Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN GEOKIMIA ISOTOP DALAM PANAS BUMI

Metode isotop dan geokimia memiliki peran penting dalam eksplorasi dan
eksploitasi energi panasbumi serta pengembangannya. Metode geokimia
menyediakan berbagai informasi penting antara lain sifat kimia fluida reservoir,
temperatur reservoir, rasio uap air (fraksi uap) dalam reservoir, kesetimbangan
mineral serta potensi korosi dan scaling. Pada lapangan panasbumi yang telah
beroperasi, monitoring geokimia merupakan metode yang sangat penting untuk
memantau respon reservoir terhadap produksi.
Dalam tahap eksplorasi energi panasbumi, metode isotop dan geokimia
dapat dimanfaatkan untuk:
Memperkirakan

temperatur

bawah

permukaan

(reservoir)

dengan

penggunaan geotermometer kimia dan isotop.


Mengidentifikasi sumber fluida panasbumi dengan penggunaan metode
isotop alam.

Dalam tahap pengeboran sumur produksi, metode geokimia dan isotop bermanfaat
untuk memperoleh informasi :
Level (kedalaman) akuifer yang produktif dan temperaturnya.
Perbandingan air dan uap air (steam fraction) dalam reservoir.
Menilai kualitas air dan uap air dalam hubungannya dengan produksi dan
lingkungan.
Memperkirakan kecenderungan deposisi (scaling), baik dalam sumur
produksi, sumur
reinjeksi, maupun peralatan produksi di permukaan.

Dalam tahapan eksploitasi dan produksi, studi pemantauan geokimia difokuskan


pada komposisi fluida sumur produksi yang telah mengalami berbagai proses
seperti pendidihan dan pencampuran dalam reservoir. Secara prinsip, studi
tersebut digunakan untuk:
a. Mengidentifikasi masukan fluida dari air tanah dangkal yang dingin
maupun dari masukan fluida panas dari sumber yang lebih dalam.

b. Memantau proses pendidihan dalam akuifer produktif.


c. Mengidentifikasi perubahan kontribusi akuifer produktif terhadap
keluaran sumur.
d. Mengkuantifikasi perubahan dalam kecenderungan scaling.
e. Mengkuantifikasi perubahan kualitas air dan uap.
f. Merevisi model konseptual reservoir.
Geokimia adalah cabang ilmu geologi

yang mempelajari komposisi-

komposisikimia bagian dari bumi misalnya pada lithosfer yang sebagian besar
komposisi kimianya adalah silikat serta pada daerah stalaktit dan stalagmit banyak
ditemukan CaCO3.
Geokimia dibagi menjadi tiga bagian :

Bidang biogeokimia mencakup penelitian keilmuan mengenai proses dan reaksi


kimia ,fisika , geologi , dan biologi yang membentuk komposisi lingkungan alam
(termasuk biosfer ,hidrosfer , pedosfer , atmosfer , dan lithosfer ), serta siklus zat
dan energi yang membawa komponen kimiawi bumi dalam ruang dan waktu.
p
Geokimia isotop merupakan suatu aspek geologi yang berdasarkan penelitian
kandungan relatif dan absolut dari elemen serta isotopnya di Bumi . Secara
umum, bidang ini dibagi menjadi dua cabang: geokimia isotop stabil

dan

radiogenik .

Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara


biosfer ,geosfer , hidrosfer , dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa
jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum
diketahui).
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh
jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial

(biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati organik


seperti karbon tanah (soil carbon), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan
biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil ).
Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena
proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam. Lautan
mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian
laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan
atmosfer.
Eksplorasi geokimia adalah suatu metode yang mengkonsentrasikan pd
pengukuran kelimpahan, distribusi, dan migrasi unsur-unsur bijih atau yang
berhubungan dengan bijih dengan tujuan mendeteksi endapan bijih. Spesifiknya
adalah pengukuran sistematis satu atau lebih unsur jejak dalam contoh (batuan,
tanah, air dll) untuk mendapatkan anomali geokimia (konsentarsi abnormal unsur
tertentu yang kontras terhadap lingkungan atau background geokimia).
Prospeksi geokimia pada dasarnya terdiri dari 2 metode:
1. Pola dispersi mekanis (untuk mineral relatif stabil di permukaan bumi seperti
Au, Pt, Cr dll)
2. Pola dispersi kimia (dapat pada endapan tererosi/tidak lapuk/tidak)
Urutan eksplorasi geokimia secara umum (Peters, 1978)
a. Seleksi metode, elemen2 yang dicari, sensitivitas dan ketelitian yang
dinginkan, serta pola sampling
b.

Kegiatan pendahuluan atau program sampling lapangan dgn mengecek


conto2 secara umum & kedalaman conto utk mnentukan level yang dapat
diyakini dan mengevaluasi faktor bising (noise)

c. Analisis conto, dilapangan dan laboratorium degan analisis cek yang


dibuat pada beberapa metode
d.

Melakukan statistik & evaluasi geologi dari data (geologi & geofisika)

e. Konfirmasi anomali semu, sampling lanjutan, serta analisis & evaluasi


pada area yang lebih kecil, menggunakan interval sampling yg lbh rapat &
pnambahan metode geokimia
f. Penyelidikan target dengan suatu ketentuan untuk sampling ulang &
penambahan analisis dari contoh-contoh yang telah ada.
Dua Hal dasar yang berkaitan dgn prospeksi geokimia
1. Unsur penunjuk (indicator element) = unsur utama bijih dalam badan bijih
yang dicari
2. Unsur jejak (pathfinder element) = berasosiasi dengan badan bijih tapi
sulit dideteksi, lebih bebas dari bising, atau lebih luas penyebarannya dari
unsur petunjuk.
Contoh asosiasi bijih, unsur-unsur penunjuk dan jejak (Peters. 1978)
Sampling batuan : dilakukan pada singkapan, area tambang atau inti bor. kg
utk batuan berbutir halus, 2 kg untuk material berbutir kasar. Konteks geologi
dari conto meggambarkan struktur, jenis batuan, mineralisasi, & alterasi.
Sampling tanah : menguntungkan untuk area jarang outcrop. Conto diayak -80#
25-50 gr fraksi halus. Interval conto 300-1500 m (awal), 15-60 m (lanjutan).
Sampling sedimen sungai : komposit alami material hulu lokasi sampling.
Efektif pada pengamatan awal dimana lokasi conto tunggal mungkin
menunjukkan area tangkapan (catchment area) yang luas. Conto diambil 50-100
m sepanjang aliran (detail), 50 gr, -80.
Sampling air : mudah dilakukan tapi conto air tidak stabil dalam waktu singkat.
Faktor pengontrol kandungan logam dalam air permukaan (dilusi, pH, suhu,
kompleks organik) sulit dievaluasi & kandungan logan relatif rendah.
Sampling vegetasi : untuk koreksi rock sampling dan ground water untuk
analisis kimia. Interpretasi lebih kompleks dari metode yang lain. Sampling
berupa daun dan atau ranting 100 gr, diabukan & dianalisis. Contoh abu 10-30
gr.

Sampling uap air raksa : petunjuk sulfide ore body diambil dari tanah, udara &
air. Spektrometer portabel memompa gas dari lubang bor berdiameter kecil dlm
tanah ( 5 cm). Conto efektif diambil dari tanah karena konsentrasi udara lebih
banyak dari pada udara.
Aplikasi metode isotop dan geokimia dalam panasbumi
Metode isotop dan geokimia memiliki peran penting dalam eksplorasi dan
eksploitasi energi panasbumi serta pengembangannya. Metode geokimia
menyediakan berbagai informasi penting antara lain sifat kimia fluida reservoir,
temperatur reservoir, rasio uap air (fraksi uap) dalam reservoir, kesetimbangan
mineral serta potensi korosi dan scaling. Pada lapangan panasbumi yang telah
beroperasi, monitoring geokimia merupakan metode yang sangat penting untuk
memantau respon reservoir terhadap produksi.
Dalam tahap eksplorasi energi panasbumi, metode isotop dan geokimia dapat
dimanfaatkan untuk:
Memperkirakan temperatur bawah permukaan (reservoir) dengan penggunaan
geotermometer kimia dan isotop
Mengidentifikasi sumber fluida panasbumi dengan penggunaan metode isotop
alam
Dalam tahap pengeboran sumur produksi, metode geokimia dan isotop bermanfaat
untuk memperoleh informasi:

Level (kedalaman) akuifer yang produktif dan temperaturnya

Perbandingan air dan uap air (steam fraction) dalam reservoir

Menilai kualitas air dan uap air dalam hubungannya dengan produksi dan
lingkungan

Memperkirakan kecenderungan deposisi (scaling), baik dalam sumur


produksi, sumur reinjeksi, maupun peralatan produksi di permukaan.

Dalam tahapan eksploitasi dan produksi, studi pemantauan geokimia difokuskan


pada komposisi fluida sumur produksi yang telah mengalami berbagai proses
seperti pendidihan dan pencampuran dalam reservoir.
Secara prinsip, studi tersebut digunakan untuk:

Mengidentifikasi masukan fluida dari air tanah dangkal yang dingin


maupun dari masukan fluida panas dari sumber yang lebih dalam

Memantau proses pendidihan dalam akuifer produktif

Mengidentifikasi perubahan kontribusi akuifer produktif terhadap keluaran


sumur

Mengkuantifikasi perubahan dalam kecenderungan scaling

Mengkuantifikasi perubahan kualitas air dan uap

Merevisi model konseptual reservoir

Anda mungkin juga menyukai