Anda di halaman 1dari 25

Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan berlebihan : muntah,

perdarahan,diare ; penurunan pemasukan cairan : mual,anoreksia ; peningkatan kebutuhan cairan :


demam, hipermetabolik
Tujuan : volume cairan terpenuhi
Kriteria hasil :
a. Volume cairan adekuat
b. Mukosa lembab
c. Tanda vital stabil : TD 90/60 mmHg, nadi 100 x/menit, RR 20 x/mnt
d. Nadi teraba
e. Haluaran urin 30 ml/jam
f. Kapileri refill < 2 detik
Intervensi :
a. Awasi masukan/haluaran. Hitung kehilangan cairan dan keseimbangna cairan. Perhatikan
penurunan urin, ukur berat jenis dan pH urin.
b. Timbang berat badan tiap hari
c. Awasi TD dan frekuensi jantung
d. Evaluasi turgor kulit, pengisian kapiler dan kondisi membran mukosa.
e. Beri masukan cairan 3-4 L/hari
f. Inspeksi kulit/membran mukosa untuk petekie, area ekimosis; perhatikan perdarahan gusi, darah
warna karat atau samar pada feses dan urin; perdarahan lanjut dari sisi tusukan invsif.
g. Implementasikan tindakan untuk mencegah cedera jaringan/perdarahan.
h. Batasi perawatan oral untuk mencuci mulut bila diindikasikan
i. Berikan diet halus.
j. Kolaborasi :
Berikan cairan IV sesuai indikasi
Awasi pemeriksaan laboratorium : trombosit, Hb/Ht, pembekuan.
Berikan SDM, trombosit, faktor pembekuan.
Pertahankan alat akses vaskuler sentral eksternal (kateter arteri subklavikula, tunneld, port
implan)
Berikan obat sesuai indikasi : Ondansetron, allopurinol, kalium asetat atau asetat, natrium
biukarbonat, pelunak feses.
. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, peningkatan laju metabolik
Tujuan : pasien mampu mentoleransi aktivitas
Kriteria hasil :
a. Peningkatan toleransi aktivitas yang dapat diukur
b. Berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari sesuai tingkat kemampuan
c. Menunjukkan penurunan tanda fisiologis tidak toleran misal nadi, pernafasan dan TD dalam batas
normal

Intervensi :
d. Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam
aktivitas.berikan lingkungan tenang dan periode istirahat tanpa ganggaun
e. Implementasikan teknik penghematan energi, contoh lebih baik duduk daripada berdiri,

pengunaan kursi untuk madi


f. Jadwalkan makan sekitar kemoterapi. Berikan kebersihan mulut sebelum makan dan berikan
antiemetik sesuai indikasi
g. Kolaborasi : berikan oksigen tambahan
. Resiko terjadi perdarahan berhubungan dengan trombositopenia
Tujuan : pasien bebas dari gejala perdarahan
Kriteria hasil :
a. TD 90/60mmHg
b. Nadi 100 x/mnt
c. Ekskresi dan sekresi negtif terhadap darah
d. Ht 40-54% (laki-laki), 37-47% ( permpuan)
e. Hb 14-18 gr%
Intervensi :
f. Pantau hitung trombosit dengan jumlah 50.000/ ml, resiko terjadi perdarahan. Pantau Ht dan Hb
terhadap tanda perdarahan
g. Minta pasien untuk mengingatkan perawat bila ada rembesan darah dari gusi
h. Inspeksi kulit, mulut, hidung urin, feses, muntahan dan tempat tusukan IV terhadap perdarahan
i. Pantau TV interval sering dan waspadai tanda perdarahan.
j. Gunakan jarum ukuran kecil
k. Jika terjadi perdarahan, tinggikan bagian yang sakit dan berikan kompres dingin dan tekan
perlahan.
l. Beri bantalan tempat tidur untuk cegh trauma
m. Anjurkan pada pasien untuk menggunakan sikat gigi halus atau pencukur listrik.
6. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan terhentinya aliran darah sekunder adanya
destruksi SDM
Tujuan : perfusi adekuat
Kriteria hasil :
a. Masukan dan haluaran seimbang
b. Haluaran urin 30 ml/jam
c. Kapileri refill < 2 detik
d. Tanda vital stabil
e. Nadi perifer kuat terpalpasi
f. Kulit hangat dan tidak ada sianosis
Intervensi :
a. Awasi tanda vital
b. Kaji kulit untuk rasa dingin, pucat, kelambatan pengisian kapiler
c. Catat perubahan tingkat kesadaran
d. Pertahankan masukan cairan adekuat
e. Evaluasi terjadinya edema
f. Kolaborasi :
Awasi pemeriksaan laboratorium ; GDA, AST/ALT, CPK, BUN
Elektrolit serum, berikan pengganti sesuai indikasi
Berikan cairan hipoosmolar

Resiko tinggi terhadap infeksi s.d. penurunan respon imun


Tujuan : Klien akan terbebas dari resiko infeksi
Rencana Tindakan :
1. Lakukan tindakan isolasi protektif sesuai prosedur (menganjurkan kepada sesama klien untuk cuci
tangan, ruang pribadi, pemakaian masker dll)
2. Sediakan peralatan bagi klien seperti pakaian, sarung tangan, sedotan dll pisahkan dengan
peralatan klien lainnya
3. Batasi jumlah orang yang membantu klien di ruangnya
4. Jaga klien tetap di dalam ruangannya
5. Batasi jumlah pengunjung
6. Kurangi paparan dengan mikroorganisme dengan mengeliminasi buah-buahan dan sayuran
mentah dalam diet pasien
7. Bersihkan ruangan klien sekali / hari
8. Bantu klien mandi dengan sabun antimikroba
9. Bantu klien melakukan oral hygiene tiap 4 jam
10. Cegah trauma rektum dengan pemberian laksatif
11. Ajari klien terhadap tanda-tanda infeksi dan Kaji tanda-tanda infeksi
12. Hindarkan tindakan invasif
13. Monitor jumlah SDP
14. Jika ada infeksi lakukan :
Pemeriksaan darah vena sebelum diberikan antibiotik
Lakukan kultur pada luka terbuka, urine dan sputum
Kelolah antibiotik sesuai instruksi dokter
Kelemahan yang berhubungan dengan anemia
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan terjadi penurunan tingkat keletihan 1x4 jam
Kriteria Evaluasi
1.

Melaporkan penurunan tingkat keletihan

2.

Meningkatnya keikutsrtaan dalam aktivitas secara bertahap

3.

istirahat ketika mengalami keletihan

4.

Melaporkan dapat tidur lebih baik

5.

Melaporkan energi yang adekuat untuk ikut serta dalam aktivitas

6.

Mengonsumsi diet dengan masukan protein dan kalori yang dianjurkan

Intervensi keperawatan
Intervensi

Rasional

1. Berikan dorongan untuk istirahat beberapa


periode selama siang hari, terutama sebelum
dan sesudah latihan fisik.

1. Selama istirahat, energi dihemat dan tingkat


energi diperbarui. Beberapa kali periode istirahat
singkat mungkin lebih bermanfaat dibandingkan
satu kali periode istirahat yang panjang.

2. Tingkatkan jam tidur total pada malam hari.

2. Tidur membantu untuk memulihkan tingkat


energi.

3. Atur kembali jadwal setiap hari dan atur


aktivitas untuk menghemat pemakaian energi.

3. Pengaturan kembali aktivitas dapat


mengurangi kehilangan energi dan mengurangi
stresor.

4. Berikan masukan protein dan kalori yang


adekuat.

4. Penipisan kalori dan protein menurunkan


toleransi aktivitas.

5. Berikan dorongan untuk teknik relaksasi


imajinasi.

5 Peningkatan relaksasi dan istirahat psikologis


dapat menurunkan keletihan fisik.

6. Kolaborasi pemberian produk daerah sesuai


yang diresepkan.

6. Penurunan hemoglobin akan mencetuskan


klien pada keletihan akibat penurunan
ketersediaan oksigen.

Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh


Tujuan : Anak tidak mengalami gejala-gejala infeksi.
Intervensi :
Pantau suhu dengan teliti
Rasional : untuk mendeteksi kemungkinan infeksi
Tempatkan Px dalam ruangan khusus
Rasional : untuk meminimalkan terpaparnya Px dari sumber infeksi
Anjurkan semua pengunjung dan staff rumah sakit untuk menggunakan teknik mencuci
tangan dengan baik.
Rasional : untuk meminimalkan pajanan pada organisme infektif.
Gunakan
teknik
aseptik
yang
cermat
untuk
semua
prosedur
invasive
Rasional : untuk mencegah kontaminasi silang/menurunkan resiko infeksi
Evaluasi keadaan anak terhadap tempat-tempat munculnya infeksi seperti tempat
penusukan jarum, ulserasi mukosa, dan masalah gigi.
Rasional : untuk intervensi dini penanganan infeksi.
Inspeksi
membran
mukosa
mulut.
Bersihkan
mulut
dengan
baik
Rasional : rongga mulut adalah medium yang baik untuk pertumbuhan organism

Berikan periode istirahat tanpa gangguan


Rasional : menambah energi untuk penyembuhan dan regenerasi seluler.
Berikan diet lengkap nutrisi sesuai usia.
Rasional : untuk mendukung pertahanan alami tubuh.
Berikan antibiotik sesuai ketentuan
Rasional : diberikan sebagai profilaktik atau mengobati infeksi khusus.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia


Tujuan : terjadi peningkatan toleransi aktifitas
Intervensi :
Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam
aktifitas sehari-hari.
Rasional : menentukan derajat dan efek ketidakmampuan.
Berikan
lingkungan
tenang
dan
perlu
istirahat
tanpa
gangguan
Rasional : menghemat energi untuk aktifitas dan regenerasi seluler atau penyambungan
jaringan.
Kaji kemampuan untuk berpartisipasi pada aktifitas yang diinginkan atau dibutuhkan.
Rasional : mengidentifikasi kebutuhan individual dan membantu pemilihan intervensi.
Berikan bantuan dalam aktifitas sehari-hari dan ambulasi
Rasional : memaksimalkan sediaan energi untuk tugas perawatan diri
Resiko terhadap cedera/perdarahan yang berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit
Tujuan : klien tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan
Intervensi :
Gunakan semua tindakan untuk mencegah perdarahan khususnya pada daerah ekimosis.
Rasional : karena perdarahan memperberat kondisi anak dengan adanya anemia.

Cegah ulserasi oral dan rectal.


Rasional : karena kulit yang luka cenderung untuk berdarah.
Gunakan jarum yang kecil pada saat melakukan injeksi.
Rasional : untuk mencegah perdarahan
Menggunakan sikat gigi yang lunak dan lembut
Rasional : untuk mencegah perdarahan
Laporkan setiap tanda-tanda perdarahan (tekanan darah menurun, denyut nadi cepat, dan
pucat).
Rasional : untuk memberikan intervensi dini dalam mengatasi perdarahan.
Hindari obat-obat yang mengandung aspirin.
Rasional : karena aspirin mempengaruhi fungsi trombosit.
Ajarkan orang tua dan anak yang lebih besar ntuk mengontrol perdarahan hidung.
Rasional : untuk mencegah perdarahan.

DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih
bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC; 2001.

Doenges, Marilynn E. Nursing Care Plans: Guidelines For Planning And Documenting Patient
Care. Alih Bahasa I Made Kariasa. Ed.Jakarta : EGC; 19994.
Price, Sylvia Anderson. Pathophysiology : Clinical Concepts Of Disease Processes. Alih
Bahasa Peter Anugrah. Ed.Jakarta : EGC; 19945.
Reeves, Charlene J et al. Medical-Surgical Nursing. Alih Bahasa Joko Setyono. Ed. I. Jakarta :
Salemba Medika; 2001
Susan Martin Tucker, Mary M. Canabbio, Eleanor Yang Paquette, Majorie Fife Wells,1998,
Standar Perawatan Pasien, volume 4, EGC
Abdoerrachman MH, dkk, 1998, Ilmu Kesehatan Anak, Buku I, penerbit Fakultas
Kedokteran UI, Jakarta.
Anna Budi Keliat, SKp, MSc., 1994, Proses Keperawatan, EGC.
Marilynn E. Doenges, Mary Prances Moorhouse, Alice C. Beissler, 1993, Rencana
Asuhan Keperawatan, EGC.
Rosa M Sacharin, 1996, Prinsip Keperawatan Pediatrik, edisi 2, Jakarta
Soeparman, Sarwono Waspadji, 1998, Ilmu Penyakit Dalam, jilid II, Balai Penerbit
FKUI, Jakarta.
http://keperawatanadil.blogspot.com/2007/11/askep-leukemia.html
http://materi-kuliah-akper.blogspot.com/2010/05/makalah-askep-leukimia.html
http://www.scribd.com/doc/9501526/ASKEP-LEUKIMIA

2.2 Konsep Dasar Askep


2.2.1 Pengkajian
a. Data biografi pasien
Leukemia banyak menyerang laki-laki dari pada wanita dan menyerang pada usia lebih dari
20 tahun khususnya pada orang dewasa.
b. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada penyakit leukemia ini klien biasanya lemah, lelah, wajah terlihat pucat, sakit kepala,
anoreksia, muntah, sesak, nafas cepat.
b) Riwayat penyakit
Pada riwayat penyakit klien dengan leukemia, kaji adanya tanda-tanda anemiayaitu pucat,
kelemahan, sesak, nafas cepat. Kaji adanya tanda-tanda leucopenia yaitu demam dan adanya
infeksi. Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia yaitu ptechiae, purpura, perdarahan
membran mukosa. Kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medulola yaitu limfadenopati,
hepatomegali, splenomegali. Kaji adanya pembesaran testis. Kaji adanya hematuria,
hipertensi, gagal ginjal, inflamasi disekitar rectal, nyeri ( Lawrence, 2003).
c)Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya gangguan hematologis, adanya faktor herediter misal kembar monozigot.
d) Riwayat kebiasaan sehari-hari
Perbedaan pola aktivitas dirumah dan dirumah sakit.
e) Riwayat psikososial
a. Psikologi

Pada kasus ini biasanya klien dan keluarga takut dan cemas terhadap penyakit yang diderita.
Klien sangat membutukan dukungan dari keluarga dan perawat.
b. Sosial Ekonomi
Klien mempunyai hubungan yang baik dengan keluarga maupun dengan tetangga disekitar
rumahnya dengan adanya keluarga dan tetangga yang membesuk serta klien hidup dalam
keadaan ekonomi yang sederhana.
f) Data penunjang
Data laboratorium pada klien dengan leukemia :
Anemi normokrom normositer
Leukosit >15.000/mm3 (5000-10000/ mm3)
Sitogenik : kelainan pada kromosom 12, 13, 14, kadang-kadang pada kromosom 6, 11
- Hb
: 7,3 mg / dl ( N : 12.0 16.0 g/dL).
- Trombosit
: 100.000 (150.000-400.000/mm3)
SDP : 60.000/cm (50.000)
PT/PTT : memanjang
Copper serum : meningkat
Zink serum : menurun
g) Penatalaksanaan
Terapi dan obat yang diberikan pada klien dengan leukemia :
- Transfusi bila perlu
- Klorambusil
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
1. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia
3. Resiko terhadap cedera : perdarahan yang berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit
4. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah
5. Perubahan membran mukosa mulut : stomatitis yang berhubungan dengan efek samping agen
kemoterapi
6. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia, malaise,
mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau stomatitis
7. Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia
8. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens kemoterapi, radioterapi,
imobilitas.
9. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan cepat pada penampilan.
10. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita
leukemia (Simon, 2003).
2.2.3 Intervensi dan Rasional
a) Dx. 1
Tujuan : pasien bebas dari infeksi
Kriteria hasil :
a. Normotermia
b. Hasil kultur negative
c. Peningkatan penyembuhan

1.
2.
3.

4.
5.

6.
7.
8.
9.

Intervensi :
Pantau suhu dengan teliti (TTV)
Rasional : untuk mendeteksi kemungkinan infeksi
Tempatkan klien dalam ruangan khusus
Rasional : untuk meminimalkan terpaparnya klien dari sumber infeksi
Anjurkan semua pengunjung dan staf rumah sakit untuk menggunakan teknik mencuci
tangan dengan baik
Rasional : untuk meminimalkan pajanan pada organisme infektif
Gunakan
teknik
aseptik
yang
cermat
untuk
semua
prosedur
invasif
Rasional : untuk mencegah kontaminasi silang/menurunkan resiko infeksi
Evaluasi keadaan klien terhadap tempat-tempat munculnya infeksi seperti tempat penusukan
jarum,
ulserasi
mukosa,
dan
masalah
gigi
Rasional : untuk intervensi dini penanganan infeksi
Inspeksi
membran
mukosa
mulut.
Bersihkan
mulut
dengan
baik
Rasional : rongga mulut adalah medium yang baik untuk pertumbuhan organisme
Berikan periode istirahat tanpa gangguan
Rasional : menambah energi untuk penyembuhan dan regenerasi seluler
Berikan diet lengkap nutrisi sesuai usia
Rasional : untuk mendukung pertahanan alami tubuh
Berikan antibiotik sesuai ketentuan
Rasional : diberikan sebagai profilaktik atau mengobati infeksi khusus

b) Dx. 2
Tujuan : terjadi peningkatan toleransi aktifitas
Kriteria hasil : - klien tidak pusing
- Klien tidak lemah
- HB 12 gr/%
- Leukosit normal
- Tidak anemis
Intervensi :
1. Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dala aktifitas
sehari-hari
Rasional : menentukan derajat dan efek ketidakmampuan
2. Berikan lingkungan tenang dan perlu istirahat tanpa gangguan
Rasional : menghemat energi untuk aktifitas dan regenerasi seluler atau penyambungan
jaringan
3. Kaji kemampuan untuk berpartisipasi pada aktifitas yang diinginkan atau dibutuhkan
Rasional : mengidentifikasi kebutuhan individual dan membantu pemilihan intervensi
4. Berikan bantuan dalam aktifitas sehari-hari dan ambulasi
Rasional : memaksimalkan sediaan energi untuk tugas perawatan diri
5. Kolaborasikan pemasangan tranfusi darah
Rasional : transfusi darah dapat meningkatkan kadar hemoglobin di dalam darah klien.
c) Dx. 3

Tujuan : klien tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan


Kriteria hasil : HB 12gr/%
Tidak anemis
Intervensi :
1. Gunakan semua tindakan untuk mencegah perdarahan khususnya pada daerah ekimosis
Rasional : karena perdarahan memperberat kondisi dengan adanya anemia
2. Cegah ulserasi oral dan rectal
Rasional : karena kulit yang luka cenderung untuk berdarah
3. Gunakan jarum yang kecil pada saat melakukan injeksi
Rasional : untuk mencegah perdarahan
4. Menggunakan sikat gigi yang lunak dan lembut
Rasional : untuk mencegah perdarahan
5. Laporkan setiap tanda-tanda perdarahan (tekanan darah menurun, denyut nadi cepat, dan
pucat)
Rasional : untuk memberikan intervensi dini dalam mengatasi perdarahan
6. Hindari obat-obat yang mengandung aspirin
Rasional : karena aspirin mempengaruhi fungsi trombosit
7. Ajarkan orang tua dan klien yang lebih besar ntuk mengontrol perdarahan hidung
Rasional : untuk mencegah perdarahan
d) Dx. 4
Tujuan : Tidak terjadi kekurangan volume cairan, pasien tidak mengalami mual dan muntah
Kriteria hasil : - klien tidak lemah dan anemis
- Turgor kulit baik
- Mukosa bibir lembab, tidak sianosis

1.
2.
3.
4.
5.
6.
e)

Intervensi :
Berikan antiemetik awal sebelum dimulainya kemoterapi
Rasional : untuk mencegah mual dan muntah
Berikan antiemetik secara teratur pada waktu dan program kemoterapi
Rasional : untuk mencegah episode berulang
Kaji respon klien terhadap anti emetic
Rasional : karena tidak ada obat antiemetik yang secara umum berhasil
Hindari memberikan makanan yang beraroma menyengat
Rasional : bau yang menyengat dapat menimbulkan mual dan muntah
Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering
Rasional : karena jumlah kecil biasanya ditoleransi dengan baik
Berikan cairan intravena sesuai ketentuan
Rasional : untuk mempertahankan hidrasi
Dx. 5
Tujuan : pasien tidak mengalami mukositis oral
Kriteria hasil : - kesehatan oral klien baik
Intervensi :

1. Inspeksi mulut setiap hari untuk adanya ulkus oral


Rasional : untuk mendapatkan tindakan yang segera
2. Hindari mengukur suhu oral
Rasional : untuk mencegah trauma
3. Gunakan sikat gigi berbulu lembut, aplikator berujung kapas, atau jari yang dibalut kasa
Rasional : untuk menghindari trauma
4. Berikan pencucian mulut yang sering dengan cairan salin normal atau tanpa larutan
bikarbonat
Rasional : untuk menuingkatkan penyembuhan
5. Gunakan pelembab bibir
Rasional : untuk menjaga agar bibir tetap lembab dan mencegah pecah-pecah (fisura)
6. Hindari penggunaan larutan lidokain pada anak kecil
Rasional : karena bila digunakan pada faring, dapat menekan refleks muntah yang mengakibatkan
resiko aspirasi dan dapat menyebabkan kejang
7. Berikan diet cair, lembut dan lunak
Rasional : agar makanan yang masuk dapat ditoleransi klien
8. Inspeksi mulut setiap hari
Rasional : untuk mendeteksi kemungkinan infeksi
9. Dorong masukan cairan dengan menggunakan sedotan
Rasional : untuk membantu melewati area nyeri
10. Hindari penggunaa swab gliserin, hidrogen peroksida dan susu magnesia
Rasional : dapat mengiritasi jaringan yang luka dan dapat membusukkan gigi, memperlambat
penyembuhan dengan memecah protein dan dapat mengeringkan mukosa
11. Berikan obat-obat anti infeksi sesuai ketentuan
Rasional : untuk mencegah atau mengatasi mukositis
12. Berikan analgetik
Rasional : untuk mengendalikan nyeri
f) Dx. 6
Tujuan : pasien mendapat nutrisi yang adekuat
Kriteria hasil : - klien tidak pucat
- Klien tidak anemis
- Mukosa bibir lembab
- Nafsu makan meningkat
- Bb meningkat
Intervensi :
1. Dorong klien untuk tetap rileks saat makan
Rasional : jelaskan bahwa hilangnya nafsu makan adalah akibat langsung dari mual dan
muntah serta kemoterapi
2. Izinkan klien memakan semua makanan yang dapat ditoleransi, rencanakan unmtuk
memperbaiki kualitas gizi pada saat selera makan klien meningkat

Rasional : untuk mempertahankan nutrisi yang optimal


3. Berikan makanan yang disertai suplemen nutrisi gizi, seperti susu bubuk atau suplemen yang
dijual bebas
Rasional : untuk memaksimalkan kualitas intake nutrisi
4. Izinkan klien untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan makanan
Rasional : untuk mendorong agar klien mau makan
5. Dorong masukan nutrisi dengan jumlah sedikit tapi sering
Rasional : karena jumlah yang kecil biasanya ditoleransi dengan baik
6. Dorong klien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrient
Rasional : kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan untuk menghilangkan produk
sisa suplemen dapat memainkan peranan penting dalam mempertahankan masukan kalori dan
protein yang adekuat
7. Timbang BB, ukur TB dan ketebalan lipatan kulit trisep
Rasional : membantu dalam mengidentifikasi malnutrisi protein kalori, khususnya bila BB kurang dari
normal
g) Dx. 7
Tujuan : klien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai tingkat yang dapat diterima klien
Kriteria hasil : - skala nyeri 3
Intervensi :
1. Mengkaji tingkat nyeri dengan skala 0 sampai 5
Rasional : informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan atau keefektifan intervensi
2. Jika mungkin, gunakan prosedur-prosedur (misal pemantauan suhu non invasif, alat akses
vena
Rasional : untuk meminimalkan rasa tidak aman
3. Evaluasi efektifitas penghilang nyeri dengan derajat kesadaran dan sedasi
Rasional : untuk menentukan kebutuhan perubahan dosis. Waktu pemberian atau obat
4. Lakukan
teknik
pengurangan
nyeri
non
farmakologis
yang
tepat
Rasional : sebagai analgetik tambahan
5. Berikan obat-obat anti nyeri secara teratur
Rasional : untuk mencegah kambuhnya nyeri
h) Dx. 8
Tujuan : klien mampu mempertahankan integritas kulit
Kriteria hasil : - klien bersih
- Klien merasa nyaman
Intervensi :
1. Berikan perawatan kulit yang cemat, terutama di dalam mulut dan daerah perianal
Rasional : karena area ini cenderung mengalami ulserasi
2. Ubah posisi dengan sering
Rasional : untuk merangsang sirkulasi dan mencegah tekanan pada kulit
3. Mandikan dengan air hangat dan sabun ringan
Rasional : mempertahankan kebersihan tanpa mengiritasi kulit

4. Kaji kulit yang kering terhadap efek samping terapi kanker


Rasional : efek kemerahan atau kulit kering dan pruritus, ulserasi dapat terjadi dalam area radiasi pada
beberapa agen kemoterapi
5. Anjurkan pasien untuk tidak menggaruk dan menepuk kulit yang kering
Rasional : membantu mencegah friksi atau trauma kulit
6. Dorong masukan kalori protein yang adekuat
Rasional : untuk mencegah keseimbangan nitrogen yang negative
7. Anjurkan memilih pakaian yang longgar dan lembut diatas area yang teradiasi
Rasional : untuk meminimalkan iritasi tambahan
i) Dx. 9
Tujuan : pasien atau keluarga menunjukkan perilaku koping positif
Kriteria hasil : - keluarga tidak cemas
- Klien memahami instruksi dari perawat
Intervensi :
1. Berikan penutup kepala yang adekuat selama pemajanan pada sinar matahari, angin atau
dingin
Rasional : karena hilangnya perlindungan rambut
2. Anjurkan untuk menjaga agar rambut yang tipis itu tetap bersih, pendek dan halus
Rasional : untuk menyamarkan kebotakan parsial
3. Jelaskan bahwa rambut mulai tumbuh dalam 3 hingga 6 bulan dan mungkin warna atau
teksturnya agak berbeda
Rasional : untuk menyiapkan klien dan keluarga terhadap perubahan penampilan rambut baru
4. Dorong hygiene dan alat alat yang sesuai dengan jenis kelamin , misalnya wig, skarf, topi,
tata rias, dan pakaian yang menarik
Rasional : untuk meningkatkan penampilan
j) Dx. 10
Tujuan : pasien atau keluarga menunjukkan pengetahuan tentang prosedur diagnostik atau terapi
a hasil : - klien dan keluarga bisa memahami prosedur yang disampaikan perawat
- Klien dan keluarga tidak cemas
Intervensi :
1. Jelaskan alasan setiap prosedur yang akan dilakukan pada klien
Rasional : untuk meminimalkan kekhawatiran yang tidak perlu
2. Jadwalkan waktu agar keluarga dapat berkumpul tanpa gangguan dari staff
Rasional : untuk mendorong komunikasi dan ekspresi perasaan
3. Bantu keluarga merencanakan masa depan, khususnya dalam membantuklien menjalani
kehidupan yang normal
Rasional : untuk meningkatkan perkembangan klien yang optimal
4. Dorong keluarga untuk mengespresikan perasaannya mengenai kehidupanklien sebelum
diagnosa dan prospek klien untuk bertahan hidup
Rasional : memberikan kesempatan pada keluarga untuk menghadapi rasa takut secara
realistis

5. Diskusikan bersama keluarga bagaimana mereka memberitahu klien tentang hasil tindakan
dan kebutuhan terhadap pengobatan dan kemungkinan terapi tambahan
Rasional : untuk mempertahankan komunikasi yang terbuka dan jujur
6. Hindari untuk menjelaskan hal-hal yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada
Rasional : untuk mencegah bertambahnya rasa khawatiran keluarga(Doenges, 1999).
2.2.4 Implementasi
Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan dari perencanaan keperawatan yang telah
dibuat untuk mencapai hasil yang efektif. Dalam pelaksanaan implementasi keperawatan,
penguasaan keterampilan dan pengetahuan harus dimiliki oleh setiap perawat sehingga
pelayanan yang diberikan baik mutunya. Dengan demikian tujuan dari rencana yang telah
ditentukan dapat tercapai.
2.2.5 Evaluasi
Evaluasi adalah suatu penilaian terhadap keberhasilan rencana keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan klien. Hasil yang diharapkan pada klien dengan leukemia adalah :
a. Klien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi
b. Berpartisipasi dalam aktifitas sehari-sehari sesuai tingkat kemampuan, adanya laporan
peningkatan toleransi aktifitas.
c. Klien tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan.
d. Klien menyerap makanan dan cairan, anak tidak mengalami mual dan muntah
e. Membran mukosa tetap utuh, ulkus menunjukkan tidak adanya rasa tidak nyaman
f. Masukan nutrisi adekuat
g. Klien beristirahat dengan tenang, tidak melaporkan dan atau menunjukkan bukti-bukti
ketidaknyamanan, tidak mengeluhkan perasaan tidak nyaman.
h. Kulit tetap bersih dan utuh
i. Klien mengungkapkan masalah yang berkaitan dengan kerontokan rambut, klienmembantu
menentukan metode untuk mengurangi efek kerontokan rambut dan menerapkan metode ini
dan klien tampak bersih, rapi, dan berpakaian menarik.
j. Klien dan keluarga menunjukkan pemahaman tentang prosedur, keluarga menunjukkan
pengetahuan tentang penyakit klien dan tindakannya. Keluarga mengekspresikan perasaan
serta kekhawatirannya dan meluangkan waktu bersama klien.
k. Keluarga tetap terbuka untuk konseling dan kontak keperawatan, keluarga
danklien mendiskusikan rasa takut, kekhawatiran, kebutuhan dan keinginan mereka pada
tahap terminal, pasien dan keluarga mendapat dukungan yang adekuat(Wong. D.L, 2004).

BAB III
TINJAUAN KASUS
No. Reg
: 111234
Tanggal masuk
: 10-11-2010
Tanggal Dikaji : 10-11-2010
Ruangan
: Melati
Diagnosa Medis
: Leukemia

c.
1.

2.

3.

3.1 Pengkajian
a. Identitas Klien
Nama
: Tn. Z
Umur
: 27 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat
: Sukamerindu
Pendidikan
: SMA
Agama
: Islam
Anak ke
:1
Penanggung Jawab
Nama
: Ny.K
Umur
: 50 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Sukamerindu
Pekerjaan
: Wiraswasta
Hub dengan klien
: Ibu kandung
b.Keluhan Utama
Klien datang dengan keluhan utama demam, lemah, tidak bertenaga dan nafsu makan
menurun disertai mual dan muntah.
Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan sekarang
Klien Tn. Z masuk IGD Rumah sakit M. Yunus Bengkulu pada tanggal 10 Desember 2010
diantar keluarga pukul 12.45 WIB dengan keluhan utama demam, lemah disertai dengan
nafsu makan menurun dan rasa mual muntah.Keluhan tersebut dirasakan sejak 5 bulan
terakhir, dan akhir-akhir ini sering disertai dengan suka pingsan. Pada saat perawat
melakukan pengkajian tanggal 10 Desember 2010 pukul 13.30 Wib di ruangan Melati
didapatkan bahwa klien tampak pucat, lemah, pusing, berkunang saat berdiri dan nafsu
makan menurun, klien tampak gelisah.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Sebelumnya klien belum pernah masuk rumah sakit dengan penyakit yang dialami klien
saat ini.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam anggota keluarga klien, kakek klien pernah menderita penyakit yang sama dengan
penyakit yang sedang diderita klien saat ini dan tidak ada yang mengalami penyakit menular.

d.
a)
b)
c)

n)

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Lemah
Kesadara
: Compos Mentis
TTV
:
TD
: 110/70 mmHg
N
: 108x/menit
S
: 38,50C
RR
: 18x/menit
GCS, : E
=4
M
=6
V
=5
JUMLAH : 15
Kepala :
: Warna rambut hitam, penyebaran merata, tidak terdapat ketombe/kotoran.
: Tidak terdapat benjolan.
Mata :
Inspeksi : Tidak terdapat sekret, konjungtiva anemis, penglihatan baik.
Hidung :
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan, tidak terdapat secret.
Mulut :
Inspeksi : Mukosa bibir kering, pucat, tidak terdapat lesi.
Telinga :
Inspeksi : Bersih tidak terdapat serumen, tidak ada lesi.
Palpasi : Tidak terdapat benjolan, tidak ada peradangan, pendengaran baik.
Leher :
Inspeksi : warna kulit merata, tidak terdapat lesi.
Palpasi : tidak terdapat pembesaran venajugolaris pada leher
Dada/Thorak :
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak terdapat lesi, warna kulit sama dengan sekitar.
Palpasi
: Tidak terdapat benjolan, pengembangan paru kiri & kanan tidak sama.
Perkusi
: Bunyi jantung mur mur, bunyi paru resonances.
Auskultasi : Pernapasan bronchovesiculer.
Abdomen :
Inspeksi : Tidak terdapat lesi, tidak ada luka bekas operasi, warna sama dengan sekitar.
Palpasi : terdapat hepatomegali dan splenomegali.
Auskultasi : Bising usus 20x/menit.
Perkusi : Bunyi tympani.
Genetalia :
Inspeksi : Tidak terdapat lesi, warna sama dengan sekitar, tidak terdapat iritasi, bentuk
simetris.
Palpasi
: Tidak terdapat nyeri tekan pada daerah perineal.
Extremitas :
Atas : Tangan kanan terpasang infus, pergerakan lemah, reflek bisep & trisep baik.
Bawah : Pergerakan lemah, reflek patela baik, reflek bisep & trisep baik.
Kulit : pucat , turgor buruk, texture halus.

e.

Riwayat Psikososial

d)
Inspeksi
Palpasi
e)
f)
g)
h)

i)

j)

k)

l)

m)

1. Psikologi
Klien tampak cemas dengan keadaan penyakitnya. Hubungan klien dengan keluarga baik.
Terlihat keluarga ramai menjenguk klien di Rumah Sakit.
2. Sosial dan ekonomi
Klien bekerja sebagai wiraswasta, banyak kerabat klien mengunjungi klien ketika dirawat.
3. Data Spiritual
Kepercayaan dan keyakinan klien terhadap agama cukup, sebelum sakit klien sering
beribadah.
f. Data Penunjang
Hb
: 9,3 mg / dl ( N : 12.0 16.0 g/dL).
Leukosit
: 24000 / mm3 (5000-10000/ mm3)
Trombosit
: 100.000 (150.000-400.000/mm3)
SDP
: 60.000/cm (50.000)
PT/PTT
: memanjang
Copper serum : meningkat
Zink serum : menurun

Kebiasaan Sehari-hari
No
KEBIASAAN
1. A. Nutrisi
- Makanan
Frekuensi
Jenis
Masalah
- Minum
Frekuensi
Jenis
Kebiasaan minum kopi
2. Pola Eliminasi
BAB
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Bau
BAK
Frekuensi
Warna
Gangguan BAK
Jumlah
Bau
3.
Istirahat dan tidur
Tidur siang
Tidur malam
Gangguan tidur
4.

DIRUMAH

DIRUMAH SAKIT

3X sehari
1 porsi
Nasi + sayur
Tidak ada

3X sehari
1/2 porsi
Nasi + Sayur
ada

6-7 gelas / hari


Air putih
Tidak ada

2-3 gelas / hari


Air putih
Tidak ada

1x sehari
Lembek
Kuning
Khas

1x sehari
Agak keras
Kuning
Khas

2 x sehari
Kuning
Tidak ada
1500 cc
Khas

1x sehari
Kuning
Tidak ada
1000 cc
Khas

Jarang
6-7 jam / hari
Tidak ada

4-5 jam / hari


5-6 jam / hari
Tidak ada

Personal Hygiene
- Mandi
Frekuensi
Pakai Sabun
- Cuci Rambut
Frekuensi
Pakai shampo
- Sikat gigi
Frekuensi
5. Pakai pasta
Kebersihan
Aktivitas sehari-hari

2x / hari
Ya

Hanya di Lap
Tidak

3x / minggu
Ya

Tidak pernah
Tidak

2x / hari
Ya
Aktivitas klien
dilakukan secara
mandiri

Tidak pernah
Tidak pernah
Aktivitas klien
dibantuoleh keluarga dan
perawat

ANALISA DATA
Nama
: Tn. Z
Ruangan
: Melati
Umur
: 27 Tahun
No. Register : 111234
No.
Data Senjang
Interpretasi Data
Masalah
DS
1. :
Sel mesenkim
Gangguan nutrisi

- Klien mengeluh badannya terasa


Sel blast, mioblast
lemah

- Klien mengatakan tidak nafsu makan


Proliferasi SDP
- klien mengatakan mual dan muntah
immatur

DO :
Akumulasi
- Klien tampak gelisah

- Klien tampak pucat dan lemah


Infiltrasi
- Turgor kulit jelek

- Mukosa bibir kering


Hati

- BB awal 55kg
Hematomegali
- BB sekarang 49kg

- TB 160cm
Gg nutrisi

2.
-

Intoleransi aktivitas
DS :
Kilen mengatakan pusing
Klien mengatakan badannya lemah
Klien mengatakan berkunang saat
berdiri
Klien mengatakan mengalami
tanda-tanda ini sejak 5 bulan
terakhir.
HB 9,3 gr / %
Leukosit 24000/mm3
DO :
Klien tampak lemah
Klien tampak pucat
Klien tampak anemis
Aktivitas klien tampak dibantu

Kegagalan sumsum
tulang belakang

Produksi eritrosit
menurun

Transfor nutrisi
kejaringan menurun

Kelemahan

Intoleransi aktivitas

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama
: Tn. Z
Ruangan
: Melati
Umur
: 27 Tahun
No. Register : 111234
No Diagnosa keperawatan
Tanggal
Paraf
Tanggal
Paraf
ditemukan
teratasi
ji
1. Perubahan nutrisi kurang 10-11-10
dari kebutuhan tubuh
yang
berhubungan
dengan
anoreksia,
malaise,
mual
dan
2. muntah, efek samping 10-11-10
ji
kemoterapi dan atau
stomatitis
Intoleransi
aktivitas

berhubungan
dengan
kelemahan akibat anemia

INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama
: Tn. Z
Ruangan
: Melati
Umur
: 27 Tahun
No. Register : 111234
No Tgl/jam
Tujuan dan kriteria hasil
Rencana Tindakan
Rasional
Paraf
dx
1 10-11- Setelah dilakukan tindakan 1. Dorong klien untuk 1. Jelaskan bahwa Ji
10/
keperawatan selama 3 x 24
tetap rilekssaat makan
hilangnya
nafsu
14.00
jam diharapkankebutuhan
makan
adalah
nutrisi terpenuhi dengan
akibat
langsung
kriteria hasil :
2. Izinkan klien memakan dari mual dan
- Klien tidaktampak gelisah
semua makanan yang muntah
serta
- Klien tidakpucat dan lemah
dapat
ditoleransi, kemoterapi
- Turgor kulit baik
rencanakan
untuk
2. Untuk
- Mukosa bibir lembab
memperbaiki kualitas mempertahankan
- Tidak anoreksia
gizi pada saat selera nutrisi
yang
- BB meningkat
makanklien meningkat optimal
3. Berikan makanan yang
disertai
suplemen
nutrisi gizi, seperti susu
bubuk atau suplemen
3. untuk
yang dijual
memaksimalkan
4. Izinkan klienuntuk
kualitas
intake
terlibat
dalam nutrisi
persiapan
dan
pemilihan makanan
5. Dorong
masukan
4. Untuk mendorong
nutrisi dengan jumlah agar klien mau

11-1010
15.00

sedikit tapisering
makan
6. Dorong klienuntuk
makan
diet
tinggi
5. Karena
jumlah
kalori kaya nutrient
yang kecil biasanya
ditoleransi dengan
baik
6. kebutuhan jaringan
metabolik
ditingkatkan begitu
juga cairan untuk
menghilangkan
produk
sisa
7. Timbang BB, ukur TB suplemen
dapat
memainkan peranan
penting
dalam
mempertahankan
masukan kalori dan
protein
yang
adekuat
7. membantu
dan
mengidentifikasika
n malnutrisi kalori,
khususnya bila BB
kurang dari normal
Setelah dilakukan tindakan
1. Evaluasi
laporan
1. Menentukan derajat
keperawatan selama 3 x 24 kelemahan, perhatikan dan
efek
jam diharapkan klien dapat ketidakmampuan untuk ketidakmampuan
melakukan aktivitasnya secara berpartisipasi
mandiri. DenganKriteria hasil : dalam aktifitas sehariKilen tidak pusing
hari
Klien tidak lemah
2. Berikan
lingkungan
2. Menghemat energi
Klien tidak berkunang saat
tenang
dan
perlu untuk aktifitas dan
berdiri
istirahat
tanpa regenerasi seluler
HB 12 gr / %
gangguan
atau penyambungan
Leukositnormal
jaringan
Klien tidak tampak pucat
3. Mengidentifikasi
Klien tidak tampak anemis 3. Kaji kemampuan untuk kebutuhan
berpartisipasi
pada individual
dan
aktifitas
yang membantupemeliha
diinginkan
atau raan intervensi
dibutuhkan
4. Memaksimalkan

Ji

4. Berikan bantuan dalam


aktifitas sehari-hari dan
ambulasi
5. Kolaborasikan dengan
pemberian
transfusi
darah

Nama
Umur
Tgl/jam
10-1110
14.30

sediaan
energi
untuk
tugas
perawatan diri
Pemberian transfusi
darah
akan
meningkatkan
kadar hemoglobin
di dalam darah

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
: Tn. Z
Ruangan
: Melati
: 27 Tahun
No. Register : 111234
No
Tindakan Keperawatan
Respon hasil
Paraf
11. Mendorong klien untuk tetap
Klien makan dengan ji
rileks saat makan
rileks
2. Mengizinkan klien memakan
semua makanan yang dapat
Klien
hanya
ditoleransi,merencanakan
menghabiskan 3/4 porsi
untuk memperbaiki kualitas makanannya
gizi
pada
saat
selera
makanklien meningkat
Nutrisi klien tercukupi
3. Memberikan makanan yang
Klien memilih sendiri
disertai suplemen nutrisi gizi, makanan
yang
ia
seperti susu bubuk atau inginkan sesuai dengan

4.

5.

6.

15.30

2 7.

suplemen yang dijual


Mengizinkan klien untuk
terlibat dalam persiapan dan
pemilihan makanan
Mendorong masukan nutrisi
dengan
jumlah
sedikit
tapisering
Mendorong klien untuk
makan diet tinggi kalori kaya
nutrient
Menimbang
BB dan
mengukur TB

diit
yang
telah
disarankan
Klien ingin memakan
makanannya
Nutrisi klien tercukupi
BB klien 52kg dan TB
160cm

ji

Klien tampak masih


berbaring di tempat tidur

1. Mengevaluasi
laporan
Lingkungan
tenang,
kelemahan,memperhatikan
klien merasa nyaman
ketidakmampuan
untuk
Klien
tampak
berpartisipasi dalamaktifitas
bersemangat
sehari-hari
2. Memberikan
lingkungan
Klien
mengikuti
tenang
dan memerlukanistirahat tanpa instruktur yang diberikan
gangguan
Hb klien meningkat
3. Mengkaji kemampuan untuk
berpartisipasi pada aktifitas
yang
diinginkan
atau
dibutuhkan
4. Memberikan bantuan dalam
aktifitas
sehari-hari
dan
ambulasi
5. Mengkolaborasikan
pemberian transfusi darah

Nama
Umur
Tgl
13-1110

EVALUASI
: Tn. Z
Ruangan
: Melati
: 27 Tahun
No. Register : 111234
No
Perkembangan
Paraf
dx
ji
1 S = - Klien mengatakan sudah ada nafsu makan tapi
sedikit
- klien mengatakan tidak mual dan muntah
O =- Klien masih tampak pucat dan lemah

2
13-1110

Turgor kulit baik


Mukosa bibir lembab
BB awal 55kg
BB sekarang 52kg
TB 160cm
A = Masalah teratasi sebagian
P = Intervensi dilanjutkan
S = - Kilen mengatakan pusing
HB 10 gr / %
Leukosit 12.000/mm3
TD
: 120/70 mmHg
N
: 95x/menit
S
: 37,50C
RR
: 18x/menit
O =- Klien tampak lemah
Klien tampak pucat
Konjungtiva tampak anemis
Aktivitas klien tampak dibantu
A = masalah teratasi sebagian
P = intervensi dilanjutkan

ji

BAB IV
PENUTUP
3.1.Kesimpulan.
Adapun kesimpulan dari pembuatan makalah ini yaitu Leukemia merupakan kanker yang
terjadi pada sel darah manusia. Untuk mengetahui tentang leukemia, kita harus mengenal dahulu
sel-sel darah yang normal serta apa yang terjadi jika terkena leukemia.Dan kepada pembaca dan
penulis bisa lebih memahami materi mengenaipenyakit leukemia dilihat dari perbandingan
data di lahan dan konsep teori yang sesungguhnya.
3.2.Saran.
Kami yakin makalah ini banyak kekurangannya maka dari itu kami sangat mengharapkan
saran dari teman-teman dalam penambahan untuk kelengkapan makalah ini,karna dari saran
yang kami terima dapat mengkoreksi makalah yang kami buat ini.atas saran dari temanteman kami ucapkan terima kasih.

Setelah dilakukan asuhan1.


Diagnosa : Intoleran
keperawatan selama 2 hari
aktivitas berhubungan
Diharapkan klien dapat
dengan
merasakan kenyamanan.
ketidakseimbangan antara
Dengan criteria hasil:
suplai dan kebutuhan
1. toleransi aktivitas : 2.
O2 (00092)
respon pisiologis
Label: : 4 aktivitas
terhadapn gerakan yang
istirahat
memakan energi dalam
Kelas: 4 respon
aktivitas sehari-hari
kardiovaskuler
2. Penghematan energi : 3.
Definisi :
tindakan individu dalam
ketudakcukupan energi
mengolah energi untuk
pisiologis dan psikologis
memulai dan
untuk melanjutkan atau
menyelesaikan aktivitas.
menyelesaikan aktivitas 3. Kebugaran fisik :
sehari-haari yang ingin
pelaksaan aktivitas fisik
atau harus dilakukan.
yang penuh vitalitas

Batasan Karakteristik
ketidaknyamanan atau
dispnea saat beraktivitas
Data Subyektif:
Penurunan tekanan
inspirasi dan ekspirasi
Melaporkan keletuhan
atau kelemahan secara
verbal
Data Obyektif :
frekuensi jantung atau

terapi aktivitas : memberi


anjuran dan bantuan
dalam aktivitas fisik,
sosial, spiritual yang
spesifik.
Managemen energi
: mengatur penggunaan
energi untuk mengatasi
atau cegah kelelahan dan
mengoptimalkan fungsi.
Terapi latihan fisik :
mobilisasi sendi :
menggunakan gerakan
tubuh aktif atau pasif
untuk mempertahankan
atau memperbaiki
fleksibilitas sendi

tekana darah tidak normal


sebagai respon terhadap
aktivitas

Anda mungkin juga menyukai