PENGERTIAN
Suatu serangan asma yang berat, berlangsung dalam
sampai
beberapa
hari,
yang
tidak
memberikan
beberapa jam
perbaikan
pada
asmatikus
merupakan
kedaruratan
yang
dapat
berakibat
Keadaan tersebut harus dicegah dengan memperhatikan faktorfaktor yang merangsang timbulnya serangan ( debu, serbuk,
makanan tertentu, infeksi saluran napas, stress emosi, obatobatan tertentu seperti aspirin, dan lain-lain)
PATHOFISIOLOGI
Pencetus serangan (alergen, emosi/stress, obat-obatan, infeksi)
Edema mukusa
Hipersekresi
Hipoventilasi
distribusi
ventilasi
tak
merata
dengan
Hipoxemia
Hiperkarpia
Subyektif :
Psikososial :
Hasil Pemeriksaan
Spirometri : Peningkatan FEV, atau FVC sebanyak 20 %
Pemeriksaan Radiologi : Pada umumnya normal. Dilakukan tindakan
bila ada indikasi patologi
di
paru,
misalnya:
Adanya eosinofil
Spiral Churschmann
PENATALAKSANAAN
Prinsip-prinsip penatalaksanaan status asmatikus
1. Diagnosis status asmatikus. Faktor penting yang harus diperhatikan :
Saatnya serangan
dan
dosisnya)
1. Pemberian obat bronchodilator
2. Penilaian terhadap perbaikan serangan
3. Pertimbangan terhadap pemberian kortikosteroid
4. Setelah serangan mereda :
OBAT-OBATAN
1. Bronchodilator
Tidak digunakan alat-alat bronchodilator secara oral, tetapi
dipakai secara inhalasi atau parenteral. Jika sebelumnya telah
digunakan obat golongan simpatomimetik, maka sebaiknya
diberikan aminofilin secara parenteral sebab mekanisme yang
berlainan,
demikian
digunakan
obat
sebaliknya,
golongan
bila
Teofilin
sebelumnya
oral
maka
telah
sebaiknya
hati-hati,
berbahaya
pada
penyakit
hipertensi,
2. Kortikosteroid
Jika pemberian obat-obat bronkhodilatator tidak menunjukkan
perbaikan, dilanjutkan dengan pengobatan kortikosteroid . 200
mg hidrokortison atau dengan dosis 3 - 4 mg/kg BB intravena
sebagai dosis permulaan dapat diulang 2 - 4 jam secara
parenteral sampai serangan akut terkontrol, dengan diikuti
pemberian 30 - 60 mg prednison atau dengan dosis 1 - 2 mg/kg
BB/hari secara oral dalam dosis terbagi, kemudian dosis dikurangi
secara bertahap.
3. Pemberian Oksigen
Melalui kanul hidung dengan kecepatan aliran O2 2-4 liter/menit
dan dialirkan melalui air untuk memberi kelembaban. Obat
Ekspektoran seperti Gliserolguayakolat dapat juga digunakan
untuk memperbaiki dehidrasi, maka intik cairan peroral dan infus
harus cukup, sesuai dengan prinsip rehidrasi, antibiotik diberikan
bila ada infeksi.
Prioritas masalah Keperawatan :
1. Mempertahankan jalan nafas
2. Mengkaji untuk fasilitas pertukaran gas/ gangguan pertukaran
gas
produksi
sekret
sekret
yang
tertahan,
oksigin
(obstruksi
jalan
nafas
karena
sekret,
pengetahuan
(kebutuhan
belajar)
kondisi