Atas khodrat dan hiradat Allah SWT, saya menulis makalah ini berawal dari
maraknya perbedaan pendapat untuk menentukan awal bulan puasa
Ramadhan pada saat ini. Padahal Dari 4 Mazhab yang termashur (SafiI,
Hanafi, Maliki dan Hambali) semuanya memulai dan mengakhiri pengamalan
puasa Ramadhan dengan rukiyat, dengan demikian tentu harus jelas
landasan nya. Dari semua itu saya mencoba memaparkan dalam makalah ini
yang berjudul :
Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia.
Mudah-mudahan paparan dalam makalah ini dapat dipahami dan dimengerti
oleh semua kalangan umat islam. Semoga ada manfaatnya bagi kita umat
islam, saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan saya juga mengharapkan adanya saran dan kritikan dari
kita semua demi kesempurnaan isi makalah ini, dan akhir kata saya ucapkan
mohon maaf atas ketidak sempurnaan makalah ini, mudah-mudahan Allah
SWT memberikan hidayahnya kepada kita semua sehingga dalam penentuan
Awal Ramadhan yang akan datang tidak terjadi lagi perbedaan pendapat,
yang mana semuanya itu atas khodrat dan Iradat Allah SWT, Amin ya Rabbal
Alamin.
Bangkinang,
18 Desember
2013
Penulis,
H.
BAKRI SYAM
Hal 17
BAB
PENDAHULUAN
Latar belakang
Sehubung dengan maraknya perbedaan pendapat dalam hal mulai dan
berakhirnya pengamalan puasa Ramadhan serta masuknya 1 (satu) Sawal di
seluruh dunia khususnya di Indonesia. Oleh karna itu Seharusnya ada
kalender sebagai acuan umat muslim di sedunia. Untuk membuat kalender
Hijriyah sedunia tentu harus ada dasar perhitungan (Hisab) yang di
butuhkan. Dari dasar perhitungan itulah baru kita bisa menentukan kapan
kita melakukan rukiyat yaitu penengokan Hilal untuk mulainya pengamalan
puasa Ramadhan. Untuk melakukan rukiyat 1 (satu) Sawal tidak tergantung
pada penanggalan Hijriyah hanya tergantung pada pengamalan puasa
Ramadhan yaitu di lakukan rukiyat pada 29 hari pengamalan puasa
Ramadhan. Kalau hilal kelihatan puasa 29 hari , seandainya tidak kelihatan
puasa 30 hari.
Masalahnya umat islam saat ini memakai landasan perhitungan (Hisab) yang
berbeda-beda sehingga pada satu daerah yang sama umat islam memulai
pengamalan puasa Ramadhan dan perayaan hari-hari besar agama berbedabeda pula . Seharusnya umat islam sedunia memakai landasan perhitungan
(Hisab) yang sama agar puasa Ramadhan dan perayaan hari-hari besar
dalam agama islam sama di daerah yang sama pula.
Kebanyakan orang memahami rukiyat itu di lakukan untuk semua bulan pada
bulan Hijriyah, pada hal rukiyat itu dilakukan khusus untuk mulai dan
berakirnya pengamalan puasa Ramadhan saja. jadi penanggalan kalender
Hijriyan dengan pengamalan puasa Ramadhan tidak mesti sama. Sebab
pengamalan puasa Ramadhan tergantung atas penampakan hilal.
Rumusan masalah
Perbedaan selama ini saya melihat beberapa penyebabnya diantaranya :
1_ Mengenai penetapan awal bulan Hijriyah, prinsip-prinsipnya telah
ditunjukkan oleh Al-Quran dan Hadist maupun As-Sunnah. Namun karena
ayat-ayat al-Quran tersebut dipandang dan difahami sebagai ayat yang
masih terbuka bagi penafsiran yang berbeda beda, sementara itu AsSunnah yang dijadikan pedoman pelaksanaan, dan di samping beraneka
ragamnya sumber yang diterima oleh para periwayat (perawi), juga masih
mungkin diberi pemahaman yang berbeda, maka akibatnya muncullah aneka
ragam pengertian dan kesimpulan terhadap kandungan Al-Quran dan AsSunnah .
2_ Bagi orang yang pencari ilmu agama dia mencukupkan dan
mengandalkan buku saja tanpa di bimbing oleh guru yang jelas turun
temurun ilmunya (ranji gurunya) sampai ke Rasulullah SAW, ada
kemungkinan sipembaca buku memahami berbeda dari yang di maksut oleh
si pengarang buku retsebut.
3_ Pemimpin umat yang belum memahami betul soal agama yang
bersumberkan Al-Quran dan Hadist dalam artian pemimpin yang belum
Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H.
Bakri Syam
Hal 17
dapat titel Imam mujitahit (guru yang mengerti betul makna hakiki dari AlQuran dan HadistHadist serta Sunnah-sunnah)tetapi sementara dia sudah
berpendapat (berfatwa)dalam urusan agama.
Ada sebuah Hadist yang termasyhur, yang isinya sangat penting dan
berharga. Yaitu berisi wasiat Rasulullah SAW tentang perselisihan ummat dan
solusinya
Untuk menghadapi perbedaan pendapat ini Rasulullah SAW telah
mengingatkan umatnya:
) :
: :
(
Pada suatu hari Rasulullah ShollallahuAlaihiwasallam shalat berjamaah
bersama kami, kemudian beliau menghadap kepada kami, lalu beliau
memberi kami nasehat dengan nasehat yang sangat mengesankan,
sehingga air mata berlinang, dan hati tergetar. Kemudian ada seorang
sahabat yang berkata: Wahai Rasulullah, seakan-akan ini adalah nasehat
seorang yang hendak berpisah, maka apakah yang engkau wasiatkan
(pesankan) kepada kami? Beliau menjawab: "Aku berwasiat kepada kalian
agar senantiasa bertaqwa kepada Allah, dan agar senantiasa setia
mendengar dan taat, walaupun ia (pemimpin/penguasa) adalah seorang
budak habsyi (ethiopia), karena barang siapa yang berumur panjang setelah
aku wafat, niscaya ia akan menemui banyak perselisihan. Maka hendaknya
kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah kholifah-kholifah yang
telah mendapat petunjuk lagi cerdik. Berpegang eratlah kalian dengannya,
dan gigitlah dengan geraham kalian. Jauhilah oleh kalian perkara-perkara
baru (dalam urusan agama), karena setiap urusan yang diada-adakan ialah
bidah, dan setiap bidah ialah sesat. (Riwayat Ahmad 4/126, Abu
Dawud,4/200, Hadits no: 4607, At Tirmizy 5/44, hadits no: 2676, Ibnu Majah
1/15, hadits no:42, Al Hakim 1/37, Hadits no: 4, dll.)
Dari Hadist di atas terlihatlah bahwa yang terjadi perbedaan pendapat saat
ini sangat-sangat di pahami Rasulullah SAW, oleh karna itu beliau berwasiat
agar kita selaku umatnya selalu bertawakal kepada Allah SWT. dan selalu
berpegang teguh kepada As-Sunnahnya serta sunah khalifah-khalifah yang
faham betul maksut kandungan hakiki dari Al-Quran dan As-Sunnah
Rasulullah SAW, serta menjauhi hal-hal yang menyesatkan.
Tujuan
1 - Dengan majunya ilmu teknologi saat ini jangan sampai merubah atau
menggeser ketentuan-ketentuan yang telah di tetapkan Allah SWT. melalui
Rasulnya Nabi Muhammad SAW. boleh mengikuti kemajuan ilmu teknologi,
tetapi mempermudah kita dalam hal menjalankan ketentuan-ketentuan Allah
SWT. dan Rasulullah SAW tersebut.
Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H.
Bakri Syam
Hal 17
Metode penulisan
Menganalisa gerak matahari, gerak bulan dan gerak bumi serta
menggambarkan terjadinya pergantian hari dan tanggal dalam sistim
penanggalan kalender Hijriyah.
Merumuskan sistim pembuatan kalender Hijriyah sedunia untuk acuan
melakukan pengamatan hilal (rukiyat) pertanda masuknya bulan suci
Ramadhan
Mencerna Hadist sebagai landasan perhitungan (hisab) dengan ilmu
teknologi antariksa dan ilmu geologi bumi,serta menggambarkannya.
Sistimatik penulisan
- BAB I
- Kata pengantar
_ pendahuluan
_ Latar belakang masaalah
_ Rumusan masalah
_ Tujuan
_ Ruangan lingkup kajian
Hal 17
_Metode penulisan
_Sistimatik penulisan
-BAB II
(takwim kamsiyah)
_ Kalender Hijriyah tahun 1435 H
-BAB III
-BAB V
_ Penutup
_ Kesimpulan
_ Saran
_ Daftar pustaka
Hal 17
B A B II
Al-Quran sebagai pedoman dan petunjuk
Al-Quran yang agung adalah kitab dari Allah sang pencipta alam semesta
melalui Rasulnya Nabi Muhamad SAW untuk pedoman dan petunjuk dalam
seluruh aspek kehidupan manusia
Allah Azza wa Jalla menerangkan tentang Al-Quran:
Dan Kami turunkan kepadamu kitab (Al-Quran) untuk menjelaskan
segala sesuatu [An-Nahl: 89]
Dari ayat di atas menjelaskan bawa untuk segala sesuatu aturan dalam
seluruh aspek keidupan manusia sudah lengkap dalam Al-Quran dengan
Ayat yang terakir di turunkan kepada Nabi Muhamad SAW yang berbunyi :
Allah Azza wa Jalla berfirman:
Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama
bagimu [Al-Maaidah: 3]
Berati dari keterangan ayat ayat diatas bahwa Al-Quran dan perkataan dan
keterangan dari Rasulullah SAW yang disebut Hadist, serta perbuatan
Rasulullah SAW yang disebut As-Sunnah telah sempurna sebagai pedoman
dan petunjuk dalam seluruh aspek kehidupan manusia sampai akhir zaman .
Memahami makna hakiki Al-Quran, Hadist dan As-Sunnah
Kita sebagai umat islam untuk menjawab persoalan-persoalan dalam
kehidupan beragama harus paham betul makna hakiki dari Al-Quran dan
Hadist serta Sunnah Rasulullah SAW.
Janganlah kita beranggapan bahwa zaman sekarang sudah canggih dan
mengerti segala-galanya,sementara kita belum memahami betul makna
hakiki dari Al-Quran dan Hadist Rasulullah SAW.
Al-Quran itu adalah perkataan Allah sang pencipta alam semesta yang maha
mengerti segala-galanya. Dan Rasulullah SAW itu adalah orang yang
terpelihara untuk menerima amanah Al-Quran tersebut untuk sebagai
Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H.
Bakri Syam
Hal 17
Sehingga Banyaklah perbedaan pendapat pada saat ini khususnya dalam hal
penentuan awal bulan hijriah dan puasa Ramadhan, padahal landasannya
sama-sama Al-Quran dan Hadist.
Sampai saat ini di dalam dunia Islam belum terdapat satu sistem kalender
Islam internasional yang menyatukan sistem waktu Islam di seluruh dunia.
Yang ada hanyalah kalender-kalender lokal yang berlaku tempat tertentu
saja. Oleh karena itu tidak heran sering terjadi perbedaan mencolok di
kalangan umat Islam dalam menentukan momen-momen keagamaan
penting. Perbedaan itu bisa mencapai empat hari. Misalnya merayakan hari
raya Idul Fitri (1 Sawal ) oleh umat Islam di seluruh dunia pada empat hari
yang berbeda di daerah yang sama.
Landasan perhitungan (hisab)
Di bimbing oleh Buya Kuniang Zubir surau Lubuak Pakandangan Pariaman
Sumatra Barat
Saya memahami dan mencoba menjelaskan sebuah Hadist yang berkaitan
dengan penentuan awal bulan Hijriyah dalam hal penentuan awal dan akhir
pengamalan puasa Ramadhan.
Telah berkata Rasulullah SAW: Aku lihat dimalam Israk denganku
akan sejumlah kalimat di tiang Arasy sebagai berikut : Allahul
Hadi satu kali, Hudallah lima kali, Jamalul Fili tiga kali,
Zaraallahu Zaran bilabazrin tujuh kali, Dinullah empat kali,
Badi ussamawati wal Ardhi dua kali, Wailun liman asha enam
kali, Dinullah empat kali, Zaraallahu Zaran bilabazrin tujuh
kali, Badiussamawati dua kali, Jamalul fili tiga kali,
Hudallah lima kali, Wailun Liman asha enam kali, allahul hadi
satu kali, Badiussamawati dua kali , Dinullah empat kali,
Hudallah lima kali, Zaraallahu Zaran bilabazrin tujuh kali,
Allahul Hadi satu kali, Jamalul Fili tiga kali.
Berkata Rasulullah SAW: Ambil olehmu awal kalimat yang
delapan pertama menjadi huruf Tahun dan awal kalimat yang
sebanyak dua belas kedua menjadi huruf Bulan, maka himpunlah
huruf tahun dengan huruf bulan, artinya jumlahkanlah, maka
Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H.
Bakri Syam
Hal 17
mulailah membilang dari hari Rabu atau Kamis, dan dihari mana
sampai bilangan, maka hari itu adalah awal bulan
itu,
dan
Rasulullah SAW berkata: Takwim adalah jalanku, selain puasa
Ramadhan.
(Kitab Insanul Uyun Juz III Karangan Syekh Nuruddin dan telah dipilih oleh
para Syekh kita dan ditetapkan mula-mula hitungan itu adalah hari Kamis).
Dari keterangan Hadist diatas, bisa kita artikan kan sebagai berikut :
Diwaktu Rasulullah SAW Israq dan Mihrat bersama malaikat Jibril diliatnya
tertulis di tiyang aras seleretan kalimat Alif (1), Ha (5), Jin (3), Zai (7), Dal
(4), Ba (2), Waw (6), Dal (4), Zai (7), Ba (2), Jin (3), Ha (5), Waw (6), Alif (1),
Ba (2), Dal (4), Ha (5), Zai (7), Alif (1), Jin (3).
Awal kalimat yang delapan menjadi huruf tahun :
Uruf tahun :
(4)
Alif (1), Ha (5), Jin (3), Zai (7), Dal (4), Ba (2), Waw (6), Dal
Dan kalimat berikutnya menjadi huruf bulan : Huruf bulan ; Zai (7), Ba (2),
Jin (3), Ha (5), Waw (6), Alif (1), Ba (2), Dal (4), Ha (5), Zai (7), Alif(1), Jin (3).
Dalam artian : Zai (7) untuk bulan Muharam, Ba (2) untuk bulan Safar, Jin
(3) untuk bulan Rabiul Awal, Ha (5) untuk bulan Rabiul Akhir, Waw (6) untuk
bulan Jumadil Awal, Alif (1) untuk bulan Jumadil Akhir, Ba (2) untuk bulan
Rajab, Dal (4) untuk bulan Saban, Ha (5) untuk bulan Ramadhan, Zai (7)
untuk bulan Sawal, Alif (1) untuk bulan Zulkaedah, Jin (3) untuk bulan
Zulhijah
Setelah demikian ambil angka dari uruf tahun dan angka dari uruf bulan lalu
jumlahkan, dengan hasil jumlah tersebut maka mulailah membilang dari hari
Rabu atau Kamis, Hari apa sampainya maka hari itulah mulainya awal
bulan tersebut. Bersumber Dari keterangan Hadist di atas kita bisa
menghitung sampai tahun berapapun awal puasa Ramadhan. Setelah jelas
demikian berkata Rasulullah SAW, takwim adalah jalanku selain puasa
Ramadhan, dengan artian takwim adalah hitungan/hisab Rasulullah SAW
selain puasa Ramadhan.
Bersumber dari hadist di atas bisa kita tabelkan sebagai berikut :
HURUF
TAHUN
HITUNGAN RABU
DAL
WAW
BA
DAL
ZAI
JIN
HA
ALIF
HURUF BULAN
SABTU
SENIN
KAMIS
SABTU
SELASA
JUM'AT
AHAD
RABU
ZAI
MUHARAM
SENIN
RABU
SABTU
SENIN
KAMIS
AHAD
SELASA
JUM'AT
BA
SAFAR
SELASA
KAMIS
AHAD
SELASA
JUM'AT
SENIN
RABU
SABTU
JIN
RABIUL AWAL
KAMIS
SABTU
SELASA
KAMIS
AHAD
RABU
JUM'AT
SENIN
HA
RABIUL AKHIR
JUM'AT
AHAD
RABU
JUM'AT
SENIN
KAMIS
SABTU
SELASA
WAW
JUMADIL AWAL
AHAD
SELASA
JUM'AT
AHAD
RABU
SABTU
SENIN
KAMIS
ALIF
JUMADIL AKHIR
SENIN
RABU
SABTU
SENIN
KAMIS
AHAD
SELASA
JUM'AT
BA
RAJAB
RABU
JUM'AT
SENIN
RABU
SABTU
SELASA
KAMIS
AHAD
DAL
SA'BAN
KAMIS
SABTU
SELASA
KAMIS
AHAD
RABU
JUM'AT
SENIN
HA
RAMADHAN
Hal 17
SABTU
SENIN
KAMIS
SABTU
SELASA
JUM'AT
AHAD
RABU
ZAI
SAWAL
AHAD
SELASA
JUM'AT
AHAD
RABU
SABTU
SENIN
KAMIS
ALIF
ZULKAEDAH
SELASA
KAMIS
AHAD
SELASA
JUM'AT
SENIN
RABU
SABTU
JIN
ZULHIJJAH
Tahun hijriyah
15
14
13
12
11
10
1447
22
21
20
19
18
17
16
Hal 17
(HR Muslim no.1810, dari Abu Hurairah ra.) , (HR. Bukhari no. 1773,
Muslim no. 1795, al-Nasai no. 2093; dari Abdullah bin Umar ra.).
KALENDER
HIJRIYAH
(TAQWIM
KHAMSIAH)
Tahun Hijriah dibagi 8, sisanya baru dihitung. (1435 dibagi 8 sisanya 3) mulai
menghitung dari 0 (nol), maka huruf tahun 1435 H adalah Zai (7)
1. Untuk menentukan hari pertama setiap bulannya dalam tahun Hijriyah
adalah jumlahkan angka huruf tahun Zai (7) dengan angka huruf bulan
Hijriyah masing-masing.
2. Dari jumlah tersebut baru dicari harinya dengan mulai dari hari ; Rabu
- Kamis Jumat Sabtu dst.
3. Hari apa sampainya itulah terhitungnya hari pertama dalam bulan
Hijriyah
SAFAR
NOVEMBER / DESEMBER
2013
JUM
SA
B
'AT
TU
A
HA
D
SE
NI
N
SEL
A
SA
1
R
A
B
U
2
KA
MI
S
3
JUM
SA
B
'AT
TU
A
HA
D
SE
NI
N
SEL
A
SA
R
A
B
U
KA
MI
S
1
5
10
10
11
12
13
14
10
11
12
17
10
11
12
13
1
4
15
21
13
14
15
16
17
18
19
22
11
12
13
14
15
1
6
15
16
17
18
19
20
24
16
17
18
19
20
2
1
28
20
21
22
23
24
25
26
29
2
18
19
20
21
22
2
3
22
23
24
25
26
27
23
24
25
26
27
2
8
27
28
29
30
31
25
26
27
28
29
3
0
29
30
Hal 17
RABI'UL AWAL
RABI'UL AKHIR
JUM
SA
B
'AT
1
SEL
A
SA
5
R
A
B
U
6
KA
MI
S
7
JUM
SA
B
'AT
TU
SA
3
R
A
B
U
4
KA
MI
S
5
10
1
1
12
10
11
12
13
16
17
1
8
19
17
18
19
20
26
TU
2
A
HA
D
3
SE
NI
N
4
A
HA
D
1
SE
NI
N
2
10
11
12
1
3
14
10
11
12
13
14
15
16
21
13
14
15
23
14
15
16
SEL
A
15
16
17
18
19
2
0
17
18
19
20
21
22
28
20
21
22
23
24
2
5
30
21
22
23
24
25
26
27
SEL
A
R
A
B
U
1
KA
MI
S
2
22
23
24
25
26
2
7
24
25
26
27
28
29
29
30
27
28
29
31
28
JUMADIL AWAL
JUMADIL AKHIR
APRIL
2014
JUM
SA
B
'AT
TU
A
HA
D
SA
2
R
A
B
U
3
KA
MI
S
4
SE
NI
N
1
SEL
A
JUM
SA
B
'AT
TU
A
HA
D
SE
NI
N
SA
1
0
11
10
11
12
13
10
18
10
11
12
13
14
1
5
16
20
11
12
13
14
15
16
17
23
24
12
13
14
15
16
1
7
14
15
16
17
18
19
25
17
18
19
20
21
2
2
27
18
19
20
21
22
23
19
20
21
22
23
2
4
21
22
23
24
25
26
26
27
28
29
30
24
25
26
27
28
2
9
28
29
30
31
25
26
27
28
29
30
SEL
A
R
A
B
U
5
KA
MI
S
6
13
12
RAJAB
SA'BAN
MEI 2014
JUM
SA
B
'AT
TU
A
HA
D
SE
NI
N
SEL
A
SA
R
A
B
U
KA
MI
S
1
JUM
'AT
30
SA
B
TU
1
A
HA
D
2
SE
NI
N
3
31
SA
4
10
11
1
2
10
11
Hal 17
10
11
12
13
1
4
15
14
15
16
17
18
1
9
20
10
11
12
13
14
15
13
14
15
16
17
18
19
22
21
22
23
24
25
2
6
27
22
23
24
25
26
SEL
A
SA
1
R
A
B
U
2
KA
MI
S
3
29
30
31
10
16
17
18
19
20
2
1
16
17
18
19
20
21
22
20
21
29
28
29
29
27
28
23/30
24
25
26
27
2
8
23
24
25
26
27
28
RAMADHA
N
SAWAL
JULI / AGUSTUS
2014
JUM
SA
B
'AT
TU
SA
3
R
A
B
U
4
KA
MI
S
5
30
1
1
12
10
17
A
HA
D
1
SE
NI
N
2
29
SEL
A
JUM
SA
B
'AT
TU
A
HA
D
SE
NI
N
10
19
11
12
13
14
15
1
6
17
10
11
12
13
14
24
13
14
15
16
17
1
8
11
12
13
14
15
16
26
18
19
20
21
22
2
3
24
15
16
17
18
19
20
21
SA
5
R
A
B
U
6
KA
MI
S
7
20
21
22
23
24
2
5
18
19
20
21
22
23
27
28
29
30
25
26
27
28
29
25
26
27
28
22
23
24
25
26
ZULKAEDA
H
ZULHIJJA
AGUSTUS / SEPTEMBER
2014
SEPTEMBER / OKTOBER
2014
JUM
SA
B
'AT
TU
A
HA
D
SE
NI
N
SEL
A
SA
R
A
B
U
1
KA
MI
S
2
JUM
SA
B
'AT
1
27
28
SEL
A
TU
2
A
HA
D
3
SE
NI
N
4
26
27
28
29
30
10
11
12
1
3
14
21
29
30
31
16
15
16
17
18
19
2
0
11
10
11
12
13
14
15
16
28
23
10
11
12
13
14
1
5
10
23
22
23
24
25
26
2
7
18
19
20
21
22
17
18
19
20
21
2
2
12
13
14
15
16
17
18
17
30
29
25
24
24
25
26
27
28
2
9
19
20
21
22
23
24
B A B III
Landasan Ilmu Sains Teknologi (Antariksa)
Dalam surat Ar-Rahman ayat 5 Allah berfirman,
Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H.
Bakri Syam
Hal 17
[5 :55]
Artinya: Matahari dan Bulan beredar menurut perhitungan[55: 5]
Ayat 5 surat Yunus berbunyi,
.[5 :10]
Artinya: Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan
bercahaya dan ditetapkan-Nya bagi Bulan itu manzilah-manzilah, supaya
kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak
menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan
tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui [Q. 10:
5].
Dalam surat(36) Yasin ayat 38-40
BULAN
Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H.
Bakri Syam
Hal 17
Bulan itu adalah satu-satunya satelit alam bumi, yaitu suatu benda
langit yang tidak mempunyai cahaya sendiri, dan cahaya bulan sebenarnya
berasal dari pantulan cahaya matahari. Bulan bulat seperti bola besar yang
panjang jari-jarinya lebih kurang setengah dari jari-jari bumi.
Pergerakan bulan :
Bulan berevolusi mengelilingi bumi, sambil bersama bumi mengelilingi
matahari (bulan adalah satelit bumi). Jadi ada saatnya bulan menjauh dari
matahari dan ada pula saatnya bulan mendekat ke matahari. dan apabila di
saat bulan dakat ke matahari serta tepat berada sejajar di antara matahari
dengan bumi disebut konjungsi, pada saat itu bulan tidak tampak dari bumi
sebab bagian gelap bulan berada di sebelah bumi (bagian permukaan bulan
yang terang terkena sinar matahari membelakangi bumi). Satu kali revolusi
bulan mengelilingi bumi dari ijtimak(kunjungsi) ke ijtimak(kunjungsi) bulan
berikut nya di sebut satu bulan lamanya rata-rata (29,5 hari) sebab di dalam
bulan hijriah 2 bulan yang berdampingan (berturut-turut berjumlah 59 hari).
BUMI
Bumi ini adalah planet ke tiga dari delapan planet dalam tatasurya
angkasa, merupakan satu-satunya planet yang di huni oleh manusia dan
makluk hidup lainnya karna bumi memiliki kandungan mineral, air, udara
serta temperaturnya (suhu) yang memungkinkan tejadinya kehidupan dan
yang lain-lainnya untuk kebutuhan makluk hidup.
Pergerakan bumi :
Bumi adalah bola besar yang berputar/ berotasi terhadap sumbunya dari
arah barat ke timur. Satu putaran atau satu rotasi bumi berputar terhadap
sumbunya 360 derajat/24 jam (sehari semalam) sambil mengelilingi
matahari (berevolusi), satu keliling revolusi bumi mengelilingi matahari (1
tahun Masehi = 365 hari tepatnya 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik ) / 354
hari dalam tahun Hijriyah.
Terjadinya malam dan siang: Oleh karena bumi itu bulat seperti
bola tentu tidak semua permukaan bumi terang tersinari oleh cahaya
matahari sekaligus, maka permukaan bumi yang terang terkena sinar
matahari disebut siang dan sebagain permukaan bumi yang tidak terkena
sinar mathari disebut malam. Akibat bumi yang berputar berotasi maka
terjadilah siang dan malam yang saling bergantian.
Garis pembatas perubahan hari dan tanggal
Oleh karna bumi itu bulat seperti bola dan berputar terhadap sumbunya dari
arah barat ke timur tentu harus ada garis pembatas untuk perubahan hari
dan tanggal dalam penanggalan kalender tahun Hijriyah.
Dalam hal penentuan garis pembatas kita merujuk dalam Al-Quran
Quran surat Ali Imran ayat 27:
Hal 17
Dari ayat tersebut diatas tegaslah bahwa dahulu malam dari pada
siang.
Disini jelaslah bahwa titik nol / garis pembatas perubahan hari dan tanggal
dalam penanggalan Kalender Hijriah adalah terbenamnya matahari
(datangnya malam). Dan terbenamnya matahari di muka bumi tidak terjadi
pada satu waktu yang sama, melainkan pada waktu berbeda selama dalam
rentang waktu 24 jam sesuai dengan posisi tempat masing-masing, tentu
pergantian hari dan tanggal dalam tahun Hijriyah tidak sama pula waktunya
sesuai dengan posisi tempat masing-masing pula.
Oleh karena bumi itu bulat seperti bola berotasi terhadap sumbunya
sehingga terjadi siang dam malam 1 x siang + 1 x malam = (satu hari),
maka garis batas perubahan hari dan tanggal bisa saja melalui dimana saja
(di setiap permukaan bumi)
demi untuk menselaraskan setiap metode yang di pergunakan umat manusia
di seluruh dunia yang terkait dengan hitungan hari (kalender), agar setiap
metode itu nyambung, maka seharusnya dengan acuan yang sama pula
yaitu
GARIS BATAS PERUBAHAN HARI DAN TANGGAL YANG SAMA di lautan
samudra pasifik (180 derajat).
Oleh karena pusat agama islam (Kabah) adanya di Makkah Saudi Arabiya,
dan manusia penghuni bumi pertama (Adam dan Hawa) bertemunya di bukit
Jabal Rahmah di Arafah Makkah Saudi Arabiya, maka terbenamnya mata hari
pertama di Makkah Saudi Arabiya tersebut bergantilah hari dan tanggal
dalam tahun Hijriyah. Pertama kalinya bumi ini terhahpar pada hari Jumat
dan berputar terhadap sumbunya dari arah barat ke timur, karna bermula
dari Makkah Arab Saudi maka terbenamnya matahari di Makkah dan yang
sewaktu dengannya jadi bergantilah hari (hari sabtu) dan seterusnya.
Pergantian hari dan tanggal berjalan bermula dari Makkah Arab Saudi terus
bergerak kearah barat dari Makkah Arab Saudi sampai bertemu kembali di
posisi semula dalam rentang waktu 24 jam. Dari gerak perjalanan pergantian
hari dan tanggal tersebut maka terlihatlah garis pembatas pergantian hari
dan tanggal.
Maka garis pembatas dalam penanggalan Hijriyah adalah garis lurus dari
sumbu Kutub Utara bumi melalui Makkah (Arab Saudi) terus ke sumbu Kutub
Selatan bumi. Seperti gambar di bawah ini :
Hal 17
Gambar 3.1 Bumi Bulat dan Berputar Dari Arah Barat Ketimur 1 x putaran.
Dari gambar diatas terlihatlah bahwa bumi berputar terhadap sumbunya dari
arah barat ke timur, maka di Makkah Arab Saudi dan yang sawaktu
dengannya hari sudah berganti sabtu sementara bagi wilayah (zona) di
sebelah timur dari Makkah Arab Saudi hari masih Jumat dan begitulah
seterusnya.
Akibat garis pembatas
Dari gambar bumi yang bolat seperti bola kita rubah menjadi gambar
terhampar seperti dibawah ini :
Dari gambar yang terhampar di atas maka terlihat lah bahwa tadinya daerah
(zona) di sebelah timur Makkah Arab Saudi dekat menjadi jauh , dalam
artian tadinya daerah di sebelah timur Makkah Arab Saudi yang sewaktu
dengannya lebih dulu sedikit matahari terbenam nya , menjadi terlambat
jauh.
GARIS BATAS PERUBAHAN HARI DAN TANGGAL YANG SAMA di lautan
samudra pasifik (180 derajat).
Dari acuan mekah tersebut maka tergambarlah bahwa untuk pengamalan
ibadah yang hitungannya hari di permukaan bumi menjadi 2 (dua) zona yaitu
:
Zona barat ialah bermula dari mekah dan yang sewaktu dengannya terus ke
sebelah baratnya sampai ke garis batas peribahan hari dan tanggal [ (I D L)
internasional date line ] di 180 derajat .
Zona timur ialah bermula dari mekah dan yang sewaktu dengannya terus ke
sebelah timur sampai ke garis batas peribahan hari dan tanggal [ (I D L)
internasional date line ] di 180 derajat.
Sebagai contoh di Indonesia : Selama ini kita menyadari bahwa waktu di
Indonesia bagian barat lebih dahulu/lebih cepat 4 jam dari waktu di Makkah
Arab Saudi, padahal sebenarnya dalam penanggalan kalender ibadah
Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H.
Bakri Syam
Hal 17
terlambat 20 jam. Dalam artian daerah Indonesia bagian barat hari dan
tanggal nya tidak sama dengan hari dan tanggal di Makkah Arab Saudi
selama 20 jam, di Makkah Arab Saudi hari sudah berganti sabtu sementara
di Indonesia hari masih jumat. Maka begitulah sistim penanggalan dalam
pengamalan ibadah .
B A B
IV
Dengan demikian untuk menjadikan daerah daratan yang sama siang dan
malam nya agar sama pula hari dan tanggal dalam sistim penanggalan
kalender tahun Hijriyah, Allah dan Rasulnya Nabi Muhammad SAW telah
membimbing umatnya dalam hal ini, dari semua alasanitu maka kemajuan
ilmu teknologi menentukan garis batas perubahan hari dan tanggal yaitu
garis lurus dari kutub utara bumi terus melalui Samudra Pacific sampai ke
kutub selatan bumi. Seperti gambar di bawah ini :
Gambar 4.1 Bumi Bulat Batas Hari Dan Tanggal Internasional 1x putaran.
Hal 17
untuk menjadikan satu daratan yang sama, sama pula hari dan tanggalnya
maka perpindahan garis pembatas, garis lurus dari sumbu kutub utara
bumi terus melalui Makkah Arab Saudi terus ke sumbu Kutub
Selatan bumi, menjadi garis lurus dari Kutub Utara bumi melalui
lautan Samudra Pasific terus ke Kutub Selatan bumi, akibatnya bagi
wilayah (zona) sebelah timur dari Makkah Arab Saudi tadinya terlambat jauh
menjadi lebih dulu dari mekah arab saudi.
Dari gambar bumi yang bulat seperti bola da atas kita rubah menjadi gambar
terhampar seperti di bawah ini :
jawabannya
walaupun acuan garis pembatas menurut ilmu teknologi dipakai untuk
landasan perubahan hari dan tanggal dalam sistim penanggalan kalender
tahun Hijriyah sedunia, tetapi yang sangat-sangat disadari dan di pahami
bahwa wilayah sebelah timur dari Makkah Arab Saudi Arabia terlambat satu
hari. Oleh karena itu terkhusus untuk pengamalan puasa Ramadhan bagi
daerah wilayah sebelah timur dari Makkah Arab Saudi, sesuai dengan Hadist
Rasulullah SAW, untuk pengamalan puasa Ramadhan perhitungan
(hisab) nya di mulai pada hari kamis.
Dengan kata lain daerah (zona) yang berada di sebelah timur dari mekah
selalu ISTIKMAL (cukupkan saban 30 hari) atau terlambat satu hari dari
mekah.
Sebab : bermula dari garis batas perubahan hari dan tanggal di saat
terbenamnya matahari (magrib) di lakukan pengamatan TER BENTUKNYA
HILAL (berdasarkan hisab)
oleh karena posisi bulan berada diantara matahari (sumber cahaya) dengan
bumi, tentu bagian permukaan bulan yang terang tersinari oleh matahari
berada membelakangi bumi.
hilal akan terbentuk apa bila posisi bulan ada jaraknya dengan posisi
matahari (elongasi)
kemajuan ilmu teknologi saat ini bisa melihat hilal setipis mungkin,
sebab posisi bulan selalu berjarak dengan posisi matahari di saat
ijtimak/kunjungsi ( jarang terjadi gerhana matahari), seperti di gambar I
Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H.
Bakri Syam
Hal 17
Hal 17
Hal 17
BAB
Penutup
Kesimpulan
1- Memandang bahwa Al-Quran , Hadist dan As-Sunnah telah sempurna
sebagai pedoman dan petunjuk untuk semua aspek kehidupan umat
manusia.
2- Satukan Landasan pijak ilmu untuk perhitungan (hisab) untuk
membuat kalender Hijriyah sedunia
3- Ilmu teknologi perlu untuk mencerna Al-Quran , Hadist dan As-Sunnah
sebagai pedoman dan petunjuk untuk semua aspek kehidupan umat
manusia.
4- Perhitungan (hisab) diperlukan untuk landasan pengamatan hilal
(rukiyat) dalam hal mulai dan berakhirnya pengamalan puasa
Ramadhan
5- Penanggalan kalender tahun Hijriyah sedunia tidak mesti sama dengan
pengamalan puasa Ramadhan, terkhusus bagi wilayah sebelah timur
dari Makkah Arab Saudi.
6- Untuk penanggalan kalender tahun Hijriyah dan landasan rukhiyat
untuk pengamalan puasa Ramadhan, Bagi daerah Makkah Arab Saudi
dan sewaktu dengannya terus ke sebelah baratnya landasan hisabnya
dari Hadist tersebut, mulai membilang dari hari Rabu
7- Untuk pengamalan puasa Ramadhan Bagi daerah sebelah timur
Makkah Arab Saudi dan sewaktu dengannya, landasan hisabnya dari
Hadist tersebut, mulai membilang dari hari Kamis
8- Kemajuan ilmu teknologi saat ini dan semua alasannya sudah di
jelasan oleh Rasullulah SAW (mulai membilang dari hari Rabu atau
Kamis)
9- TER BENTUKNYA HILAL (berdasarkan hisab) apabila posisi bulan sudah
tertinggal dan lepas oleh posisi matahari.
10bahwa untuk pengamalan ibadah yang hitungannya hari di
permukaan bumi menjadi 2 (dua) zona yaitu : zona barat dan zona
timur.
Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia H.
Bakri Syam
Hal 17
Saran
1_ Bagi orang yang pencari ilmu agama janganlah mencukupkan dan
mengandalkan buku saja, tetapi carilah pembimbing, guru yang jelas turun
temurun ilmunya (ranji gurunya) sampai ke Rasulullah SAW.
2_ Bagi pemimpin umat janganlah berpendapat (berfatwa) sebelum
memahami betul soal agama yang bersumberkan Al-Quran dan Hadist
dalam artian pemimpin yang belum dapat titel Imam mujitahit (guru yang
mengerti betul makna hakiki dari Al-Quran dan HadistHadist serta SunnahSunnah).
3_ Dengan majunya ilmu teknologi saat ini jangan sampai merubah
atau menggeser ketentuan-ketentuan yang telah di tetapkan Allah SWT
melalui Rasulnya Nabi Muhammad SAW. Boleh mengikuti kemajuan ilmu
teknologi, tetapi mempermudah kita dalam hal memahami dan menjalankan
ketentuan-ketentuan Allah SWT dan Rasulullah SAW tersebut.
Hal 17
DAFTAR PUSTAKA
Hal 17