Anda di halaman 1dari 9

Kalender adalah sebuah sistem perorganisasian waktu untuk perhitungan

waktu selama periode tertentu yang digunakan untuk mengetahui sebuah masa
atau waktu kapan sebuah peristiwa terjadi. Unsur-unsur kalender meliputi tanggal,
hari, bulan, dan tahun. Secara konvesi, hari adalah unit terkecil dari kalender,
sementara untuk pengukuran bagian dari sebuah hari digunakan sistem
perhitungan waktu (jam, menit, detik). Kalendar kebanyakan disusun
menggunakan pedoman pergerakan benda langit matahari, bulan, planet dan
bintang. Kebanyakan kalender di dunia disusun berdasarkan pergerakan matahari
dan bulan.
A. Kalender Syamsiyah
Kalender syamsiyah/masehi adalah sistem kalender yang perhitungannya
didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari dimulai pada saat matahari
berada pada titik Aries. Hal itu terjadi pada setiap tanggal 21 Maret hingga
kembali lagi ke tempatnya semula. Ketika bumi berevolusi, ternyata poros bumi
tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika, melainkan miring dengan arah yang
sama membentuk sudut 66,50 . Periode revolusi bumi Untuk sekali putaran
membutuhkan waktu sebanyak 365,2425 hari. Terdapat empat kedudukan bumi
pada orbitnya, yaitu sebagai berikut:
1. Tanggal 21 Maret
Pada tanggal 21 maret, matahari tepat berada di khatulistiwa. Sehingga
semua tempat di bumi mengalami siang dan malam dengan waktu yang sama.
Dari tanggal 21 Maret sampai 21 Juni belahan bumi Utara mengalami musim
semi, sedangkan belahan bumi Selatan mengalami musim gugur.

2. Pada tanggal 21 Juni


Pada tanggal 21 Juni, kutub Utara bumi menghadap ke matahari yang
seakan-akan berada pada 23,50 LU. Dari tanggal 21 Juni samapai 23
September, belahan bumi Selatan menjauhi matahari sehingga mengalami
musim dingin, sedangkan belahan bumi Utara semakin dekat dengan matahri
sehingga mengalami musim panas.

3. Tanggal 23 September
Pada tanggal 23 September, baik kutub Utara maupun kutub Selatan bumi
berada sama jauhnya dari matahari yang berada pada khatulistiwa. Dari
tanggal 23 September sampai dengan 21 Desember, belahan bumi Utara
semakin menjauhi matahari sehingga mengalami musim gugur, sedangkan
belahan bumi selatan makin condong ke matahari sehingga mengalami musim
semi.

4. Tanggal 21 Desember
Pada tanggal 21 Desember, matahari seolah-olah berada di 23,50 LS. Dari
tanggal 21 Desember sampai dengan 21 Maret, belahan bumi Selatan makin
condong ke arah matahari sehingga mengalami musim panas. Sebaliknya,
belahan bumi Utara mengalami musim dingin karena letaknya semakin jauh
dari matahari.

Dari penjelasan di atas, kedudukan matahari seolah-olah bergeser dari


khatulistiwa (21 Maret), ke 23,50 LU (21 Juni), ke khatulistiwa lagi (23
September), ke 23,50 LS (22 Desember) dan kembali lagi ke khatulistiwa (21
Maret). Gerakan pergeseran seperti itu disebut gerak semu matahari.

Gerak revolusi bumi (gerak tahunan bumi) Periode=365,25 hari


Kalender Masehi yang kita pakai sekarang ini adalah contoh kalender
matahari. Kalender Gregorian mulai dipakai tahun 1852 menyempurnakan
Kalender Julian waktu itu. Dampak dari penyempurnaan ini adalah melompatnya
kalender pada tahun tersebut yaitu Sabtu, 4 Oktober 1582 esoknya langsung
Minggu, 15 Oktober 1582. Kalender matahari menggunakan awal hari dimulai
pada tengah malam (midnight) yaitu pukul 00:00. Garis Tanggal Internasional
(International Date Line) berupa garis meridian yang menghubungkan Kutub
Utara ke Kutub Selatan melewati Samudra Pasifik sekitar Kepulauan Fiji
ditetapkan sebagai awal mulainya hari di seluruh dunia. Satu tahun kalender
matahari adalah 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik (365.2422 hari) atau lamanya
waktu satu putaran bumi mengelilingi matahari. Satu tahun dibagi menjadi 12
bulan ; Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September,
Oktober, November dan Desember. Untuk mengatasi pecahan hari (5 jam 48
menit 46 detik) maka kalender matahari kadang berumur 365 dan 366 hari setiap
4 tahun sekali. Kalender Masehi lebih banyak dipakai di seluruh dunia
termasuk di Indonesia. Kalender ini menjadi kalender nasional. Kelebihan
kalender ini adalah, kesesuaiannya dengan musim. Indonesia, contohnya, biasa
mengalami musim kemarau antara bulan April hingga Oktober dan musim
penghujan pada Oktober hingga April. Karenanya, kalender ini biasa digunakan
sebagai pedoman musim untuk beraktivitas sehari-hari (bercocok tanam,
menangkap ikan, dll).

I. Sistem Perhitungan Penanggalan Masehi


Sebelum melakukan perhitungan penanggalan masehi, terdapat ketentuan-
ketentuan umum yang perlu diperhatikan dan sistem penanggalan Masehi,
diantaranya yaitu :

1. 1 tahun Masehi berumur 365 hari ( Basithah, umur Februari 28 hari) atau 366
hari ( Kabisat, umur Ferbruari 29 hari).
2. Tahun Kabisat adalah bilangan tahun yang habis dibagi 4 (misalnya, 1992,
1996, 2000, 2004), kecuali bilangan abad yang tidak habis dibagi 4 (misalnya,
1700,1800, 1900, 2100 dst). Selain itu adalah basithah.
3. 1 siklus = 4 tahun ( 1461 hari).
4. Penyesuaian akibat anggaran Gregorius sebanyak 10 hari sejak 15 Oktober
1582 M, serta penambahan 1 hari pada setiap bilangan abad yang tidak habis
dibagi 4 sejak tanggal tersebut, sehingga sejak tahun 1900 sampai 2099 ada
penambahan koreksi 13 hari (10+3).

Contoh:
Tanggal 26 September jatuh pada hari apa? Untuk mengetahui hal tersebut
ditempuhlah langkah pertama dengan mengurangkan angka tahun berjalan dengan
angka 1 kemudian dibagi 4. Langkah kedua, menghitung jumlah hari dari tanggal
1 Januari tahun 1 sampai tanggal dan tahun yang dicari kemudian dikurangi
koreksi Gregorian yaitu 13 hari. Dan langkah ketiga adalah jumlah hari yang
sudah diketahui itu selanjutnya dibagi 7. Angka sisa dari pembagian itulah yang
menentukan nama hari yang dicari, dihitung dari hari Sabtu. Secara lebih jelas, hal
tersebut nampak dalam perhitungan berikut ini:
2003 – 1 : 30 = 500 (daur) sisa 2 tahun
Jumlah hari = 500 x 1461 + 2 tahun x 365 hari + 269 hari – 13 hari
= 730500 + 730 + 269 – 13
=731486 hari
731486 : 7 =104498 sisa 0
Sesuai dengan hasil perhitungan tersebut, maka tanggal 26 September 2003 jauh
pada hari Jumat. Ketentuan tarikh Gregorian atau tarikh Masehi gaya baru itu
berlaku hingga saat ini, seperti yang biasa kita lihat di kalender-kalender.

II. Menentukan Tahun Bashitah atau Kabisat


1. Tentukan tahun yang akan dicari kemudian dibagi empat.
2. Setelah dibagi 4, jika tahun tersebut habis dibagi 4 maka disebut tahun
kabisat, dan tidak habis dibagi 4 maka disebut tahun basithah.
3. Khusus untuk tahun-tahun abad, maka harus dibagi 400, jika habis dibagi
400 mka disebut kabisat, jika tidak habis dibagi 400 maka disebut tahun
bashitoh.

B. Kalender Hijriyah
Dalam peredarannya, bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu rotasi,
revolusi, dan bersama dengan bumi mengitari matahari. Periode rotasinya sama
dengan periode revolusinya. Akibatnya, muka bulan yang menghadap bulan selalu
sama yakni separuh bagian dan bagian lain tidak pernah menghadap ke bumi.
Untuk satu kali bergerak berputar mengelilingi bumi, bulan memerlukan waktu
selama 27 1/3 hari yang disebut satu bulan sideris. Sebenarnya, pada saat tersebut
bumi telah bergerak mengitari matahari sejauh 270. Jadi, bulan harus menempuh
selisih jarak tersebut agar kembali ke posisi semula relative terhadap matahari.
Dengan demikian, selang waktu satu kali revolusi bulan adalah 29 ½ hari yang
disebut satu bulan sinodis (qomariah).
Dari kedudukan bulan yang berbeda-beda menghasilkan bentuk bulan yang
berbeda pula yang disebut fase bulan, yaitu:
a. Pada kedudukan 1, yaitu pada saat kedudukan matahari, bulan dan bumi
terletak satu garis lurus. Pada kedudukan bulan mulai berevolusi disebut bulan
baru atau bulan muda.
b. Pada kedudukan 2, separuh bagian bulan yang menghadap bumi kira-kira
hanya seperempatnya yang terkena sinar matahari. Akibatnya, kita melihat
bulan sabit.
c. Pada kedudukan 3, separuh bulan yang menghadap bumi kira-kira hanya
seperempatnya yang terkena sinar matahari. Akibatnya, kita melihat setengah
bulatan yang disebut kuartir pertama atau bulan separuh.
d. Pada kedudukan 4, separuh bagian bulan yang menghadap bumi kira-kira tiga
per empatnya terkena sinar matahari. Akibatnya, kita melihat bulan cembung.
e. Pada kedudukan 5, separuh bagian bulan yang menghadap bumi seluruhnya
terkena sinar matahari. Akibatnya, kita melihat bulan purnama.

PERUBAHAN PENAMPAKAN BENTUK BULAN (FASE BULAN)


Kalender Hijriah dibangun berdasarkan rata-rata silkus sinodik bulan
kalender lunar (qomariyah), memiliki 12 bulan dalam setahun. Dengan
menggunakan siklus sinodik bulan, bilangan hari dalam satu tahunnya adalah (12
x 29,53059 hari = 354,36708 hari). Hal inilah yang menjelaskan 1 tahun Kalender
Hijriah lebih pendek sekitar 11 hari dibanding dengan 1 tahun Kalender Masehi.
Penentuan dimulainya sebuah hari/tanggal pada Kalender Hijriah berbeda dengan
pada Kalender Masehi. Pada sistem Kalender Masehi, sebuah hari/tanggal dimulai
pada pukul 00.00 waktu setempat. Namun pada sistem Kalender Hijriah, sebuah
hari/tanggal dimulai ketika terbenamnya matahari di tempat tersebut.
Faktanya, siklus sinodik bulan bervariasi. Jumlah hari dalam satu bulan
dalam Kalender Hijriah bergantung pada posisi bulan, bumi dan matahari. Usia
bulan yang mencapai 30 hari bersesuaian dengan terjadinya bulan baru (new
moon) di titik apooge, yaitu jarak terjauh antara bulan dan bumi, dan pada saat
yang bersamaan, bumi berada pada jarak terdekatnya dengan matahari
(perihelion). Sementara itu, satu bulan yang berlangsung 29 hari bertepatan
dengan saat terjadinya bulan baru di perige (jarak terdekat bulan dengan bumi)
dengan bumi berada di titik terjauhnya dari matahari (aphelion). Dari sini terlihat
bahwa usia bulan tidak tetap melainkan berubah-ubah (29 - 30 hari) sesuai dengan
kedudukan ketiga benda langit tersebut (Bulan, Bumi dan Matahari).
Penentuan awal bulan (new moon) ditandai dengan munculnya
penampakan (visibilitas) Bulan Sabit pertama kali (hilal) setelah bulan baru
(konjungsi atau ijtimak). Pada fase ini, Bulan terbenam sesaat setelah
terbenamnya Matahari, sehingga posisi hilal berada di ufuk barat. Jika hilal tidak
dapat terlihat pada hari ke-29, maka jumlah hari pada bulan tersebut dibulatkan
menjadi 30 hari. Tidak ada aturan khusus bulan-bulan mana saja yang memiliki 29
hari, dan mana yang memiliki 30 hari. Semuanya tergantung pada penampakan
hilal.
Nama-nama Bulan dalam Tahun Qomariah
No Nama Bulan Jumlah Hari
1. Muharam 30 hari
2. Safar 29 hari
3. Rabiulawal 30 hari
4. Rabiulakhir 29 hari
5. Jumadilawal 30 hari
6. Jumadilakhir 29 hari
7. Rajab 30 hari
8. Syakban 29 hari
9. Ramadhan 30 hari
10. Syawal 29 hari
11. Zulkaidah 30 hari
12. Zulhijah 29/30 hari

Kaidah umum penanggalan tahun Hijriyah, yaitu:


a. 1 tahun hijriyah = 354 hari (Basithah), Dzulhijjah = 29 hari = 355 hari
(kabisat) Dzulhijjah = 30 hari.
b. Tahun-tahun kabisat jatuh pada urutan ahun ke-2,5,7,10,13,15,18,21,24,26 dan
29 (tiap 30 tahun).
c. 1 daur = 30 tahun = 10631 hari.
Daftar Pustaka

Irwanto, online di unduh 4-3-13 tersedia di :


[http://dr-irwanto.blogspot.com/2012/12/perbandingan-tahun-masehi-
syamsiah.html]

Tonnykhuzh, online di unduh 4-3-13 tersedia di :


[http://tonikus.staff.uad.ac.id/?p=73]

sofjan siregar, online di unduh 4-3-13 tersedia di :


[http://uad.ac.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=554%3Apenguatan-tentang-metode-
hisab-dalam-penentuan-kalender-hijriyah-oleh-prof-dr-sofjan-siregar-
ma&catid=32%3Akolom-opini&lang=ar]

Mutoha Arkannudin online di unduh 4-3-13 tersedia di :


[https://docs.google.com/viewer?
a=v&q=cache:7rIvZ2YuBvsJ:rukyatulhilal.org/download/makalah/mutoha_makal
ah_hisab_awal_bulan.pdf+&hl=en&pid=bl&srcid=ADGEESiLjfk49kALEuYRO1
XapMDq55g73Aj6XGvkqXKRWyOf-
spLOUk6GZPPRuw0fNCqQjCnorzu6P11T-
CIJAyUlsDyhA1fafPF0oSikLShZqqXXodsaAz5EtDq1NNi1DaRQWzzPuys&sig
=AHIEtbSjMhjc-qYrrs6m2XQhCFTxmCG9fg]

Ammi Nur Baits online di unduh 4-3-13 tersedia di :


[http://abuabdurrohmanmanado.wordpress.com/2012/11/20/sejarah-penetapan-
kalender-hijriah/]

Al Fitri, online di unduh 4-3-13 tersedia di :


[https://docs.google.com/viewer?
a=v&q=cache:FfTkxXloBI4J:www.badilag.net/data/ARTIKEL/URGENSI
%2520PERINGATAN%2520TAHUN%2520BARU%2520HIJRIYAH
%2520SEBUAH%2520GERAKAN%2520PELAKSANAAN%2520HUKUM
%2520ISLAM%2520DI
%2520INDONESIA.pdf+&hl=en&pid=bl&srcid=ADGEESghYL8wNfKP_sTNX
_MsdmGGt7HwINGHgfGOz08ik_SNczaKaz-
qLabVokxw7na17Cd_bOp8jMgahsgLSZDSEOoHsfPwdI2SVZ3KF1kIcJv1VYna
uulp3htQarbdkDQVffhJWkb6&sig=AHIEtbQNu5u3_Ge-
C4T7q5rXiwwvYRvcXA]

Siti Baitiahrani, online di unduh 4-3-13 tersedia di :


[http://www.slideshare.net/savedfiles?s_title=sistem-kalender-masehi-dan-
hijriah&user_login=sitibaitiahrani&from=]

Saksono Tono, 2007. Mengkompromikan Rukyat dan Hisab. Jakarta:Amythas


Publicita

Anda mungkin juga menyukai