Bangkinang,
may
2016
Penulis,
H.
BAKRI SYAM
A. Kalender Masehi
Kalender Masehi merupakan sistem kalender solar (syamsiyah,
berdasarkan matahari), yang waktu satu tahunnya adalah
lamanya bumi mengelilingi matahari: 365 hari 5 jam 48 menit 46
detik atau 365,2422 hari. Pada kalender solar pergantian hari
berlangsung tengah malam (jam 00,00 / 24,00) dan awal setiap
bulan (tanggal satu) tidak tergantung pada posisi bulan. Dalam 1
(satu) tahun Masehi dibagi menjadi 12 bulan yang masing-masing
berumur 31 hari dan 30 hari kecuali bulan Februari umurnya 28
hari untuk tahun pendek (Basithah) dan 29 hari untuk tahun
panjang (Kabisat) yang terjadi sekali setiap siklus 4 tahun.
Sepanjang sejarah kalender Masehi telah terjadi
penyesuaian. yakni pada tahun 1582 disebut reformasi Gregorian.
Karena satu tahun syamsiah rata-rata 365,2422 hari, sedangkan
kalender Julian menetapkan rata-rata 365,25 hari, jadi ada selisih
0,0078 hari / kelebihan 11 menit 14 detik / tahun.
awal musim semi saat itu diketahui telah bergeser jauh menjadi
tanggal 11 Maret. Maka dilakukan reformasi dalam dua hal agar
awal musim semi kembali menjadi tanggal 21 Maret.
1. Ketentuan Umum
Ketentuan umum yang berlaku pada kalender Masehi adalah
sebagai berikut:
1. 1 tahun (Basithah) Masehi = 365 hari dan bulan
Februari = 28 hari dan 1 tahun (Kabisat) Masehi = 366
hari dan Februari = 29 hari
2. Tahun Kabisat adalah bilangan tahun yang habis dibagi
4 (misalnya 1996, 2000, 2004 dan seterusnya), kecuali
bilangan abad yang tidak habis dibagi 400 (misalnya
1700, 1800, 1900) itu tahun Basithah (walaupun tahun
itu habis di bagi 4 )
3. Penyesuaian yang harus dilakukan akibat anggaran
Gregorius sebanyak 10 hari sejak 15 Oktober 1582 M.,
serta pengurangan 1 hari pada setiap bilangan abad
yang tidak habis dibagi 400 sejak tanggal tersebut,
sehingga tahun 1700, 1800 dan 1900 tidak menjadi
2. Menghitung Hari
1. Tentukan tanggal bulan dan tahun yang akan dihitung
2. Tahun di bagi 4 untu menentukan tahun kabisat / tidak
3. Hitung berapa hari selam siklus 4 tahun, yakni siklus
dikalikan 1461 hari.
366
365
365
365
Sisa
Hari
Rabu
+1
Kamis
+2
Jumat
+3
Sabtu
+4
Minggu
+5
Senin
+6
Selasa
HARI
HARI
HARI
HARI
366
731
1096
1461
Contoh :
Tanggal 4 mai 1964 M.
1964 : 4 = 491 (habis) berarti tahun kabisat
Tahun = 1964 : 4 = 491 sisa 0
491 x 1461 = 717.351 hari
Bulan 1 yaitu : (5 1) = 4
Terdiri dari : 31 + 29 + 30 + 31 = 121 hari
Tanggal : 4 hari
Jumlah = 717. 476 13 hari = 717.463 hari
717.463 di bagi 7 = 102.494 sisa 5 (mulai membilang pada hari
Kamis)
Maka 4 mai 1964 pada hari SENIN (21 zulhijah 1383 H)
Ur
ut
Masehi
Januari
31
31
31
31
Februari
28
59
29
60
Maret
31
90
31
91
April
30
120
30
121
Mei
31
151
31
152
Juni
30
181
30
182
Basitah
Kabisat
Juli
31
212
31
213
Agustus
31
243
31
244
Septemb
er
30
273
30
274
10
Oktober
31
304
31
305
11
Nopemb
er
30
334
30
335
12
Desemb
er
31
365
31
366
B. Kalender Hijriyah
Kalender Hijriyah mengikuti sistem kalender lunar (qamariyah,
berdasarkan bulan), yang waktu satu tahunnya adalah dua belas
kali bulan mengelilingi bumi dengan rata-rata: 29 hari 12 jam 45
menit (29,53125 hari = 1 bulan) dikalikan dua belas, menjadi 354
hari 9 jam atau 354,375 hari. Sebelum kedatangan agama Islam
yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w., masyarakat Arab memakai
kalender lunisolar, yaitu kalender lunar yang disesuaikan dengan
musim,setiap bulan diawali saat munculnya hilal, berselang-seling
30 atau 29 hari, sehingga 354 hari
Dalam 8 tahun lebih cepat 87 hari dari tahun masehi, jadi
setahunnya 10 hari 21 jam lebih cepat dari kalender solar yang
setahunnya 365 hari. Agar kembali sesuai dengan perjalanan
matahari dan agar tahun baru selalu jatuh pada awal musim
gugur, maka dalam setiap periode 19 tahun ada tujuh tahun
yang jumlah bulannya 13 (satu tahunnya 384 hari). Bulan
interkalasi atau bulan ekstra ini disebut nasi yang ditambahkan
pada akhir tahun sesudah Dzul-Hijjah.
) (
Terjemah Surat At Taubah Ayat 36-37
Dalam satu tahun Hijriyah terdiri atas 12 bulan yang dimulai dari
bulan pertama Muharram sampai bulan ke-12 Dzulhijjah. Masingmasing setiap bulan berumur 30 atau 29 hari sehingga 354 hari
setahun. Dalam setiap siklus 8 tahun, ada 3 tahun adalah kabisat
(Dzul-Hijjah dijadikan 30 hari), yaitu tahun ke-1, 4 dan 6.
Ketentuan Umum
1 Ketentuan umum yang berlaku pada kalender Hijriyah adalah
sebagai berikut:
1. 1 tahun (Basithah) Hijriyah = 354 hari dan bulan
Dzulhijjah = 29 hari
2. 1 tahun (Kaisat) Hijriyah = 355 hari dan Dzulhijjah = 30
hari
3. Tahun-tahun Kabisat jatuh pada urutan tahun ke 1 , 4 ,
dan 6
4. Awal bulan di awali terbentuknya hilal (munculnya hilal)
5. 1 daur tahun hijriyah = 8 tahun = 2.835 hari.
6. Untuk mengetahui tahun tertentu Kabisat atau Basithah
maka bilangan tahun dibagi 8, dan apabila sisanya 1 ,
4 atau 6 maka tahun tersebut adalah Kabisat dan jika
tidak maka tahun Basithah.
2.
354
355
354
354
355
354
355
354
Hari
Hari
hari
Hari
Hari
Hari
Hari
Hari
354
709
1063
1417
1772
2126
2481
2835
Menghitung Hari
1. Tentukan tahun bulan dan tanggal yang akan dihitung
2. Tahun di bagi 8
3. Hitung berapa daur / berapa siklus selama tahun
tersebut, dan berapa tahun sisa kelebihannya.
4. Hitung berapa hari selama daur yang ada, yakni daur x
2.835 hari
5. Hitung berapa hari selama tahun sisa kelebihan.
6. Bulan 1 (hitung jumlah harinya)
ng
Sisa
0
Hari
selasa
+1
rabu
+2
kamis
+3
Jumat
+4
sabtu
+5
minggu
+6
senin
Contoh :
Tanggal 29 saban 1437
Tahun = 1437 : 8 = 179 sisa 5
179 x 2.835 = 507.465 hari
Sisa 5 terdiri dari :
(2 x 355) + (3 x 354) = 1.772 hari
Bulan 1 (8 1) = 7
Terdiri dari :
30 + 29 + 30 + 29 + 30 + 29 + 30 = 207 hari
Tanggal yang di cari = 29 hari
Jumlah hari dari tahun bulan dan tanggal = 509.473 : 7 = 72.781
lebih 6 (mulai membilang pada hari rabu)
Maka 29 saban 1437 H jatuh pada hari SENIN.
3. Rincian dan jumlah hari dalam Kalender Hijriyah
Umur bulan dalam setiap tahun adalah sebagaimana tabel
berikut:
Urut
Hijriyah
Umur
bulan
Jumlah
Hari
Muharram
30
30
Shafar
29
59
Rabi'ul Awal
30
89
Rabi'ul Akhir
29
118
Jumadil Ula
30
148
Jumadil Akhir
29
177
Rajab
30
207
Sya'ban
29
236
Ramadhan
30
266
10
Syawwal
29
295
11
Dzul Qa'dah
30
325
12
Dzul Hijjah
29/30
354/355
ditentukan
dengan
metode
hisab
(perhitungan)
Awal bulan (tanggal satu) ditandai dengan terbentuknya hilal (apabila posisi bulan sudah tertinggal
dan lepas oleh posisi matahari), yang dapat ditentukan dengan metode hisab (perhitung
bab II
Mengkompersi dari tahun masehi ke tahun hijriyah
1. Memindahkan Tahun Masehi ke Tahun Hijriyah
Penanggalan atau kalender Masehi dapat diketahui persamaanya
dengan kalender Hijriyah dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Tanggal, bulan dan tahun Masehi dijadikan bilangan hari atau
jumlah hari.
1. Bilangan tahun di jadikan bilangan hari
2. Bilangan bulan dan tanggal dijadikan bilangan hari
sesuai dengan umur bulan masehi.
2. Jumlah hari kemudian dikurangi selisih tahun masehi dengan
tahun Hijriyah yaitu 227.016 hari dan anggaran Gregorius 13
hari (pengurangan sebanyak 13 hari ini berlangsung sampai
tahun 2099) sehingga jumlahnya 227.016 + 13 hari =
227.029 hari.
3. Hasil pegurangan poin 2 adalah jumlah hari yang telah
dilalui sejak awal Hijriyah sampai dengan tanggal, bulan dan
tahun Masehi yang dikonversi. Oleh karena itu dapat
dipindahkan menjadi tanggal, bulan dan tahun Hijriyah
dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Hasil poin 2 dibagi 2.835 hari kemudian hasilnya
dikalikan 8 tahun, jika terdapat sisa maka sisa tersebut
181 hari
14 hari +
7 bulan
17 hari
Jumlah
366 hari
212 hari
17 hari + = 710.641 hari
710.641 hari 13 hari = 710.628 / 7 =
101.518 ( +2)
mulai membilang pada hari KAMIS dan hasilnya jatuh pada hari
JUMAT)
710.628 - 227.016 = 483.612 hari.
Selisih tetap M H. = 227.016 hari -Selisih hari sejak 1 Hijriyah
= 483.612 hari (di bagi 7 = ...... + 3) mulai membilang pada hari
RABU dan hasilnya adalah JUMAT)
483.612 : 2.835 = 170 daur + 1.662 hari
170 x 8 = 1360
1662 : 354 = 4 lebih 246 hari (dalam 4 tahun 1 kali kabisat)
Tahun 1360 + 4 = 1364 lebih 246 hari 1 kabisat = 245 hari
Tahun 1364 : 8 = 170 sisa 4 ( kabisat )/ pebruai 29
Untuk bulan dan tanggal :
Dari sisa 245 hari terdiri dari : 30 + 29 + 30 + 29 + 30 + 29 + 30
+ 29 dan sisa 9