KALENDER MASEHI
(Dibuat untuk Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu falak)
DosenPengampu :
Disusunoleh :
LulukKhubaibah (C93219083)
Harris Sinar Raharjo (C93219081)
M Miftakhul ulum ( C 93219084 )
Segala puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan taufik,
rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua. Sehingga kami masih dapat beristiqomah
berjuang di jalan-Nya dan kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini, yang di berikan
oleh Ibu Elly Uzlifatul Jannah, M.H selaku dosen mata kuliah Ilmu Falak sebagai Tugas
Kelompok. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi akhiruz zaman
baginda agung nabi Muhammad SAW yang senantiasa kita nanti-nantikan syafaatnya di yaumul
qiyamah nanti. Amiin.
Makalah ini menjelaskan DASAR DAN SISTEM PERHITUNGAN KALENDER
MASEHI melainkan baru sekelumit pembahasan yang kami dapatkan dari beberapa buku dan
internet yang membahas tentang hal tersebut. Sebagai insan yang lemah kami menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekuranganya. Harapan kami kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun demi kelengkapan makalah yang kami buat. Semoga dapat
bermanfaat bagi semua orang terutama pada diri kami sendiri. Amiin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latarbelakang
2. Rumusanmasalah
3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kalender Masehi
2. Sistem Perhitungan Penaggalan Masehi
3. Tujuan dibentuknya penanggalan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Sejak ribuan tahun yang silam, kalender telah diciptakan oleh manusia, karena kalender
sangat lah baerarti bagi manusia. Seperti bangsa mesir yang telah membuat kalender matahari
sekitar tahun 4221 SM. Pada saat itu, tahun matahari terdiri dari 365 hari terbagi dalam 12 bulan
dan masing-masing bulan terdiri dari 30 hari dan ditambah 5 hari pesta perayaan tahunan.
Dalam pembuatan kalender, ada beberapa macam sistem yang digunakan dalam perhitungannya.
Diantaranya dengan menggunakan pergerakan matahari dan kombinasi dari pergerakan dua
benda langit tersebut.
Dalam kehidupan masyarakat kalender mempunyai arti yang sangat penting. Karena
banyak hal yang dilakukanolehmasyarakat yang berkaitandenganwaktu. Dapat kita sadari sendiri
tanpa adanya kalender pasti kita hanya berpedoman pada gejala alam yang terjadi. Seiring
berkembangnya manusia dan ilmu pengetahuan, maka manusia memerlukan tanda yang lebih
praktis dalam menentukan waktu. Dalam hal ini manusia berpikir untuk dapat menemukan suatu
sistem yang teratur dan sistematik sehingga dalam menentukan waktu dapat lebih mudah, cepat
dan efisien. Manusia dengan segala keingin tahuannya mencari dan menggali setiap rahasia
yang terkandung di alam ini yang menjadi modal dasar atau intelektual yang dimilikinya.
Kemudian sejalan dengan hal tersebut, Allah SWT memberikanpetunjukpada (QS, Yunus:6)
Matahari dan bulan sebagai obyek ciptaan Allah SWT telah menjadi dua unsur yang
sangat berharga dalam IPTEK, khususnya mengenai perhitungan waktu. Kedudukan benda-
benda langit yang selalu berubah-ubah dengan pola yang teratur menjadi acuan untuk penentuan
waktu, musim, bulan dan juga tahun. Sehingga dibuatlah sistem penanggalan atau perhitungan
waktu secara periodik.
B. RumsanMasalah
1. Menjelaskan dasar penyusunan kalender masehi
2. Bagaimana system perhitungan penanggalan masehi
3. Bagaimana cara membuat kalender masehi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kalender Masehi
Kalender masehi disebut juga kalender syamsiah yaitu suatu sistem penanggalan yang
pembuatannya berdasarkan gerak revolusi bumi terhadap matahari atau peredaran matahari
semu dimulai pada saat matahari berada pada titik aries. Hal itu terjadi pada setiap tanggal 21
maret hingga kembali lagi ketempatnya semula. Ketika bumi berevolusi, poros bumi tidak tegak
lurus terhadap bidang ekliptika atau astron orbit, melainkan miring dengan arah yang sama
membentuk sudut 66,5°. Periode revolusi bumi untuk sekali putaran membutuhkan waktu
sebanyak 365,2425hari. Oleh karena kalender masehi ini perhitungannya didasarkan pada
peredaran matahari dikenal dengan tahun “syamsiah, solar system atau tahun surya.”.
Waktu yang diperlukan Bumi untuk sekali revolusi adalah 365,25 hari. Dalam tahun
Masehi, satu tahun dibagi menjadi dua belas bagian. Julius Caesar dari Kerajaan Romawi,
adalah raja yang berjasa dalam penetapan tahun Masehi. Dia memerintahkan Sosigenes, ahli
matematika Yunani, untuk mengembangkan sistem penanggalan ini, yang akhirnya menetapkan
satu tahun ada 365 hari. Sementara itu, sisa seperempat hari dari setiap tahun dikumpulkan
menjadi satu hari, setelah empat tahun. Tambahan satu hari ini dimasukkan ke dalam Bulan
Februari yang biasanya hanya memiliki jumlah hari sebanyak 28 hari. Akibatnya, dalam empat
tahun sekali, Bulan Februari memiliki jumlah hari sebanyak 29 hari. Tahun inilah yang
disebut tahun kabisat, yang memiliki 366 hari.Tahun-tahun yang dapat dibagi empat disebut
tahun kabisat. Sementara itu, tahun lainnya akan menjadi tahun biasa. Jadi, tahun 2000 dan
tahun 2004 adalah tahun kabisat. Sementara itu, tahun 2002 dan tahun 2006 adalah tahun biasa.
Secara umum, pembagian hari dalam satu tahun pada kalender Masehi dapat kalian lihat
pada tabel yang dalam satu tahun ada 365 hari.
1
Akh. Mukarram ilmu falak
Sesudah berlangsung kurang lebih 15 abad ,system Yustinian ini kemudian
dikoreksi oleh Paus Gregorius XIII atas saran seorang ahli matematika bernama
Aloysius Clavius,karena ternyata matahari sudah berada di titik Aries beberapa hari
sebelum tanggal 21 Maret, Berdasarkan saran tersebut Paus Gregorius XIII
melakukan koreksi dengan memotong tanggal sebanyak 10 hari,tepatnya sesudah
tanggal 4 Oktober 1582,keesokan harinya ditetapkan sebagai tanggal 15 oktober
1582.Maka sejak saat itu, 1 tahun tak lagi dihitung 365,25 hari seperti dalam system
Yustinian.Pengurangan 3 hari dalam 400 tahun itu dilakukan dengan cara
memendekkan tahun ke 4 yang jatuh pada penghujung abad yang angka abadnya
tidak habis dibagi 4,seperti tahun 1700,1800,1900,2100. Tahun-tahun tersebut dalam
system Yustinian adalah tahun panjang,tetapi dalam system Gregorian dijadikan
tahun pendek.
Siklus Tahun
Dalam kalender Masehi,siklus atau daur itu ditetapkan 4 tahun,yakni tahun
pertama,kedua dan ketiga sebagai tahun pendek,sedang tahun keempat ditetapkan sebagai tahun
panjang.
Bulan sideris adalah waktu yang dibutuhkan untuk bulan mengelilingi bumi terhadap
bintang. Kata sideris berasal dari bahasa Lain “sidus” yang memiliki arti bintang. Periode
sideris berkaitan dengan bintang. Satu tahun sideris merupakan sekali pergerakan bumi
mengelilingi matahari yang kaitannya dengan bintang. Bulan Sideris merupakan waktu yang
diperlukan bulan untuk mengelilingi Bumi sebesar 360 derajat atau Bulan kembali ke
kedudukan semula. Periode Bulan Sideris adalah 27 hari 8 jam. Pada gambar dibawah
pergerakan Bulan Sideris dari B1 sampai dengan B2.
B. Periode Sinodis
Adalah waktu yang dibutuhkan bulan untuk mengelilingi bumi terhadap matahari. Kata
sinodis berasal dari kata “synodos” yang berarti pertemuan atau datang bersamaan. Kata synodos
berasal dari bahasa Yunani. Periode satu bulan penuh untuk bulan purnama yang lain disebut
siklus sinodis. Tahun sinodis 20 menit lebih pendek dari satu tahun sideris. Ketika sinodis
berlangsung 29 hari, 12 jam dan 44 menit maka bulan sideris akan berlangsung 27 hari, 7 jam
dan 43 menit.Bulan sinodis merupakan waktu yang di perlukan oleh Bulan dalam mengelilingi
Bumi sampai tampak seperti semula. Pada gambar di atas, Bulan Sinodis dari B1 sampai dengan
B3. Periode Bulan Sinodis adalah 29 hari 8 jam. Hal inilah yang menyebabkan Muka Bulan yang
terlihat dari bumi hanya sebelah atau sebagian, sedangkan belahan atau bagian yang lain tidak
pernah tampak dari Bumi. Bulan Sinodis di gunakan untuk menentukan Tahun Masehi.
2
Robin kerrod, ilmu astronomi ( Jakarta : 17340)
harus kelipatan 400 untuk tahun abad (contohnya tahun 2000, tetapi 1900 dan 2100 bukan,
karena bukan kelipatan 400).
Kalender masehi telah digunakan semenjak jaman Romawi, dan mulai menerapkan
sistem yang hampir serupa dengan sistem masehi, yang juga berdasarkan astronomi, semenjak
Julius Caesar. Pada saat itu berdasarkan pengamatan astronomi, jarak satu tahun diterapkan
sebesar 365,25 hari, lalu dibagi menjadi 12 bulan, dan sistem ini disebut sebagai kalender Julian,
berdasarkan nama Julius Caesar. Tetapi karena perhitungan yang belum terlalu teliti, efek
kumulatif kesalahan perhitungan menyebabkan sampai sekitar tahun 1500-an, kalender telah
mengalami pergeseran sampai 10 hari.
Untuk mengatasi permasalahn tersebut, pada tahun 1582 M Paus Gregorius XIII,
mengatur lagi penanggalan dengan mengubah dari tanggal 4 Oktober 1582 M , keesokan
harinya menjadi 15 Oktober 1582 M, serta melengkapi perhitungan dengan menyatakan adanya
sistem kabisat, untuk tahun kelipatan empat, dan harus kelipatan 400 untuk tahun abad.
Meskipun sistem ini pada awalnya diterapkan pada negara-negara yang menganut agama
Katholik, dan sistem kalendernya disebut sebagai kalender Gregorian, tetapi karena sistem ini
cukup bagus dalam penentuan waktu, seiring perkembangan dunia, mulai tersebar dan
diterapkan di seluruh dunia.3
3
https://langitselatan.com/2014/01/06/mengenal-sistem-kalender-dalam-kearifan-lokal/
2025 – 1 = 2024
Januari (bulan ke 1 ) – 1 = 0
Sehingga menjadi 2024 tahun - 0 bulan - 1 hari
3b. Tahun dikalikan 365,25 (jumlah hari selama 1 tahun masehi)
3c. Semua hari dijumlahkan, kemudian dikurangi 13 hari (merupakan koreksi gregorius)
2024 x 365,25 = 739,266 hari
0 bulan = 0 hari
1 hari = 1 hari
Jumlahnya = 739,267 hari
Kemudian di kurangin 13 ( sebagai anggaran gregorius) yang angkanya mutlak tidak bias
dirubah sampai kapanpun.
739,267 hari – 13 hari = 739,254
4. Cara mencari hari dan pasarannya.
4a. Mencari hari
Jumlah akhir dibagi 7. Jika ada koma, angka dibelakang koma dikalikan lagi dengan 7.
Itulah nama harinya. Dimulai dari hari sabtu.
732,954 : 7 = 105,607.71
lalu angka dibelakang koma itu dikalikan 7.
0,71428571 x 7 = 4,999
Jika angka dibelakang koma adalah 9, maka boleh dibulatkan menjadi 1. Sehingga sisanya
adalah 5 = yang jatuh pada hari rabu. ( dimulai dari hari SABTU sebagaimana table hari
dibawah ini. )
No Hari
1. Sabtu
2. Minggu
3. Senin
4. Selasa
5. Rabu
6. Kamis
7. Jum’at
Menghitung hari dan pasaran.
1. Tanggal, bulan, dan tahun yang akan dihisab hendaknya diubah dalam bentukangka.
Misalnya, 25 Desember 2009 Masehi menjadi 2008 tahun + 11 bulan +25 hari. Tahun
2009 Masehi dikurangi setahun sehingga menjadi 2008 Masehi karena tahun tersebut
belum utuh 2009 tahun. Tahun Masehi ini menjadi utuhsetelah 2008 tahun ditambah
beberapa bulan atau sejumlah hari. Begitu jugabulan Desember (bulan ke-12) harus
2. Bilangan tahun yang dihisab harus dibagi siklus tahun Masehi karena telah pastiusianya,
Contoh: tahun 2009 yang diubah menjadi 2008 tahun; setelah dibagi siklus 4 tahun (1
3. Jumlah siklus (daur) yang ada dikali dengan usia siklus Masehi (=1461 hari);sementara
(733422hari).1 Tahun = 365 3 Tahun = 10952 Tahun = 730 4 Tahun = 1461w
4. Jumlah bulan dikali dengan usia bulan Masehi, baik bulan ganjil ( 31 hari ) maupun bulan
Jumlah hari kemudian dibagi 7 (tujuh), selebihnya dihitung mulai hari Sabtu atau
8. Jumlah hari kemudian dibagi 5 (lima), selebihnya dihitung mulai pasaran Kliwon atau
Dafatar Putaka
Karim, Abdul dan M. Rifa Jamalludin, Mengenal Ilmu falak Teori dan implentasi ,
Yogyakarta: Qudsi Media, Cet, I,2011
http://hqosim.blongspot.com/2015/02/kalender-Penanggalan-ilmu-falak_74.html?m=1
http://ehsanhidayat.blongspot.com/2016/06/cara-sederhana-mengetahui-hari-dan.html?m=1
https://beritatagar.id/artikel/berita/sejarah-singkat-penanggalan-hijriyah.