Anda di halaman 1dari 36

BAB III

KALENDER MASEHI DAN HIJRIYAH

A. Waktu dalam Kehidupan Manusia


Allah swt menetapkan perjalanan waktu dikaitkan dengan peredaran
matahari dan perjalanan bulan pada orbitnya, sebagaimana QS. Yunus, ayat 5 :

َ ‫الش ْم َس ِض َي ًاء َوالْ َق َم َر ن ًُورا َوقَد ََّر ُه َمنَ ِاز َل ِل َت ْعلَ ُموا عَدَ َد ِّالِس ِن َني َوالْ ِح َس‬
‫اب‬ َّ ‫ه َُو اذَّل ِ ي َج َع َل‬
.‫ون‬َ ‫َما َخلَ َق اهَّلل ُ َذكِل َ ال اِب لْ َح ِِّق يُ َف ِِّص ُل اآلاَي ِت ِل َق ْو ٍم ي َ ْعلَ ُم‬
‫ِإ‬
“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan ditetapkannya
manazilah-manazilah tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui
bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu
melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesanNya) kepada orang-orang yang
mengetahui” (Q.S. Yunus, 5).

Rata-rata perjalanan matahari dalam satu tahun memerlukan waktu 365,25


hari. Sistem perjalanan matahari (solar system) ini digunakan sebagai dasar penetapan
kalender Masehi. Sedangkan perjalanan bulan dalam satu tahun memerlukan waktu
354,37 hari. Sistem perjalanan bulan (lunar system) ini digunakan dasar penetapan
kalender Hijriyah. Kedua kalender yang berlaku secara universal ini terdapat selisih 11
hari dalam satu tahun.
Selisih perhitungan tahun ini sudah diisyaratkan oleh Allah swt jauh sebelum
kedua kalender ini ditetapkan oleh manusia. Isyarat tersebut dapat ditemukan dalam
ayat 25, surat al-Kahfi, Allah swt berfirman :

َ َ‫َول َ ِبثُوا يِف َكهْ ِفه ِْم ث‬


‫الث ِمائ َ ٍة ِس ِن َني َو ْازدَادُوا ِت ْس ًعا‬
”Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi)”.
(QS. Al-Kahfi : 25)

Menerut Quraisy Sihab, ayat tersebut mengisyaratkan adanya perbedaan


perhitungan kalender Syamsiah dan Qomariyah, yakni selama 300 tahun akan terjadi
perbedaan 9 tahun. Penambahan 9 tahun yang disebutkan oleh ayat tersebut dapat
dianalisa dari hasil perkalian 300 tahun x 11 hari = 3.300 hari, jumlah ini sama dengan
9 tahun lamanya. 1
1
Quraisy Sihab. Mu’jizat Al-Qur’an, Bandung: Mizan. 1998, hlm. 126
B. Tahun Masehi

Tahun Masehi berasal dari kalender Romawi Kuno yang semula


menggunakan sistem lunar, kemudian dirubah menggunakan sistem solar. Di kota
Antium sekitar tahun 700 SM. Satu tahun Romawi Kuno berumur 355 hari terdiri dari
12 bulan, sebagai berikut : 2

No Bulan dan Umurnya No Bulan dan Umurnya


1 Martius (31 hari) 7 September (29 hari)
2 Aprilis (29 hari) 8 October (31 hari)
3 Maius (31 hari) 9 November (29 hari)
4 Iunius (29 hari) 10 Desember (29 hari)
5 Quintius (31 hari) 11 Januarius (29 hari)
6 Sextilis (29 hari) 12 Februarius (28 hari)

Semula tahun Romawi Kuno terdiri dari 10 bulan dengan ada kekosongan
(tidak diperhitungkan) waktu pada musim dingin. Bulan pertama adalah Martius,
sedangkan Iuanius adalah bulan keempat yang diambil dari nama Iunonius seorang
batari (dewa perempuan). Numa Popilius (716-673 SM) seorang raja kedua dari
kerajaan romawi menambahkan bulan Januarius dan Februarius. Tanggal 1 Januari
secara resmi diakui sebagai permulaan tahun baru yaitu terjadi pada tahun 153 SM.
Penetapan kalender Romawi Kuno tergantung penguasa atau pendeta. Setiap
bulan mereka mengadakan pengamatan awal bulan dan hasilnya diumumkan. Hari
kesembilan disebut Nonae atau Nones yang dijadikan hari pesta, pertengahan bulan
Martius, Maius, Quintilis, dan October serta tanggal 13 bulan lainnya disebut Idus atau
Ides. Hari pertama tiap bulan, hari pengumuman bulan baru, hari ke-9 dan hari
pertengahan dikenal dengan nama Kalendae, dari inilah diambil istilah kalender.
Berdasarkan pengamatan, perhitungan tahun Romawi Kuno selama ini
mengalami penyimpangan yang sangat jauh dari kedudukan musim. Oleh karena itu,
pada tahun 46 SM. Yulius Caesar (kaisar Romawi) melakukan ketetapan :

2
Sriyatin Shidiq dalam makalah "Tahun Miladiyah dan Hijriyah", disajikan pada Pertemuan
Ilmiah Ahli Hisab Jawa Timur, PTA Jawa Timur, Surabaya: PTA jawa Timur, 5 Pebruari 1996. hlm. 3.

26
1. Menyisipkan 67 hari di antara bulan November dan Desember sehingga tahun ini
(tahun 46 SM) berusia 445 hari.
2. Merubah sistem lunar menjadi sistem Solar, dan menetapkan umur tahun rata-rata
365,25 hari dan awal tahun baru dimulai tanggal 1 Januarius.
3. Menetapkan siklus 4 tahun, yang di dalamnya terdapat 3 tahun pendek (basithah)
umur 365 hari, yaitu tahun ke-1, 2, dan 3 (bulan Februari berumur 28 hari), serta
1 tahun panjang (kabisat) yaitu tahun ke-4 yang berumur 366 hari, dalam tahun ini
Februari berumur 29 hari.
4. Menetapkan bulan Januarius, Martius, Maius, Quintilis, September, dan November
berumur 31 hari, serta bulan Aprilius, Iunius, Sextilis, October dan Desember
berumur 30 hari.
5. Ketentuan tersebut mulai berlaku tahun 45 SM.
Setahun kemudian (tahun 44 SM), untuk mengenang nama “Yulius Caesar”,
orang mengganti nama bulan Quintilis menjadi bulan July dan pada tahun 7 SM. Kaisar
Antonius yang bergelar Augustus mengganti bulan Sixtilis menjadi bulan Agustus.
Yulius Caesar menetapkan umur rata-rata setiap tahun 365,25 hari, sedangkan
peredaran bumi mengelilingi matahari sebenarnya menempuh waktu 365 hari 5 jam
48 menit 46 detik, jadi perjalanan sebenarnya 365,242199074 hari. Jadi ada kelebihan
0,0078009259 hari, sehingga dalam waktu 128 tahun akan terjadi perbedaan 1 hari
atau dalam waktu 400 tahun akan terjadi selisih 3 hari. 3
Berdasarkan saran Aloysius lilius seorang ahli astronomi dan fisika dan
Cristopher Clavius seorang ahli matematika, Kaisar Romawi Paus Gregorius XIII pada
tanggal 4 Oktober 1582 M. melakukan penyempurnaan tahun Yulius dengan
mengumumkan adanya kekeliruan perhitungan yang sudah mencapai kelebihan 10
hari dari perhitungan tahun astronomi. Diumumkan pula bahwa hari setelah hari
Santa Prancis yang jatuh hari Kamis 4 Oktober 1582 M. bukannya hari Jum`at tanggal 5
Oktober 1582 M. melainkan Jum`at tanggal 15 Oktober 1582 M. 4

3
Ibid hlm 4.
4
Abd. Salam,. Ilmu Falak (Hisab Salat, Arah Kiblat dan Kalender Hijriyah), Sidoarjo : Aqaba.
2001, hlm. 71.

27
Disamping itu ditetapkan, bahwa tahun kabisat yang terjadi 4 tahun sekali tidak
berlaku lagi tahun yang tidak habis dibagi 400, seperti tahun 1700, 1800, dan 1900,
tetapi tetap dianggap tahun pendek (basithah), jadi dalam waktu 400 tahun ada 3
tahun ratusan yang basithah. Dengan demikian anggaran baru Gregorius telah
memajukan tanggal sistem Yulius Caesar sebanyak 13 hari, yaitu tanggal 5 oktober
1582 M menjadi tanggal 15 oktober 1582 M (maju 10 hari) dan tahun 1700, 1800, dan
1900 dijadikan tahun pendek (ditambah 3 hari). Ketentuan lain yang ditetapkan oleh
Paus Gregorius XIII adalah menetapkan nama-nama bulan dan umurnya seperti
sekarang ini yaitu:

No Bulan dan Umurnya No Bulan dan Umurnya


1 Januari (31 hari) 7 Juli (31 hari)
2 Februari (28/29 hari) 8 Agustus (31 hari)
3 Maret (31 hari) 9 September (30 hari)
4 April (30 hari) 10 Oktober (31 hari)
5 Mei (31 hari) 11 Nopember (30 hari)
6 Juni (30 hari) 12 Desember (31 hari)

C. Membuat Kalender Masehi


Sebelum membuat kalender Masehi, perlu diketahui tentang ketentuan
umum yang berlaku pada kalender ini, yakni sebagai berikut :
a. 1 tahun (Basithah) Masehi = 365 hari, dan Pebruari = 28 hari, atau 1 tahun (Kabisat)
Masehi = 366 hari, dan Pebruari = 29 hari
b. Tahun Kabisat adalah bilangan tahun yang habis di bagi 4 (misalnya 1996, 2000,
2004), kecuali bilangan abad yang habis dibagi 4 dan tidak habis dibagi 400
(misalnya 1700, 1800, 1900).
c. 1 siklus tahun Masehi = 4 tahun (1461 hari)
d. Koreksi Anggaran Gregorius 13 hari, sejak tahun 1900 sampai 2099. 5
Membuat Kalender Masehi dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Mencari hari dan pasaran untuk awal tahun kalender yang
dibuat, misalnya tanggal 1 Januari 2006 M.

5
Loc. Cit. Muhyiddin, hlm. 107

28
2) Membuat tabel hari dan pasaran untuk masing-masing awal
bulan dalam tahun yang dicari.
3) Menyusun Kalender Masehi secara utuh dengan format yang
dikehedaki.

1. Mencari Hari dan Pasaran Awal tahun


Cara mencari hari dan pasaran 1 Januari suatu tahun yang telah ditentukan, sbb :
 Mencari tahun utuh (tam) dengan cara tahun ybs dikurangi 1 (satu)
 Hitung berapa siklus selama tahun utuh dengan cara tahun utuh dibagi 4
 Hitung berapa tahun kelebihan dari jumlah siklus ybs.
 Hitung berapa hari selama siklus yang ada dengan jumlah siklus x 1461 hari
 Hitung berapa hari selama tahun kelebihan dengan cara jumlah tahun kelebihan
dikalikan ( x ) 365 hari
 Jumlahkan hari-hari tersebut, dan tambahkan 1 hari (1 Januari)
 Kurangi dengan koreksi Gregorius, yakni 13 hari
 Jumlah hari dibagi 7, selebihnya dihitung mulai hari Sabtu :
1 = Sabtu 3 = Senin 5 = Rabu 7 = Jum’at
2 = Ahad 4 = Selasa 6 = Kamis 0 = Jum’at
 Jumlah hari dibagi 5, selebihnya dihitung mulai pasaran Kliwon :
1 = Kliwon 3 = Pahing 5 = Wage
2 = Legi 4 = Pon 0 = Wage

29
 Contoh
1) mencari hari dan pasaran tanggal 1 Januari 2021 M.

 Tahun utuh = 2021 – 1 = 2020 tahun


 2020 tahun / 4 = 505 siklus + 0 tahun
 1 Januari 2021 = 505 siklus + 0 tahun + 0 bulan + 1 hari

 505 siklus = 505 x 1461 hari = 737805 hari


 0 tahun = 0 x 365 hari = 0 hari
 0 bulan = 0 hari
 1 hari = 1 hari +
 Jumlah = 737806 hari
 Koreksi Gregorius 13 hari = 13 hari -
737793 hari

737793 : 7 = 105399, lebih 0 hari = Jumat


737793 : 5 = 147558, lebih 3 hari = Pahing

Jadi tanggal 1 Januari 2021 M. bertepatan dengan hari Jumat Pahing

2. Membuat Tabel Hari dan Pasaran Awal Bulan pada 2021


Setelah hari dan pasaran pada tanggal 1 Januari suatu tahun sudah
diketahui, misalnya 1 Januari 2021, yakni bertepatan hari Jumat Pahing, maka untuk
menentukan hari dan pasaran tanggal 1 bulan-bulan berikutnya dapat digunakan
“Jadwal Hari dan Pasaran Tahun Masehi” di bawah ini, tetapi harus diketahui tahun
yang dikehendaki itu kabisat (panjang) ataukah tahun basithah (pendek). 6
Kaidah-kaidah penentuan hari dan pasaran ditulis dengan memakai angka
jumali. Adapun yang dimaksud dengan angka jumali adalah bilangan angka yang
menggunakan huruf-huruf Arab, sebagai berikut :

‫ضظَ ٌغ‬
َ ‫ش َتثَ َخ ٌذ‬
ٌ ‫ص َقَر‬
ٌ ‫ك لَ َم ٌن * َس َع َف‬
ٌ َ‫اَجَبَ ٌد َه َوٌز َحطَي‬
Huruf-huruf abjadiyah di atas menunjukkan bilangan angka sebagai berikut :

6
Ibid, hlm.109

30
Tabel 4
Daftar Angka Jumali

1 2 3 4 5 6 7 8 9
‫ا‬ ‫ب‬ ‫ج‬ ‫د‬ ‫هـ‬ ‫و‬ ‫ز‬ ‫ح‬ ‫ط‬
0 ‫ي‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫س‬ ‫ع‬ ‫ف‬ ‫ص‬
00 ‫ق‬ ‫ر‬ ‫ش‬ ‫ت‬ ‫ث‬ ‫خ‬ ‫ذ‬ ‫ض‬ ‫ظ‬
000 ‫غ‬ ‫بغ‬ ‫جغ‬ ‫دغ‬ ‫هغ‬ ‫وغ‬ ‫زغ‬ ‫حغ‬ ‫طغ‬

Adapun kaidah untuk awal masing-masing bulan dalam Tahun Masehi


dirumuskan dalam syair, sebagai berikut : 7

1. Tahun Basithah :

‫* افريل زا ويم اب جوين هب‬ ‫جنا ا ا فيرب دب مارت د ه‬


‫* اكتو اد نومف ده دسمي وه‬ ‫جويل زب اغوس جج سفمت ود‬
2. Tahun Kabisat :

‫* افريل اب ويم جب جوين وج‬ ‫جنا ا ا فيرب دب مارت ها‬


‫* اكتو به نومف ها دسمي زا‬ ‫جويل اج اغوس دد سفمت زه‬

Berdasarkan rumus Angka Jumali tersebut di atas, kaidah untuk tahun


basithah dan kabisath yang terdapat pada titian syair tersebut di atas, dapat
diperoleh susunan jadwal hari dan pasaran sebagai berikut :

7
Muhammad Ma’shum bin Ali, Badi’atul Mitsal, Surabaya : Maktabah Said bin Nashir
Nabhan, tt. hlm. 10

31
Tabel 5
Jadwal Hari dan Pasaran Tahun Masehi

Basithah Kabisat
No Bulan
Hr Ps Hr Ps
1 Januari 1 1 1 1
2 Pebruari 4 2 4 2
3 Maret 4 5 5 1
4 April 7 1 1 2
5 Mei 2 1 3 2
6 Juni 5 2 6 3
7 Juli 7 2 1 3
8 Agustus 3 3 4 4
9 September 6 4 7 5
10 Oktober 1 4 2 5
11 Nopember 4 5 5 1
12 Desember 6 5 7 1

Hari dan Pasaran apa saja pada tanggal 1 Januari tahun berapapun
nilainya adalah 1 (satu), sedangkan hari dan pasaran awal bulan-bulan berikutnya
diurutkan hari dan pasaran yang ke berapa dari tanggal 1 Januari, sesuai dengan
angka pada Jadwal (Hr dan Ps) di atas, misalnya untuk kalender 2006, sebagai
berikut :
Kalender Tahun 2021 M.
(Untuk Tahun Basithah)

No Tanggal Hari Pasaran


1 1 Januari 1 Jumat 1 Pahing
2 1 Pebruari 4 Senin 2 Pon
3 1 Maret 4 Senin 5 Legi
4 1 April 7 Kamis 1 Pahing
5 1 Mei 2 Sabtu 1 Pahing
6 1 Juni 5 Selasa 2 Pon
7 1 Juli 7 Kamis 2 Pon
8 1 Agustus 3 Ahad 3 Wage
9 1 September 6 Rabu 4 Kliwon
10 1 Oktober 1 Jumat 4 Kliwon
11 1 Nopember 4 Senin 5 Legi
12 1 Desember 6 Rabu 5 Legi

32
3. Membuat dan Menyusun Kalender
Selanjutnya, dengan menggunakan tabel kalender Masehi di atas,
kemudian membuat kalender Masehi secara utuh mulai tanggal 1 Januari sampai
dengan tanggal 31 Desember, dengan format kalender yang dikehendaki, misalnya
Kalender 2021 :
KALENDER MASEHI TAHUN 2021 M.

JANUARI .M 2021 ‫جنواري‬

SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT


1
Pahing
2
3 4 5 6 7 8
pon

9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22

23 24 25 26 27 28 29

31
30
Pahing

Demikian seterusnya untuk bulan-bulan berikutnya sesuai dengan tabel


hari dan pasaran awal bulan tahun 2006.
Sebagai bahan kelengkapan agar pembuatan dan penyusunan Kalender
Masehi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, perlu dibuat daftar umur dan
jumlah hari untuk bulan-bulan tahun Masehi sbb :

Tabel 7
Daftar Umur dan Jumlah Hari Bulan-Bulan
Dalam Tahun Masehi

Th. Basithah Th. Kabisat


NO BULAN MASEHI
Umur Jml Umur Jml
1 Januari 31 31 31 31

33
2 Pebruari 28 59 29 60
3 Maret 31 90 31 91
4 April 30 120 30 121
5 Mei 31 151 31 152
6 Juni 30 181 30 182
7 Juli 31 212 31 213
8 Agustus 31 243 31 244
9 September 30 273 30 274
10 Oktober 31 304 31 305
11 Nopember 30 334 30 335
12 Desember 31 365 31 366

D. Tahun Hijriyah
Tahun Hijriyah ditetapkan pada tahun 17 Hijriyah, yakni zaman Khalifah Umar
bin Khathab (634-644 M.) berlansung 2,5 tahun. Kholifah Umar bin Khathab ra
memanggil beberapa sahabat guna membahas persoalan dokumen tanpa tahun, dan
menetapkan anggaran penentuan tarikh.8 Para sahabat sepakat menggunakan
peristiwa hijrah Rasulullah SAW dari kota Makkah ke kota Madinah, yang terjadi pada
tahun 622 M. Sebagai awal tahun Islam. Hijrah Rasulullah saw terjadi pada 2 Rabi’ul
Awal / 14 September 622 M.
Berdasarkan perhitungan astronomi (hisab) tinggi hilal (irtifa` a-hilal) pada
hari Rabu tanggal 14 Juli 622 M. mencapai 5º 57’, maka para ahli hisab menetapkan
tanggal 1 Muharram permulaan tahun ini jatuh hari Kamis tanggal 15 Juli 622 M.
Sedangkan sebagian ahli rukyat menyatakan hilal setinggi itu belum imkanur-rukyah,
karena itu mereka berpendapat tanggal 1 Muharam permulaan tahun Hijriah jatuh hari
Jum`at tanggal 16 Juli 622 M.
Kalender Hijriyah mengikuti sistem peredaran bulan (lunar kalender) dengan
berpijak pada periode bulan sinodis (ijma’i), yaitu waktu antara dua ijtima’ yang
lamanya 29 hari 12 jam 44 menit 2,5 detik atau 29,531 hari. Selanjutnya umur bulan-
bulan Qamariyah secara urfiyah dilakukan pembulatan 30 hari dan 29 hari. Hal ini
sesuai dengan hadis, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari sahabat Abdullah bin
Umar ra bahwa Rasulullah saw bersabda :

8
Loc. Cit. Ichtiyanto, hlm. 42.

34
َّ ‫ُأ َّم ٌة ُأ ِّميَّ ٌة اَل نَ ْك ُت ُب َواَل حَن ْ ُس ُب‬
‫الشه ُْر َه َك َذا َو َه َك َذا يَعْيِن َم َّر ًة ِت ْس َع ًة َو ِعرْش ِ َين َو َم َّر ًة‬ ‫اَّن‬
‫ِإ‬
‫ِث َني‬ ‫ثَاَل‬
"Sesungguhnya umat ini adalah umat yang yang ummiyah, yang tidak pandai menulis
dan menghitung, bulan itu seperti ini, seperti ini, yakni umur bulan itu kadang-kadang
29 hari dan kadang-kadang 30 hari" (HR. Bukhari).

Nama-nama bulan Qomariyah serta umurnya secara urfiyah dalam kalender


Hijriah sebagai berikut :

NO BULAN DAN UMURNYA NO BULAN DAN UMURNYA


1 Muharram (30 hari) 7. Rajab (30 hari)
2 Shafar (29 hari) 8. Sya’ban (29 hari)
3 Rabi’ul Awwal (30 hari) 9. Ramadhan (30 hari)
4 Rabi’ul Akhir (29 hari) 10. Syawal (29 hari)
5 Jumadil Awwal (30 hari) 11. Dzul-Qa’dah (30 hari)
6 Jumadil Akhir (29 hari) 12. Dzul-Hijjah (29 hari)

Perhitungan kalender Hijriyah urfiyah tersebut di atas, menunjukkan 1 tahun


Hijriyah berumur 354 hari. Padahal 1 tahun hakiki adalah 12 x 29.531 hari sama
dengan 354 hari 8 jam 48.5 detik atau 354,37 hari. Hal ini berarti masih terdapat sisa
waktu 8 jam 48.5 menit atau 0,37 hari (11/30 hari) yang belum diperhitungkan. Oleh
karena itu, perlu diadakan penyisipan / penambahan 11 hari dalam 30 tahun, yaitu
dalam siklus 30 tahun Hijriyah terdapat 19 tahun biasa /basithah yang berumur 354
hari dan terdapat 11 tahun panjang / kabisat yang berumur 355 hari. Penambahan 1
hari pada tahun kabisat diberikan pada bulan Dzulhijjah sehingga umurnya 30 hari.
Satu siklus terdiri dari (19 x 354) + (11 x 355) hari = 10.631 hari. Guna mendapatkan
kesebelas tahun kabisat dalam tiga puluh tahunan, dibuatlah titian syair sebagai
berikut : 9

‫ف ْالَخِلْيُل كفَ َُّه يِد َانَُه َعْن كُلِّ خٍَّل حبُ ُُّه فََصاَنُه‬
َّ ‫َك‬
9
Ibid hlm. 43

35
"Kekasih yang sejati itu menjaga dan memelihara agamanya, bukan yang senantiasa
menjaga (selalu memenuhi) kesenangannya"

Syair tersebut terdiri dari 30 huruf, huruf yang bertitik adalah tahun kabisath
(tahun panjang) sedangkan huruf yang tidak bertitik adalah tahun basithah (pendek).
Kesebelas tahun kabisat itu adalah tahun ke 2, 5, 7, 10, 13, 15, 18, 21, 24, 26, dan 29
dalam 30 tahun Hijriyah. Mencari tahun kabisat dapat dilakukan dengan cara ; tahun
yang dicari dibagi 30, kemudian sisanya diperhitungkan apakah termasuk tahun kabisat
atau tidak. Contoh apakah Tahun 1421 H kabisat ? 1421 / 30 = 47 daur (siklus) sisa 11
tahun. Berdasarkan daftar tahun kabisat, tahun ke-11 tidak termasuk tahun kabisat,
maka tahun 1421 H. tidak termasuk tahun kabisat dalam tahun Hijriyah, Dzulhijjah
1421 H tetap berumur 29 hari. Apakah tahun 1445, tahun kabisat ? = 48 Siklus lebih
5 tahun

E. Membuat Kalender Hijriyah


Sebelum membuat kalender Hijriyah, perlu diketahui ketentuan umum yang
berlaku pada kalender ini, yakni sebagai berikut :
a. 1 tahun Basithah Hijriyah = 354 hari, Dzulhijjah = 29 hari, sedangkan 1
tahun Kabisat Hijriyah = 355 hari, Dzulhijjah = 30 hari
b. Tahun Kabisat jatuh pada tahun ke 2, 5, 7, 10, 13, 15, 18, 21, 24, 26 dan 29
c. 1 siklus / daur Tahun Hijriyah = 30 tahun = 10631 hari
Membuat Kalender Hijriyah dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mencari hari dan pasaran untuk awal tahun kalender yang dibuat, misalnya
tanggal 1 Muharram 1440 H.
2. Membuat tabel hari dan pasaran untuk masing-masing awal bulan dalam tahun
1440 H.
3. Menyusun Kalender Hijriyah 1440 H. secara utuh dengan format yang dikehedaki.

36
1. Mencari Hari dan Pasaran Awal tahun
Menghitung hari dan pasaran tanggal 1 Muharram 1440 tahun hijriyah
dapat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
 Menentukan tahun yang akan dihitung
 Mencari tahun utuh (tam), dengan cara tahun 1440 dikurangi satu.
 Hitung berapa siklus selama tahun utuh, dan berapa tahun kelebihan dari
jumlah siklus tsb.
 Hitung berapa hari selama siklus; jumlah siklus dikalikan 10631 hari.
 Hitung berapa hari selama tahun kelebihan
 Jumlahkan hari-hari tsb dan tambahkan 1 hari (tanggal 1 Muharram)
 Jumlah hari dibagi 7, sisanya dihitung mulai Jum’at, yakni :
1 = Jum’at 3 = Ahad 5 = Selasa 7 = Kamis
2 = Sabtu 4 = Senin 6 = Rabu 0 = Kamis
 Jumlah hari dibagi 5, sisanya dihitung mulai pasaran Legi, atau :
1 = Legi 3 = Pon 5 = Kliwon
2 = Pahing 4 = Wage 0 = Kliwon

 Contoh cara mencari hari dan pasaran tanggal 1 Muharram 1440 H.


 Tahun utuh = 1440 – 1 = 1439 tahun
 1439 / 30 = 47 siklus + 29 tahun

 1 Muharam 1440 = 47 siklus + 29 tahun + 0 bulan + 1 hari

 47 siklus = 47 x 10631 hari = 499657 hari


 29 tahun = 29 x 354 hari + 11 hari = 10277 hari
 0 Bulan = 0 hari
 1 hari = 1 hari
 Jumlah = 509935 hari
 509935 : 7 = 72847 sisa 6 hari = Rabu
 509935 : 5 = 101987 sisa 0 hari = Kliwon
Jadi tanggal 1 Muharram 1440 H. bertepatan hari Rabu Kliwon

37
2. Membuat Tabel Hari dan Pasaran Awal Bulan
Setelah hari dan pasaran untuk tanggal 1 Muharram suatu tahun hijriyah
diketahui, misalnya 1 Muharram 1440 H. bertepatan hari Ahad Wage, untuk
menentukan hari dan pasaran tanggal 1 bulan-bulan hijriyah berikutnya dengan
kaidah sebagaimana ungkapan syair, berikut ini : 10

‫ا ا حمرمك جئ لصفر * ده ربيع أول وه آخر‬


‫زد أول اجلـامد بد للثاىن * جج لرجب جه الشعبان‬
‫وب لرمضان ا ب شوال * اب قعدة دا جحة فنالوا‬

Berdasarkan syair kaidah kalender hijriyah tersebut, dapat disusun jadwal


hari dan pasarannya sebagai berikut :
Tabel 8
Jadwal Hari dan Pasaran dalam Tahun Hijriyah

No Bulan Hari Pasaran


1 Muharram 1 1
2 Shafar 3 1
3 Rabi'ul Awwal 4 5
4 Rabi'ul Akhir 6 5
5 Jumadal Ula 7 4
6 Jumadal Akhirah 2 4
7 Rajab 3 3
8 Sya'ban 5 3
9 Ramadhan 6 2
10 Syawal 1 2
11 Dzulqa'dah 2 1
12 Dzulhijjah 4 1

Hari dan Pasaran apa saja pada tanggal 1 Muharam tahun berapapun
nilainya adalah 1 (satu), sedangkan hari dan pasaran awal bulan-bulan berikutnya
diurutkan hari dan pasaran yang ke berapa dari tanggal 1 Muharam, sesuai dengan

10
Loc. Cit. M. Maksum bin Ali, hlm. 8

38
angka pada Jadwal (Hr dan Ps) di atas, misalnya untuk kalender Tahun 1441 H.,
sebagai berikut :

39
Tabel 9
Kalender Tahun 1440 H.

No Tanggal Hari Pasaran


1 1 Muharram 1 Rabu 1 Kliwon
2 1 Shafar 3 Jumat 1 Kliwon
3 1 Rabi'ul Awwal 4 Sabtu 5 Wage
4 1 Rabi'ul Akhir 6 Senin 5 Wage
5 1 Jumadal Ula 7 Selasa 4 Pon
6 1 Jumadal Akhirah 2 Kamis 4 Pon
7 1 Rajab 3 Jumat 3 Pahing
8 1 Sya'ban 5 Ahad 3 Pahing
9 1 Ramadhan 6 Senin 2 Legi
10 1 Syawal 1 Rabu 2 Legi
11 1 Dzulqa'dah 2 Kamis 1 Kliwon
12 1 Dzulhijjah 4 Sabtu 1 Kliwon

4. Membuat dan Menyusun Kalender


Berdasarkan tabel hari dan pasaran awal bulan di atas, Kalender Hijriyah
Tahun 1441 disusun secara utuh, mulai tanggal 1 Muharram sampai dengan
tanggal 29 Dzulhijjah, dengan format kalender yang dikehendaki, misalnya
membuat Kalender tahun 1441 H:

KALENDER HIJRIYAH 1441 H.

MUHARRAM H 1440 ‫محرم‬


AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1
2 3 4
Kliwon
5 6 7 8 9 10 11

12 13 14 15 16 17 18

19 20 21 22 23 24 25
30
26 27 28 29
Wage

40
Agar pembuatan dan penyusunan kalender hijriyah dapat dilakukan
dengan cepat dan mudah, maka perlu dibuat daftar umur dan jumlah hari secara
urfiyah untuk bulan-bulan pada tahun hijriyah, sebagai berikut :
Tabel 10
Daftar Umur dan Jumlah Hari Bulan-Bulan
Dalam Tahun Hijriyah

No Bulan Hijriyah Umur Jumlah Hari


1 Muharram 30 30
2 Shafar 29 59
3 Rabi'ul Awwal 30 89
4 Rabi'ul Akhir 29 118
5 Jumadal Ula 30 148
6 Jumadal Akhirah 29 177
7 Rajab 30 207
8 Sya'ban 29 236
9 Ramadhan 30 266
10 Syawal 29 295
11 Dzulqa'dah 30 325
12 Dzulhijjah 29/30 354/355

F. Perbandingan Tarikh
Perbandingan Tarikh atau konversi kalender dikenal juga dengan istilah
Tahwilus Sanah adalah cara untuk mengetahui persamaan tanggal dari suatu
penanggalan dengan penanggalan lainnya, misalnya :
1. Konversi Tahun Masehi ke Tahun Hijriyah
Cara melakukan konversi tahun Masehi ke dalam tahun Hijriyah sbb :
 Tanggal, bulan, tahun Masehi dijadikan bilangan hari dengan
prosedur :
1) Jumlah bulan dan tahun utuh (tam) dikurangi satu (-1).
2) Tahun utuh dibagi 4, kemudian hasilnya dikalikan ( x ) 1461, jika terdapat
sisa hasil pembagian, sisa tersebut dikalikan ( x ) 365 hari.
3) Bilangan bulan dan tanggal dijadikan bilangan hari sesuai dengan umur
bulan Masehi.

41
 Jumlah hari keseluruhan dikurangi (-) selisih tahun Masehi
dengan tahun Hijriyanh yaitu 227016 hari dan anggaran Gregrorius XIII yaitu 13
hari.
 Hasil pengurangan dirubah menjadi tanggal, bulan dan tahun
Hijriyah, caranya :
1) Jumlah hari keseluruhan dibagi ( : ) 10631, kemudian dari hasil pembagian
tersebut, bilangan yang utuh dikalikan ( x ) 30, untuk mendapatkan jumlah
tahun dalam siklus tahun Hijriyah yang telah berlangsung, sedangkan jika
terdapat sisa hari dibagi ( / ) 354 dan dikurangi ( - ) jumlah tahun kabisat
yang terdapat pada sisa tahun.
2) Jumlah hari sisa hasil pembagian 354 dijadikan bulan dan tanggal, dengan
melihat daftar umur bulan dalam tahun Hijriyah.
 Mencari hari dan pasaran dalam tahun Hijriyah dengan cara sebagai berikut :
1) Jumlah hari dibagi ( / ) tujuh, selebihnya dihitung mulai hari Jum’at,
yakni :
1 = Jum’at 3 = Ahad 5 = Selasa 7 = Kamis
2 = Sabtu 4 = Senin 6 = Rabu 0 = Kamis
2) Jumlah hari keseluruahan dibagi ( / ) (lima), sisanya dihitung mulai Legi :
1 = Legi 3 = Pon 5 = Kliwon
2 = Pahing 4 = Wage 0 = Kliwon

42
Contoh Konversi Masehi ke Hijriyah untuk
Tanggal 2 April 2019 M = 2 – 4 – 2019 M.
Bertepatan tanggal berapa Hijriahnya ?

 Tahun utuh = 2019 - 1 = 2018 tahun


 Bulan utuh =4–1 = 3 bulan

 2018 th / 4 = 504 siklus + 2 tahun

 2 April 2019 M = 504 siklus + 2 tahun + 3 bulan + 2 hari

 504 siklus = 504 x 1461 hari = 736344 hari


 2 tahun = 2 x 365 hari = 730 hari
 3 bulan = 31 + 28 + 31 = 90 hari
 2 hari = 2 hari +
 Jumlah = 737166 hari
 Koreksi Gregorius = 10 + 3 hari = 13 hari -
737153 hari
 Selisih Masehi – Hijriyah = 227016 hari -
 Jumlah = 510137 hari

 510137 : 10631 = 47 siklus + 10480 hari


 47 siklus x 30 tahun = 1410 tahun
 10480 hari / 354 = 29 tahun + ( 214 hari – 11 ) = 203 hari
 203 hari = 0 tahun + 6 bulan + 26 hari
1439 tahun + 6 bulan + 26 hari

1439 tahun, 6 bulan, 26 hari = dibaca tanggal 26 Rajab 1440 H

510137 / 7 = 72876, lebih 5 hari = Selasa (dihitunng mulai Jum’at)


510137 / 5 = 102027, lebih 2 hari = Pahing (dihitung mulai Legi)

Jadi tanggal 2 April 2019 M. jatuh pada hari Selasa Pahing bertepatan dengan
tanggal 26 Rajab 1440 H.

43
2. Konversi Tahun Hijriyah ke Tahun Masehi.
Konversi tahun Masehi ke dalam tahun Hijriyah dapat dilakukan sbb :
 Tanggal, bulan, tahun Hijriyah dijadikan bilangan hari dengan prosedur :
1) Cari bulan dan tahun utuh (tam) dengan cara masing-masing tersebut
dikurangi satu
2) Tahun utuh dibagi ( : ) 30, kemudian hasilnya dikalikan ( x ) 10631, jika
terdapat sisa hasil pembagian, sisa dikalikan ( x ) 354 hari, dan
menambahkan jumlah tahun kabisat dalam sisa tahun tersebut.
3) Bilangan bulan dan tanggal dijadikan bilangan hari dengan umur bulan
Hijriyah.
 Jumlah hari keseluruhan, ditambah (+) selisih tahun Masehi dengan tahun
Hijriyah = 227016 hari dan anggaran Gregrorius XIII = 13 hari.
 Hasil penambahan (poin b), kemudian dirubah menjadi tanggal, bulan dan
tahun Masehi dengan cara :
1) Jumlah hari keseluruhan dibagi ( / ) 1461, kemudian dari hasil pembagian
tersebut, bilangan yang utuh dikalikan ( x ) 4, untuk mendapatkan jumlah
tahun dalam daur tahun Masehi yang telah berlangsung, sedangkan jika
terdapat sisa hari dibagi ( / ) 365.
2) Sisa hasil pembagian 365 hari dijadikan bulan dan tanggal, dengan melihat
daftar umur bulan dalam tahun Masehi.
 Mencari hari dan pasaran dalam tahun Masehi dilakukan dengan cara :
1) Jumlah hari sebelum ditambah koreksi Gregorius 13 hari, dibagi ( / ) 7
(tujuh), selebihnya dihitung mulai hari Sabtu, yakni :
1 = Sabtu 3 = Senin 5 = Rabu 7 = Jum’at
2 = Ahad 4 = Selasa 6 = Kamis 0 = Jum’at
2) Jumlah hari tersebut kemudian dibagi ( / ) 5 (lima), selebihnya dihitung mulai
pasaran Kliwon, yakni :
1 = Kliwon 3 = Pahing 5 = Wage
2 = Legi 4 = Pon 0 = Wage

44
 Konversi Hijriyah ke Masehi untuk 24 Rajab 1440 H. Berapa masehinya ?

Tanggal 24 Rajab 1440 bertepatan denga tanggal berapa Masehinya ?


 Tahun utuh = 1440 -1 = 1439 tahun
 Rajab = bulan ke 7 = 7-1 = 6 bulan

 1439 / 30 = 47 siklus + 29 tahun

 24 Rajab 1440 H. = 47 siklus + 29 tahun + 6 bulan + 24 hari

 47 siklus = 47 x 10631 = 499657 hari


 29 tahun = 29 x 354 + 11 (11 kabisat) = 10277 hari
 6 bulan = ( 3 x 30 ) + ( 3 x 29 ) = 177 hari
 24 hari = 24 hari +
510135 hari
 Selisih Hijriyah dan Masehi = 227016 hari +
Jumlah 737151 hari
 Anggaran Gregrorius XIII = 13 hari +
Jumlah 737164 hari

 737164 / 1461 = 504 daur + 820 hari


 504 daur = 504 x 4 tahun = 2016 tahun
 820 hari = 820 / 365 hari = 2 tahun + 90 hari
 90 hari = 0 tahun + 2 bulan + 31 hari
Jumlah = 2018 tahun + 2 bulan + 31 hari

2018 tahun 3 bulan 0,0593 hari dibaca tanggal 1 April 2019


737151 / 7 = 105307, lebih 2 hari = Ahad (dihitung mulai Sabtu)
737151 / 5 = 147430, lebih 1 hari = Kliwon (dihitung mulai Kliwon)
Jadi tanggal 22 Dzulhijjah 1428 H. jatuh pada hari Selasa Pon bertepatan
dengan tanggal 1 Januari 2008 M.

45
 Contoh
2) mencari hari dan pasaran tanggal 1 Januari 2021 M.

 Tahun utuh = 2021 – 1 = 2020 tahun


 2020 tahun / 4 = 505 siklus + 0 tahun
 1 Januari 2021 = 505 siklus + 0 tahun + 0 bulan + 1 hari

 505 siklus = 505 x 1461 hari = 737805 hari


 0 tahun = 0 x 365 hari = 0 hari
 0 bulan = 0 hari
 1 hari = 1 hari +
 Jumlah = 737806 hari
 Koreksi Gregorius 13 hari = 13 hari -
737793 hari

737793 : 7 = 105399, lebih 0 hari = Jumat


737793 : 5 = 147558, lebih 3 hari = Pahing

Jadi tanggal 1 Januari 2021 M. bertepatan dengan hari Jumat Pahing

3. Membuat Tabel Hari dan Pasaran Awal Bulan pada 2021


Setelah hari dan pasaran pada tanggal 1 Januari suatu tahun sudah
diketahui, misalnya 1 Januari 2021, yakni bertepatan hari Jumat Pahing, maka untuk
menentukan hari dan pasaran tanggal 1 bulan-bulan berikutnya dapat digunakan
“Jadwal Hari dan Pasaran Tahun Masehi” di bawah ini, tetapi harus diketahui tahun
yang dikehendaki itu kabisat (panjang) ataukah tahun basithah (pendek). 11
Kaidah-kaidah penentuan hari dan pasaran ditulis dengan memakai angka
jumali. Adapun yang dimaksud dengan angka jumali adalah bilangan angka yang
menggunakan huruf-huruf Arab, sebagai berikut :

‫ضظَ ٌغ‬
َ ‫ش َتثَ َخ ٌذ‬
ٌ ‫ص َقَر‬
ٌ ‫ك لَ َم ٌن * َس َع َف‬
ٌ َ‫اَجَبَ ٌد َه َوٌز َحطَي‬
Huruf-huruf abjadiyah di atas menunjukkan bilangan angka sebagai berikut :

11
Ibid, hlm.109

46
Tabel 4
Daftar Angka Jumali

1 2 3 4 5 6 7 8 9
‫ا‬ ‫ب‬ ‫ج‬ ‫د‬ ‫هـ‬ ‫و‬ ‫ز‬ ‫ح‬ ‫ط‬
0 ‫ي‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫س‬ ‫ع‬ ‫ف‬ ‫ص‬
00 ‫ق‬ ‫ر‬ ‫ش‬ ‫ت‬ ‫ث‬ ‫خ‬ ‫ذ‬ ‫ض‬ ‫ظ‬
000 ‫غ‬ ‫بغ‬ ‫جغ‬ ‫دغ‬ ‫هغ‬ ‫وغ‬ ‫زغ‬ ‫حغ‬ ‫طغ‬

Adapun kaidah untuk awal masing-masing bulan dalam Tahun Masehi


dirumuskan dalam syair, sebagai berikut : 12

5. Tahun Basithah :

‫* افريل زا ويم اب جوين هب‬ ‫جنا ا ا فيرب دب مارت د ه‬


‫* اكتو اد نومف ده دسمي وه‬ ‫جويل زب اغوس جج سفمت ود‬
6. Tahun Kabisat :

‫* افريل اب ويم جب جوين وج‬ ‫جنا ا ا فيرب دب مارت ها‬


‫* اكتو به نومف ها دسمي زا‬ ‫جويل اج اغوس دد سفمت زه‬

Berdasarkan rumus Angka Jumali tersebut di atas, kaidah untuk tahun


basithah dan kabisath yang terdapat pada titian syair tersebut di atas, dapat
diperoleh susunan jadwal hari dan pasaran sebagai berikut :

12
Muhammad Ma’shum bin Ali, Badi’atul Mitsal, Surabaya : Maktabah Said bin Nashir
Nabhan, tt. hlm. 10

47
Tabel 5
Jadwal Hari dan Pasaran Tahun Masehi

Basithah Kabisat
No Bulan
Hr Ps Hr Ps
1 Januari 1 1 1 1
2 Pebruari 4 2 4 2
3 Maret 4 5 5 1
4 April 7 1 1 2
5 Mei 2 1 3 2
6 Juni 5 2 6 3
7 Juli 7 2 1 3
8 Agustus 3 3 4 4
9 September 6 4 7 5
10 Oktober 1 4 2 5
11 Nopember 4 5 5 1
12 Desember 6 5 7 1

Hari dan Pasaran apa saja pada tanggal 1 Januari tahun berapapun
nilainya adalah 1 (satu), sedangkan hari dan pasaran awal bulan-bulan berikutnya
diurutkan hari dan pasaran yang ke berapa dari tanggal 1 Januari, sesuai dengan
angka pada Jadwal (Hr dan Ps) di atas, misalnya untuk kalender 2006, sebagai
berikut :
Kalender Tahun 2021 M.
(Untuk Tahun Basithah)

No Tanggal Hari Pasaran


1 1 Januari 1 Jumat 1 Pahing
2 1 Pebruari 4 Senin 2 Pon
3 1 Maret 4 Senin 5 Legi
4 1 April 7 Kamis 1 Pahing
5 1 Mei 2 Sabtu 1 Pahing
6 1 Juni 5 Selasa 2 Pon
7 1 Juli 7 Kamis 2 Pon
8 1 Agustus 3 Ahad 3 Wage
9 1 September 6 Rabu 4 Kliwon
10 1 Oktober 1 Jumat 4 Kliwon
11 1 Nopember 4 Senin 5 Legi
12 1 Desember 6 Rabu 5 Legi

48
7. Membuat dan Menyusun Kalender
Selanjutnya, dengan menggunakan tabel kalender Masehi di atas,
kemudian membuat kalender Masehi secara utuh mulai tanggal 1 Januari sampai
dengan tanggal 31 Desember, dengan format kalender yang dikehendaki, misalnya
Kalender 2021 :
KALENDER MASEHI TAHUN 2021 M.

JANUARI .M 2021 ‫جنواري‬

SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT


1
Pahing
2
3 4 5 6 7 8
pon

9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22

23 24 25 26 27 28 29

31
30
Pahing

Demikian seterusnya untuk bulan-bulan berikutnya sesuai dengan tabel


hari dan pasaran awal bulan tahun 2006.
Sebagai bahan kelengkapan agar pembuatan dan penyusunan Kalender
Masehi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, perlu dibuat daftar umur dan
jumlah hari untuk bulan-bulan tahun Masehi sbb :

Tabel 7
Daftar Umur dan Jumlah Hari Bulan-Bulan
Dalam Tahun Masehi

Th. Basithah Th. Kabisat


NO BULAN MASEHI
Umur Jml Umur Jml
1 Januari 31 31 31 31

49
2 Pebruari 28 59 29 60
3 Maret 31 90 31 91
4 April 30 120 30 121
5 Mei 31 151 31 152
6 Juni 30 181 30 182
7 Juli 31 212 31 213
8 Agustus 31 243 31 244
9 September 30 273 30 274
10 Oktober 31 304 31 305
11 Nopember 30 334 30 335
12 Desember 31 365 31 366

D. Tahun Hijriyah
Tahun Hijriyah ditetapkan pada tahun 17 Hijriyah, yakni zaman Khalifah Umar
bin Khathab (634-644 M.) berlansung 2,5 tahun. Kholifah Umar bin Khathab ra
memanggil beberapa sahabat guna membahas persoalan dokumen tanpa tahun, dan
menetapkan anggaran penentuan tarikh.13 Para sahabat sepakat menggunakan
peristiwa hijrah Rasulullah SAW dari kota Makkah ke kota Madinah, yang terjadi pada
tahun 622 M. Sebagai awal tahun Islam. Hijrah Rasulullah saw terjadi pada 2 Rabi’ul
Awal / 14 September 622 M.
Berdasarkan perhitungan astronomi (hisab) tinggi hilal (irtifa` a-hilal) pada
hari Rabu tanggal 14 Juli 622 M. mencapai 5º 57’, maka para ahli hisab menetapkan
tanggal 1 Muharram permulaan tahun ini jatuh hari Kamis tanggal 15 Juli 622 M.
Sedangkan sebagian ahli rukyat menyatakan hilal setinggi itu belum imkanur-rukyah,
karena itu mereka berpendapat tanggal 1 Muharam permulaan tahun Hijriah jatuh hari
Jum`at tanggal 16 Juli 622 M.
Kalender Hijriyah mengikuti sistem peredaran bulan (lunar kalender) dengan
berpijak pada periode bulan sinodis (ijma’i), yaitu waktu antara dua ijtima’ yang
lamanya 29 hari 12 jam 44 menit 2,5 detik atau 29,531 hari. Selanjutnya umur bulan-
bulan Qamariyah secara urfiyah dilakukan pembulatan 30 hari dan 29 hari. Hal ini
sesuai dengan hadis, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari sahabat Abdullah bin
Umar ra bahwa Rasulullah saw bersabda :

13
Loc. Cit. Ichtiyanto, hlm. 42.

50
َّ ‫ُأ َّم ٌة ُأ ِّميَّ ٌة اَل نَ ْك ُت ُب َواَل حَن ْ ُس ُب‬
‫الشه ُْر َه َك َذا َو َه َك َذا يَعْيِن َم َّر ًة ِت ْس َع ًة َو ِعرْش ِ َين َو َم َّر ًة‬ ‫اَّن‬
‫ِإ‬
‫ِث َني‬ ‫ثَاَل‬
"Sesungguhnya umat ini adalah umat yang yang ummiyah, yang tidak pandai menulis
dan menghitung, bulan itu seperti ini, seperti ini, yakni umur bulan itu kadang-kadang
29 hari dan kadang-kadang 30 hari" (HR. Bukhari).

Nama-nama bulan Qomariyah serta umurnya secara urfiyah dalam kalender


Hijriah sebagai berikut :

NO BULAN DAN UMURNYA NO BULAN DAN UMURNYA


1 Muharram (30 hari) 7. Rajab (30 hari)
2 Shafar (29 hari) 8. Sya’ban (29 hari)
3 Rabi’ul Awwal (30 hari) 9. Ramadhan (30 hari)
4 Rabi’ul Akhir (29 hari) 10. Syawal (29 hari)
5 Jumadil Awwal (30 hari) 11. Dzul-Qa’dah (30 hari)
6 Jumadil Akhir (29 hari) 12. Dzul-Hijjah (29 hari)

Perhitungan kalender Hijriyah urfiyah tersebut di atas, menunjukkan 1 tahun


Hijriyah berumur 354 hari. Padahal 1 tahun hakiki adalah 12 x 29.531 hari sama
dengan 354 hari 8 jam 48.5 detik atau 354,37 hari. Hal ini berarti masih terdapat sisa
waktu 8 jam 48.5 menit atau 0,37 hari (11/30 hari) yang belum diperhitungkan. Oleh
karena itu, perlu diadakan penyisipan / penambahan 11 hari dalam 30 tahun, yaitu
dalam siklus 30 tahun Hijriyah terdapat 19 tahun biasa /basithah yang berumur 354
hari dan terdapat 11 tahun panjang / kabisat yang berumur 355 hari. Penambahan 1
hari pada tahun kabisat diberikan pada bulan Dzulhijjah sehingga umurnya 30 hari.
Satu siklus terdiri dari (19 x 354) + (11 x 355) hari = 10.631 hari. Guna mendapatkan
kesebelas tahun kabisat dalam tiga puluh tahunan, dibuatlah titian syair sebagai
berikut : 14

‫ف ْالَخِلْيُل كفَ َُّه يِد َانَُه َعْن كُلِّ خٍَّل حبُ ُُّه فََصاَنُه‬
َّ ‫َك‬
14
Ibid hlm. 43

51
"Kekasih yang sejati itu menjaga dan memelihara agamanya, bukan yang senantiasa
menjaga (selalu memenuhi) kesenangannya"

Syair tersebut terdiri dari 30 huruf, huruf yang bertitik adalah tahun kabisath
(tahun panjang) sedangkan huruf yang tidak bertitik adalah tahun basithah (pendek).
Kesebelas tahun kabisat itu adalah tahun ke 2, 5, 7, 10, 13, 15, 18, 21, 24, 26, dan 29
dalam 30 tahun Hijriyah. Mencari tahun kabisat dapat dilakukan dengan cara ; tahun
yang dicari dibagi 30, kemudian sisanya diperhitungkan apakah termasuk tahun kabisat
atau tidak. Contoh apakah Tahun 1421 H kabisat ? 1421 / 30 = 47 daur (siklus) sisa 11
tahun. Berdasarkan daftar tahun kabisat, tahun ke-11 tidak termasuk tahun kabisat,
maka tahun 1421 H. tidak termasuk tahun kabisat dalam tahun Hijriyah, Dzulhijjah
1421 H tetap berumur 29 hari. Apakah tahun 1445, tahun kabisat ? = 48 Siklus lebih
5 tahun

E. Membuat Kalender Hijriyah


Sebelum membuat kalender Hijriyah, perlu diketahui ketentuan umum yang
berlaku pada kalender ini, yakni sebagai berikut :
d. 1 tahun Basithah Hijriyah = 354 hari, Dzulhijjah = 29 hari, sedangkan 1
tahun Kabisat Hijriyah = 355 hari, Dzulhijjah = 30 hari
e. Tahun Kabisat jatuh pada tahun ke 2, 5, 7, 10, 13, 15, 18, 21, 24, 26 dan 29
f. 1 siklus / daur Tahun Hijriyah = 30 tahun = 10631 hari
Membuat Kalender Hijriyah dengan langkah-langkah sebagai berikut :
4. Mencari hari dan pasaran untuk awal tahun kalender yang dibuat, misalnya
tanggal 1 Muharram 1427 H.
5. Membuat tabel hari dan pasaran untuk masing-masing awal bulan dalam tahun
yang dicari.
6. Menyusun Kalender Hijriyah secara utuh dengan format yang dikehedaki.

3. Mencari Hari dan Pasaran Awal tahun


Menghitung hari dan pasaran tanggal 1 Muharram suatu tahun hijriyah
dapat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

52
 Menentukan tahun yang akan dihitung
 Mencari tahun utuh (tam), dengan cara tahun ybs dikurangi satu.
 Hitung berapa siklus selama tahun utuh, dan berapa tahun kelebihan dari
jumlah siklus tsb.
 Hitung berapa hari selama siklus; jumlah siklus dikalikan 10631 hari.
 Hitung berapa hari selama tahun kelebihan
 Jumlahkan hari-hari tsb dan tambahkan 1 hari (tanggal 1 Muharram)
 Jumlah hari dibagi 7, sisanya dihitung mulai Jum’at, yakni :
1 = Jum’at 3 = Ahad 5 = Selasa 7 = Kamis
2 = Sabtu 4 = Senin 6 = Rabu 0 = Kamis
 Jumlah hari dibagi 5, sisanya dihitung mulai pasaran Legi, atau :
1 = Legi 3 = Pon 5 = Kliwon
2 = Pahing 4 = Wage 0 = Kliwon

 Contoh cara mencari hari dan pasaran tanggal 1 Muharram 1441 H.


 Tahun utuh = 1441 – 1 = 1440 tahun
 1440 / 30 = 48 siklus

 1 Muharam 1441 = 48 siklus + 0 tahun + 0 bulan + 1 hari

 48 siklus = 48 x 10631 hari = 510288 hari


 0 tahun = 0 x 354 hari = 0 hari
 0 Bulan = 0 hari
 1 hari = 1 hari
 Jumlah = 510289 hari
 510289 : 7 = 72898 sisa 3 hari = Ahad
 510289 : 5 = 102057 sisa 4 hari = Wage
Jadi tanggal 1 Muharram 1441 H. bertepatan hari Ahad Wage

4. Membuat Tabel Hari dan Pasaran Awal Bulan


Setelah hari dan pasaran untuk tanggal 1 Muharram suatu tahun hijriyah
diketahui, misalnya 1 Muharram 1441 H. bertepatan hari Ahad Wage, untuk

53
menentukan hari dan pasaran tanggal 1 bulan-bulan hijriyah berikutnya dengan
kaidah sebagaimana ungkapan syair, berikut ini : 15

‫ا ا حمرمك جئ لصفر * ده ربيع أول وه آخر‬


‫زد أول اجلـامد بد للثاىن * جج لرجب جه الشعبان‬
‫وب لرمضان ا ب شوال * اب قعدة دا جحة فنالوا‬

Berdasarkan syair kaidah kalender hijriyah tersebut, dapat disusun jadwal


hari dan pasarannya sebagai berikut :
Tabel 8
Jadwal Hari dan Pasaran dalam Tahun Hijriyah

No Bulan Hari Pasaran


1 Muharram 1 1
2 Shafar 3 1
3 Rabi'ul Awwal 4 5
4 Rabi'ul Akhir 6 5
5 Jumadal Ula 7 4
6 Jumadal Akhirah 2 4
7 Rajab 3 3
8 Sya'ban 5 3
9 Ramadhan 6 2
10 Syawal 1 2
11 Dzulqa'dah 2 1
12 Dzulhijjah 4 1

Hari dan Pasaran apa saja pada tanggal 1 Muharam tahun berapapun
nilainya adalah 1 (satu), sedangkan hari dan pasaran awal bulan-bulan berikutnya
diurutkan hari dan pasaran yang ke berapa dari tanggal 1 Muharam, sesuai dengan
angka pada Jadwal (Hr dan Ps) di atas, misalnya untuk kalender Tahun 1441 H.,
sebagai berikut :
15
Loc. Cit. M. Maksum bin Ali, hlm. 8

54
Tabel 9
Kalender Tahun 1441 H.

No Tanggal Hari Pasaran


1 1 Muharram 1 Ahad 1 Wage
2 1 Shafar 3 Selasa 1 Wage
3 1 Rabi'ul Awwal 4 Rabu 5 Pon
4 1 Rabi'ul Akhir 6 Jumat 5 Pon
5 1 Jumadal Ula 7 Sabtu 4 Pahing
6 1 Jumadal Akhirah 2 Senin 4 Pahing
7 1 Rajab 3 Selasa 3 Legi
8 1 Sya'ban 5 Kamis 3 Legi
9 1 Ramadhan 6 Jumat 2 Kliwon
10 1 Syawal 1 Ahad 2 Kliwon
11 1 Dzulqa'dah 2 Senin 1 Wage
12 1 Dzulhijjah 4 Rabu 1 Wage

8. Membuat dan Menyusun Kalender


Berdasarkan tabel hari dan pasaran awal bulan di atas, Kalender Hijriyah
Tahun 1441 disusun secara utuh, mulai tanggal 1 Muharram sampai dengan
tanggal 29 Dzulhijjah, dengan format kalender yang dikehendaki, misalnya
membuat Kalender tahun 1441 H:

KALENDER HIJRIYAH 1441 H.

MUHARRAM H 1427 / ‫ هـ‬1427 ‫محرم‬


AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1 2 3 4 5
Pon Wage Kliwon Legi Pahing
6 7 8 9 10 11 12
Pon Wage Kliwon Legi Pahing Pon Wage
13 14 15 16 17 18 19
Kliwon Legi Pahing Pon Wage Kliwon Legi
20 21 22 23 24 25 26
Pahing Pon Wage Kliwon Legi Pahing Pon
27 28 29 30
Wage Kliwon Legi Pahing

55
Agar pembuatan dan penyusunan kalender hijriyah dapat dilakukan
dengan cepat dan mudah, maka perlu dibuat daftar umur dan jumlah hari secara
urfiyah untuk bulan-bulan pada tahun hijriyah, sebagai berikut :
Tabel 10
Daftar Umur dan Jumlah Hari Bulan-Bulan
Dalam Tahun Hijriyah

No Bulan Hijriyah Umur Jumlah Hari


1 Muharram 30 30
2 Shafar 29 59
3 Rabi'ul Awwal 30 89
4 Rabi'ul Akhir 29 118
5 Jumadal Ula 30 148
6 Jumadal Akhirah 29 177
7 Rajab 30 207
8 Sya'ban 29 236
9 Ramadhan 30 266
10 Syawal 29 295
11 Dzulqa'dah 30 325
12 Dzulhijjah 29/30 354/355

F. Perbandingan Tarikh
Perbandingan Tarikh atau konversi kalender dikenal juga dengan istilah
Tahwilus Sanah adalah cara untuk mengetahui persamaan tanggal dari suatu
penanggalan dengan penanggalan lainnya, misalnya :
2. Konversi Tahun Masehi ke Tahun Hijriyah
Cara melakukan konversi tahun Masehi ke dalam tahun Hijriyah sbb :
 Tanggal, bulan, tahun Masehi dijadikan bilangan hari dengan
prosedur :
4) Jumlah bulan dan tahun utuh (tam) dikurangi satu (-1).
5) Tahun utuh dibagi 4, kemudian hasilnya dikalikan ( x ) 1461, jika terdapat
sisa hasil pembagian, sisa tersebut dikalikan ( x ) 365 hari.
6) Bilangan bulan dan tanggal dijadikan bilangan hari sesuai dengan umur
bulan Masehi.

56
 Jumlah hari keseluruhan dikurangi (-) selisih tahun Masehi
dengan tahun Hijriyanh yaitu 227016 hari dan anggaran Gregrorius XIII yaitu 13
hari.
 Hasil pengurangan dirubah menjadi tanggal, bulan dan tahun
Hijriyah, caranya :
3) Jumlah hari keseluruhan dibagi ( : ) 10631, kemudian dari hasil pembagian
tersebut, bilangan yang utuh dikalikan ( x ) 30, untuk mendapatkan jumlah
tahun dalam siklus tahun Hijriyah yang telah berlangsung, sedangkan jika
terdapat sisa hari dibagi ( / ) 354 dan dikurangi ( - ) jumlah tahun kabisat
yang terdapat pada sisa tahun.
4) Jumlah hari sisa hasil pembagian 354 dijadikan bulan dan tanggal, dengan
melihat daftar umur bulan dalam tahun Hijriyah.
 Mencari hari dan pasaran dalam tahun Hijriyah dengan cara sebagai berikut :
1) Jumlah hari dibagi ( / ) tujuh, selebihnya dihitung mulai hari Jum’at,
yakni :
1 = Jum’at 3 = Ahad 5 = Selasa 7 = Kamis
2 = Sabtu 4 = Senin 6 = Rabu 0 = Kamis
2) Jumlah hari keseluruahan dibagi ( / ) (lima), sisanya dihitung mulai Legi :
1 = Legi 3 = Pon 5 = Kliwon
2 = Pahing 4 = Wage 0 = Kliwon

57
Contoh Konversi Masehi ke Hijriyah untuk
Tanggal 2 April 2019 M = 2 – 4 – 2019 M.
Bertepatan tanggal berapa Hijriahnya ?

 Tahun utuh = 2019 - 1 = 2018 tahun


 Bulan utuh =4–1 = 3 bulan

 2018 th / 4 = 504 siklus + 2 tahun

 2 April 2019 M = 504 siklus + 2 tahun + 3 bulan + 2 hari

 504 siklus = 504 x 1461 hari = 736344 hari


 2 tahun = 2 x 365 hari = 730 hari
 3 bulan = 31 + 28 + 31 = 90 hari
 2 hari = 2 hari +
 Jumlah = 737166 hari
 Koreksi Gregorius = 10 + 3 hari = 13 hari -
737153 hari
 Selisih Masehi – Hijriyah = 227016 hari -
 Jumlah = 510137 hari

 510137 : 10631 = 47 siklus + 10480 hari


 47 siklus x 30 tahun = 1410 tahun
 10480 hari / 354 = 29 tahun + ( 214 hari – 11 ) = 203 hari
 203 hari = 0 tahun + 6 bulan + 26 hari
1439 tahun + 6 bulan + 26 hari

1439 tahun, 6 bulan, 26 hari = dibaca tanggal 26 Rajab 1440 H

510137 / 7 = 72876, lebih 5 hari = Selasa (dihitunng mulai Jum’at)


510137 / 5 = 102027, lebih 2 hari = Pahing (dihitung mulai Legi)

Jadi tanggal 2 April 2019 M. jatuh pada hari Selasa Pahing bertepatan dengan
tanggal 26 Rajab 1440 H.

58
2. Konversi Tahun Hijriyah ke Tahun Masehi.
Konversi tahun Masehi ke dalam tahun Hijriyah dapat dilakukan sbb :
 Tanggal, bulan, tahun Hijriyah dijadikan bilangan hari dengan prosedur :
4) Cari bulan dan tahun utuh (tam) dengan cara masing-masing tersebut
dikurangi satu
5) Tahun utuh dibagi ( : ) 30, kemudian hasilnya dikalikan ( x ) 10631, jika
terdapat sisa hasil pembagian, sisa dikalikan ( x ) 354 hari, dan
menambahkan jumlah tahun kabisat dalam sisa tahun tersebut.
6) Bilangan bulan dan tanggal dijadikan bilangan hari dengan umur bulan
Hijriyah.
 Jumlah hari keseluruhan, ditambah (+) selisih tahun Masehi dengan tahun
Hijriyah = 227016 hari dan anggaran Gregrorius XIII = 13 hari.
 Hasil penambahan (poin b), kemudian dirubah menjadi tanggal, bulan dan
tahun Masehi dengan cara :
3) Jumlah hari keseluruhan dibagi ( / ) 1461, kemudian dari hasil pembagian
tersebut, bilangan yang utuh dikalikan ( x ) 4, untuk mendapatkan jumlah
tahun dalam daur tahun Masehi yang telah berlangsung, sedangkan jika
terdapat sisa hari dibagi ( / ) 365.
4) Sisa hasil pembagian 365 hari dijadikan bulan dan tanggal, dengan melihat
daftar umur bulan dalam tahun Masehi.
 Mencari hari dan pasaran dalam tahun Masehi dilakukan dengan cara :
1) Jumlah hari sebelum ditambah koreksi Gregorius 13 hari, dibagi ( / ) 7
(tujuh), selebihnya dihitung mulai hari Sabtu, yakni :
1 = Sabtu 3 = Senin 5 = Rabu 7 = Jum’at
2 = Ahad 4 = Selasa 6 = Kamis 0 = Jum’at
2) Jumlah hari tersebut kemudian dibagi ( / ) 5 (lima), selebihnya dihitung mulai
pasaran Kliwon, yakni :
1 = Kliwon 3 = Pahing 5 = Wage
2 = Legi 4 = Pon 0 = Wage

59
 Konversi Hijriyah ke Masehi untuk 29 SYA’BAN 1440 H. Berapa masehinya ?

Tanggal 29 SYA’BAN 1440 bertepatan denga tanggal berapa Masehinya ?


 Tahun utuh = 1440 -1 = 1439 tahun
 Bulan utuh = Sya’ban-1 = bulan ke 8-1 = 7 bulan

 1439 / 30 = 47 siklus + 29 tahun

 29 Sya’ban 1440 H. = 47 siklus + 29 tahun + 7 bulan + 29 hari

 47 siklus = 47 x 10631 = 499657 hari


 29 tahun = 29 x 354 + 11 (11 kabisat) = 10277 hari
 7 bulan = ( 7 x 30 ) + ( 3 x 29 ) = 207 hari
 29 hari = 29 hari +
510170 hari
 Selisih Hijriyah dan Masehi = 227016 hari +
Jumlah 737186 hari
 Anggaran Gregrorius XIII = 13 hari +
Jumlah 737199 hari

 737199 / 1461 = 504 daur + 820 hari


 504 daur = 504 x 4 tahun = 2016 tahun
 820 hari = 820 / 365 hari = 2 tahun + 90 hari
 90 hari = 0 tahun + 2 bulan + 31 hari
Jumlah = 2018 tahun + 2 bulan + 31 hari

2018 tahun 3 bulan 0,0593 hari dibaca tanggal 1 April 2019


737151 / 7 = 105307, lebih 2 hari = Ahad (dihitung mulai Sabtu)
737151 / 5 = 147430, lebih 1 hari = Kliwon (dihitung mulai Kliwon)
Jadi tanggal 22 Dzulhijjah 1428 H. jatuh pada hari Selasa Pon bertepatan
dengan tanggal 1 Januari 2008 M.

60

Anda mungkin juga menyukai