SKRIPSI
Oleh :
PANDU DAYKE SWARA
NIM 10210018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
Oleh :
PANDU DAYKE SWARA
NIM 10210018
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
HUBUNGAN SKOR COGNITIVE TEST FOR DELIRIUM
DENGAN LAMANYA MASA RAWAT INAP PADA
PASIEN TRAUMA KAPITIS SEDANG
DI IGD DAN RUANG FLAMBOYAN
DI RSUD GAMBIRAN
KOTA KEDIRI
SKRIPSI
Oleh :
PANDU DAYKE SWARA
NIM 10210018
Skripsi Telah Disetujui
Oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui:
Program Studi S1 Keperawatan
Yuanita Wulandari S.kep.Ns,M.Kes
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Anis Rosyiatul
H. S.Kep,Ns,M.Kes
Institut
Ilmu
Kesehatan Bhakti
WiyataTULISA
Kediri
SURAT
PERYATAAN
KEASLIAN
iii
LEMBAR PENGESAHAN
HUBUNGAN SKORE COGNITIVE TEST FOR DELIRIUM DENGAN
LAMANYA MASA RAWAT INAP PADA PASIEN TRAUMA KAPITIS
SEDANG DI IGD DAN RUANG FLAMBOYAN DI RSUD GAMBIRAN
KOTA KEDIRI
SKRIPSI
Telah diuji : 13 Mei 2014
Oleh Tim Penguji :
Penguji I
Penguji II
Penguji III
Penguji IV
Mengetahui :
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
iv
NIM
: 10210018
Program Studi
Judul Skripsi
: S1 Keperawatan
: HubunganSkorCognitive Test for Delirium Dengan
Lamanya Masa Rawat Inap Pada Pasien Trauma
Kapitis Sedang Di IGD dan Ruang Flamboyan di
RSUD Gambiran Kota Kediri.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Kediri,2014
Yang Membuat Pernyataan,
MOTTO
Hidupadalah prosesdanhidupadalahbelajar
Tanpaadabatasusiadantanpaada kata tua
Jatuhberdirilagi,kalahmencobalagi,gagalbangkitlagi
Sampaituhanberkata WaktunyaPulang .
vi
ABSTRAK
Hubungan Skor Cognitive Test For Delirium Dengan Lamanya Masa Rawat
Inap Pada Pasien Trauma Kapitis Sedang di IGD dan Ruang Flamboyan
RSUD Gambiran Kota Kediri
vii
ABSTRACT
Tha Corelation Between Cognitive Test for Delirium With Duration
Hospitalization In Moderate Head Injury Patients at RSUD Gambiran
Kediri
Pandu Dayke Swara , Jessi Suryani I, Paramita Ratna Gayatri II
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan
SkorCognitif Test For Delirium Dengan Lamanya Masa Rawat Inap Pada Pasien
Trauma Kapitis Sedang Di IGD dan Ruang FLAMBOYAN di RSUD Gambiran
Kota Kediri dapat terselesaikan.
Bersama ini perkenankanlah kami mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada :
1.
2.
dr. Tarbinu Kasmono, MPH, selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan Bhakti
Wiyata Kediri yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
menyelesaikan pendidikan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Yanuar Eka Puji Astutik, S.Kep.,Ns selaku Penguji II yang telah bersedia
menguji dan memberikan arahan dalam skripsi ini.
ix
10 Kedua orang tua saya yang saya hormati, yang telah memberikan waktu,
biaya, doa dan dukungan selama saya mengikuti pendidikan.
11 Semua teman-teman S1 Keperawatan angkatan 2010 yang saya sayangi,yang
telah memberikan semangat,motivasi,dukungan selama penyusunan skripsi.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
memberikan kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Kami sadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, tetapi kami
berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Kediri,Oktober2013
Penulis
DAFTAR ISI
HalamanJudul...................................................................................................
HalamanSampulDalam ....................................................................................
HalamanPersetujuan .........................................................................................
HalamanPengesahan ........................................................................................
SuratPernyataanKeaslian..................................................................................
Motto .
.......................................................................................................
Abstrak
.......................................................................................................
Abstract .......................................................................................................
Kata Pengantar .................................................................................................
Daftar Isi .........................................................................................................
DaftarTabel ......................................................................................................
DaftarGambar ...................................................................................................
DaftarLampiran ................................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
xi
xiii
xiv
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang ...........................................................................................
B. RumusanMasalah ......................................................................................
C. TujuanPenelitian. ......................................................................................
D. ManfaatPenelitian .....................................................................................
E. PenelitianTerkait .......................................................................................
1
5
5
6
7
8
20
22
25
26
30
27
27
29
30
30
31
31
31
xi
I.
J.
KerangkaKerja .......................................................................................... 34
EtikaPenelitian .......................................................................................... 35
xii
DAFTAR TABEL
Tabel I
Derajat Kesadaran......................
18
Tabel II
18
Tabel III
Definisi Operasional
30
Tabel V.8
45
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar I
KerangkaKonsepPenelitian........................................................ 25
Gambar II
KerangkaKerjaPenelitian ........................................................... 34
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Trauma kapitis merupakan suatu kegawatan yang paling sering
dijumpai di unit gawat darurat suatu rumah sakit. Menurut Hippocrates
bahwa tidak ada cedera kepala yang perlu dikhawatirkan serius yang bisa
memutus harapan dan juga tidak ada keluhan yang dapat diabaikan. Trauma
kapitis merupakan masalah kesehatan yang dapat menimbulkan kecacatan
dan terjadi terutama pada usia dewasa muda serta kerugian financial karena
kehilangan produktifitas dan biaya perawatan medis sekitar 100 milyar
dollar Amerika pertahunnya (Rizzo, 2006).
Amerika Serikat mencatat 1,7 juta kasus trauma kapitis, 52.000 pasien
meninggal dan selebihnya dirawat inap. Trauma kapitis juga merupakan
penyebab kematian ketiga dari semua jenis trauma yang dikaitkan dengan
kematian. Menurut penelitian yang dilakukan oleh National Trauma Project
di Islamic Republic of Iran bahwa diantara semua jenis trauma tertinggi
yang dilaporkanya sebanyak 78,7% trauma kapitis dan kematian paling
banyak disebabkan oleh trauma kapitis. Rata-rata rawat inap pada lelaki dan
wanita akibat terjatuh dengan diagnosa trauma kepala sebanyak 146,3
per100.000 dan 158,3 per100.000. Angka kematian trauma kapitis akibat
terjatuh lebih tinggi pada laki-laki dibanding perempuan yaitu sebanyak 26,9
per100.000 dan 1,8 per100.000. Bagi lansia pada usia 65 tahun keatas,
kematian akibat trauma kapitis mencatat 16.000 kematian dari 1,8 juta lansia
di Amerika yang mangalami trauma kapitis akibat terjatuh (Rizzo, 2006).
Insiden trauma kapitis pada tahun 2003 di RS Cipto Mangunkusumo
jumlah pasien trauma kapitis ringan sebanyak 70%, trauma kapitis sedang
sebanyak 15%, dan trauma kapitis berat sebanyak 10%-15%. Angka
kematian tertinggi sekitar 35%-50% akibat trauma kapitis berat, 5%-10%
akibat trauma kapitis sedang, sedangkan trauma kapitis berat tidak ada
angka kematian yang tercatat (Soertidewi, 2004). Data prevalensi trauma
kapitis di Jawa Timur pada tahun 2012 jumlah pasien trauma kapitis ringan
sebanyak 65%, trauma kapitis sedang sebanyak 25%, dan trauma kapitis
berat sebanyak 10%-20%
Berdasarkan hasil pendahuluan di RSUD Gambiran Kediri pada tahun
2013 pasien trauma kapitis ringan sebanyak 572, trauma kapitis sedang
sebanyak 114 pasien, trauma kapitis berat sebanyak 144 pasien.
Pasien trauma kapitis memerlukan pemeriksaan dan penanganan yang
cepat dan tepat (Gill, 2006). Trauma kapitis akan menyebabkan gangguan
neurologis (Srinivasan, 2006). Skala neurological telah diadopsi secara luas
sejak diperkenalkan pertama kali tahun 1974, dan telah menjadi standar
untuk komunikasi status mental pada pasien trauma (Gill, 2006). Ketika
trauma kapitis di dapatkan kelainan tingkah laku yang early atau delayed,
sindroma akut, gampang marah, amnesia, dimensia, dan gangguan kognitif
(Waszynski, 2004).
dengan
gangguan
kognitif
delirium
dijumpai
penambahan lama rawat inap sekitar 4 hari (30%) masa rawat inap yang
lebih lama. Bourgeois (2006) melakukan studi untuk mencari hubungan
antara lamanya masa rawat inap dengan diagnosis gangguan kognitif non
schizophrenia pada kelompok geriatrik sebesar (11 hari) lebih singkat
dibandingkan yang lebih muda (14,4 hari). Siddiqi (2006) menunjukkan
hasil bahwa pasien delirium terjadi peningkatan lama rawat inap.
B.
Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan Skor Cognitive Test for Delirium (CTD)
terhadap lamanya masa rawat inap pada pasien trauma kapitis sedang di IGD
dan Ruang Flamboyan di RSUD Gambiran Kediri?
C.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan Skor Cognitive Test for Delirium (CTD)
terhadap lamanya masa rawat inap pada pasien trauma kapitis sedang di
IGD dan Ruang Flamboyan di RSUD Gambiran Kediri
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi Skor Cognitive Test for Delirium (CTD) pada
pasien trauma kapitis sedang di IGD dan Ruang Flamboyan di
RSUD Gambiran Kediri.
b. Mengidentifikasi lamanya rawat inap pasien trauma kapitis sedang di
IGD dan Ruang Flamboyan di RSUD Gambiran Kediri.
c. Menganalisis hubungan Skor Cognitive Test for Delirium (CTD)
terhadap lamanya masa rawat inap pada pasien trauma kapitis sedang
di IGD dan Ruang Flamboyan di RSUD Gambiran Kediri.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Pengembangan Ilmu Pengetahuan khususnya keperawatan gawat
darurat yang berkaitan dengan Skor Cognitive Test for Delirium (CTD)
pada kasus trauma kapitis.
2. Praktis
a. Peneliti
Menambahan pengalaman dan penambahan wawasan dalam
pelaksanaan pasien trauma kapitis dengan melalakukan Skor
Cognitive Test for Delirium (CTD)
b. Institusi Pendidikan
Sebagai referensi tentang Skor Cognitive Test for Delirium
(CTD) pada pasien trauma kapitis sedang dengan lamanya rawat inap
c. Petugas kesehatan
Hasil penelitian diharapkan mampu menjadi bahan masukan
untuk meningkatkan dan mengembangkan Skor Cognitive Test for
Delirium (CTD) sebagai prediksi lamanya rawat inap pada pasien
trauma kapitis, serta lebih aplikatif dalam pelaksanaannya di
lapangan.
d.
Peneliti selanjutnya
Sebagai referensi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan
Skor Cognitive Test for Delirium (CTD) sebagai prediksi lamanya
rawat inap pada pasien trauma kapitis ringan sampai berat.
E. Penelitian Terkait
1. Dieudonne, (2010) dengan judul penelitian Evaluation and Management
of Delirium In the Critically Patient. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan pengelolahan pasien delirium yang berada di ICU. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif untuk menilai faktor yang dominan
dalam pengelolahan delirium. Penelitian ini menggunakan instrumen
diantaranya adalah Cognitive Test for Delirium (CTD), Neelon and
Champagne Confusion Scale (NEECHAM), Delirium Detection Score
(DDS), Confusion Assessment Method (CAM) and Intensive Care
Delirium Screening Checklist (ICDSC). Hasil dari penelitian ini
instrument yang paling dapat mengambarkan delirium adalah Cognitive
Test for Delirium (CTD) dan Confusion Assessment Method (CAM).
2. Iqbal K.M, (2008) dengan judul Hubungan Cognitive Test for Delirium
(CTD) dengan Lamanya Masa Rawat Inap Pasien Trauma Kapitis
Sedang-Berat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara
lama rawat inap dengan CTD dan membandingkan dengan pemeriksanan
SKG. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan non randomize
consecutive sampling. Sampel sebanyak 34 responden dengan hasil
paling singkat selama 10 hari rawat inap dengan menggunakan CTD,
sedangkan dengan SKG atara 6-10 hari masa rawat inap. Pada penelitian
ini tidak disebutkan jelas antara perbedaan trauma kapitis berat ataupun
sedang yang diglobalkan menjadi satu antara trauma kapitis dengan
delirium dan tidak mengalami delirium.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Trauma Kapitis
1. Definisi
Trauma kapitis adalah trauma mekanik terhadap kepala baik secara
langsung ataupun tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi
neurologi yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik temporer
maupun permanen (Asrini, 2008).
Trauma kapitis adalah suatu ruda paksa (trauma) yang menimpa
struktur kepala sehingga dapat menimbulkan kelainan strukturaldan atau
gangguan fungsional jaringan otak (Sastrodiningrat, 2007). Menurut Brain
Injury Association of America, trauma kapitis adalah suatu kerusakan pada
kepala, bukan bersifat kongenital ataupun degeneratif, tetapi disebabkan
oleh serangan atau benturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau
mengubah kesadaran yang mana menimbulkan kerusakan kemampuan
kognitif dan fungsi fisik (Langlois et al, 2006).
2. Patofisiologi
Trauma memegang peranan besar dalam menentukan berat
ringannya konsekuensi patofisiologis dari suatu trauma kapitis.Trauma
percepatan (aselerasi) terjadi jika benda yang sedang bergerak
membentur kepala, seperti trauma akibat pukulan benda tumpul, atau
karena
kena
lemparan
benda
8
tumpul.Trauma
perlambatan
terdapat
lesi,maka
lesitersebut
dinamakan
lesi
10
countercoup
dan
intermediate.Lesi
kontusio
11
tampak
telah
menembus
sampai
kepada
dura
12
terjadi
pada
ujung
otak
seperti
pada
13
14
5. Etiologi
Menurut Brain Injury Association of America, etiologi utama trauma
kapitis adalah karena terjatuh sebanyak 28%, kecelakaan lalu lintas
sebanyak 20%, karena disebabkan kecelakaan secara umum sebanyak 19%
dan kekerasan sebanyak 11% dan akibat ledakan di medan perang
merupakan penyebab utama trauma kepala (Langlois, 2006). Penyebab
utama terjadinya trauma kapitis adalah seperti berikut:
a. Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan lalu lintas adalah dimana sebuah kenderan bermotor
bertabrakan dengan kenderaan yang lain atau benda lain sehingga
menyebabkan kerusakan atau kecederaan kepada pengguna jalan raya.
Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab rawat inap pasien trauma
kapitis yaitu sebanyak 32,1 per100.000 populasi (Coronado, 2007).
b. Jatuh
Jatuh didefinisikan sebagai terlepas, turun atau meluncur ke
bawah dengan cepat karena gravitasi bumi, baik ketika masih di
gerakan turun maupun sesudah sampai ke tanah.Jatuh merupakan
penyebab rawat inap pasien trauma kapitis yaitu sebanyak29,8 setiap
100.000 populasi (Coronado, 2007).
15
c. Kekerasan
Kekerasan didefinisikan sebagai suatu perihal atau perbuatan
seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang
lain, atau menyebabkan kerusakan fisik pada barang atau orang lain
(secara paksaan). Kekerasan adalah penyebab ketiga rawat inap pasien
trauma kapitis mencatat sebanyak 7,1 setiap 100.000 populasi di
Amerika Serikat(Coronado, 2007).
6. Pemeriksaan Trauma Kapitis
Pemeriksaan pada trauma kapitis menurut Greaves dan Johnson
(2002) dengan pemeriksaan kesadaran.Pemeriksaan kesadaran paling baik
dicapai dengan menggunakan Glasgow Coma Scale (GCS). GCS
merupakan sistem skoring yang didasari pada tiga pengukuran, yaitu:
pembukaan mata, respon motorik, dan respon verbal. Nilai dari masingmasing komponen dijumlahkan dan memberikan total nilai GCS.Nilai
terendah adalah 3 sedangkan nilai tertinggi adalah 15. Menurut Japardi
(2004), GCS bisa digunakan untuk mengkategorikan pasien menjadi
1. GCS < 9 : pasien koma dan trauma kapitis berat
Dengan Skala Koma Glasgow< 9 dalam 48 jam rawat inap di
Rumah Sakit.Hampir 100% trauma kapitis berat dan 66% trauma
kapitis sedang menyebabkan cacat yang permanen. Pada trauma kapitis
berat terjadinya trauma otak primer seringkali disertai trauma otak
sekunder apabila proses patofisiologi sekunder yang menyertai tidak
segera dicegah dan dihentikan (Parenrengi, 2004). Penelitian pada
16
Glasgow 9-13,
lesi
operatif
dan
17
18
SKG
15
13-15
Sedang
9-12
Berat
3-8
Gambaran klinik
Pingsan (-), defisit neurologik (-)
Pingsan < 10 menit, defisit
neurologik (-)
Pingsan > 10 menit s/d 6 jam, defisit
neurologik (+)
Pingsan > 6 jam, defisit neurologik
(+)
CT scan otak
Normal
Normal
Abnormal
Abnormal
Eye Opening
Mata terbuka dengan spontan
Mata membuka setelah diperintah
Mata membuka setelah diberi rangsang nyeri
Tidak membuka mata
Best Motor Response
Menurut perintah
Dapat melokalisir nyeri
Menghindari nyeri
Fleksi (dekortikasi)
Ekstensi (decerebrasi)
Tidak ada gerakan
Best Verbal Response
Menjawab pertanyaan dengan benar
Salah menjawab pertanyaan
Mengeluarkan kata-kata yang tidak sesuai
Mengeluarkan suara yang tidak ada artinya
Tidak ada jawaban
4
3
2
1
6
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
19
20
ini
dapat
defisit
21
CTD
bermanfaat
untuk
memberikan
karakterisasi
neuropsikologikal gangguan delirium, hubungannya terhadap gejala nonkognitifdan aspek penting klinis lainnya seperti etiologiyang mendasari,
pengobatan yang tidak responsive dan perjalanan penyakit (Iqbal, 2008).CTD
terdiri dari limasubtest yang menunjukkan orientasi, rentang perhatian,
memori, komprehensi dan kewaspadaan. Skor mentah dari masing-masing
subtest dikonversi dalam bentuk skor 0-5, yang kemudian dijumlahkan untuk
mendapatkan skor total dari 0-15. Skoryag semakin kecil menunjukkan
semakin besarnya kemungkinan delirium (Iqbal, 2008).
Keneddy (2003) melakukan studi untuk menyelidiki kegunaan dari
CTD pada suatu populasi pasien dengan trauma kapitis.Jumlah sampel
sebanyak 65 pasien yang dievaluasi setiap minggunya menggunakan
kreteriaDSM-IV untuk delirium dan CTD. Hasil analisis status kognitif saat
pemulihan awal setelah trauma, didapati bahwa cutoff score optimal yang
kurang dari 22 dengan menggunakan CTD dapat mengidentifikasi delirium,
dengan sensitivitas sebesar 72% dan spesifitas 71% dibandingan dengan
diagnosis DSM-IV. Hart (1996) melakukan studi validasi terhadap
22
2.
3.
4.
23
Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon
terhadap nyeri, GCS : E1V1M4.
6.
Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap
rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin
juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya), GCS : E1V1M1.
24
25
Respon pasien yang perlu diperhatikan mencakup 3 hal yaitu reaksi membuka
mata , bicara dan motorik. Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam derajat
(score)
dengan
rentang
angka
tergantung
responnya.
26
(3) : flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada &
kaki extensi saat diberi rangsang nyeri).
(2) : extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh,
dengan jari mengepal & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri).
(1) : tidak ada respon
Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan GCS disajikan dalam
simbol EVM
Selanutnya nilai-nilai dijumlahkan.Nilai GCS yang tertinggi adalah 15 yaitu
E4V5M6 dan terendah adalah 3 yaitu E1V1M1.
Jika dihubungkan dengan kasus trauma kapitis maka didapatkan hasil :
GCS : 14 15 = CKR (cidera kepala ringan)
GCS : 9 13 = CKS (cidera kepala sedang)
GCS : 3 8 = CKB (cidera kepala berat
kemampuan
untuk
memutuskan,
mempertahankan
27
28
29
Etiologi :
Kecelakaan Lalu
Lintas
Terjatuh
Kekerasan
Trauma Kapitis
Sedang
Lesi Fokal
Lesi Multifokal
Kerusakan
korteks/subkorteks
Gangguan keseimbangan
neurotransmitter
Delirium
CTD
Lamanya masa rawat inap
di RS
Keterangan
= Diteliti
= Tidak Diteliti
CT Scan Kepala
30
F.
Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H0 : Tidak Terdapat hubungan antara Skor Cognitive Test for Delirium
(CTD) terhadap lamanya masa rawat inap pada pasien trauma kapitis
di IGD dan Ruang Flamboyan di RSUD Gambiran Kediri
H1 :Terdapat hubungan antara Skor Cognitive Test for Delirium (CTD)
terhadap lamanya masa rawat inap pada pasien trauma kapitis di IGD
dan Ruang Flamboyan di RSUD Gambiran Kediri
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
populasi
dan
sampel,identifikasivariabel,definisi
operasional,
perencanaan
akhir
pengumpulan
data
digunakan
untuk
31
32
trauma kapitis sedang di RSUD Gambiran Kediri dengan jumlah total 114
orang dari bulan Januari September 2013.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang
diteliti
dan
dianggap
mewakili
seluruh
populasi
(Notoatmodjo,
33
3. Teknik sampling
Sampling adalah proses penyeleksian porsi dari populasi, untuk dapat
mewakili populasi, dan tekniksampling merupakan cara yang ditempuh dalam
pengambilan sampel agar memperoleh sampel-sampel yang benar sesuai
dengan
keseluruhan
subjek
penelitian
(Nursalam,
2013).Peneliti
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Suatu stimulus aktifitas yang dimanipulasi oleh peneliti untuk
menciptakan suatu dampak pada variabel dependen (Nursalam, 2013),
adapun variabel independen dalam penelitian ini adalahskor cognitive test
for delirium(CTD).
2. Variabel dependen
Adalah variabel respon atau output yang akan muncul sebagai
akibat dari manipulasi suatu variabel lainnya (Nursalam, 2013), adapun
variabel dependen adalah lamanya masa rawat inap.
34
D. Definisi Operasional
Tabel III .Definisi Operasional
Variabel
Definisi
Operasional
Instrumen yang
digunakan
Skor
sebagai metode
cognitive test alternatif untuk
for
delirium
yang
delirium(CT sebelumnya telah
D).
di tes dengan
GCS dan CT
scan
serta
gambaran
kognitif
pada
responden
trauma
kapitis
sedang.
Dependen:
Jumlah hari mulai
saat
masuk
Lamanya
berobat ke rumah
masa rawat sakit sampai saat
inap
diperbolehkan
pulang
pada
responden trauma
kapitis sedang.
Independen:
Parameter
Responden
menjalani
perawatan
sesuai
dengan jumlah hari
tinggal di rumah
sakit sesuai advice
dokter.
Alatu
Skala
kur
Ordinal
K
U
I
S
I
O
N
E
R
R
E
K
A
M
Nominal
Skore
Ringan: 11-15
Sedang : 6-10
Berat : 0-5
(Kennedy,
2003)
1 hari
2 hari
3 hari
4 hari
5 hari
.dst.
M
E
D
I
K
E. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah proses pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian
(Nursalam, 2004). Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan
dengan menggunakan instrument berupa kuisioner yang berisi beberapa
pertanyaan tertutup yang harus diisi oleh responden.
35
F.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk
kuisioner yang digunakan untuk mengukur skor cognitive test for
delirium(CTD).
36
37
b. Coding
Mengklasifikasikan jawaban dari responden menurut macamnya.
Biasanya klasifikasi dilakukan dengan cara memberi tanda atau kode
berbentuk angka pada masing-masing jawaban.
c. Skoring
Skoring dilakukan pada skore cognitive test for delirium(CTD)
pada pasien trauma kapitis sedang, hasil dari kuisioner diolah dan
diberi skor, yaitu:
1)
Ringan: 11-15
2)
Sedang : 6-10
3)
Berat : 0-5
38
I. Kerangka Kerja
Populasi : Semua pasien trauma kapitis sedang di IGD dan Ruang
Flamboyan di RSUD Gambiran
Tehnik sampling
:Accidental Sampling
Sampel : 13 pasien trauma kapitis
sedan gang sesuai dengan inklusi dan
eksklusi.
Dependen :Lamanya
Masa Rawat Inap.
Independen :
Skor CTD
Alat Ukur :
Kuisioner
Alat Ukur :
Kuisioner
39
J. Etika Penelitian
Peneliti menjamin hak-hak responden dengan menjaga kerahasiaan
responden dan terlebih dahulu meminta persetujuan responden dan
mendokumentasikannya dalam format informed consent yang telah tersedia.
Selanjutnya memulai mengumpulkan data dengan tetap memperhatikan
etika, antara lain:
1. Informed Concent (persetujuan)
Bagi subjek yang memenuhi kriteria diberikan lembar pertanyaan
penelitian untuk bersedia menjadi responden disertai penjelasan tentang
segala
sesuatu
yang
manfaatnya.Apabila
berhubungan
subjek
menolak
dengan
penelitian
dan
maka
peneliti
tidak
boleh
subjek
peneliti
tidak
akan
menjaga
kerahasiaan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai Skor Cognitive Test For
Delirium dengan lamanya masa rawat inap pada pasien trauma kapitis
sedang. Pengambilan data penelitian dilakukan di IGD dan ruang
Flamboyan RSUD Gambiran Kota Kediri.Jumlah sampel dalam penelitian
ini adalah sebanyak 13 responden.Penelitian ini dilakukan pada tanggal 7
April 2014 sampai 25 April 2014 dengan pemberian kuisioner kepada
pasien.Berdasarkan hasil dari kuisioner diperoleh data tentang karakteristik
responden, skor delirium dan lama rawat inap.
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran umum lokasi penelitian
a. Kedudukan RSUD Gambiran Kota Kediri
RSUD Gambiran adalah rumah sakit tipe B Non pendidikan yang terletak
di barat kota Kediri. RSUD Gambiran berdiri pada tahun 1928 pada zaman
penjajahan pemerintahan Hindia Belanda. Adapun lokasi RSUD Gambiran
meliputi area seluas 15.275 m.
RSUD Gambiran mempunyai visi dan misi. Adapun visi adalah sebagai
rumah sakit terbaik di kota Kediri. Misi Rumah Sakit adalah memberikan
pelayanan kesehatan yang memuaskan, menjadikan rumah sakit pusat
40
41
b.
Ruang
42
Usia
n=13
15-37 Tahun
38-60 Tahun
38%
62%
43
b. jenis Kelamin
n=13
46%
54%
Perempuan
Laki-laki
44
c. Tingkat Pendidikan
n= 13
SMP
SMA
46%
54%
45
d. Pekerjaan
n= 13
Pelajar
Swasta
38%
62%
46
3. Karakteristik Variabel
Data Khusus
a. Skor Cognitive Test For Delirium
n= 13
11-15(Ringan)
6-10(Sedang)
15%
0-5(Berat)
31%
54%
47
n= 13
3 Hari
4 Hari
8 Hari
9 Hari
11 Hari
16 Hari
18 Hari
8%
8%
8%
15%
15%
31%
15%
48
Skor
CTD
Total
Ringan
Sedang
Berat
4
7
2
31
54
15
13
100
Lama Di F
rawat
3 Hari
2
4 Hari
2
8 Hari
2
9 Hari
4
11 Hari
1
16 Hari
1
18 Hari
1
13
P
value
15
15
15
31 0,00
8
8
8
100
49
terdapat 1 orang (8%), rawat inap selama 16 hari terdapat 1 orang (8%)
dan rawat inap selama 18 hari terdapat 1 orang (8%)
B. Pembahasan
1. Skor Cognitive Test For Delirium (CTD)
Skor Cognitive Test for Delirium terdiri dari lima subtest yang
menunjukkan orientasi, rentang perhatian, memori, komprehensi dan
kewaspadaan. Skor mentah dari masing-masing subtest dikonversi dalam
bentuk skor 0-5, yang kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan skor
total dari 0-15. Skor yag semakin kecil menunjukkan semakin besarnya
kemungkinan delirium (Iqbal, 2008).
Berdasarkan distribusi frekuensi skor CTD dapat di lihat bahwa
responden yang mendapat skor 11-15 di klasifikasikan delirium ringan
terdapat 4 orang (31%), untuk responden yang mendapat skor 6-10 di
klasifikasikan delirium sedang terdapat 7 orang (54%) dan responden yang
mendapat skor 0-5 di klasifikasikan delirium berat terdapat 2 orang (15%).
Maka berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian dapat di katakan
bahwa semakin tinggi skor yang didapatkan maka semakin ringan delirium
yang di alami pasien dan jika semakin rendah skor yang di dapatkan maka
semakin berat delirium yang dialami pasien.
Masalah kognitif hampir selalu muncul pada trauma kapitis dan
sering diikuti penyebab kerusakan lain di otak. Pada pasien trauma kapitis
sedang biasanya timbul masalah tingkah laku dan hampir selalu ditemukan
50
51
3. Hubungan skor cognitive test for delirium dengan lamanya masa rawat
inap pada pasien trauma kapitis sedang.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data bahwa responden
yang mendapat skor antara 11-15 sebanyak 4 orang (31%) dengan skor
yang di kategorikan ringan ini maka rawat inap terhadap responden akan
semakin cepat dengan rata-rata 3,5 hari, sedangkan responden dengan skor
6-10 sebanyak 7 orang (54%) dengan skor yang dikategorikan sedang ini
maka rawat inap pada responden akan sedikit lebih lama yaitu dengan
rata-rata 9 hari dan responden dengan skor 5-0 sebanyak 2 orang (15%)
dengan skor yang di kategorikan berat maka rawat inap pada responden
akan lama yaitu rata-rata 17 hari rawat inap.
Berdasarkan hasil uji penelitian Spearmen Rank didapatkan p
value= 0,000 yang berarti kurang dari alpha (0,05), maka dapat dinyatakan
bahwa p value< 0,05, H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara skor cognitive test
for delirium dengan lamanya masa rawat inap pada pasien trauma kapitis
sedang dengan koefisien korelasinya 0,920 maka hubungannya kuat.
Dimana semakin tinggi skor yang di dapatkan maka semakin cepat
masa rawat inap di rumah sakit,sedangkan semakin rendah skor yang
didapatkan maka semakin lama masa rawat inap di rumah sakit.
52
C. Keterbatasan penelitian
1. Peneliti menggunakan metode kuisioner yang di isi oleh peneliti sendiri
yang bersifat subjektif.
2. Jumlah responden penelitian hanya 13 responden sehingga data yang
diperoleh belum menggambarkan kondisi secara meluas, karena dengan
menggunakan responden dalam jumlah besar akan diperoleh gambaran
yang lebih nyata.
3. Karena keterbatasan waktu dan tenaga, ada beberapa responden yang
kurang kooperatif dan cermat dalam memberikan jawaban pada kuisioner.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan :
1. Terdapat hubungan antara Skor Cognitive Test For Delirium dengan
lamanya masa rawat inap pada pasien trauma kapitis sedang.
2. Hubungan antara Skor Cognitive Test For Delirium dengan lamanya masa
rawat inap berdasar uji statistik spearmen rank menunjukkan p value=
0,000.
3. Kekuatan hubungan antara Skor Cognitive Test For Delirium dengan
lamanya masa rawat inap di dapatkan koefisien korelasinya 0,920 yang
berarti hubungan kedua variable tersebut kuat.
53
54
B. Saran
1. Bagi Instansi Keperawatan
Diharapkan kepada instansi keperawatan untuk lebih giat dalam
melakukan riset, pengembangan ilmu dan mensosialisasikan tentang
metode terbaru dalam melakukan pelaksanaan skor cognitive test for
delirium pada pasien trauma kapitis sedang.
2. Bagi RSUD Gambiran Kota Kediri
Diharapkan dapat menerapkan uji skor Cognitive Test For Delirium
(CTD) terhadap pasien trauma kapitis sedang untuk mengetahui tingkatan
delirium yang di alami pasien.
3. Bagi peneliti selanjutnya
a. Peneliti dapat mengisi kuisioner dengan di isikan oleh orang lain dengan
harapan data yang di peroleh lebih apa adanya dan objektif.
b. Dalam penelitian jumlah responden sangat mempengaruhi,untuk peneliti
selanjutnya di harapkan waktu untuk penelitian harus lebih lama dengan
tujuan untuk mendapatkan responden secara maksimal.
c. Peneliti harus bisa memilih waktu yang tepat untuk melakukan
penelitian,tidak hanya waktu tapi juga tenaga yang maksimal di harapkan
semua responden dapat membantu dalam penelitian secara kooperatif.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, E.T. & McFarlane, J.2006. Buku Ajar Keperawatan Komunita: Teori
dan praktek (edisi 3). Jakarta:EGC
Arikunto, S. 2005. Manajemen Penelitian (ed rev). Jakarta: Rineka Cipta.
Alagiakrishnan, K and Blanchette, P. 2005. Delirium. Available from :
http://www.emedicine.com/med/topic3006.html,di akses tanggal 6 maret
2014,jam 08.45 WIB.
Asrini,S., 2008. Peranan Post Traumatic Amnesia (PTA) dan Parameter
Laboratorium sebagai Prediktor Terhadap Outcome pada Penderita
Trauma Kapitis Akut Ringan Sedang. Departemen Neurologi Fakultas
Kedokteran USU/RSUP H. Adam Malik.
Borgaro, S.R. and Prigatano, G.P. 2002. Early Cognitive and Affective Sequelae of
Traumatic Brain Injury : A Study Using the BNI Screen for Higher
Cerebral Functions. Head Trauma Rehabil. 17(6):526-534.
Bourgeois . 2006. Cognitive-Disorder Diagnoses in Inpatient PsychosomaticMedicine Consultations : Associations journal with Age and Lenght of Stay.
Psychosomatics. 47:414-420.
Coronado V.G. 2007. Div of Violence Prevention. National Center for Injury
Prevention and Control, CDC 56(08);
167-170. Available from : http://www.cdc.gov/ncipc/factsheets/tbi.htm di
akses tanggal 6 maret 2014, jam 09.00 WIB
Dieudonne, .N.2010.Evaluation and Management of Delirium In the Critically
Patient: A Literature Review-University of Arizona.
Gill, M. 2006. A Comparison of Five Simplified Scales to the Out-of-hospital
Glasgow Coma Scales for the Prediction of Traumatic Brain Injury
Outcomes. Academic Journal Emergency Medicine. 13:968-73.
Hart, R.P. 1996. Validation of a Cognitive Test for Delirium in Medical ICU
Patients.Psychosomatics.37:533-546. Available from
:http://www.ispub.com/ostia/index.php?xml1Filepath=journals/ije/vol2n2/
Nigeria.xml di akses tanggal 6 maret 2014, jam 10.00 WIB
Iqbal,K.M.2008.Hubungan Skore Cognitive Test for Delirium dengan Lamanya
Masa Rawat Inap Pasien Trauma Kapitis Sedang-Berat.Tesis.Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.
55
56
Israr, Y.A., et al.2009. Cedera Kepala dan Fraktur Kruris. Faculty of Medicine
University of Riau.
Japardi, I.,2004. Cedera Kepala. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer.
Kennedy, R.E., et al. 2003. Use of the Cognitive Test for Delirium in Patients with
Traumatic Brain Injury. Psychosomatics. 44:283-289.
Langlois J.A., Rutland-Brown W., Thomas K.E., 2006. Traumatic brain injury in the
United States: emergency department visits, hospitalizations, and deaths.
Atlanta (GA): Centers for Disease Control and Prevention, National Center
for Injury Prevention and Control.
57
Siddiqi, N., House, A.O. and Holmes, J.D. 2006. Occurrence and Outcome of
Delirium in Medical In-patients : a Systemic Literature Review. Age and
Aging. 35:350-364.
Silver, J.M., Hales, R.E. and Yudofsky, S.C. 2004. Neuropsychiatric Aspects of
Traumatic Brain Injury. In : Yudofsky, S.C. and Hales, R.E. (Eds).
Essentials of Neuropsychiatry and Clinical Neurosciences, pp 241-277.
American Psychiatric Publishing Inc. Washington DC.
Soertidewi, L. 2004. Evaluasi Masalah pada Cedera Kranioserebral. Neurona.
21(2):26-34.
Available from: http://www.emedicine.com/med/topic3006.html di akses
tanggal 7 maret 2014, jam 20.00 WIB
Sadock, BJ. And Sadock, V.A., 2003. Kaplan & Sadocks Synopsis of
Psychiatry. 9th (eds). Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia
Tjokronegoro., 2008. Metodologi Penelitian BidangKedokteran (cetakan ketiga).
Jakarta: Balai Penerbit FakultasKedokteran Universitas Indonesia.
Waszynski, C.M. 2004. Confusion Assessment Method (CAM). Medsurg Nursing.
13(4):269-270. Available from
:http://www.choa.org/Menus/Documents/OurServices/ConfusionAssesment
Method2009.pdf. di akses tanggal 7 maret 2014,jam 21.30 WIB
58
Lampiran 1
LEMBAR PENJELASAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Pandu Dayke Swara
NIM
: 10210018
Universitas : Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
Saat ini sedang melakukan penelitian dengan judul Hubungan Skor
Cognitive Test For Delirium Dengan Lamanya Masa Rawat Inap Pada Pasien
Trauma Kapitis Sedang Di IGD dan Ruang Flamboyan di RSUD Gambiran Kota
Kediri.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu saya informasikan terkait dengan
keikutsertaan klien dan anggota keluarga sebagai responden dalam penelitian ini :
1. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan cognitive test for delirium
dengan lamanya masa rawat inap pada pasien trauma kapitis sedang di RSUD
Gambiran Kota Kediri.
2. Kegiatan penelitian ini telah mendapat persetujuan dari pihak RSUD
Gambiran yang telah dilakukan uji proposal di institusi
3. Apabila dalam jalannya penelitian ini responden merasa tidak nyaman maka
responden dapat mengundurkan diri dari partisipasi sebagai responden dan
apabila ada pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi saya (Pandu Dayke
Swara) di No Hp. 085655586889
4. Keikutsertaan dalam penelitian ini bukan suatu paksaan, melainkan atas dasar
sukarela.
5. Semua data yang dikumpulkan akan dirahasiakan dan tanpa nama. Data
hanya disajikan untuk pengembangan ilmu keperawatan.
Dengan penjelasan tersebut diatas, kami harap Bapak/Ibu/Saudara bersedia
menjadi responden penelitian ini. Atas kesediaannya saya ucapkan terima kasih.
Kediri,..2014
Peneliti
Pandu Dayke Swara
59
Lampiran 2
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada :
Yth. Bapak/Ibu/Saudara Calon Responden
Di RSUD Gambiran
Kediri
Dengan hormat,
Saya yang bertandatangan di bawah ini Pandu Dayke Swara, mahasiswa
Program Studi S1 Keperawatan Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri,
bermaksud mengadakan penelitian dengan judul Hubungan Skor Cognitive Test
For Delirium Dengan Lamanya Masa Rawat Inap Pada Pasien Trauma Kapitis
Sedang Di IGD dan Ruang Flamboyan di RSUD Gambiran Kota Kediri.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka saya mohon kesediaan bapak/ibu/saudara
untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Kerahasiaan semua informasi akan
dijaga dan dipergunakan untuk kepentingan penelitian. Jika Bapak/Ibu/Saudara
tidak bersedia menjadi responden, maka tidak ada ancaman bagi
Bapak/Ibu/Saudara maupun keluarga. Jika Bapak/Ibu/Saudara bersedia menjadi
responden, maka saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk
menandatangani lembar persetujuan yang saya lampirkan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang saya sertakan. Atas perhatian dan kerjasamanya saya
ucapkan terimaksih.
Hormat saya,
60
Lampiran 3
FORMULIR PERSETUJUAN SUBJEK PENELITIAN
(Informed Consent)
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
Pelaksana Penelitian
Kediri,2014
Responden
(.)
()
61
Lampiran 4
Kisi-Kisi Kuisioner
No
Variabel
Sub Variabel
SkorCogn
itive Test
For
Deliriumd
enganlam
anya masa
rawatinap
padapasie
n trauma
kapitissed
ang.
1.
2.
3.
4.
5.
Orientasi
Perhatian
Memori
Komprehensi
Konseptual
NomorSoal
Keterangan
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
,11,12,13,14,15.
Jawaban yang
benarakan di
berikannilai
1,danjawaban
yang
salahakan di
berikannilai 0.
62
KUISIONER PENELITIAN
COGNITIVE TEST FOR DELIRIUM DENGAN LAMANYA MASA
RAWAT INAP PADA PASIEN TRAUMA KAPITIS SEDANG
DI IGD DAN RUANG FLAMBOYAN DI RSUD GAMBIRAN KOTA
KEDIRI
Nama Inisial :
No. Register :
Usia
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
MRS
63
PERHATIAN
4. Sebutkan apa saja yang ada di depan anda?
5. Sebutkan apa saja yang ada di belakang anda?
MEMORY
SAYA AKAN MENUNJUKKAN ANDA GAMBAR TENTANG BENDA
UMUM. PERHATIKAN DAN COBA INGAT LAGI SETIAP GAMBAR.
Tulis jawaban yang benar!
6.
Gambar A:
..
..
Gambar B:
8.
10
Gambar C
Bus
Gelas
Kunci
Meja
Kereta Api
(ada)
(tidak ada)
(tidak ada)
(ada)
(ada)
10. Gambar D
Garpu
Sepeda
Persik
Kucing
Kemeja
(tidak ada)
(ada )
(ada)
(tidak ada)
(ada)
Jagung
Truk
Kursi Sofa
Palu
Gergaji
(ada)
(tidak ada)
(ada)
(tidak ada)
(tidak ada)
Sikat Gigi
Kambing
Celana
Anjing
Hidung
(tidak ada)
(ada)
(tidak ada)
(ada)
(ada)
64
KOMPREHENSI
11. Bentuk A
Akankah batu mengapung diatas air?
(tidak)
(ya)
(ya)
(tidak)
12. Bentuk B
Akankah daun dapat mengapung diatas air?
(ya)
(tidak)
(tidak)
(ya)
KONSEPTUAL
Dari ke 4 benda dibawah ini mana yang tidak sejenis.Sebutkan yang tidak
sejernis!
13. Gambar A
Bis
Lengan
Kereta
Rumah
Sepeda
Kaki
Persik
Hidung
14. Gambar B
Meja
Dipan
Meja tulis
Gaun
Pakaian
Jagung
Kemeja
Sepatu
15. Jika saya menyebutkan huruf H maka hitumglah jumlah huruf H yang
telah disebutkan!
Contoh : H E G H F A D E H E A W H D
C E B H E G H F H E H D H E C I H D B H C F
65
Gambar A
Gambar B
Gambar C
Gambar D
66
LAMPIRAN 5
Data Homogenitas
Nama
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
Usia
JenisKelamin Pendidikan
15 Tahun
Perempuan
SMP
60 Tahun
Perempuan
SMA
15 Tahun
Laki-Laki
SMP
18 Tahun
Laki-Laki
SMA
25 Tahun
Perempuan
SMA
32 Tahun
Laki-Laki
SMP
RESPONDEN DI RuangFlamboyan RSUD Gambiran
52 Tahun
Laki-Laki
SMP
45 Tahun
Perempuan
SMP
40 Tahun
Perempuan
SMA
19 Tahun
Laki-Laki
SMA
20 Tahun
Perempuan
SMA
41 Tahun
Laki-Laki
SMP
30 Tahun
Perempuan
SMA
Pekerjaan
Pelajar
Swasta
Pelajar
Pelajar
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
Pelajar
Pelajar
Swasta
Swasta
67
Lampiran 6
Data Homogenitas
Nama
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
Usia
JenisKelamin
Pendidikan
15 Tahun
Perempuan
SMP
60 Tahun
Perempuan
SMA
15 Tahun
Laki-Laki
SMP
18 Tahun
Laki-Laki
SMA
25 Tahun
Perempuan
SMA
32 Tahun
Laki-Laki
SMP
RESPONDEN DI RuangFlamboyan RSUD Gambiran
52 Tahun
Laki-Laki
SMP
45 Tahun
Perempuan
SMP
40 Tahun
Perempuan
SMA
19 Tahun
Laki-Laki
SMA
20 Tahun
Perempuan
SMA
41 Tahun
Laki-Laki
SMP
30 Tahun
Perempuan
SMA
GCS
3-3-4
3-4-5
3-3-4
3-3-4
4-4-3
3-4-4
4-4-5
4-4-5
3-4-4
4-5-5
3-5-4
4-4-5
3-4-4
68
Lampiran 7
Frequencies
Statistics
Usia
N
Valid
Missing
Jenis_Kelamin
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Skor_CTD
13
13
13
13
13
13
13
Frequency Table
Usia
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
15-37 Tahun
61.5
61.5
61.5
38-60 Tahun
38.5
38.5
100.0
13
100.0
100.0
Total
Jenis_Kelamin
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Perempuan
53.8
53.8
53.8
Laki-laki
46.2
46.2
100.0
13
100.0
100.0
Total
Lama_di_rawat
69
Pendidikan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
SMP
46.2
46.2
46.2
SMA
53.8
53.8
100.0
Total
13
100.0
100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Pelajar
38.5
38.5
38.5
Swasta
61.5
61.5
100.0
13
100.0
100.0
Total
Skor_CTD
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
11-15 (Ringan)
30.8
30.8
30.8
6-10 (Sedang)
53.8
53.8
84.6
5-0 (Berat)
15.4
15.4
100.0
13
100.0
100.0
Total
70
Lama_di_rawat
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
3 Hari
15.4
15.4
15.4
4 Hari
15.4
15.4
30.8
8 Hari
15.4
15.4
46.2
9 Hari
30.8
30.8
76.9
11 Hari
7.7
7.7
84.6
16 Hari
7.7
7.7
92.3
18 Hari
7.7
7.7
100.0
13
100.0
100.0
Total
71
Nonparametric Correlations
UjiHasilHubungan
Correlations
Skor_CTD
Spearman's rho
Skor_CTD
Correlation Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed)
N
Lama_di_rawat
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Lama_di_rawat
.920
**
.000
13
13
**
1.000
.000
13
13
.920
Lampiran 8
Correlations
[UJI CORRELATION]
Correlations
P1
P1
Pearson
Correlation
P2
P2
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
P3
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
P4
P5
.600
.000
.152
.018
.001
.000
15
15
15
15
15
15
**
.491
.464
.607
.063
.081
.016
.873
.000
.764
**
P7
.389
.873
P6
**
Sig. (2-tailed)
N
P3
P10
.002
.018
15
P12
P13
.063
.018
.000
.007
.000
.000
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.464
.491
**
.339
.464
.000
.018
.081
.063
.002
.216
.081
.002
.001
.002
.000
15
15
15
15
15
15
15
15
15
**
.491
.327
.218
.491
.444
.491
.603
.600
.732
.873
.732
**
.667
.764
**
Total
.000
.873
**
P15
.152
.600
P14
.600
**
.389
P11
.491
1.000
.722
**
P9
**
.873
**
P8
**
.873
.732
**
**
.893
.821
**
**
15
15
15
15
15
15
15
.389
.491
.218
.600
.491
.111
.218 1.000
.152
.063
.435
.018
.063
.693
.435
.000
.063
.234
.435
.063
.097
.063
.017
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
72
P4
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
P5
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
P6
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
P7
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
P8
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.464
.218
.018
.081
.435
15
15
15
.600
.764
**
.607
.600
.464
.016
.081
15
15
.607
.607
.607
**
.218
.464
.000
.000
.435
.081
15
15
15
15
15
.491
.607
.016
.063
.016
.018
.016
.002
.016
.016
.018
.016
.000
15
15
15
15
15
15
15
**
.339
.464
.873
**
1.000
.600
.607
**
.464
.000
.000
15
15
.875
.732
**
**
1.000
.607
**
.464
.081
.001
.081
.000
15
15
15
15
.607
.764
.600
.607
.798
.833
**
**
.001
.016
.018
.016
15
15
15
15
15
15
15
15
15
**
.491
.464
.607
.600
.464
.491
.000
.000
.063
.081
.016
.018
.081
.063
.002
.216
.081
.002
.001
.002
.000
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.111
**
.491
.600
**
.111
.600
.002
.018
.693
.000
.063
.018
.000
.693
.018
.001
.000
.018
.007
.018
.000
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.464
.218 1.000
.464
**
.218
.464
**
.464
**
.464
.018
.081
.435
.000
.016
.081
.000
.435
.081
.000
.000
.081
.001
.081
.000
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.873
.722
**
**
.600
1.000
.600
.873
**
.607
.873
.873
15
.732
.764
.875
**
**
.873
1.000
**
.732
**
.600
.764
.667
.764
**
**
.732
**
.600
.821
.800
.798
**
**
**
73
P9
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
P10
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
P11
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
P12
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
P13
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
**
.218
.600
.491
.111
.218
.063
.000
.435
.018
.063
.693
.435
15
15
15
15
15
15
15
**
.491
.464
.607
.000
.002
.063
.081
.016
.002
15
15
15
15
15
15
.491
.339
.327
**
.339
.063
.216
.234
.000
.002
.216
15
15
15
15
15
15
.464
.218 1.000
.464
.018
.081
.435
.000
.016
.081
15
15
15
15
15
15
**
.491
.464
.607
.000
.002
.063
.081
.016
15
15
15
15
15
.389
.491 1.000
.152
15
.873
**
.600
.873
**
.732
.732
.875
**
**
.732
.607
.491
.327
.218
.491
.444
.491
.603
.063
.234
.435
.063
.097
.063
.017
15
15
15
15
15
15
15
15
.464
.491
.339
.464 1.000
.018
.081
.063
.216
.081
.000
.063
.000
.000
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
**
.327
.339
**
.339
.600
.339
.001
.000
.234
.216
.000
.216
.018
.216
.002
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
**
.218
.464
**
.464
**
.464
.000
.000
.435
.081
.000
.081
.001
.081
.000
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
.464
.491 1.000
**
.339
.464
.002
.018
.081
.063
.000
.216
.081
15
15
15
15
15
15
15
.732
.732
**
**
.600
.764
.873
**
**
.600
.875
1.000
.875
.875
**
15
.491 1.000
.764
.491 1.000
**
**
.821
.741
.798
.821
**
**
**
**
.063
.000
.000
15
15
15
74
P14
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
P15
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Total
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
**
.444
.007
.001
.097
.001
.018
.001
15
15
15
15
15
15
**
.491
.464
.607
.000
.002
.063
.081
.016
15
15
15
15
15
.667
.873
.893
**
**
**
.764
.732
.821
**
.603
.764
.798
**
**
.600
.833
**
**
.444
.491
.600
.007
.001
.097
.063
15
15
15
.464
.491 1.000
.002
.018
.081
15
15
15
.764
.732
.821
**
**
**
.667
**
.600
.800
**
.764
.798
**
**
.491
.018
.001
.063
15
15
15
15
**
.339
.464 1.000
.063
.000
.216
15
15
15
.603
.821
**
.741
**
.764
.491
.814
**
.063
.000
15
15
15
**
.491
.081
.000
.063
15
15
15
.798
**
.821
**
.814
**
.821
**
.000
15
15
**
.821
.000
.000
.017
.000
.000
.000
.000
.000
.017
.000
.002
.000
.000
.000
.000
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
75
76
Lampiran 9
77
Lampiran 10
78
Lampiran 11
79
Lampiran 12
80
Lampiran 13