Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hakikatnya, penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang bertujuan
untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan
yang benar yang dimaksud adalah berupa fakta-fakta, konsep, generalisasi, dan
teori, yang harapannya dapat membantu manusia memahami dan dapat
mempermudah pemecahan masalah berkaitan dengan fenomena yang diteliti.
Metode

Ilmiah

merupakan

proses

keilmuan untuk

memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Kiranya sudah


saatnya

mengarusutamakan

penelitian

paradigma

kualitatif

pada skripsi

mahasiswa, tidak terkecuali bidang geografi yang bernaung di bawah ilmu sosial.
Diakui atau tidak paradigma kualitatif lebih menyentuh pengembangan
kemanusiaan pada kajian ilmu sosial. Yang paling penting adalah mengenalkan
kedua paradigma tersebut secara luas, supaya dapat menumbuhkan kreativitas
dalam penelitian termasuk skripsi dan tentunya penelitian yang lebih memberikan
manfaat bagi kehidupan. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis akan
menjelaskan tentang hakikat penelitian
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari penelitian?
2. Apa pengertian dari hakikat penelitian ?
3. Apa saja fungsi dari penelitian?
4. Apa tujuan dari penelitian?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari penelitian
2. Mengetahui pengertian dari hakikat penelitian
3. Mengetahui fungsi dari penelitian
4. Mengetahui tujuan dari penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dari Penelitian

Rasa ingin tahu merupakan salah satu sifat dasar yang dimiliki manusia.
Sifat

tersebut

akan

mendorong

manusia

bertanya

untuk

mendapatkan

pengetahuan. Setiap manusia yang berakal sehat sudah pasti memiliki


pengetahuan, baik berupa fakta, konsep, prinsip, maupun prosedur tentang suatu
obyek. Pengetahuan dapat dimiliki berkat adanya pengalaman atau melalui
interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Secara universal, terdapat tiga
jenis pengetahuan yang selama ini mendasari kehidupan manusia yaitu: (1) logika
yang dapat membedakan antara benar dan salah; (2) etika yang dapat
membedakan antara baik dan buruk; serta (3) estetika yang dapat membedakan
antara indah dan jelek. Kepekaan indra yang dimiliki, merupakan modal dasar
dalam memperoleh pengetahuan tersebut. (Sukardi, 2003)
Salah satu wujud pengetahuan yang dimiliki manusia adalah pengetahuan
ilmiah yang lazim dikatakan sebagai ilmu. Ilmu adalah bagian pengetahuan,
namun tidak semua pengetahuan dapat dikatakan ilmu. Ilmu adalah pengetahuan
yang didasari oleh dua teori kebenaran yaitu koherensi dan korespondensi.
Koherensi menyatakan bahwa sesuatu pernyataan dikatakan benar jika pernyataan
tersebut konsisten dengan pernyataan sebelumnya. Koherensi dalam pengetahuan
diperoleh melalui pendekatan logis atau berpikir secara rasional. Korespondensi
menyatakan bahwa suatu pernyataan dikatakan benar jika pernyataan tersebut
didasarkan atas fakta atau realita. Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui
pendekatan empirik atau bertolak dari fakta. Dengan demikian, kebenaran ilmu
harus dapat dideskripsikan secara rasional dan dibuktikan secara empirik.
(Sukardi, 2003)
Koherensi dan korespondensi mendasari bagaimana ilmu diperoleh telah
melahirkan cara mendapatkan kebenaran ilmiah. Proses untuk mendapatkan ilmu
agar memiliki nilai kebenaran harus dilandasai oleh cara berpikir yang rasional
berdasarkan logika dan berpikir empiris berdasarkan fakta. Salah satu cara untuk
mendapatkan ilmu adalah melalui penelitian. Banyak definisi tentang penelitian
tergantung sudut pandang masing-masing.
Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya mencari jawaban yang benar
atas suatu masalah berdasarkan logika dan didukung oleh fakta empirik. Dapat
pula dikatakan bahwa penelitian adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis

melalui proses pengumpulan data, pengolah data, serta menarik kesimpulan


berdasarkan data menggunakan metode dan teknik tertentu. Pengertian tersebut di
atas menyiratkan bahwa penelitian adalah langkah sistematis dalam upaya
memecahkan masalah. Penelitian merupakan penelaahan terkendali yang
mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan data atau informasi yang
dikumpulkan secara empiris (Sudjana, 2001).
Logika berpikir tampak dalam langkah-langkah sistematis mulai dari
pengumpulan, pengolahan, analisis, penafsiran dan pengujian data sampai
diperolehnya suatau kesimpulan. Informasi dikatakan empiris jika sumber data
mengambarkan fakta yang terjadi bukan sekedar pemikiran atau rekayasa peneliti.
Penelitian

menggabungkan

cara

berpikir

rasional

yang

didasari

oleh

logika/penalaran dan cara berpikir empiris yang didasari oleh fakta/ realita.
Metode penelitian terdiri dari dua kata yaitu metode dan penelitian.
berikut ini penjelasan arti kata tersebut. Kata metode berasal dari bahasa yunani
yaitu methodos yang artinya cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan
dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat
memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Ada beberapa
pendapat para ahli mengenai pengertian metode, antara lain :

Sulistyo, Basuki (2010 : 92) Metode adalah setiap prosedur yang

digunakan untuk mencapi tujuan akhir.


Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2007 : 1) Metode adalah cara yang
tepat untuk melakukan sesuatu.

2.2 Hakikat Penelitian


Penelitian ilmiah adalah suatu kegiatan yang sistematik dan obyektif untuk
mengkaji suatu masalah dalam usaha untuk mencapai suatu pengertian mengenai
prinsip - prinsipnya yang mendasar dan berlaku umum (teori) mengenai masalah
tersebut. Penelitian yang dilakukan, berpedoman pada berbagai informasi (yang
terwujud sebagai teori - teori) yang telah dihasilkan dalam penelitian -penelitian
terdahulu, dan tujuanya adalah untuk menambah atau menyempurnakan teori yang
telah ada mengenai masalah yang menjadi sasaran kajian. Penelitian ilmiah
dilakukan dengan berlandaskan pada metode ilmiah dan mengikuti cara- cara

ilmiah yang telah ditentukan serta dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan
bukan secara kebetulan dan lebih menggunakan penalaran atau aplikasi berfikir
deduktif dan induktif.
Cara ilmiah sendiri menurut Sulistyo Basuki (2010) meliputi :

Bebas dari sentimen pribadi, obyektif .


Terbuka, dapat diulang oleh ilmuan lain dengan metode yang sama .
Rasa ingin tahu.
Menghargai karya orang lain
Mempertahankan kebenaran.
Kritis.
Menjangkau ke masa depan.

Suatu ilmu pengetahuan tidak dapat berkembang dengan sendirinya akan


tetapi dapat berkembang jika adanya suatu metode ilmiah. Pada dasarnya metode
ilmiah merupakan upaya untuk merumuskan permasalahan, mengajukan
pertanyaan pertanyaan dan mencoba menjawab pertanyaan tersebut dengan jalan
menemukan fakta- fakta secara ilmiah tana adanya rekayasa di dalamnya dan
memberikan penafsirannya yang benar, serta dengan adanya metode ilmiah yang
dilakukan bertujuan untuk memperbarui ilmu pengetahuan yang sudah ada.
Metode ilmiah sendiri dalam memperoleh kebenaran dala ilmu pengetahuan
dibangun diatas teori tertentu.
Secara garis besar, peneliti dapat melakukan penelitian yang sifatnya pasif,
hanya meneliti obyek yang ada di suatu kancah sampai dengan jenis penelitian
yang menuntut peneliti untuk melakukan sesuatu.
Dari tinjauan ini ada tiga cara penelitian dilakukan, yaitu :
(1) Penelitian deskriptif .
Merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan ,
kondisi atau hal-hal yang telah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan
dalam laporan penelitian.
(2) Penelitian tindakan.
Merupakan suatu tindakan yang dilakukan seseorang yang bekerja
mengenai apa yang dilakukan tanpa mengubah sistem pelaksanaannya.
(3) Eksperimen.

Melalui eksperimen, peneliti sengaja membangkitkan timbulnya suatu


kejadian atau keadaan , kemudian diteliti bagaiamana akibatnya.
(Suharsimi, Arikunto. 2010)
2.3 Fungsi Penelitian
Penelitian menghasilkan pengetahuan yang dapat dipakai untuk
mendeskripsikan fenomena, menjelaskan hubungan kausal antara fenomena,
meramalkan fenomena yang akan terjadi secara ilmiah dan akurat dan
mengendalikan berbagai fenomena dan kekuatan alam untuk berbagai keperluan.
Pengetahuan yang demikian sangat berguna untuk memenuhi berbagai kebutuhan
hidup dan keinginan manusia. Salah satu kegunaan penting penelitian adalah
untuk mengembangkan serta memperkaya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kegunaan lain yang lebih bersifat nyata dan praktis adalah untuk perencanaan dan
kebijaksanaan dalam pembangunan, untuk evaluasi dari perbaikan berbagai
program pembangunan dan untuk memecahkan berbagai masalah praktis yang
dihadapi manusia dalam segala segi hidupnya. Dengan demikian penelitian
mengemban fungsi-fungsi penting sebagai berikut.
1. Sebagai cara untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Pengetahuan
sebagai hasil penelitian dapat berupa temuan-temuan baru, dukungan atau
koreksi terhadap temuan-temuan dan atau teori-teori yang sudah ada.
2. Sebagai cara untuk mengembangkan teknologi. Teknologi adalah
penerapan ilmu pengetahuan kedalam prosedur dan alat (instrumen) untuk
melaksanakan berbagai kegiatan dalam kehidupan, misalnya dalam bidang
industry, perhubungan, dan komunikasi, pendidikan dan lain-lainnya.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sangat
tergantung pada hasil penelitian.
3. Sebagai penyumbang informasi penting bagi pembuatan kebijaksanaan
dan perencanaan program-program peembangunan. Para pejabat pembuat
keputusan dan perencanaan program-program pembangunan sangat
mengandalkan informasi hasil penelitian dalam merumuskan
kebijaksanaan dan merencanakan berbagai program pembangunan.

4. Sebagai alat pemecahan masalah praktis di lapangan. Para pelaksana


program atau kegiatan dalam berbagai bidang dapat memanfaatkan hasil
penelitian atau melaksanakan sendiri penelitian tindakan (action research)
yang sederhana dan cepat untuk mempelajari sebab-sebab timbulnya
masalah (kemacetan, ketimpagan, hambatan) dalam pelaksanaan program
atau kegiatan supaya dapat mengambil langkah atau tindakan yang tepat
untuk mengatasinya. (Moeh Nilabib, dkk. 1997)
2.4 Tujuan Penelitian
Dengan mengembangkan metode penalitian yang lebuh canggih,
ilmuan sekarang mencari pengetahuan untuk memahami fenomena yang
diobservasi, meyingkap aturan dan keteraturan fenomena, serta belajar
bagaimana mengendalikan kekuatan-kekuatan alam. Penelitian-penelitian yang
mereka lakukan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keberhasilan
mereka dalam mendeskripsi, menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan
fenomena dan peristiwa-peristiwa yang menjadi pusat perhatian mereka.
Tujuan penelitian-penelitian itu dapat dijelaskan sebagai berikut. (Moeh
Nilabib, dkk. 1997)
1. Mendeskripsi fenomena
Tujuan yang paling sederhana dari suatu penelitian adalah memperoleh
pengetahuan yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu fenomena
meliputi penanaman, klasifikasi dan uraian tentang sifat-sifat fenomena tersebut.
Dengan demikian telah diperoleh deskripsi dan gambaran yang akurat, rinci, dan
sistematik dari berbagai hal di dunia, yang dapat digunakan untuk bermacammacam keperluan.
2. Menjelaskan hubungan
Tujuan yang lebih esensial dari suatu penelitian tidak hanya sekedar
mendeskripsi fenomena, tetapi menjelaskan hubungan antara fenomena, terutama
hubungan kausal atau sebab akibat. Penjelasan sebab akibat semacam itu sangat
penting dan telah banyak sekali digunakan dalam berbagai bidang untuk
bermacam-macam keperluan, misalnya dalam bidang kedokteran dan bidang
ekonomi.

3. Meramalkan fenomena yang akan terjadi


Kemampuan suatu penelitian menjelaskan hubungan kausal sangat berguna untuk
membuat generalisasi yang berlaku bagi fenomena yang ada sekarang maupun
yang akan terjadi dan juga untuk mengetes kebenaran teori yang telah ada.
Dengan demikian orang dapat meramalkan fenomena yang akan terjadi secara
ilmiah dan akurat untuk berbagai keperluan misalnya untuk perencanaan dalam
pembangunan.
4. Mengendalikan fenomena
Akhirnya penelitian dapat membantu manusia dalam usahanya dalam
mengendalikan fenomena yang mungkin membahayakan hidupnya seperti
bencana alam dan penyakit, dan memanfaatkan kekuatan alam untuk berbagai
macam keperluan, seperti dalam industri, kedokteran, teknologi dan lain-lainnya.
(Moeh Nilabib, dkk. 1997)

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode penelitian terdiri dari dua kata yaitu metode dan penelitian.
berikut ini penjelasan arti kata tersebut. Kata metode berasal dari bahasa yunani
yaitu methodos yang artinya cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan
dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat
memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Penelitian
ilmiah adalah suatu kegiatan yang sistematik dan obyektif untuk mengkaji suatu
masalah dalam usaha untuk mencapai suatu pengertian mengenai prinsip -

prinsipnya yang mendasar dan berlaku umum (teori) mengenai masalah tersebut.
Fungsi penelitian sebagai cara untuk mengembangkan sebuah ilmu pengetahuan,
mengembangkan teknologi , penyumbang informasi penting bagi pembuatan
kebijaksanaan

dan

perencanaan

program-program

pembangunan,dan

alat

pemecahan praktis peremasalahan. Tujuan penelitian yaitu mendiskripsikan


penelitianm menjelaskan hubungan , meramalkan fenomena yang terjadi dan
mengendalikan fenomena.

DAFTAR RUJUKAN
Arikunto,Suharsimi.2010.Prosedur Penelitian.Jakarta:Rineka Cipat.
Moehnilabib, M,Mukhadis,Ahmad;Ibnu,Suhadi;Suparno; Rofiudin; Sukaryana,I
Wayan. 1997. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Malang : Lembaga Penelitian
IKIP Malang.
Narbuko Cholid, H. Abu Achmadi. 2007. Metodeologi Penelitian. Cet 8. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. 2001. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Sugiyono.2012.Metode

penelitian

kuantitatif,

kualitatif

dan

R&D.Bandung:Alfabeta
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan (Kompetensi dan Praktiknya).
Jakarta: Bumi Aksara
8

Sulistiyono Basuki. 2010. Metode Penelitian. Cet 2. Jakarta: Penaku.

Anda mungkin juga menyukai