Anda di halaman 1dari 37

Kornea

Merupakan lanjutan dari sklera, ikut membentuk bola


mata
Merupakan bagian dari media refrakta
(diperiksa dgn fundus reflek)
Bersifat transparan dan avaskuler

12/8/2014

rb_j

Kornea

Diinervasi oleh N V (Trigeminus),


merupakan organ yang paling banyak
mempunyai serabut syaraf sensibel
terutama bagian sentralnya sehingga
sentuhan sedikit pada kornea akan
dirasakan sangat sakit.
Kornea memiliki 5 lapisan yaitu :

Epitel
Membrana Bowman
Stroma
Membrana Descemeth
Endothel
12/8/2014

rb_j

Kelainan Kornea

Megalokornea

Keratokonus

12/8/2014

rb_j

Kornea

Kekeruhan kornea dapat disebabkan oleh :


Infiltrat (mis pada keratitis)
Sikatrik kornea
Nebula, makula, leukoma
Pembuluh darah baru di kornea
disebut Pannus. Disebabkan oleh
radang kronis di kornea dimana
kornea berusaha menyembuhkan
sendiri dengan membentuk pembuluh
darah baru untuk membawa nutrisi
dan bhn pertahanan tubuh.

12/8/2014

rb_j

Kekeruhan kornea

12/8/2014

Keratitis Disciformis
rb_j

Kekeruhan kornea

12/8/2014

Keratitis Pungtata superfisialis


rb_j

Kekeruhan kornea

12/8/2014

Keratitis geografika
rb_j

Kekeruhan kornea

Trakhoma stadium IV
Lekoma total + Panus crasuss

12/8/2014

rb_j

Kekeruhan kornea

12/8/2014

Leukoma
rb_j

Kekeruhan kornea

12/8/2014

Edema kornea
rb_j

10

Pannus

Transplantasi kornea

12/8/2014

rb_j

11

Pemeriksaan Kornea

Dengan Keratoskop dari Placido.


Keratoskop Placido berupa kepingan dengan
gambaran lingkaran-lingkaran yang konsentris
dan lubang ditengahnya, untuk memeriksa
permukaan kornea.
Cara pemeriksaan : pemeriksa menghadap
jendela pasien membelakangi jendela.
Pemeriksa akan melihat refleksi dari garisgaris konsentris pada kornea melalui lubang.
Supaya lebih jelas, di muka lubang ditambah
lensa positif misal + 20 D.
Gambaran keratoskop yang normal :
Licin dan mengkilat.
Lingkaran-lingkaran bulat, konsentris dan
kontinyu.
12/8/2014
rb_j

12

Kelainan-kelainan yang dapat dijumpai :


Lingkaran kontinyu tetapi ada bagian yang tidak
mengkilat (kabur) ; mrintis (bergerigi). Ini tanda
edema kornea.
Lingkaran tidak kontinyu : defek epitel kornea; misal
pada ulkus kornea, erosio, vulnus, fistula kornea.
Lingkaran mengkilat, kontinyu, konsentris tetapi
berkelok-kelok : ada sikatrik pada kornea
Lingkaran mengkilat, kontinyu, oval dan tidak
konsentris : astigmatisme.

12/8/2014

rb_j

13

Pemeriksaan Kornea
Dengan fluorescein test.

Tujuan : untuk mengetahui adanya


defek pada kornea
Kornea ditetesi larutan fluorescein
2 %, lalu diencerkan dengan air
(NaCl), maka bagian yang ada
defek akan berwarna hijau =
Fluorescein test + . Pada
pemeriksaan fistula kornea, tak
usah diencerkan dengan air sebab
larutan akan dicairkan oleh cairan
yang keluar dari fistula sehingga
akan keluar seperti air terjun
(mengalir kebawah dan
berfluorescein).
12/8/2014

rb_j

14

Pemeriksaan Kornea

Dengan focal illumination

Untuk memeriksa kejernihan kornea, menggunakan sinar


lampu yang difokuskan dengan lensa 20 Dioptri
Kornea diamati dengan kaca pembesar

Radang kornea disebut keratitis


Apabila disertai dengan jaringan nekrosis disebut
ulkus kornea

12/8/2014

rb_j

15

Keratitis
Perlu pemeriksaan :

Subjektif : anamnesa
Objektif : dengan
Focal ilumination
Keratoskop
placido
Tes flouresin

Keratitis denritika
12/8/2014

rb_j

16

Keratitis

Pemeriksaan subjektif (anamnesis), mengidentifikasi


keluhan penderita :
Mata merah
Penglihatan kabur
Ganjel / sensasi benda asing
Trias keratitis :
Nrocos / keluar air ( lakrimasi )
Silau (fotofobia)
Kelopak mata sulit membuka (blefarospasme)

12/8/2014

rb_j

17

Keratitis

Pemeriksaan objektif :
Injeksi silier
Infiltrat kornea ( infiltrasi sel radang )
Tentukan letak dan bentuknya
1. Bidang sagital : superfisial,
profunda
2. Bidang frontal :
1. perifer (marginal)
2. parasentral
3. sentral
3. Sesuai jarum jam
Tentukan ukuran, jumlah
12/8/2014

rb_j

18

Keratitis

Bentuk infiltrat :
Pungtata

Geografika

Numularis

Disciformis

Vesikulosa

Dendritika

Laminaris

12/8/2014

rb_j

19

Pembagian Keratitis

Keratitis superfisialis

Keratitis pungtata
superfisialis
Kerato conjunctivitis
epidemica
Keratitis sicca
Keratitis neuroparalitika
Keratitis et lagoftalmus
Keratitis fliktenularis
Keratitis trakhomatosa
12/8/2014

Keratitis
herpetiformis
Keratitis rosacea
Keratitis bullosa

Keratitis Profunda
Keratitis parenkimatosa
Keratitis disciformis

rb_j

20

Keratitis pungtata superfisialis

Penyebab adenovirus
Bentuk infiltrat pungtata,
flourescein positif
Letak superfisial, biasanya
sentral atau parasentral
Biasanya dimulai dari perifer
karena merupakan lanjutan dari
konjungtivitis kataralis
Injeksi silier positif
Tanda-tanda umum keratitis

12/8/2014

rb_j

21

Kerato conjunctivitis
epidemica

Disertai pembesaran kel. limfe


preaurikuler

12/8/2014

rb_j

22

Keratitis sicca

Disebabkan produksi
air mata yang
kurang, dapat
karena :

Trakhoma
Simblefaron karena:
Steven Johnson
Syndrom
Trauma kimia

12/8/2014

rb_j

23

Keratitis neuroparalitika
Karena paralisis N.V
Akibatnya sensibilitas kornea menurun, daya
tahan terhadap penyakit menurun karena bila
ada kerusakan kornea tidak terasa.
Pemeriksaan dengan tes reflek kornea /
sensibilitas kornea (kornea disentuh dengan
ujung kapas, normal akan berkedip. Bila tak
berkedip sensibilitas .)

12/8/2014

rb_j

24

Keratitis et lagoftalmus

Karena lagoftalmus shg kornea bag. bawah


waktu tidur tidak tertutup palpebra.
Akibatnya kornea menjadi kering dan
epitel mudah terkelupas, shg kuman akan
menempel dan berkembang biak

12/8/2014

rb_j

25

Keratitis Fliktenularis

Lokasi flikten :

- Limbus : keratokonjungtivitis

fliktenularis.
- Kornea : keratitis fliktenularis.
Bila kronis residif di kornea, dapat
membentuk flikten yang memberi
kesan seperti menjalar sehingga
disebut Wonder phlyctaen
Bila didapat ke 3 nya : ophthalmia
phlyctaenularis
12/8/2014

rb_j

26

Keratitis trakhomatosa

Ditemukan pada trakhoma stadium II


Ciri :
Letak infiltrat kornea diatas, berbentuk
bulan sabit
Bentuk infiltrat pungtata
Proses terjadinya :
Karena gesekan dari folikel yang kasar
(folikel polimorf), pada konjungtiva
tarsus palpebra superior

12/8/2014

rb_j

27

Keratitis trakhomatosa

Trakhoma stadium II

Letak infiltrat kornea diatas,


berbentuk bulan sabit
Bentuk infiltrat pungtata

Trakhoma stadium III


(sikatrik palpebra)

Trakhoma stadium IV
(lekoma total+pannus crassus)

12/8/2014

rb_j

28

Keratitis herpetiformis

Bentuk infiltrat Herpes simpleks :

Vesikulosa
Bentuk paling awal (vesikel
kecil)
Sering sulit ditemukan

Laminaris
Bentuk seperti benang, gabungan
vesikel yang berderet.

Denritika
Bentuk laminaris bercabang

Geografika
Bentuk vesikel bergerombol

Disiformis
12/8/2014

rb_j

29

Keratitis rosasea

Ada hubungan
dengan akne
rosasea

12/8/2014

rb_j

30

Ulkus Kornea

Radang pada
kornea disertai
dengan jaringan
nekrosis

12/8/2014

rb_j

31

Ulkus kornea cum Hipopion

Radang pada kornea disertai


dengan jaringan nekrosis
Bisa disertai dengan
terkumpulnya nanah di COA
Toksin dari kuman menembus
ke COA dengan cara difusi,
kemudian mengiritasi iris
sehingga terjadi iritis eksudasi
ke COA mengendap sebagai
hipopion.
12/8/2014

rb_j

32

Sikatrik kornea

Penyembuhan luka pada kornea, baik


akibat radang , maupun trauma. Ada
3 jenis sikatrik kornea :
1.
2.
3.

12/8/2014

Nebula
Makula
Lekoma

rb_j

33

Sikatrik kornea

Nebula

Penyembuhan akibat keratitis


superfisialis. Kerusakan kornea
pada membrana Bowman
sampai 1/3 stroma
Pada pemeriksaan terlihat
seperti kabut di kornea, hanya
dapat dilihat di kamar gelap
dengan focal ilumination dan
bantuan kaca pembesar

12/8/2014

rb_j

34

Sikatrik kornea

Makula
Penyembuhan akibat ulkus kornea. Kerusakan kornea
pada 1/3 stroma sampai 2/3 ketebalan stroma
Pada pemeriksaan terlihat putih di kornea, dapat dilihat
di kamar terang dengan focal ilumination / batere tanpa
bantuan kaca pembesar

12/8/2014

rb_j

35

Sikatrik kornea

Lekoma

Penyembuhan akibat ulkus kornea


Kerusakan kornea lebih dari 2/3 ketebalan stroma.
Kornea tampak putih, dari jauh sudah kelihatan.
Apabila ulkus kornea sampai tembus ke endotel,
akan terjadi perforasi, dengan tanda
Iris prolaps, COA dangkal, TIO menurun.
Sembuh menjadi lekoma adheren (lekoma
disertai sinekhia anterior)
12/8/2014

rb_j

36

Lekoma adheren

12/8/2014

rb_j

37

Anda mungkin juga menyukai