Anda di halaman 1dari 8

SISTEM PENANGGALAN

(Almanak/Tarikh/Calendar System)
oleh: Mohammad Iqbal Santoso

Penanggalan atau tarikh yang digunakan oleh manusia umumnya didasarkan pada peredaran matahari, bulan atau
campuran antara peredaran bulan dan matahari. Tarikh yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia
dalam menentukan peristiwa-peristiwa penting ada tiga macam yaitu :
1. Tarikh Masehi
2. Tarikh Hijriyyah
3. Tarikh Jawa
Tarikh masehi anggaran perhitungannya didasarkan pada lamanya peredaran/pergeseran semu tahunan matahari
pada lingkaran ekliptika, sehingga disebut tarikh syamsiah (solar calendar / tahun surya). Sedangkan tarikh hijriyah
dan Jawa anggaran perhitungannya didasarkan pada peredaran sinodis bulan sehingga dinamakan tarih qomariyah
(lunar calendar/tahun chandra).

1. TARIKH MASEHI
Penanggalan ini diperkenalkan 45 tahun sebelum masehi (SM) oleh raja Romawi Julius Caesar sehingga disebut
sistem Julian. Beberapa ciri pokok dari sistem ini adalah :
a. Satu tahun lamanya 365 hari 6 jam = 365 ¼ hari atau 365,25 hari
b. Setiap 4 tahun terdapat :
 Satu tahun panjang (tahun kabisat/leap year) lamanya 366 hari, serta
 Tiga tahun pendek (basithah/common year) masing-masing lamanya 365 hari.
c. Tahun kabisat ditetapkan tiap tahun ke-empat dari siklus (daur) 4 tahunan atau pada setiap bilangan tahun
yang habis dibagi 4. Pada tiap tahun kabisat, bulan Februari usianya 29 hari dan pada tahun basitah 28 hari.
Sehingga satu siklus kecil 4 tahunan (daor sugra) lamanya 1.461 hari (3x365 + 366).
d. Satu tahun terdiri dari 12 bulan, masing-masing diberi nama dan urutan sebagai berikut:
1. Januari 31 hari 4. April 30 hari 7. Juli 31 hari 10. Oktober 31 hari
2. Februari 28/29 hari 5. Mei 31 hari 8. Agustus 31 hari 11. Nopember 30 hari
3. Maret 31 hari 6. Juni 30 hari 9. September 30 hari 12. Desember 31 hari
1
e. Awwal tahun dimulai setiap tanggal 1 Januari . Tanggal 25 Desember dipercayai sebagai hari kelahiran Isa
Almasih, maka mulai bulan berikutnya (Januari) diberi nomor tahun pertama, sehingga kalender Julian ini
dikenal juga sebagai kalender Masehi atau Miladiah
f. Awwal musim bunga ditetapkan pada 24 Maret, yaitu sa’at matahari berada pada gugus Aries.
Tahun 625M sistem kalender ini mengalami sedikit perubahan, yaitu awal musim bunga menjadi tanggal 21 Maret
(sebelumnya 24 Maret), perubahan ini dilakukan pada konsili (pertemuan pimpinan Gereja Katolik) di Nicea.
Tahun 1582 M awal musim bunga berubah kembali menjadi tanggal 11 Maret, 10 hari lebih awal dari musim
bunga yang ditetapkan pada konsili Nicea. Padahal awal musim bunga oleh orang Nashrani dijadikan pedoman
dalam menentukan hari Paskah (Jum’at Agung: jum’at setelah purnama di awal musim bunga). Menurut orang
Nashrani Isa al-Masih wafat pada bulan purnama pada awal musim bunga. Kemudian Paus Gregorius XIII
memperbaiki sistem Julian ini sebagai berikut:
a. Awal musim bunga ditetapkan kembali 21 Maret (sama dengan keputusan konsili Nicea).
b. Tanggal 5 Oktober 1582 M dirubah menjadi 15 Oktober 1582 M, hal ini dilakukan untuk menghilangkan
perbedaan 10 hari karena merubah awal musim bunga tanggal 11 menjadi tanggal 21 Maret. Sehingga
tanggal 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 dan 14 Oktober 1582 M ditiadakan.
c. Tahun kabisat ditetapkan pada tiap bilangan tahun yang habis dibagi 4, kecuali bilangan abad yang tidak
habis dibagi 400 bukan tahun kabisat. Jadi tahun 1700, 1800, 1900, 2100, ......dst. bukan kabisat. (karena
tidak habis dibagi 400). Tetapi tahun 1600, 2000, 2400, .... dst. adalah kabisat (karena habis dibagi 400).
Perbaikan Gregorius didasarkan pada kenyataan bahwa peredaran semu tahunan matahari pada ekliptika ada dua
macam, yaitu peredaran tropis dan peredaran sideris. Peredaran tropis atau disebut tahun tropis adalah gerak
semu matahari dari musim semi ke musim semi berikutnya, lamanya 365 hari, 5 jam, 48 menit dan 46 detik
(365,24220 hari). Sedangkan peredaran sideris adalah peredaran matahari dari sebuah rasi bintang sampai
kembali pada rasi bintang itu lagi, lamanya 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik (365,25637 hari) dan disebut tahun
sideris.
Kalender Julian berpedoman 1 tahun = 365,25 hari (bukan tahun sideris maupun tropis) Sedangkan Gregorius
menggunakan pedoman tahun tropis (365,24220 hari). Sehingga dalam 400 tahun ada selisih 3 hari. Karena, 400 x
365,25 hari = 146.100 hari, padahal 400 x 365,2422 hari = 146 096,88 hari (dibulatkan 146 097 hari). Jadi dalam
tarih Julian tiap siklus 400 tahun (daor kubro) lamanya 146.100 hari dan pada tarih Gregorius lamanya 146.097
hari. Untuk menghilangkan selisih 3 hari tersebut, oleh Gregorius bilangan tahun abad yang tidak habis dibagi 400
ditetapkan bukan tahun kabisat (walaupun habis dibagi 4). Sistem Julian yang telah diperbaiki oleh Paus Gregorius
ini kemudian disebut sebagai kalender/ tarikh Gregorian.
1
Sebelum Julius Caesar, awwal tahun dimulai tanggal 1 Martius (31 hari), lalu diikuti oleh Aprilis (29), Majus (31), Junius (29),
Quintilis (31), Sextilis (29), September (29), October (31), November (29), December (29), Januarius (29), Februarius (28). Sehingga
satu tahun berjumlah 355 hari, karena sebelum Julius Caesar, tarikh Romawi berdasarkan tarih Qomariyyah. Jumlah hari tiap
bulan dirubah oleh Julius Caesar seperti sekarang, kecuali bulan Agustus (Caesar Agustianus merubah bulan kelahirannya Sextilis
yang 30 hari menjadi Agustus 31 hari)
Sistem Gregorian ini sebenarnya belum sempurna/tepat betul, masih ada sedikit penyimpangan, tetapi sangat
kecil. Penyimpangan satu hari hanya terjadi setiap 3334 tahun sekali. Sehingga koreksi baru dapat dilakukan pada
tahun 4916 masehi mendatang.
Selain digunakan oleh kerajaan Romawi dan jajahannya, tarikh Gregorian kemudian digunakan di negara-negara
yang beragama katholik. Ratusan tahun kemudian baru digunakan secara meluas di seluruh dunia. Di Jepang
digunakan mulai tahun 1873, di Cina tahun 1912, di Sovyet tahun 1918 dan di Turki tahun 1927. Di Indonesia
Tarikh Gregorian pertama kali diterapkan oleh pemerintahan kolonial Belanda.
Dari uraian di atas, perjalanan sistem penanggalan Masehi dapat disimpulkan sbb:
a. Dari tahun 45 SM sampai 4 Oktober 1582 disebut Sistem Julian (dengan sedikit perbaikan pada konsili
Nicea tahun 625)
b. Mulai tanggal 15 Oktober 1582 sampai sekarang dikenal sebagai Sistem Gregorian.

2. TARIKH HIJRIYYAH
Sistem penanggalan atau tarikh Hijriyyah ditetapkan oleh khalifah 'Umar ibn Khattab. Dan berlaku mulai 20
Jumaditsani 17H. Permulaan tahun tarikh Hijriyah ditetapkan sama dengan "tahun hijrah"nya Rasulullah dari
Makkah ke Yatsrib (Madinah). Mayoritas ulama berpendapat nabi Nuhammad saw. berangkat hijrah dari Makkah
hari Selasa, 2 Rabi'ul-awwal tahun ke-13 dari kenabian (14 September 622 M), sedangkan tanggal 1 Muharram 1 H
bertepatan dengan hari Kamis, 15 Juli 622 M (menurut ahli ru'yat Jum’at, 16 Juli 622 M). Jadi tidak benar bahwa
Hijrah nabi tanggal 1 Muharram. Tarikh hijriyyah ini merupakan penyempurnaan dari kalender Arab sebelumnya.
Awalnya masyarakat arab menggunakan kalender berdasarkan matahari dan bulan, nama bulan disesuaikan
dengan musim yang dipengaruhi peredaran matahari, sedangkan tanggal tiap bulan berdasarkan fase bulan. Awal
tahun selalu pada ahir musim panas (September). Bulan pertama dinamai Muharram, di bulan ini diharamkan
peperangan. Bulan ke-2 bernama Shafar yang berarti kuning saat itu dedaunan mulai menguning tanda awal
musim gugur/rontok. Bulan ke-3 dan ke-4 bertepatan dengan musim gugur (rabi), keduanya diberi nama bulan
Rabi’ul awwal dan Rabi’utsani. Berikutnya adalah musim dingin atau musim beku (jumad), sehingga dinamai
Jumadilula dan Jumaditsani. Pada ahir musim dingin salju mulai mencair, maka bulan ini dinamai dengan bulan
Rajab. Setelah salju mencair masyarakat Arab turun ke lembah (syi’ib) untuk bercocok tanam atau menggembala
ternak, sehingga bulan ini disebut bulan Sya’ban. Bulan berikutnya matahari mulai terik sehingga bulan ini disebut
bulan Ramadhan (ramdhan berarti panas). Bulan selanjutnya cuaca makin panas, hingga disebut bulan Syawwal
(peningkatan). Pada puncak musim panas masyarakat Arab lebih senang duduk (qa’id) tinggal di rumah tidak
bepergian, maka bulan ini bernama Dzulqa’dah. Di bulan ke-12 masyarakat Arab pergi ke Makkah menunaikan
ibadah Haji sehingga bulan ini disebut dengan bulan haji atau Dzulhijjah. Untuk menghilangkan selisih tahun
syamsiah-qomariah, maka pada tiap tahun kabisat ditambahkan bulan ke-13, yang disebut dengan bulan Nasi’.
Kalender bulan-matahari ini ternyata bermasalah, yaitu pada bulan Muharram kerap terjadi peperangan karena
perbedaan penetapan bulan Nasi’. Pada masa Rasulullah, kalender bulan-matahari diubah menjadi kalender bulan
berdasarkan QS At Taubah: 36. Sehingga satu tahun terdiri dari duabelas bulan dan bulan ke-13 (bulan Nasi’)
dihapus. Setelah berlakunya kalender bulan, Ramadhan tak lagi selalu pada musim panas, tiap tahun terus
bergeser atau lebih cepat 11 hari dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun menguntungkan kaum
muslimin yang tinggal di daerah dengan empat musim. Sehingga Ramadhan bisa terjadi di musim dingin, musim
gugur, musim semi maupun musim panas. Nama-nama bulan tetap tak berubah karena sudah terlanjur populer.
Ciri-ciri pokok dari Kalender/tarikh Hijriyyah menurut hisab 'urfi atau hisab isthilah adalah sbb:
a. Perhitungannya berdasarkan peredaran sinodis bulan (syahrul-iqtirony /the synodic month), yaitu waktu yang
diperlukan bulan mengelilingi bumi mulai bulan baru sampai bulan baru berikutnya. Peredaran sinodis
lamanya rata-rata 29 hari 12 jam 44 menit 2,8 detik (29.53 hari). Sehingga satu tahun (12 bulan) lamanya
menjadi 354 hari, 8 jam 48,5 menit (354,3670 hari). Disederhanakan jadi 354 11/30 hari.
b. Satu bulan terdiri dari 29 hari atau 30 hari
c. Setiap 30 tahun terdapat: 19 tahun pendek (basithah) @ 354 hari, serta 11 tahun kabisat @ 355 hari
d. Tahun kabisat ditetapkan pada tahun ke-2, 5, 7, 10, 13, 15(16), 18, 21(20), 24, 26 dan 29 setiap daur 30
tahunan, tahun ke-15 dan 21 ada yang berpendapat tahun ke-16 dan 20. Untuk memudahkan mengingat
nomor tahun kabisat sesuai dengan nomor huruf bertitik pada sya'ir berikut:
َ َ‫ف الخَ لِي ُل َكفَّـهُ ِديَانَهُ عن ُكلِّ خَ ٍل حُ بُّـهُ ف‬
ُ‫صـانَه‬ َّ ‫َك‬
e. Satu tahun terdiri dari 12 bulan (QS 9:36), masing-masing diberi nama dan urutan sebagai berikut :
1. Muharram 30 hari 5. Jumadi al-ula 30 hari 9. Ramadhan 30 hari
2. Shofar 29 hari 6. Jumadi al-tsani 29 hari 10. Syawwal 29 hari
3. Rabi'u al-awwal 30 hari 7. Rojab 30 hari 11. Dzu alqa'dah 30 hari
4. Rabi'u al-tsani 29 hari 8. Sya'ban 29 hari 12. Dzu alhijjah 29/30 hari
Bulan bernomor ganjil berumur 30 hari dan bulan bernomor genap berusia 29 hari, Setiap tahun kabisath
bulan Dzulhijjah berusia 30 hari.
f. Satu daur 30 tahunan (daur sugro) lamanya 10 631 hari, hal ini diperoleh dari : (11 thn x 355 hari) + (19 thn x
354 hari) = 10631 hari
Hasil perhitungan berdasarkan hisab 'urfi ini umumnya relatif sama dengan hasil perhitungan hisab hakiki. tetapi
untuk waktu tertentu berbeda dengan perhitungan hisab hakiki. Walaupun perbedaannya jarang dan kecil
(biasanya hanya beda 1 atau 2 hari saja) hasil perhitungan hisab ‘urfi tidak dapat dijadikan pedoman dalam
ber'ibadah (shaum, haji dsb.) Hasil hisab ‘urfi dapat digunakan jika sesuai dengan hasil hisab haqiqi. karena hisab
haqiqi didasarkan pada posisi bulan yang sebenarnya.
3. TARIKH JAWA
Tarikh Jawa ditetapkan oleh Prabu Syaliwahono (Aji Saka) satu tahun setelah dia dinobatkan sebagai raja, tanggal
1 kasa thn 1 Saka, bertepatan dengan Sabtu 14 Maret 78 M. Semula sistem ini ber”windu” 30 tahun, dan
berpedoman pada peredaran matahari. 1 tahun lamanya 365 atau 366 hari dan berlaku sampai tahun 1555 Saka.
Nama-nama bulan dan urutannya adalah sebagai berikut : Kasa (41 hari); Karo (24 hari); Katigo (24 hari); Kapat
(25 hari); Kalimo (27 hari); Kanem (43 hari); Kapitu (42 hari); Kawolu (26 hari); Kasanga (25 hari); Kasepuluh (23
hari); Dista (24 hari); Sada (41/42 hari). Sistem penanggalan ini diperkenalkan bersamaan dengan penyebaran
agama Hindu di pulau Jawa. Sehingga dinamakan tarikh Jawa-Hindu
Pada tahun 1043 H (1633 M/1555 Saka) sistem ini dirubah oleh raja Mataram, Sultan Moehammad (terkenal
dengan gelar Sultan Agoeng Praboe Anyokrokoesoemo) yang menjadikan bulan sebagai pedoman, ber’windu’ 8
tahun dan sistem perhitungannya meniru tarikh Hijriyyah, sedangkan nomor tahunnya melanjutkan nomor tahun
Saka (1555, 1556, 1557,........ dst.). Kemudian sistem ini dikenal sebagai sistem penanggalan Jawa-Islam. Ciri-ciri
pokoknya adalah sebagai berikut :
a. Satu tahun lamanya 354,375 hari = 354 3/8 hari. (354 hari 9 jam)
b. Setiap windu (8 tahun) terdapat : 3 tahun Wuntu (kabisat) @ 355 hari dan
5 tahun Wastu (Basitah) @ 354 hari.
Sehingga setiap windu (daor sugro) berjumlah 2.835 hari. (3x355 + 5x354)
c. Tahun-tahun dalam tiap windu mempunyai nama, masing-masing sebagai berikut:
1. Alip 2. Ehe 3. Jimawal 4. Ze 5. Dal 6. Be 7. Wawu 8. Jim ahir
Untuk memudahkan menghafal nama-nama tahun tersebut digunakan kalimat: ‫أ هجزدبــوج‬
d. Tahun wuntu (kabisath) terdapat pada tahun-tahun : Ehe, Dal dan Jim ahir (tahun ke-2, 5 & 8).
e. Nama-nama dan urutan bulannya hampir sama dengan Hijriyyah, yaitu :
1. Suro 30 hari 5. Jumadilawal 30 hari 9. Poso 30 hari
2. Sapar 29 hari 6. Jumadilahir 29 hari 10. Sawal 29 hari
3. Mulud 30 hari 7. R e j e b 30 hari 11. Dulkangidah 30 hari
4. Bakdo Mulud 29 hari 8. R u w a h 29 hari 12. Besar 29/30 hari
Di daerah Pasundan nama-nama bulan tersebut sedikit berbeda, yaitu : Muharam, Sapar, Mulud, Silih-
mulud, Jumadil-awal, Jumadil-ahir, Rajab, Rewah, Puasa, Sawal, Hapit, Rayagung
f. Setiap 30 tahun lamanya akan menjadi 10.631 ¼ hari, lebih seperempat hari dari daor tarikh Hijriyyah,
selisih ini menjadi 1 hari tiap 120 tahun (120 x 354 3/8 hari = 42525 hari dan 120 x 354 11/30 hari =
42524). Untuk itu tiap 120 tahun diadakan pengurangan satu hari. Atau pada setiap bilangan tahun kelipatan
120 yang seharusnya tahun wuntu (kabisat) diubah jadi tahun wastu (basitah). Sehingga satu daor kubro
(120 tahun) berjumlah sama dengan penanggalan Hijriyyah yaitu 42.524 hari.
g. Selain siklus (daor) 7 harian (mingguan), pada sistem Tarikh Jawa terdapat siklus 5 harian yang disebut hari
pasaran (biasanya digunakan untuk menentukan hari diselenggarakannya pasar / Kegiatan jual-beli). Nama
dan urutan hari pasaran tersebut adalah : Legi, Pahing, Pon, Wage dan Kliwon.
h. Selisih tetap kalender Hijriyah & Jawa adalah 512 tahun (Tahun 1555Saka dikurangi tahun 1043H)
Catatan : Nama-nama dan waktu hari untuk ketiga sistem almanak tersebut adalah sama, artinya Senin pada sistim
Masehi bersamaan dengan Senin pada sistim Hijriyah dan sistim Jawa-Islam.

CARA MENENTUKAN TAHUN KABISATH DAN BASITHAH


Cara menentukan tahun kabisat (tahun panjang/wuntu/leap year) atau tahun basithah (tahun pendek/ wastu/
common year) adalah sebagai berikut :
1. Tarikh Masehi :
Bilangan tahun dibagi 4, maka jika hasil pembagian :
a. bersisa 1, 2 dan 3, maka tahun tersebut adalah tahun Basithah.
b. bersisa 0 (nol) / habis dibagi 4, maka tahun tersebut adalah Kabisath, kecuali bilangan abad yang tidak habis
dibagi 400, asalnya kabisat menjadi basitah.
Contoh: Tentukan Tahun 1990, 1992, 1965, 1431, 1700 dan 2400 M apakah kabisat atau bukan ?
Jawab: Bagilah masing-masing bilangan tahun di atas dengan 4, diperoleh:
1. 1990 : 4 = 497 sisa 2 Tahun 1990M adalah Basitah
2. 1992 : 4 = 498 sisa 0 Tahun 1992M adalah Kabisat
3. 1965 : 4 = 491 sisa 1 Tahun 1965M adalah Basitah
4. 1431 : 4 = 357 sisa 3 Tahun 1431M adalah Basitah
5. 1700 : 4 = 425 sisa 0 Tahun 1700M adalah Basitah (karena tidak habis dibagi 400)
6. 2400 : 4 = 600 sisa 0 Tahun 2400M adalah Kabisat (karena habis dibagi 400)
2. Tarikh Hijriyyah
Bilangan tahun dibagi 30, maka jika hasilnya :
a. bersisa: 2, 5, 7, 10, 13, 15, 18, 21, 24, 26 dan 29 maka nomor tahun tersebut adalah tahun Kabisat. (ingat nomor-
nomor huruf bertitik dari Syair arab di atas)
b. bersisa selain bilangan di atas, maka tahun tersebut adalah tahun Basitah.
Contoh : Apakah Tahun 1398, 1403, 1410, 1417 dan 1419 H kabisat atau bukan ?
Jawab: Bagilah bilangan-bilangan tahun di atas dibagi dengan 30, diperoleh :
1. 1398 : 30 = 46 sisa 18 tahun 1398H adalah tahun kabisath
2. 1403 : 30 = 46 sisa 23 tahun 1403H tahun basitah
3. 1410 : 30 = 47 sisa 0 tahun 1410H tahun basithah (bukan kabisat)
4. 1417 : 30 = 47 sisa 7 tahun 1417H tahun kabisath
5. 1419 : 30 = 47 Sisa 9 tahun 1419H tahun basithah
3. Tarikh Jawa
Bilangan tahun dibagi 8, jika hasilnya :
a. bersisa 0, 2, dan 5 maka tahun tsb. adalah tahun wuntu (kabisath), kecuali bilangan tahun yang habis dibagi 120
yang harusnya wuntu menjadi wastu
b. bersisa 1, 3, 4, 6, dan 7 maka tahun tsb. adalah tahun wastu (basitah).
Contoh: Apakah tahun 1706, 1901, 2013, 2400, dan 2416 Saka Wuntu atau bukan ?
Jawab : Bagilah bilangan-bilangan tahun di atas dengan 8, maka diperoleh:
1. 1706 : 8 = 213 sisa 2 tahun 1706 Saka adalah tahun wuntu
2. 1901 : 8 = 248 sisa 7 tahun 1901 Saka adalah tahun wastu
3. 2013 : 8 = 251 sisa 5 tahun 2013 Saka adalah tahun wuntu.
4. 2400 : 8 = 300 sisa 0 tahun 2400 Saka adalah tahun wastu. (habis dibagi 120)
5. 2416 : 8 = 302 sisa 0 tahun 2416 Saka adalah tahun wuntu (tidak habis dibagi 120)

JUMLAH HARI
1. Jumlah hari dalam Tarikh Masehi
Untuk menghitung  jumlah hari tarikh masehi digunakan pedoman :
ㄱ▫ Satu daur 4 tahun lamanya 1461 hari (3 thn basithah & 1 thn kabisath).
ㄴ▫ Mulai 1582 M bilangan abad yang tidak habis dibagi 400 bukan tahun kabisat.
ㄷ▫ Terdapat penghapusan 10 hari pada bulan Oktober 1582 M
Contoh : Tentukan jumlah hari sampai tanggal 23 September 1992 !
Jawab : Jumlah hari sampai tanggal 23-09-1992 adalah: 1991 tahun + 8 bulan + 23 hari
1991 tahun = (1991 : 4) daur = 497 daur + 3 tahun
Jadi 1991 th + 8 bl + 23 hari = 497 daur + 3 tahun + 8 bulan + 23 hari, atau
497 daur = 497 x 1461 hari ................................................= 726.117 hari (Tabel-4)
3 tahun = 3 x 365 hari .........................................................= 1.095 hari (Tabel-2)
8 bulan = 31+29+31+30+31+30+31+31 hari ................= 244 hari 1) (Tabel-1)
Dari 1 sampai 23 September 1992 ....................................= 23 hari +
Jumlah ......................................................= 727.479 hari
Akibat perubahan oleh Gregorius dikurangi .................= 13 hari 2) _
Jadi jumlah hari sampai 23 September 1992 adalah: = 727.466 hari

2. Jumlah Hari dalam Tarikh Hijriyyah


Dalam menghitung jumlah hari tarikh hijriyyah berpedoman pada :
ㄱ▫ Satu daur 30 tahunan lamanya 10.631 hari (11 thn kabisat dan 19 thn basithah)
Contoh : Tentukan jumlah hari tarikh Hijriyyah sampai 17 Syawwal 1409 H !
Jawab : Lamanya hari sampai 17 Syawwal 1409 (17-10-1409 H) adalah 1408 tahun + 9 bulan + 17 hari
1408 tahun = (1408 : 30) daur = 46 daur + 28 tahun
Sehingga 1408 tahun + 9 bulan + 17 hari = 46 daur + 28 tahun + 9 bulan + 17 hari atau
46 daur = 46 x 10.631 hari ........................................= 489 026 hari (Tabel-3)
28 tahun = (28 x 354) + 10 hari ....................................= 9 922 hari 3) (Tabel-2)
9 bulan = 30+29+30+29+30+29+30+29+30 .................= 266 hari 4) (Tabel-1)
Dari 1 sampai 17 Syawwal 1414 ...................= 17 hari +
Jadi jumlah hari sampai 17 Syawwal 1409 H ...............................= 499 231 hari

1) 1)
Dapat juga dihitung : (8 bulan x 30 hari) + 5 hari - 1 hari = 244 hari. Angka 5 diperoleh dari jumlah bulan yang usianya 31 hari.
Dan 1 hari dari bulan Februari yang usianya 29 hari (tahun 1992 kabisat)
2) 2)
Pengurangan 13 hari perhitungannya adalah : 10 hari akibat perubahan 5 Okt 1582 jadi 15 Okt 1582. Dan 3 hari karena tahun
1700, 1800 dan 1900 dihitung sebagai tahun kabisat, padahal bukan.
3) 3)
Selama 28 tahun terdapat 10 kabisath dan 18 basithah. Sehingga 28 thn = (10 x 355) + (18 x 354) hari = 9922 hari
4) 4)
Dapat pula dihitung : (9 bulan x 30 hari) - 4 hari = 266 hari. Angka 4 adalah jumlah bulan yang usianya 29 hari
3. Menentukan tanggal jika diketahui jumlah harinya

Contoh-1 : Tentukan tanggal masehi, jika jumlah harinya 728.500 hari !


Jawab : Jumlahkan perubahan Gregorius sehingga menjadi 728.500 + 13 hari = 728.513 hari
728.513 hari : 1.461 hari = 498 daur + 935 hari (935 hari = 2 tahun + 205 hari)
= (498 daur x 4 thn) + 2 thn + 205 hari (205 hari = 6 bln + 24 hari)
= 1992 tahun + 2 tahun + 6 bulan + 24 hari =1994 tahun + 6 bulan + 24 hari
728.500 hari masehi dicapai sampai tanggal : 24 – 7 – 1995 atau 24 Juli 1995

Contoh-2 : Tentukan tanggal hijriyah, jika jumlah harinya 500.000 hari !


Jawab : 500.000 hari : 10.631 hari = 47 daur + 343 hari (Tabel-3)
= (47 daur x 30 tahun) + 11 bulan + 18 hari
= 1410 tahun + 11 bulan + 18 hari
500.000 hari hijriyyah dicapai sampai tanggal 18 – 12 – 1411 H atau 18 Dzulhijjah 1411 H

4. Selisih Tetap Tarikh Masehi dengan Tarikh Hijriyyah


Telah diketahui bahwa tanggal 1 Muharram 1 H bertepatan dengan tanggal 15 Juli 622 M, maka selisih tetap antara
tarikh Masehi dan Hijriyyah adalah lamanya hari sampai tanggal 15 Juli 622 M yaitu : 621 tahun + 6 bulan +15 hari
621 tahun = 155 daur + 1 tahun = 155 daur x 1461 hari + 365 hari .....= 226.820 hari
6 bulan = (31 + 28 + 31 + 30 + 31 + 30) = (6 x 30 + 3 - 2) hari....................= 181 hari
Jumlah hari pada bulan Juli ...............................................................................= 15 hari +
Jadi selisih tetap antara Tarikh Hijriyyah dan Masehi ...................................= 227.016 hari

MENGGANTI / KONVERSI TANGGAL KE SISTEM TARIKH LAIN


Berikut ini hanya akan di bahas penggantian penanggalan dari Hijriyyah ke Masehi atau sebaliknya. Untuk
penanggalan Jawa tidak dibahas karena hampir bersamaan dengan tarikh Hijriyah.
1. Mengkonversi Tarikh Hijriyyah menjadi Masehi
Contoh-1: Ubahlah tanggal 20 Jumadil-ula 1418 ke dalam Tarikh Masehi !
Jawab : Langkah pertama: Menghitung jumlah hari dalam penanggalan Hijriah sampai 20 Jumadil-ula 1418
(20-5-1418), yaitu: 1417 thn + 4 bln + 20 hari; sedangkan 1417 tahun = 1417 : 30 daur = 47 daur + 7
tahun. Sehingga 1417 th + 4 bl + 20 hr = 47 daur + 7 th + 4 bl + 20 hr, atau
47 daur = 47 x 10.631 hari ........................................................................= 499.657 hari (Tabel-3)
7 tahun = (7 x 354 hari) + 3 hari .........................................................= 2.481 hari (Tabel-2)
4 bulan = (4 bulan x 30 hari) - 2 hari ....................................................= 118 hari (Tabel-1)
Jumlah hari pada bulan Jumadil-ula 1418 ...........................................= 20 hari +
Jumlah hari (Hijriah) sampai 20 Jum-Ula 1418 = 502.276 hari
Langkah kedua : Menghitung lama hari sampai 20 Jum-Ula 1418, dengan:
Menambahkan selisih tetap Hijriah dan Masehi.................................= 227.016 hari
Menambahkan akibat perubahan Gregorius .......................................= 13 hari +
Jadi jumlah hari (Masehi) sampai tanggal 20 Jum-Ula 1418.........= 729.305 hari
Langkah ketiga :
Jumlah hari (Masehi) tersebut kemudian dirubah ke dalam penanggalan masehi sbb:
729.305 hari : 1461 hari = 499 daur + 266 hari (1 daur masehi = 4 tahun = 1.461 hari)
= 499 daur + 8 bulan + 22 hari (499 daur = 499x4 = 1996 thn)
= 1996 tahun + 8 bulan + 22 hari (266 hari = 8 bulan +22 hari)
Jadi tanggal 20 Jumadil-Ula 1418 bertepatan dengan tanggal 22-9-1997, atau 22 September 1997

Contoh:-2: Ubahlah tanggal 1 Syawwal 1434 kedalam Tarikh Masehi !


Jawab : Hitung jumlah hari sampai tanggal 1 Syawwal 1434 (01-10-1434) sbb :
1433 thn + 9 bulan + 1 hari. Sedangkan 1433 tahun = 1433 : 30 daur = 47 daur + 23 tahun.
Jadi 1433 tahun + 9 bulan +1 hari = 47 daur + 23 tahun + 9 bulan + 1 hari, atau
47 daur = 47 x 10.631 hari ........................................................................= 499.657 hari (Tabel-3)
23 tahun = 23x354 hari + 8hari = 8142+8...........................................= 8.150 hari (Tabel-2)
9 bulan = (9 bulan x 30 hari) - 4 hari ....................................................= 266 hari (Tabel-1)
Jumlah hari pada bulan Ramadhan ........................................................ = 1 hari +
Jumlah hari dari 1 Muharam 1 H sampai 27 Ramadhan 1413 ...= 508.074 hari
Jumlah di atas ditambah selisih tetap Hijri. dan Masehi..................= 227.016 hari
Ditambah akibat perubahan Gregorius ...................................= 13 hari +
Jadi jumlah hari Masehi sampai tanggal 27 Ramadhan .................= 735.103 hari
Jumlah hari tersebut kemudian dirubah ke dalam penanggalan masehi sebagai berikut:
735.103 hari : 1461 hari = 503 daur + 220 hari (1 daur masehi = 4 tahun = 1.461 hari)
= 553 daur + 7 bulan +8 hari (503daur = 503 x 4 thn =2012 thn )
= 2012 tahun + 7 bulan +8 hari (220 hari = 7 bulan +8 hari)
Jadi tanggal 1 Syawwal 1434 bertepatan dengan tanggal 08-08-2013, atau 8 Agustus 2013M
2. Mengkonversi Tarikh Masehi menjadi Tarikh Hijriyyah
Contoh-1: Tanggal 21 September 1992 bertepatan dengan tanggal ....... Hijriyyah
Jawab : Langkah pertama: Hitung jumlah hari sampai tanggal 21 September 1992 (21-09-1992) sbb :
1991 tahun + 8 bulan + 21 hari = 497 daur + 3 th + 8 bulan + 21 hari, (1991 thn : 4thn = 497 daur+ 3th)
atau : 497 daur = 497 daur x 1461 hari .............................= 726.117 hari (Tabel-4)
3 tahun = 3x 365 hari..........................................................................= 1.095 hari (Tabel-2)
8 bulan = (31+29+31+30+31+30+31+31=8x30+5-1)...........= 244 hari (Tabel-1)
Jumlah hari di bulan September 1992..........................................= 21 hari +
Jumlah ...................................= 727.477 hari
Dikurangi akibat perubahan Gregorius .....................................= 13 hari _
Jumlah hari (masehi) sampai 21 September 1992..................= 727.464 hari
Langkah kedua :
Hitung jumlah hari (Hijriah) sampai 15-04-2013) sbb :
Dikurangi selisih tetap Masehi-Hijriyah......................................= 227.016 hari _
Jumlah hari (Hijriyah) sampai 21 September 1992...............= 500.448 hari
Langkah ketiga :
Jumlah hari (Hijriyah) tersebut kemudian dirubah menjadi penanggalan Hijriyah sbb:
500.478 : 10.631 hari = 47 daur + 791 hari (1 daur Hijriyah = 30 tahun = 10631 hari)
= (47 x 30 tahun) + 2 tahun + 112 hari (791 hari = 2 tahun + 82 hari)
= 1410 tahun + 2 tahun + 2 bulan + 23 hari (82 hari = 2 bulan + 23 hari)
= 1412 tahun + 2 bulan + 23 hari
Jadi tanggal 21 September 1992 bertepatan dengan tanggal 23-03-1413, atau 23 Rabi’ulawwal 1413H
Contoh-2: Tanggal 15 April 2013 bertepatan dengan tanggal ....... Hijriyyah
Jawab: Jumlah hari sampai tanggal 15 April 2013 (15-04-2013) yaitu :
2012 thn + 3 bln + 15 hari = 503 daur + 3 bln + 15 hari (2012 thn : 4 thn = 503 daur )
Jadi 2012 tahun + 3 bulan + 15 hari = 503 daur + 3 bulan + 15 hari, atau
503 daur = 503 daur x 1461 hari = 734.883 hari (Tabel-4)
3 bulan = (31 + 28 + 31) hari = (3 x 30 +2 – 2) hari = 90 hari (Tabel-1)
Jumlah hari di bulan April 2013 = 15 hari +
Jumlah = 734.988 hari
Dikurangi akibat perubahan Gregorius = 13 hari _
734.975 hari
Dikurangi selisih tetap Masehi-Hijriyah = 227.016 hari _
Jumlah hari hijriyah sampai 5 April 1993 = 507.959 hari
Jumlah hari tersebut kemudian dirubah menjadi penanggalan hijriyah sebagai berikut:
507.959 : 10.631 hari = 47 daur + 8302 hari (8302 hari = 23 tahun +152 hari)
= (47 daur x 30 thn) + 23thn + 152 hari (152 hari = 5 bulan + 4 hari)
= 1410 tahun + 23 tahun + 5 bulan + 4 hari
= 1433 tahun + 5 bulan + 4 hari
Jadi tanggal 15 April 2013 bertepatan dengan tanggal 4-6-1434, atau 4 Jumaditsani 1434.
507.959 : 7 = 72.565 sisa 4, hari Senin

Soal-soal Latihan
1. Tahun : 1347 H.; 1001H.; 1350 H.; 1364 H. ;1490H; 1435H.; 1072H Kabisat atau basitah ?
2. Tahun : 1774 M.; 1325 M.; 1959 M.; 2000 M; 1900 M. Kabisat atau basitah ?
3. Hitung Jumlah hari pada penanggalan Hijriah sampai tanggal :
a. 24 Jumadi-alula 1396 b. 30 Rabi’u-alula 1411 c. 16 Rajab 1417 d. 30 Ramadhan 1418
4. Hitung jumlah hari penanggalan Masehi sampai tanggal
a.. 31 Des. 1999 b. 17 Nop. 2011 c. 31 Jan. 1994 d. 1 Jan 1997 e. 1 Jan. 2001
5. Tentukanlah tanggal Hijriah jika diketahui jumlah harinya :
a. 498.765 hari b. 531.550 hari c. 456.789 hari d. 512.345 hari
6. Tentukan tanggal Masehi, jika diketahui jumlah harinya :
a. 723.456 hari b. 726.850 hari c. 698.765 hari d. 730.500 hari
7. Hitung dengan Hisab ‘Urfi : 10 Dzulhijjah 1433 H ke dalam penanggalan Masehi !
8. Tanggal berapa Hijriah tanggal 12 Desember 2012?
9. Ubahlah tanggal hijriah pada almanak yang ada di kelasmu menjadi penanggalan masehi. Begitu pula sebaliknya
ubah penanggalan masehi menjadi penanggalan Hijriah ! Apakah hasilnya sama ?
10. Ubahlah tanggal lahirmu kedalam penanggalan Hijriyyah !
Lampiran-lampiran :

Tabel-1 Usia setiap bulan dan Jumlah kumulatifnya Tabel-2 Lama Hari dalam satu Daur
Bulan Masehi Usia Jumlah Bulan Hijriyah Usia Jumlah Daur Hijriyyah Daur Masehi
1 Januari 31 31 1 Muharram 30 30 thn hari Thn hari thn hari Thn Hari
2 Februari 28/29 59 / 60 2 Shoffar 29 59 1 354 11 3.898 21 7.442 1 365
3 Maret 31 90 / 91 3 Rab-awal 30 89 2 709 12 4.252 22 7.796 2 730
4 April 30 120 / 121 4 Rab-Tsani 29 118 3 1.063 13 4.607 23 8.150 3 1.095
5 Mei 31 151 / 152 5 Jum-Ula 30 148 4 1.417 14 4.961 24 8.505 4 1.461
6 Juni 30 181 / 182 6 Jum-Tsani 29 177 5 1.772 15 5.316 25 8.859
7 Juli 31 212 / 213 7 Rajab 30 207 6 2.126 16 5.670 26 9.214
8 Agustus 31 243 / 244 8 Sya’ban 29 236 7 2.481 17 6.024 27 9.568
9 September 30 273 / 274 9 Ramadhan 30 266 8 2.835 18 6.379 28 9.922
10 Oktober 31 304 / 305 10 Syawwal 29 295 9 3.189 19 6.733 29 10.277
11 Nopember 30 334 / 335 11 Dzul-qa’dah 30 325 10 3.544 20 7.087 30 10.631
12 Desember 31 365 / 366 12 Dzul-hijjah 29/30 354 / 355 Nomor tahun yang tebal adalah tahun kabisat
Sebelah kiri garis miring untuk basitah dan sebelah kanan untuk kabisat

Tabel-3 Lama Hari tiap Daur Tarikh Hijriyah


daur tahun hari daur tahun Hari daur tahun hari daur tahun hari daur tahun hari daur tahun hari
1 30 10.631 11 330 116.941 21 630 223.251 31 930 329.561 41 1.230 435.871 51 1.530 542.181
2 60 21.262 12 360 127.572 22 660 233.882 32 960 340.192 42 1.260 446.502 52 1.560 552.812
3 90 31.893 13 390 138.203 23 690 244.513 33 990 350.823 43 1.290 457.133 53 1.590 563.443
4 120 42.524 14 420 148.834 24 720 255.144 34 1.020 361.454 44 1.320 467.764 54 1.620 574.074
5 150 53.155 15 450 159.465 25 750 265.775 35 1.050 372.085 45 1.350 478.395 55 1.650 584.705
6 180 63.786 16 480 170.096 26 780 276.406 36 1.080 382.716 46 1.380 489.026 56 1.680 595.336
7 210 74.417 17 510 180.727 27 810 287.037 37 1.110 393.347 47 1.410 499.657 57 1.710 605.967
8 240 85.048 18 540 191.358 28 840 297.668 38 1.140 403.978 48 1.440 510.288 58 1.740 616.598
9 270 95.679 19 570 201.989 29 870 308.299 39 1.170 414.609 49 1.470 520.919 59 1.770 627.229
10 300 106.310 20 600 212.620 30 900 318.930 40 1.200 425.240 50 1.500 531.550 60 1.800 637.860

Tabel-4 Lama Hari tiap Daur Tarikh Masehi (Sistem Julian)


daur thn hari daur thn hari daur thn hari daur thn hari Daur thn hari daur thn hari
1 4 1.461 31 124 45.291 61 244 89.121 416 1664 607.776 446 1784 651.606 476 1904 695.436
2 8 2.922 32 128 46.752 62 248 90.582 417 1668 609.237 447 1788 653.067 477 1908 696.897
3 12 4.383 33 132 48.213 63 252 92.043 418 1672 610.698 448 1792 654.528 478 1912 698.358
4 16 5.844 34 136 49.674 64 256 93.504 419 1676 612.159 449 1796 655.989 479 1916 699.819
5 20 7.305 35 140 51.135 65 260 94.965 420 1680 613.620 450 1800 657.450 480 1920 701.280
6 24 8.766 36 144 52.596 66 264 96.426 421 1684 615.081 451 1804 658.911 481 1924 702.741
7 28 10.227 37 148 54.057 67 268 97.887 422 1688 616.542 452 1808 660.372 482 1928 704.202
8 32 11.688 38 152 55.518 68 272 99.348 423 1692 618.003 453 1812 661.833 483 1932 705.663
9 36 13.149 39 156 56.979 69 276 100.809 424 1696 619.464 454 1816 663.294 484 1936 707.124
10 40 14.610 40 160 58.440 70 280 102.270 425 1700 620.925 455 1820 664.755 485 1940 708.585
11 44 16.071 41 164 59.901 71 284 103.731 426 1704 622.386 456 1824 666.216 486 1944 710.046
12 48 17.532 42 168 61.362 72 288 105.192 427 1708 623.847 457 1828 667.677 487 1948 711.507
13 52 18.993 43 172 62.823 73 292 106.653 428 1712 625.308 458 1832 669.138 488 1952 712.968
14 56 20.454 44 176 64.284 74 296 108.114 429 1716 626.769 459 1836 670.599 489 1956 714.429
15 60 21.915 45 180 65.745 75 300 109.575 430 1720 628.230 460 1840 672.060 490 1960 715.890
16 64 23.376 46 184 67.206 76 304 111.036 431 1724 629.691 461 1844 673.521 491 1964 717.351
17 68 24.837 47 188 68.667 77 308 112.497 432 1728 631.152 462 1848 674.982 492 1968 718 812
18 72 26.298 48 192 70.128 78 312 113.958 433 1732 632.613 463 1852 676.443 493 1972 720.273
19 76 27.759 49 196 71.589 79 316 115.419 434 1736 634.074 464 1856 677.904 494 1976 721.734
20 80 29.220 50 200 73.050 80 320 116.880 435 1740 635.535 465 1860 679.365 495 1980 723.195
21 84 30.681 51 204 74.511 81 324 118.341 436 1744 636.996 466 1864 680.826 496 1984 724.656
22 88 32.142 52 208 75.972 82 328 119.802 437 1748 638.457 467 1868 682.287 497 1988 726.117
23 92 33.603 53 212 77.433 83 332 121.263 438 1752 639.918 468 1872 683.748 498 1992 727.578
24 96 35.064 54 216 78.894 84 336 122.724 439 1756 641.379 469 1876 685.209 499 1996 729.039
25 100 36.525 55 220 80.355 85 340 124.185 440 1760 642.840 470 1880 686.670 500 2000 730.500
26 104 37.986 56 224 81.816 86 344 125.646 441 1764 644.301 471 1884 688.131 501 2004 731.961
27 108 39.447 57 228 83.277 87 348 127.107 442 1768 645.762 472 1888 689.592 502 2008 733.422
28 112 40.908 58 232 84.738 88 352 128.568 443 1772 647.223 473 1892 691.053 503 2012 734.883
29 116 42.369 59 236 86.199 89 356 130.029 444 1776 648.684 474 1896 692.514 504 2016 736.344
30 120 43.830 60 240 87.660 90 360 131.490 445 1780 650.145 475 1900 693.975 505 2020 737.805

Untuk sistem Gregorian, bilangan abad yang tidak habis dibagi 400 harus diubah (dianggap basitah walau habis dibagi 4)
Menyusun Kalender
Berdasarkan jumlah hari tiap tahun kita bisa mengetahui hari-hari pada tahun-tahun silam atau yang akan datang. Misalnya, kita
bisa mengetahui hari apa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
Sebagaimana kita ketahui bahwa rata-rata jumlah hari dalam satu tahun kalender syamsiah adalah 365,25 hari (Berdasarkan
tarih Julian dan tiap 4 tahun ada 1 tahun kabisat). Ternyata susunan hari pada kalender syamsiah berulang setiap 28 tahun.
Tabel berikut ini disusun berdasarkan pengulangan hari setiap 28 tahun, serta memperhatikan jumlah hari tiap bulan dan tahun-
tahun kabisat. Kalender setiap bulan dibuat berumur 31 hari, yaitu jumlah hari maksimum dalam satu bulan.
Cara memakainya sebagai berikut: Misalnya bila ingin mengetahui hari kelahiran Kartini tanggal 21 April 1879. Carilah tahun
yang akan ditentukan di sisi kiri, yaitu 1879. Telusuri ke arah kanan sampai kolom bulan ke-4 (April), akan didapat angka 3. Maka
lihatlah kalender nomor 3. Pada tabel kalender nomor 3 Kita lihat tanggal 21 adalah hari Senin. Jadi, Ibu Kartini lahir pada hari
Senin. Sekarang carilah dengan cara yang sama hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Kalau benar
mencarinya akan didapat 17 Agustus 1945 itu hari Jumat.
bulan ke --> 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1792 1804 1832 1860 1888 1928 1956 1984 2012 2040 1 4 5 1 3 6 1 4 7 2 5 7
1793 1805 1833 1861 1889 1901 1929 1957 1985 2013 2041 3 6 6 2 4 7 2 5 1 3 6 1
1794 1806 1834 1862 1890 1902 1930 1958 1986 2014 2042 4 7 7 3 5 1 3 6 2 4 7 2
1795 1807 1835 1863 1891 1903 1931 1959 1987 2015 2043 5 1 1 4 6 2 4 7 3 5 1 3
1796 1808 1836 1864 1892 1904 1932 1960 1988 2016 2044 6 2 3 6 1 4 6 2 5 7 3 5
1797 1809 1837 1865 1893 1905 1933 1961 1989 2017 2045 1 4 4 7 2 5 7 3 6 1 4 6
1798 1810 1838 1866 1894 1906 1934 1962 1990 2018 2046 2 5 5 1 3 6 1 4 7 2 5 7
1799 1811 1839 1867 1895 1907 1935 1963 1991 2019 2047 3 6 6 2 4 7 2 5 1 3 6 1
1812 1840 1868 1896 1908 1936 1964 1992 2020 2048 4 7 1 4 6 2 4 7 3 5 1 3
1813 1841 1869 1897 1909 1937 1965 1993 2021 2049 6 2 2 5 7 3 5 1 4 6 2 4
1814 1842 1870 1898 1910 1938 1966 1994 2022 2050 7 3 3 6 1 4 6 2 5 7 3 5
1815 1843 1871 1899 1911 1939 1967 1995 2023 2051 1 4 4 7 2 5 7 3 6 1 4 6
1816 1844 1872 1912 1940 1968 1996 2024 2052 2 5 6 2 4 7 2 5 1 3 6 1
1817 1845 1873 1913 1941 1969 1997 2024 2053 4 7 7 3 5 1 3 6 2 4 7 2
1818 1846 1874 1914 1942 1970 1998 2026 2054 5 1 1 4 6 2 4 7 3 5 1 3
1819 1847 1875 1915 1943 1971 1999 2027 2055 6 2 2 5 7 3 5 1 4 6 2 4
1820 1848 1876 1916 1944 1972 2000 2028 2056 7 3 4 7 2 5 7 3 6 1 4 6
1821 1849 1877 1900 1917 1945 1973 2001 2029 2057 2 5 5 1 3 6 1 4 7 2 5 7
1822 1850 1878 1918 1946 1974 2002 2030 2058 3 6 6 2 4 7 2 5 1 3 6 1
1800 1823 1851 1879 1919 1947 1975 2003 2031 2059 4 7 7 3 5 1 3 6 2 4 7 2
1824 1852 1880 1920 1948 1976 2004 2032 2060 5 1 2 5 7 3 5 1 4 6 2 4
1825 1853 1881 1921 1949 1977 2005 2033 2061 7 3 3 6 1 4 6 2 5 7 3 5
1826 1854 1882 1922 1950 1978 2006 2034 2062 1 4 4 7 2 5 7 3 6 1 4 6
1827 1855 1883 1923 1951 1979 2007 2035 2063 2 5 5 1 3 6 1 4 7 2 5 7
1828 1856 1884 1924 1952 1980 2008 2036 2064 3 6 7 3 5 1 3 6 2 4 7 2
1801 1829 1857 1885 1925 1953 1981 2009 2037 2065 5 1 1 4 6 2 4 7 3 5 1 3
1802 1830 1858 1886 1926 1954 1982 2010 2038 2066 6 2 2 5 7 3 5 1 4 6 2 4
1803 1831 1859 1887 1927 1955 1983 2011 2039 2067 7 3 3 6 1 4 6 2 5 7 3 5
bulan ke --> 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Yang diarsir adalah tahun kabisat

1 2 3 4
Ahd 1 8 15 22 29 Ahd 7 14 21 28 Ahd 6 13 20 27 Ahd 5 12 19 26
Sen 2 9 16 23 30 Sen 1 8 15 22 29 Sen 7 14 21 28 Sen 6 13 20 27
Sel 3 10 17 24 31 Sel 2 9 16 23 30 Sel 1 8 15 22 29 Sel 7 14 21 28
Rab 4 11 1825 Rab 3 10 17 24 31 Rab 2 9 16 23 30 Rab 1 8 15 22 29
Kam 5 12 1926 Kam 4 11 11 25 Kam 3 10 17 24 31 Kam 2 9 16 23 30
Jum 6 13 2027 Jum 5 12 19 26 Jum 4 11 18 25 Jum 3 10 17 24 31
Sab 7 14 2128 Sab 6 13 20 27 Sab 5 12 19 26 Sab 4 11 18 25

5 6 7
Ahd 4 11 18 25 Ahd 3 10 17 24 31 Ahd 2 9 16 23 30
Sen 5 12 19 26 Sen 4 11 18 25 Sen 3 10 17 24 31
Sel 6 13 20 27 Sel 5 12 19 26 Sel 4 11 18 25
Rab 7 14 21 28 Rab 6 13 20 27 Rab 5 12 19 26
Kam 1 8 15 22 29 Kam 7 14 21 28 Kam 6 13 20 27
Jum 2 9 16 23 30 Jum 1 8 15 22 29 Jum 7 14 21 28
Sab 3 10 17 24 31 Sab 2 9 16 23 30 Sab 1 8 15 22 29

Untuk mengetahui “hari” pada suatu tanggal tertentu dapat pula dilakukan dengan membagi jumlah hari dengan 7. Nama
hari bisa diketahui dari sisa hasil pembagian berikut:
Tarikh Masehi : 0 = Sabtu; 1 = Ahad; 2 = Senin; 3 = Selasa; 4 = Rabu; 5 = Kamis; 6 = Jum’at
Tarikh Hjriyyah : 0 = Kamis; 1 = Jum’at; 2 = Sabtu; 3 = Ahad; 4 = Senin; 5 = Selasa; 6 = Rabu
Contoh: Hari apakah tanggal 15 April 2013 dan 23 Rabi’ulawwal 1413H?
 Jumlah hari masehi sampai 15 April 2013 = 734.988 hari (dari contoh-2 halaman 6)
734.988 hari : 7 hari =104.998 sisa 2, maka 15 April 2013 adalah hari Senin
 Jumlah hari sampai tanggal 23 Rabi’ulawwal 1413H = 500.478 hari (dari contoh-1 halaman 6)
500.478 : 7 = 71496 sisa 6, sehingga 23 Rabi’ulawwal 1413H adalah hari Rabu

Anda mungkin juga menyukai