Anda di halaman 1dari 24

KALENDER HIJRIYAH INTERNASIONAL YANG BERDASARKAN

HISAB DARI RASULLULAH SAW DAN KOMPERSINYA KE


KALENDER MASEHI.
PENDAHULUAN
Kalender sangat di butuhkan oleh manusia untuk keperluan
urusan duniawi dan keperluan ibadah dan sebagai hitungan
tahun, bulan dan hari.
Kalender hijriyah yang berdasarkan perhitungan perjalanan bulan
mengelilingi bumi sangat di butuhkan untuk keperluan ibadah dan
berguna untuk pencatatan adminitrasi antar Negara .
Kalender masehi yang berdasarkan perhitungan perjalanan bumi
mengelilingi matahari maka perhitungannya sesuai dengan
kejadian musim yang terjadi di bumi dan oleh sebab itu kalender
masehi juga di butuhkan oleh manusia di dalam berakltivitas di
permukaan bumi, seperti halnya dalan bercocok tanam.
Oleh karena ke dua kalender (masehi dan hijriyah) sama-sama
sangat di butuhkan manusia , maka perlu di lakukan kompersi
perhitungan hijriyah ke masehi dan sebaliknya.
Di dalam melakukan kompersi (persamaan hijriyah dengan
masehi) yang wajib di ketahui permulaan (awal) dari tahun
hijriyah terhadap tahun masehi .
Pada hari Rabu 1 muharam 0 (nol) H = 15 juli 621 M .
Awal tahun masehi pada hari kamis 1 januari 0 (nol) M
Tahun masehi lebih dulu dari tahun hijriyah dari 1 januari 0 M s/d
14 juli 621 dengan jumlah hari 227.016 hari.
Koreksi untuk tahun masehi : - 10 hari (4 oktober s/d 15 oktober
1582 M)
- 3 hari (tahun 1700 , tahun 1800 dan tahun 1900) karena tidak
habis di bagi 400
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bangkinang,

may

2016
Penulis,
H.
BAKRI SYAM
A. Kalender Masehi
Kalender Masehi merupakan sistem kalender solar (syamsiyah,
berdasarkan matahari), yang waktu satu tahunnya adalah
lamanya bumi mengelilingi matahari: 365 hari 5 jam 48 menit 46
detik atau 365,2422 hari. Pada kalender solar pergantian hari
berlangsung tengah malam (jam 00,00 / 24,00) dan awal setiap
bulan (tanggal satu) tidak tergantung pada posisi bulan. Dalam 1
(satu) tahun Masehi dibagi menjadi 12 bulan yang masing-masing
berumur 31 hari dan 30 hari kecuali bulan Februari umurnya 28
hari untuk tahun pendek (Basithah) dan 29 hari untuk tahun
panjang (Kabisat) yang terjadi sekali setiap siklus 4 tahun.
Sepanjang sejarah kalender Masehi telah terjadi
penyesuaian. yakni pada tahun 1582 disebut reformasi Gregorian.
Karena satu tahun syamsiah rata-rata 365,2422 hari, sedangkan
kalender Julian menetapkan rata-rata 365,25 hari, jadi ada selisih
0,0078 hari / kelebihan 11 menit 14 detik / tahun.
awal musim semi saat itu diketahui telah bergeser jauh menjadi
tanggal 11 Maret. Maka dilakukan reformasi dalam dua hal agar
awal musim semi kembali menjadi tanggal 21 Maret.

Reformasi Gregorian pertama menghapuskan 10 hari di tahun


1582 dengan menetapkan hari Kamis 4 Oktober langsung menjadi
hari Jumat 15 Oktober . Ke dua, rata-rata satu tahun ditetapkan
365,2425 hari. Caranya, Tahun 2000 adalah tahun kabisat sebab
2000 habis di bagi 400. Dari sedikit uraian di atas maka terdapat
beberapa ketentuan berkaitan dengan kalender Masehi yaitu
sebagai berikut :

1. Ketentuan Umum
Ketentuan umum yang berlaku pada kalender Masehi adalah
sebagai berikut:
1. 1 tahun (Basithah) Masehi = 365 hari dan bulan
Februari = 28 hari dan 1 tahun (Kabisat) Masehi = 366
hari dan Februari = 29 hari
2. Tahun Kabisat adalah bilangan tahun yang habis dibagi
4 (misalnya 1996, 2000, 2004 dan seterusnya), kecuali
bilangan abad yang tidak habis dibagi 400 (misalnya
1700, 1800, 1900) itu tahun Basithah (walaupun tahun
itu habis di bagi 4 )
3. Penyesuaian yang harus dilakukan akibat anggaran
Gregorius sebanyak 10 hari sejak 15 Oktober 1582 M.,
serta pengurangan 1 hari pada setiap bilangan abad
yang tidak habis dibagi 400 sejak tanggal tersebut,
sehingga tahun 1700, 1800 dan 1900 tidak menjadi

tahun kabisat , sehingga sampai dengan 2099 ada


penambahan koreksi 13 hari (10 + 3).
4. Siklus tahunan ada 3 , yaitu siklus pendek sekali 4
tahun (1461 hari) dan siklus dalam 28 tahun (10.227
hari) dan siklus panjang dalam 400 tahun (146.097 hari
).
Berdasarkan siklus / daur dari ketentuan kalender masehi
berdasarkan ketentuan di atas maka terbentuklah tabelnya
sebagai berikut :

2. Menghitung Hari
1. Tentukan tanggal bulan dan tahun yang akan dihitung
2. Tahun di bagi 4 untu menentukan tahun kabisat / tidak
3. Hitung berapa hari selam siklus 4 tahun, yakni siklus
dikalikan 1461 hari.

4. Hitung berapa hari selama tahun kelebihan, yaitu


kelebihan jumlah tahun dikalikan dengan 365 hari
untuk tahun basithah dan 366 hari untuk tahun kabisat.
5. Jumlahkan hari dari tahun dan hari dari bulan (bulan
1) tambahkan tanggal (untuk tanggal yang di cari)
6. Jumlah hari dari tahun bulan dan tanggal di kurangi
dengan jumlah koreksi untuk tahun tsb.
7. Sisa dari Jumlah hari dibagi 7 (tujuh), sisa kelebihannya
dihitung mulai hari KAMIS
3. Jumlah Hari Siklus Tahun Masehi.
1
2
3
4

366
365
365
365

Sisa

Hari

Rabu

+1

Kamis

+2

Jumat

+3

Sabtu

+4

Minggu

+5

Senin

+6

Selasa

HARI
HARI
HARI
HARI

366
731
1096
1461

Contoh :
Tanggal 4 mai 1964 M.
1964 : 4 = 491 (habis) berarti tahun kabisat
Tahun = 1964 : 4 = 491 sisa 0
491 x 1461 = 717.351 hari
Bulan 1 yaitu : (5 1) = 4
Terdiri dari : 31 + 29 + 30 + 31 = 121 hari
Tanggal : 4 hari
Jumlah = 717. 476 13 hari = 717.463 hari
717.463 di bagi 7 = 102.494 sisa 5 (mulai membilang pada hari
Kamis)
Maka 4 mai 1964 pada hari SENIN (21 zulhijah 1383 H)

717.463 227.016 = 490.447 : 7 = 70.063 (+6) senin (mulai


membilang hari Rabu)

Ur
ut

Masehi

Januari

31

31

31

31

Februari

28

59

29

60

Maret

31

90

31

91

April

30

120

30

121

Mei

31

151

31

152

Juni

30

181

30

182

Basitah

Kabisat

Juli

31

212

31

213

Agustus

31

243

31

244

Septemb
er

30

273

30

274

10

Oktober

31

304

31

305

11

Nopemb
er

30

334

30

335

12

Desemb
er

31

365

31

366

B. Kalender Hijriyah
Kalender Hijriyah mengikuti sistem kalender lunar (qamariyah,
berdasarkan bulan), yang waktu satu tahunnya adalah dua belas
kali bulan mengelilingi bumi dengan rata-rata: 29 hari 12 jam 45
menit (29,53125 hari = 1 bulan) dikalikan dua belas, menjadi 354
hari 9 jam atau 354,375 hari. Sebelum kedatangan agama Islam
yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w., masyarakat Arab memakai
kalender lunisolar, yaitu kalender lunar yang disesuaikan dengan
musim,setiap bulan diawali saat munculnya hilal, berselang-seling
30 atau 29 hari, sehingga 354 hari
Dalam 8 tahun lebih cepat 87 hari dari tahun masehi, jadi
setahunnya 10 hari 21 jam lebih cepat dari kalender solar yang
setahunnya 365 hari. Agar kembali sesuai dengan perjalanan

matahari dan agar tahun baru selalu jatuh pada awal musim
gugur, maka dalam setiap periode 19 tahun ada tujuh tahun
yang jumlah bulannya 13 (satu tahunnya 384 hari). Bulan
interkalasi atau bulan ekstra ini disebut nasi yang ditambahkan
pada akhir tahun sesudah Dzul-Hijjah.

Setelah masyarakat Arab memeluk agama Islam dan bersatu di


bawah pimpinan Nabi Muhammad s.a.w., maka turunlah perintah
Allah SWT agar umat Islam memakai kalender lunar yang murni
dengan menghilangkan bulan lingkarnasi. Hal ini tercantum
dalam kitab suci Surat at-Taubah ayat 36 dan 37





) (






Terjemah Surat At Taubah Ayat 36-37

36. Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah[1] ialah dua belas


bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah[2] pada waktu Dia
menciptakan langit dan bumi[3], di antaranya ada empat bulan
haram[4]. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah
kamu menzalimi dirimu[5] dalam (bulan yang empat) itu[6], dan
perangilah kaum musyrikin semuanya[7] sebagaimana mereka
pun memerangi kamu semuanya[8]. Dan ketahuilah bahwa Allah
beserta orang-orang yang takwa[9].
37. Sesungguhnya pengunduran (bulan Haram) itu[10] hanya
menambah kekafiran[11]. Orang-orang disesatkan dengan
(pengunduran) itu, mereka menghalalkannya suatu tahun dan
mengharamkannya pada suatu tahun yang lain, agar mereka
dapat menyesuaikan dengan bilangan yang diharamkan
Allah[12], sekaligus mereka menghalalkan apa yang diharamkan
Allah. (Oleh setan) dijadikan terasa indah bagi mereka perbuatanperbuatan buruk mereka. Dan Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang kafir[13].
Dengan turunnya wahyu Allah swt di atas, maka Nabi Muhammad
s.a.w. mengeluarkan dekrit bahwa kalender Islam tidak lagi
tergantung kepada perjalanan matahari. Hal ini lebih dipertegas
dalam khutbah Nabi di Arafah tatkala beliau menunaikan haji
wadak. Meskipun nama-nama bulan dari Muharram sampai DzulHijjah tetap digunakan karena sudah populer pemakaiannya,
bulan-bulan tersebut bergeser setiap tahun dari musim ke musim,
sehingga Ramadhan (pembakaran) tidak selalu pada musim

panas dan Jumadil-Awwal (beku pertama) tidak selalu pada


musim dingin.
Berawal dari perintah Allah swt, Al-Quran, Surah At-Taubah :36-37
Maka di jelaskan oleh rasullulah saw cara menentukan di setiap
awal bulan hijriyah.

Mengapa harus kalender lunar murni? Hal ini disebabkan agama


Islam bukanlah hanya untuk masyarakat Arab di Timur Tengah
saja, melainkan untuk seluruh umat manusia di berbagai penjuru
bumi yang letak geografis dan musimnya berbeda-beda.
Sangatlah tidak adil jika misalnya Ramadhan (bulan untuk
menunaikan ibadah puasa) ditetapkan menurut sistem kalender
solar atau lunisolar, sebab hal ini mengakibatkan masyarakat
Islam di suatu kawasan berpuasa selalu di musim panas atau
selalu di musim dingin. Sebaliknya, dengan memakai kalender
lunar yang murni. Umat Islam yang menunaikan ibadah haji pada
suatu saat merasakan teriknya matahari Arafah di musim panas,
dan pada saat yang lain merasakan sejuknya udara Makkah di
musim dingin.

Dalam satu tahun Hijriyah terdiri atas 12 bulan yang dimulai dari
bulan pertama Muharram sampai bulan ke-12 Dzulhijjah. Masingmasing setiap bulan berumur 30 atau 29 hari sehingga 354 hari
setahun. Dalam setiap siklus 8 tahun, ada 3 tahun adalah kabisat
(Dzul-Hijjah dijadikan 30 hari), yaitu tahun ke-1, 4 dan 6.

Ketentuan Umum
1 Ketentuan umum yang berlaku pada kalender Hijriyah adalah
sebagai berikut:
1. 1 tahun (Basithah) Hijriyah = 354 hari dan bulan
Dzulhijjah = 29 hari
2. 1 tahun (Kaisat) Hijriyah = 355 hari dan Dzulhijjah = 30
hari
3. Tahun-tahun Kabisat jatuh pada urutan tahun ke 1 , 4 ,
dan 6
4. Awal bulan di awali terbentuknya hilal (munculnya hilal)
5. 1 daur tahun hijriyah = 8 tahun = 2.835 hari.
6. Untuk mengetahui tahun tertentu Kabisat atau Basithah
maka bilangan tahun dibagi 8, dan apabila sisanya 1 ,
4 atau 6 maka tahun tersebut adalah Kabisat dan jika
tidak maka tahun Basithah.

2.

Dari tanggal satu) ditandai dengan terbentuknya hilal / posisi


bulan di atas horizon (+) / (apabila posisi bulan sudah
tertinggal dan lepas oleh posisi matahari), dengan posisi
pengamatan di IDL (internasional date line) / di garis batas
untuk pergantian hari, di lautan samudra pasifik.

Jumlah Hari Siklus Tahun Hijriah


1
2
3
4
5
6
7
8

354
355
354
354
355
354
355
354

Hari
Hari
hari
Hari
Hari
Hari
Hari
Hari

354
709
1063
1417
1772
2126
2481
2835

Menghitung Hari
1. Tentukan tahun bulan dan tanggal yang akan dihitung
2. Tahun di bagi 8
3. Hitung berapa daur / berapa siklus selama tahun
tersebut, dan berapa tahun sisa kelebihannya.
4. Hitung berapa hari selama daur yang ada, yakni daur x
2.835 hari
5. Hitung berapa hari selama tahun sisa kelebihan.
6. Bulan 1 (hitung jumlah harinya)

7. Angka tanggal yang yang di cari


8. Jumlahkan hari dari tahun dan hari dari bulan serta
tanggal tersebut
9. Jumlah hari kemudian dibagi 7 (tujuh), sebih / sisanya
dihitung mulai hari rabu. Yakni sisa 0 = selasa , +1 =
rabu, +2 = kamis, +3 = jumat, +4 = sabtu, +5 =
minggu, +6 = senin,

ng

Sisa
0

Hari
selasa

+1

rabu

+2

kamis

+3

Jumat

+4

sabtu

+5

minggu

+6

senin

Contoh :
Tanggal 29 saban 1437
Tahun = 1437 : 8 = 179 sisa 5
179 x 2.835 = 507.465 hari
Sisa 5 terdiri dari :
(2 x 355) + (3 x 354) = 1.772 hari
Bulan 1 (8 1) = 7
Terdiri dari :

30 + 29 + 30 + 29 + 30 + 29 + 30 = 207 hari
Tanggal yang di cari = 29 hari
Jumlah hari dari tahun bulan dan tanggal = 509.473 : 7 = 72.781
lebih 6 (mulai membilang pada hari rabu)
Maka 29 saban 1437 H jatuh pada hari SENIN.
3. Rincian dan jumlah hari dalam Kalender Hijriyah
Umur bulan dalam setiap tahun adalah sebagaimana tabel
berikut:
Urut

Hijriyah

Umur
bulan

Jumlah
Hari

Muharram

30

30

Shafar

29

59

Rabi'ul Awal

30

89

Rabi'ul Akhir

29

118

Jumadil Ula

30

148

Jumadil Akhir

29

177

Rajab

30

207

Sya'ban

29

236

Ramadhan

30

266

10

Syawwal

29

295

11

Dzul Qa'dah

30

325

12

Dzul Hijjah

29/30

354/355

ditentukan
dengan
metode
hisab
(perhitungan)
Awal bulan (tanggal satu) ditandai dengan terbentuknya hilal (apabila posisi bulan sudah tertinggal
dan lepas oleh posisi matahari), yang dapat ditentukan dengan metode hisab (perhitung

bab II
Mengkompersi dari tahun masehi ke tahun hijriyah
1. Memindahkan Tahun Masehi ke Tahun Hijriyah
Penanggalan atau kalender Masehi dapat diketahui persamaanya
dengan kalender Hijriyah dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Tanggal, bulan dan tahun Masehi dijadikan bilangan hari atau
jumlah hari.
1. Bilangan tahun di jadikan bilangan hari
2. Bilangan bulan dan tanggal dijadikan bilangan hari
sesuai dengan umur bulan masehi.
2. Jumlah hari kemudian dikurangi selisih tahun masehi dengan
tahun Hijriyah yaitu 227.016 hari dan anggaran Gregorius 13
hari (pengurangan sebanyak 13 hari ini berlangsung sampai
tahun 2099) sehingga jumlahnya 227.016 + 13 hari =
227.029 hari.
3. Hasil pegurangan poin 2 adalah jumlah hari yang telah
dilalui sejak awal Hijriyah sampai dengan tanggal, bulan dan
tahun Masehi yang dikonversi. Oleh karena itu dapat
dipindahkan menjadi tanggal, bulan dan tahun Hijriyah
dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Hasil poin 2 dibagi 2.835 hari kemudian hasilnya
dikalikan 8 tahun, jika terdapat sisa maka sisa tersebut

dibagi dengan 354 hari. (perhatikan berapa kali tahun


kabisatnya)
2. Sisa hasil bagi 354 hari dijadikan bulan dan tanggal.
Contoh perhitungan memindahkan kalender Masehi
menjadi kalender Hijriyah :
1. Tanggal 14 Juli 621 M bertepatan dengan tanggal, bulan dan
tahun Hijriyah berapa?
621 tahun + 6 bulan + 14 hari.
621 / 4 = 155 siklus + 1 tahun + 6 bulan + 14 hari
155 siklus = 155 x 1461 = 226.455 hari
Yang lebih 1 terdiri dari :
1 x 366 = 366 hari
Bulan -1 (7-1) = 6 : terdiri dari
31 + 28 + 31 + 30 + 31 + 30 = 181 hari
Tanggal yang di cari = 14 hari jadi Jumlahnya = 227.016 hari
(sehari sebelum 1 muharam awal tahun nol H yaitu pada hari
rabu 15 juli 621 M)
Tahun = 226.821 hari
6 bulan =
14 hari =

181 hari
14 hari +

Jumlah = 227.016 hari.


Anggaran Gregorius XIII = 13 hari+
Jumlah hari 1 s/d 14 Juli 621 M. = 227.029 hari
(sebagai konversi tetap tahun Masehi ke tahun Hijriyah atau
sebaliknya)

2. Tanggal 17 Agustus 1945 M, bertepatan dengan tanggal,


bulan dan tahun Hijriyah berapa?
1945 : 4 = 486 lebih +1 ( artinya tidak tahun kabisat)
Tanggal 17 Agustus 1945 M.
Tahun = 1945 : 4 = 486 lebih +1
486 x 1461 = 710.046 hari
Untuk tahun yang lebih 1 terdiri dari :
1 x 366 = 366 hari
Untuk bulan 1 (8 1 ) = 7 terdiri dari :
31 + 28 + 31 + 30 + 31 + 30 + 31 = 212 hari
Tanggal yang di cari = 17 hari
17 Agustus 1945 = 486 siklus + 1 tahun +7 bulan+17 hari
486 daur/siklus = 710.046 hari
+1 lebih

7 bulan

17 hari

Jumlah

366 hari
212 hari
17 hari + = 710.641 hari
710.641 hari 13 hari = 710.628 / 7 =

101.518 ( +2)
mulai membilang pada hari KAMIS dan hasilnya jatuh pada hari
JUMAT)
710.628 - 227.016 = 483.612 hari.
Selisih tetap M H. = 227.016 hari -Selisih hari sejak 1 Hijriyah
= 483.612 hari (di bagi 7 = ...... + 3) mulai membilang pada hari
RABU dan hasilnya adalah JUMAT)
483.612 : 2.835 = 170 daur + 1.662 hari

170 x 8 = 1360
1662 : 354 = 4 lebih 246 hari (dalam 4 tahun 1 kali kabisat)
Tahun 1360 + 4 = 1364 lebih 246 hari 1 kabisat = 245 hari
Tahun 1364 : 8 = 170 sisa 4 ( kabisat )/ pebruai 29
Untuk bulan dan tanggal :
Dari sisa 245 hari terdiri dari : 30 + 29 + 30 + 29 + 30 + 29 + 30
+ 29 dan sisa 9

(8 bulan 9 hari) / tanggal 9 9 1364 H

Jadi 17 agustus 1945 M bersamaan dengan 9 ramadan 1364 H


pada hari JUMAT
Mengkompersi dari hijriyah ke masehi
Cara pertama :. Untuk melakukan konversi tahun Hijriyah dengan
tahun Masehi, maka perlu diketahui :
1. Koreksi tetap tahun Masehi dengan Hijriyah dihitung dari
tanggal 1 Januari awal Masehi (tahun nol) sampai dengan 14
Juli 621 M, dengan jumlah hari 227.016 hari
2. Dasar perhitungan tahun Masehi berpedoman pada
peredaran bumi mengelilingi matahari yang memerlukan
waktu 365.2425 hari. Tetapi dalam prakteknya sebelum
tanggal 4 Oktober 1582 M dihitung 365.25 hari.
3. Ada tambahan tahun Masehi 10 hari oleh Paus Gregorius XIII
atas saran ahli astronomi masa itu, yaitu keesokan hari
setelah kamis tanggal 4 Oktober 1852 M dimajukan 10 hari
sehingga besuknya dihitung hari Jumat 15 Oktober 1852 M.
bukan hari Jumat 5 Oktober 1852 M. Dan pada setiap
bilangan tahun abad penuh yang tidak habis dibagi 400

tetap disebut basithah (tahun pendek), maka untuk tahun


1700, 1800, 1900 adalah tahun basithah. Dengan demikian
secara keseluruhan koreksi tetap anggaran Gregorius XIII
sebanyak 13 hari s/d tahun 2099 M.
4. Satu unit perhitungan disebut satu daur / siklus tahun
Masehi adalah 4 tahun dengan perincian tahun basithah
masing-masing berumur 365 hari dan 1 tahun kabisat (tahun
panjang) berumur 366 hari untuk bulan Februari berumur 29
hari
5. Penempatan kabisat tahun Masehi diletakkan pada bilangan
tahun yang habis dibagi 4, sedang bilangan tahun yang tidak
habis dibagi 4 adalah tahun basithah.
6. Selisih tetap tahun Masehi dengan Hijriyah atau 1 Januari
awal Masehi s/d 15 Juli 621 M (1 Muharram awal Hijriyah)
ditambah 13 hari = 227.029 hari
Contoh Perhitungan :
Tanggal 11 Dzulhijjah 1427 H bertepatan pada tanggal, bulan dan
tahun berapa dalam penanggalan Masehi ?
Tahun = 1427 : 8 = 178 sisa 3 (1427 : 8 = 178 siklus, lebih
3 tahun)

11 Dzulhijjah 1427 = 178 siklus( Daur), lebih 3 tahun,


lebih 11 bulan(bulan 1), lebih 11 hari

178 daur = 178 x 2.835 hari = 504.630 hari

Yang sisa 3 tahun terdiri dari : (kabisat 1 )

(1 x kabisat)+(2 x basitah) / (2 x 354) + (1 x 355) = 1.063


hari

Untuk 11 bulan 30,29,30,29,30,29,30,29,30,29,30 (6 x 30)


+ (5 x 29)

= 180 +145 = 325 hari

Untuk tanggal 11 hari

Di jumlahkan hari tahun (504.630 + 1.063) + hari bulan 325


+ tanggal 11

Dengan jumlah hari :

506.029 hari (di bagi 7 = + 6)

SENIN (dari jumlah hari di bagi 7 , mulai menghitung dari


hari rabu)
Jumlah hari hijriyah:

506.029 + 13 hari = 506.042 (di

bagi 7 = ..+5) maka Julah hari masehi di bagi 7 sisanya


mulai menghitung dari hari kamis
Jumlah hari hijriyah:

506.042 + 227.016 = 733.058

733.058 : 1461 = 501 siklus / daur + 1.097 hari


1.097 : 365 = 3 tahun artinya 1 x kabisat
3 x 365 = 1.095 + 1 = 1.096
1.097 - 1.096 = lebih 1 hari
501 x 4 = 2004 + 3 =2007 lebih 1 hari

Jadi Tanggal 11 Dzulhijjah 1427 H bertepatan pada tanggal 1


januari 2007. SENIN
1 januari 20898 M = berapa H ?
Menghitun pengurangan = 20.898 1600 (10) = 19.298
19298 : 100 = 192 (19298 : 400)
192 48 = 144
144 + 10 = 154 hari.
20898 : 4 = 5.224 siklus + 2 tahun
5.224 X 1461 = 7.632.264 hari
Yang 2 tahun 366 + 365 = 731 hari
1 januari = 1 hari
7.632.264 + 731 + 1 = 7.632.996 hari
7.632.996 154 = 7.632.842 hari / 7 = 1.090.406 sisa 0 (mulai
menghitung pada hari kamis) maka bertepatan pada hari RABU
7.632.842 227.016 = 7.405.826 hari hijriyah.
7.405.826 : 2.835 = 2.612 sisa + 806 hari
806 : 354 = 2 tahun sisa 97 hari
97 terdiri dari 30 +29 + 30 = 89 sisa 8

Jadi 1 januari 20 898 M = RABU 8 rabiul akhir 2.612 X 8 = 20896


+ 2 =20898 H.

29 saban 20.898 H = berapa M ?


20.898 : 8 = 2.612 siklus + 2 tahun
2.612 X 2.835 = 7.405.020 hari
354 + 355 = 709 hari
29 saban = 236 hari
7.405.020 + 709 + 236 = 7.405.965 hari / 7 = 1.057.995 sisa 0
(mulai membilang pada hari rabu) maka jatuh pada hari SELASA
7.405.965 hari + 227.016 hari = 7.632.981 hari masehi.
7.632.981 + 154 = 7.633.135 hari
7.633.135 : 1461 = 5.224 sisa 871 hari
871 : 365 = 2 tahun (366 + 365) sisa 140 hari
140 terdiri dari (31 + 28 + 31 + 30 = 120) sisa 20 hari = 20 Mai
29 saban 20898 H = pada hari SELASA 20 MAI (5.224 X 4 =
20896) + 2 =20.898 M
29 Saban 20.864 H = masehi nya berapa ?
20.864 : 8 = 2.608 sisa 0
2.608 x 2.835 = 7.393.680 Hari
29 Saban = 236 hari
7.393.680 + 236 = 7.393.916 hari hijriyah (+5) = minggu
7.393.916 + 227.016 = 7.620.932 hari masehi (+4) = minggu

7.620.932 + 154 = 7.621.086 hari masehi


7.621.086 : 1461 = 5.216 sisa 510 hari
510 terdiri dari : 1 tahun 366 lebih 144 hari
144 terdiri dari 24 mai
5.216 x 4 = 20.864 +1 = 20.865
24 Mai 20.865 M pada hari MINGGU
29 saban 20.898 H = SELASA 20 Mai 20.898 M

Anda mungkin juga menyukai