Abstraks
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kombinasi jenis mikroba (Bakteri asam
laktat dan Saccharomyces cereviceae ) dan jenis bahan pengisi yang tepat untuk menghasilkan
starter kering dengan viabilitas kultur tertinggi. kombinasi jenis mikroba yang terbaik akan
digunakan dalam fermentasi produk pangan berbasis serealia dan kacang-kacangan.
Penelitian disusun dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor
pertama, adalah kombinasi mikroba yaitu Lactobacillus plantarum : Saccharomyces cereviceae 1 :
1 (sel/ml) dan L. bulgaricus : Saccharomyces cereviceae 1 : 1 (sel / ml). Faktor kedua, jenis bahan
pengisi yaitu tepung beras, tepung gandum dan kombinasi tepung beras dan tepung gandum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi Lactobacillus bulgaricus :
Saccharomyces cereviceae 1 : 1 (sel / ml) dengan bahan pengisi campuran tepung beras dan
tepung terigu menghasilkan viabilitas yang tertinggi untuk fermentasi serealia dan kacangkacangan.
Kata Kunci : sereal, fermentasi
Produksi
sel
Lactobacillus
plantarum, Lactobacillus bulgaricus dan
Saccharomyces cereviceae yang akan
digunakan sebagai bahan baku utama
pembuatan starter kering sereal instan
dilakukan dengan cara menumbuhkan
ketiga jenis mikroba tersebut dalam
medium pertumbuhan masing-masing
jenis mikroba, dan setelah mencapai
aktivitas yang optimum dilakukan
pemanenan sel.
Penentuan kurva pertumbuhan
ini selain bertujuan untuk menghasilkan
jumlah sel mikroba yang optimum, juga
untuk mempermudah tahapan perlakuan
kombinasi jenis mikroba 1:1 karena
pada tahap pertumbuhan yang optimum
diduga masing-masing jenis mikroba
memiliki jumlah sel yang perbedaannya
tidak terlalu besar.
1.1.
Kurva Pertumbuhan
Lactobacillus plantarum dan
Lactobacillus bulgaricus
Rerata
kurva
pertumbuhan
sel
Lactobacillus
plantarum
dan
Lactobacillus bulgaricus disajikan pada
Gambar 1.
Gambar 1 memperlihatkan
parameter
kekeruhan
medium
pertumbuhan yang semakin meningkat
dari jam ke 0 sampai jam ke 50 baik
untuk Lactobacillus plantarum maupun
Lactobacillus
bulgaricus
dan
selanjutnya memasuki fase stasioner.
Hal ini ternyata berbeda dengan hasil
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
Medium
Medium yang digunakan untuk
pertumbuhan
Lactobacillus
plantarum
dan
Lactobacillus
bulgaricus adalah MRS Broth
sedangkan medium yang digunakan
oleh
Amrane
(2001)
untuk
pertumbuhan
Lactobacillus
helveticus adalah whey yang
ditambahkan dengan yeast extract
serta tripton dan pankreatik kasein
pepton. Dengan komposisi medium
yang berbeda maka nutrisi yang
digunakan
untuk
pertumbuhan
69
Suhu inkubasi
Kurva Pertumbuhan
Saccharomyces cereviceae
0 ,8
0 ,7
Kekeruhan (Abs)
0 ,6
0 ,5
0 ,4
0 ,3
0 ,2
0 ,1
0
0
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
W ak tu P er tumbuhan (J am)
Total Mikroba
L. b ulg a ric us
L. p la nta rum
S. ce re vice a e
7,6
7,4
7,2
7
6,8
6,6
6,4
Tepung Beras
Tepung Terigu
Rerata Total
Mikroba
Jenis Mikroba
Jenis
cfu/g
Tepung
L. plantarum:
S. cereviceae
Beras
L. plantarum:
S. cereviceae
Terigu
Log
1.2x10 7.070 c
7
6.2x10 6.780 a
6
L. plantarum: Beras
S. cereviceae dan
Terigu
2.1x10 7.326
7
d
L. bulgaricus:
S. cereviceae
Beras
1.3x10 7.106 c
L. bulgaricus:
S. cereviceae
Terigu
L. bulgaricus: Beras
S. cereviceae dan
Terigu
7.8x10 6.883
6
b
3.9x10 7.588 e
7
Keterangan :
Tabel 1
menunjukkan
bahwa
penggunaan tepung beras sebagai bahan
pengisi menghasilkan jumlah mikroba
yang
lebih
tinggi
dibandingkan
penggunaan tepung terigu sebagai bahan
pengisi pada starter kering sereal instan.
69
Tabel
2
menunjukkan
penggunaan kombinasi bahan pengisi
tepung beras dan tepung terigu
menghasilkan starter kering dengan
viabilitas
S. cereviceae,
L. plantarum, serta L. bulgaricus
tertinggi. Penggunaan tepung beras
sebagai bahan pengisi menghasilkan
starter kering dengan viabilitas
S.
cereviceae, L. plantarum, serta L.
bulgaricus yang lebih rendah dan
penggunaan tepung terigu sebagai bahan
pengisi menghasilkan viabilitas yang
paling rendah.
Tabel 2. Rerata Total Lactobacillus dan S. cereviceae pada Starter Kering Sereal
Instan
Perlakuan
Jenis Mikroba
Jenis Tepung
Rerata Total
Lactobacillus
Rerata Total S.
cereviceae
cfu/g
Log
Cfu/g
Log
L. plantarum: S.
cereviceae
Beras
5.3x106
6,715 b
6.1x106
6,784 d
L. plantarum: S.
cereviceae
Terigu
4.4x106
6,638 a
1.8x106
6,211 a
L. plantarum: S.
cereviceae
1.1x107
7,026 d
1.0x107
7,013 e
L. bulgaricus: S.
cereviceae
Beras
6.7x106
6,819 c
5.3x106
6,715 c
L. bulgaricus: S.
cereviceae
Terigu
4.5x106
6,646 a
3.2x106
6,502 b
L. bulgaricus: S.
cereviceae
2.8x107
7,422 e
1.1x107
7,018 e
Keterangan :
Log
Tepung Beras
7.610
4,714 b
Tepung Terigu
1.9104
4,230 a
Tepung Beras
dan Terigu
2.2104
4,332 a
Keterangan:
4,8
4,7
4,6
4,5
4,4
4,3
4,2
4,1
4
3,9
Tepung Beras
Tepung Terigu
12
10
8
6
4
2
0
Sebelum Fermentasi Sesudah Fermentasi
Pada
pembuatan
sereal
terfermentasi,
perlu
dilakukan
analisa lebih lanjut pada kadar
alkohol yang merupakan parameter
yang dapat menunjukkan terjadinya
fermentasi oleh Saccharomyces
cereviceae
dan
(http://www.abc.net.au/centralwest/stori
es/s398468.htm)
(http://www.lub.lu.se/cgi-bin/show
diss.pl/db=global&fname-tec
220.html)
69
0,07
0,06
0,05
0,04
0,03
0,02
0,01
0
Sebelum Fermentasi Sesudah Fermentasi
69