Anda di halaman 1dari 3

Bawang merah dan bawang putih merupakan komoditi pertanian yang banyak dibutuhkan

penduduk di dunia, terutama dimanfaatkan sebagai bahan penambah penyedap atau pewangi
beberapa jenis makanan. Sekarang ada orang yang memanfaatkannya dalam bentuk hasil
olahan, seperti acar (pickle), tepung dan makanan dalam kaleng. Berbagai makanan seharihari yang menjadi nikmat dan sehat karena keberadaan kedua tumbuhan ini. Di balik
kelezatan kedua bawang tersebut, ternyata terdapat zat yang dapat membantu sel tubuh
manusia dapat bekerja secara optimal.
Bawang merah berasal dari tanaman Allium cepa suku Amaryllidaceae. Secara empiris,
bawang merah dipakai untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan, termasuk sakit
tenggorokan, penyakit kulit, keropos tulang, diabetes, kolesterol tinggi. Berbagai hasil
penelitian menunjukkan peran bawang merah dalam menurunkan risiko terkena berbagai
jenis kanker. Konsumsi bawang merah dalam jumlah sedang diyakini dapat mengatasi jenis
kanker usus bagian bawah, ovarium, dan larings.
Bawang putih memiliki nama ilmiah Allium sativum dari suku Amaryllidaceae. Bawang
putih dipercaya bisa menurunkan kadar kolesterol sehingga bisa menghindarkan manusia dari
serangan jantung, dan stroke, serta memperbaiki sirkulasi darah. Bawang putih juga diyakini
menurunkan kadar lemak darah. Berbagai penelitian pernah dilakukan terhadap senyawa
alisin yang diekstraksi dari bawang putih. Hasilnya, terjadi penurunan lipid alias lemak.
Namun, alisin hanya dijumpai pada serbuk bawang putih dan bawang putih segar saja.
Sementara, minyak bawang putih tidak mengandung senyawa berkhasiat itu.
Di dalam bawang merah dan putih dijumpai zat aktif yang mengandung unsur sulfida,
terutama dalam bentuk sistein. Senyawa S-alkil sistein sulfoksida tersebut terurai menjadi
berbagai senyawa tiosulfinat dan polisulfida oleh kerja enzim alinase. Kedua produk
dekomposisi itu bersifat mudah menguap dan mempunyai aktivitas antidiabetes, antibiotik,
hipokolesterolemia, fibrinolitik aktivitas biologik, dan lain-lain. Terdapat juga senyawa
golongan peptida yang mengandung sulfur dan bersifat tidak menguap, serta protein yang
mempunyai berbagai aktivitas. Tetapi yang terpenting untuk diketahui adalah bawang
merupakan sumber senyawa polifenol yang luar biasa, termasuk di dalamnya senyawa
flavonoid. Senyawa polifenol inilah yang berkhasiat sebagai antioksidan. Kandungan nutrisi
bawang merah cukup kaya. Dalam 100 gram bawang mentah terdapat vitamin E, K, kalsium,
zat besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium, dan seng (zinc). Konsumsi secara teratur, dapat
menghindarkan kita dari kekurangan unsur vitamin dan mineral.

BAWANG MERAH
Bawang merah merupakan tanaman berumbi lapis, tinggi 60 1,20 cm, umbi lapis
berkembang baik, berbentuk bulat telur, bulat atau bulat pipih tertekan; bentuk dan besarnya
sangat bervariasi dengan tebal 4 15 cm, dengan atau tanpa umbi lapistambahan. Daun roset,
akar lebih pendek dari ibu tangkai bunga payung, tangkai bunga 3kali panjang mahkota
bunga atau lebih, kepala oval sampai bulat me manjang dantumpul, dengan garis tengah
berwarna hijau di bagian tengahnya putih kehijauan atauviolet, panjang 4-6 mm. Tangkai
benang sari mempunyai pangkal lebih besar dengan bakal buah tiga ruangan.Tanaman ini
berasal dari Asia Barat yaitu Palestina dan masuk ke Indonesia melalui India. Berikut adalah
klasifikasi tanaman bawang merah. (Prabowo, 2007)

Pada garis besarnya dikenal 2 jenis bawang merah yaitu bawang merah biasa
(Alliumascolanum) dan bawang merah bombay (Allium cepa L.). Allium ascolonicum
dikenaldengan bawang merah blambangan merupakan jenis bawang merah yang banyak
digunakan.
Senyawa Aktif Bawang Merah

Allisin dan Alliin


Alliin berupa hemihidrat yang tidak berwarna C6H11NO2S.H2O bentuk
jarumtumpul yang diperoleh dari hasil rekristalisasi menggunakan pelarut aseton.
Titik leburnya 164-166oC (dengan mengeluarkan gas), praktis larut dalam air.Allisin
dan Alliin bersifat hipolipidemik, yaitu dapat menurunkan kadar kolesteroldarah.
Mengonsumsi satu suing bawang merah segar dapat meningkatkan kadalkolesterol
baik (HDL) sebesar 30 %. Senyawa ini juga berfungsi sebagaiantiseptik, yaitu
menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Flavonoid
Bahan aktif ini dikenal sebagai antiinflamasi atau anti radang. Jadi, bawangmerah bisa
digunakan untuk menyembuhkan radang hati (hepatitis), radang sendi(arthritis),
radang tonsil (tonsillitis), radang pada cabang tenggorokan (bronchitis),serta radang
anak telinga (atitis media). Flavonoid juga berguna sebagai bahanantioksidan alamiah,
sebagai bakterisida, dan dapat menurunkan kolesterol jahat(LDL) dalam darah secara
efektif
Alilpropil disulfideSeperti flavonoid, senyawa ini juga bersifat hipolipidemik atau
mampumenurunkan kadar lemak darah. Khasiat lainnya yaitu sebagai
antiradang.Kandungan sulfur dalam bawang merah sangat baik untuk mengatasi
reaksiradang, terutama radang hati, bronchitis, maupun kongesti bronchial
Fitosterol
Fitosterol adalah golongan lemak yang hanya bisa diperoleh dari minyak tumbuhtumbuhan atau yang lebih dikenal sebagai lemak nabati. Jenis lemak ini cukupaman
untuk dikonsumsi, termasuk oleh para penderita penyakit kardiovaskuler.Oleh karena
itu, penggunanya justru akan menyehatkan jantung.
Flavonol
Flavonol bersama kuersetin dan kuersetin glikosida, memiliki efek
farmakologissebagai bahan antibiotic alami. Hal ini dikarenakan kemampuannya

untuk menghambat pertumbuhan virus, bakteri, maupun cendawan. Senyawa ini


jugamampu bertindak sebagai antikoagulan dan anti kanker.
Pektin
Bahan ini merupakan golongan polisakarida yang sukar dicerna. Oleh karena
itu,seperti pada flavonoid, pektin bersifat menurunkan kadar kolesterol. Senyawa ini
juga mempunya kemampuan mengendalikan pertumbuhan bakteri.
Saponin
Saponin termasuk senyawa penting dalam bawang merah, yang memiliki cukup
banyak khasiat. Senyawa ini berperan sebagai antikoagulan, yang berguna untuk
mencegah penggumpalan darah. Saponin juga dapat berfungsi sebagaiekspektoran,
yaitu mengencerkan dahak.
Tripropanal sulfoksidaKetika umbi bawang merah diiris atau dilukai, akan keluar
gas tripropanalsulfoksida. Gas ini termasuk salah satu senyawa aktif eteris dalam
bawang merahyang menyebabkan keluarnya air mata (lakrimator). Agar mata tidak
pedih dan berair saat mengiris bawang merah, simpanlah bawang merah dalam lemari
pendingin selama kurang lebih 30 menit. Bersamaan dengan keluarnya
tripropanalsulfoksida, akan muncul pula bau menyengat yang merupakan aroma khas
bawang merah.
Bau ini berasal dari senyawa propil disulfide dan propilmetildisulfide. Ketika bawang
merah ditumis atau digoreng, senyawa ini menebarkanaroma harum. Baik tripropanal
sulfoksida, propil disulfida, maupun propilmetil disulfide dapat berfungsi sebagai
stumulansia atau perangsang aktivitas fungsiorgan-organ tubuh. Jadi, senyawasenyawa ini sangat berguna untuk merangsangfungsi kepekaan saraf maupun kerja
enzim pencernaan.

Anda mungkin juga menyukai