Anda di halaman 1dari 32

KURIKULUM

TOT PENGAMBILAN, PENANGANAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN DIFTERI


UNTUK TENAGA KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.


2016

2014

Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman


Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
DAFTAR ISI

halaman

I. PENDAHULUAN......................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................6
B. Filosofi Pelatihan ................................................................................................6

II. PERAN, FUNGSI, DAN KOMPETENSI ..................................................................4

III. TUJUAN PELATIHAN .............................................................................................4


A. Tujuan Umum.....................................................................................................6
B. Tujuan Khusus....................................................................................................6

IV. STRUKTUR PROGRAM..........................................................................................4

V. GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)..........................................4

VI. DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN...................................................................4

VII. PELATIH DAN PESERTA PELATIHAN...................................................................4

VIII. PENYELENGGARA DAN TEMPAT PELATIHAN....................................................4

IX. EVALUASI................................................................................................................4

X. SERTIFIKASI PELATIHAN......................................................................................4

XI. PENUTUP................................................................................................................4

Ba

1 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman


b 1
Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
PENDAHULUAN

A. Dasar Hukum
- Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063)
- Permenkes No 411/MENKES/PER/III/2010 tentang Laboratorium Klinik
- Permenkes No 43 tahun 2013 tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik
yang Baik
- Kepmenkes No 1647 Tahun 2005 tentang Pedoman Jejaring Pelayanan
Laboratorium Kesehatan

- UU KLB

- Emerging disease

B. Latar Belakang
Difteri merupakan penyakit lama/kuno yang telah ada sejak Hippocrates.
Hippocrates memberikan gambaran klinis pertama difteri pada abad ke-4 SM.
Gambaran klinis modern dibuat oleh Joost van Lom pada tahun 1560 dan Baillou
tahun 1576. Mereka menyebut penyakit sebagai ’quinsy’ dan ’croup’. Epidemik
penyakit pertama terjadi di Spanyol, dikenal dengan nama ’morbus suffocans’ atau
garrotillo’ atau mati lemas menyerupai garroting, yaitu metode eksekusi kriminal
yang dijalankan Spanyol. Dari Spanyol penyakit menyebar ke Italia tahun 1618
dan dikenal sebagai ’male in canna’ atau ’gullet diseases’. Pertama kali outbreak di
Nepal dan kemudian menyebar ke Italia Selatan termasuk Sicilia. Penyakit
menghilang pada abad ke-17 dan kembali berkembang pada abad ke-18 di Inggris
dan Amerika. Epidemik besar terjadi tahun 1735 sampai 1740 di New England,
dikenal dengan ’throat distemper’. New Hampshire kehilangan ribuan penduduk
(5% dari populasi) dan New England sekitar 5000 meninggal (2,5% dari populasi).
Difteri pertama kali dikenal sebagai sebagai kumpulan gejala yang berbeda
oleh patolog dan klinisi dari Perancis, Pierre Bretonneau tahun 1826. Dia
menggunakan kata diphtherete untuk kondisi penyakit menular, yang ditandai
dengan adanya membran palsu pada faring dan laring. Kata diphtherete berasal
dari bahasa Yunani diphthera yang artinya kulit atau tersembunyi.
Difteri adalah penyakit saluran nafas atas yang ditandai dengan sakit
tenggorokan, panas, dan adanya pseudomembran pada tonsil, faring, dan atau
rongga hidung yang disebabkan Corynebacterium diphtheriae dengan
memproduksi toksin difteri. Toksin difteri yang diproduksi Corynebacterium
2 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman
Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
diphtheriae dapat menyebabkan myocarditis, polyneuritis, dan efek sistemik lainnya.
Gejala difteri yang lebih ringan dapat terjadi pada kulit. Difteri ditularkan melalui
kontak fisik secara langsung atau cairan aerosol dari penderita. Difteri merupakan
penyakit fatal yang sangat serius dengan CFR 5-10%. Pada usia di bawah 5 tahun
dan dewasa lebih 40 tahun case fatality rate (CFR) bisa mencapai 20%.

Di Indonesia, kasus difteri masih terus terjadi di berbagai daerah, bahkan


cenderung mengalami peningkatan pada tahun-tahun terakhir. Peningkatan kasus
difteri sangat menyolok terjadi di Jawa Timur. Tahun 2003, teridentifikasi 5 kasus
positif, tahun 2004, 15 kasus (4 meninggal), tahun 2005 dan 2006, 52 dan 44 kasus
(8 meninggal), tahun 2007, 86 kasus (6 meninggal), tahun 2008, 76 kasus (12
meninggal), tahun 2009, 140 kasus (8 meninggal) dan tahun 2010, 304 kasus (21
meninggal). Kasus terus meningkat pada tahun 2011, dalam rentang Januari –
November 2011, telah teridentifikasi 511 kasus (12 meninggal). Kejadian Luar Biasa
(KLB) difteri juga terjadi di daerah lain, seperti di Kabupaten Tasikmalaya tahun
2005 dan 2006 sebanyak 55 kasus dan 15 diantaranya (27%) meninggal, di
Cianjur Desember 2006, 1 kasus, di Garut Januari 2007 sebanyak 17 kasus, 2
2
diantaranya (11,8%) meninggal , dan di Padang November 2007 ditemukan 1
kasus.

Diagnosis yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan pada kasus penyakit
difteri agar penganggulangannya dapat diberikan dengan cepat dan tepat serta
dapat mencegah terjadinya penularan. Untuk itu diperlukan laboratorium kesehatan
yang dapat menghasikan diagnosis bermutu dengan hasil yang cepat.

Ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium ditentukan oleh mutu spesimen


laboratorium. Mutu spesimen harus dapat dipertahankan mulai dari pengambilan,
pengiriman sampai spesimen tiba di laboratorium untuk diperiksa. Laboratorium
yang melakukan pemeriksaan difteri adalah laboratorium provinsi. Kemampuan
petugas untuk mengambil, mengemas dan mengirim spesimen untuk pemeriksaan
laboratorium difteri menjadi penting untuk menjaga kualitas spesimen pemeriksaan
laboratorium difteri.

C. Filosofi peningkatan kemampuan teknis

ToT tenaga pelatih pengambil, pengemasan dan pengiriman spesimen difteri untuk
tenaga medis dan paramedis diselenggarakan dengan memperhatikan:
1. Prinsip andragogi, yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk:

3 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman


Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya mengenai kegiatan ToT
tenaga pelatih pengambil, pengemasan dan pengiriman spesimen difteri
untuk tenaga medis dan paramedis.
b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapatnya, sejauh berada di dalam
konteks pelatihan.
c. Diberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam setiap
proses pembelajaran.
2. Berorientasi kepada peserta, yaitu bahwa peserta berhak untuk:
a. Mendapatkan satu paket bahan belajar yaitu modul pelatihan ToT tenaga
pelatih pengambil, pengemasan dan pengiriman spesimen difteri untuk
tenaga medis dan paramedis.
b. Belajar dengan modal pengetahuan yang dimiliki masing-masing tentang
pengambil, pengemasan dan pengiriman spesimen difteri untuk dapat lebih
ditingkatkan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.
c. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi, menguasai materi
dan dapat melakukan umpan balik.
d. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.
e. Melakukan evaluasi (bagi penyelenggara maupun fasilitator) dan dievaluasi
tingkat kemampuannya dalam bidang pengambil, pengemasan dan
pengiriman spesimen difteri.
3. Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk:
a. Mengembangkan keterampilan langkah demi langkah dalam memperoleh
kompetensi yang diharapkan dalam pelatihan ToT tenaga pelatih pengambil,
pengemasan dan pengiriman spesimen difteri untuk tenaga medis dan
paramedis.
b. Mendapatkan sertifikat setelah dinyatakan berhasil mencapai kompetensi
yang diharapkan pada akhir pelatihan.
4. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk:
a. Berkesempatan melakukan eksperimentasi berbagai kegiatan mikroskopis
malaria dengan menggunakan metode pembelajaran antara lain simulasi,
studi kasus, dan praktik, baik secara individu maupun kelompok.
b. Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu dengan
bimbingan fasilitator.

4 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman


Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
Ba
b 2
PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI

A. Peran
Peran tenaga ToT pengambilan, penanganan dan pengiriman spesimen difteri untuk
tenaga kesehatan antara lain :
1. Tenaga pelatih tenaga kesehatan untuk mengambil, menangani dan mengirim
spesimen difteri di wilayah kerjanya

B. Fungsi

Dalam melaksanakan perannya, peserta mempunyai fungsi sebagai berikut :


1. Melakukan fungsi sebagai tenaga pelatih bagi tenaga kesehatan untuk
mengambil, menangani dan mengirim spesimen difteri di wilayah kerjanya

C. Kompetensi
Untuk melaksanakan peran dan fungsinya, setelah mengikuti pelatihan ini peserta
memiliki kompetensi sebagai berikut :
1. Dokter
a. Menjelaskan penyakit difteri
b. Menjelaskan media dan bahan pengambilan, penanganan dan pengiriman
specimen difteri
c. Melakukan persiapan pasien untuk pengambilan specimen difteri
(komunikasi kepada pasien)
d. Melakukan pengambilan, penanganan dan pengiriman specimen difteri
(rujukan specimen)
e. Melakukan pemeriksaan mikroskopis corynebacterium diphtheriae
f. Melakukan pencatatan dan pelaporan kasus difteri (koordinasi ke dinkes)
g. Melakukan keselamatan dan keamanan kerja laboratorium
2. Perawat
a. Menjelaskan penyakit difteri
b. Menjelaskan media dan bahan pengambilan, penanganan dan pengiriman
specimen difteri
c. Melakukan persiapan pasien untuk pengambilan specimen difteri
(komunikasi kepada pasien)

5 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman


Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
d. Melakukan pengambilan, penanganan dan pengiriman specimen difteri
(rujukan specimen)
e. Melakukan pencatatan dan pelaporan kasus difteri (koordinasi ke dinkes)
f. Melakukan keselamatan dan keamanan kerja laboratorium
3. ATLM
a. Menjelaskan penyakit difteri
b. Menjelaskan media dan bahan pengambilan, penanganan dan pengiriman
specimen difteri
c. Melakukan persiapan pasien untuk pengambilan specimen difteri
(komunikasi kepada pasien)
d. Melakukan pengambilan, penanganan dan pengiriman specimen difteri
(rujukan specimen)
e. Melakukan pemeriksaan mikroskopis corynebacterium diphtheriae
f. Melakukan pencatatan dan pelaporan kasus difteri (koordinasi ke dinkes)
g. Melakukan keselamatan dan keamanan kerja laboratorium

6 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman


Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
Ba
b 3TUJUAN

1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu sebagai pelatih pada pelatihan
pengambilan, penanganan, pengiriman spesimen dan / atau pemeriksaan
mikroskopis difteri untuk tenaga kesehatan sesuai dengan kewenangannya.

2. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan penyakit difteri
2. Menjelaskan media dan bahan pengambilan, penanganan dan pengiriman
specimen difteri
3. Melakukan persiapan pasien untuk pengambilan specimen difteri (komunikasi
kepada pasien)
4. Melakukan pengambilan, penanganan dan pengiriman specimen difteri (rujukan
specimen)
5. Melakukan pemeriksaan mikroskopis bakteri corynebacterium diphtheriae
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan kasus difteri (koordinasi ke dinkes)
7. Melakukan keselamatan dan keamanan kerja laboratorium

7 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman


Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
Ba

Struktur program pelatihan sebagai berikut:


b
STRUKTUR PROGRAM 4
NO MATERI WAKTU
    T P PL JLH
A. Materi Dasar
       
1. Kebijakan ttg penyakit emerging dan re
emerging (PMK No 658 tahun 2009 tentang
tugas dan fungsi badan litbangkes sebagai lab
pusat rujukan nasional dan pusat kerja sama 2 0 0 2
lab penyakit infeksi new emerging dan re
emerging dengan dunia internasional)

2 Kebijakan ttg SKDR


2 0 0 2

B. Materi Inti        
1 Penyakit difteri 2 0 0 2
2 Media transport dan reagen pewarnaan
2 1 0 3
corynebacterium diphtheriae
3 Pengambilan, penanganan dan pengiriman
4 2 6 12
specimen difteri (rujukan specimen)
4 Pemeriksaan mikroskopis corynebacterium
2 2 4 8
diphtheriae
5 Pemantapan mutu laboratorium 1 0 0 1
6 Pencatatan dan pelaporan kasus difteri
1 2 0 3
(koordinasi ke dinkes)
7 Keselamatan dan Keamanan Laboratorium 2 2 0 4
C. Materi Penunjang        
1 Micro Teaching 5 7 0 12
2 Building Learning Commitment (BLC) 0 3 0 3
3 Anti Korupsi 2 0 0 2
4 Rencana Tindak Lanjut di tempat kerja 0 2 0 2
  Jumlah Jam pelatihan (Jpl) 25 21 10 56
Keterangan:
T = Teori
P = Penugasan
PL = Praktik Lapangan
1JPL = 45 menit.

8 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman


Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
BAB I PENDAHULUAN
6
A. Latar Belakang
6
B. Corynebacterium diphtheriae
7
C. Manifestasi dan Patofisiologi Klinik
9
D. Epidemiologi
16

BAB II MEDIA DAN REAGENSIA


19
A. Media Transport dan Pengayaan
19
B. Media Kultur dan Isolasi
21
C. Media Identifikasi dan media uji toksigenitas
21
D. Reagensia Pewarnaan Corynebacterium diphtheria
23

BAB III PENANGANAN SPESIMEN (Pengambilan, Penyimpanan Dan


PengirimanSpesimen)
25
A. Prinsip pengumpulan spesimen
25
B. Persiapan pengambilan spesimen
25
C. Jenis spesimen pemeriksaan
26
D. Cara pengambilan spesimen
26
E. Labeling spesimen
29
F. Pengemasan dan pengiriman spesimen
30

BAB IV PEMERIKSAAN LABORATORIUM Corynebacterium diphtheriae


33
A. Alur Pemeriksaan Corynebacterium diphtheriae
B. Prosedur Pemeriksaan Difteri
34
- Prosedur Pewarnaan
34
- Prosedur Kultur dan Isolasi
35
- Prosedur Uji Biokimia
36
C. Prosedur Pemeriksaan Toksigenik Difteri
39
- Elek test

9 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman


Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
39
- Polymerase Chain Reaction (PCR)
40

BAB V PEMANTAPAN MUTU LABORATORIUM 43

BAB VI KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA 45

DAFTAR PUSTAKA 55
LAMPIRAN 57

10 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman


Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
Ba
b 5
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

Nomor : MD.1
Materi : Kebijakan Penyakit Emerging dan Re emerging (Subdit ISPA, P2PL; Balitbangkes)
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL : 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
(TPU)

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok dan Metode Media dan Referensi


(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu :

1. Menjelaskan 1.  Ceramah  Laptop 1. Undang-Undang No 36


Tanya  LCD Tahun 2009 Tentang
Jawab  Slide Kesehatan
 Curah presentasi 2. Undang-Undang No 36
pendapat  OHP Tahun 2014 tentang
 Flipchart Tenaga Kesehatan
 Whiteboard 3. Peraturan Menteri
 Spidol Kesehatan RI No. 43 Tahun
2013 tentang Cara
Penyelenggaraan
Laboratorium Klinik Yang
Baik

Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
Nomor : MD.2
Materi : Kebijakan ttg SKDR (PKR)
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL : 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
(TPU)

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok dan Metode Media dan Referensi


(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu :

Menjelaskan  Ceramah  Laptop 1. Undang-Undang No 36


Tanya  LCD Tahun 2009 Tentang
Jawab  Slide Kesehatan
 Curah presentasi 2. Undang-Undang No 36
pendapat  OHP Tahun 2014 tentang Tenaga
 Flipchart Kesehatan
 Whiteboard 3. Peraturan Menteri
 Spidol Kesehatan RI No. 43 Tahun
2013 tentang Cara
Penyelenggaraan
Laboratorium Klinik Yang
Baik

12 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
Nomor : MI.1
Materi : Media transport specimen dan reagensia pewarnaan Corynebacterium diphtheriae
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL : 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan media transport spesimen dan reagensia pewarnaan
(TPU) corynebacterium diphtheriae

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok dan Metode Media dan Referensi


(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah menyelesaikan modul ini,
peserta latih mampu:

1. Menjelaskan media transport  Ceramah  Laptop 1. Undang-Undang No 36


1. Media Transport
specimen dan reagensia a. Amies Tanya  LCD Tahun 2009 Tentang
pewarnaan Corynebacterium b. Stuart Jawab  Slide Kesehatan
diphtheriae c. Silica Gel  Curah presentasi 2. Undang-Undang No 36
pendapat  OHP Tahun 2014 tentang Tenaga
2. Reagensia Pewarnaan  Flipchart Kesehatan
Corynebacterium diphtheria  Whiteboard 3. Peraturan Menteri
a. Albert
 Spidol Kesehatan RI No. 43 Tahun
b. Neisser
c. Gram 2013 tentang Cara
Penyelenggaraan
Laboratorium Klinik Yang
Baik

Persiapan pasien untuk pengambilan specimen difteri

13 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
Nomor : MI.2
Materi : Pengambilan, penanganan dan pengiriman spesimen
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL : 0 Jpl)
Tujuan : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pengambilan, penanganan dan pengiriman spesimen
Pembelajaran
Umum (TPU)

Tujuan Pembelajaran Pokok dan Metode Media dan Referensi


Khusus Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
(TPK)
Setelah mengikuti
materi ini, peserta
mampu :
1. Pengambilan  Ceramah  Laptop 1. Undang-Undang No 36
1. Menjelaskan a. Prinsip pengumpulan spesimen
pengambilan, b. Persiapan pengambilan specimen (komunikasi kepada Tanya  LCD Tahun 2009 Tentang
penanganan dan pasien) Jawab  Slide Kesehatan
pengiriman spesimen c. Jenis specimen pemeriksaan  Curah presentasi 2. Undang-Undang No 36
difteri d. Cara pengambilan spesimen pendapat  OHP Tahun 2014 tentang
e. Labeling specimen  Demo  Flipchart Tenaga Kesehatan
 Whiteboard 3. Peraturan Menteri
2. Penanganan
 Spidol Kesehatan RI No. 43
a.Penyimpanan sementara
5. Pengiriman spesimen Tahun 2013 tentang
a. Pengemasan Cara Penyelenggaraan
b. Labelling Laboratorium Klinik
c. Pengiriman Yang Baik

1. Melakukan 1. Pengambilan 1. Modul


pengambilan, a. Persiapan pengambilan specimen (komunikasi - Simulasi 2. Petunjuk
penanganan dan kepada pasien) simulasi

14 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
pengiriman spesimen b. Cara pengambilan spesimen
c. Labeling specimen

2. Penanganan
a.Penyimpanan sementara
3. Pengiriman spesimen
a. Pengemasan
b. Labelling
c. Pengiriman

15 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
Nomor : MI.3
Materi : Pemeriksaan mikroskopis Corynebacterium diphtheriae
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL : 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pemeriksaan mikroskopis Corynebacterium
(TPU) diphtheriae

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok dan Metode Media dan Referensi


(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu :
1. Pemeriksaan mikroskopis
Corynebacterium diphtheriae
1. Menjelaskan pemeriksaan  Ceramah  Laptop 1. Undang-Undang No 36
(masukkan pemantapan mutu)
mikroskopis Corynebacterium Tanya  LCD Tahun 2009 Tentang
diphtheriae Jawab  Slide Kesehatan
a. Alur Pemeriksaan
Corynebacterium diphtheria  Curah presentasi 2. Undang-Undang No 36
b. Prosedur Pemeriksaan Difteri pendapat  OHP Tahun 2014 tentang Tenaga
c. Prosedur Pewarnaan  Demo  Flipchart Kesehatan
d. Prosedur Kultur dan Isolasi  Praktik di  Whiteboard 3. Peraturan Menteri
e. Prosedur Uji Biokimia
laboratorium  Spidol Kesehatan RI No. 43 Tahun
f. Prosedur Pemeriksaan
Toksigenik Difteri  Modul 2013 tentang Cara
- Elek test Penyelenggaraan
- Polymerase Chain Reaction Laboratorium Klinik Yang
(PCR) Baik
(Masuk ke teori difteri)

2. Melakukan pemeriksaan - Persiapan reagen pewarnaan  Demo  Modul


mikroskopis Corynebacterium dan alat  Praktik  Petunjuk
diphtheriae - Pembuatan sediaan apus  di praktikum
- Pewarnaan Albert laboratorium  Alat dan

16 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
- Pembacaan sediaan Bahan
- Interpretasi
- Verifikasi dan validasi

Nomor : MI.4

17 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
Materi : Pemantapan mutu laboratorium (mikroskopis : dr nelly)
Waktu : 5 Jpl (T = 2 Jpl; P = 3 Jpl; PL : 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pemantapan mutu di laboratorium
(TPU)

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok dan Metode Media dan Referensi


(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu :

1. Melakukan pemantapan mutu 1. Pemantapan mutu  Ceramah  Laptop 1. Permenkes No 43 tahun


laboratorim laboratorium. Tanya  LCD tentang cara
a. Komponen pemantapan Jawab  Flipchart penyelenggaraan
mutu laboratorium  Curah  Whiteboard laboratorium yang baik
2. Melakukan pemantapan mutu b. Tujuan Pemantapan Mutu
internal 2. Pemantapan Mutu Internal Pendapat  Data PMI dan 2. Modul pelatihan teknis
(PMI)  Penugasan PME tenaga laboratorium
3. Melakukan pemantapan mutu a. Pengertian  Format tingkat dasar, Departemen
eksternal b. Proses PMI pencatatan dan Kesehatan, 1995
3. Pemantapan Mutu Eksternal pelaporan
(PME)
a. Pengertian
b. Tujuan PME
c. Metode PME

18 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
Nomor : MI.3
Materi : Pencatatan dan Pelaporan Hasil
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan pencatatan dan pelaporan hasil

Waktu : 2 jpl (T:1 , P:1 )


Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok / Sub Pokok Bahasan Metode Alat Bantu / Media Referensi
(TPK)

1.
Setelah mengikuti materi ini
peserta mampu:

1. Melakukan pencatatan dan


pelaporan hasil pemeriksaan Pencatatan dan pelaporan hasil - Ceramah 1. Proyektor
pemeriksaan Tanya Jawab 2. Laptop
a. Cara pencatatan - Curah 3. Flipchart
b. Cara pelaporan hasil pendapat 4. Whiteboard
pemeriksaan - Demo 5. Modul
2. Melakukan Pengelolaan arsip 6. Petunjuk
(kering) Pengelolaan arsip : praktikum
a. Penyimpanan arsip
7. Formulir
b. Pemusnahan arsip
pencatatan dan
pelaporan

19 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
Nomor : MI.5
Materi : Keselamatan dan Keamanan Laboratorium
Waktu : 5 Jpl (T = 2 Jpl; P = 3 Jpl; PL : 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan upaya kesehatan dan keselamatan kerja di
(TPU) laboratorium

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok dan Metode Media dan Referensi


(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu :

1. Menjelaskan Standar sarana, 1. Standar sarana, prasarana - Ceramah - Powerpoint - Kepmenkes no.835/2009
prasarana dan tata ruang dan tata ruang laboratorium - Tanya jawab - Proyektor tentang Pedoman
laboratorium a. Sarana, Keselamatan dan Keamanan
- Demonstrasi - Laptop
prasarana dan tata ruang
- Praktikum - Flipchart Laboratorium Mikrobiologi
laboratorium.
b. Peralatan - Whiteboard dan Biomedik
2. Menjelaskan peran dan fungsi laboratorium - Modul - Permenkes no.15/2015
petugas dalam melakukan - Petunjuk tentang Pelayanan
upaya keselamatan dan 2. Peran dan fungsi petugas Laboratorium Pemeriksaan
praktikum
keamanan kerja di laboratorium dalam melakukan upaya HIV dan Infeksi Oportunistik.
keselamatan dan keamanan - Alat dan bahan
laboratorium - Modul pelatihan mikroskopik
3. Melakukan upaya keselamatan kerja di laboratorium
dan keamanan kerja di TB 2011
laboratorium. 3. Upaya keselamatan dan
keamanan kerja di
laboratorium
a. Universal Precautions
b. Penanganan specimen
mulai dari pengambilan,

20 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
pembuatan sediaan,
sampai dengan
pewarnaan sediaan
c. Pengelolaan limbah
d. Penanganan kecelakaan
laboratorium

21 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
Nomor : MP.1
Materi : Building Learning Commitment (BLC)
Waktu : 2 jpl (T: 0, P:2 )
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu dan penyelenggara/panitia saling mengenal serta menyepakati
(TPU) apa yang akan dilakukan selama pelatihan berlangsung

Tujuan Pembelajaran Pokok dan Metode Media dan Referensi


Khusus Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
(TPK)
Setelah mengikuti kegiatan
peningkatan kemampuan
teknis ini diharapkan peserta
mampu:
1. 1. Pencairan/  Penjelasan Dinamika Kelompok,

dan panitia penyelenggara. perkenalan antar peserta singkat Baderel Munir
transparansi/powerp
2. serta  Curah oint
yang diikutinya. fasilitator/penyelenggara. pendapat 
3. 2. Tujuan pelatihan (brainstorming) 
dalam mengikuti pelatihan. (Kurikulum Pelatihan)  Permainan  Transparant dan
4. 3. Nilai dan norma. untuk OHP/Komputer dan
nilai dan norma yang akan perkenalan/pencai LCD
diterapkan selama ran dan tim  Kertas flipchart dan
pelatihan. 4. Tim Building. building spidol
 Diskusi (snow  Kertas kuarto
bolling) 

22 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
Nomor : MP.2
Materi : Anti korupsi
Waktu : 2 jpl (T: 0, P:2 )
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
(TPU)

Tujuan Pembelajaran Pokok dan Metode Media dan Referensi


Khusus Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
(TPK)
Setelah mempelajari materi ini,
peserta mampu:

1. Menjelaskan konsep 1. Konsep Korupsi 1. CTJ 1. Laptop 1. Undang-Undang


korupsi a. Definisi Korupsi 2. Brain storming 2. LCD Republik Indonesia
b. Ciri-ciri Korupsi 3. Diskusi 3. Bahantayang (slide Nomor 20 Tahun 2001
c. Bentuk/Jenis Korupsi power point) Tentang Perubahan
d. Tingkatan Korupsi 4. Modul Atas Undang-Undang
e. Penyebab Korupsi 5. White board Nomor 31 Tahun 1999
f. Dasar Hukum 6. Flipchart Tentang
7. Spidol Pemberantasan
2. Menjelaskan anti 2. Anti Korupsi Tindak Pidana Korupsi
korupsi a. Sub pokok bahasan: 2. Undang-undang
b. Konsep Anti Korupsi Nomor 14 tahun 2008
c. Nilai-nilai Anti Korupsi Keterbukaan Informasi
d. Prinsip-prinsip Anti Publik
Korupsi 3. Instruksi Presiden
nomor 1 tahun 2013

23 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
3. Upaya Pencegahan dan 4. Peraturan Pemerintah
3. Menjelaskan upaya Pemberantasan Korupsi No 61 tahun 2010
pencegahan dan a. Upaya Pencegahan Pelaksanaan Undang-
pemberantasan korupsi Korupsi undang Nomor 14
b. Upaya Tahun 2008
Pemberantasan 5. Permenpan Nomor 5
Korupsi tahun 2009
c. Strategi Komunikasi 6. Permenkes No 49
Anti Korupsi tahun 2012 tentang
Pedoman Penanganan
4. Tata Cara Pelaporan Pengaduan
4. Menjelaskan Tata Dugaan Pelanggaran Masyarakat terpadu di
Cara Pelaporan Dugaan Tindak Pidana Korupsi lingkungan
Pelanggaran Tindakan a. Laporan Kementerian
Pidana Korupsi (TPK) b. Penyelesaian Hasil Kesehatan.
Penanganan 7. Permenkes nomor 134
Pengaduan tahun 2012 tentang
Masyarakat Tim Pengaduan
c. Pengaduan Masyarakat
d. Tata Cara 8. Permenkes Nomor 14
Penyampaian tahun 2014 Kebijakan
Pengaduan tentang Gratifikasi
e. Tim Penanganan bidang Kesehatan
Pengaduan 9. Keputusan Menteri
Masyarakat Terpadu Kesehatan Nomor:
di Lingkungan 232/ Menkes/ SK/ VI/
Kemenkes 2013 Tentang Strategi
f. Pencatatan Komunikasi
Pengaduan Penkerjaan dan
Budaya Anti Korupsi
5. Gratifikasi 10. Dr. Uhar
5. Menjelaskan a. Pengertian Gratifikasi Suharsaputra, M.Pd
Gratifikasi b. Landasan Hukum Budaya Korupsi dan
Gratifikasi Pendidikan Tantangan

24 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
c. Gratifikasi merupakan bagi Dunia Pendidikan
Tindak Pidana Korupsi 11. KPK, Buku Saku
d. Contoh Gratifikasi Gratifikasi
e. Sanksi Gratifikasi
6. Kasus-kasus Korupsi

6. Menjelaskan Kasus-
kasus Korupsi

25 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
Nomor : MP.3
Materi : Rencana Tindak Lanjut
Waktu : 2 jpl (T: 0, P:2 )
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun rencana tindak lanjut
(TPU)

Tujuan Pembelajaran Pokok dan Metode Media dan Referensi


Khusus Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
(TPK)
Setelah mengikuti kegiatan
peningkatan kemampuan
teknis ini diharapkan peserta
mampu:
1. Menjelaskan pengertian
1. Pengertian RTL - CTJ - Format laporan Dinamika Kelompok,
RTL
2. Ciri-ciri RTL - Penugasan rencana tindak Baderel Munir
2. Menjelaskan ciri-ciri RTL
3. Tujuan penyusunan lanjut
3. Menjelaskan tujuan
RTL
penyusunan RTL
4. Ruang lingkup RTL
4. Menjelaskan ruang lingkup
5. Cara penyusunan RTL
RTL
5. Menyusun RTL setelah
kegiatan selesai dilakukan

26 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
Ba

DIAGRAM ALUR PROSES PEMBELAJARAN


b 6
Berikut adalah alur proses pembelajaran yang dimulai dari pembukaan sampai dengan
penutupan pelatihan.

PEMBUKAAN

Membangun Komitmen Belajar (BLC)


Metode : Games dan diskusi

Wawasan: Ketrampilan:
1. Penanganan spesimen
1. Kebijakan Program (pengambilan, penyimpanan
Pengendalian Resistensi dan pengiriman spesimen)
Antimikroba. 2. Pemeriksaan laboratorium
2.
corynebacterium diphtheriae
3. Media dan reagensia
3. Melakukan pencatatan dan
pewarnaan
pelaporan hasil pemeriksaan.
corynebacterium
4. Melakukan pemantapan mutu
diphtheriae
laboratorium .
5. Melakukan keselamatan dan
keamanan kerja laboratorium

Rencana Tindak Lanjut

Evaluasi

PENUTUPAN

27 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman


Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
Ba

PELATIH/FASILITATOR
PESERTA DAN
b 7
A. Peserta
1. Kriteria peserta:
Tenaga Kesehatan yang akan menangani kasus difteri
1. Dokter/perawat/ATLM
2. Tidak dipindahtugaskan minimal selama 2 tahun
3. Bersedia ditugaskan sebagai pelatih….. di wilayah kerjanya

2. Jumlah Peserta:
Setiap angkatan pelatihan, peserta maksimal berjumlah 30 (tiga puluh) orang.

B. Pelatih/Fasilitator/Instruktur
Pelatih/Fasilitator dalam pelatihan ini memiliki kriteria berikut:
1. Latar belakang pendidikan minimal S1
2. Menguasai materi yang dilatihkan atau mempunyai pengalaman dan
pengetahuan sesuai dengan materi yang dilatihkan.
3. Untuk MOT, harus memiliki kemampuan melatih, yaitu widyaiswara atau telah
mengikuti AKTA atau pernah mengikuti Training of Trainer (TOT) secara umum,
atau Pelatihan Tenaga Pelatih Program Kesehatan (TPPK).

28 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman


Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
BAB VIII
PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN

A. Penyelenggara
Penyelenggara kegiatan Direktorat Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan RI.

B. Tempat Penyelenggaraan
RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta

29 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman


Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
BAB IX
EVALUASI
A. Evaluasi Terhadap Peserta Meliputi:
Evaluasi pelatihan ….. pada prinsipnya yaitu:
1. Evaluasi hasil belajar peserta
Evaluasi ini dilakukan terhadap peserta melalui:
a. Penjajagan awal melalui pre test.
b. Pemahaman peserta terhadap
materi yang telah diterima (post test)
2. Evaluasi terhadap pelatih/fasilitator
Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang
menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan fasilitator
dalam menyampaikan pengetahuan dan atau keterampilan kepada peserta
dengan baik, dapat dipahami dan diserap oleh peserta, meliputi:
a. Penguasaan materi
b. Penggunaan metode
c. Hubungan interpersonal dengan peserta
d. Motivasi
3. Evaluasi terhadap penyelenggara pelatihan
Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Obyek
evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis, yang meliputi:
a. Tujuan pelatihan.
b. Relevansi program pelatihan dengan tugas.
c. Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat
kerja.
d. Manfaat pelatihan bagi peserta/instansi.
e. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan.
f. Pelayanan sekretariat terhadap peserta.
g. Pelayanan akomodasi dan lainnya.
h. Pelayanan konsumsi.
i. Pelayanan perpustakaan.
j. Pelayanan komunikasi dan informasi.

30 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman


Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis
BAB X
SERTIFIKASI

Berdasarkan ketentuan diatas, kepada setiap peserta yang telah menyelesaikan


proses pembelajaran ini 90% dari keseluruhan jumlah jam pembelajaran akan
diberikan sertifikasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI dan RSPI
Prof. dr. Sulianti Saroso ditandatangani oleh Direktur Pelayanan Kesehatan
Rujukan dan Direktur RSPI Prof. dr. Sulianti Saroso.

31 Kurikulum Modul ToT Tenaga Pelatih Pengambil, Pengemasan Dan Pengiriman


Spesimen Difteri Untuk Tenaga Medis Dan Paramedis

Anda mungkin juga menyukai