sangat penting untuk memperbaiki status

gizi dan menjamin kualitas hidup. Terapi pada pasien karsinoma pankreas
stadium lanjut umumnya terapi paliatif berupa operasi paliatif, kemoterapi,
radioterapi, simptomatik dan interfensi nutrisi yang adekuat.12, 13

BAB II
PENATALAKSANAAN KANKER PANKREAS
NONFARMAKOLOGIK
FARMAKOLOGIK
Ca Caput Pankreas
Karsinoma pankreas sering disebut sebagai pembunuh terselubung
karena karsinoma pankreas stadium awal tidak menimbulkan gejala.
Menurunnya kondisi fisik yang dilaporkan berhubungan dengan karsinoma
pankreas, kadang-kadang muncul sebelum terdiagnosa kanker. Sebagian
besar pasien dengan kanker pankreas mengalami nyeri, penurunan berat
badan, atau ikterus. Keluhan nyeri muncul pada 80 85 % pasien dengan
kanker yang terlokalisir atau yang sudah metastasis. Nyeri biasanya
dirasakan pada abdomen bagian atas yang terasa menembus ke belakang.
Nyeri ini mungkin timbulnya intermitten dan menjadi lebih nyeri karena
makanan.

Penurunan

berhubungan

dengan

berat

badan

anoreksia,

bisa

rasa

berlanjut

cepat

lebih

kenyang,

lama,
diare,

ini
atau

steatorhea. Ikterus sering bersama dengan pruritus dan warna urine yang
gelap.

12,13

Kanker yang mulai pada pankreas disebut kanker pankreas. Ketika


kanker pankreas menyebar, ia biasanya berjalan melalui sistim limpatik.
Sistim limpatik mencakup suatu jaringan dari saluran-saluran halus yang
bercabang, seperti pembuluh-pembuluh darah, ke dalam jaringan-jaringan
di seluruh tubuh. Sel-sel kanker dapat juga dibawa melalui aliran darah ke
hati, paru-paru,tulang, atau organ-organ lain. Kanker pankreas yang
menyebar ke organ-organ lain disebut kanker pankreas metastatik.
Gejala awal bervariasi sesuai dengan lokasi kanker. Keganasan pada
korpus atau kauda pankreas berupa keluhan nyeri dan penurunan berat
badan, sementara bila lokasi kanker pada kaput, gejala khas yang muncul
adalah steatorrhea, kehilangan berat badan/pengurusan dan ikterus.

Manifestasi akhir dari karsinoma pankreas adalah diabetes mellitus tipe


lain. Terakhir dilaporkan terjadinya tromboplebitis yang tidak dapat
dijelaskan (Trousseau sign).12,13
Ikterus terutama ditemukan pada kanker kaput pankreas. Walaupun
ikterus dapat menjadi gejala pertama kanker kaput pankreas tapi bukanlah
manifestasi stadium dini. Sekitar 50% pasien kanker kaput pancreas dapat
mengalami hepatomegali. Sebabnya terutama karena kolestatis, dan
kadang kala disebabkan oleh hipertensi portal dan metastasis kanker.
Ketika kanker pankreas menimbulkan obstruksi ekstrahepatik, kadang
dapat diraba pembesaran empedu. Tapi pada kenyataannya, pasien kanker
pankreas dengan ikterus, pembesaran kandung empedu yang dapat diraba
tidak sampai setengah. Kemungkinan ini berkaitan dengan pembesaran
hati. Lokasi pankreas yang dalam menyebabkan massa abdominal tidak
mudah teraba pada kanker pankreas. Begitu teraba massa abdominal,
terlepas dari lesi primer dan metastasisnya, umumnya menunjukkan
penyakitnya sudah lanjut.12,13
Pengobatan kanker pankreas tergantung stadium kanker. Prosedur
Whipple adalah tindakan operasi yang paling sering dilakukan untuk kanker
yang

melibatkan

kaput

pankreas.

Prosedur

ini

dilakukan

dengan

menghilangkan kaput pankreas dan lengkungan dari duodenum secara


bersamaan (pancreato-duodenectomy), membuatkan jalur untuk makanan
dari lambung ke jejenum (gasto-jejunostomy) dan menempatkan putaran
jejenum duktus kistik untuk mengalirkan empedu (cholecysto-jejunostomy).
Tindakan ini hanya dapat dilakukan jika pasien mempunyai kemungkinan
yang besar untuk bertahan hidup setelah operasi

dan jika kanker

terlokalisir tanpa menyerang struktur sekitarnya atau metastasis. Itu


sebabnya tindakan ini masih sedikit yang melakukannya karena tindakan
ini lebih bersifat paliatif saja terutama pada kasus karsinoma pankreas
stadium lanjut. Terapi pembedahan untuk paliatif dilakukan jika keganasan
mengenai atau menekan duodenum atau kolon. Operasi bypass mampu
mengatasi obstruksi dan meningkatkan kualitas hidup, tapi terapi ini tidak
dimaksudkan sebagai penyembuh.

14,15

Setelah operasi, kemoterapi adjuvan dengan gemcitabine pada


beberapa penelitian random yang besar memperlihatkan angka harapan
hidup yang meningkat secara signifikan 5 tahun (sekitar 10 20 %), dan
sebaiknya ditawarkan setelah pasien menjalani operasi. Studi terbaru dari

Universitas Washington yang menggunakan interferon untuk pengobatan


kanker, dan mampu menambah angka harapan hidup. Penggunaan terapi
radiasi masih menjadi perdebatan, dengan kelompok-kelompok di Amerika
Serikat

yang

sementara

sering

menyukai

kelompok-kelompok

penggunaan
di

Eropa

terapi

tidaklah

adjuvan

radiasi,

demikian,

karena

kurangnya studi-studi random yang besar yang memperlihatkan manfaat


dari tindakan ini.

16

Diabetes Mellitus karena Ca Caput Pankreas


Kanker pankreas kadang-kadang mengakibatkan diabetes karena
produksi insulin terhambat dan sebaliknya. Jadi diabetes adalah faktor risiko
baik untuk berkembangnya kanker pankreas dan diabetes dapat menjadi
tanda awal dari penyakit ini pada orang tua.12
Penatalaksanaan diet pada diabetes tipe lain/sekunder sama
dengan diabetes yang primer. Diet pada diabetes bersifat individual yang
bertujuan untuk mencapai dan memelihara kondisi metabolik yang optimal,
mencegah dan mengobati komplikasi diabetes, meningkatkan derajat
kesehatan serta pemberian saran nutrisi dengan mempertimbangkan
kebiasaan dan budaya setempat. Diet yang dianjurkan adalah makanan
dengan komposisi yang seimbang dengan kandungan Karbohidrat : 4565%, Protein : 10-20%, Lemak : 25-30%. Jumlah kalori disesuaikan dengan
pertumbuhan, status gizi, umur, stres akut dan kegiatan fisik, yang pada
dasarnya ditujukan untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
ideal.

17,18,19,20,21

Selain jumlah kalori, pilihan jenis bahan makanan juga sebaiknya


diperhatikan. Pemberian lemak harus diperhatikan jumlahnya karena
adanya malabsorpsi lemak akibat defisiensi enzim lipase sebagai efek dari
karsinoma pankreas. Masukan kolesterol tetap diperlukan, namun jangan
melebihi 300 mg per hari. Sumber lemak diupayakan yang berasal dari
bahan nabati, yang mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh
dibandingkan

asam

lemak

jenuh.

Sementara

asupan

protein

bisa

ditingkatkan. Sebagai sumber protein sebaiknya diperoleh dari ikan, ayam


(terutama

daging

mengandung lemak.

dada),

tahu

dan

tempe,

karena

tidak

banyak

17,18,19,20,21

Asupan serat sangat penting bagi penderita diabetes, diusahakan


paling tidak 25 g per hari. Disamping akan menolong menghambat

penyerapan lemak, makanan berserat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh
juga dapat membantu mengatasi rasa lapar yang kerap dirasakan penderita
DM tanpa risiko masukan kalori yang berlebih. Di samping itu makanan
sumber serat seperti sayur dan buah-buahan segar umumnya kaya akan
vitamin dan mineral.17,18,19,20,21
Ascites
Terapi

ascites

karena

pankreas

masih

kontroversi.

Beberapa

penderita berespon terhadap terapi konservatif seperti pembatasan garam,


diuretik dan hiperalimentasi intravena. Infus somatostatin dapat membantu
dengan cara mengurangi sekresi eksokrin pankreas. Kadang-kadang
intervensi bedah dan endoskopi dibutuhkan.22,23
Pengelolaan ascites karena keganasan merupakan suatu masalah
klinis yang penting ketika ascites menimbulkan gejala yang berat. Pada
pasien dengan ascites yang menegang, lima liter atau lebih cairan harus
dikeluarkan untuk meringankan dispnea, penurunan rasa cepat kenyang,
dan mencegah kebocoran tekanan terkait dari lokasi paracentesis.22,23
Parasentesis abdominal dan analisis yang cermat dari cairan ascites
adalah prosedur yang paling penting dan harus menjadi langkah awal
dalam mengevaluasi pasien ascites. Tindakan ini harus dilakukan pada
semua pasien ascites dengan manifestasi yang akut dan ketika diketahui
adanya kerusakan pada ascites yang diketahui. Parasentesis dapat
dilakukan dengan mudah dan hanya berlangsung selama beberapa menit.
Prosedur ini aman dengan sekitar 1 persen resiko hematom pada dinding
abdomen. Analisis cairan ascites berguna dalam diferensial diagnosis
ascites.22,23
Terapi paracentesis ini secara hemodinamik bermanfaat pada pasien
dengan asites yang menegang, bertentangan dengan kepercayaan yang
populer saat ini. Beberapa uji klinis random terkontrol telah menunjukkan
bahwa

parasentesis

menginduksi

insiden

volume

besar

komplikasi

dengan

lebih

infus

rendah

albumin

dari

terapi

intravena
diuretik.

Paracentesis dengan infus albumin intravena (sekitar 8 g per liter cairan


asites albumin) dianggap terapi pilihan pada pasien dengan ascites yang
tegang. Infus albumin diperlukan karena efektif mencegah penurunan
volume intravaskuler.22,23

BAB III
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS DATA PASIEN
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Pekerjaan
Agama
Status Perkawinan
Alamat
Nomor Rekam Medik
Tanggal Masuk Rumah Sakit
Tanggal Konsul

Ny. Susanty Abiya


Perempuan
34 tahun
Pegawai Negeri Sipil
Islam
Kawin
Gorontalo
473966
23 September 2011
27 September 2011

Tanggal Pemeriksaan
Tanggal Keluar
Diagnosa Masuk
Diagnosa Keluar

13 Oktober 2011
12 November 20011
DM tipe lain + post op distal
pancreatectomy tumor cauda
pankreas + intake kurang
Ca Caput Pankreas

II. SUBJEKTIF
ANAMNESIS
1.

Keluhan Utama : asupan makan berkurang

2. Anamnesis Terpimpin : dialami sejak masuk rumah sakit oleh karena


mual dan muntah, tetapi hari ini sudah tidak muntah lagi (saat
dianamnesis tanggal 27 September 2011), tidak ada gangguan
mengunyah dan gangguan menelan, selera makan ada tapi kurang rasa
cepat kenyang dan kembung, dirasakan keluhan nyeri di ulu hati yang

hilang timbul. Ada riwayat adanya penurunan berat badan dalam tiga
bulan terakhir di mana sebelumnya berat badannya sekitar 50 kg.
Sering mengeluhkan pusing dan rasa lemas.
3. Riwayat Penyakit Sebelumnya : Riwayat dirawat di RS Wahidin pada
bulan Juli 2011 dengan diagnosa Ca Cauda Pankreas DD Ca Ovarium.
Diabetes mellitus diketahui sejak 3 bulan yang lalu saat dirawat di RS
Wahidin dan berobat teratur. Riwayat operasi cauda pankreas pada
bulan Agustus 2011 di RS Wahidin dan alih rawat ke bagian bedah.
Kemudian masuk lagi pada bulan September 2011 untuk rencana
kemoterapi.
4. Riwayat Penyakit Keluarga : penyakit kencing manis tidak ada
dalam keluarga.
5. Riwayat Psikososial : tidak merokok dan tidak minum alkohol.
6. Food Habits : makanan pokok sehari-hari nasi, jagung dan mie instan,
bersama sayur dan lauk terutama ayam dan daging sapi, buah 3-5x
seminggu, suka makan gorengan dan kue-kue sebagai cemilan, 2-x
sehari.
7. Food Recal 24 jam : E = 600 kkal, P = 13 gram (bubur porsi, nasi 9
sdm, mie rebus instan 1 bungkus, ayam porsi)
I. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisis
Keadaan Umum : sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital :
TD

: 90/60 mmHg

: 106 x/menit

: 20 x/menit

: 36,6C

Kulit :

Pucat (-), sianosis (-)

Kepala :

Rambut hitam tidak mudah dicabut, konjunctiva anemis (-/-), sklera


ikterus (-/-), atrofi papil lidah (-), bibir kering (-)

Leher :

Pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran kelenjar tiroid


(-)

Thoraks :

Inspeksi : simetris kiri dan kanan, hilangnya jaringan lemak


subkutan (+)

Palpasi : massa tumor (-), nyeri tekan (-)

Perkusi : sonor

Auskultasi : bunyi pernafasan vesikuler, bunyi tambahan Rh -/-, Wh


-/-, bunyi jantung I/II normal dan reguler.

Abdomen :

Inspeksi : cembung ikut gerak nafas, warna kulit sama, tampak luka
post operasi distal pancreanectomy cauda pankreas, terpasang
drain ascites di perut sebelah kiri.

Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, massa tumor (-), nyeri tekan
(-)

Perkusi : timpani, shiftning dullnes (+)

Auskultasi : sulit dinilai

Ekstremitas :

edema (-l-)

wasting (+l+)

1. Antropometri

BBA

: 45 kg

BB koreksi

: 40,5 kg (koreksi 10 %)

TB

: 157 cm

LILA

: 19,5 cm

BBI

: 51,3 kg

IMT

: 20,5 kg/m2

1. Pemeriksaan Laboratorium
JENIS
PEMERIKSAAN
Hb
WBC
TLC
GDS
GOT
GPT
Ureum
Kreatinin
Natrium
Kalium

21/09/2011

26/09/2011

NILAI NORMAL

14,4
14.100
2.260
560
15
9

14,2
15.090

129
3,9

129
3,4

12,0-16,0gr/dl
4,0-10,0.103/ul
20,0-40,0.103/ul
140 mg/dl
P<32U/I; LK<38
P<31U/I; LK<41
10-50 mg/dl
<1,1 mg/dl
136-145 mmol/l
3,5-5,1 mmol/l

Clorida

99

101

97-111 mmol/l

2. Pemeriksaan Penunjang
USG Abdomen

: tampak massa pada posterosuperior uterus,

DD tumor adneksa
Pemeriksaan PA

: adenokarsinoma differensiasi sedang metastasis ke

limpa.
ECHO

: EF 70

I. ASSESMENT
Status Gizi

: Gizi Buruk

Status Metabolik

: Hiperglikemi on Treatment, Hipoalbuminemia,

Hiponatremia
Status Gastrointestinal

: Fungsional

II. PLANNING
KEB = 1194,1 kkal
KET = 1900 kkal (FA 1,2 FS 1,3)
TERAPI GIZI :

Diet 1900 kkal, rendah lemak, tinggi protein.


Komposisi :
Karbohidrat : 55% (karbohidrat kompleks, serat 25 gram)
Protein

: 20% (hewani : nabati = 1 : 1)

Lemak

: 25% (kolesterol < 300 mg, SFA < 7%, MUFA 10%, PUFA

15%)

Diet dimulai dengan 1000 kkal dan dapat dinaikkan bertahap sesuai
kondisi dan toleransi pasien sampai KET tercapai

Diet diberikan via oral berupa :


Makanan lunak porsi kecil tapi sering (5-6x sehari)
Formula peptisol 6 x 100 kkal
Buah 2 3 porsi

Komposisi dan konsistensi diet dapat berubah sesuai kondisi dan


toleransi pasien.

Kebutuhan cairan 1600 1800 cc/hari (sesuaikan dengan balans


cairan).

Monitoring dan evaluasi asupan harian, tanda vital, lingkar perut.

Monitoring dan evaluasi status gizi, status metabolik dan status


gastrointestinal.

Edukasi gizi pasien dan keluarga.

Usul pemeriksaan :
GDS harian
Elektrolit tiap 2-3 hari
Profil lipid
Albumin
Protein Total
EKG

Setuju rawat sama.

I. MONITORING DAN EVALUASI


1. Asupan
TANGGAL

ENERG
I
(kkal)

%
KET

24-092011

PROTEIN
Gram

Kka
l

GD
S

GD
P

27-092011
750

39,5

29-092011

850

44,7

30-092011

470

24,7

01-102011

296

287

72

118

780

41,1

03-102011

167

89

800

42,1

84

07-102011
08-102011
09-10-

2.260

14,
2

2.050

14,
2

ALB

LLA

350

28-092011

06-102011

Hb

461

26-092011

04-102011

TLC

177

625

32,9

72

19,5

2,9

2011
10-102011

1300

68,4

1.710

11-102011

1000

52,6

13-102011

850

44,7

30

120

6,3

14-102011

1500

78,9

71

284

14,9

15-102011

1600

84,2

84

336

17,7

17-102011

1800

94,7

72

288

15,2

18-102011

1000

52,6

38

152

8,0

19-102011

1300

68,4

46

184

9,7

13,
6

213

132

19,5

20-102011
24-102011

850

44,7

30

120

6,3

25-102011

1350

71,1

45

180

9,5

26-102011

1800

94,7

65

260

13,7

27-102011

1400

73,7

60

240

12,6

29-102011

1850

97,4

67

268

14,1

31-102011

1600

84,2

52

208

10,9

02-112011

2180

114,7

66

264

13,9

03-112011

2525

132,9

71

284

14,9

04-112011

2125

111,8

63

252

13,3

05-112011

1700

89,5

47

188

9,9

06-112011

1300

68,4

47

188

9,9

08-112011

1445

76,1

65

260

13,7

09-112011

900

47,4

29

116

6,1

2,6

95

1.910

11,
7

3,1

1.920

12,
8

3,4

20

3,0

20,5

10-112011

1425

75,0

51

204

10,7

11-112011

2165

113,9

65

260

13,7

12-112011

2115

111,3

59

236

12,4

3,0

21

2. ANTROPOMETRI
TANGGAL

TB

BBA

BB
KOREKS
I

IMT

LLA

28/09/201
1

157

45

40,5

16,
5

19,5

BB
TAKSIRAN
LLA

LINGKAR
PERUT

85

29/09/201
1

87

30/09/201
1

89

04/10/201
1

91

05/10/201
1

88

06/10/201
1

88

07/10/201
1

90

09/10/201
1

90

15/10/201
1

19,5

17/10/201
1

41

18/10/201
1

41

79

19/10/201
1

41

79

08/11/201
1

20,5

92

11/11/201
1

86

12/11/201
1

21

80

3. LABORATORIUM
Jns
Pem

29/0
9

10/1
0

13/1
0

20/10

26/1
0

27/1
0

30/1
0

07/11

10/1
1

11/1
1

Nilai
Normal

Hb

13,6

11,7

12,8

7,1

WBC

15.0
20

14.2
00

18.7
50

12.0
60

TLC

1.71
0

1.91
0

1.92
0

1.81
0

20-40.103/ul

GDS

72

106

200

85

140 mg/dl

GDP

287

GD2PP

308

98

12.0-16.0
g/dl
4.0-10.103/ul

106

HbA1c

140 mg/dl

4-6%

SGOT

60

15

18

SGPT

17

17

Ureum

26

15

26

P<32U/I;
LK<38
P<31U/I;LK<
41
10-50 mg/dl

Kreatini
n

0,7

0,7

0,5

<1,1 mg/dl

3,1

3,4

3,0

Albumi
n

2,9

2,6

3,0

3,5-5 g/dl

Globuli
n

1,3-2,7 g/dl

Prot
Tot

5,1

6,3

5,6

5,7

6,6-8,7 g/dl

As Urat

4,3

Natriu
m

131

130

130

129

135

Kalium

3,6

4,9

3,5

3,9

3,1

3,5-5,1
mmol/l

Clorida

115

106

102

100

99

97-111
mmol/l

TG

117

200 mg/dl

HDL

33

35-55 mg/dl

LDL

118

<130 mg/dl

Kol.
Total

192

<200 mg/dl

2,4-5,7
mg/dl
136-145
mmol/l

Bil.
Total

0,26

1,1 mg/dl

Bil.
Direk

0,07

0,30 mg/dl

PT

17,7

11,5

Amilas
e

12

10,4 12,6
dtk
22,1 28,1
dtk
13-53 U/l

APTT

44,6

24,1

Lipase

22

13-51 U/l

4. KEADAAN UMUM
TGL
S

TE
RA
PI
GI
ZI

28-09-2011

FOLLOW UP
29-09-2011

KU : lemah
Perut kembung (+), sakit
perut (+), selera makan
kurang, BAB sedikit dan
keras, BAK lancar
FR : E = 750 kkal, P = 28
gram

KU : lemah
Selera makan kurang, sakit
perut (+),
BAB biasa, BAK lancar

Anemis (+), LOSF (+),


ascites (+), nyeri tekan dan
nyeri ketok seluruh
abdomen (+), wasting (+),
LP 85 cm
Gizi buruk
Hiperglikemia on treatment
Hiponatremia
GI fungsional

Anemis (+), LOSF (+), ascites


(+), wasting (+), LP 87 cm

KET 1900 kkal


Diet hari ini 1000 kkal
Diet makanan cair :
+ formula diabetasol 8 x
125 kkal
+ buah/jus buah rendah GI
Kebutuhan cairan 16001900 cc/hr
Monitoring tanda vital,
lingkar perut
Koreksi hiponatremia
dengan penambahan garam
pada makanan
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

FR : E = 850 kkal, P = 30
gram

Gizi buruk
Hiperglikemia on treatment
Hipoalbuminemia
Hiponatremia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1000 kkal
Diet makanan lunak : KH 55%,
P 20%, L 25%
+ formula diabetasol 3 x 200
kkal
+ buah/jus buah rendah GI 2-3
porsi
Kebutuhan cairan 1600-1900
cc/hr
Koreksi hiponatremia dengan
menjamin asupan
Pujimin 3 x 2 kapsul
Monitoring lingkar perut
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

30-09-2011
KU : lemah
Muntah (+) warna kuning,
selera makan kurang, perut
cembung, sakit perut
bertambah, BAB encer 3X,
BAK lancar
FR : E = 470 kkal, P = 19
gram
Anemis (+), LOSF (+), ascites
(+), wasting (+), LP 89 cm

Gizi buruk
Hiperglikemia on treatment
Hipoalbuminemia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1000 kkal
Diet makanan cair :
+ formula diabetasol 6 x 100
cc
Diet parenteral :
+ Panamin G 500 cc/hari
Kebutuhan cairan sesuai
balans cairan
Pujimin 3 x 2 kapsul
Monitoring lingkar perut dan
tanda vital
Motivasi pemasangan NGT
tapi pasien menolak
Evaluasi asupan per hari
Usul punksi ascites
Edukasi gizi

TGL
S

03-10-2011

Anemis (+), LOSF (+),


ascites (+), wasting (+)

KU : lemah
Muntah (-), selera makan
kurang, perut masih cembung,
sakit perut (+) sudah
berkurang, BAB biasa, BAK
lancar
FR : E = 780 kkal, P = 22
gram
Anemis (+), LOSF (+), ascites
(+), wasting (+), LP 91 cm

Gizi buruk
Hiperglikemia on treatment
Hipoalbuminemia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1000 kkal
Diet makanan cair :
+ formula diabetasol 6 x
100 kkal
+ buah/jus buah rendah GI
Diet parenteral :
+ Panamin G 500 cc/hari
Kebutuhan cairan 16001900 cc/hari, sesuai balans
cairan
Pujimin 3 x 2 kapsul
Monitoring lingkar perut dan
tanda vital
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

Gizi buruk
Hiperglikemia on treatment
Hipoalbuminemia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1000 kkal
Diet makanan lunak porsi kecil
tapi sering : KH 55%, P 20%, L
25%
+ formula diabetasol 3 x 200
kkal
+ buah/jus buah rendah GI 2-3
porsi
Kebutuhan cairan 1600-1900
cc/hr, sesuai dengan balans
cairan
Pujimin 3 x 2 kapsul
Monitoring lingkar perut
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

P
TE
RA
PI
GI
ZI

TGL
S

P
TE
RA
PI
GI
ZI

KU : lemah

FOLLOW UP
04-10-2011

08-10-2011

FOLLOW UP
10-10-2011

KU : membaik
Selera makan kurang, perut
masih cembung, sakit perut
(-), BAB biasa, BAK lancar

KU : lemah
Selera makan kurang, perut
cembung, sakit perut (-) BAB
encer 7x, BAK lancar

FR : E = 625 kkal, P = 21
gram
Anemis (+), LOSF (+),
ascites (+), wasting (+),
produksi drainase ascites
700 cc/24 jam warna
kemerahan, wasting (+).
Gizi buruk
Hiperglikemia on treatment
Hipoalbuminemia
Hiponatremia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1200 kkal
Diet makanan lunak : KH
55%, P 20%, 25%
+ formula diabetasol 4 x
250 kkal
+ buah/jus buah rendah GI
Kebutuhan cairan 16001900 cc/hari, sesuai balans
cairan
Pujimin 3 x 2 kapsul, ekstra
putih telur 3-4 butir, zink
20mg 1 x 1, pancreoflatin 2
x 1 saat makan
Monitoring lingkar perut
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

FR : E = 1000 kkal, P = 32
gram
Anemis (+), LOSF (+), ascites
(+), wasting (+),

06-10-2011
KU : lemah
Muntah (-), selera makan
kurang, perut cembung, sakit
perut (-), BAB biasa, BAK
lancar
FR : E = 800 kkal, P = gram
Anemis (+), LOSF (+), nyeri
teka (-), ascites (+), wasting
(+), LP 88 cm
Gizi buruk
Hiperglikemia on treatment
Hipoalbuminemia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1000 kkal
Diet makanan lunak porsi
kecil tapi sering : KH 55%, P
20%, L 25%
+ formula diabetasol 3 x 200
cc
+ buah rendah GI
Kebutuhan cairan sesuai
balans cairan
Pujimin 3 x 2 kapsul
Monitoring lingkar perut
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

13-10-2011
KU : lemah
Selera makan kurang, perut
cembung sudah berkurang,
sakit perut (-), BAB encer 3x,
BAK lancar
FR : E = 850 kkal, P = gram
Anemis (+), LOSF (+), nyeri
tekan (-), ascites (+), wasting
(+),

Gizi buruk
Hiperglikemia on treatment
Hipoalbuminemia
GI fungsional

Gizi buruk
Hiperglikemia on treatment
Hipoalbuminemia
GI fungsional

KET 1900 kkal


Diet hari ini 1200 kkal
Diet makanan lunak : KH 55%,
P 20%, L 25%
+ formula diabetasol 4 x 250
kkal
+ buah/jus buah rendah GI
Kebutuhan cairan 1600-1900
cc/hr, sesuai dengan balans
cairan
Pujimin 3 x 2 kapsul
Monitoring lingkar perut
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

KET 1900 kkal


Diet hari ini 1200 kkal
Diet makanan lunak porsi
kecil tapi sering : KH 55%, P
20%, L 25%
+ formula diabetasol 3 x 200
cc
+ buah rendah GI
Kebutuhan cairan sesuai
balans cairan
Human Albumin 1 botol/hari
bila produksi drainase
>500cc/hari
Pujimin 3 x 2 kapsul, ekstra
putih telur 3-4 butir, zink
20mg 1 x 1, pancreoflatin 2 x
1 saat makan

Monitoring lingkar perut


Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

TGL
S

A
P
TE
RA
PI
GI
ZI

TGL
S

A
P
TE
RA
PI

14-10-2011
KU : baik
Selera makan kurang, perut
masih cembung tapi sudah
berkurang, sakit perut (-),
BAB biasa, BAK lancar
FR : E = 1500 kkal, P = 71
gram
Anemis (+), LOSF
(+),produksi drainase
ascites 250 cc/24 jam warna
kemerahan, ascites (-),
peristaltik (+) kesan normal,
wasting (+),wasting (+).
Gizi buruk
Hipoalbuminemia
Hiponatremia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1900 kkal
Diet makanan lunak : KH
55%, P 20%, 25%
+ formula diabetasol 4 x
250 kkal
+ buah/jus buah rendah GI
Kebutuhan cairan 16001900 cc/hari, sesuai balans
cairan
Pujimin 3 x 2 kapsul, ekstra
putih telur 3-4 butir, zink
20mg 1 x 1, pancreoflatin 2
x 1 saat makan
Monitoring lingkar perut
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

18-10-2011
KU : baik
Selera makan membaik,
sakit perut timbul saat
makan makanan keras, BAB
biasa, BAK lancar
FR : E = 1000 kkal, P = 38
gram
Anemis (+), LOSF
(+),produksi drainase
ascites 10 cc/24 jam warna
kemerahan, ascites (-),
peristaltik (+) kesan normal,
wasting (+).
Gizi buruk
Hipoalbuminemia
Hiponatremia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1900 kkal
Diet makanan lunak : KH
60%, P 20%, 20%
+ formula diabetasol 4 x
250 kkal
+ buah/jus buah rendah GI
Kebutuhan cairan 1600-

FOLLOW UP
15-10-2011

17-10-2011

KU : baik
Selera makan membaik, sakit
ulu hati (+) habis makan
keripik pisang, BAB belum hari
ini, BAK lancar

KU : baik
Selera makan membaik, sakit
perut (+) kalau makan
makanan keras, BAB encer,
BAK lancar

FR : E = 1600 kkal, P = 74
gram
Anemis (+), LOSF (+), drain
ascites 400cc/hari, peristaltik
(+) kesan normal, wasting
(+),

FR : E = 1900 kkal, P = 72
gram
Anemis (+), LOSF (+), drain
ascites 80cc/12 jam, wasting
(+)

Gizi buruk
Hipoalbuminemia
Hiponatremia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1900 kkal
Diet makanan lunak : KH 55%,
P 20%, L 25%
+ formula diabetasol 4 x 250
kkal
+ buah/jus buah rendah GI
Kebutuhan cairan 1600-1900
cc/hr, sesuai dengan balans
cairan
Pujimin 3 x 2 kapsul, ekstra
putih telur 3-4 butir, zink
20mg 1 x 1, pancreoflatin 2 x
1 saat makan
Monitoring lingkar perut
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

Gizi buruk
Hipoalbuminemia
Hiponatremia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1900 kkal
Diet makanan lunak : KH
55%, P 20%, L 25%
+ formula diabetasol 4 x 250
cc
+ buah rendah GI
Kebutuhan cairan 1600 cc/hr
Pujimin 3 x 2 kapsul, ekstra
putih telur 3-4 butir, zink
20mg 1 x 1, pancreoflatin 2 x
1 saat makan
Monitoring lingkar perut
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

FOLLOW UP
19-10-2011
KU : baik
Selera makan membaik,BAB
biasa, BAK lancar

24-10-2011

Anemis (+), LOSF (+),


peristaltik (+) kesan normal,
wasting (+),

KU : lemah
Selera makan kurang, sakit
perut (+) hilang timkbul,
mual (+), muntah (-), BAB
biasa, BAK lancar
FR : E = 850 kkal, P = 30
gram
Anemis (+), LOSF (+),
peristaltik (+) kesan normal,
wasting (+)

Gizi buruk
Hipoalbuminemia
Hiponatremia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1900 kkal
Diet makanan lunak : KH 60%,
P 20%, L 20%
+ formula diabetasol 4 x 250
kkal
+ buah/jus buah rendah GI
Kebutuhan cairan 1600-1900

Gizi buruk
Hipoalbuminemia
Hiponatremia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1900 kkal
Diet makanan biasa (nasi
lunak) : KH 55%, P 20%, L
25%
+ formula diabetasol 4 x 250
cc
+ buah rendah GI

FR : E = 1300 kkal, P = 46
gram

GI
ZI

TGL
S

A
P
TE
RA
PI
GI
ZI

TGL
S

O
A
P
TE

1900 cc/hari, sesuai balans


cairan
Pujimin 3 x 2 kapsul, ekstra
putih telur 3-4 butir, zink
20mg 1 x 1, pancreoflatin 2
x 1 saat makan
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

25-10-2011

cc/hr, sesuai dengan balans


cairan
Pujimin 3 x 2 kapsul, ekstra
putih telur 3-4 butir, zink
20mg 1 x 1, pancreoflatin 2 x
1 saat makan
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

FOLLOW UP
27-10-2011

Kebutuhan cairan 1600 cc/hr


Pujimin 3 x 2 kapsul, ekstra
putih telur 3-4 butir, zink
20mg 1 x 1
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

29-10-2011

KU : lemah
Selera makan kurang, mual
(+), muntah (-), kembung,
sakit perut (-), BAB biasa,
BAK lancar
FR : E = 1350 kkal, P = 45
gram
Anemis (+), LOSF (+),
ascites (-), peristaltik (+)
kesan normal, wasting (+)

KU : baik
Selera makan membaik, perut
kembung dan membesar, BAB
biasa, BAK lancar
FR : E = 1400 kkal, P = 50
gram

KU : baik
Selera makan baik, sakit ulu
hati (+), perut membesar,
BAB biasa, BAK lancar
FR : E = 1850 kkal, P = 67
gram

Anemis (+), LOSF


(+),peristaltik (+) kesan
normal, ascites (+) , wasting
(+),

Anemis (+), LOSF (+), ascites


(+), peristaltik (+) kesan
meredup, wasting (+)

Gizi buruk
Hipoalbuminemia
Hiponatremia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1900 kkal
Diet makanan biasa (nasi
lunak) : KH 60%, P 20%,
20%
+ formula diabetasol 4 x
250 kkal
+ buah/jus buah rendah GI
Kebutuhan cairan 16001900 cc/hari, sesuai balans
cairan
Pujimin 3 x 2 kapsul, ekstra
putih telur 3-4 butir, zink
20mg 1 x 1
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

Gizi buruk
Hipoalbuminemia
Hiponatremia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1900 kkal
Diet makanan biasa (nasi
lunak) : KH 60%, P 20%, L
20%
+ formula diabetasol 4 x 250
kkal
+ buah/jus buah rendah GI
Kebutuhan cairan 1600-1900
cc/hr, sesuai dengan balans
cairan
Pujimin 3 x 2 kapsul, ekstra
putih telur 5-6 butir, zink
20mg 1 x 1
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

Gizi buruk
Hipoalbuminemia
Hiponatremia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1900 kkal
Diet makanan biasa (lunak) :
KH 60%, P 20%, L 2%
+ formula diabetasol 4 x 250
cc
+ buah rendah GI
Kebutuhan cairan 1600 cc/hr
Pujimin 3 x 2 kapsul, ekstra
putih telur 5-6 butir, zink
20mg 1 x 1
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

31-10-2011

FOLLOW UP
02-11-2011

KU : lemah
Selera makan kurang, mual
(+), muntah (+) 1x malam,
kembung, BAB belum sejak
kemarin, BAK lancar
FR : E = 1600 kkal, P = 52
gram

KU : baik
Selera makan membaik, perut
kembung dan membesar, BAB
biasa, BAK lancar

Anemis (+), LOSF (+),


ascites (-), peristaltik (+)
kesan meredup ec ascites,
wasting (+)
Gizi buruk
Hipoalbuminemia
Hiponatremia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1900 kkal
Diet makanan biasa (nasi
lunak) : KH 60%, P 20%,
20%

Anemis (+), LOSF


(+),peristaltik (+), ascites (+),
wasting (+),

FR : E = 2180 kkal, P = 66
gram

Gizi buruk
Hipoalbuminemia
Hiponatremia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1900 kkal
Diet makanan biasa (nasi
lunak) : KH 60%, P 20%, L
20%

03-11-2011
KU : baik
Selera makan baik, perut
membesar, BAB biasa, BAK
lancar
FR : E = 2525 kkal, P = 71
gram
Anemis (+), LOSF (+), ascites
(+), wasting (+)
Gizi buruk
Hipoalbuminemia
Hiponatremia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1900 kkal
Diet makanan biasa (lunak) :
KH 60%, P 20%, L 2%
+ formula diabetasol 2-3 x

RA
PI
GI
ZI

TGL
S

+ formula diabetasol 2-3 x


250 kkal
+ buah/jus buah
Kebutuhan cairan 16001900 cc/hari (sesuaikan
balans cairan)
Pujimin 3 x 3 kapsul, ekstra
putih telur 3-4 butir, zink
20mg 2 x 1
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

04-11-2011

+ formula diabetasol 2-3 x


250 kkal
+ buah/jus buah rendah GI
Kebutuhan cairan 1300 cc/hr
Pujimin 3 x 3 kapsul, ekstra
putih telur 5-6 butir, zink
20mg 2 x 1
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

FOLLOW UP
06-11-2011

KU : baik
Selera makan baik, mual
(+), mules, BAB biasa, BAK
lancar
FR : E = 2125 kkal, P = 63
gram

KU : lemah
Mual (+), muntah (+), sakit
perut (+), BAB biasa, BAK
lancar
FR : E = 1300 kkal, P = 47
gram

Anemis (+), LOSF (+),


ascites (+), peristaltik (+),
wasting (+)

Anemis (+), LOSF


(+),peristaltik (+), ascites (+),
wasting (+),

Gizi buruk
Hipoalbuminemia
Hiponatremia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1900 kkal
Diet makanan biasa (nasi
lunak) : KH 60%, P 20%,
20%
+ formula diabetasol 2-3 x
250 kkal
+ buah/jus buah
Kebutuhan cairan 1300
cc/hari
Pujimin 3 x 3 kapsul, ekstra
putih telur 3-4 butir, zink
20mg 2 x 1
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

Gizi buruk
Hipoalbuminemia
Hiponatremia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1900 kkal
Diet makanan biasa (nasi
lunak) : KH 60%, P 20%, L
20%
+ formula diabetasol 2-3 x
250 kkal
+ buah/jus buah
Kebutuhan cairan 1300 cc/hr
Pujimin 3 x 3 kapsul, ekstra
putih telur 5-6 butir, zink
20mg 2 x 1
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi
Pem. Lab : GDS, elektrolit,
albumin, darah rutin.

P
TE
RA
PI
GI
ZI

TGL
S

09-11-2011
KU : lemah
Mual (-), muntah (-), selera
makan menurun, perut
terasa cepat penuh kalau
makan, BAB biasa, BAK
lancar
FR : E = 900 kkal, P = 20
gram
Anemis (+), LOSF (+),
ascites (-), wasting (+)

FOLLOW UP
10-11-2011

250 cc
+ buah/jus buah
Kebutuhan cairan 1300 cc/hr
Pujimin 3 x 3 kapsul, ekstra
putih telur 5-6 butir, zink
20mg 2 x 1
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

08-11-2011
KU : membaik
Mual (+), muntah (+), sakit
perut (-), cepat merasa
kenyang akibat perut
membesar, BAB biasa, BAK
lancar
FR : E = 1445 kkal, P = 65
gram
Anemis (+), LOSF (+), ascites
(+), wasting (+)
LLA 20,5 cm, LP 92 cm.
Gizi buruk
Hipoalbuminemia
Hiponatremia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1900 kkal
Diet makanan biasa (nasi
lunak) porsi kecil tapi sering :
KH 60%, P 20%, L 2%
+ formula diabetasol 2-3 x
250 cc
+ buah/jus buah
Kebutuhan cairan 1300 cc/hr
Pujimin 3 x 3 kapsul, ekstra
putih telur 5-6 butir, zink
20mg 2 x 1
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi
Usul : punksi ascites.

11-11-2011

KU : baik
Mual (-), muntah (-), sakit
perut (+) kadang timbul, perut
cepat penuh kalau makan,
BAB biasa, BAK lancar
FR : E = 1425 kkal, P = 51
gram

KU : membaik
Mual (-), muntah (-),
kembung (-), BAB biasa, BAK
lancar

Anemis (+), LOSF (+), ascites


(+), wasting (+),

Anemis (+), LOSF (+), ascites


(+) berkurang, wasting (+)

FR : E = 2165 kkal, P = 65
gram

P
TE
RA
PI
GI
ZI

Gizi buruk
Anemia
Hipoalbuminemia
Hiponatremia
Deplesi ringan sistem imun
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1900 kkal
Diet makanan biasa (nasi
lunak) porsi kecil tapi
sering : KH 60%, P 20%, L
20%
+ formula diabetasol 2-3 x
250 kkal
+ buah/jus buah
Kebutuhan cairan 800-1000
cc/hari
Pujimin 3 x 3 kapsul, ekstra
putih telur 3-4 butir, zink
20mg 2 x 1
Koreksi hiponatremia
dengan penambahan garam
pada makanan
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

Gizi buruk
Anemia
Hipoalbuminemia
Hiponatremia
Deplesi ringan sistem imun
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1900 kkal
Diet makanan biasa (nasi
lunak) porsi kecil tapi sering :
KH 60%, P 20%, L 20%
+ formula diabetasol 2-3 x
250 kkal
+ buah/jus buah
Kebutuhan cairan 800-1000
cc/hr
Pujimin 3 x 3 kapsul, ekstra
putih telur 5-6 butir, zink
20mg 2 x 1, madu 3x1 sdm.
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

FOLLOW UP
TGL
S

P
TE
RA
PI
GI
ZI

12-11-2011
KU : baik
Mules (+), BAB biasa, BAK
lancar
FR : E = 2115 kkal, P = 59
gram
Anemis (+), LOSF (+),
ascites (+) berkurang,
wasting (+)
LP 80 cm
Na/K/Cl (11/11/2011) :
135/3,1/99
Gizi buruk
Anemia
Hipoalbuminemia
Imbalans elektrolit
Deplesi ringan sistem imun
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1900 kkal
Diet makanan biasa (nasi
lunak) : KH 60%, P 20%, L
20%
+ formula diabetasol 2-3 x
250 kkal
+ buah/jus buah
Kebutuhan cairan 800-1000
cc/hari
Pujimin 3 x 3 kapsul, ekstra
putih telur 3-4 butir, zink
20mg 2 x 1, madu 3x1-2
sdm.
Koreksi elektrolit dengan
menjamin asupan adekuat.
Evaluasi asupan per hari

LP 86 cm.
Albumin post punksi ascites
3,0
Gizi buruk
Anemia
Hipoalbuminemia
Hiponatremia
GI fungsional
KET 1900 kkal
Diet hari ini 1900 kkal
Diet makanan biasa (nasi
lunak) porsi kecil tapi sering :
KH 60%, P 20%, L 20%
+ formula diabetasol 2-3 x
250 cc
+ buah/jus buah
Kebutuhan cairan 800-1000
cc/hr
Pujimin 3 x 3 kapsul, ekstra
putih telur 5-6 butir, zink
20mg 2 x 1, madu 3x1 sdm.
Evaluasi asupan per hari
Edukasi gizi

Edukasi gizi

VII.RESUME
Seorang wanita umur 34 tahun dengan gizi buruk dirawat di lontara 1
bawah kelas II kamar 3 dan palem atas kamar 8 dengan asupan makan
kurang disertai mual dan muntah, tidak ada gangguan mengunyah dan
gangguan menelan, selera makan ada tapi kurang karena rasa cepat
kenyang dan kembung, dirasakan keluhan nyeri di ulu hati yang hilang
timbul, ada riwayat adanya penurunan berat badan. Pasien mempunyai
riwayat makan makanan berlemak tinggi setiap hari. Hasil pemeriksaan fisis
ditemukan konjunctiva anemis, hilangnya jaringan lemak subkutan, ascites,
dan wasting. Pada peemeriksaan laboratorium ditemukan penurunan Hb,
TLC, albumin, natrium, PT dan APTT. Pada pemeriksaan patologi anatomi
ditemukan adenokarsinoma differensiasi sedang metastase ke limfa.
Penatalaksanaan gizi yang diberikan adalah untuk memperbaiki status gizi
dan status metabolik pasien melalui terapi gizi seimbang. Monitoring dan
evaluasi dari asupan, antropometri dan laboratorium dilakukan untuk
menilai intervensi gizi yang telah diberikan.

BAB IV
DISKUSI
Pada

pasien

ini

telah

terjadi

penurunan

berat

badan

yang

progresinya cepat, hal ini diakibatkan oleh proses keganasan dari penyakit
dan keluhan dari sistem gastrointestinal. Keluhan yang paling sering
dirasakan adalah nyeri abdomen yang biasanya menjadi keluhan pertama.
Nyeri paling sering dirasakan pada daerah abdomen atas sehingga sering
mengeluhkan sebagai nyeri epigastrium. Untuk mengurangi nyeri pasien
sering tidur dengan posisi membungkuk dan miring. Kadang dirasakan nyeri
abdomen setelah makan sebagai salah satu tanda obstruksi duktus
koledokus atau duktus pankreas tapi kami tidak menemukan tanda-tanda
ikterus

pada

pasien

ini.

Pemeriksaan

laboratorium

menunjukkan

peningkatan kadar gula darah sebagai diabetes mellitus tipe lain, salah satu
komplikasi dari karsinoma pankreas.
Ada pembentukan ascites sebagai akibat dari kanker-kanker, yang
disebut sebagai malignant ascites. Tipe-tipe ascites ini secara khas adalah
manifestasi-manifestasi dari kanker-kanker yang telah lanjut dari organorgan dalam rongga perut, seperti, kanker usus besar, kanker pankreas,
kanker lambung, kanker payudara, lymphoma, kanker paru-paru, atau
kanker indung telur. Sebelumnya telah dikemukakan bahwa sekitar 50%
pasien kanker pancreas dapat mengalami hepatomegali yang disebabkan
oleh kolestatis sebagai sebab utama, hipertensi portal atau malignansi.
Kenaikan dalam tekanan darah portal dan pengurangan albumin sebagai
protein yang diangkut dalam darah mungkin bertanggung jawab dalam
pembentukan gradient tekanan dan berakibat pada ascites.22
Terapi yang kami berikan adalah pemberian infus albumin intravena
(sekitar 8 g per liter cairan asites albumin) sebagai pendamping dari
tindakan paracentesis. Infus albumin diperlukan karena efektif mencegah
penurunan volume intravaskuler. Selain itu, pemberian kapsul albumin
dengan dosis 3 x 2-3 kapsul untuk menstabilkan level albumin pasien dan
perbaikan keadaan umum pasien untuk rencana pemberian kemoterapi
paliatif pasca operasi.23
Pasien ini menderita nyeri yang hebat dan disertai gizi buruk dan
kekacauan metabolik. Terapi yang diberikan lebih ditujukan kepada keluhan
(terapi simptomatik) dan suportif. Pengendalian nyeri dapat memperbaiki
kualitas hidup dan kondisi umum sehingga diharapkan bisa memperpanjang
masa survival. Selain itu, diperlukan dukungan gizi yang tepat, mengoreksi
kekacauan metabolic dan menjaga fungsi faal organ vital.

Kebutuhan kalori pada pasien ini berdasarkan perhitungan HarrisBenedict dengan faktor aktifitas 1,2 (pasien hanya di tempat tidur) dan
faktor stres 1,3 didapat kebutuhan energi total sebanyak 1900 kkal.
Jumlah KH yang diberikan sebanyak 261 gram. Protein yang diberikan
cukup

tinggi

karena

pasien

menderita

gizi

buruk

dan

terdapat

hipoalbuminemia, asam amino didapat selain dari makanan juga dengan


suplementasi ekstrak ikan gabus dan ekstra putih telur. Sedangkan
untuk lemak, diberikan 20% dari kebutuhan energi total dengan
pembatasan lemak jenuh < 7%.18,19,24

Pemberian
antioksidan

dapat

antioksidan

pada

meningkatkan

pasien

respon

ini

menjadi

kekebalan

penting,

dengan

jalan

mengurangi beban radikal bebas. Antioksidan yang diberikan selain


bersumber dari makanan jus, buah dan sayuran juga dari suplementasi
zink. Zink dibutuhkan untuk sintesis protein dan juga ko-faktor pada
reaksi enzimatik. Zink merupakan komponen lebih dari 300 enzim yang
berfungsi pada perbaikan luka, sintesis protein, kekebalan, dan proteksi
terhadap radikal bebas. Zink juga dapat menghambat pertumbuhan
bakteri. Kebutuhan zink untuk penyembuhan luka adalah 30-200 mg
perhari.25
Edukasi tentang asuhan perawatan DM dan terapi paliatif pada
kanker merupakan pendidikan dan latihan mengenai pengetahuan dan
ketrampilan dalam pengelolaan diet DM dan penyakit kanker paliatif
yang diberikan kepada pasien dan anggota keluarganya. Diberikan
edukasi gizi yang terus-menerus pada pasien dan keluarganya tentang
pentingnya asupan gizi yang seimbang agar bisa mencapai kualitas
hidup yang baik. Selama dirawat, walaupun status pasien belum
mengalami perbaikan, tapi lingkar lengan atas mengalami kenaikan,
gula darah dapat dikontrol, dan gangguan gastrointestinal yang
menyebabkan pasien mengalami penurunan berat badan dapat teratasi.
KESIMPULAN
Karsinoma pankreas yang terdeteksi biasanya sudah sampai
pada stadium lanjut, setelah penderita mengalami berbagai keluhan
gastrointestinal dan kekacauan metabolik. Karsinoma pankreas dapat
menyebabkan

berkurangnya

sekresi

hormon

insulin

dan

timbulnya

resistensi insulin yang berkembang menjadi diabetes. Adanya ascites


sebagai efek dari keganasan kanker-kanker pada rongga perut. Pemberian
terapi paliatif pada kanker pankreas stadium lanjut ditujukan untuk
memperbaiki keadaan umum dan kualitas hidup pasien.
SARAN

Disarankan pada pasien agar mengkonsumsi makanan


seimbang yang rendah lemak dengan asupan serat cukup baik dari
sayuran maupun buah-buahan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Hariharan, D.; Saied, A.; Kocher, H. M. (2008). "Analysis of mortality


rates for pancreatic cancer across the world". HPB 10 (1): 5862.
doi:10.1080/13651820701883148. PMC 2504856. PMID 18695761.
2. American Cancer Society: Cancer Facts & Figures 2010: incidence
estimates, and survival percentages.
3. National

Cancer Institute.

General

Information

About Pancreatic

Cancer.
4.

Benson AB, Myerson RJ, and Sasson AR. Pancreatic, Neuroendocrine


GI, and Adrenal Cancers. Cancer Management 13th edition.

5. Kusumayantu, Ratu Rasih, et al. Problems in Diagnosis Approach for


Carcinoma

of

Pancreatic

Head.

The

Indonesia

Journal

of

Gastroenterology, Hepatology and Digestive Endoscopy.


6. What You Need To Know About Cancer of the Pancreas National
Cancer Institute". 2002-09-16. p. 4/5. Pannala R, Basu A, Petersen GM,
Chari ST (January 2009).
7. Chan JM, Wang F, Holly EA (September 2005). "Vegetable and fruit
intake and pancreatic cancer in a population-based case-control study
in the San Francisco bay area". Cancer Epidemiology, Biomarkers &
Prevention 14 (9): 20937.
8.

"Red Meat May Be Linked to Pancreatic Cancer". Journal of the


National Cancer Institute. WebMD. 2005-10-05.

9.

"Soft Drink and Juice Consumption and Risk of Pancreatic Cancer: The
Singapore Chinese Health Study".

10."Cancer cells slurp up fructose, U.S. study says". Reuters. 2010-08-02.


Retrieved 2010-08-02.
11."Obesity Linked to Pancreatic Cancer". American Cancer Society.
Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention (Vol. 14, No. 2: 459
466). 2005-03-06. Archived from the original on February 5, 2008. K P
Moore and G P Aithal. Guidelines on the management of ascites in

cirrhosis. Gut 2006;55;1-12.


12.Bakkevold KE, Arnesj B, Kambestad B (April 1992). "Carcinoma of the
pancreas and papilla of Vater: presenting symptoms, signs, and
diagnosis related to stage and tumour site. A prospective multicentre
trial in 472 patients. Norwegian Pancreatic Cancer Trial". Scandinavian
Journal of Gastroenterology 27 (4): 31725.

13.Frank J. Domino M.D. (2007). 5 minutes clinical suite version 3.


Philadelphia, PA: Lippincott Williams & Wilkins.
14. "Surgical Treatment of Pancreatic Cancer". Johns Hopkins University.
Retrieved 5 September 2009.
15."Laparoscopic Pancreas Surgery". Johns Hopkins University.
16.Neoptolemos JP, Stocken DD, Friess H, et al. (March 2004). "A
randomized trial of chemoradiotherapy and chemotherapy after
resection of pancreatic cancer". The New England Journal of Medicine
350 (12): 120010.
17.Suyono S. Pengaturan Makan dan Pengendalian Glukosa Darah. In:
Waspadji S, editor. Pedoman Diet Diabetes Melitus. 2 ed. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI; 2009. p. 9-15.
18.ADA. Standards of Medical Care in Diabetes2010. DIABETES CARE
2010;33.
19.Bantle JP, Wylie-Rosett J, Albright AL, M. C, Nathaniel G. Clark, Marion J.
Franz,

et

al.

Nutrition

Recommendations

and

Interventions

for

Diabetes. DIABETES CARE: ADA; 2008. p. 61-78.


20.Width M, Renhard T. Diabetes. In: DavidTroy, editor. The Clinical
Dietitian's Essential Pocket Guide. 1 ed. Baltimore: Lippincott Williams
& Wilkins; 2009. p. 183-206.
21.Syahbudin S. Diabetes Melitus dan Pengelolaannya. In: Waspadji S,
Sukardji K, Octarina M, editors. Pedoman Diet Diabetes Melitus. 2 ed.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2009. p. 2-8.
22.Rita Sood. Ascites : Diagnosis and Management. In Journal of Indian
Academy of Clinical Medicine, volume 5, No. 1.
23.Moore, KP. Guidelines on the management of ascites in cirrhosis. Gut
2006;55;1-12.

24.Al-Sarraj T, Saadi H, Calle MC, Volek JS, Fernandez ML. Carbohydrate


Restriction, as a First-Line Dietary Intervention, Effectively Reduces
Biomarkers

of

Metabolic

Syndrome

in

Emirati

Adults.

Nutr2009;139:166776.
25.Sukardji K, Waspadji S. Gizi Pada Penyembuhan Luka. In: Waspadji
S, editor. Pedoman Diet Diabetes Melitus. 2 ed. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI; 2009. p.110-4.

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan Kasus Heg
    Laporan Kasus Heg
    Dokumen15 halaman
    Laporan Kasus Heg
    Kiki Rizkia
    100% (2)
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat
  • Infeksi Jamur Pada Susunan Saraf Pusat
    Infeksi Jamur Pada Susunan Saraf Pusat
    Dokumen8 halaman
    Infeksi Jamur Pada Susunan Saraf Pusat
    Tulus Java
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen2 halaman
    Bab Iv
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat
  • Dapus
    Dapus
    Dokumen1 halaman
    Dapus
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat
  • Obgyn Kala3
    Obgyn Kala3
    Dokumen8 halaman
    Obgyn Kala3
    nami_yha6397
    Belum ada peringkat
  • Case Thalassemia
    Case Thalassemia
    Dokumen22 halaman
    Case Thalassemia
    maniezbed
    100% (3)
  • Endah Hiperemesis Gravidarum Ringan
    Endah Hiperemesis Gravidarum Ringan
    Dokumen18 halaman
    Endah Hiperemesis Gravidarum Ringan
    Ummu AL Kiram
    Belum ada peringkat
  • Daftar Gambar
    Daftar Gambar
    Dokumen2 halaman
    Daftar Gambar
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat
  • Hiperemesis Gravidarum HG PDF
    Hiperemesis Gravidarum HG PDF
    Dokumen2 halaman
    Hiperemesis Gravidarum HG PDF
    Dyah Ayu Kusumawarddhani
    Belum ada peringkat
  • Dapus
    Dapus
    Dokumen1 halaman
    Dapus
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Gambar
    Daftar Gambar
    Dokumen2 halaman
    Daftar Gambar
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat
  • Oma
    Oma
    Dokumen2 halaman
    Oma
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka Baru
    Daftar Pustaka Baru
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka Baru
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen1 halaman
    Bab 3
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen1 halaman
    Bab 2
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat
  • BAB IV New
    BAB IV New
    Dokumen2 halaman
    BAB IV New
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen1 halaman
    Bab V
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Kasus Sarah
    Presentasi Kasus Sarah
    Dokumen60 halaman
    Presentasi Kasus Sarah
    sempak_pitung
    Belum ada peringkat
  • Daftar Harga Kue
    Daftar Harga Kue
    Dokumen1 halaman
    Daftar Harga Kue
    alhamdulilllahyah
    Belum ada peringkat