INTELLIGENCE
Buletin Pondok Pesantren Raudhatul Muttaqien
MENGEMBANGKAN
POTENSI JIWA
MENGHIDUPKAN POTENSI DAN KEPRIBADIAN KENABIAN DALAM
DIRI MELALUI PENGEMBANGAN POTENSI JIWA (BAGIAN I)
MEJA REDAKSI
Pengasuh :
KH. Hamdani Bakran
Adz-Dzakiey
Pimpinan Redaksi :
Harun Nur Rosyid
Bendahara:
Syahrul Munir
Fotografi :
A. Sulaiman Fachri A.
Ilustrasi:
Nur Habib Rizqillah
Demi jiwa dan penyempurnaan(penciptaan)nya, Allah telah mengilhamkan kepada jiwa itu ( jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sungguh telah
beruntunglah orang yang telah menyucikan jiwa itu, dan sungguh merugilah orang-orang yang telah mengotorinya. (QS. Asy-Syams 91:7-10).
Redaktur :
Fadhil Huda
Asmul Fauzi
ALAMAT
Pondok Pesantren
Raudhatul Muttaqien
Pengertian Jiwa
ara ahli tasawuf membagi dimensi dalam diri manusia menjadi tiga bagian, ruh (ruh), jiwa
(nafs) dan jasad (jism). Ruh manusia adalah ruh Allah juga. Al-Quran
menyandarkan ruh yang dihembuskan dalam diri Nabi Adam as. kepada Allah dengan kata ganti -Nya
dan -Ku. Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan ke dalamnya ruh-Nya. (Q.S. As-Sajdah
32:9). Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh-Ku. (Q.S. Shaad
38:72).
Ruh memiliki seluruh sifat ruhani atau malaikati, seperti kebercahayaan, kelembutan, kesadaran dan
LINKS
www.pesantrenwisata.com
Tingkatan-tingkatan Jiwa
Jiwa bersifat bercahaya dan
gelap, lembut dan padat, satu dan
banyak. Pada beberapa orang,
sisi kebercahayaan atau kecenderungannya untuk naik yang
mendominasi. Sementara yang
lain, sisi gelap dan kecenderungan menurunnya yang mendominasi.
Melihat kenyataan di atas, dapat dipahami bahwa pastilah terdapat sebuah hirarki yang luas
dari jiwa-jiwa manusia. Dari kebercahayaan yang paling serupa
dengan ruh hingga kegelapan
yang paling serupa dengan jasad.
Secara garis besar tingkatan
jiwa terbagi menjadi tiga, yaitu:
a. Jiwa Rabbani
Yaitu jiwa yang telah menerima pencerahan dan kehidupan
ketuhanan. Jiwa pada tingkatan
b. Jiwa Insani
Yaitu jiwa yang berada antara jiwa rabbani dan jiwa hewani. Ketika suatu waktu ia menghadap ke ruhaninya ia sadar dan
timbul penyesalan, dan di lain
waktu ia lebih condong kepada jasmaniahnya, ia melakukan
pengingkaran dan kedurhakaan
dengan mengikuti tuntutan untuk memenuhi kebutuhan jasmaniahnya yang lebih bersifat
materialistik dan kemakhlukan.
Jiwa ini disebut dengan jiwa
lawwamah.
Kesehatan jiwa yang dimaksud di sini adalah bersih dan sucinya jiwa dari pengaruh atau
hawa, hembusan dan energi yang
mendorong dan menggerakkan
jiwa untuk melahirkan sikap, perbuatan dan tindakan yang menyimpang dari apa-apa yang telah digariskan oleh wahyu ketuhanan (Al-Quran) dan sabda
kenabian (As-Sunnah).
Adapun metode yang digunakan untuk penyucian dan penyehatan jiwa ada lima, yaitu:
1. Meningkatkan kualitas spiritual.
Yaitu dengan memperbanyak
beribadah, namun yang menjadi fokus utama adalah ketaatan
menjalankan ibadah puasa, baik
puasa wajib atau pun sunah.
4 | Prophetic Intelligence Edisi 3
NABI
MUHAMMAD
Semoga selawat dan salam
Allah tercurah padanya
Ya Allah, berselawatlah
dengan selawat yang
sempurna dan bersalamlah dengan salam yang
sempurna atas penghulu
kami Muhammad yang
dengannya ikatan-ikatan
terlepas, segala kesedihan
lenyap, segala kebutuhan
terpenuhi, segala kesenangan didekap, semua
diakhiri dengan kebaikan,
dan hujan diturunkan,
berkat dirinya yang pemurah. Juga atas keluarga dan
sahabat-sahabatnya dalam
setiap kedipan mata dan
hembusan nafas, sebanyak
hitungan segala yang ada
dalam pengetahuan-Mu.
alawt At-Tafrjiyyah
an, tetapi kukatakan juga kepadanya bahwa saya sangat haus. Rasulullah SAW. bertanya: Benarkah paman sangat haus? Setelah
Ab lib menjawab ya Rasulullah SAW. segera turun lalu memukul-mukulkan tumit ke tanah,
dan tiba-tiba Abu alib melihat air
memancar. Lalu ia minum sepuaspuasnya.
Semua orang Quraisy tahu benar, bahwa sejak kecil Nabi Muhammad SAW. sangat benci kepada berhala, apa pun bentuknya,
melihatnya pun tidak sudi. Semasa kecil beliau pernah diajak keluarganya pergi ke tempat-tempat
berhala. Beliau menolak tegas dan
tidak mau mendekati berhala, bahkan berani mencercanya.
Rasulullah SAW. semasa kecil
pernah menolak untuk diajak Ab
lib untuk menghadiri perayaan peribadatan di sebuah patung
berhala yang bernama Buwanah.
Ketika itu Ab lib dan beberapa
Pada usia 25 tahun, Muhammad SAW. berangkat ke Syam bersama orang Quraisy untuk membawa barang-barang dagangan Khadijah. Beliau ditemani oleh seorang
pembantu Khadijah bernama Maisarah. Setiba di Bashra (wilayah
Syam), beliau dan Maisarah singgah beristirahat di bawah pohon
rindang. Seorang rahib dari aliran Nestorian yang bermukim di
daerah itu melihat mereka. Dalam
hati ia berkata: Sama sekali tidak
ada orang yang singgah di bawah
pohon itu kecuali seorang Nabi.
Tampaknya sang Rahib jauh sebelum itu sudah mengetahui akan
datangnya seorang Nabi dari kitab6 | Prophetic Intelligence Edisi 3
Ya Allah, berselawatlah
untuk Muhammad dan untuk keluarga Muhammad
sepenuh benda yang ada di
dunia dan benda yang ada
di akhirat.
e
Semoga Allah berselawat
kepada junjungan kami
Muhammad setiap kali
orang-orang yang ingat
menyebutnya dan setiap
kali orang-orang yang lupa
melalaikannya
e
Ya Allah, berselawatlah
atas junjungan kami
Muhammad yang telah
Kau penuhi hatinya dengan
keagungan-Mu dan matanya dengan keindahan-Mu.
e
Ya Allah, berselawatlah dan
bersalamlah kepada penghulu kami Muhammad
dalam setiap kedipan mata
dan tarikan napas, sebanyak hitungan yang ada
dalam Ilmu-Mu.
e
Ya Allah, berselawatlah
dan bersalamlah kepada
penghulu kami Muhammad Orang yang telah Kau
hiasi bola matanya dengan
cahaya kesucian-Mu
Sawad bin Qarib (salah seorang dari Yaman) menuturkan tentang mimpinya berikut ini: Pada
suatu malam saya sedang tidur, ada
seorang datang lalu menendangku dengan kakinya seraya berkata: Hai Sawad, bangun! Pikirlah
jika engkau punya pikiran. Telah
datang seorang Nabi dan Rasul dari
keturunan Luaiy bin Ghalib, dia
mengajak manusia bersembah sujud hanya kepada Allah! Saya menjawab: Saya tidak peduli dengan
apa yang Anda katakan, biarkan
saya tidur, jangan mengganggu.
Saya masih ngantuk! Kemudian
saya tidur lagi.
Selama tiga malam jin itu mendatangi saya seperti itu dan jawaban yang saya berikan pun sama.
Tetapi kata-kata jin itu mempengaruhi saya dan akhirnya saya
tertarik untuk masuk Islam. Hati
saya terdorong untuk menemui
orang yang dimaksud jin itu, Rasulullah SAW. Setelah saya menemui beliau serta menceritakan kejadian yang telah saya alami, beliau
dan para sahabat tampak berseriseri gembira. Sejak saya membaca
Al-Quran, jin itu tidak pernah datang lagi.
RAHASIA-RAHASIA
TAHARAH (3)
Tangan adalah letak kekuatan dan kemampuan untuk mengatur sesuatu. Maka taharah keduanya adalah dengan ilmu dari kata l awla (tiada
daya) pada tangan kiri, dan kata wa l quwwata
ill billhi al aliyyi al ami (dan tiada upaya kecuali dengan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha
Agung) di tangan kanan. Kedua tangan juga tempat untuk menggenggam dan memegang dengan
kekikiran dan ketamakan. Maka sucikanlah keduanya melalui kelapangan dan infak dengan kedermawanan, kemurahan dan kebaikan hati.
Tidur malam hari adalah kelalaianmu terhadap ilmu tentang alam gaibmu. Sedangkan tidur
siang hari adalah kelalaianmu terhadap ilmu tentang alam nyatamu. [Ilmu tentang kedua alam tersebut] adalah bentuk takhalluq(berakhlak)-mu dan
taaqquq(aktualisasi)-mu terhadap nama-nama
terindah Allah yang terkait dengan alam gaib dan
alam nyata (syahdah).
Kemudian setelah taharah [dengan membasuh kedua tangan] tadi, selanjutnya adalah istinj`
dan istijmr.1 Gabungan keduanya lebih afdal daripada satu saja. Dan ini adalah dua taharah yang
menjadi cahaya di dalam cahaya (nrun f nrin),
dan keduanya dianjurkan dalam sunah maupun
Al-Quran. Engkau disebut telah ber-istinj` yang
adalah berarti penggunaan air untuk taharah kedua lubang kemaluan, setelah keluarnya kotoran
dari keduanya. Kedua lubang ini adalah tempat
ketersembunyian (sitr) dan keterlindungan (awn),
Kedua lubang kemaluan adalah dua aurat (awrah), atau dua hal
yang cenderung memalingkan seseorang kepada apa yang ia bisikkan kepada jiwanya mengenai halhal yang merusak agama, baik dalam hal-hal pokok (al) maupun
cabang (far). Lubang dubur adalah
pokok (al) dari kotoran, dan tiada lain dari itu.
Dua lubang yang lain (zakar dan farji) pada pria
dan wanita adalah dua cabang dari pangkal kotoran tersebut. Dua lubang ini memiliki wajah
yang menghadap kepada kebaikan dan wajah yang
menghadap kepada keburukan, yaitu pernikahan
dan perzinaan.
Tidakkah kau lihat ketika sebuah barang najis
menyentuh air yang sedikit, maka ia akan mempengaruhinya, sehingga air itu tidak dapat lagi digunakan. Tetapi jika air yang menyentuh barang
najis, justru sifat najis barang itulah yang akan
hilang. Begitu juga dengan keraguan ketika mengenai hati yang lemah imannya atau sempit wawasannya, pasti akan berpengaruh terhadapnya.
Namun ketika najis dicelupkan pada lautan pasti
akan hilang dan hanyut ke dalamnya. Begitulah
hati yang kuat yang bertopang kepada ilmu dan
ruh Al-Quds.
Seperti halnya keraguan yang dilontarkan oleh
setan baik yang berupa manusia maupun jin kepada orang yang kuat dan matang dalam ilmu ke-
Seorang muqallid (orang yang ber-taqld), ketika menemukan keraguan dalam dirinya, dia harus segera berlari mendekat kepada jamaah ahlu
as-sunnah. Karena sesungguhnya tangan Allah
berada bersama jamaah, dan Tangan Allah adalah bantuan dan kekuatan-Nya. Rasulullah telah
melarang kita untuk meninggalkan jamaah. Oleh
karena itu ditetapkanlah ijma untuk mencari dalildalil bagi hukum-hukum syariat yang memerlukan
nas dari Kitabullah atau Sunah yang mutawtir4
yang bisa menjadi bukti untuk sebuah ilmu. Seperti inilah seharusnya engkau ber-istijmr untuk taharah [ruhaniah]mu ini.
nya masing-masing bagian yang terkena taklf dalam dirimu diperintahkan untuk melaksanakan
semua bentuk ibadah, baik taharah, shalat, zakat,
puasa, haji, jihad dan amal-amal syariat lainnya.
Dan setiap bagian yang dibebani taklf dalam dirimu mempunyai cara beribadah masing-masing sesuai dengan apa yang dituntut oleh hakikatnya.
Firman Allah: Allah tidak memberi beban kepada
seseorang kecuali sesuai dengan apa yang diberikan
oleh-Nya (Q.S. 65:7), dan Allah telah memberikan
segala sesuatu bentuk penciptaannya, kemudian
Dia memberinya petunjuk (Q.S. 20:50), atau Dia
menjelaskan kepadamu bagaimana caramu menggunakan ciptaan tersebut.
Anggota-anggota tubuh yang terkena tanggung jawab taklf dalam diri manusia ada delapan,
tidak lebih dari itu, tetapi terkadang kurang untuk
sebagian individu. Bagian itu adalah: mata, telinga,
mulut, tangan, perut, kemaluan, kaki, dan hati. Tidak lebih dari itu untuk setiap manusia, walaupun
berkurang untuk sebagian individu, seperti orang
buta, orang bisu, orang tuli dan orang-orang cacat
lainnya. Namun bagi selain orang-orang tersebut,
beban taklf tetap diwajibkan kepada mereka. (Bersambung)
Catatan kaki
1. Ibn Manr berkata bahwa istinj` adalah membersihkan
kotoran bekas buang air dengan air atau menghapusnya
dengan batu. Istinj` adalah mengusap tempat keluarnya
kotoran manusia atau membilasnya. Sedangkan istijmr
adalah istinj` memakai batu. Nabi SAW. bersabda: Jika
kamu berwudu, ratakanlah airnya, dan jika kamu beristijmr, lakukanlah dengan batu yang jumlahnya ganjil.
2. Zat cair yang oleh para ahli zaman dahulu (abad pertengahan) diharapkan dapat mengubah logam menjadi emas.
3. Ijmak adalah kesepakatan para ulama dalam menetapkan
suatu hukum berasaskan Al-Quran dan hadis tentang
suatu perkara yang terjadi pada masa setelah zaman Rasulullah SAW.
4. Sunah atau hadits mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi yang menurut adat mustahil mereka bersepakat terlebih dahulu untuk berdusta,
mulai awal sampai akhir mata rantai sanad, pada setiap
tabaqat atau generasi.
5. Taklf adalah pembebanan syariat yang berlaku hingga kematian.
Gambar Hikmah
Amirul Mukminin,
pemimpin besar umat
muslim, menantu Rasulullah, dan suami Fatimah.
Benarkah engkau
telah mencuri ?
Benar wahai
Amirul Mukminin!
Setelah mengakui
kesalahannya, maka
Sayyidina Ali memotong tangan budak
tersebut.
Meskipun telah
dipotong tangannya,
namun budak tersebut masih memujimuji Sayyidina Ali.
Dia berkata bahwa
Sayyidina Ali telah
membebaskannya
dari neraka.
Salman Al Farisi
menceritakan hal
tersebut kepada
Sayyidina Ali. Lalu
Amirul Mukminin
memanggil budak
tersebut.
Orang-orang yang
berada di sana
tiba-tiba mendengar
seruan dari langit.
Angkatlah
selendang
itu dari
tangannya!
Diambil dari kitab Jami Karamat Awliya karya Syaikh Yusuf Ismail An-Nabhani
No.
Tanggal
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
29 Oktober 2014
02 November 2014
05 November 2014
09 November 2014
12 November 2014
12 November 2014
Saldo awal
Infak pengajian Ahad pagi
Cetak buku dan ATK
Infak pengajian Ahad pagi
Biaya cetak buletin dan
Tambahan rekening listrik
Saldo Kas
Penerimaan
Pengeluaran
Rp. 1.090.000,-
Rp. 34.000,-
Rp. 1.124.000,-
Saldo
Raudhatul Muttaqien