Mitos lain mengatakan, ibu hamil tidak boleh menginjak kotoran kucing, ayam atau
burung. Karena bisa menyebabkan keguguran. Bagaimana jika tidak sengaja
menginjak kotoran kucing? bila menginjak kotoran kucing atau ayam secara tidak
sengaja, ibu hamil tersebut harus mengucapkan penolak keguguran, yang bunyinya
tidak menginjak-injak kotoran kucing atau ayam, melainkan menginjak-injak tanah
kotor
Menurut kacamata medis, mitos ini pun tidak beralasan menyebabkan keguguran.
Anggapan ini tidak lebih hanya sebuah kepercayaan yang diwariskan. Tapi kalau
ditinjau dari segi higienis, ada unsur positifnya juga. Karena kotoran kucing atau
ayam merupakan barang kotor yang merupakan sarang penyakit atau kumankuman. Di samping itu dari segi keselamatan sang ibu. Bisa saja ibu hamil terpeleset
karena menginjak kotoran tersebut. Akibatnya karena perut ibu terbentur ke tanah,
bisa menyebabkan keguguran. Apalagi bila usia kandungan masih muda.
Kepercayaan ini ada benarnya juga bila dihubungkan dengan kuman toksoplasmosis
yang dibawa oleh kucing, ayam dan burung.
Jadi, ada benarnya juga bila ibu hamil tidak boleh menginjak kotoran kucing atau
ayam karena dalam kotoran kucing dan ayam terdapat banyak kuman toksoplasmosis
yang bila menyerang ibu hamil bisa menyebabkan keguguran. Tetapi, yang
menyebabkan
keguguran bukan karena kotorannya, melainkan kuman
toksoplasmosis yang ada dalam kotoran ayam dan kucing tadi. Karena itu, jika ibu
merencanakan hamil atau sedang hamil, sebaiknya jauhi binatang atau kotoran yang
menjadi media penularan kuman toksoplasmosis.
10. minum air kelapa muda
Selain ada mitos yang bersifat pantangan, ada juga yang berupa anjuran, misalnya
saran agar ibu hamil rajin minum air kelapa muda pada bulan terakhir menjelang
persalinan. Katanya air kelapa muda dapat memperlancar proses persalinan, tanpa
perlu terlalu lama mengejan, atau menahan sakit.
Kenyataannya, air kelapa muda tak menyebabkan jalan lahir jadi licin atau membuka
lebar. Namun demikian kepercayaan ibu hamil untuk sering minum air kelapa muda
ini juga tidak mengandung unsur negatif, karena air kelapa muda memang bersih,
sepanjang belum tercemar kuman.
Boleh jadi anggapan ini menjadi manjur karena kepercayaan ibu hamil yang kuat
terhadap keampuhan air kelapa muda. Semacam sugesti yang memberikan dorongan
sehingga secara psikologis ibu hamil siap menghadapi persalinan. Kesiapan
psikologis inilah yang mempengaruhi lancar tidaknya proses persalinan. Bila secara
mental ibu siap menghadapi persalinan, maka proses persalinan akan berjalan lancar.
Sebaliknya, bila secara mental ibu tidak siap, ragu-ragu akan khasiat air kelapa muda
tersebut, meski setiap hari minum air kelapa muda, tidak akan ada manfaatnya.
Sumber: www.bidanku.com