Anda di halaman 1dari 17

ILMU FALAK

Dosen Pengampu:
Sir Tasnim Rahman Fitra, S . Sy ., MH

 Azzaniny Azman

TEORI 101210081
 Siti Sarah
101210082
TENTANG  Anis Amirah
101210084
KALENDAR
DAFTAR ISI
Definisi Kalendar Sistem Kalendar

Penanggalan

Sejarah Kalendar
DEFINISI
KALENDAR
• Kalender adalah sebuah sistem untuk mengatur satuan waktu selama periode tertentu dan ada sekitar 40 kalender yang
diberlakukan di dunia ini. Kalender Islam atau kalender Hijriyah adalah kalender lunar murni yang sesuai dengan siklus fase
bulan.

• Penentuan bulan Hijriyah atau Qamariyah ini sangat penting karena untuk menentukan hari-hari besar, kalender Hijriyah ini
menjadi rujukan utama dalam menentukan awal dan akhir bulan Ramadhan dan awal Bulan Dzulhijjah, karena masih
menyangkut masalah “wajib ain” bagi umat Islam, yaitu menjalankan ibadah puasa dan haji.

• Cara paling mudah dan mendasar yang bisa dilakukan dalam menghitung kalender Qamariyah adalah dengan mengamati
bulan. Sebagaimana sabda Rasulullah lewat Ibnu Umar ra.,

“Apabila kalian melihat (hilal), maka berpuasalah dan apabila kalian melihat (hilal), maka berbukalah. Maka apabila (hilal) tertutup
(awan) bagimu, maka kira-kirakanlah (hitunglah).”
PENANGGALAN
PENANGGALAN
• DefinisiPenanggalan
Kata penanggalan berasal dari kata tanggal, yang berarti kalender atau taqwim. Kata tanggal, juga dapat diartikan sebagai
proses, cara, pembuatan kalender. Dalam literatur Bahasa Inggris lebih dikenal dengan istilah calendar (kalender), yang
berasal dari bahasa Perancis lama calendier. Istilah kalender sendiri biasa disebut tarikh, takwim, almanak dan
penanggalan yang terdapat dalam literatur klasik maupun kontemporer. Oleh karena itu, padanan dari istilah penanggalan
adalah kalender, taqwim, almanak, dan tarikh.
• Tono Saksono bahwa kalender adalah sebuah sistem pengorganisasian waktu untuk perhituangan waktu selama periode
tertentu.
• Secara konvensi, hari merupakan unit kalender terkecil dalam penanggalan. Secara urut unit dalam penanggalan, hari,
minggu, bulan, tahun, windu, dasawarsa, abad dan millenium. Sedangkan untuk pengukuran bagian yang ada di dalam unit
hari, digunakan sistem perhitungan waktu, yang meliputi jam, menit, dan detik.
SEJARAH
SEJARAH KALENDAR
KALENDAR
SEJARAH
SEJARAH KALENDAR
KALENDAR
• Awal ditemukan kalender masehi pertama kali digunakan di benua Eropa. Sebelum kalender ini, kalender Julian terlebih dahulu digunakan.
Mengutip dari Live Science, astronom Romawi menghitung waktu yang dibutuhkan bumi untuk berputar mengelilingi matahari. Dari hasil
perhitungan tersebut didapatkan angka 365,25 hari. Kaisar Julius Caesar kemudian menambahkan satu hari di bulan Februari setiap 4 tahun
sekali. Kemudian dinamai dengan kalender Julian setelah lama digunakan, ada kesalahan perhitungan dalam kalender Julian.

• Pada tahun 1570an, kalender Julian melenceng dari tanggal matahari sebanyak 10 hari. Karena penanggalan yang keliru, Paus Gregorius XIII
membuat yang baru. Kalender ini dikenal sebagai kalender Gregorian atau kalender Masehi.

• Paus Gregorius XIII bersama dengan ahli fisika Aloysius Lilius, dan ahli astronomi Christopher Clavius mengembangkan kalender ini selama 5
tahun.. Sistem kabisat berlaku 4 tahun sekali kecuali tahun yang tidak habis dibagi 400. Jadi tahun kabisat jatuh pada tahun 2000, tapi tidak di
1900, 1800, atau 1700.

• Paus Gregorius XIII juga memindahkan tahun baru yang semula 25 Maret menjadi 1 Januari. Sempat ditolak langsung diterima di negara-
negara penganut Kristen Katolik. Setelah diperkenalkan, Italia, Spanyol, dan Portugal memakai kalender Masehi. Inggris dan Amerika baru
menggunakan kalender Masehi pada 1752. Sebelumnya mereka mencurigai adanya niat terselubung oleh dari kalangan Katolik. Dalam
perjalanannya, banyak negara yang mulai menggunakan kalender Masehi. Arab Saudi yang semula memakai kalender Hijriah, tahun 2016
mulai memakai kalender Masehi.
SISTEMPENANGGALAN
SISTEM
SISTEMPENANGGALAN
SISTEM

• Sistem penanggalan hijriah yang dipakai sudah memiliki tuntunan jelas dalam al-Qur’an, yakni sistem kalender bulan atau
qamariyah. Di mana kalender hijriah menghitung durasi satu tahun berdasar 12 siklus sinodis bulan atau 12 fase ketika bulan
menampakkan hilalnya. Sistemnya dimulai dari Ahad hingga Sabtu dan diawali dengan bulan Muharram hingga Dzul Hijjah,
siklus sinodis per bulan kalender hijriah juga terbilang variatif dengan rata-rata 29,53 hari.

• Berbeda dengan kalender Masehi yang menggunakan jumlah hari dalam sebulan sebanyak 30 atau 31 hari, sementara
kalender Hijriah hanya 29 dan/atau 30 hari, itupun tidak teratur dengan berfokus pada hilal (adakalanya tanggal 29 sudah
tampak hilal).Karena perbedaan tersebut, dalam hitungan satu tahun kalender hijriah, biasanya 11 hari lebih pendek darI
kalender masehi. Dan tidak kalah penting, keberadaan kalender hijriah juga menjadi tonggak sistem kemajuan peradaban
Islam hingga saat ini.Dari 12 bulan kalender hijriah.
KLASIFIKASIPENANGGALAN
KLASFIKASI PENANGGALANDUNIA
DUNIA

1. System Solar Calendar


Sistem solar calendar merupakan sistem penanggalan yang mengacu terhadap siklus tropis matahari. Sehingga sebagian kalangan ada yang
menyebutnya dengan istilah penanggalan Matahari. Konsep perhitungan sistem penanggalan ini didasarkan pada lama perjalanan revolusi Bumi
mengorbit Matahari.
Terdapat dua macam periode tahun lama revolusi Bumi terhadap Matahari dalam waktu satu tahun, yaitu tahun sideris dan tahun tropis. Tahun
sideris adalah periode revolusi Bumi mengelilingi Matahari satu putaran (elips) penuh yang membutuhkan waktu selama 365,2564 hari atau 365h
6j 9m 10d, sedangkan tahun tropis adalah periode relatif revolusi Bumi mengelilingi Matahari terhadap titik musim semi yang membutuhkan
waktu selama 365,2422518 hari atau 365h 5j 48m 46d.
2. Sistem Lunar Calendar
Sistem lunar calendar merupakan sistem penanggalan yang perhitungannya pada pergerakan bulan (al- qamar), sehingga
sistem ini disebut juga dengan penanggalan kamariah. Konsep perhitungan sistem penanggalan ini didasarkan pada lama
perjalanan rotasi bulan mengelilingi bumi. Jumlah rata-rata lama rotasi bumi adalah 29,530588 hari. Terjadi dua waktu
peredaran yang dimiliki bulan, periode sideris dan perode sinodis.

• Periode sideris adalah rentang waktu yang dibutuhkan bulan untuk mengitari bumi satu lingkaran penuh selama 27,32166
hari atau 27h 7j 43m. Sedangkan periode sinodis adalah rentang waktu yang dibutuhkan oleh bulan antara satu fase bulan
baru ke fase bulan baru berikutnya (dua konjungsi) yaitu selama 29,530588 hari, maka dalam satu bulan kadang berumur 29
hari atau 30 hari

• Waktu yang dibutuhkan bulan mengelilingi bumi untuk sekali putaran (sideris) merupakan periode yang sebenarnya, namun
waktu peredaran ini tidak dipergunakan dalam perhitungan bulan, karena belum terjadinya bulan baru yang ditandai dengan
wujudnya hilal. Sehingga dalam regulasi sistem lunar calendar, waktu peredaran yang dipergunakan adalah periode sinodis,
contoh penanggalan yang termasuk sistem ini adalah penanggalan Hijriah.

• Penanggalan Hijriah hanya berumur 354,3667 hari dalam setahun, artinya pada tiap tahun terdapat selisih kurang 11 hari jika
dikomparasikan dengan penanggalan Masehi yang berumur 365,2422518 hari. Akibatnya, semua perayaan yang terdapat
dalam penanggalan Hijriah seperti puasa Ramadlan, Idul Fitri, atau Idul Adha selalu terjadi mundur setiap tahun.
3. Sistem Luni-solar Calendar
Kalender yang merupakan gabungan antara solar calender dan lunar calender, yaitu pergantian bulan berdasarkan
pergantian bulan berdasarkan siklus sinodis bulan dan beberapa tahun sekali disisipi tambahan bulan (Intercalary
Month) supaya kalender tersebut sama kembali dengan panjang siklus tropis matahari, contohnya yaitu kalender
yahudi, kalender cina, kalender budha dan lain lain. Kalender suryacandra atau kalender luni-solar adalah sebuah
kalender yang menggunakan fase bulan sebagai acuan utama namun juga menambahkan pergantian musim di dalam
perhitungan tiap tahunnya. Kalender ini biasanya ditandai dengan adanya bulan-bulan kabisat beberapa tahun sekali
ataupun berturut-turut. Dengan demikian, jumlah bulan dalam satu tahun dapat mencapai 12 sampai 13 bulan, karena
ada penambahan satu bulan atau beberapa hari, setiap beberapa tahun tertentu.
PENUTU
P
kelebihan sistem kalender ini yaitu perhitungannya masih sederhana dan mudah dipelajari
untuk orang-orang yang baru belajar ilmufalak. Metode hisab ini termasuk dalam kriteria hisab
aritmatik yang pada prakteknya bisa diterapkan dalam pembuatan almanak sepanjang masa
untuk keperluan sipil dan adminstrasi. Serta metode hisab ini juga menambah khazanah
keilmuan falak. Sedangkan untuk kekurangan dalam kalender ini yaitu perhitungannya masih
bersifat sangat umum dan belum akurat, sehingga tidak bisa digunakan dalam patokan
beribadah.
DAFTAR
PUSTAKA
DAFTAR
PUSTAKA
 https://123dok.com/article/klasifikasi-sistem-penanggalan-dunia-sistem-penanggalan-dunia-islam.q26k2kpz
 http://www.abusyuja.com/2021/03/pengertian-kalender-hijriyah-dan-ilmu.html
 https://bocahhukum.blogspot.com/2019/03/pengantar-ilmu-falak-sistem-penanggalan.html

 Mohd Kalam Daud. ILMU FALAK PRAKTIS. Aceh.2019


 Dr. H. Abd. Salam, M.Ag. ILMU FALAK PRAKTIS SHOLAT DAN KALENDAR HIJRIAH. SURABAYA. 2007
 Fathurrohman. Cara Mudah Belajar Ilmu Falak Edisi Refisi.SEMARANG.2012
 Dr. Hajar, M.Ag. ILMU FALAK SEJARAH, PERKEMBANGAN DAN TOKOH-TOKOHNYA.Pekanbaru.2014
 Dr. Watni Marpaung. M. A. PENGANTAR ILMU FALAK. Jakarta.2015
 Djamaluddin, T.,.RE-EVALUATION OF HILAAL VISIBILITY IN INDONESIA. INDONESIA.2001

Anda mungkin juga menyukai