Dinding turap adalah dinding vertical relatif tipis yang berfungsi untuk menahan tanah dan
untuk menahan masuknya air ke dalam lubang galian.
Banyak digunakan pada : penahan tebing galian sementara, bangunan-bangunan di
pelabuhan, dinding penahan, bendungan elak dsb.
Tipe-tipe Turap
1. Turap kayu
Digunakan untuk dinding penahan tanah yang tidak terlalu tinggi.
Tidak cocok untuk tanah yang berkerikil
2. Turap Beton
Merupakan balok-balok beton yang telah dicetak sebelum dipasang.
Selain dirancang kuat untuk menahan beban-beban yang bekerja pada turap, juga
terhadap beban-beban yang akan bekerja pada waktu pengangkatan.
3. Turap Baja
Lebih menguntungkan dan mudah penanganannya, misalnya
- kuat menahan gaya-gaya benturan pada saat pemancangan
- bahannya relatif tidak begitu berat
- dapat digunakan berulang-ulang
- mempunyai keawetan yang tinggi
- penyambungan mudah, bila kedalaman turap besar.
Tipe-tipe Dinding Turap
1. Dinding turap kantilever
Merupakan turap yang dalam menahan beban lateral mengandalkan tanahan tanah di
depan dinding
Defleksi lateral yang terjadi relatif besar.
Hanya cocok untuk menahan tanah dengan ketinggian sedang,
Batang pengikat
H = 3 s/d 5 m
Blok angker
Sel-sel berisi
pasir
Turap
Tanggul penahan
Tampak samping
Sel-sel
berisis pasir
Tiang-tiang
(a) dinding turap dengan landasan
Pa
Pa
D
B Titik putar
Pp
Pp
Pp
C
(a) Aksi tekanan tanah
Pp
MAT
H
Tanah granuler
Pa
q=
H
i
Dasar galian
y
Tekanan pasif
D
Y-z
Tekanan pasif
Pp
Pp
z
p
q.Ka
(Kp - Ka)
(1)
z
Y
- p
2
2
z
Y
Sehingga Pa + (p + p)
- p
=0
2
2
Penyelesaian persamaan di atas :
pY 2Pa
z=
p + p
Karena [Pp Pp] = (p + p)
(2)
z
Y
- p
3
2
Y
3
=0
6Pa (Y + y) + (p + p) z2 p Y2 = 0
1
p + p
2Pa
p
Y2 6Pa
y
1
+
p
C
Y-
2Pa
(2Pa + 3py) = 0
C.p
(3)
dengan
C = (Kp Ka)
p = hwKp + Kp(H + D - hw) - Ka(Y + a)
q Ka
a=
(Kp - Ka)
qKa = [(hw + (H hw)]Ka
Dengan memperhatikan gambar (a) di bawah ini
Pa = P1 + P2 + P3 + P4
P1 = Kahw2
P2 = hwKa (H hw)
P3 = Ka(H - hw)2
(q Ka)2
P4 =
2(Kp - Ka)
Penyelesaian dari persamaan (3) dilakukan dengan cara coba-coba, sehingga didapat nilai
pp, pp, a, z dsb.
Sehingga, dihitung Y dan D
Perkiraan awal nulai penetrasi D (Teng, 1962) ditunjukkan dalam tabel dibawah ini
hw
Nilai N SPT
> 50
31 50
11 30
5 10
04
hw
P1
MAT
H
P2
Pa
P3
P4
a
x
Pp1
(a)
V=0
Mmaks
(Kp2 Ka2)x
(b)
Dari Mo (titik pada gaya lintang V = 0) diperoleh,
Mmaks = Pa (y + x) Pp1 x = Pa (y + x) Pa x
3
3
atau
Mmaks = Pa(y + 2/3x)
dengan nilai x didapat dari keseimbangan gaya arah horizontal, sehingga
2Pa
x=
(Kp - Ka)
Penyelesaian secara praktis dengan menggunakan grafik pada gambar di bawah ini untuk
menentukan kedalaman (D) dan momen (Mmaks) untuk tiga nila
H=5m
Pa
q = iHi
a
D
Pp
Y
z
Pp
Pasir 2 :
sat = 18 kN/m3
2 = 300
C2 = 0
Tentukan panjang turap yang dibutuhkan dan momen maksimum yang terjadi.
Penyelesaian
Tanah urug berupa pasir 1 :
Ka1 = tan2 (45 32/2) = 0,307
Kp1 = tan2 (45 + 32/2) = 3,25
2Pa
p
Y2 6Pa
y
1
+
C
p
Y-
2Pa
(2Pa + 3py) = 0
Cp
2Pa
x =
=
2(Kp2-Ka2)
2 x 99,85
21,87
= 3m
Sehingga,
Mmaks = 99,85(2,6 + 2/3 x 3)
= 459,31 kNm
Cek hasil hitungan dengan hitungan yang didasarkan pada grafik
2/ = 8,2 / 18 = 0,455
=1
Kp2 / Ka2 = 3 / 0,33 = 9
D/H = 1,75
D/H = 1,60
Mmaks
KaH3
Mmaks
KaH3
= 1,6
= 1,1
= 1,43
2c
A
D
q = iHi
Pa
y
q 2c
Pp
K
Pp
a
Garis tekanan pasif:
p = (z - H) + 2c
4c q
Garis tekanan
tanah aktif :
a = z 2c
4c + q
Bila tanah berlapis-lapis maka diagram tekanan tanah akan berbeda namun prinsip
perancangan tetap sama.
Pada kondisi runtuh tekanan tanah aktif dinyatakan oleh : a = z Ka 2cKa
dan tekanan tanah pasif dinyatakan oleh : p = z Kp + 2cKp
Karena pada tanah kohesif jenuh = 0, maka Ka = Kp = 1
Sehingga tekanan tanah pasir di depan turap : p = (z H) + 2c untuk z > H
Tekanan aktif dibelakang turap :
a = z 2c
dengan :
Pa (12cy + Pa)
2c + q)
=0
H
Pa
y
4c q
A
x
V=0
Mmaks
Mmaks = Pa(x + y) (4c q)(x) (x/2)
10
Keseimbangan horizontal, FH = 0
Pa = (4c q) x
atau
Pa
x=
4c q
Sehingga:
Mmaks = Pa
Pa
4c q
+ y - 0,5
Pa
4c q
Tanah
granuler
Pa
y
q = iHi
A
D
Tanah
kohesif
Pp
K
Pp
a
4c q
4c + q
Bila tanah berlapis-lapis maka diagram tekanan tanah akan berbeda namun prinsip
perancangan tetap sama.
11
Contoh Soal :
Diketahui dinding Turap di bawah ini:
h1 = 2m
Pasir :
b = 15,87 kN/m3
sat = 19,23 kN/m3
= 320
C=0
H
h2 = 3m
A
Lempung :
sat = 18,7 kN/m3
=0
C = 47,02 kN/m2
D
K
a
4c q
4c + q
Tentukan kedalaman turap dan momen maksimum yang terjadi pada turap.
Penyelesaian :
Tekanan tanah pada kedalaman dasar galian :
q = iHi = b.h1 + .h2
= (15,87 x 2) + ( (19,23 9,8) x 3) = 60,03 kN/m2
h1 = 2m
P1
H
P2
h2 = 3m
Pa
P3
y
A
D
K
a
4c q
Koefisien Tekanan tanah (pasir) :
Ka1 = tan2 (45 - /2)
= tan2 (45 32/2) = 0,307
Kp1 = tan2 (45 + /2)
= tan2 (45 32/2) = 3,25
4c + q
12
= 1,77 m
Pa (12cy + Pa)
2c + q)
=0
= 358,99
Sehingga,
128,05D2 (2 x 52,61)D 358,99 = 0
didapat,
D = 2,13 m
Kedalaman turap yang diizinkan : D = 1,2D = 2,56 m 2,6 m
Panjang turap total = D + H
= 2,6 + 5 = 7,6 m
b. Menghitung momen maksimum :
Pa
Pa
Mmaks = Pa
+ y - 0,5
4c q
4c q
Pa
4c q
52,61
(4 x 47,02) 60,03
= 0,411
13
Angker
b
H
y
O
D
D1
q = iHi
Pa
Hw
Pp
q Ka2
Tanah
Granuler
E
(Kp2 Ka2)D12
Dari gambar diatas, jarak y dapat dihitung dengan:
qKa2 + y2Ka2 - y2Kp2 = 0
qKa2
y=
2 (Kp2 - Ka2)
dengan :
q
= iHi = tekanan tanah pada dasar galian
2
= berat volume tanah dibawah dasar galian
Kp2,Ka2 = Koefisien tekanan tanah pasif dan aktif pada tanah di bawah dasar
galian
Dengan menghitung momen terhadap angker sama dengan nol, diperoleh :
LPa Pp(Hw + b + y + D1) = 0
Dengan: Pp = D1 (Kp2 - Ka2)D12
LPa D122(Kp2 - Ka2)(Hw + b + y + D1) = 0
14
Angker
b
H
Pasir
L
Pa
Hw
q = iHi
C
D
Pp
Lempung
4c q
Tekanan tanah di bawah dasar galian:
p a = zKp + 2cKp (zKa 2cKa + qKa)
Karena tanah kohesif, = 0 maka Ka =Kp = 1, sehingga :
p a = 4c q
Momen gaya-gaya Pp dan Pa terhadap angker :
LPa Pp (Hw + b + D) = 0
Dengan Pp = (4c q)D,
LPa (4c q)(Hw + b + D) = 0
Gaya pada angker
T = Pa (4c q)D
15
Angker
b
H
L
Pa
Hw
X y
D
Pp
q = iHi
C
O
Ka2 H1
R1
Tanah
Granuler
D
E
Perancangan dinding turap dengan metode ujung tetap dapat dilakukan :
1. Tentukan besarnya tekanan tanah pasif dan aktif (pa dan pp)
2. Tentuk kedalaman titik O, dengan persamaan:
qKa2
y=
2 (Kp2 - Ka2)
3. Tentukan letak titk balik B dengan menggunakan grafik di bawah ini
16
Contoh Soal:
Turap dengan angker yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
q = 10 kN/m2
1m
Angker
1m
L
Pa
6m
C
y
O
D
D1
Pp
q = iHi
q.Ka2
Tanah
Granuler
E
(Kp2 Ka2)D12
Data tanah sebagai berikut:
Di atas galian:
d = 13 kN/m3, sat = 19,8 kN/m3, = 300, c = 0 kPa
Di bawah galian:
sat = 19,8 kN/m3, = 330, c = 0 kPa
Tentukan kedalaman turap dengan cara ujung bebas, dan hitung gaya pada angker.
Penyelesaian:
Tanah di atas galian : Ka1 = tan2(45 - /2) = tan2(45 150) = 0,333
Kp2 = tan2(45 + /2) = tan2(45 + 150) = 3
Tanah di bawah galian:
Ka1 = tan2(45 16,50) = 0,295
Kp2 = tan2(45 + 16,50) = 3,392
Tekanan tanah pada kedalaman dasar galian:
q = iHi + q = (
17