QUR’AN
Pengertian
Nuzulul Qur’an
Secara etimologis Nuzulul Qur’an berarti peristiwa al-
Qur’an turun atau turunnya al-Qur’an.
Penggunaan istilah Nuzulul Qur’an bersifat Majazi,
maksudnya mempermaklumkan al-Qur’an dengan cara
dan sarana yang dikehendaki Allah sehingga dapat
diketahui oleh malaikat di Lauhul Mahfudz dan oleh Nabi
Muhammad SAW. di dalam hatinya yang suci.
Dalam al-Qur’an Nuzulul Qur’an diungkap dengan dua
ungkapan, yaitu (1) dengan kata Nazzala – yunazzilu –
tanzilan, dengan makna konotatif “turun secara
berangsur-angsur”, dan (2) dengan kata anzala – yunzilu
– inzalan, dengan makna denotatif “menurunkan”.
Proses Turunnya Al-Qur’an
Dalam hal ini, turunnya al-Qur’an ada 3 pendapat:
1. Al-Qur’an turun sekaligus dari Lauhul Mahfudz ke
langit dunia pada malam Lailatul Qodar, kemudian
dituturunkan kepada Nabi Muhammad secara
bertahap, sejak diangkatnya beliau menjadi Rasul
hingga wafat.
2. Al-Qur’an diturunkan ke langit dunia setiap tahun
pada malam Lailatul Qadar, kemudian diturunkan
secara bertahap kepada Nabi Muhammad.
3. Allah menjadikan malam lailatul Qadar sebagai awal
pembuka diturunkannya al-Qur’an secara bertahap
Karakter Turunnya Al-Qur’an
Periode pertama, kandungan al-Qur’an berisi tiga hal;
1. Pendidikan kepribadian bagi Rasulullah (Q.S. al-
Mudatssir (74): 1-7);
2. Pengetahuan dasar mengenai ketuhanan (Q.S. al-A’la
(87) dan Q.S. al-Ikhlas (112));
3. Dasar-dasar akhlak Islamiyah dan pembentukan
masyarakat Muslim.
Periode ini berlangsung 4-5 tahun dan
menimbulkan reaksi di kalangan masyarakat
Arab:
1. Sebagian kecil menerima dengan baik;
2. Sebagian besar menolak karena kebodohan
mereka (Q.S. al-Anbiya’ (21):24),
mempertahankan adat-istiadat nenek
moyang (Q.S. az-Zukhruf (43):22);
3. Dakwah al-Qur’an mulai melebar hingga
perbatasan Makkah menuju daerah-daerah
sekitarnya.
Periode kedua, sejarah turunnya al-
Qur’an berlangsung selama 8-9
tahun, dimana ayat-ayat al-Qur’an
telah sanggup memblokade paham
jahiliyah dari segala segi, sehingga
mereka tidak lagi mempunyai arti
dan kedudukan dalam alam pikiran
sehat (Q.S. an-Nahl (16): 125;
Fushilat (41):13; Yasin (36): 78 – 82)
Periode ketiga, dicirikan;