Anda di halaman 1dari 2

Cara Menangani Banjir

Yang harus diperhatikan adalah soal mampetnya, kasihanilah Pemerintah kalo banjir
Blusukan. semuadisebabkan oleh sampah yang ngambang di kali mampet dan
menghambat laju air. supaya tidak kasak-kusuk setelah kejadian, semuanya bisa dicegah
dengan baik dan benar.
Pertama: Butuh kesadaran masyarakat, terhadap buang sampah pada tempatnya. (kalo males)
ya ampun bro!!!!!! Mbah Maridjan aja, di usia 83 tahun, sanggup jalan ke puncak! masa gitu
doang males!
Kedua: Harus ada Pengarahanan dari Pemerintah entah iklan, media cetak, media
sosial,dll, ya pendekatan kemasyarakat banyak. kalo perlu tayang iklan pas Sinetron.
sekalian promosiin sana-sini, percayalah ini adalah salah satu cara untuk pencegahan banjir
melalui pendekatan. semakin masyarakat disadarkan (istilahnya) semakin mereka tak coba
buang sampah sembarangan, dikali, sungai,dll. bandingkan kalo tanpa ada sosialisasi: cuek,
bodo, EGP.
Intinya masalah lingkungan harus diperhatikan betul. karena saat banjir nanti lingkungan
yang sudah bersih jauh dari sampah menumpuk. belum masalah kotoran tinja, limbah,dll saat
tercampur banjir, tidak merugikan oleh dampaknya.
Pembuatan Water Tunnel (Terowongan Air)
Untuk mengatasi banjir dibutuhkan terowongan pembuangan banjir yang dapat diarahkan
ketempat dimaksud. contoh: membuat terowongan air di jauh bawah kedalaman tahah
1000/2000 meter. setelah digali buat jalanan bawah tanah ketempat dimaksud (umpama:
danau buatan). seperti halnya lubang goa. jalan bawah tanah juga harus dilapisi dengan baja
sisi2nya, seluruhnya, tujuannya melindungi kemandekan saat air banjir melewati Watter
Tunnel. proyek ini ber Miliaran, bahkan bisa Triliunan, tapi efektif untuk mengarahkan air
banjir.
Danau buatan yang sudah disiapkan, harus bisa menampung jutaan galon air banjir. semakin
banyak dibuat Water Tunnel sangat efektif mencegah banjir dan tiap jalanan atas harus ada
lubang air yang bisa menceburkan langsung menuju ke Water Tunnel ini, jadi tak perlu
selokan lagi.

Mengatasi Banjir Melalui Mengganti Sistim Irigasi Ala Belanda.


Kebanyakan sistim irigasi negeri Indonesia adalah warisan negara yang dulu menjajah yaitu:
Belande, Kompeny & VOC, peninggalannya pun bikin repot. bukan cuma dari irigasi,
misalkan bangunan kuno Belanda, dengan Setan/Hantu belanda di dalamnya, (bonus
souvenir). sistim irigasi belanda yang dirancang khusus dan dioperasionalkan (meski oleh
orang pribumi), tetep itu buat kepentingan Belanda, jadi tidak efektif mencegah banjir.

Yang harus diperhatikan adalah Volume Air banjir? bukan tinggi/lebar, percuma waduk
tinggi/luas bisa jebol! ubah sistim Ganti sebelum celaka bukan perbaiki sesudah celaka.
pengecekan rutin dan sistim pergantian standar alat jenis baru harus diupgrade dengan
cepat!! ganti yang karatan dan buang yang rusak, buat apa di pertahankan? dana cepat +
keseriusan Pemerintah, bila sistim berjalan baik, akan mengurangi banjir.
Intinya jangan terlalu terpaku terhadap sistim lama sekarang ini, sudah saatnya membuat
sistim baru untuk diterapkan (bila efektif), manfaatkan SDM, juga keseriusan dalam
dana/berkerja, juga support tidak terhingga dari pemerintah, demi mencegah banjir.
percayalah, pasti top cer!!!

Sumber: http://wildanrenaldi.wordpress.com/2014/04/23/cara-mengatasi-macet-danbanjir/

Anda mungkin juga menyukai