id
KONTEN
04 Fokus
Tahun 2012,
Kinerja Optimal Industri Hulu
Migas
Sektor hulu migas masih
menjadi andalan bagi
penerimaan negara. Industri
strategis ini kembali berhasil
melampaui target yang
ditetapkan pemerintah. Artinya,
selama 10 tahun berturut-turut,
penerimaan negara dari hulu
migas selalu melebihi target.
10
Figur
Johanes Widjonarko,
SKMIGAS Komitmen Berikan
Kinerja Terbaik
14
Spektrum
Raker Pertama
Pemeliharaan
Fasilitas Operasi
Pembukaan Orientasi
Pekerja BAru
17
Bianglala
18
OPINI
2 | BUMI
Januari 2013
SALAM REDAKSI
Januari 2013
disampingkan.
Sepertinya, tantangan tahun 2013 yang
dihadapi SKMIGAS tidak akan lebih
ringan jika dibandingkan dengan tahun
2012. Apalagi tahun 2013 merupakan
tahun perlintasan menuju pemilihan
umum (Pemilu) tahun 2014. Yang
paling dikhawatiran, kepentingan bisnis
Negara di sektor hulu migas untuk
dapat menyumbangkan penerimaan
seoptimal mungkin akan terganggu.
Seperti yang telah dipahami oleh banyak
pihak, bahwa tugas SKMIGAS adalah
mengoptimalkan penerimaan Negara.
Lalu penerimaan tersebut digunakan
untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui belanja oleh
Pemerintah. Kebijakan ini sering disebut
dengan kebijakan fiskal, yang dilakukan
oleh Pemerintah melalui Kementerian
Keuangan.
Sementara itu, untuk pelaku bisnis
nasional dan lokal diharapkan lebih
berpartisipasi dalam pelaksanaan
pekerjaan di lapangan. SKMIGAS
membuka peluang seluas-luasnya dan
mendorong agar Tingkat Kandungan
Dalam Negeri (TKDN) terus naik setiap
tahunnya. Demikian juga diharapkan
program-proram kemasyarakatan
A. Rinto Pudyantoro
Kepala Dinas Hubungan
Kemasyarakatan dan Kelembagaan
BUMI | 3
FOKUS
Tahun 2012,
Kinerja Optimal Industri Hulu Migas
Adhitya Cahya Utama/acutama@skspmigas-esdm..go.id
Tahun 2012, industri hulu minyak dan gas bumi di Indonesia penuh dengan dinamika. Yang paling
mengejutkan adalah keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 13 November 2012 yang berimplikasi
pada pengalihan BPMIGAS kepada Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak
dan Gas Bumi (SKMIGAS). Sempat vakum pasca putusan, dalam waktu yang tidak terlalu lama,
kegiatan hulu migas kembali berjalan seperti sediakala. Dengan kerja keras dan komitmen tinggi
dari seluruh pemangku kepentingan, pencapaian tahun 2012 untuk sektor hulu migas bisa dikatakan
optimal.
12,000
9,142
10,615
10,425 11,031
4 | BUMI
10,000
15,569
14,022
Januari 2013
2012
*)
1,135
922
3,387
10,126
15,569
FOKUS
3,850
4,560
3,870
4,020
3,692
3,615
4,078
3,267
Tangguh
846
BBTUD
4,336
3,379
3,681
3,323
3,775
2,913
3,820
2,527
4,008
2,341
4,202
1,513
4,416
1,466
1,480
BBTUD
Tangguh
710
BBTUD
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012*)
2013
2014
Ekspor
Domes8k
4,397
BUMI | 5
FOKUS
umbangsih kegiatan
hulu migas bagi ekonomi
nasional tidak melulu dari
produksinya. Kegiatan
tersebut juga menghasilkan
multiplier effect yang bisa memicu
pertumbuhan ekonomi nasional.
Misalnya pengadaan barang dan jasa,
apalagi yang menggunakan produk
dalam negeri.
12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
0
Jasa
Barang
%TKDN
2006
5862
995
43%
2007
4737
1846
54%
2008
6568
1400
43%
Barang
2009
5408
3577
49%
Jasa
2010
6976
3811
63%
2011
8109
3706
61%
Nov-12
9482
4258
63%
%TKDN
Total nilai komitmen pengadaan barang dan jasa Januari November 2012 yang melalui
persetujuan SKMIGAS dan diadakan oleh KKKS sendiri adalah US$ 13,74 Miliar dengan
persentase TKDN sebesar 62,55% (cost basis).
Nilai TKDN Barang (cost basis)
: US$ 4.257,76 Juta (TKDN 36,06%)
Nilai TKDN Jasa (cost basis)
: US$ 9.481,89 Juta (TKDN 74,43%)
6 | BUMI
Januari 2013
FOKUS
OPTIMIS
MENYONGSONG
2013
Adhitya Cahya Utama/acutama@skspmigas-esdm..go.id
ndustri hulu minyak dan gas bumi (migas) menyambut tahun 2013 dengan optimisme. Salah satu tahap yang
telah diselesaikan adalah pembahasan rencana kerja dan anggaran (work program and budget/WP&B) tahun
2013 yang diusulkan kontraktor kontrak kerja sama. SKMIGAS telah menyetujui rencana kerja dan anggaran
tersebut sebelum akhir tahun 2012. Hal ini menunjukkan berkomitmen seluruh jajaran SKMIGAS untuk
memberikan kinerja yang terbaik.
BUMI | 7
FOKUS
TARGET 2013
Harga
Minyak
(US$
100
/bbl)
Cost Rec
Volume
Li*ing
Minyak
900
MBOD
1360
MBOED
(eq.
7890
BBTUD)
Penerimaan
Minyak
US$
32.850
juta
Penerimaan
Gas
Bumi
US$
24.225
juta
S
k
e
m
a
P
S
C
an. Menkeu
Cost Rec
Harga
Gas
(US$
9,1
/mmbtu)
*)
Total
Net
Contractor
Share
US$
9.786
juta
Gas
Bumi
negeri pada akhirnya dapat memberikan
efek berganda bagi perekonomian
nasional, katanya.
Berbicara mengenai produksi,
SKMIGAS berkomitmen dan berupaya
keras untuk mencapai target produksi
APBN 2013 sebesar 2,26 juta barel
ekuivalen minyak per hari. Rinciannya,
produksi minyak 900 ribu barel minyak
per hari dan produksi gas 7.890 miliar
british thermal unit per hari (BBTUD).
Target itu diyakini bisa dicapai dengan
adanya sejumlah proyek hulu migas
yang akan selesai tahun 2013.
Mayoritas proyek gas. Dominasi
pengembangan gas bumi masih akan
berlangsung hingga lima tahun ke
depan, kata Deputi Pengendalian
Operasi, Gde Pradnyana.
Proyek-proyek tersebut antara lain,
selesainya proyek pengembangan
Lapangan Sumpal dengan kontraktor
ConocoPhillips di Sumatera Selatan,
Lapangan Ruby dengan kontraktor
Pearl Oil Sebuku di Sulawesi Barat,
serta Lapangan Peciko 7B, Peciko 7C,
dan Sisi Nubi 2B dengan kontraktor
Total E&P Indonesie di Kalimantan
Timur.
Sementara untuk tambahan produksi
minyak sebesar 1.200 barel minyak per
hari akan didapat dari pilot enhanced
oil recovery (EOR) di Lapangan Kaji
8 | BUMI
FOKUS
Kaltim
(Total E&P)
Onstream
Bertahap s.d
2015
Peciko 7B Ext
122 MMSCFD,
4300 BOPD
Kaltim
(Total E&P)
In progress Drilling
Terang
Sirasun
300 MMSCFD
Jatim
(Kangean Energy)
Onstream 2012
South
Mahakam
202 MMSCFD
Kaltim
(Total E&P)
Onstream 2012
bertahap s.d 2013
2012
Banyu Urip
165 MBOPD
Jateng
(MCL)
Ande-Ande
Lumut
4300 BOPD
Kepri
(Genting Natuna Oil)
Madura BD
100 MMSCFD,
6600 BOPD
Jatim
(Husky
Madura)
Kaltim
(Chevron Indonesia Co.)
Kepodang
116 MMSCFD
Jateng
(PCML)
IDD Gendalo
Hub
560 MMSCFD
2013
2014
Sumpal
155 MMSCFD
Sumsel
(COPI Grissik)
EPC
Ruby
100 MMSCFD
Sulbar
(Pearl Oil Sebuku)
EPC
Peciko 7B &
SisiNubi 2B
170 MMSCFD,
Peciko 7C
120 MMSCFD,
280 BOPD
Kaltim
(Total E&P)
EPC
Kaltim
(Total E&P)
Tender EPC
Januari 2013
2015
2016
Senoro
310 MMSCFD,
9000 BOPD
Sulteng
(JOB
Pertamina
Medco Tomori)
IDD - Bangka
50 MMSCFD
Kaltim
(Chevron
Indonesia Co.)
Jangkrik
290 MMSCFD,
400 BOPD
Kaltim
(ENI Muara Bakau)
Maluku
(Inpex Masela)
Masela
355 MMSCFD,
2200 BOPD
2017
IDD Gehem
Hub
330 MMSCFD
2018
Kaltim
(Chevron
Indonesia Co.)
: Minyak Bumi
: Gas Bumi
: Minyak dan Gas Bumi
Kebijakan Strategis
Tetap Bisa Diambil
Dengan terbitnya Peraturan Presiden
Nomor 95 Tahun 2012, serta Keputusan
Menteri ESDM Nomor 3135 K/08/
MEM/2012 dan Nomor 3136 K/73/
MEM/2012, kegiatan hulu migas dapat
berlangsung seperti biasa. Keadaan
ini tentunya memberikan pertanda
positif bagi Pemerintah, pelaku usaha
dan pihak-pihak yang selama ini
telah berkiprah di sektor hulu migas.
Berdasarkan hal tersebut, tidak ada
alasan bagi Pemerintah untuk tidak
melakukan atau mengambil langkahlangkah strategis terkait dengan
kelangsungan industri hulu migas di
Indonesia.
Adanya keraguan dari sebagian
kalangan yang mengkhawatirkan
timbulnya gugatan atau potensi
kewajiban hukum ke Pemerintah
adalah tidak beralasan dan cenderung
mengada-ada. Harus dipahami bahwa
Keputusan MK sama sekali tidak
meminta Pemerintah untuk tidak
BUMI | 9
FIGUR
SKMIGAS Komitmen
Berikan Kinerja TERBAIK
Adhitya C. Utama/acutama@skspmigas-esdm.go.id
10 | BUMI
FIGUR
BUMI | 11
SEREMONIAL
PERALIHAN
12 | BUMI
Januari 2013
SEREMONIAL
PERALIHAN
Januari 2013
BUMI | 13
SPEKTRUM
RAKER PERTAMA
Pemeliharaan Fasilitas Operasi
Adhitya Cahya Utama/acutama@skspmigas-esdm..go.id
14 | BUMI
Januari 2013
SPEKTRUM
Pembukaan Orientasi
Pekerja Baru
Adhitya Cahya Utama/acutama@skspmigas-esdm..go.id
BUMI | 15
SEREMONIAL
penandatanganan
lima kesepakatan
jual beli minyak
dan gas bumi
Jakarta, 26 Desember 2012
penyerahan persetujuan
rencana kerja dan anggaran (wp&B)
kegiatan usaha hulu migas 2013
Jakarta, 8 Januari 2013
16 | BUMI
Januari 2013
BIANGLALA
Kontribusi
SKMIGAS dan Kangean
untuk Sumenep
Priandono Hernanto/phernanto@skspmigas-esdm.go.id
BUMI | 17
OPINI
18 | BUMI
Haposan Napitupulu/Haposan@skspmigas-esdm.go.id
Pengembalian biaya
operasi dilakukan
setelah kontraktor
berhasil menemukan
cadangan migas
secara komersil dan
memproduksikannya
dalam bentuk minyak
dan gas. Tentunya
pengeluaran
biaya operasi oleh
kontraktor di blok
eksplorasi yang tidak
berhasil menemukan
cadangan migas yang ekonomis tidak
akan mendapatkan pengembalian.
Seperti diketahui, beberapa kontraktor
blok eksplorasi di Selat Makasar dan
lepas pantai Papua di kurun waktu
2009 2012 yang tidak berhasil
menemukan cadangan migas komersil
telah menghabiskan biaya lebih dari
US$ 1,6 miliar. Artinya, biaya sebesar
itu hilang begitu saja dan seluruh risiko
ditanggung kontraktor.
Kontrak bagi hasil adalah kontrak
terbatas, sehingga jangka waktu
produksi dan pengembalian biaya
operasi juga terbatas. Pengaturan
Biaya operasi yang belum dikembalikan
akan mengacu pada prinsip Desire
To. Oleh karena itu, biaya operasi
yang belum dikembalikan sampai
jangka waktu kontrak, merupakan risiko
investor. Waktu yang dibutuhkan oleh
kontraktor mulai dari ditetapkan sebagai
operator blok, sampai melaksanakan
eksekusi pengeboran eksplorasi,
dibutuhkan waktu sekitar empat sampai
tujuh tahun. Jika berhasil menemukan
cadangan migas komersil, akan
dilanjutkan dengan pengembangan
lapangan sampai tahapan produksi
yang membutuhkan waktu paling cepat
tiga tahun, tergantung kompleksitas
pengembangan lapangan dan sosial
masyarakat di lokasi lapangan migas
tersebut. Distribusi pembiayaan dan
Januari 2013
INFO
Prof. DR. Ing. Ir. Rudi Rubiandini R. S.
Januari 2013
BUMI | 19