Anda di halaman 1dari 3

Assigment 2_Ekstraksi

Iknewati Mega R / AKA 2A

1. Kd

4X

100
164X

X.100 ml Benzena
x
ml H2O
100

4g

100

100 X

1600 400 X =
1600
=

100 X
500 X

100

1600
500

3,2

Hal ini berarti dalam 3,2 gram tolue, dalam benzen dan (4,3-3,2 = 0,8gram) yang terlarut
dalam air. Sehingga kebenaran rumus dalam soal benar. Karena lebih besar toluen/ nilai
zat yang di inginkan yang dapat terlarut dalam larutan organik dari pada di dalam air.

2. Kelarutan Asam Asetat dalam air 20 g/ 100 mL


Pada Suhu 250C
Kelarutan Asam Asetat dalam air 1,5 g/ 100 mL
Terdapat 5 gram Asetat terlarut dalam 150 mL Kloroform
Ditambah 200 mL air.

Kd =

(Zat Organik )
(Zat Air )

1,5
100
20
100

0,075 =

0,015
0,2

= 0,075

5
150

200

(5-x) gram / 150 mL = 0,075 ( x gram/ 200 mL)


(5-x) gram / 150 mL = 0,075 x gram/ 200 mL
5
150

0,075
200

11,25 x = 200 (5 x)
11,25 x = 1000 200 x
211,25 x = 1000
X = 1000 : 211,25 = 4,73
Jadi Kd > 1 sehingga pelarut yang lebih baik adalah asam asetat.

3. Pembuatan minyak atsiri dari bunga mawar dengan lemak padat menggunakan
metode enflurasi. Lemak hasil enfleurasi disebut dengan pomade. Pomade dilarutkan
dalam etanol teknis 96% dengan perbandingan 1 (lemak) : 2(pelarut). Mendinginkan
pomade dan etanol dalamlemari pendingin atau freezer pada suhu -15 oC. Pomade
dipisahkan dari etanol menggunakan kertas saring dan hasilnya merupakan ekstrait
(mengandung minyak mawar). Ekstrait kemudian dievaporasi dengan menggunakan
rotary vacuum evaporator pada suhu 45oC dan tekanan 550 mmHg. Sehingga
dihasilkan minyak atsiri.

4. Sokletasi dilakukan dengan cara bahan yang akan diekstraksi diletakkan dalam
kantung ekstraksi (kertas, karton, dan sebagainya) dibagian dalam alat ekstraksi dari
gelas yang bekerja kontinyu (perkulator). Wadah gelas yang mengandung kantung
diletakkan diantar labu penyulingan dengan pendingin aliran balik dan dihubungkan
dengan labu melalui pipa. Labu tersebut berisi bahan pelarut yang menguap dan
mencapai kedalam pendingin aliran balik melalui pipet yang berkodensasi
didalamnya. Menetes ketas bahan yang diekstraksi dan menarik keluar bahan yang
diekstraksi. Larutan berkumpul didalam wadah gelas dan setelah mencapai tinggi
maksimalnya, secara otomatis dipindahkan kedalam labu. Dengan demikian zat yang
terekstraksi terakumulasi melaui penguapan bahan pelarut murni berikutnya.
Contohnya sokletasi jahe dengan cara diatas.
5. Antara Methanol dan Etanol keduanya dapat digunakan sebagai pelarut dalam
ekstraksi. Namun lebih baik Etanol karena :
a. Metanol lebih selektif dalam melarutkan suatu senyawa misalnya atsiri.
b. Kelarutan metanol lebih besar di dalam air ataupun n-heksan sehingga penggunaan
pelarut tidak terlalu banya namun dapa melarutnya dengan maksimal.
Gambar kelarutan dalam air :
Kelarutan Metanol

Kelarutan Etanol

Kelarutan dalam n-heksana


Kelarutan metanol

Kelarutan etanol

c. Metanol memiliki kemampuan tidak saling campur dan kerapatan yang cukup
besar sehingga mempermudah saat pemisahan dengan corong pisah.
d. TD Etanol adalah 78,370C sedangkan metanol 64,70C. Metanol memilki TD
lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai