2. Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan
analogis.
Contoh:
a) Buku adalah Jendela Dunia
b) Istriku adalah Belahan Jiwaku
c) Rumahku Surgaku.
3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah
mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
a) Api itu melalap rumah warga.
b) hembusan angin dengan lembut menyapaku.
c) Lahar merapi itu terus meronta ingin keluar.
4. Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang
utuh. Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang
kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang
pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
5) Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang,
atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
a) Jangan sampai kita terjerat jebakan lintah darat itu
b) Dasar Lelaki hidung belang
c) Ia adalah kembang desa di kampung ini
6. Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk
menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda
lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
a) Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
b) Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
c) Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)
7. Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara
keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
- Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
- Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.
8. Simile
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan
penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".
Contoh:
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta
berkorban apa saja.
Sumber : http://mbahkarno.blogspot.com/2012/08/macam-macam-majas-perbandingan-beserta.html
Kalimat Tanya
Kalimat tanya ialah kalimat yang dipergunakan dengan tujuan
memperoleh reaksi berupa jawaban dari yang ditanya atau penguatan
sesuatu yang telah diketahui oleh penanya. Kalimat tanya diucapkan
dengan intonasi menaik pada suku kata akhir. Dalam bentuk tulis ditandai
dengan tanda tanya (?).
Kalimat tanya dicirikan oleh empat hal, yaitu sebagai berikut.
1. Penggunaan kata tanya: apa, siapa, di mana, bagaimana, mengapa,
dan lain-lain.
Contoh :
- Bagaimana kondisi pengungsi lumpur Lapindo saat ini?
- Apa Anda sudah berpengalaman di bidang mesin?
2. Penggunaan kata bukan atau tidak
Contoh :
- Bukankah ini tas yang kamu bawa?
- Ini hasil ulanganmu, bukan?
- Tidakkah dia merasa aneh dengan sikapmu?
3. Penggunaan klitika -kah pada predikat ka
Contoh :
1.a. Ia lulus tahun ini.
1.b. Luluskah ia tahun ini?
2.a. Ia sudah pulang?
2.b. Sudah pulangkah ia?
4. Penggunaan intonasi naik pada suku kata akhir
Contoh :
- Ayahnya terlibat perampokan .
- Ayahnya terlibat perampokan?
- Dia pergi ke luar negeri.
- Dia pergi ke luar negeri ?
Jenis Kalimat Tanya dan Kata Tanya
1. Kalimat Tanya Klarifikasi dan Konfirmasi
Yang dimaksud kalimat tanya klarifikasi (penegasan) dan kalimat tanya
konfirmasi (penjernihan) ialah kalimat tanya yang disampaikan kepada
orang lain untuk tujuan mengukuhkan dan memperjelas persoalan yang
sebelumnya telah diketahui oleh penanya. Kalimat tanya ini tidak meminta
penjelasan, tapi hanya membutuhkan jawaban pembenaran atau sebaliknya
dalam bentuk ucapan ya atau tidak dan benar atau tidak benar.
Contoh kalimat tanya klarifikasi:
1. Benarkah Saudara yang memimpin penelitianmu?
2. Apa benar barang-barang ini milik Anda?
3. Jadi benar isu mengenai keluarnya Anda dari Proyek Management?
4. Benarkah akan terjadi gempa di Jakarta, Pak?
8. Tujuan meyakinkan:
- Mestikah saya bersumpah di hadapanmu?
- Apa selama ini kata-kata saya cuma pepesan kosong?
9. Tujuan menyetujui:
- Tak ada alasan untuk ditolak, bukan?
- Apa pantas hal ini saya abaikan?
4. Jenis Kalimat Tanya Biasa
Kalimat tanya biasa disebut juga kalimat tanya untuk menggali informasi.
Kalimat untuk menggali informasi biasanya menggunakan kata tanya.
Kata tanya yang dipergunakan, dirumuskan dengan 5W+ 1H, yaitu : what
(apa), where (di mana), who (siapa), whene (kapan), why (mengapa) dan
how (bagaimana).
Contoh penggunaannya di dalam kalimat:
- Apa yang menyebabkan terjadinya kebakaran ini?
- Dari mana asal api?
- Siapa yang pertama kali melihat kejadian ini?
- Kapan tepatnya peristiwa itu terjadi?
- Mengapa pemadam kebakaran terlambat datang?
- Bagaimana upaya warga menyelamatkan barang-barangnya dari
kebakaran itu?
Berikut ini jenis kata tanya yang biasa dipergunakan.
1. mempertanyakan barang : apa
2. mempertanyakan orang : siapa
3. mempertanyakan pilihan : mana
4. mempertanyakan sebab : mengapa
5. mempertanyakan waktu: kapan dan bila
6. mempertanyakan tempat : di mana
7. mempertanyakan arah/tempat yang dituju : ke mana
8. mempertanyakan tempat asal, arah dari suatu tempat atau milik : dari mana
9. mempertanyakan keadaan sesuatu atau cara : bagaimana
10. mempertanyakan bahan baku : dari apa
11. mempertanyakan asal milik : dari siapa
12. mempertanyakan alat : dengan apa
13. mempertanyakan yang ikut serta : dengan siapa
14. mempertanyakan tujuan melakukan suatu perbuatan : untuk apa
15. mempertanyakan orang yang dituju : untuk siapa
16. mempertanyakan jumlah : berapa
Sumber: http://bahasaindonesiayh.blogspot.com/2012/05/kalimat-tanya.html