Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akhir-akhir ini sering sekali melihat orang-orang terserang penyakit mulai dari flu,demam
berdarah,tipus dsb.mulai dari sakit yang ringan hingga sakit yang parah pasti membutuhkan obat.Obat
merupakan suatu zat yang mampumenormalkan gejala yang ditimbulkan dari penyakit dengan obat
dan takaran yang tepat.
Setelah dan sudah sehat pasti setiap orang menginginkan tubuhnya terus sehat,alternativnya
adalah mencari yang namanya vitamin agar menjaga kesehatan tubuh.Vitamin biasanya dapat
diminum kapan saja dan biasanya vitamin memiliki rasa yang enak dan banyak jenisnya.salah satunya
yaitu vitamin B6.
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.Vitamin
berfungsi untuk mengatur metabolisme tubuh.Setiap vitamin memiliki peranan dan fungsinya masingmasing.Tanpa vitamin,manusia tidakakan dapat melakukan aktifitasnya.(http://mens-womensrubrics.blogspot.com/2013/06/pengertian-definisi-dan-vitamin-serta.html).
Mengingat pentingnya manfaat vitamin bagi tubuh, maka perlu dipastikan keberadaan vitamin
pada bahan baku sediaan farmasi yang berupa suplemen ataupun obat.Identifikasi obat-obatan
merupakan bagian dalam farmasi analisis yang bertujuan untuk mengetahui atau menemukan
komponen penyusun suatu obat,untuk keperluan tersebut identitas atau ciri khas obat komponen
penyusun obat harus diketahui.Hal ini dapat di lihat dari sifat terapeutik dan aktifitas biologinya.Obat
sering disebut obat modern yaitu suatu bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan
diagnosa, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit
luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan untukmemperelok bagian badan
manusia.(IMO hal 1,IO hal 1)
1.2. Tujuan

Untukmengidentifikasisampelyang terkandungdalam vitamin B6

BAB II
DASAR TEORI
2.1. Identifikasi obat
Identifikasi obat-obatan merupakan bagian dalam farmasi analisis yang bertujuan untuk
mengetahui atau menemukan komponen penyusun suatu obat. untuk keperluan tersebut identitas atau
ciri khas obat komponen penyusun obat harus diketahui.Identifikasi zat dapat diramalkan dari sifat
fisika dan kimia penyusun senyawa seperti unsure, ion, gugus fungsi dan kimia molekul inti.hal ini
dapat dilihat dari sifat terapeutik dan aktifitas biologinya.Obat sering disebut obat modern yaitu suatu
bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan,
menghilangkan, menyembuhkanpenyakit atau gejala penyakit luka atau kelainan badaniah dan
rohaniah pada manusia atau hewan untuk memperelok bagian badan manusia.(IMO hal 1,IO hal 1)

2.2 Vitamin B6 (pyridoxine Hydrochlorida)


Pyridoxine Hydrochloride adalah vitamin B6. Vitamin B6 adalah vitamin yang diperlukan
untuk memproses (metabolisme) protein dari makanan agar bisa digunakan tubuh untuk membangun
jaringan

dan

metabolisme

karbohidrat.Vitamin

B6

berfungsi

untuk

menceegah

anemia,

gangguansyaraf, dermatitis, asma, autism (OOP, 854)dan metabolisme asam amino dan metabolisme
sistem imun pada tubuh. Saat asam amino dan sistem imun tubuh terjaga dengan baik, maka tubuh
pun akan menjadi sehat. Jika tubuh kekurangan vitamin B6, maka tubuh akan mengalami gangguan
saraf, kolesterol, dan batu ginjal. Untuk menghindari terjadinya hal tersebut,maka diperlukan asupan
vitamin B6 yang cukup ke dalam tubuh.Sumber makanan yang mengandung vitamin B6 yakni :
daging,unggas,ikan,biji-bijianutuh,kentang,ubijalar,sayuran
(http://www.scribd.com/doc/14735505/Vitamin-B-Kompleks)
Nama Lain dari vitamin B6 yaitu Pyridoxine hydrochloridum. Vitamin ini termasuk golongan
V CHNOCl ( 205,6 ) , titikleleh : 210 C. [ IO hal. 169 ].
Rumus struktur dari vitamin B6 (piridoksin HCl)

RumusMolekul: C8H11NO3.HCl
Pemerian hablur putih atau tidak berwarna, atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa asin.
(FI IV), Kelarutan vitamin B6 larut dalam air, sukar larut dalam etanol, tidaklarut dalam eter, aseton
maupun kloroform. (IO, 170)
Pelarut

Air

Etanol

Aseton

Eter

Kloroform

Kelarutan

1:5

1:100

Tdaklarut

Tidaklarut

Tidaklarut

2.3

ProsedurIdentifikasi
1. Zat difluoresensi menghasilkan warna ungu, sedangkan larutannya tidak berubah warna.
Senyawa yang bias berfluoresensi adalah yang memiliki struktur yang rigid (mempunyai
banyak siklik) danikatan (ikatan rangkap). (LACO).

Zat fluoresensi warna ungu

Fluorosensiakan

memendarkan

cahaya

sewaktu

ada

radiasi

sinarUV,sinar

katoda,sinar x-ray. Fluoresensi adalah pemedaran sinar pada saat suatu zat dikenai
cahaya. Hal ini karena sifat butir Kristal suatu zat jika mendapat rangsangan berupa
cahaya akan langsung memancarkan cahayanyasendiri dan berhenti memancar jika
rangsangan itu dihilangkan
2. Larutan vitamin B6 direaksikan dengan besi (III) klorida menghasilkan endapan jingga lalu
merah untuk identifikasi gugus fenol.(CCIO, 105).jika -naftol diganti -naftol warna
endapan merah ungu.

C8H11NO3.HCl+ Fe3Cl endapan jinggamerah


Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang
memiliki bau khas. fenil.Fenol juga dapat dikatakan sebagai senyawa yang gugus
OH nya melekat langsung pada cincin aromatic.

3. Larutan vitamin B6 ditambahkanke dalam campuran larutan diazo A (10g NaNO2 dalam 100
ml air), diazo B (-naftol) dan natrium hidroksida menghasilkan larutan kuning tua hingga
jingga. Untuk menentukan gugus alkohol. (LACO)

C8H11NO3.HCl + larutan diazo A (10g NaNO2 dalam 100 ml air) + diazo B (naftol) + NaOH larutan kuning tuajingga.

4. Kedalam larutan vitamin B6 ditambah 1 tetes larutan tembaga sulfat dan natrium hidroksida
(cuprifil) menjadi warna biru-ungu untuk uji alcohol polivalen.(IO, 107)

C8H11NO3.HCl+ 1 tetes CuSO4 + NaOH lar biru ungu


Alkohol polivalen adalah jenis senyawa alkohol yang mempunyai gugus fungsional
lebih dari satu.

5. Larutan vitamin B6 direaksikan dengan perak nitrat menghasilkan endapan putih, lalu
ditambah ammonium hidroksda endapan larut untuk identifikasi anion Cl-.(CCIO, 37)

C8H11NO3.HCl+ AgNO3endapan putihAgCl + C8H11NO3.HNO3

AgCl + NH4OH Ag(OH) (aq) + NH4Cl (aq)endapan larut

6. Reaksi diazo sulfanilat, struktur lalu ditambahkan NaOH 3N menjadi jingga, lalu tambahkan
asam asetat 3N menjadi merah. Warna merah terbentuk pada zat yang mudah digabungkan
seperti fenol dan imizadol.(CCIO, 105)
7. Pada zat vitamin B6 direaksikan dengan pereaksi millon (10g Hg dilarutkan dengan HNO3
dengan pendinginan, diencerkan dengan 20g air) menghasilkan warna merah positif
fenol.(CCIO, 37)
8. Larutan vitamin B6 direaksikan dengan kalium permanganate menghasilkan warna ungu lalu
tambahkan asam sulfat encer warna ungu hilang menjadi tidak berwarna menandakan bahwa
vitamin B6 adalah reduktor.

KMnO4 Mn2+
K+

MnO4Mn0 4O2-

BAB III
METODE KERJA

3.1 AlatdanBahan
Alat

Bahan

1. Tabungreaksi

C8H11NO3.HCl

2. Raktabungreaksi 1. FeCl3
3. Penjepittabungreak2. Diazo A
si

3. Diazo B

4. Lampuspiritus

4. NaOH

5. Pipettetes

5. Cuprifil

6. Plat tetes

6. CH3COOH

7. Cawanpenguap

7. AgNO3

8. Mikroskop

8. NH4OH
9. Millon
10. KMnO4
11. H2SO4
12.

3.2 ProsedurKerja
a. Ujiorganoleptis
Organoleptis

Vitamin B6

Bentuk

Serbuk Kristal

Warna

Putih

Rasa

Asin

Fluorensi

Zat: larut

Larutan: jernih

b. Prosedurpengamatanteori

No Prosedur

Pengamatan

C8H11NO3.HCl+ FeCl3 (lacoohal 862)

Larmerahkecoklatan

C8H11NO3.HCl + Cuprifil (CuSO4 + NaOH )

Hijaukebiruan

C8H11NO3.HCl + Diazo A + Diazo B + NaOH(lacco 862) Larkuning

C8H11NO3.HCl+ AgNO3

Putih

+ NH4OH

Larut

C8H11NO3.HCldifluoforesensisinar UV

Warna ungu pada sampel

Anda mungkin juga menyukai