PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang unik karena meskipun bukan penyakit tetapi
seringkali menyebabkan komplikasi akibat berbagai perubahan anatomic serta fisiologik
dalam tubuh ibu.Salah satu perubahan fisiologik yang terjadi adalah perubahan
hemodinamik. Selain itu, darah yang terdiri atas cairan dan sel-sel darah berpotensi
menyebabkan komplikasi perdarahan dan tombosis jika terjadi ketidakseimbangan faktorfaktor prokoagulasi dan hemostasis (Prawihardjo,2008:774)
Perubahan fisiologis alami yang terjadi selama kehamilan akan memengaruhi jumlah sel
darah normal pada kehamilan. Peningkatan volume darah ibu terutama terjadi akibat
peningkatan plasma, bukan akibat peningkatan jumlah sel darah merah. Walaupun ada
peningkatan jumlah sel darah merah di dalam sirkulasi, tetapi jumlahnya tidak seimbang
dengan peningkatan volume plasma. Ketidakseimbangan ini akan terlihat dalam bentuk
penurunan kadar Hb (Hemoglobin). Peningkatan jumlah eritrosit ini juga merupakan salah
satu faktor penyebab peningkatan kebutuhan akan zat besi selama kehamilan sekaligus untuk
janin. Ketidakseimbangan jumlah eritrosit dan plasma mencapai puncaknya pada trimester
kedua sebab peningkatan volume plasma terhenti menjelang akhir kehamilan, sementara
produksi sel darah merah terus meningkat (Varney,2006:623).
Suatu penelitian memperlihatkan perubahan konsentrasi Hb sesuai dengan bertambahnya
usia kehamilan. Pada trimester pertama, konsentrasi Hb tampak menurun kecuali pada
perempuan yang telah memiliki kadar Hb rendah (<11,5 g/dl). Konsentrasi paling rendah
didapatkan pada trimester kedua, yaitu pada usia kehamilan sekitar 30 minggu. Pada
trimester ketiga terjadi sedikit peningkatan Hb, kecuali pada perempuan yang sudah memiliki
kadar Hb tinggi (>14,6 g/dl) pada pemeriksaan pertama (Prawirohardjo,2008:775)
Anemia secara praktis didefinisikan sebagai kadar Ht, konsentrasi Hb, atau hitung
eritrosit di bawah batas normal. Namun, nilai normal yang akurat untuk hamil sulit
dipastikan karena ketiga parameter laboratorium tersebut bervariasi selama periode
kehamilan. Umumnya ibu hamil dianggap anemik jika kadar hemoglobin dibawah 11 g/dl
atau hematokrit kurang dari 3,3% (Prawirohardjo,2008:775)
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan tanda-tanda kehamilan.
2. Untuk mengetahui perubahan psikologis kehamilan trimester II.
3. Untuk mengetahui pengertian anemia.
4. Untuk mengetahui penyebab anemia.
5. Untuk mengetahui derajat anemia.
6. Untuk mengetahui klasifikasi anemia.
7. Untuk mengetahui tanda dan gejala anemia.
8. Untuk mengetahui pengaruh anemia dalam kehamilan.
9. Untuk mengetahui asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KEHAMILAN
A. Pengertian Kehamilan
Ada beberapa pengertian kehamilan, antara lain:
a. Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari at fertilisasi
hingga lahirnya bai, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu
atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional (Sarwono, 2008: 213)
b. Kehamilan adalah proses pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.(Dewi, 2011:59).
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12
minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13
minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Sarwono,2008:213).
B. Tanda-Tanda Kehamilan
Beberapa tanda-tanda terjadinya kehamilan, antara lain:
1. Tanda Pasti Kehamilan
a) Terdengar Denyut Jantung Janin (DJJ).
b) Terasa gerak janin.
c) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio.
d) Pada pemeriksaan rontgen terliht adanya rangka janin ( 16 minggu).
2. Tanda Tidak Pasti Kehamilan
a) Rahim membesar.
b) Tanda hegar, yaitu terdapat penipisan pada daerah istmus serviks.
c) Tanda Chadwick, yaitu warna kebiruan pada serviks, vagina dan vulva.
d) Tanda Piskacek, yaitu pembesaran uterus ke salah satu arah sehingga menonjol jelas
ke arah pembesaran tersebut (uterus yang tidak rata).
e) Braxton Hicks.
f) Basal Metabolism Rate (BMR) meningkat.
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN | 3
g) Ballotement positif.
h) Tes urine kehamilan (Tes HCG) positif.
3. Tanda Dugaan Kehamilan
a) Amenore/ tidak mengalami menstruasi sesuai siklus (terlambat haid).
b) Nausea, anoreksia, emesis dan hipersalivasi.
c) Pusing.
d) Miksing/ sering buang air kecil.
e) Obstipasi.
f) Hiperpigmentasi: strie, cloasma, dan linea nigra.
g) Varises.
h) Payudara menegang.
i) Perubahan perasaan.
j) Berat Badan bertambah.
(Sulistyawati. 2009: 83-85)
C. Perubahan Fisik Kehamilan Trimester II
Uterus akan terus tumbuh. Pada usia kehamilan 16 minggu, uterus biasanya berada
pada pertengahan antara simfisis pubis dan pusat. Penambahan berat badan sekitar 0,4-0,5
kg/mg. Ibu mungkin akan banyak merasa energi. Pada usia kehamilan 20 minggu, fundus
berada dekat dengan pusat. Payudara mulai mengeluarkan kolostrum. Ibu dapat merasa
gerakan bayinya dan juga mengalami perubahan yang normal pada kulitnya, meliputi
adanya chloasma, linea nigra, striae gravidarum. Adapun perubahan dari bulan ke bulan
adalah sebagai berikut:
1. Minggu ke-16 atau bulan ke-4
Fundus berada ditengah antara simfisis dan pusat. Berat ibu bertambah 0,4-0,5 kg/mg.
Selama sisa kehamilan dan mungkin mempunyai banyak energi. Sekresi vagina
meningkat (tetapi normal jika tidak gatal, iritasi, atau berbau busuk). Tekanan pada
kandung kemih berkurang sehingga frekuensi sering BAK berkurang.
2. Minggu ke-20 atau bulan ke-5
Fundus mencapai pusat. Payudara memulai sekresi kolostrum. Kantong ketuban
menampung 400ml cairan. Rasa akan pingsan dan pusing mungkin terjadi, terutama
jika posisi berubah secara mendadak. Varises pembuluh dara mungkin terjadi. Ibu
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN | 4
merasakan gerakan janin. Aerola bertambah gelap. Hidung tersumbat mungkin terjadi,
kram pada kaki mungkin ada, dan konstipasi mungkin dialami.
3. Minggu ke-24 atau bulan ke-6
Fundus diatas pusat. Sakit punggung dan kram pada kaki mungkin terjadi. Perubahan
kulit bisa berupa striae gravidarum, chloasma, linea nigra, dan jerawat. Mimisan dapat
terjadi dan mungkin mengalami gatal-gatal pada abdomen karena uterus membesar dan
kulit meregang (Dewi,2011:107).
D. Perubahan Psikologis Kehamilan Trimester II
1. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi.
2. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.
3. Merasakan gerakan anak.
4. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
5. Libido meningkat.
6. Menuntut perhatian dan cinta.
7. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya.
8. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang yang baru
menjadi ibu.
9. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan untuk
peran baru (Sulistyawati,2009:76)
2.2 ANEMIA
A. Pengertian Anemia
Anemia adalah defisiensi kualitas atau kuantitas sel darah merah yang menyebabkan
penurunan kpasitas darah dalam membawa oksigen. Anemia biasanya ditemukan selama
kehamilan akibat kekurangan produksi hemoglobin (Hb) seperti zat besi dan folat. WHO
mendifisikan anemia sebagai konsentrasi <11,0 g/dl. Selama kehamilan, walaupun massa sel
darah merah meningkat. Ekspansi volume plasma relative lebih besar dan oleh karena itu,
konsentrasi
hemoglobin
menurun
sehingga
menyebabkan
anemia
fisiologis
(Holmes,2011:188).
Anemia didefinisikan sebagai penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan
konsentrasi hemoglobin didalam sirkulasi darah. definisi anemia yang diterima secara umum
adalah kadar Hb kurang dari 12,0 gram per 100 mililiter (12 gram/desiliter) untuk wanita
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN | 5
tidak hamil dan kurang 10.0 gram per 100 mililiter (10 gram/desiliter) untuk wanita hamil.
Anemia pada kehamilan yang disebabkan kekurangan zat besi mencapai kurang lebih 95
persen (Varney,2006:623).
Anemia secara praktis didefinisikan sebagai kadar Ht, konsentrasi Hb, atau hitung
eritrosit di bawah batas normal. Namun, nilai normal yang akurat untuk hamil sulit
dipastikan karena ketiga parameter laboratorium tersebut bervariasi selama periode
kehamilan. Umumnya ibu hamil dianggap anemik jika kadar hemoglobin dibawah 11 g/dl
atau hematokrit kurang dari 3,3% (Prawirohardjo,2008:775).
B. Penyebab Anemia
Penyebab anemia umumnya adalah:
1. Kurang gizi (Malnutrisi)
2. Kurang zat besi dalam diet
3. Malabsorpsi
4. Kehilangan darah yang banyak: persalinan yang lalu,haid dan lain-lain;
5. Penyakit-penyakit
kronik
TBC,
Paru,
Cacing,
Usus,
Malaria,
dan
lain-
lain(Mochtar,2011:22)
Penyebab anemia tersering adalah defisiensi zat-zat nutrisi.Seringkali defisiensinya
bersifat multiple dengan manifestasi klinik yang disertai infeksi, gizi buruk, atau kelainan
herediter seperti hemoglobinopati.Namun, penyebab mendasar anemia nutrisional meliputi
asupan yang tidak cukup, absorpsi yang tidak adekuat, bertambahnya zat gizi yang hilang,
kebutuhan yang berlebihan, dan kurangnya utilisasi nutrisi hemopoietik.Sekitar 75% anemia
dalam kehamilan disebabkan oleh difesiensi besi yang memperlihatkan gambaran eritrosit
mikrositik hipokrom pada apusan darah tepi.Penyebab tersering kedua adalah anemia
megaloblastik yang dapat disebabkan oleh defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B12.
Penyebab anemia lainnya yang jarang ditemui antara lain adalah hemoglobinopati, proses
inflamasi, toksisitas zat kimia, dan keganasan (Prawirohardjo,2008:777)
E. Derajat Anemia
Derajat anemia berdasarkan kadar Hemoglobin menurut WHO:
a. Ringan sekali
: Hb 10 g/dl-batas normal
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN | 6
b. Ringan
: Hb 8 g/dl-9,9 g/dl
c. Sedang
: Hb 6 g/dl-7,9 g/dl
d. Berat
: Hb <6 g/dl
: Hb 11 g/dl-batas
b. Ringan
: Hb 8 g/dl-11 g/dl
c. Sedang
: Hb 5 g/dl-<8 g/dl
d. Berat
F. Klasifikasi Anemia
Klasifikasi anemia berdasarkan penyebabnya dapat dikelompokan menjadi tiga kategori
yaitu:
1. Anemia karena hilangnya sel darah merah, terjadi akibat perdarahan karena berbagai
sebab seperti perlukaan, perdarahan gastrointestinal, perdarahan uterus, perdarahan
hidung, perdarahan akibat operasi.
2. Anemia karena menurunnya produksi sel darah merah, dapat disebabkan karena
kekurangan unsure penyusun sel darah merah (asam folat, vitamin B12 dan zat
besi), gangguan fungsi sumsum tulang (adanya tumor, pengobatan, toksin), tidak
adekuatnya stimulasi karena berkurangnya eritropoitin (pada penyakit ginjal kronik).
3. Anemia karena meningkatnya destruksi/kerusakan sel darah merah, dapat terjadi
karena overaktifnya Reticu Loendothelial System (RES). Meningkatnya destruksi sel
darah merah dan tidak adekuatnya produksi sel darah merah biasanya karena faktorfaktor:
a. Kemampuan respon sumsum tulang terhadap penurunan sel darah merah kurang
karena meningkatnya jumlah retikulosit dalam sirkulasi darah.
b. Meningkatnya sel-sel darah merah yang masih muda dalam sumsum tulang
dibandingkan yang matur/matang.
c. Ada atau tidaknya hasil destruksi sel darah merah dalam sirkulasi (seperti
meningkatnya kadar bilirubin) (Tarwoto,2007:32)
zat besi tidak mampu memenuhi kebutuhan zat besi pada janinnya secara optimal
sehingga janin sangat resiko terjadinya gangguan kematangan/kematuran organ-organ
tubuh janin dan resiko terjadinya premature. Perdarahan saat melahirkan pada keadaan
anemia syok hipovolemia dan kematian akan lebih besar.
Penatalaksanaan
a. Mengatasi penyebab anemia seperti penyakit, perdarahan, cacingan, dll.
b. Pemberian nutrisi/makanan yang banyak mengandung nsur zat besi, diantaranya
daging hewan, telur, ikan, sayuran hijau.
c. Pemberian tablet zat besi selama kehamilan
d. Pendidikan kesehatan yang meliputi pengetahuan anemia, pemilihan makanan tinggi
bezi, dan asupan zat besi (Tarwoto,2007:70)
2. Anemia Defisiensi Asam Folat
Sekitar 24-60% wanita diberbagai Negara mengalami defisiensi asam folat, karena
kandungan asam folat dalam makanan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
wanita hamil.Karena kebutuhan asam folat selama hamil 2 kali lipat sebelum hamil.
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang dibutuhkan selama hamil.Asam
folat berfungsi untuk metabolisme makanan menjadi energy, sintesis DNA, pematangan
sel darah merah, pertumbuhan sel janin dan plasenta.
Pada wanita tidak hamil kebutuhan asam folat sekitar 50-100 mg/hari, pada wania
hamil terjadi peningkatan menjadi 200-400 mg/hari.peningkatan kebutuhan ini
diakibatkan meningkatnya sintesis jaringan pada ibu dan janinnya. Normalnya kadar
serum folat ibu hamil >6.0 ng/ml, jika kurang dari 2.0 ng/ml indikasi anemia. pada
anemia defisiensi asam folat, karakteristik sel darah merah lebih besar dan tidak matur,
sehingga disebut megaloblastik.
Akibat dari anemia defisiensi asam fola pada ibu hamil :
1. Berat badan lahir rendah
2. Ablasio plasenta
3. Kelainan bawaan/cacat lahir seperti spina bifida.
Penatalaksanaan
1. Pemberian diet tinggi asam folat seperti ayam, hati, ikan, daging, telor, brokoli,
bayam, asparagus, air jeruk, kacang-kacangan.
2. Pemberian suplemen folat pada trimester I: 280 mg/hari, trimester II: 660 mg/hari
dan trimester III: 470 mg/hari.
3. Hindari faktor-faktor yang dapat mengurang penyerapan asam folat seperti
alcohol, kopi, kontrasepsi oral, aspirin, obat-obat penenang, obat anti kejang
(Tarwoto,2010:72)
DAFTAR PUSTAKA
Holmes D dan Philip N.Baker. 2011. Buku Ajar Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC.
Mochtar R. 2011. SINOPSIS OBSTETRI. Jakarta : EGC.
Prawirohardjo S. 2008. ILMU KEBIDANAN. Jakarta : P.T. BINA PUSTAKA SARWONO
PRAWIHARDJO.
Sulistyawati A. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika.
Taber, Ben-zion M.D. 1994. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetric Dan Ginekologi.Jakarta :
EGC.
Tarwoto dan Wasnidar.2007. Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil.Jakarta : Trans Info Media.
Varney H, Jan M. Kriebs dan Carolyn L.Gegor. 2006. Buku Ajar ASUHAN KEBIDANAN volume
1. Jakarta : EGC.
Wylie, Linda dan Helen Bryce. 2010. Manajemen Kebidanan. Jakarta : EGC.
I. PENGUMPULAN DATA
Tanggal : 04 Agustus 2014
A. Data Subyektif
1. Biodata
Istri
Suami
Nama
: Ny. L
Nama
: Tn. M
Umur
: 26 tahun
Umur
: 32 tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Pendidikan
: SMP
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
:-
Pekerjaan
: Tani
Penghasilan
:-
Penghasilan
:Rp. 1.250.000/bln
Alamat
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil anak ke-2, usia kehamilan 6 bulan mengeluh sering pusing
dan cepat lelah saat beraktivitas
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis, bawaan, menular,
keturunan, serta tidak pernah operasi.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit kronis,
bawaan, menular, menahun serta tidak ada riwayat keturunan kembar.
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN | 13
5. Riwayat Haid
Menarche
: 13 tahun
Siklus
Lama
: 5-6 hari
Konsistensi
Flour albus
: tidak pernah
Dismenorrhea
: tidak pernah
: 22-03-2014
TTP
: 29-12-2014
6. Riwayat Perkawinan
Nikah
:1x
Lama
: 8 tahun
1
.
Anak
UK
Ke
9 bln
Persalinan
Anak
Peny
Jenis
Tem
Penolo Peny JK
ulit
Persalinan
pat
ng
Spontan
BPS
ulit
Bidan
BB /
PB
3500
Nifas
Hidu
Menete
Peny
p/M
ulit
ati
Ya
Usia
6th 2
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN | 14
2 Hamil
bln
Ini
Sebelum hamil
Selama hamil
Eliminasi
potong tempe.
kekuningan
BAK 4-5 x/hari, bau khas, BAK 5-6 x/hari, bau khas,
Istirahat
warna kuning
warna kuning
Kebersihan Mandi 2 x/hari, ganti baju dan Mandi 2 x/hari, ganti baju dan
celana dalam 2 x/hari, gosok celana dalam 2 x/hari, gosok
gigi 2 x/hari, keramas 3 x/mggu
Pola
Kebiasaan
Sebelum hamil
Selama hamil
tidak
pernah minum-minuman
kecanduan
obatan terlarang
terlarang
Rekreasi
Menonton TV
Menonton TV
Aktivitas
Ibu
mengerjakan
pekerjaan Ibu
mengerjakan
beralkohol,
obat-obatan
pekerjaan
Seksual
2 x/minggu
2 x/minggu
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran
: Composmentis
TB / BB
: 151 cm / 58 kg
Lila
: 24 cm
Tanda-tanda vital
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN | 16
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Suhu
: 36,7oC
Pernafasan
: 22 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala
Rambut
Muka
Mata
Hidung
Mulut
Gigi / gusi : Bersih, tidak oedema dan tidak ada caries dentis.
Telinga
Leher
Dada
Genetalia Eksterna : Tidak ada oedema dan tidak ada varises, tidak ada
condilomalata dan condiloma akuminata
Anus
b. Palpasi
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid
Dada
Perut
:
Leopold I : TFU setinggi pusat (24 cm), pada fundus teraba besar, lunak,
kurang melenting.
Leopold II : pada perut ibu sebelah kanan teraba keras, memanjang
seperti papan. Pada perut ibu sebelah kiri teraba bagian
kecil-keci janin.
Leopold III : pada tepi atas symphisis teraba bulat, keras, melenting.
Leopold IV : pada bagian terendah janin belum masuk PAP U
d. Perkusi
Patella reflek kanan / kiri = /
e. Pemeriksaan Panggul Luar
Tidak dikaji
f. Pemeriksaan Panggul Dalam
Tidak dikaji
3. Pemeriksaan Penunjang
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN | 18
: Ibu hamil GIIP101Ao, usia kehamilan 22-24 minggu hamil tunggal, intra uterin, janin
hidup dengan anemia ringan
Ds
: Ibu mengatakan hamil anak ke-2, usia kehamilan 6 bulan, mengeluh sering pusing,
cepat lelah saat beraktivitas
HPHT = 22-03-2014
Do : TTP = 29-12-2014
Tanda-tanda Vital :
Keadaan umum = baik
TD
= 110/70 mmHg
Kesadaran
= composmentis
= 36,7oC
TB/BB
= 151 cm / 58 kg
= 80 x/menit
Lila
= 24 cm
= 22 x/menit
Inspeksi :
-
Mata
Muka
Mulut
dentis, lidah
bersih.
-
Payudara
Perut
Palpasi :- Perut
4. Anjurkan pada ibu untuk lebih banyak mengkonsumsi makanan terutama sumber zat
besi
Rasional : untuk meningkatkan kadar Hb dalam darah ibu
5. Berikan tablet Fe pada ibu untuk dikonsumsi setiap hari
Rasional : untuk mencegah terjadi anemia sedang
6. Anjurkan pada ibu untuk periksa kembali 1 bulan lagi atau jika ada keluhan atau
kelainan segera untuk diperiksakan
Rasional : untuk memantau keadaan ibu dan janin serta melakukan deteksi dini adanya
kelainan.
VI. IMPLEMENTASI
1. Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga dengan bersikap ramah dan sopan, serta
menjawab pertanyaan-pertanyaan.
2. Memberikan penjelasan pada ibu tentang hasil pemeriksaan :
a. Keadaan umum ibu baik ditandai dengan kesadaran ibu normal, tekanan darah ibu
normal, nadi ibu normal, pernapasan ibu normal namun ibu mengalami anemia
karena kadar Hb ibu 9,2gr%.
b. Janin sehat ditandai dengan detak jantung janin normal yaitu 140 x/menit dan usia
kehamilan ibu 22-24 minggu.
3. Memberikan penjelasan penyebab anemia dan pengaruh aemia terhadap kehamilannya
ibu.
Penyebab anemia :Kurangnya pengetahuan tentang makanan yang mengandung banyak
zat besi serta cara pengolahan makanan yag benar juga menjadi factor asupan zat besi
yang tidak adekuat. Adanya penyakit tertentu seperti gastritis, peyakit pada usus halus
akan mengganggu penyerapan zat besi. Tidak mengkonsumsi tablet penambah dara,
dikarenakan ibu hamil yang tidak memeiksakan kandungannya ke petugas kesehatan.
Factor lain yang dapat menghambat penyerapan zat besi adalah adanya kebiasaan
mengkonsumsi kopi dan teh secara bersamaan.
Pengaruh anemia terhadap kehamilan : Kekurangan zat besi dapat menimbulkan
gangguan atau hambatan pada pertumbuhan sel-sel tubuh termasuk sel-sel otak. Pada ibu
hamil dapat mengakibatkan keguguran, lahir sebelum waktunya, berat badan lahir
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN | 21
VII. EVALUASI
Tanggal :04 Agustus 2014