Bila tegangan jatuh pada reaktif induktif (vL) lebih besar dari tegangan jatuh pada reaktif
kapasitif (vC), maka tegangan total (v) mendahului arus (i), maka rangkaian seri ini cenderung
bersifat induktif. Sebaliknya bila tegangan jatuh pada reaktif induktif (vL) lebih kecil dari
tegangan jatuh pada reaktif kapasitif (vC), maka tegangan total (v) tertinggal terhadap arus (i),
maka rangkaian seri ini cenderung bersifat kapasitif.
Untuk menghitung hubungan seri antara R, XL dan XC pada setiap diagram fasor kita ambil
segitiga tegangan. Dari sini dapat dibangun segitiga resistor, yang terdiri dari resistor (R), reaktif
(X) dan impedansi (Z).
Berdasarkan tegangan reaktif (vS) yang merupakan selisih dari tegangan reaktif induktif (vL)
dan tegangan reaktif kapasitif (vC), maka resistor reaktif (X= XLS=XCS) merupakan selisih dari
reaktansi (XL) dan (XC). Sehingga didapatkan hubungan tegangan (v) seperti persamaan
vektoris berikut;
Maka untuk resistansi semu (impedansi Z) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut:
Dimana
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/rangkaian-r-l-c-seri/ 2013
http://listrikonly.blogspot.com/2011/03/resonansi-pada-rangkaian-ac.html
Reaktansi induktif berbanding lurus terhadap frekuensi, jika frekuensi meningkat maka reaktansi
induktif juga akan meningkat atau membesar dan begitu juga sebaliknya.
Reaktansi kapasitif berbanding terbalik terhadap frekuensi, jika frekuensi meningkat maka reaktansi
kapasitif akan menurun dan begitu juga sebaliknya.
http://pcb.hol.es/index.php?option=com_content&view=article&id=24:reaktansi-induktifreaktansi-kapasitif-impedansi&catid=13&Itemid=107 2010
http://inalocku.wordpress.com/2012/09/06/impedansi-reaktansi-induktif-dan-reaktansikapasitif/comment-page-1/
Rangkaian RLC adalah rangkaian yang terdiri dari resistor, induktor,dan kapasitor, dihubungkan secara
seri atau paralel. Mengapa di namakan RLC, karena nama ini menjadi simbol listrik biasa untuk
ketahanan, induktansi dan kapasitansi masing-masing. Rangkaian ini membentuk osilator harmonik dan
akan beresonansi hanya dalam cara yang sama sebagai rangkaian LC.
Perbedaan dari rangkaian ini terlihat dari resistor, yang di mana setiap osilasi disebabkan di sirkuit akan
mati dari waktu ke waktu jika tidak terus berjalan dengan sumber. Ini efek dari resistor yang disebut
redaman. Resistensi dari beberapa resistor tidak dapat di hindari di sirkuit nyata, bahkan jika resistor
tidak secara khusus dimasukkan sebagai komponen. Sebuah sirkuit LC murni adalah suatu ideal yang
benar-benar hanya ada dalam teori.
Untuk rangkaian RLC seri yang menggunakan arus AC, maka arus listrik akan mendapat hambatan dari
R, L dan C. Hambatan tersebut dinamakan Impedansi (Z). Impedansi merupakan gabungan secara
vektor dari XL, XC dan Ryang besarannya dilihat dari satuan Z.
Ada berbagai macam jenis RLC untuk sirkuit ini. Sehingga rangkaian ini paling banyak digunakan dalam
berbagai jenis rangkaian osilator. Rangkaian yang terpenting adalah untuk tuning, seperti di penerima
radio atau televisi, di mana digunakan untuk memilih rentang frekuensi yang sempit dari gelombang radio
ambien.
Rangkaian RLC ini sering di sebut sebagai sirkuit disetel. Sebuah rangkaian RLC dapat digunakan
sebagai band-pass filter atau band-stop filter. Tuning aplikasi, misalnya contoh dari band-pass filter. Filter
RLC digambarkan sebagai sirkuit kedua-order, yang berarti bahwa setiap tegangan atau arus pada
rangkaian dapat digambarkan dengan persamaan diferensial orde kedua dalam analisis rangkaian.
Tiga elemen penting dalam rangkaian ini dapat di kombinasikan dalam sejumlah topologi yang berbeda.
Semua tiga elemen secara seri atau ketiga elemen secara paralel adalah rangkain sederhana dalam
konsep dan yang paling mudah untuk menganalisa. Namun demikian, pengaturan lain, beberapa dengan
kepentingan praktis di sirkuit nyata.
http://palleko.blogspot.com/2012/07/rangkaian-rlc.html sugeng