Pembagian Wilayah
Wilayah Imperium Turki Seljuk dibagi menjadi lima bagian:
1. Seljuk Besar (Iran); wilayahnya meliputi Khurasan, Rayy, Jabal, Irak, Persia, dan Ahwaz. Ia
merupakan induk dari yang lain. Jumlah Syekh yang memerintah seluruhnya delapan orang.
Pada masa Maliksyah, wilayah dinasti Seljuk sangat luas, sehingga kemudian wilayahnya
tersebut dibagi-bagikan kepada saudara-saudaranya. Ia sendiri tetap menduduki wilayah
kekuasaannya di Seljuk Iran yang disebut Seljuk Besar. Seljuk Iran merupakan induk bagi
cabang cabang Seljuk lainnya. Sepeninggal Maliksyah, anaknya, Barkiyaruk naik tahta atas
dukungan dari kaum Madrasah Nizam Al Mulk.
2. Seljuk Al-Qawurdiyun (Kirman); wilayah kekuasaannya berada di bawah keluarga Qawurt
Bek ibn Dawud ibn Mikail ibn Seljuk. Jumlah syekh yang memerintah dua belas orang.
Disebut al - Qawurdiyun, nama yang dinisbahkan pada pendirinya, Qawur Qara Arslan Beq,
saudara seayah Alp Arslan yang pergi ke Kirman dengan kelompok Guzz dan berhasil
mendirikan pemerintahan di daerah Persia itu. Saat Maliksyah berkuasa, Qawurd berusaha
menggulingkannya, tetapi ia kemudian dibunuh, lalu Maliksyah memberikan wilayah itu
kepada Syah Bin Qawurd yang mewariskan daerah itu untuk keturunannya.
4. Seljuk As-Syam (Suriah); diperintah oleh keluarga Tutush ibnu Alp Arselan ibnu Daud ibnu
Mikail ibnu Seljuk, yang memerintah Suriah atas perintah Sultan Maliksyah. Jumlah syekh
yang memerintah lima orang. Namun sepeninggal Tutusy, Seljuk Suriah tidak berumur
panjang. Anaknya, Ridwan, yang memeintah Allepo meninggal dunia dan tidak memiliki
penerus yang kuat. Syams- al Muluk, anak Tutusy yang memerintah Damaskus juga wafat.
Kemudian Seljuk Suriah jatuh ke tangan wali dan penguasa daerah.
5. Seljuk Ar-Ruum (Romawi/Asia Kecil); diperintah oleh keluarga Qutlumish ibnu Israil ibnu
Seljuk dengan jumlah syeikh yang memerintah seluruhnya 17 orang. Kejayaan kesultanan
ini berlangsung pada masa Sulaiman bin Qutulmisy, sepupu Alp Arslan atas perintah Sultan
Maliksyah. Ketika sulaiman tewas saat berperang dengan Tutusy, Maliksyah mengangkat
anaknya yaitu Killij Arslan I untuk menggantikan ayahnya. Dinasti ini dapat bertahan lama
dibanding dinasti lainnya meskipun banyak permasalahan intern.
Berbagai macam peninggalan yang diwariskan Dinasti Seljuk telah menjadi bukti bahwa ilmu
pengetahuan berkembang dengan baik, seperti ilmu fisika dan geometri. Hal itu tampak dari
bangunan-bangunan peninggalan Dinasti Seljuk yang hingga kini masih berdiri kokoh dan megah.
1. Masjid
Karavanserai
Kehebatan para arsitek Dinasti Seljuk terlihat pada arsitektur dan teknik bangunan masjid-
masjidnya. Masjid Seljuk sering disebut Masjid Kiosque. Bangunan masjid ini biasanya lebih kecil
yang terdiri dari sebuah kubah, berdiri melengkung dengan tiga sisi yang terbuka. Itulah ciri khas
masjid Kiosque. Model masjid khas Seljuk ini sering kali dihubungkan dengan kompleks bangunan
yang luas seperti karavanserai serta madrasah.
2. Karavanserai
Para sultan Dinasti Seljuk banyak membangun karavanserai sebagi tempat singgah bagi para
musafir. Selain itu, karavanserai juga dibangun untuk kepentingan perdagangan dan bisnis. Para
musafir maupun pedagang dari berbagai negeri akan dijamu di karavanserai selama beberapa hari
secara gratis. Bangunan karavanserai sendiri terdiri dari halaman dan ruang utama yang memiliki
banyak kamar untuk menginap. Karavanserai pertama kali dibangun pada 1078 M oleh Sultan Nasr
di antara rute Bukhara hingga Samarkand. Struktur bangunan karavanserai Seljuk meniru istana
padang pasir Dinasti Abbasiyah yang berbentuk segi empat.
3. Madrasah
Bangunan madrasah Dinasti Seljuk pertama kali muncul di Khurasan pada awal abad ke-10 M,
sebagai sebuah adaptasi dari rumah para guru untuk menerima murid. Pada pertengahan abad ke-
11 M, bangunan madrasah diadopsi oleh penguasa Seljuk Emir Nizham Al-Mulk menjadi bangunan
publik. Emir Nizham Al-Mulk sendiri terispirasi oleh penguasa Ghaznawiyyah dari Persia. Di Persia,
madrasah dijadikan tempat pembelajaran teknologi. Madrasah tertua yang dibangun Nizham Al-
Mulk terdapat di Baghdad pada 1067 M. Madrasah yang dibangun Dinasti Seljuk terdiri dari halaman
gedung yang dikelilingi tembok dan dilengkapi dengan asrama untuk menginap para pelajar. Selain
itu, di dalam madrasah juga terdapat banyak ruang belajar. Bangunan madrasah Seljuk sesuai
dengan arsitektur Iran.
4. Menara
Bentuk menara masjid yang dibangun oleh Dinasti Seljuk cenderung mengadopsi menara silinder
sebagai ganti menara berbentuk segi empat.
5. Mausoleum
Bangunan mausoleum (makam yang indah dan megah) warisan Dinasti Seljuk menampilkan
beragam bentuk termasuk oktagonal (persegi delapan), berbentuk silinder, dan bentuk-bentuk segi
empat ditutupi dengan kubah (terutama di Iran). Selain itu ada pula yang atapnya berbentuk kerucut
terutama yang berada di Anatolia. Bangunan mausoleum biasanya dibangun di sekitar tempat
tinggal tokoh atau bisa pula letaknya dekat masjid atau madrasah. Dinasti Seljuk membangun
mausoleum untuk memakamkan dan menghormati kebesaran para penguasa dinasti tersebut.
Keruntuhan
Imperium ini berakhir pada tahun 656 H/1258 M saat balatentara Mongol menyerang dan
menaklukkan Baghdad.
Sumber: wikepedia ,goggle , yutub.