Disusun Oleh :
Wira Oktovia
0908120342
STATUS PASIEN
BAGIAN ANESTESIOLOGI DAN REAMINASI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU
Status Pasien
Nama Pasien
: Ny. ES
Umur
: 40 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
Agama
: Islam
Status
: Sudah menikah
No. RM
: 132175
Tanggal operasi
: 8 April 2013
Anamnesis
Keluhan utama
: Nyeri perut kanan bawah sejak 10 jam sebelum masuk rumah sakit
Riwayat Operasi :
Pasien belum pernah operasi sebelumnya
Pemerikasaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum
: tampak kesakitan
Kesadaran
: Komposmentis
Vital Sign
: TD
: 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Berat Badan
Suhu : 37,2
Nafas : 16 x/menit
: 53 kg
Pemeriksaan Kepala :
Mata
Mulut
Mandibula
Pemeriksaan Toraks
Pemeriksaan Abdomen
: Status Lokalis
Pemeriksaan Ekstresmita
Status Lokalis
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
Pemeriksaan Khusus
Psoas Sign (+)
Obturator Sign (+)
Pemeriksaan Penunjang :
Darah :
Hb
: 12,5 gr/dl
Wbc
: 12,2 x 103 / L
Ht
: 35,9 L%
Plt
: 316x103
Elektrolit :
Na+
: 140,1
K+
: 3,45
Ca++
:-
Cl
: 108,1
USG Abdomen :
Gallbladder
Hepar
: Normal
V.Urinaria
: Dbn
Diagnosis Kerja
: Appendisitis Acuta
Anestesi
Status ASA
: ASA I
Penatalaksanaan
: Appendictomy
Persiapan operasi
Akses intravena (kateter IV no. 18G) dipasang dan infus mengalir dengan lancar
Stetoskop
Connector
Suction
Mesin anestesi, sirkuit anestesi, face mask, monitor, tensimeter, oksimetri serta
mengecek tabung O2, N2O, Sevoflurance, dan isoflurance
Obat-obatan:
Fentanyl
50 mcg
Propofol
100 mg
Notrixum
30 mg
Isoflurane
2 Vol%
N2O dan O2
3 L/i
Ketorolac
60 mg
Langkah-langkah:
Mempersiapkan stetoskop, laringoskop (sesuai ukuran blade untuk orang dewasa dan
lampu menyala terang), ETT ukuran 6,5 ; 7 ; 7,5, orofaringeal tube ukuran 8, hypafix
2 lembar ukuran 20cmx0,5cm dan 2 lembar ukuran 3cmx3cm dan kanul suction.
Premedikasi:
Midazolam 5 mg
Induksi anestesi
Akses IV: masukkan fentanyl 50 mcg dan propofol 100 mg, setelah obat mulai
bekerja 3-5 menit dengan melihat refleks bulu mata pasien, jika (-) pasang cuff dan
mulai ambu (O2 8 liter/I, isofluran 2 vol % dan N2O 3 L/i) sambil tetap memompa dan
evaluasi nadi, tekanan darah, dan saturasi oksigen pada monitor Kemudian masukkan
notrixum 30 mg sambil tetap memompa (2-3 menit).
Intubasi: lepas face mask balon, pegang laringoskop dengan tangan kiri, masukkan
laringoskop dari sisi mulut bagian kanan geser ke kiri (dapat meminta tolong pada
asisten untuk membuka mulut pasien dan melakukan chin lift), tangan kanan lakukan
head tilt, laringoskop dimasukkan hingga terlihat uvula, epiglotis, dan tampak plika
vokalis (bewarna putih), masukkan ETT kinking no 7 hingga batas garis hitam pada
ETT. Tarik laringoskop.
Sambungkan ujung ETT dengan selang mesin anestesi melalui connector, pompa
balon, pastikan ETT sudah masuk ke trakea dan cek dengan stetoskop suara nafas
kanan = kiri, lalu kembangkan balon ETT dengan 15 ml udara, fiksasi ETT dengan
hypafix (ETT tetap dipegang sebelum difiksasi), ambu O2 3 L/menit, isoflurane 2
vol% dan N2O 3L/menit. Pasang mayo dan pindahkan ke IPPV dengan VT 500-600
ml/menit (10-12 cc/kg BB) dan frekuensi napas 12x/menit.
Tutup kedua mata pasien dengan hypafix yang telah disediakan.
Maintenance
Inhalasi: O2 3L/menit, isoflurane 2 vol% dan N2O 3 L/menit
Recovery
Ekstubasi
Pastikan pasien telah nafas spontan, set mesin anestesi dari IPPV ke manual/ spontan
respiratory.
Kempiskan balon ETT, pastikan bahwa pasien sudah bangun (biasanya pasien akan
mulai batuk-batuk). Lepaskan tape, kemudian cabut ETT. Segera pasangkan face
mask dan pastikan airwaynya lancar dengan triple manuver hingga pasien benarbenar bangun dan sudah dapat dipindahkan ke RR (letakkan botol infus untuk
mengganjal bahu pasien).
Instruksi post op di RR
Analgetik post op