Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH DASAR DAN SISTEM PERHITUNGAN

KALENDER MASEHI
(Dibuat untuk Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu falak)

DosenPengampu :

Elly UzlifatulJannah, M.H

Disusunoleh :
LulukKhubaibah (C93219083)
Harris Sinar Raharjo (C93219081)
M Miftakhul ulum ( C 93219084 )

PROGRAM STUDI ILMU FALAK


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
SURABAYA, November 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan taufik,
rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua. Sehingga kami masih dapat beristiqomah
berjuang di jalan-Nya dan kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini, yang di berikan
oleh Ibu Elly Uzlifatul Jannah, M.H selaku dosen mata kuliah Ilmu Falak sebagai Tugas
Kelompok. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi akhiruz zaman
baginda agung nabi Muhammad SAW yang senantiasa kita nanti-nantikan syafaatnya di yaumul
qiyamah nanti. Amiin.
Makalah ini menjelaskan DASAR DAN SISTEM PERHITUNGAN KALENDER
MASEHI melainkan baru sekelumit pembahasan yang kami dapatkan dari beberapa buku dan
internet yang membahas tentang hal tersebut. Sebagai insan yang lemah kami menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekuranganya. Harapan kami kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun demi kelengkapan makalah yang kami buat. Semoga dapat
bermanfaat bagi semua orang terutama pada diri kami sendiri. Amiin.
DAFTAR ISI

 KATA PENGANTAR
 DAFTAR ISI
 BAB I
 PENDAHULUAN
1. Latarbelakang
2. Rumusanmasalah
3. Tujuan
 BAB II
 PEMBAHASAN
1. Kalender Masehi
2. Sistem Perhitungan Penaggalan Masehi
3. Tujuan dibentuknya penanggalan

 BAB III
 PENUTUP
 KESIMPULAN
 DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Sejak ribuan tahun yang silam, kalender telah diciptakan oleh manusia, karena kalender
sangat lah baerarti bagi manusia. Seperti bangsa mesir yang telah membuat kalender matahari
sekitar tahun 4221 SM. Pada saat itu, tahun matahari terdiri dari 365 hari terbagi dalam 12 bulan
dan masing-masing bulan terdiri dari 30 hari dan ditambah 5 hari pesta perayaan tahunan.
Dalam pembuatan kalender, ada beberapa macam sistem yang digunakan dalam perhitungannya.
Diantaranya dengan menggunakan pergerakan matahari dan kombinasi dari pergerakan dua
benda langit tersebut.
Dalam kehidupan masyarakat kalender mempunyai arti yang sangat penting. Karena
banyak hal yang dilakukanolehmasyarakat yang berkaitandenganwaktu. Dapat kita sadari sendiri
tanpa adanya kalender pasti kita hanya berpedoman pada gejala alam yang terjadi. Seiring
berkembangnya manusia dan ilmu pengetahuan, maka manusia memerlukan tanda yang lebih
praktis dalam menentukan waktu. Dalam hal ini manusia berpikir untuk dapat menemukan suatu
sistem yang teratur dan sistematik sehingga dalam menentukan waktu dapat lebih mudah, cepat
dan efisien. Manusia dengan segala keingin tahuannya mencari dan menggali setiap rahasia
yang terkandung di alam ini yang menjadi modal dasar atau intelektual yang dimilikinya.
Kemudian sejalan dengan hal tersebut, Allah SWT memberikanpetunjukpada (QS, Yunus:6)
Matahari dan bulan sebagai obyek ciptaan Allah SWT telah menjadi dua unsur yang
sangat berharga dalam IPTEK, khususnya mengenai perhitungan waktu. Kedudukan benda-
benda langit yang selalu berubah-ubah dengan pola yang teratur menjadi acuan untuk penentuan
waktu, musim, bulan dan juga tahun. Sehingga dibuatlah sistem penanggalan atau perhitungan
waktu secara periodik.

B. RumsanMasalah
1. Menjelaskan dasar penyusunan kalender masehi
2. Bagaimana system perhitungan penanggalan masehi
3. Bagaimana cara membuat kalender masehi.
BAB II

PEMBAHASAN
1. Kalender Masehi

Kalender masehi disebut juga kalender syamsiah yaitu suatu sistem penanggalan yang
pembuatannya berdasarkan gerak revolusi bumi terhadap matahari atau peredaran matahari
semu dimulai pada saat matahari berada pada titik aries. Hal itu terjadi pada setiap tanggal 21
maret hingga kembali lagi ketempatnya semula. Ketika bumi berevolusi, poros bumi tidak tegak
lurus terhadap bidang ekliptika atau astron orbit, melainkan miring dengan arah yang sama
membentuk sudut 66,5°. Periode revolusi bumi untuk sekali putaran membutuhkan waktu
sebanyak 365,2425hari. Oleh karena kalender masehi ini perhitungannya didasarkan pada
peredaran matahari dikenal dengan tahun “syamsiah, solar system atau tahun surya.”.

Waktu yang diperlukan Bumi untuk sekali revolusi adalah 365,25 hari. Dalam tahun
Masehi, satu tahun dibagi menjadi dua belas bagian. Julius Caesar dari Kerajaan Romawi,
adalah raja yang berjasa dalam penetapan tahun Masehi. Dia memerintahkan Sosigenes, ahli
matematika Yunani, untuk mengembangkan sistem penanggalan ini, yang akhirnya menetapkan
satu tahun ada 365 hari. Sementara itu, sisa seperempat hari dari setiap tahun dikumpulkan
menjadi satu hari, setelah empat tahun. Tambahan satu hari ini dimasukkan ke dalam Bulan
Februari yang biasanya hanya memiliki jumlah hari sebanyak 28 hari. Akibatnya, dalam empat
tahun sekali, Bulan Februari memiliki jumlah hari sebanyak 29 hari. Tahun inilah yang
disebut tahun kabisat, yang memiliki 366 hari.Tahun-tahun yang dapat dibagi empat disebut
tahun kabisat. Sementara itu, tahun lainnya akan menjadi tahun biasa. Jadi, tahun 2000 dan
tahun 2004 adalah tahun kabisat. Sementara itu, tahun 2002 dan tahun 2006 adalah tahun biasa.
Secara umum, pembagian hari dalam satu tahun pada kalender Masehi dapat kalian lihat
pada tabel yang dalam satu tahun ada 365 hari.

2. Dasar perhitungan kalender masehi.


Dasar perhitungan Kalender masehi adalah peredaran semu matahari sepanjang
lingkaran ekliptika yang dimulai pada saat matahari berada di titik Aries sehingga
kembali ke titik itu lagi. sedangkan waktu yang diperlukan matahari untuk satu kali
putaran ialah 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik atau 365,2421199041 Hari. sistem ini
kemudian dikenal sebagai solar system.1
Menurut penelitian matahari berada di titik Aries tiap tanggal 21 Maret dan oleh
karena itu pada mulanya bulan Maret dijadikan bulan pertama. tetapi kemudian Maret
diubah bukan lagi sebagai bulan pertama melainkan sebagai bulan ketiga ketika DPR
Yunani bersidang untuk pertama kalinya pada tanggal 1 Januari 153 sebelum Masehi.
sejak itu, maka Januari menjadi bulan pertama. 
kalender dengan sistem ini sebenarnya sudah berlangsung lama sebelum lahirnya
Isa Almasih hanya saja di kemudian hari dilakukan pembaharuan perhitungan tahun
dengan menjadikan tahun kelahiran Isa Almasih sebagai tahun pertama Itulah sebabnya
kalender ini dinamakan kalender Masehi karena menggunakan momentum kelahiran Isa
Al-masih.

3. System perhitungan kalender masehi.


Sistem Perhitungan Masehi ini telah beberapa kali disempurnakan.Jauh sebelum
Isa as. lahir,tepatnya pada tahun 716-673 SM, Huma Pompilus seorang raja Romawi
II telah menciptakan Kalender Romawi kuno yang menjadi cikal-bakal kalender
Masehi yang ada saat ini.Konon,kalender yang dibuat pada saat itu menggunakan
system Lunar.Selama 15 abad pertama,perhitungan kalender Masehi ini didasarkan
pada system Yustinian,yang kemudian disempurnakan oleh julis Caesar pada tahun
46 SM atas saran seorang astronom berkebangsaan Alexandria yang bernama
Sosiogenis.Sistem Lunar yang semula digunakan diubah dengan system
Solar,sehingga jumlah hari dalam 1 tahun menjadi 365,25 hari.Akibatnya,setiap 4
tahun terdapat 3 tahun pendek(bashitah/common year). Dan 1 tahun panjang
(kabisat/leap year).Umur tahun pendek 365 hari,sedangkan tahun panjang berumur
366 hari yang jatuh pada tahun ke-empat.

1
Akh. Mukarram ilmu falak
Sesudah berlangsung kurang lebih 15 abad ,system Yustinian ini kemudian
dikoreksi oleh Paus Gregorius XIII atas saran seorang ahli matematika bernama
Aloysius Clavius,karena ternyata matahari sudah berada di titik Aries beberapa hari
sebelum tanggal 21 Maret, Berdasarkan saran tersebut Paus Gregorius XIII
melakukan koreksi dengan memotong tanggal sebanyak 10 hari,tepatnya sesudah
tanggal 4 Oktober 1582,keesokan harinya ditetapkan sebagai tanggal 15 oktober
1582.Maka sejak saat itu, 1 tahun tak lagi dihitung 365,25 hari seperti dalam system
Yustinian.Pengurangan 3 hari dalam 400 tahun itu dilakukan dengan cara
memendekkan tahun ke 4 yang jatuh pada penghujung abad yang angka abadnya
tidak habis dibagi 4,seperti tahun 1700,1800,1900,2100. Tahun-tahun tersebut dalam
system Yustinian adalah tahun panjang,tetapi dalam system Gregorian dijadikan
tahun pendek.

Akan tetapi,ternyata system perhitungan Gregorian inipun masih dianggap


kurang akurat,karena berdasarkan hasil penelitian terbaru di zaman modern ini, 1
tahun matahari itu lamanya sama dengan 365,2422 hari Dengan perhitungan ini
terdapat selisih sebesar 0,0003 hari setiap tahun dengan system Gregorian sehingga
dalam waktu 3334 tahun selisih tersebut akan menjadi 1 hari

Nama dan Umur Bulan


Satu tahun Masehi itu terdiri dari 12 bulan yang nama dan umurnya
sebagai berikut:
1.Januari = 31 hari 7.Juli =31 hari
2.Pebruari =28/29 hari 8.Agustus =31 hari
3.Maret =31 hari 9.September =30 hari
4.April =30 hari 10.Oktober =31 hari
5.Mei =31 hari 11.Nopember =30 hari
6.Juni =30 hari 12.Desember =31 hari
Perbandingan Nama Hari dalam Kalender Masehi

ROMAWI INGGRIS INDONESIA

MATAHARI SUNDAY MINGGU

BULAN MONDAY SENIN

MARS TUESDAY SELASA

MARCURIUS WEDNESDAY RABU

YUPITER THURSDAY KAMIS

VENUS FRIDAY JUMAT

SATURNUS SATURDAY SABTU

Siklus Tahun
Dalam kalender Masehi,siklus atau daur itu ditetapkan 4 tahun,yakni tahun
pertama,kedua dan ketiga sebagai tahun pendek,sedang tahun keempat ditetapkan sebagai tahun
panjang.

Hari Pertama dan Pasarannya


Hari pertama, yakti tanggal 1 Januari tahun 1, dalam kalender Masehi ditetapkan jatuh
pada hari Sabtu dan hari pasaranya adalah Kliwon
A. Periode Sideris

Bulan sideris adalah waktu yang dibutuhkan untuk bulan mengelilingi bumi terhadap
bintang. Kata sideris berasal dari bahasa Lain “sidus” yang memiliki arti bintang. Periode
sideris berkaitan dengan bintang. Satu tahun sideris merupakan sekali pergerakan bumi
mengelilingi matahari yang kaitannya dengan bintang. Bulan Sideris merupakan waktu yang
diperlukan bulan untuk mengelilingi Bumi sebesar 360 derajat atau Bulan kembali ke
kedudukan semula. Periode Bulan Sideris adalah 27 hari 8 jam. Pada gambar dibawah
pergerakan Bulan Sideris dari B1 sampai dengan B2.

B. Periode Sinodis

Adalah waktu yang dibutuhkan bulan untuk mengelilingi bumi terhadap matahari. Kata
sinodis berasal dari kata “synodos” yang berarti pertemuan atau datang bersamaan. Kata synodos
berasal dari bahasa Yunani. Periode satu bulan penuh untuk bulan purnama yang lain disebut
siklus sinodis. Tahun sinodis 20 menit lebih pendek dari satu tahun sideris. Ketika sinodis
berlangsung 29 hari, 12 jam dan 44 menit maka bulan sideris akan berlangsung 27 hari, 7 jam
dan 43 menit.Bulan sinodis merupakan waktu yang di perlukan oleh Bulan dalam mengelilingi
Bumi sampai tampak seperti semula. Pada gambar di atas, Bulan Sinodis dari B1 sampai dengan
B3. Periode Bulan Sinodis adalah 29 hari 8 jam. Hal inilah yang menyebabkan Muka Bulan yang
terlihat dari bumi hanya sebelah atau sebagian, sedangkan belahan atau bagian yang lain tidak
pernah tampak dari Bumi. Bulan Sinodis di gunakan untuk menentukan Tahun Masehi.

 System Kalender Masehi.


Kalender modern yang kita gunakan saat ini disebut sebagai kalender masehi, dan deret
waktu tahunannya, (tahun 1), diasumsikan dari tahun kelahiran Yesus Kristus. Berdasarkan
pembagian tersebut, sebelum tahun 1 disebut sebagai SM (Sebelum Masehi), BC (Before
Christ), atau BCE (Before Common Era), dan sesudahnya sebagai M (Masehi), AD (Anno
Dominii), atau CE (Common Era). Setiap tahun terbagi menjadi bagian-bagian yang disebut
sebagai bulan, sejumlah dua belas bulan dalam satu tahun, dan tiap bulan terbagi antara 28-31
hari.
Berdasarkan ilmu astronomi, sistem kalender masehi ditetapkan dari peredaran Bumi
mengelilingi Matahari, (sistem kalender solar). Jika matahari berada dari ufuk terbit, sampai
terbenamnya disebut sebagai satu siang hari, dan kebalikannya dari terbenam sampai terbitnya
lagi disebut sebagai satu malam hasri.2
Sistem kalender solar berjumlah 365 hari dalam satu tahun dan 366 hari untuk tahun
kabisat. Dalam satu tahun terbagi menjadi 12 bulan, yang dinamai dari Januari, sampai
Desember, dan tiap bulannya berjumlah antara 30-31 hari, kecuali Februari berjumlah 28 hari
dan 29 hari untuk tahun kabisat. Penentuan tahun kabisat ini muncul karena pada kenyataannya
Bumi mengelilingi Matahari dalam satu kali revolusinya (satu putaran penuh), selama
365,242199 hari (365 hari, 5 jam, 48 menit, 46 detik), sehingga untuk mengatasi permasalahan
kelebihan hari tersebut, ditetapkan adanya tahun kabisat setiap empat tahun, yaitu pada tanggal
29 Februari, untuk tahun kelipatan empat (pada tahun biasa, seperti 1992, 1996, 2000), dan

2
Robin kerrod, ilmu astronomi ( Jakarta : 17340)
harus kelipatan 400 untuk tahun abad (contohnya tahun 2000, tetapi 1900 dan 2100 bukan,
karena bukan kelipatan 400).
Kalender masehi telah digunakan semenjak jaman Romawi, dan mulai menerapkan
sistem yang hampir serupa dengan sistem masehi, yang juga berdasarkan astronomi, semenjak
Julius Caesar. Pada saat itu berdasarkan pengamatan astronomi, jarak satu tahun diterapkan
sebesar 365,25 hari, lalu dibagi menjadi 12 bulan, dan sistem ini disebut sebagai kalender Julian,
berdasarkan nama Julius Caesar. Tetapi karena perhitungan yang belum terlalu teliti, efek
kumulatif kesalahan perhitungan menyebabkan sampai sekitar tahun 1500-an, kalender telah
mengalami pergeseran sampai 10 hari.
Untuk mengatasi permasalahn tersebut, pada tahun 1582 M Paus Gregorius XIII,
mengatur lagi penanggalan dengan mengubah dari tanggal 4 Oktober 1582 M , keesokan
harinya menjadi 15 Oktober 1582 M, serta melengkapi perhitungan dengan menyatakan adanya
sistem kabisat, untuk tahun kelipatan empat, dan harus kelipatan 400 untuk tahun abad.
Meskipun sistem ini pada awalnya diterapkan pada negara-negara yang menganut agama
Katholik, dan sistem kalendernya disebut sebagai kalender Gregorian, tetapi karena sistem ini
cukup bagus dalam penentuan waktu, seiring perkembangan dunia, mulai tersebar dan
diterapkan di seluruh dunia.3

 Cara membuat Kalender Masehi sebagai berikut ini:


1. Menentukan tahun yang akan dibuat terlebih dahulu, misalnya saya mau memuat kalender tahun
2025 M.
2. Menentukan apakah tahun 2025 itu termasuk tahun pendek (Basithah) atau tahun panjang
(Kabisat)
Caranya : Tahun 2025 dibagi dengan angka 4, jika hasilnya tanpa koma, berarti tahun kabisat
(panjang) tetapi jika ada komanya artinya tahun ini adalah tahun basithah (pendek).
2025 : 4 = 506,25 ada komanya (,25) berarti termasuk tahun basithah. Misalnya data yang kita
ambil adalah 2024 maka perhitungannya 2024 : 4 = 506 nah 2024 itu termasuk tahun kabisat
(panjang) karena tidak ada komanya.
3. Menghitung tanggal 1 januari 2025
3a. Tahun dan bulan dikurangi 1

3
https://langitselatan.com/2014/01/06/mengenal-sistem-kalender-dalam-kearifan-lokal/
2025 – 1 = 2024
Januari (bulan ke 1 ) – 1 = 0
Sehingga menjadi 2024 tahun - 0 bulan - 1 hari
3b. Tahun dikalikan 365,25 (jumlah hari selama 1 tahun masehi)
3c. Semua hari dijumlahkan, kemudian dikurangi 13 hari (merupakan koreksi gregorius)
2024 x 365,25 = 739,266 hari
0 bulan = 0 hari
1 hari = 1 hari
Jumlahnya = 739,267 hari
Kemudian di kurangin 13 ( sebagai anggaran gregorius) yang angkanya mutlak tidak bias
dirubah sampai kapanpun.
739,267 hari – 13 hari = 739,254
4. Cara mencari hari dan pasarannya.
4a. Mencari hari
Jumlah akhir dibagi 7. Jika ada koma, angka dibelakang koma dikalikan lagi dengan 7.
Itulah nama harinya. Dimulai dari hari sabtu.
732,954 : 7 = 105,607.71
lalu angka dibelakang koma itu dikalikan 7.
0,71428571 x 7 = 4,999
Jika angka dibelakang koma adalah 9, maka boleh dibulatkan menjadi 1. Sehingga sisanya
adalah 5 = yang jatuh pada hari rabu. ( dimulai dari hari SABTU sebagaimana table hari
dibawah ini. )
No Hari
1. Sabtu
2. Minggu
3. Senin
4. Selasa
5. Rabu
6. Kamis
7. Jum’at

4b. Mencari pasaran.


Jumlah akhir dibagi 5. Jika ada koma, angka dibelakang koma dikalikan lagi dengan
angka 5. Itulah nama pasarannya. Dimulai dari KLIWON.
Perhitungannya :
739,254 : 5 = 147850,8
0,8 x 5 =4
Sisanya adalah 4 = pon (dimulai dari kliwon sebagaimana table pasaran berikut ini.
No Pasaran
1. Kliwon
2. Legi
3. Pahing
4. Pon
5. Wage
Jadi tanggal 1 januari 2025 M bertepatan dengan rabu pon.

Menghitung hari dan pasaran.

1. Tanggal, bulan, dan tahun yang akan dihisab hendaknya diubah dalam bentukangka.

Misalnya, 25 Desember 2009 Masehi menjadi 2008 tahun + 11 bulan +25 hari. Tahun

2009 Masehi dikurangi setahun sehingga menjadi 2008 Masehi karena tahun tersebut

belum utuh 2009 tahun. Tahun Masehi ini menjadi utuhsetelah 2008 tahun ditambah

beberapa bulan atau sejumlah hari. Begitu jugabulan Desember (bulan ke-12) harus

dikurangi sebulan menjadi 11 bulan sebabusianya belum genap sebulan penuh.

2. Bilangan tahun yang dihisab harus dibagi siklus tahun Masehi karena telah pastiusianya,

yaitu 4 tahun (1 daur) =1461 hari.

Contoh:  tahun 2009 yang diubah menjadi 2008 tahun; setelah dibagi siklus 4 tahun (1

daur) hasilnya = 502 daur,sisa 0; ditulis 502 daur + 0 tahun

3. Jumlah siklus (daur) yang ada dikali dengan usia siklus Masehi (=1461 hari);sementara

jumlah tahunnya dikali dengan usia tahun Basithah (365 hari).


Contoh: 502 daur + 0 tahun = (502 daur × 1461 hari) + (0 × 365 hari) =

(733422hari).1 Tahun = 365 3 Tahun = 10952 Tahun = 730 4 Tahun = 1461w

4. Jumlah bulan dikali dengan usia bulan Masehi, baik bulan ganjil ( 31 hari ) maupun bulan

genap (28/30 hari).

Contoh, 11 bulan (Januari s.d Nopember).Yaitu (31 + 28 + 31 + 30 + 31 + 30 + 31 + 31 +

30 +31 + 30) = 334 hari.

5. Dikurang dengan koreksi Goergian, Yakni 13

6. Jumlah hari dibagi 7, selebihnya dihitung mulai hari sabtu

7. Jumlah hari dibagi 5, selebihnya dihitung mulai pasaran kliwon

Jumlah hari kemudian dibagi 7 (tujuh), selebihnya dihitung mulai hari Sabtu atau

1 =  Sabtu                      3 = Senin                     5 = Rabu                     7 = Jum’at

2 =  Ahad                      4 = Selasa                    6 = Kamis                    0 = Jum’at

8. Jumlah hari kemudian dibagi 5 (lima), selebihnya dihitung mulai pasaran Kliwon atau

1 = Kliwon                    3 = Pahing                   5 = Wage

2 = Legi              4 = Pon                        0 = Wage


Contoh :
Tanggal 1 Januari 2004 M Waktu yang dilalui = 2003 tahun, lebih 1 hari atau 2003:4 =
500 siklus, lebih 3 tahun,lebih 1 hari 500 siklus = 500 x 1461 hari = 730.500 hari3 tahun
=3 x365 hari = 1.095 hari1 hari = 1 hari +Jumlah = 731.596 hari
Koreksi Gregorius = 10+ 3 = 13 hari

Dafatar Putaka
Karim, Abdul dan M. Rifa Jamalludin, Mengenal Ilmu falak Teori dan implentasi ,
Yogyakarta: Qudsi Media, Cet, I,2011

Lisnawati,”Penanggalan hijriyah dan Cara Membuat Kalender Penanggalan Hijriyah”.


Makalah, Sarjana, Palangkarya, IAIN Palangkaraya,2015.

http://hqosim.blongspot.com/2015/02/kalender-Penanggalan-ilmu-falak_74.html?m=1

http://ehsanhidayat.blongspot.com/2016/06/cara-sederhana-mengetahui-hari-dan.html?m=1

Djamaludin,T.2005.Menggagas Fiqih Astronomi,Bandung:Kaki langit.

https://beritatagar.id/artikel/berita/sejarah-singkat-penanggalan-hijriyah.

Anda mungkin juga menyukai