Anda di halaman 1dari 32

Pendahuluan

Kalender memiliki arti penting untuk:


• Menata kehidupan supaya lebih teratur
• Mencatat peristiwa sejarah
• Merencanakan masa depan lebih tertib
• Melaksanakan ibadah dengan mudah dan tepat
Kalender
• Kalender adalah sejumlah sistem untuk menata hari-hari secara
teratur

• Kalender merupakan koleksi kaidah atau peraturan yang dijadikan


dasar untuk menyusun kronologis waktu secara tepat

• Dalam kegiatan sehari-hari, kalender digunakan dalam pengertian


penanggalan

• Kalender dalam arti penanggalan, di samping memuat


pengelompokkan hari ke dalam minggu, bulan, dan tahun juga
kadang memuat informasi lain seperti hari-hari libur, haru-hari
atau tanggal-tanggal bersejarah, jadwal waktu salat, dsb.
Kalender Masehi
Kalender Tradisional Romawi
-
- Kalender Romulus
- Kalender Numa Pompilius
-Kalender Julian
-Kalender Gregorian
Kalender Romawi: Romulus
 Sebelum berlakunya kalender Julian, di
Romawi berlaku kalender tradisional
yang sudah digunakan semenjak Raja
Romulus, pendiri Romawi, pada Abad
Ke-7 SM.
 Kalender Romulus ini asal-mulanya
mengacu pada siklus Bulan.
 Satu tahun kalender terdiri dari 12
bulan, yaitu Martius, Aprilis, Maius,
Junius, Quintilis, Sextilis, September,
Oktober, November, December, dan 2
bulan tanpa nama.
Kalender Romawi: Numa Pompilius
 Raja Romawi berikutnya, Numa Pompilius
berkeinginan untuk menyelaraskan kalender
dengan musim
 Melakukan penyisipan hari dan menamai 2
bulan tanpa nama itu dengan Januarius dan
Februarius sekaligus menjadikan Januarius
sebagai bulan pertama dan Februarius
sebagai bulan terakhir (ke-12).
Numa Pompilius (715–673 BC)
 Langkah penyisipan ini membawa kalender
tradisional Romawi beralih dari acuan Bulan
(kamariah, lunar) menjadi acuan Bulan-
Matahari (kamariah-syamsiah, luni-solar)
 Pada tahun 452 SM bulan Februarius
dipindahkan ke bulan ke-2.
Kalender Julian
 Penyisipan bulan yang telah dilakukan tidak juga
membuat kalender Romawi benar-benar
berselaras dengan musim.
 Hal itu terindikasi pada awal tibanya musim semi
(vernal equinox) yang terus meleset dari tanggal
yang pada waktu itu dijadikan patokan, yakni 25
Maret.
 Bahkan ketika Julius Caesar berkuasa pada tahun
63 SM, kalender Romawi sudah mengalami
keterlambatan sampai 3 bulan terhadap musim
 Pada tahun 47 SM, di saat berkunjung ke Mesir,
Julius Caesar menerima saran para ahli
perbintangan di sana untuk menyisipkan tambahan
90 hari ke dalam kelender tradisional Romawi.
 Julius Caesar lalu mengimplementasikan saran
para astronom tersebut pada tahun 46 SM dengan
menyisipkan 23 hari pada bulan Pebruari, dan 67
hari sisanya pada bulan Nopember dan Desember.
 Tak ayal pada tahun 46 SM itu siklus bulan dalam
kalender Romawi jadi amburadul.
 Namun efek positifnya, pada tahun berikutnya (45 SM) kalender
Romawi dapat mengawali moment keselarasannya dengan musim.
 Momentum ini digunakan Julius Caesar untuk sekaligus
mereformasi kalender Romawi menjadi kalender syamsiah (solar).
 Tidak lama sebelum Caesar terbunuh pada tahun 44 SM, dia
mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau
Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti
Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.
 Dasar atau acuan yang digunakan untuk menyusun kalender baru
yang kemudian dikenal dengan sebutan Kalender Julian ini ialah
siklus tahun tropik (tropical year) hasil hitungan Sosigenes yang
panjangnya disimpulkan sama dengan 365,25 hari.
Dasar Kalender Julian
 Solar system
 Dimulai sejak 45 SM (sebelum Masehi).
 1 tahun Julian = 365,25 hari (365hari 6jam)
 0,25 hari digenapkan pada setiap tahun ke-4 sehingga
 3 Tahun Pendek = 356 hari
 1 Tahun Panjang (Kabisat) = 366 hari (Februari 29 hari)
 Tahun yang habis dibagi 4 adalah kabisat
 Umur bulan berkisar 30 dan 31 hari kecuali Februari
28/29 hari
 1 tahun terdiri 12 bulan
 1 Siklus = 4 tahun = 1461 hari (3x365 +1x366)
Nama dan Umur Bulan Masehi
Bulan Umur Jumlah hari Lekuk atas 31 hari
Masehi Bulan Basitah Kabisat Lekuk bawah 29 hari, kecuali Februari 28/29

Januari 31 31 31
Februari 28(29) 59 60
Maret 31 90 91
April 30 120 121
Mei 31 151 152
Juni 30 181 182
Juli 31 212 213
Agustus 31 243 244
September 30 273 274
Oktober 31 304 305
November 30 334 335
Desember 31 365 366
Keterlambatan dari Tahun Tropis
1 Tahun tropis = 365.2422 h (365h 5j 48m 46d)
Tahun tropis mengacu pada peredaran semu tropis matahari, yakni gerak semu
matahari dari musim semi ke-musim semi berikutnya. Sebagai Standarnya saat
Matahari di titik ARIES, terjadi EQUINUX (lama siang = malam), saat Matahari di
ekuator. Tahun 325 M, equinox di tetapkan 21 Maret (sebelumnay ditetapkan 25
Maret)

1 Tahun Julian = 365,25 hari (365h 6j)


maka, terdapat selisih dengan tahun tropis, yakni:
1. Dalam 1 tahun terlambat = 11menit 14detik;
2. Dalam 100 tahun terlambat = 18jam 43menit 20detik;
3. Dalam 128 tahun terlambat = 23.96jam ( 1 hari);
4. Dalam 400 tahun terlambat = 3 hari
Keterlambatan ini menyebabkan musim bergeser
Tahun Tropis

Definisi 1 tahun tropis menurut kalender matahari adalah:


 “Waktu yang diperlukan matahari antara satu vernal equinox (awal
musim semi) ke vernal equinox berikutnya.”
 “Waktu yang diperlukan bumi untuk berevolusi mengelilingi
matahari sebanyak 1 putaran penuh dengan titik acuan bagian
terlebar matahari tepat berhadapan dengan garis ekuator
(khatulistiwa) bumi.”
Equinox
Kalender Masehi
- Kalender Gregorian
Kalender Gregorian
 Perubahan yang dilakukan ada tiga hal:
1) Menyesuaikan titik musim semi pada 21 Maret (kurang
10 hari)
2) Mengubah Umur 1 Tahun (356, 2225 hari)
3) Menambahkan ketentuan kabisat pada tahun abad
(habis dibagi 400)
 Sistem ini diadopsi Paus Gregorius XIII. Karena itulah
sistem penanggalan itu disebut sebagai sistem
kalender Gregorian—yang kini paling banyak
digunakan untuk kepentingan administrasi publik di
seluruh dunia hingga kini.
1. Penyesuaian Titik Musim Semi pada 21 Maret

 Tahun 325 M, Konsili Nicaea menetapkan titik musim semi


pada 21 Maret 325. Sebelumnya, ditetapkan pada 25 Maret.
 Perubahan bermula ketika pada tahun 1582 M, diketahui
awal musim semi terjadi pada 11 Maret 1582. Artinya 10 hari
lebih awal dari ketetapan Consili Nicaea yakni, 21 Maret.
 Perbaikan ini didasarkan perhitungan dari 325 M s.d. 1582 M
(1257) tahun. Maka 1257  128 = 9.8 ( 10 hari).
 Untuk mengembalikan 21 Maret 1582 tepat pada titik musim
semi, maka harus dipangkas 10 hari. Akibatnya, sesudah
tanggal 4 Oktober 1582 adalah tanggal 15 Oktober 1582.
Artinya, tanggal 5-14 Oktober 1582 tidak pernah ada.
Kalender Lompat 10 Hari
Jumat, 15 Oktober 1582
2. Ketentuan Umur 1 Tahun
 Koreksi juga dilakukan terhadap panjang satu tahun tropis
kalender Julian. Perbaikan itu diajukan ahli fisika asal
Naples, Aloysius Lilius, dengan menggunakan panjang satu
periode tahun tropis adalah 365,2425 hari.
JULIAN :
(3x365) + (1x366) = 365,25
4
Jadi, jika dalam 4 tahun ada 3 tahun basit dan 1 tahun kabisat, maka
jumlah hari rata-rata dalam setahun adalah 365,25 hari. Kalendar lebih
cepat = 365,25 – 365,2422 = 78 hari dalam 10 ribu tahun
GREGORIAN :
(303x365) + (97x366) = 365,2425
400
Ketelitiannya = 365,2425 – 365,2422 ≈ 3 hari dalam 10 ribu tahun
Tahun Tropis, Julian, dan Gregorian

Tahun Tropis Tahun Julian Tahun Gregorian


365,2422 365,2500 365,2425
1 tahun 0,0078 hari 0,0003 hari
128 tahun 0,9984 (1 hari) 0,0384 hari
400 tahun 3,12 (3 hari) 0,12 hari
3.300 tahun 25,74 0,99 (1 hari)
10.000 tahun 78 3 hari
3. Kabisat untuk Tahun Abad
 Perbaikan juga dilakukan untuk ketentuan tahun
kabisat. Tahun abad yang habis dibagi 400 adalah
kabisat. Sementara yang bersisa adalah tahun basitah.
 Tahun 1700, 1800, 1900  bukan kabisat (loncat 3 hari)
 Tahun 1600, 2000, 2400  kabisat
 Disebut tahun kabisat dalam 2 kemungkinan
1. jika angka tahun
 habis dibagi 400 (tidak memiliki sisa)
2. jika angka tahun
 dibagi 400 memiliki sisa,
 dibagi 100 memiliki sisa,
 dan habis dibagi 4
Penerapan Koreksi Abad Gregorian

Tahun Jumlah
Julian Gregorian Koreksi Berlaku
Abad Koreksi
15/10/1582 5/10/1582 15/10/1582 -10 -10 5/10/1582 31/12/1600
1600 Kabisat Kabisat 0 -10 1/1/1600 31/12/1700
1700 Kabisat Basitah -1 -11 1/1/1701 31/12/1800
1800 Kabisat Basitah -1 -12 1/1/1801 31/12/1900
1900 Kabisat Basitah -1 -13 01/01/1901 31/12/2000
2000 Kabisat Kabisat 0 -13 01/01/2001 31/12/2100
2100 Kabisat Basitah -1 -14 01/01/2101 31/12/2200
2200 Kabisat Basitah -1 -15 01/01/2201 31/12/2300
2300 Kabisat Basitah -1 -16 01/01/2301 31/12/2400
2400 Kabisat Kabisat 0 -16 01/01/2401 31/12/2500
Sistem Perhitungan Kalender Masehi
LANGKAH-LANGKAH MENENTUKAN JUMLAH DAN NAMA HARI
1. Tentukan tanggal dalam Kalender Masehi
2. Angka tahun dikurang 1, angka bulan dikurang 1, dan tanggal tetap
3. Angka tahun (no.2) dibagi 4 menghasilkan siklus dan sisa tahun
4. Angka siklus (no. 3) dikali 1461 (jumlah hari 1 siklus) menjadi hari
5. Angka tahun dari sisa siklus (no. 3) dikali 365 (jumlah hari 1 tahun) menjadi hari
6. Angka bulan (no. 2) diubah menjadi hari  Lihat Tabel umur bulan
7. Angka tanggal menjadi hari
8. Jumlahkan No. 4 hingga No. 7 menjadi Jumlah hari
9. No. 8 dikurang koreksi Gregorius menjadi Jumlah hari menurut Kalender Julian
10. Menentukan hari: angka hari no. 9 di bagi 7, angka sisa adalah nama hari

15 / 10 / 1582 M (==> angka tahun -1; angka bulan -1; tanggal tetap)
= 1581 tahun + 9 bulan + 15 hari
1581 ÷
CONTOH

1581 tahun = 4 = 395 siklus + 1 tahun


395 siklus = 395 x 1461 = 577095 hari
1 tahun = 1 x 365 = 365 hari
9 bulan (tahun 1582 >> tahun basitah shg Februari 28 hari) = 273 hari
15 hari = = 15 hari +
Jumlah hari sejak 01/01/0001 M tanpa koreksi Gregorian = 577748 hari
Koreksi Paus Gregorius XIII sejak 15 Oktober 1582 M (10 hari + 0 hari) = 10 hari -
Jumlah hari Kalender Julian sejak 01/01/0001 M (1) = 577738 hari

(1) 577738 ÷ 7 = 82534 sisa 0 hari (mulai Sabtu) = Jumat


Penerapan pada Tahun Kabisat dan Basitah
9 / 1 / 1440 H (==> angka tahun -1; angka bulan -1; tanggal tetap)
BASITAH KABISAT
= 1439 tahun + 0 bulan + 9 hari
1439 tahun = 1439 ÷ 30 = 47 daur + 29 tahun
47 daur = 47 x 10631 = 499657 hari
29 tahun = 29 x 354 = 10266 hari
Kabisat dalam 29 tahun = 11 hari
0 bulan = = 0 hari
9 hari = = 9 hari +
Jumlah hari sejak 01/01/0001 H. (1) = 509943 hari

(1) 509943 ÷ 7 = 72849 sisa 0 hari (mulai Jumat) = Kamis

9 / 1 / 1340 H (==> angka tahun -1; angka bulan -1; tanggal tetap)
= 1339 tahun + 0 bulan + 9 hari
1339 tahun = 1339 ÷ 30 = 44 daur + 19 tahun
44 daur = 44 x 10631 = 467764 hari
19 tahun = 19 x 354 = 6726 hari
Kabisat dalam 19 tahun = 7 hari
0 bulan = = 0 hari
9 hari = = 9 hari +
Jumlah hari sejak 01/01/0001 H. (1) = 474506 hari

(1) 474506 ÷ 7 = 67786 sisa 4 hari (mulai Jumat) = Senin


Rumus Menghitung Sisa
A ÷ B = C,D – C = D x B = E
C = Bilangan Bulat (angka di depan desimal)
E = Sisa
Pembilang (atas) ÷ penyebut (bawah) = bilangan BULAT, bilangan desimal
– bilangan bulat = bilangan desimal x penyebut = SISA

Contoh: BILANGAN BULAT SISA


 2019 ÷ 4 = 504,75 – 504 = 0,75 x 4 = 3

A B C,D C D B E
 737.302 ÷ 7 = 105.328,857142 – 105.328 = 0,857142 x 7 = 6
 hari Kamis Jika hasilnya, 5,999999999  6
Jika hasilnya 6,000000001  6
TUGAS
 Tentukan jumlah dan nama hari untuk tanggal lahir
saudara menurut Kalender Masehi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai