LAPORAN RESMI
Materi
HIDROLISA MINYAK JARAK
Oleh :
Anindita Indriana NIM : 21030114120002
Eunice Elizabeth NIM : 21030114130118
Hibatullah Arif Y. NIM : 21030114130152
i
LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016
HIDROLISA MINYAK JARAK
HALAMAN PENGESAHAN
ii
LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016
HIDROLISA MINYAK JARAK
INTISARI
Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triester dari gliserol. Zat ini berada
pada minyak jarak. Untuk mendapatkan asam lemak bebas dari trigliserida minyak jarak,
dilakukan hidrolisa dengan katalis asam salah satunya asam klorida. Hidrolisa dilakukan
untuk mengetahui pengaruh variable perbandingan mol reaktan terhadap konversi
hidrolisa, konstanta laju reaksi dan konstanta kesetimbangan.
Hidrolisa minyak jarak menjadi asam asam lemak bebas dan gliserol dilakukan
dengan pemanasan serta penambahan katalis asam. Faktor-faktor yang mempengaruhi
hidrolisa minyak jarak yakni suhu, katalisator, pencampuran, perbandingan zat reaksi.
Bahan yang digunakan saat hidrolisa antara lain minyak jarak, aquadest, HCl
25%, NaOH 0,15 N, PP, alkohol berupa etanol 96%, dan surfaktan. Langkah awal ialah
mengukur densitas katalis HCl dan minyak jarak. Lalu analisa kadar awal asam lemak
bebas dengan penambahan minyak jarak dan etanol yang dititrasi dengan NaOH. Lalu
selanjutnya penghidrolisaan pada variabel perbandingan mol reaktan antara mol
minyak:mol air jarak yaitu 1:7; 1:8; 1:9 dengan penambahan HCl serta aquadest dan
emulsifier. Pengambilan sampel minyak jarak yang dihidrolisa dalam interval waktu 5
menit selam 15 menit. Sampel diambil untuk dianalisa kadar asam bebasnya.
Pada hasil percobaan diketahui ketika perbandingan mol air terhadap mol minyak
semakin besar, maka konversi reaksi hidrolisa minyak jarak juga meningkat, sehingga
konversi pada perbandingan mol minyak :mol air sebesar 1:9 lebih besar dibanding
dengan perbandingan mol 1:7 dan 1:8, karena jumlah reaktan air yang berlebih (excess)
mempengaruhi kesetimbangan reaksi ke arah produk sesuai dengan azas Le Chatelieur.
Laju reaksi yang meningkat karena adanya penambahan jumlah mol air di dalam reaktor,
menyebabkan nilai konstanta laju reaksi (k) pada perbandingan mol minyak:mol air
sebesar 1:9 lebih besar dibandingan dengan perbandingan mol 1:7 dan 1:8.Hal ini sesuai
dengan persamaan kinetika Arrhenius. Nilai konstanta kesetimbangan reaksi pada
variabel 3 yaitu 1:9 lebih besar dibandingkan dengan variabel 1 dan variabel 2. Hal ini
disebabkan perbedaan banyaknya air pada senyawa.
Pada percobaan dapat disimpulkan bahwa kenaikan nilai perbandingan mol air
terhadap mol minyak jarak akan meningkatkan nilai konversi, meningkatkan laju reaksi,
serta nilai konstanta kesetimbangan reaksi. Saran yang perlu dilakukan pada saat
percobaan adalah menjaga suhu operasi tetap konstan selama hidrolisa berlangsung, suhu
titrasi dijaga pada 60oC, Amati perubahan warna pada saat TAT dengan teliti.
iii
LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016
HIDROLISA MINYAK JARAK
SUMMARY
iv
LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016
HIDROLISA MINYAK JARAK
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Proses
Kimia yang berjudul Hidrolisa Minyak Jarak dengan lancar.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak,
maka laporan ini tidak akan terselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA., selaku penanngung jawab
Laboratorium Proses Kimia
2. Bapak Dr. Istadi, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing materi
Hidrolisa Minyak Jarak
3. Roynaldi Daud selaku koordinator asisten Laboratorium Proses Kimia.
4. Alien Abi Bianasari selaku asisten pengampu materi Hidrolisa Minyak
Jarak
5. Segenap teman-teman yang telah memberikan dukungan baik materil
maupun spiritual.
Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi
segenap pembaca umumnya. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan
untuk menuju kesempurnaan laporan ini.
Penulis
v
LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016
HIDROLISA MINYAK JARAK
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
INTISARI............................................................................................................... iii
SUMMARY ........................................................................................................... iv
PRAKATA .............................................................................................................. v
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Tujuan Percobaan ......................................................................................... 1
1.3 Manfaat Percobaan ....................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3
2.1 Hidrolisa Minyak secara Umum................................................................... 3
2.2 Minyak Jarak ................................................................................................ 5
2.2 Hidrolisa Minyak Jarak ................................................................................ 6
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hidrolisa Minyak Jarak ........................ 6
2.4 Mekanisme Hidrolisa Minyak Jarak............................................................. 7
BAB III METODE PERCOBAAN ......................................................................... 9
3.1 Rancangan Percobaan................................................................................... 9
3.2 Bahan dan Alat yang Digunakan ................................................................ 10
3.3 Gambar Alat ............................................................................................... 11
3.4 Prosedur Percobaan .................................................................................... 11
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 14
4.1 Hubungan Perbandingan Mol Reaktan dengan Konversi Hidrolisa Minyak
Jarak ............................................................................................................. 14
vi
LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016
HIDROLISA MINYAK JARAK
vii
LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016
HIDROLISA MINYAK JARAK
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data hasil percobaan variabel 1 perbandingan mol pereaktan (1:7) ..... 14
Tabel 4.2 Data hasil percobaan variabel 1 perbandingan mol pereaktan (1:8) ..... 14
Tabel 4.3 Data hasil percobaan variabel 1 perbandingan mol pereaktan (1:9) ..... 14
viii
LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016
HIDROLISA MINYAK JARAK
DAFTAR GAMBAR
ix
LABORATORIUM PROSES KIMIA 2016
HIDROLISA MINYAK JARAK 1
BAB I
PENDAHULUAN
Lemak dan minyak adalah trigliserida yang berarti triester (dari) gliserol.
Perbedaan antara suatu lemak adalah pada temperatur kamar, lemak akan berbentuk
padat dan minyak berbentuk cair. Sebagian besar gliserida pada hewan merupakan
lemak yang biasa disebut lemak hewani. Sedangkan gliserida dalam tumbuhan
cenderung berupa minyak dan disebut sebagai minyak nabati.
Pohon jarak (Ricinus communis) merupakan salah satu jenis tanaman
penghasil nonedible oil. Hasil utama dari pohon jarak adalah bijinya, apabila
dikeringkan biji jarak akan menghasilkan minyak jarak. Hidrolisa minyak jarak
menjadi asam lemak dan gliserol dilakukan dengan cara memanaskan campuran
minyak jarak dan sedikit asam sulfat. Asam lemak yang diperoleh dari hidrolisis
suatu minyak atau lemak umumnya mempunyai : rantai karbon panjang dan tidak
bercabang.
Penggunaan langsung minyak jarak terbatas pada industri genteng, obat-
obatan, minyak rem, dan minyak lincir.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hidrolisa minyak nabati dapat dilakukan pada tekanan rendah akan tetapi
reaksinya berlangsung lambat sehingga diperlukan katalisator, misalnya H2SO4
(Agra dan Warnijati , 1972). Katalisator tidak diperlukan, jika hidrolisis dilakukan
pada tekanan sangat tinggi yaitu 700 psia dan 485oF (Groggins,1985) dan
konversi yang dicapai > 90%. Pada proses hidrolisis, air memecah gugus alkil
dalam trigliserida minyak menjadi asam lemak dan gliserol.
Pada reaksi dengan air reaksi dimungkinkan terjadi pada fase cair dan fase
minyak (Lewkowitsch, 1903), akan tetapi menurut Lascaray (1949) reaksi pada
fase minyaklah yang dominan sehingga kinetika reaksi ditentukan oleh kecepatan
difusi air ke dalam fase minyak dan reaksi antara air dan minyak di fase minyak
yang dapat disajikan ke dalam persamaan matematik
Dengan :
Dengan :
Untuk mencari langkah yang mengontrol pada kinetika reaksi, disusun neraca
massa air dan neraca massa minyak di fase minyak sebagai berikut :
1
= kla (CA* - CA1) kr CA1 CB (3)
1
= -kr CA1 CB (4)
Bila jumlah air berlebihan dan transfer massa air ke fase minyak sangat cepat,
maka fase minyak dianggap selalu jenuh dengan air, maka CA1 = CA* yang bernilai
konstan pada suhu tertentu, k1 CA1 = k sehingga : -rB = -k CB
1 1
= (-kCB)
0 = 0 (5)
ln = (6)
0
dimana :
CB0 = banyaknya trigliserida mula mula , mgrek/gr minyak
Bila = , maka
0
= (7)
0
= (1 ) (8)
ln(1 ) = (9)
dimana:
k = konstanta kecepatan reaksi tingkat satu, j-1
t = waktu reaksi, j
Nilai konstanta kecepatan reaksi kimia sebagai fungsi suhu dapat dinyatakan
dengan persamaan Arrhenius :
= (10)
dimana :
k = konstanta kecepatan reaksi, j-1
T = suhu oK
R = tetapan gas
Ea = energi aktivasi
Minyak jarak merupakan minyak nabati yang diperoleh dengan cara pemerasan
dari tanaman Ricinus communis, kegunaan langsung minyak jarak terbatas pada
industry genteng, obat obatan , minyak rem, minyak lincir.
Sifat fisik dari minyak jarak adalah cairan tidak berwarna atau berwarna kuning
pucat, bau lemak, rasa sedikit menggigit, viscositas tinggi dan bilangan asam akan
tinggi sesuai dengan waktu yang ditandai dengan biji rusak dan cara pemerasan
yang tidak baik.
Sifat kimia dari minyak jarak adalah mengandung 46 53% minyak. Minyak
jarak mengandung 80% gliserida, asam asinolat, stearat isoresinolat, dihidroksi
stearat dan palmiat. Minyak jarak juga mengandung 20% protein, 0,2 alkaloid
piridin beracun, risinin serta enzim lipase minyak jarak mengandungzat toksin risin.
Hidrolisa minyak jarak menjadi asam asam lemak dan gliserol dilakukan
dengan cara memanaskan campuran minyak jarak dan sedikitasam sulfat di dalam
sebuah labu leher tiga. Pemanasan dilangsungkan sampai suhu yang diinginkan
sebelum air panas dimasukkan. Contoh diambil setiap waktu tertentu (10 menit)
untuk dianalisa asam bebasnya, kecepatan hidrolisis terutama ditentukan oleh
kecepatan reaksi antara air dan trigliserida di fase minyak. Penggunaan air yang
berlebihan memungkinkan fase minyak selalu jenuh dengan air sehingga reaksi
hidrolisis bertingkat satu semu terhadap konsentrasi gliserida.
2. Katalisator
Katalisator yang dipakai dapat berupa enzim atau asam. Katalisator pada
percobaan ini dipilih katalisator asam. Semakin banyak katalis asam yang
ditambahkan, konversi akan semakin besar demikian juga terhadap konstanta
kecepatan reaksinya. Bila katalisator makin banyak, makin banyak pula
molekul molekul trigliserida yang teraktifkan.
Menurut Rahayu (1999) hubungan antara konstanta kecepatan reaksi (Kc)
dengan konsentrasi asam (c) mgmol H2SO4/ gr minyak dapat dinyatakan
dengan persamaan :
Kc = 0,14525 c13
Dengan c = mgmol H2SO4/ grminyak
3. Pencampuran
Agar zat dapat saling bertumbukan dengan baik, maka perlu adanya
pencampuran. Untuk proses batch, hal ini dapat dicapai dengan bantuan
pengaduk. Apabila prosesnya kontinyu maka pengadukan dilakukan dengan
cara mengatur aliran dalam reaktor agar terjadi olakan.
BAB III
PELAKSANAAN PERCOBAAN
3.1 Rancangan Percobaan
Mengambil
minyak hasil
hidrolisa untuk Melakukan
dienganalisa hidrolisa minyak
kadar asam dengan suhu
lemak bebas operasi 70C
hasil hidrolisa
setiap 5 menit
sampai 15 menit
b. Variabel berubah
Perbandingan mol minyak jarak dan air : 1:7 , 1:8, 1:9
Keterangan alat:
1. Labu leher tiga
2. Pendingin balik
3. Termometer
4. Heater
5. Magnetic stirrer
6. Statif
7. Waterbath
Keterangan alat:
1. Statif
2. Klem
3. Buret
4. Erlenmeyer
- Densitas Katalis
Timbang picnometer kosong (m1), masukkan HCl teknis dilaboratorium
kedalam picnometer yang telah diketahui volumenya (V), timbang beratnya (m2).
Hitung densitas katalis HCl.
BAB IV
Tabel 4.1 Data hasil percobaan variabel 1 perbandingan mol pereaktan (1:7)
t menit Xa k (menit-1) K
0 0
5 0,179
0,0151 0,274
10 0,204
15 0,215
Tabel 4.2 Data hasil percobaan variabel 2 perbandingan mol pereaktan (1:8)
t menit Xa k (menit-1) K
0 0
5 0,234
0,022 0,420
10 0,271
15 0,296
Tabel 4.3 Data hasil percobaan variabel 2 perbandingan mol pereaktan (1:9)
t menit Xa k (menit-1) K
0 0
5 0,236
0,0262 0,513
10 0,287
15 0,339
0.4
0.35
0.3
0.25
XA 0.2 Var 1
0.15 Var 2
0.1 Var 3
0.05
0
0 5 10 15 20
t (menit)
0.35
0.3 y = 0.022x + 0.0682
0.25 Var 1
-ln(1-XA)
0.2 Var 2
0.15 y = 0.0151x + 0.0537
Var 3
0.1
0.05
0
0 5 10 15 20
t (menit)
Maka nilai k sama dengan m = 2 ()2
Nilai k pada variabel 1 denga perbandingan mol minyak jarak : mol air
(1:7) , 2 (1:8) dan 3 (1:9) berturut-turut adalah 0,0151 min-1; 0,022 min-1 ;
0,0262 min-1. Nilai k meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah air,
hal ini dapat dijelaskan dengan persamaan Arrhenius :
k =
Dimana :
k = konstanta kecepatan reaksi
A = faktor frekuensi atau faktor pre-exponensial
Ea = energi aktivasi
R = konstanta gas
T = suhu, kelvin
Dimana dengan bertambahnya jumlah air, secara langsung menambah
jumlah partikel air yang ada didalam reaktor. Dengan bertambahnya jumlah
partikel air maka akan meningkatkan nilai faktor frekuensi tumbukan(A)
antara partikel air dengan partikel minyak didalam reaktor, sehingga nilai
konstanta kecepatan reaksi(k) dari reaksi tersebut akan meningkat juga,
karena nilai konstanta kecepatan rekasi(k) berbanding lurus dengan nilai
dari faktor frekuensi tumbukan(A) (Rahayu, S.S., 2009).
Selain dari faktor frekuensi tumbukan, nilai konstanta kecepatan reaksi
juga dipengaruhi oleh harga konversinya (Xa). Hubungan harga k dengan
konversi adalah sebagi berikut :
-ln (1-Xa) = kt
1-Xa =
Xa = 1-
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
1 2 3
[ ]
K = [ ]
, maka nilai K akan besar. Pada variabel 3 didapat bahwa konversi dan
konstanta laju reaksi lebih besar dibandingkan dengan variabel 1 dan
variabel 2, disebabkan karena perbedaan jumlah air pada masing-masing
variabel.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Semakin besar nilai perbandingan mol minyak dengan mol air, maka
akan menaikkan nilai konversi minyak dikarenakan reaksi bergerak ke
arah produk (asam lemak dan gliserol). Hal ini sesuai dengan Azas Le
Chatelier.
2. Nilai konstanta laju reaksi bertambah besar seiring kenaikan nilai
perbandingan mol minyak dengan mol air sesuai dengan persamaan
Arrhenius dikarenakan jumlah partikel air di dalam reaktor semakin
banyak yang menyebabkan nilai dari faktor frekuensi tumbukan partikel
air dengan minyak meningkat.
3. Semakin banyak air yang ada pada senyawa, maka nilai konversi dan
konstanta laju reaksi akan meningkat. Sehingga, produk yang terbentuk
semakin banyak dan nilai konstanta kesetimbangan juga semakin besar.
5.2 Saran
1. Suhu operasi dijaga konstan selama hidrolisa berlangsung, sehingga
tidak mempengaruhi hasil hidrolisa minyak yang diperoleh.
2. Suhu titrasi dijaga konstan pada 60oC
3. Amati perubahan warna saat TAT, pastikan warna merah muda tidak
hilang ketika tidak kocok
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S.1999. Kimia Organik.jilid 2. Ed.3. hal 83.
Jakarta: Erlangga,
Groggins, P.H. 1958.Unit Processes in Organic Synthesis. pp.699. New York :
McGraw Hill. Inc.
Kirk, R. E. and Othmer, D. F. 1953. Encyclopedia of Chemical Technology 6, pp.
231 236. New York : The Interscience Encyclopedia. Inc.,
Lascaray, L. 1949.Mechanism of fat splitting. Industrial & Engineering Chemistry
41(4), 786-790.
Lewkowitsch, J. 1903. J. Soc. Chem. Indust., 22, 67.
Rahayu, S. 1999. Hidrolisis Minyak Jarak dengan Katalisator Asam Sulfat.
Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Dan Proses.
Reni B.I. 2011. Kesetimbangan Kimia. Universitas Islam Indonesia : DIII Kimia
analisa, FMIPA.
Widjajanti, Endang. 2005. Pengaruh Katalis Terhadap Laju Reaksi. UNY:
Yogyakarta.
Zuhrina. 2010. Optimasi Sintesis Surfaktan Alkanolamida dari Asam Laurat sengan
Dietanolamina dan N-Metil Glukamina Secara Enzimatik. Disertasi Doktor.
Universitas Sumatera Utara.
PRAKTIKUM PROSES
Materi :
HIDROLISA MINYAK JARAK
Kelompok : 13 Selasa
A-1
I. Tujuan Percobaan
1. Pengaruh variabel perbandingan mol minyak jarak dan air (1:7 , 1:8 ,
1:9 ) terhadap konversi hidrolisa minyak jarak.
2. Pengaruh variabel perbandingan mol minyak jarak dan air (1:7 , 1:8 ,
1:9 ) terhadap nilai konsatanta kecepatan reaksi hidrolisa minyak jarak
(k)
3. Pengaruh variabel perbandingan mol minyak jarak dan air (1:7 , 1:8 ,
1:9 ) terhadap arah kesetimbangan reaksi hidrolisa minyak jarak ( K ).
II. Percobaan
2.1 Bahan yang digunakan
1. Minyak jarak 736.879 ml
2. Aquadest secukupnya
3. Katalis HCl 25% 16.902 ml
4. NaOH 2.448 gram
5. Alkohol (kemurnian 96%)
6. Surfaktan sunlight 45 ml
7. Indikator titrasi PP @ tiga tetes
A-2
Keterangan alat:
1. Labu leher tiga
2. Pendingin balik
3. Termometer
4. Heater
5. Magnetic stirrer
6. Statif
7. Waterbath
Keterangan alat:
1. Statif
2. Klem
3. Buret
4. Erlenmeyer
A-3
Densitas Katalis
Timbang picnometer kosong (m1), masukkan HCl teknis
dilaboratorium kedalam picnometer yang telah diketahui
volumenya (V), timbang beratnya (m2). Hitung densitas katalis
HCl.
2. Analisa Kadar Asam Lemak dalam Bahan Baku
a. Masukkan 10 ml minyak jarak ke dalam erlenmeyer.
b. Menambahkan 15 ml alkohol 96% dan memanaskannya sambil
diaduk pada suhu 60oC.
c. Menambahkan 3 tetes indikator PP dan menitrasi dengan NaOH
sampai warna berubah menjadi merah muda.
d. Mencatat kebutuhan titran.
3. Hidrolisa Minyak Jarak
a. Memasukkan minyak jarak ke dalam labu leher tiga.
b. Memasukkan katalis HCl 0.15 N ke dalam labu leher tiga.
c. Mengalirkan air pendingin selama proses hidrolisa.
d. Memanaskan campuran tersebut sampai suhu 70 oC kemudian
menambahkan aquadest yang telah dipanaskan ke dalam labu leher
tiga,dan emulsifier (sabun) 5 ml.
e. Mengambil sampel dalam selang waktu 5 menit untuk dianalisa
asam lemak dan asam total selama 15 menit.
f. Mengulangi prosedur percobaan dengan perbandingan mol minyak
jarak dan air yang berbeda
4. Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas
a. Memasukkan 10 mL minyak jarak yang telah dihidrolisa ke dalam
erlenmeyer.
b. Menambahkan alkohol 96% 15 mL dan dipanaskan sambil diaduk
pada suhu 60oC
c. Menitrasi dengan NaOH : penambahan 3 tetes indikator PP,
kemudian dititrasi sampai warna merah muda.
A-4
d. Mencatat kebutuhan titran
PRAKTIKAN MENGETAHUI
ASISTEN
A-5
LEMBAR PERHITUNGAN REAGEN
1. HCl 0,15 N
52,02622,602
= = 1,166 /
25,217
gr = 0,816 grm
3. Perhitungan Kebutuhan Minyak Jarak dan Air tiap variabel
a. Variabel 1 Perbandingan mol 1 : 7
1,005
1 1067
= =
7 1
18
= 0,1204
= VMj + VHCl + Vair + Vemulisifier
300 = VMj + 5,634 + 0,1204 VMj + 15
= 249,345
Vair = 30,02 ml
b. Variabel 1 Perbandingan mol 1 : 8
1,005
1 1067
= =
8 1
18
= 0,1375
= VMj + VHCl + Vair + Vemulisifier
B-1
300 = VMj + 5,634 + 0,1375 VMj + 15
= 245,596
Vair = 33,77 ml
c. Variabel 1 Perbandingan mol 1 : 9
1,005
1 1067
= =
9 1
18
= 0,1547
= VMj + VHCl + Vair + Vemulisifier
300 = VMj + 5,634 + 0,1547 VMj + 15
= 241,938
Vair = 37,43 ml
B-2
LEMBAR PERHITUNGAN
A. Analisa Kadar Asam Lemak dalam Minyak
(. ) .
=
(. ) . 10
(1,7.0,15) . 1067
= = 2,83%
(0,96.10) . 10
Kadar gliserida = Bahan Baku Asam Lemak Bebas Awal dalam bahan
baku
= 100% -2,83% = 97,17%
C. Perhitungan CB Terbentuk
=
= 0,026
D. Menghitung Konversi (XA)
= =
0,89
E. Perhitungan Nilai Konstanta Laju Reaksi
= .
=
0
C-1
(1 )
=
ln(1 ) =
Hasil Percobaan :
a. Variabel 1, dengan perbandingan 1 : 7
Ca Ca
t(x) V Xa x2 y xy
Hidrolisa Terbentuk
0 0 0 0 0 0 0 0
5 11,9 0,1859375 0,1599375 0,17971 25 0,19809 0,99046
10 13,3 0,2078125 0,1818125 0,20428 100 0,22851 2,28513
15 13,9 0,2171875 0,1911875 0,21482 225 0,24184 3,62758
30 350 0,66844 6,90317
4 6.903 30 0.668
== = = 0,0151
2 ( )2 4 350 302
Ca Ca
t(x) V Xa x2 y xy
Hidrolisa Terbentuk
0 0 0 0 0 0 0 0
5 15 0,234375 0,208375 0,23413 25 0,26674 1,33371
10 17,1 0,2671875 0,2411875 0,271 100 0,31608 3,16078
15 18,5 0,2890625 0,2630625 0,29558 225 0,35037 5,25562
30 350 0,93319 9,75011
4 9.75 30 0,9332
== = = 0.022
2 ( )2 4 350 302
C-2
c. Variabel 3, dengan perbandingan 1 : 9
Ca Ca
t(x) V Xa x2 y xy
Hidrolisa Terbentuk
0 11,2 0,175 0,149 0,16742 0 0,18322 0
5 15,1 0,2359375 0,2099375 0,23588 25 0,26904 1,34518
10 18 0,28125 0,25525 0,2868 100 0,33799 3,3799
15 21 0,328125 0,302125 0,33947 225 0,41471 6,22061
30 350 1,20173 10,9457
4 10.945 30 1.20173
== = = 0.0262
2 ( )2 4 350 302
C-3
PROSEDUR ANALISA
D-1
LEMBAR ASISTENSI
DIPERIKSA
KETERANGAN TANDA TANGAN
NO TANGGAL