Anda di halaman 1dari 31

REFERAT

PREEKLAMSIA
Mira M Umanailo

2010730070

Dosen Pembimbing : dr. Kartini, Sp.OG

Definisi
Hipertensi : tekanan darah sistolik dan
diastolik 140/90 mmhg.
Preeklamsia ringan : hipertensi dengan
protein uria 300mg/ 24 jam atau +1
Preeklamsia berat : preeklamsia dengan
tekanan darah sistolik 160 mmHg dan
diastolik
110 mmHg disertai dengan
protein uria lebih 5g/24 jam atau +4 dalam
pemeriksaan kualitatif
Protein uria : adanya 300mg protein dalam
urin selama 24 jam atau 1 dipstick

Klasifikasi

Preeklampsia Ringan
1. TD >140 / 90 mmHg
15 mmHg
2. Proteinuria kuantitatif
(Esbach) 300 mg / 24 jam,
atau dipstick +1.

Preeklampsia Berat

Tekanan darah dalam keadaan


istirahat >160 / 110mmHg
Proteinuria kuantitatif (Esbach)
5 gr/24 jam, atau dipstick +2,
Oliguria 500 mL/24 jam,
Peningkatan creatinine serum
(>1.2mg/dL),
Edema paru atau sianosis.

Impending eklampsia
Nyeri epigastrium
Nyeri kepala frontal, skotoma dan
pandangan kabur
Gangguan fungsi hepar, meningkatnya
alanine dan aspartat amino transferase
Tanda-tanda hemolisis dan mikro angiopati
Trombositopenia <100.000/mm3.
Munculnya komplikasi sindroam HELLP.
(Lipstein,2003)

Hipertensi dalam Kehamilan

National High Blood Pressure Education Program in Pregnancy (2000)


20 minggu

<

12

>
partus

1-2%
Hipertensi
Kronis

Proteinuria
(-)

Superimposed
Preeklampsia
Proteinuria
(+)

3-4%

3-4%

Hipertensi
gestasional

Proteinuria
(-)

Preeklampsia

1-2%
Impending
eklampsia

PER
Prot
+1

Kenaikan tekanan diastolik 15 mmHg atau > 90mmHg

PEB
prot
+2

>110

PEB +

Eklampsia

Kejang

Gejala*

> 90mmHg

Faktor Presdisiposisi

Riw keluarga preeklampsia-eklampsia


Riw preeklampsia kehamilan sebelumnya
Abnormal Doppler kehamilan 18-24mgg
10 tahun atau lebih jarak antara kelahiran
sebelumnya
Mengasuh dua bayi lebih
Diabetes mellitus gestasional
Adanya trombofilia
Adanya hipertensi atau penyakit ginjal
Sosio ekonomi lemah.

Etiologi...disease of theories
Peran immunologis
Peran genetik/ familial
Iskemik plasenta
Peran prostasiklin dan tromboksan
Peran renin- angiontensinaldosteron
Difisiensi mineral dan diet
Metabolisme kalsium

PRE-EKLAMPSIA
Sindrom spesifik
kehamilan > 20 minggu
berkurangnya perfusi organ
akibat vasospasme dan aktivasi endotel
sehingga terjadi hipertensi, proteinuria
dan oedem.

Diagnosis PEB (> 20 minggu)


Tekanan darah : 160/110 mmHg
Protein Uria : 5g/24 jam atau +3
Oligouria (<500ml/ 24 jam)
Gangguan visus dan serebral yang menetap
Nyeri epigastrium
Sindroma HELLP
Oligohidramnion, perlambatan janin, atau abrupsi
plasenta
Dahulu : dua dari trias hipertensi, edema dan
proteinuria
Sekarang : hipertensi dan proteinuria, Edema
BUKAN kriteria diagnostik

Pemeriksaan laboratorium

CBC dan apusan darah tepi


Tes fungsi liver

Kadar serum kreatinin


Faktor koagulasi yang abnormal
Asam urat

Gambaran radiologis
CT- Scan kepala perdarahan intracranial, defisit neurologis atau
kejang dengan post-ictal yang memanjang
Ultrasonografi

Kardiotokografi mengetahui stres fetal dalam rahim dan dapat


monitor fetus secara menetap.

Perawatan dan Pengobatan Preeklamsia


berat

Pengobatan hipertensi
Pencegahan kejang
Pengelolaan cairan
Pelayanan suportif terhadap penyulit organ yang terlibat.
Saat yang tepat untuk persalinan

Monitoring di Rumah Sakit

Observasi Tanda Vital : TD,Nadi,suhu, RR


Observasi Tanda Klinik : nyeri kepala, gangguan visus, nyeri
epigastrium, dan kenaikan cepat berat badan.

Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan CTG dan USG

Manajemen umum perawatan PEB


1.
2.

Sikap terhadap penyakitnya : pemberian obatobatan dan edukasi.


Sikap terhadap kehamilannya :

Aktif : manajemen agresif, kehamilan diakhiri


(terminasi) setiap saat bila keadaan
hemodinamika sudah stabil.
Konservatif : berarti kehamilan tetap
dipertahankan bersamaan dengan pemberian
pengobatan medikamentosa.

Sikap Terhadap Penyakitnya

Penderita PEB harus masuk rumah sakit dan dirawat inap.


Dianjurkan tirah baring ke salah satu sisi (kiri).
Pengelolaan cairan : karena PEB mempunyai resiko terjadinya
edema paru dan oliguria.
Dipasang Foley catheter

Pemberian Obat Anti Kejang

MgSO4
Cara pemberian :

1.

Loading dose : initial dose


4 gram MgSO4 : intravena, (40% dalam
10cc) selama 15 menit.
2. Maintenance Dose
diberikan infus 6 gram dalam larutan
ringer/6jam.

Syarat Pemberian MgSO4


Harus tersedia antidotum bila terjadi intoksikasi yaitu kalsium
glukonas 10 %= 1g (10% dalam 10cc) diberikan I.V 3 menit
Refleks patella (+) kuat.

Frekuensi pernafasan > 16 x/mnt, tidak ada tanda-tanda distres


pernafasan.

MgSO4 Dihentikan
Ada tanda-tanda intoksikasi
Setelah 24 jam pascapersalinan atau setelah
kejang terakhir.
Pemberian MgSO4 dapat menurunkan resiko
kematian ibu dan didapatkan 50 % dari
pemberiannya menimbulkan efek Flushes
(rasa panas)

Diazepam
Dosis awal 10-20 mg bolus intravena.
Dosis tambahan 5-10 mg intravena (jika diperlukan)

Pemberian Antihipertensi
Nifedipin
Dosis awal 10-20 mg, diulangi 30 menit bila perlu. Dosis
maksimum 120 mg/ 24 jam.

Nifedipin tidak boleh diberikan secara sublingual karena efek


vasodilatasi sangat cepat.sehingga hanya boleh diberikan peroral.

Diuretikum

Golongan furosemide dan


tiazid dapat meurunkan
fungsi utero plasenter

1.

Tidak diberikan secara rutin kecuali bila ada edema paru,


edema anasarka, dan payah jantung kongestif .
Memperberat hipovolemia

2.
3.
4.
5.

Memperburuk perfusi utero-plasenta


Meningkatkan hemokonsentrasi
Menimbulkan dehidrasi pada janin
Menurunkan berat badan janin

Kardiotonik
bila ada payah jantung
Antipiretika
bila suhu rektal >38,5 C
Antibiotik
Analgetik

Sikap Terhadap Kehamilannya

IBU
1.
2.
3.
4.
5.

Perawatan aktif (agresif):


Umur kehamilan 37 minggu.
Adanya tanda-tanda Impending eclamsia.
Kegagalan terapi pada perawatan konsevatif : keadaan klinik
dan laboratorik memburuk
Diduga terjadi solutio plasenta
Timbul onset persalinan, ketuban pecah, atau perdarahan.

JANIN
Adanya tanda-tanda fetal distress
Adanya tanda-tanda (IUGR)
CTG nonreaktif
Terjadinya oligohidramnion

Perawatan Konservatif
Indikasi perawatan konservatif bila kehamilan preterm < 37
minggu tanpa ada tanda-tanda impending eclamsia dengan
keadaan janin baik.

PROGNOSIS
Morbiditas dan mortalitas (Sibai B.M,2003).
umur kehamilan
beratnya penyakit
kualitas penanganan
adanya penyakit penyerta lainnya

PROGNOSIS
Kriteria Eden.
Dikatakan buruk bila:
koma yang lama,
nadi > 120x/menit,
suhu > 40 C,
tekanan darah sistolik >200mmHg,
kejang > 10 kali,
proteinuria > 10 gr/dl
tidak terdapat oedem.

Daftar Pustaka
1. Prasetyawan.2002.Perbandingan kadar kalsium darah pada PreEklampsia berat dan kehamilan
normotensi.SMF OBGIN FK Univ. Diponegoro : Semarang
2. Rambulangi, John.2003.Penanganan dan pendahuluan prarujukan penderita preeklampsia berat
dan eklampsia. SMF OBGIN FK Univ. Hasanuddin : Makassar
3. Subhaberata, Ketut. 2001. Penanganan preeklampsia berat dan eklampsia. UPF OBGIN RSU
Tarakan : Indonesia.
4. Tukur Jamilu, 2009. The use of magnesium sulphate for treatmen severe preeclampsia and
eclampsia. Available at www.annalsafrmed.org
5. Kee-Hak Lim.2009. Preeclampsia.Available on www.emedicine.com
6. Matthiesen, Leif. 2005. Immunology of preeclampsia. S. Karger AG, Basel : New York
7. Zina Semenovskaya.2010.Pregnancy, preeclampsia. Available from www.emedicine.com
8. Virginia D. Winn. 2009. Severe Preeclampsia-Related Changes in Gene Expression at the
Maternal-Fetal Interface Include Sialic Acid-Binding Immunoglobulin-Like Lectin-6 and Pappalysin2. Available from www.theendocrinesociety.com
9. Cunningham, F. Gary. 2001. William Obsetrics 21st edition. McGraw-Hill : New York
10. James, Scott. 2003. Danforths Obsetrics and Gnyecology 9th edition. Lippincolt William and
Wilkins : England

Anda mungkin juga menyukai