Abstract
Human as cultured creatures,since the beginning of civilization,have felt the need for a
system of division and determination of time for the interests and guidelines for their
daily life activities,whether routine or not.Humans make regular time divisions,and are
commonly called “calendars”.Calendars are one of the items that have a very important
role for humans.Because with calendars humans get information related to the
day,date,month.such as an important schedule or schedule,holidays,or other important
day commemorations .calendar or calendar is a system for naming a period of
time.usually the numbering or naming on the calendar is based on objects in outer space
such as the movement of the sun ( solar system calendar ),the movement of the moon (
lunar system calendar ), and the phase of the moon combined with the change of
seasons recognized by the chinese community ( Lunisolar System Calendar )
Abstrak
Manusia sebagai makhluk yang berbudaya, sejak awal peradaban, sudah merasakan
kebutuhan terhadap sistem pembagian dan penentuan waktu untuk kepentingan dan
pedoman aktivitas kehidupan mereka sehari-hari, baik rutin maupun tidak. Pembagian
waktu yang teratur pun manusia buat, dan biasa disebut dengan ”kalender”.kalender
adalah salah satu barang yang memiliki peran sangat penting bagi manusia.karena
dengan kalender manusia mendapatkan informasi terkait dengan hari,tanggal,bulan.
seperti schedule atau jadwal penting,hari libur,atau peringatan hari penting lainnya.
kalender atau penanggalan merupakan sebuah sistem untuk menamai suatu periode
waktu . biasanya penomoran atau penamaan pada kalender didasarkan oleh benda di
luar angkasa seperti pergerakan matahari (solar system calendar),pergerakan bulan(lunar
system calendar),serta fase bulan yg digabungkan dengan pergantiannya musim yg
diakui masyarakat tiongkok (lunisolar system calendar).
Puluhan Ribu Tahun yang lalu Manusia belum Mengetahui ini hari apa , ini bulan
apa atau ini tahun berapa. Setiap hari nya manusia melakukan kegiatan yang sama
seperti berburu atau mencari sesuatu untuk dimakan.Namun, ketika hewan buruan
bermigrasi,tanaman tidak tumbuh,cuaca berganti dan perubahan alam lainnya yang
menyebabkan manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan makanan mereka . barulah
manusia sadar bahwa terdapat suatu siklus yang berulang . mereka mulai berpikir bahwa
alam selalu berubah dan kembali pada pola yang sama . pada saat itu barulah konsep
tahun mulai muncul.
Ketika Peradaban mulai mengenal Pertanian mereka mulai sadar bahwa dalam
satu tahun ada waktu tertentu yang lebih baik untuk menanam dibanding waktu yang
lainnya. Mulailah mereka membagi waktu tahunan menjadi musim dan bulan. Hal itu
membuat orang-orang Perlu membaca Pergerakan benda Langit untuk menentukan
kapan harus menanam,memanen,memancing dan lain lain.
C.Tujuan
1).Mengetahui dan Memahami Pengertian Kalender
2).Mengetahui dan Memahami Solar System Calendar
3).Mengetahui dan Memahami Lunar System Calendar
4).Mengetahui dan Memahami Lunisolar System Calendar
D.Metode
Pembahasan permasalahan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan
konseptual atau metode library research (penelitian kepustakaan).yang menggunakan
Buku dan beberapa jurnal sebagai referensi.
1
II.Pembahasan
A.Pengertian Kalender
Istilah kalender berasal dari bahasa Inggris modern “calendar” , berasal dari
bahasa Perancis lama “ calendrier ” yang asal mulanya dari bahasa Latin “ kalendarium”
yang artinya buku catatan pember pinjaman uang.2
Kalender (taqwim) adalah refleksi tentang sistem terapan waktu yang dilakukan
manusia berdasarkan dasar-dasar yang tetap untuk menjadi pegangan, tanda dan aturan
terhadap kegiatan dan perjalanan kehidupan manusia sehari-hari sepanjang sejarah.4
Dalam sejarahnya, ada tiga model dasar penanggalan yang berkembang, yaitu (1)
Solar System Calendar ( Penanggalan Matahari) (2) Lunar System Calendar
(penanggalan bulan) dan (3)Lunisolar System Calendar (penanggalan matahari-bulan).
1
Ibn Manzhur,Lisan al-‘Arab,jilid 1(Beirut:Dar Sadir,2005),cet.4,hlm.84.At-Tahanawi, Kasysyäf Istilähät
al-Funun wa al-'Ulüm, jilid. 1, Tahkik: Dr. Ali Dahrüj Ibn Manzhür, Lisan al-'Arab, jilid. 1 (Beirut: Där
Sädir, 2005), cet. IV, hlm. 84. (Lebanon: Maktabah Lubnan Nasyirún, 1996), cet. I, hlm. 365. Muhammad
Salim Syujjab, At-Tarikh wa at-Taqawim Inda asy-Syu'üb, (Sana'a: Wizarah as-Saqafah wa -Siyahah,
1425/1996), hlm. 17.
2
Ruswa Darsano, Penanggalan Islam, Tinjauan Sistem, Fiqh dan Hisab Penanggalan, Yogyakarta : Labda
Press, 2010, h. 27
3
Susiknan Azhari, Ensiklopedi Hisab Rukyat, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2008, cet II, h. 115
4
Ali Hasan Músa, At-Tauqit wa at-Taqwim (Lebanon: Dar al-Fikr al-Mu'asir, 419/1998), car II, hlm. 97.
2
panjang tahun matahari ini. Ada yang menetapkan 360 hari, 365 hari, 365,25 hari dan
366 hari. Demikian lagi mengenai bilangan bulan-bulannya.
Di antara jenis-jenis kalender sistem matahari yang pernah eksis adalah: Kalender
Mesir Kuno, Kalender Romawi Kuno,Kalender Julian, Kalender Gregorius, Kalender
Suriah, dan lain lain.
1).Data-data Matahari
Matahari atau juga disebut Surya (dari nama Dewa "Surya" - Dewa Matahari
dalam kepercayaan Hindu) adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata�rata
149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta delapan buah planet (yang
sudah diketahui/ditemukan oleh manusia) membentuk Tata Surya. Sejauh penelusuran
mengenai tata surya, telah disimpulkan menjadi dua ; Pertama, Sistem Ptolomeus dan
Kedua, sistem Copernicus.6 Matahari adalah suatu bintang sebagai pusat peredaran
benda langit dalam tata surya.7 Pada hakikatnya Matahari adalah bintang yang
berukuran sedang. Seperti dikemukakan oleh penelitian Kepler, Matahari menjadi pusat
peredaran planet-planet dalam tatasurya kita yang orbitnya berbentuk eliptik, sedangkan
Matahari berada pada salah satu fokus elip ini.8
Jarak matahari ke bumi adalah 150 juta km.46 Dibandingkan dengan bumi,
diameter matahari kira-kira 100 kalinya.47 Gaya tarik matahari kira-kira 28 kali gaya
tarik bumi. Sinar matahari menempuh masa delapan menit untuk sampai ke Bumi.9
Kuatnya pancaran sinar matahari dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan sensor
mata dan mengakibatkan kebutaan.
Ada dua macam perputaran atau peredaran Matahari yaitu gerakan hakiki dan
gerakan semu. Gerakan hakiki terdiri dari gerakan rotasi dan bergerak di antara
5
Erlina Hasan, Penanggalan (Tarikh) (Diktat Mata Kuliah Ilmu Falak Fakultas Syariah Universitas Islam
Sumatera Utara-Medan, t.t.), hlm. 8.
6
Susiknan Azhari, Ilmu Falak Perjumpaan Khazanah Islam dan Sains Modern, Yogyakarta : Suara
Muhammadiyah, 2004, hlm. 14
7
Muhyiidin Khazin, Kamus Ilmu Falak, Yogyakarta : Buana Pustaka, 2005, hlm. 77
8
Tono Saksono, mengkompromikan Rukyat dan Hisab, Jakarta : Amythas Publicita, 2007, hlm. 24
9
Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak dalam Teori dan Praktik, Yogyakarta : Buana Pustaka,
2004, hlm. 125
3
gugusan- gugusan bintang. Gerakan rotasi yaitu gerakan Matahari pada sumbunya
dengan waktu rotasi yaitu gerakan Matahari pada sumbunya dengan waktu rotasi di
ekuatornya 25 hari, sedangkan di daerah kutubnya 27 hari perbedaan waktu ini dapat
dipahami mengingat Matahari itu merupakan sebuah bola gas yang berpijar.Matahari
beserta keseluruhan sistem tata surya bergerak dari satu tempat ke arah tertentu.10
Waktu Matahari itu didasarkan dari ide bahwa saat Matahari mencapai titik
tertinggi di langit, saat tersebut dinamakan tengah hari. Waktu Matahari nyata itu
didasarkan dari hari Matahari nyata dan waktu Matahari bisa diukur dengan
menggunakan jam Matahari.11
Waktu matahari rata-rata (mean solar time) adalah jam waktu buatan yang
dicocokan dengan pengukuran diurnal motion (gerakan nyata bintang mengelilingi
bumi) dari bintang tetap agar cocok dengan rata-rata waktu matahari nyata. Panjangnya
waktu matahari rata-rata adalah konstan 24 jam sepanjang tahun walaupun jumlah sinar
matahari di dalamnya bisa berubah. Satu hari matahari nyata bisa berbeda dari hari
matahari rata-rata (yang berisi 86.400 detik) sebanyak 22 detik lebih pendek sampai
dengan 29 detik lebih panjang. Karena banyak hari-hari panjang atau hari-hari pendek
ini terjadi secara berturut-turut, perbedaan yang terkumpul bisa mencapai hampir 17
menit lebih awal atau lebih dari 14 menit terlambat. Perbedaan antara waktu matahari
nyata dan waktu matahari rata-rata itu dinamakan persamaan waktu.
b). Matahari sebagai Penentu Waktu dalam Ruang Lingkup Falak atau Astronomi Islam
Menurut ajaran Islam, hilal ( bulan sabit pertama yang bisa diamati) digunakan
sebagai penentu waktu ibadah.12 Perubahan yang jelas dari hari ke hari menyebabkan
Bulan dijadikan penentu waktu ibadah yang baik. Bukan hanya umat Islam yang
menggunakan Bulan sebagai penentu waktu kegiatan keagamaan. Umat Hindu
menggunakan Bulan mati sebagai penentu hari Nyepi. Umat Budha menggunakan
Bulan purnama sebagai penentu waktu Waisak. Umat Kristiani menggunakan purnama
pertama setelah vernal equinax (21 maret) sebagai penentu hari Paskah.13
10
Slamet Hambali, Pengantar Ilmu Falak ( Menyimak Proses Pembentukan Alam Semesta), (Yogyakarta
: Bismillah Publisher , 2012)40
11
Danang Endarto, Pengantar Kosmodgarafi, Sukarta : LPP UNS dan UPT UNS Press, 2005, h. 94
12
Suksinan Azhari, Ilmu Falak Perjumpaan Khazanah Islam dan Sains Modern, Yogyakarta : Suara
Muhammadiyah, 2004, h. 14
13
Ibid, h. 45
4
Matahari digunakan untuk penentu pergantian tahun yang ditandai dengan siklus
musim. Kegiatan yang berkaitan dengan musim seperti pertanian, pelayaran, perikanan,
migrasi banyak yang menggunakan kalender matahari.14
14
Artikel Hilal dan Masalah Beda Hari Raya disusun oleh T. Djamaluddin ( Staf Peneliti Bidang Matahari
dan Lingkungan Antariksa, LAPAN, Bandung)
15
Susiknan Azhari, op, cit, h. 35
16
Ali Hasan Müsa, Loc. Cit.
5
Bulan Sebagai Penentu Waktu
1). Sejarah Bulan sebagai Penentu Waktu
Bulan berasal dari bahasa Latin “ luna” yang kemudian sering disebut “ lunar ’’.
Bulan adalah satu-satunya satelit alam milik Bumi yang merupakan satelit alami
terbesar ke-5 di tata surya .Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak akan jatuh
ke Bumi disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan mengelilingi
Bumi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan sedikit lebih besar dari gaya tarik�menarik
antara gravitasi Bumi dan Bulan. Hal ini menyebabkan Bulan semakin menjauh dari
Bumi dengan kecepatan sekitar 3,8 cm/tahun.17
Asal-usul Bulan tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi, para ilmuwan
menemukan bukti penting bahwa Bulan berasal dari tabrakan Bumi dengan planet kecil
bernama Theira sekitar 3 milyar tahun yang lalu. Tabrakan itu menghasilkan debu yang
sangat banyak dan mengorbit di sekeliling Bumi yang kemudian secara
berangsur-angsur debu-debu tersebut mengumpul dan berubah menjadi Bulan. Pada
awalnya, jarak Bulan pada pertama kalinya hanya sekitar 30.000 mil atau 15 kali lebih
dekat dari jarak Bulan dengan Bumi sekarang.18
2).Data-data Bulan
Bulan merupakan benda langit berbatu dan memiliki diameter 3.476 km dan jarak
rata-rata ke Bumi sebesar 384.000 km.19 Menurut Muhyiddin Khazin, Bulan
mempunyai diameter 3.480 km dan jarak rata-rata ke Bumi 384. 421 km.20 Bulan
memiliki massa dengan perbandingan 1:81 dari massa Bumi; berat jenis (air = 1) 3,3;
perbandingan gravitasi 1:6 dari gravitasi Bumi. Karena perbandingan gravitasi yang
kecil (1:6), maka orang yang berbobot 60 kg di Bumi hanya memiliki berat bedan
sebesar 10 kg di Bulan. Periode rotasi Bulan sama dengan periode revolusinya saat
mengelilingi Bumi yang membutuhkan waktu 27 ⅓ hari (27 hari 7 jam 43 menit 12
detik). Waktu tersebut merupakan satu kali putaran revolusi Bulan terhadap Bumi
(waktu yang diperlukan untuk mengorbit Bumi pada lintasan sekali putaran). Periode
waktu ini disebut satu bulan Sideris. Revolusi Bulan ini dijadikan sebagai salah satu
dasar perhitungan kalender, yaitu Hijriyah.21
Data Statistik Bulan:22
17
Hendra Wisesa, Mini Ensiklopedia Alam Semesta, Yogyakarta: Garailmu, 2010, hlm. 41.
18
Ibid., hlm. 42.
19
Robbin Kerrod, Bengkel Ilmu Astronomi, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2005, hlm. 140.
20
Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak Dalam Teori dan Praktik, Yogyakarta: Buana Pustaka, 2008,
hlm. 131
21
Muhyiddin Khazin, Ibid., hlm. 132.
22
Tono Saksono, Mengkompromikan Rukyah & Hisab, Jakarta: Amythas Publicita, 2007, hlm.28
6
Diameter 3.476 km
Rentang topografi 16 km
Bulan memiliki dua gerak penting yang mempunyai pengaruh secara langsung
terhadap bumi, yaitu rotasi dan revolusi Bulan. Rotasi bulan yaitu perputaran Bulan
pada porosnya dari arah Barat ke Timur.23, sedangkan Revolusi Bulan adalah Perputaran
Bulan Mengelilingi Bumi dari arah Barat ke Timur. Revolusi bulan ini dipakai sebagai
dasar dalam perhitungan hijriah dan saka Jawa. Akan tetapi yang dipergunakan dalam
23
Muhyiddin Khaizin, Ilmu Falak Dalam Teori dan Praktik, Yogyakarta : Buana Pustaka, 2008, h. 131
7
perhitungan ini bukan waktu sideris , melainkan sinodis. Waktu sinodis atau Syahr
alIqtirol yang berjumlah 29 hari 12 jam 44 menit 2,8 detik.
Bulan adalah benda langit yang tidak mempunyai sinar. Cahayanya yang tampak
dari Bumi sebenarnya merupakan sinar Matahari yang dipantulkan oleh Bulan. Dari hari
kehari bentuk dan ukuran cahaya Bulan berubah-ubah sesuai dengan posisi Bulan
terhadap Matahari dan Bumi.24 Hal ini dinamakan fase Bulan (Moon’s phase) dan
berulang setiap sekitar 29,5 hari, yaitu waktu yang diperlukan Bulan untuk mengelilingi
Bumi, Empat fase utama yang penting bagi Bulan, Bulan Baru (New Moon), Kuartal
Pertama ( First Quarter), Bulan Purnama (Full Moon), Kuartal Ketiga atau Terakhir
(Third Quarter atau Last Quarter).
Revolusi bulan ini dipakai sebagai dasar dalam perhitungan hijriah dan saka Jawa.
Akan tetapi yang dipergunakan dalam perhitungan ini bukan waktu sideris , melainkan
sinodis. Waktu sinodis atau Syahr alIqtirol yang berjumlah 29 hari 12 jam 44 menit 2,8
detik.
24
Muhyiddin Khaizin,op,cit,h.133
25
Dr.H.Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar,M.A.2017.Pengantar Ilmu Falak.Depok:PT RajaGrafindo
Persada.
26
Hendrik Agus Winarso, Mengenal Hari Raya Konfusiani, Semarang: Efektif & Harmonis, 2000, hlm.55
8
Aturan penanggalannya didasarkan pada:
1. Sejarah dan Perhitungan Tahun Matahari/ Surya (Yang Lik, Solar System)
Adalah suatu perhitungan tahun yang didasarkan pada revolusi dan rotasi bumi.
Dasar perhitungannya adalah:
a.) Kala rotasi bumi selama 24 jam
b.) Kala revolusi bumi: 365,25 X kala rotasi bumi = 365,25 hari = 1 tahun
Adanya angka yang tidak bulat di atas, maka perhitungan tahun dilakukan dengan
penetapan. Penanggalan sistem ini telah dimulai sejak zaman kekaisaran Romawi di
Eropa pada tahun 47 SM. Penanggalan sistem ini dikenal dengan nama Julian karena
perintah dari kaisar Julius Caesar dengan hitungan satu tahun 365 hari 6 jam (365,25
hari). Kelebihan 6 jam tiap tahunnya ditambahkan pada tahun keempat dengan
menambahkan 1 hari pada tahun tersebut. Sehingga tahunnya disebut tahun kabisat
yang dapat diketahui dengan membagi bilangan tahun dengan angka 4, jika tidak ada
sisa berarti tahun tersebut disebut basithoh. Tambahan ini disebut juga Adhikasuradina.
Bulan adalah satelit bumi yang berevolusi terhadap bumi dan bersama bumi
berevolusi mengelilingi matahari. Kala rotasinya sama dengan kala revolusinya yaitu
27,3 hari yang disebut sideris. Sehingga wajah bulan yang menghadap bumi selalu
sama tidak pernah berubah.
Bulan mengelilingi bumi sebanyak 360 derajat. Karena terpengaruh oleh revolusi
bumi yang ditempuh selama 27.3 hari, maka setiap harinya bulan beredar 1/27,3 X 360o
= 13,2 selama 27,3 hari bumi telah beredar menempuh jarak 27,3 derajat karena 1 hari
bumi berevolusi satu derajat.
Bulan harus menempuh 27,3 derajat untuk berpindah dari kedudukan bulan
purnama pertama sampai purnama berikutnya. Putaran itu ditempuh bulan dalam waktu
27,3/13,2 hari = 2,2 hari. Jadi dari bulan purnama ke bulan purnama berikutnya
memerlukan waktu 27,3 hari + 2,2 hari yaitu 29,5 hari (rotasi sinodis).
Dari adanya kedua sejarah perbedaan sistem tersebut, para ahli astronomi
menemukan kejanggalan dan perbedaan (seperti yang telah dijelaskan di atas).
Penanggalan bulan yang merupakan perhitungan yang berdasarkan pada peredaran
bulan. Demikian juga untuk perhitungan hari penanggalan matahari yang berjumlah 365
hari tiap tahunnya. Ada perbedaan antara penanggalan surya dan bulan yaitu sekitar
10-11 hari per tahun atau 7 bulan tiap 19 tahun. Penyesuaian kedua sistem penanggalan
tersebut dikenal dengan nama LuniSolar Calendar.
9
Dalam penanggalan China juga dikenal konsep tahun biasa yang terdiri dari 353,
354 atau 355 hari dan tahun kabisat yang terdiri dari 383, 384, atau 385 hari. Perbedaan
antara tahun kabisat dan tahun biasa mencapai satu bulan, hal ini berbeda dengan tahun
kabisat pada penanggalan Hijriah dan Masehi yang hanya berbeda satu hari dari tahun
biasanya. Penambahan satu bulan (leap month) tersebut bisa terjadi pada bulan berapa
pun.
Tahun China terdiri atas 12 bulan atau 13 bulan jika Tahun Kabisat dalam 1 bulan
terdiri 29 atau 30 hari. Sehingga dalam setahun terdiri dari 355 hari atau 385 hari
(Tahun Kabisat). Sehingga pada sistem penanggalan Masehi (Gregorian), Tahun Baru
China pasti jatuh antara 21 Januari (paling awal) hingga 20 Februari (paling akhir)
setiap tahunnya.
Di dalam kalender China terdapat tahun Baru Imlik atau Sia Cia yang jatuh pada
tanggal satu bulan Cia Gwee atau bulan pertama penanggalan China atau Tarikh
Khongcu yang merupakan sistem penanggalan dari Dinasti He (tahun 2205–1766 SM).
Perhitungannya berdasarkan pada peredaran bulan dan matahari. Sistem inilah yang
masih dipakai hingga saat ini dan dikenal dengan nama penanggalan Imlik (baca:
Imlek)27
Adanya perkembangan dalam ilmu Astronomi modern dimana tahun matahari (Yang
Lik) yang perhitungannya berdasarkan pada bumi mengelilingi matahari maka cara
menyeimbangkan tahun matahari (Yang Lik) dan tahun bulan (Im Lik)adalah dengan
rumus:
19 tahun matahari = 19 tahun + 7 bulan lunar
Dengan demikian dalam kurun waktu 19 tahun solar terdapat tujuh kali bulan
sisipan lunar (Adhikamasa). Cara mengisi bulan sisipan ini antara penanggalan Budhis
berbeda dengan penanggalan Im Lik, terutama berbeda pada bulan apa bulan sisipan/
daur tahun kabisat lunar (Lun Gwee) atau biasa dikenal Leap Month.
27
Hendrik Agus Winarso,Loc.cit.hlm 55
10
Dengan adanya bulan sisipan ini/ Lun Gwee/ Leap Month maka tahun baru Imlek
tidak akan bergerak maju terus-menerus. Berbeda dengan tarikh Hijriyah yang murni
menggunakan penanggalan bulan.
Nama asli kalender ini adalah He Lik atau Tarikh Dinasti He, disebut He Lik
karena Dinasti He (2205-1766 SM) adalah yang pertama kali menggunakan kalender
ini. Nama lainnya adalah Long Lik artinya penanggalan petani karena perhitungan tahun
barunya dimulai saat menjelang musim semi dan perhitungan musimnya cocok untuk
petani.
Yaitu dengan menggabungkan Thian Kan dan Tee Ci akan memperoleh 60 urutan
yang dapat dipakai sebagai notasi tahun. Permutasi dapat juga dipakai sebagai notasi
bulan, hari, dan saat (sie).Pergantian tahun terjadi pada saat tahun baru, yang selalu
jatuh pada tanggal 1 bulan 1, yaitu pada saat Tilem, sekitar Liep Chun (awal musim
semi, tanggal 4 Februari).
11
Daftar Pustaka
Hasan Erlina, Penanggalan (Tarikh) .Diktat Mata Kuliah Ilmu Falak Fakultas Syariah
Universitas Islam Sumatera Utara-Medan.
Artikel Hilal dan Masalah Beda Hari Raya disusun oleh T. Djamaluddin ( Staf Peneliti
Bidang Matahari dan Lingkungan Antariksa, LAPAN, Bandung)
12