Tanggal Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Neonatus
Deskripsi : laki-laki,26 tahun, keluhan benjolan di skrotum kiri sejak 1 hari SMRS, benjolan sebesar telur angsa dan benjolan tidak
dapat dimasukkan kembali. Disertai nyeri perut serta adanya mual dan muntah.
Tujuan : Menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan Hernia inguinalis lateralis sinistra inkarserata
Bahan bahasan:
Cara membahas:
Tinjauan Pustaka
Diskusi
Riset
Presentasi dan
diskusi
Kasus
Audit
Pos
Data pasien :
Nama: Tn.A
Terdaftar sejak :
1. R. Sjamsuhidajat & Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi I. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta. 1997. Hal 700-718
2. H G, Burhitt & O.R.G. Quick. Essential Surgery . Edisi III. 2003. Hal 348-356
3. R. Bendavid, J. Abrahamson, Mauruce E. A, dkk. Abominal Wall Hernias (Principles and Management). Edisi I. Penerbit SringerVarlag. New York. 2001. (Ebook, di akses 10 Juli 2010)
Hasil Pembelajaran:
1. Etiologi Hernia inguinalis lateralis sinistra inkarserata
2. Patofisiologi Hernia inguinalis lateralis sinistra inkarserata
3. Pemeriksaan pada Hernia inguinalis lateralis sinistra inkarserata
4. Diagnosis Hernia inguinalis lateralis sinistra inkarserata
5. Terapi pada Hernia inguinalis lateralis sinistra inkarserata
Subjective
Hernia inguinalis lateralis sinistra inkarserata Keadaan Umum sedang, : Laki-laki,usia 26 tahun, timbul benjolan di skrotum kiri sejak 1 hari
SMRS. Benjolan tidak dapat dimasukkan kembali dan terkadang disertai rasa nyeri. Benjolan sebesar telur angsa. Selain timbul
benjolan pasien mengeluhkan adanya nyeri perut disetai mual dan muntah sebanyak 2 kali. Serta pasien tidak dapat BAB sejak 1 hari
SMRS. Pasien sudah mengalami keluhan timbulnya benjolan pada skrotum kiri sejak 7 tahun yang lalu hanya saja benjolan masih dapat
dimasukkan kembali. Selain itu pasien sudah 7 tahun bekerja sebagai supir truk dan tukang mengangkat besi bangunan.
Objective
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : E4V5M6
Tanda Vital:
Nadi: 80 kali/menit, reguler, kuat angkat
Tekanan Darah: 130/80 mmHg
Frekuensi Nafas:20 kali/menit
Suhu: 36,40C
Kepala/leher: konjungtiva anemis (-), sklera ikteik (-)
Thoraks: dalam batas normal
Abdomen: Inspeksi: Flat, sikatrik (-); Palpasi: soepl, nyeri tekan (-), organomegali (-), Perkusi: timpani, Auskultasi: Bising usus sedikit
meningkat.
3
pintu keluarnya terletak disebelah lateral Vasa epigastrica inferior. Hernia inguinalis lateralis (HIL) dikarenakan kelainan kongenital
meskipun ada yang didapat. 3
Hampir 75 % dari hernia abdomen merupakan hernia ingunalis. Untuk memahami lebih jauh tentang hernia diperlukan pengetahuan
tentang kanalis inguinalis. Hernia inguinalis dibagi menjadi hernia ingunalis lateralis dan hernia ingunalis medialis dimana hernia ingunalis
lateralis ditemukan lebih banyak dua pertiga dari hernia ingunalis. Sepertiga sisanya adalah hernia inguinalis medialis.Hernia lebih
dikarenakan kelemahan dinding belakang kanalis inguinalis. Hernia ingunalis lebih banyak ditemukan pada pria daripada wanita, untuk
hernia femoralis sendiri lebih sering ditemukan pada wanita.Sedangkan jika ditemukan hernia ingunalis pada pria kemungkinan adanya
hernia ingunalis atau berkembangnya menjadi hernia ingunalis sebanyak 50 % Perbandingan antara pria dan wanita untuk hernia ingunalis 7
:1. Prevalensi hernia ingunalis pada pria dipengaruhi oleh umur.
Hernia ini disebut lateralis karena menonjol dari perut di lateral pembuluh epigastrika inferior. Dikenal sebagai indirek karena keluar
melalui dua pintu dan saluran, yaitu annulus dan kanalis inguinalis. Pada pemeriksaan hernia lateralis akan tampak tonjolan berbentuk
lonjong.
Dapat
Keluhan biasanya berupa benjolan di lipat paha yang hilang timbul, muncul terutama pada waktu melakukan kegiatan yang dapat
meningkatkan tekanan intra-abdomen seperti mengangkat barang atau batuk, benjolan ini hilang pada waktu berbaring atau dimasukkan
dengan tangan (manual). Terdapat faktor-faktor yang berperan untuk terjadinya hernia. Dapat terjadi gangguan passage usus (obstruksi)
terutama pada hernia inkarserata. Ditemukan benjolan lunak di lipat paha di bawah ligamentum inguinale di medial vena femoralis dan
lateral tuberkulum pubikum. Benjolan tersebut berbatas atas tidak jelas, bising usus (+), transluminasi (-).
Gejala/tanda
Nekrosis/gangren pada
hernia strangulata
Nyeri
Kolik
Menetap
Suhu badan
Normal
Normal/meninggi
Denyut nadi
Normal/meninggi
Meninggi/tinggi sekali
Leukosit
Normal
Leukositosis
Rangsang peritoneum
Tidak ada
Jelas
Sakit
Sedang/berat
Berat sekali/toksik
Tabel 1. Hernia inkarserata dengan obstruksi usus dan hernia strangulata yang menyebabkan nekrosis atau ganggren
Hernia yang melalui annulus inguinalis abdominalis (lateralis/internus) dan mengikuti jalannya spermatid cord di canalis inguinalis
serta dapat melalui annulus inguinalis subcutan (externus) sampai scrotum. Mempunyai LMR ( Locus Minoris Resistentie Secara klinis
HIL dan HIM dapat dibedakan dengan tiga teknik pemeriksaan sederhana yaitu finger test, Ziemen test dan Tumb test. Pemeriksaan
6
Pemeriksaan radiologis. Pemeriksaan ultrasound pada daerah inguinal dengan pasien dalam posisi supine dan posisi berdiri dengan
manuver valsafa dilaporkan memiliki sensitifitas dan spesifisitas diagnosis mendekati 90%. Pemeriksaan ultrasonografi juga berguna untuk
membedakan hernia incarserata dari suatu nodus limfatikus patologis atau penyebab lain dari suatu massa yang teraba di inguinal. Pada
pasien yang sangat jarang dengan nyeri inguinal tetapi tak ada bukti fisik atau sonografi yang menunjukkan hernia inguinalis. CT scan
dapat digunakan untuk mengevaluasi pelvis untuk mencari adanya hernia obturator.
Hampir semua hernia harus diterapi dengan operasi. Karena potensinya menimbulkan komplikasi inkarserasii atau strangulasi lebih
berat dibandingkan resiko yang minimal dari operasi hernia (khususnya bila menggunakan anastesi local). Pengobatan operatif merupakan
satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang rasional. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi
hernia adalah hernioraphy, yang terdiri dari herniotomi dan hernioplasti.
Herniotomi
Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya. Kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada
perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong.
Indikasi :
1.
2.
3.
4.
Prinsip semua hernia harus dioperasi, karena dapat menyebabkan inkarserasi / strangulasi. Herniotomy pada dewasa lebih dulu
faktor-faktor penyebab harus dihilangkan dulu, misal BPH harus dioperasi sebelumnya.
Hernioraphy
7
Berdasarkan pendekatan operasi, teknik herniorraphy dapat diklompokkan dalam 4 kategori utama yaitu Open Anterior Repair yang
meliputi teknik bassini, Open Posterior Repair, Tension-Free Repair With Mesh, dan Laparoscopic.
Plan
Diagnosis
Pengobatan : Pengobatan pada Hernia Inguinalis lateralis sinistra adalah tindakan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia
inguinalis yang rasional. Prinsip dasar operasi hernia adalah hernioraphy, yang terdiri dari herniotomi dan hernioplasti. Berdasarkan
pendekatan operasi, teknik herniorraphy dapat diklompokkan dalam 4 kategori utama yaitu Open Anterior Repair yang meliputi teknik
bassini, Open Posterior Repair, Tension-Free Repair With Mesh, dan Laparoscopic.
Pada pasien dilakukan Hernioraphy dengan teknik bassini.
Pendidikan :Pendidikan dilakukan kepada pasien dan keluarganya serta diberikan penjelasan hernia inguinalis lateralis inkarserata dan
Konsultasi
Dokter Internsip
Dokter Pembimbing