KELOMPOK 25
ANGGOTA:
Christian Hanjokar
Kevin Reinaldo S
Ufuk Steven
Riski Agustina F
Dewa Nyoman S
I Nyoman Gita J
Elwin Kristian
10700306
10700240
10700188
10700216
10700250
10700242
10700114
INTRODUCTION TO TOXICOLOGY:
OCCUPATIONAL & ENVIRONMENTAL
Occupational Toxicology
Toxicology kerja berkaitan dengan bahan-bahan kimia yang ditemukan di tempat
kerja. Perhatian utamanya adalah mengidentifikasi bahan-bahan kimia, mengidentifikasi
penyakit-penyakit akut dan kronis yang disebabkan oleh bahan kimia tersebut, dan mencegah
penyerapan zat berbahaya dari bahan kimia tersebut.
Organisasi seperti American Conference of Governmental Industrial Hygenists
(ACGIH) secara berkala menyiapkan daftar Threshold Limit Value (TLV) atau batas nilai
ambang yang direkomendasikan untuk bahan kimia. TLV ini sangat berguna sebagai
referensi dalam mengeavluasi potensi paparan tempat kerja.
Environmental Toxicology
Toksikologi lingkungan berkaitan dengan potensi daya rusak dari bahan kimia, yang
ada sebagai bahan polusi lingkungan bagi makhluk hidup. Polusi udara adalah produk
industrialisasi, perkembangan teknologi dan peningkatan urbanisasi. Manusia juga
dipaparkan dalam penggunaan bahan kimia dalam pertanian seperti perstisida atau dalam
proses pembuatan makanan yang dapat menjadi residu dalam produk makanan tersebut.
Ecotoxicology
Ekotoksikologi berkaitan dengan efek racun dari bahan kimia dan fisik dari populasi
dan komunitas makhluk hidup dalam definisi ekosistem. Toksikologi tradisional berkaitan
dengan efek toksik pada makhluk individu, sedangkan ekotoksikologi berkaitan dengan
dampaknya pada populasi makhluk hidup atau ekosistem.
O3 merupakan zat yang dapat menimbulkan iritasi pada membran mukosa. Paparan
O3 dapat menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan. Gas ini menyebabkan
pernapasa pendek, dangkal, dan cepat serta berkurangnya komplians paru.
Tidak ada peralatan yang spesifik untuk keracunan O3 akut. Penganannya hanya
berupa terapeutik untuk iritasi paru-paru yang dalam dan edema paru non
kardiogenik.
SOLVENTS
Hallogen Aliphatic Hidrokarbon
Bahan ini pernah digunakan secara luas sebagai pelarut industri, pelarut minyak
rumah, dan bahan pembersih. Bagaimanapun juga, karena zat tersebut merupakan zat
karsinogenik terhadap manusia, tetraklorid, dan trikloroetilen dihilangkan dari lingkungan.
Walaupun begitu, hallogen aliphatic hidrokarbon biasa juga menyebabkan masalah serius
seperti polusi air yang parah. Zat ini banyak ditemukan pada air ledeng dan air minum yang
diproses secara tidak layak.
a. Mekanisme aksi dan efek klinis
Pada hewan percobaan, halogen hidrokarbon menyebabkan depresi, gangguan fungsi
hepar, kerusakan ginjal dan kerusakan jantung. Trikloroetilen dan tetrakloroetilen
terdaftar sebagai zat yang berpotensi menjadi karsinogen bagi manusia,. Zat ini
terbukti pada penelitian menyebabkan kanker pada tikus dan mencit.
b. Penanganan
Tidak ada pengopbatan spesifik terhadap keracunan zat halogen hidrokarbon,
perawatan tergantung pada organ apa yang terkena.
Aromatik Hidrokarbon
Benzena digunakan sebagai pelarut dan zat antara untuk sintesis bahan kimia lain.
Benzena tetap komponen penting yang ditemukan pada bensin. Efek keracunan benzena
adalah depresi apda sistem safar pusat. Efek yang lebih besar adalah euforia, mual, vertigo,
sakit kepala dan sebagainya. Tidak ada pengobatan yang spesifik terhadap keracunan
benzena,
Keracunan benzena kronis dapat menyebabkan berbagai penyakit yang serius, salah
satu contohnya adalah kerusakan sumsum tulang. Berbagai jenis benzena lain seperti
metilbenzena dan dimetil benzena juga menyebabkan penyakit-penyakit tertentu.
PESTICIDES
Organoklorin pesticides
Bahan ini biasanya diklasifikasikan menjadi 4 grup : DDT dan analognya, benzena
hexaklorida, cyclodines, dan toxaphenes.
a. Human toksikologi
b. Environmental toksikologi
Organofosforus pestisides tidak dipertimbangkan untuk menjadi pestisida tetap.
Senyawa tersebut relatif tidak stabil dalam lingkungan sebagai hasil dari hidrolisis
dan protolisis. Senyawa ini dianggap memiliki penbgaruh kecil terhadap lingkungan.
Carbamate Pestisides
Karbamat pestisida menghambat asetilkolinesterase sebagai karbamoilasi dari
esteratic site. Efek klinik dari karbamate mempunyai durasi yang lebih pendek daripada
observasinya dengan senyawa organofosforus. Walaupun pendekatan klinik pada keracunan
karbamat adalah mirip seperti pada organofosforus, namun penggunaan dari pralidoxime
tidak dianjurkan.
Botanical Pestisides
Derivat pestisida dari sumber alami termasuk nikotin, rotenone, dan pyrethrum.
Nikotin dihasilkan dari daun kering dari nicotiana tabacum dan n. Rustika. Reaksi nikotin
dengan reseptor asetilkolin dari post synaptic membrane (sympathetic, parasympathetic
ganglia NMJ), menghasilkan depolarisasi membran. Rotenon dihasilkan dari derris elliptica,
D Mallaccencis, loncokarpus putilis dan L urucu. Konsumsi secara oral menyebabkan iritasi
gastrointestinal. Efek lainnya yaitu konjungtivitis, dermatitis, faringitis, dan rinitis.
Penyembuhannya secara simptomatik. Pyrethrum terdiri dari 6 insektisida ester: pyrethrin I,
pyrethrin II, Cinerin I, Cinerin II, Jasmolin I, Jasmolin II. Pyrethrum mungkin diserap setelah
dihirup atau ditelan, penyerapan dari kulit tidak berarti. Pestisida pyrethrum bukan
merupakan racun berbahaya pada mamalia.
HERBISIDA
Klorofenol
Terdiri dari:
2,4 asam diklorofenol asetik 2,4D.
2,4,5 asam triklorofenol asetik 2,5,4 T
Merupakan senyawa kimia yang beracun jika diberikan pada manusia dengan dosis 50-500
atau 500-5000 mg/kg akan menyebabkan kematian. 2,4,5 T biasanya terkandung di dalam
agen orange yang ada di dalam bidang pertanian. 2,5,4 T sering terkontaminasi atau
tercampur dengan dioksin dan komponen poliklorinat lainnya dapat bersifat karsinogenik. 2,4
D jika diberikan manusia dengan dosis besar dapat menyebabkan koma dan hipotonus otot,
jarang ditemukan sampai terhjadi kelemahan otot,. Biasanya terjadi dalam jangka waktu
beberapa minggu saja, lalu pulih kembali sedangkan jika diberikan pada hewan akan
menyebabkan gangguan pada ginjal dan hati.
GLISIN
Merupakan golongan herbisida yang paling berbahaya di dunia. Biasanya terkandung dalam
daun, akar, dan batang tanaman seperti tanaman kedelai, jagung, kapas, dan lain-lain. Jika
terkena efek dari glisin, p[ada manusia menyebabklan iritasi kulit dan mata merupakan suatu
gejala ringan, oleh karena itu tidak diberikan terapi yang khusus.
BIPIRIDIL
Merupakan golongan herbisida yang paling berbahaya dan sangat sulit diatasi karena
gejalanya berdampak serius pada manusia dengan dosis 50-500 mg per kg sudah dapat
membunuh manusia. Gejala pertama yaitu hematom dan feses berdarah. Dalam beberapa hari
kemudian akan menyerang sistem pernapasan dan menyebabkan udem paru. Jika dibiarkan
terus dalam waktu 1-2 minggu akan komplikasi ke hati, ginjal, dan jantung dan akhirnya
menyebabkan kematian.
POLUSI LINGKUNGAN
Polikorionat bifenil (PCB)
Terkandung dalam oli pelumas, wax, plastik, dan lain-lain. Dari produk-produk tersebut
biasanya dicampur bersama 68% klorin yang merupakan senyawa kimia yang susah
dimetabolisir dan sangat stabil. Biasanya manusia terkena PCB paling banyak melalui
makanan karena PCB juga dapat terkandung di dalam minyak goreng. Jika dikonsumsi
manusia akan bersifat karsinogenik dan menyebabkan kanker melanoma, payudara, pankreas,
dan tiroid.
Polikorionat dibenzioat Dioxins (PCDDs)
Didapatkan pada beberapa jenis ikan. Jika terus mengkonsumsi ikan yang mengandung
PCDDs terus menerus akan mengakibatkan kanker paru, dan hodgkins simptomps.
Perusak endokrin
Potensi berbahaya dari bebrapa bahan kimia di lingkungan perlu dipertimbangkan sebab
mirip androgen atau bahan anti androgenik termasuk bahan-bahan yang mempengaruhi
fungsi tiroid. Sejak 1998 prioritas proses skrining dan tes kimia harus dijalani semua
pengembang yaitu tentang kemiripan kimia mempertinggi atau menghambat kerja hormon.
Itu termasuk jumlah atau kadar tumbuhan (phytosterogens) dan beberapa mikoestrogens
dalam industri kimia. Brominated flame retardar juga diteliti karena mungkin juga meruksa
sistem endokrin karena dapat menambah kontaminasi di lingkungan dapat menimbulkan
bioakumulasi dan toksisitas. Pengujian in vitro bisa dipercaya untuk pengujian hewan yang
sangat perlu dipertimbangkan. Perubahan respon endokrin di beberapa reptil dan invertebra
laut telah di opbservasi pada manusi sebab antara terdapatnya bahan kimia di lingkungan dan
penurunan efek endokrin belum ditetapkan. Pembelajaran epidemiologi mengungkapkan
konsentrasi endokrin yang tinggi mempengaruhi lingkungan terindikasi kanker payudara dan
reproduksi.
Abestos
Abestos digunakan dalam industri lebih dari 100 tahun walaupun dapat menyebabkan
peningkatan penyakit paru. Proses penumpukan disebut abestosis. Ini juga mengandung
krisotil obestos yang menyebabkan kanker paru. Semua bentuk abestos juga menyebabkan
mesotelioma pleura atau perotonium termasuk kanker kolon, laring, stomach cancer, dan
limphoma. Pernyataan tentang kristolin abestos yang tidak berbahaya kontras dengan
penelitian epidemiologi.
Metal
Keracunan metal adalah masalah kesehatan yang penting, karena secara luas dapat menyebar
di masyarakat. Sebagian bahan metal yang beracun adalah:
Berilium
Berilium seperti alkaline yang biasanya digunakan perang nuklir tapi juga digunakan
dalam dental appliances sehingga diterbitkan bahwa sisa berilium adalah toksik. Racun
berilium masuk dengan cara dihirup yang dapat meningkatkan pulnmonary fibrosis dan
kanker yang biasa disebut kronik berilium disease. Ini juga dapat merusak kulit.
Kadmium
Merupakan logam transisi yang digunakan dalam industri. Bau kadmium dapat
berubah menjadi toksik. Racun kadmium dihirup dan ditelan. Debu dan asap menyebabkan
penyakit pernapasan akut yang disebut kadmium fume fever dengan gejala batuk, demam,
tidak enak badan, dan rasa dingin. Ini juga menyebabkan pneumoni.
Kadmioum juga menyebabkan kerusakan ginjal seperti gagal ginjal. Kadmium
merupakan bahan karsinogen.
Pertanyaan:
1. Bahan metal yang dapat berbahaya bagi kesehatan adalah:
Berilium dan kadmium.
2. 5 gas yang menyebabkan polusi udara
Karbon monoksida, sulfur dioksida, nitrogen dioksida, hidrokarbon, dan ozon.