SHELTER
Bangunan shelter adalah fasilitas umum yang apabila terjadi bencana (gempa
bumi,banjir,tsunami,angin topan dll) di gunakan untuk evakuasi pengungsi,
namun bisa juga d gunakan untuk fasilitas umum yang lain misalnya unttuk
tempat rekreasi atau ibadah dan yang lainya. Apabila tidak terjadi bencana.
Syarat bangunan shelter adalah bangunan satu lantai atau tingkat yang tahan
gempa, tahan cuaca, dan bisa menampung banyak orang. Bangunan shelter
mempunyai ffungsi sekunder saat tidak terjadi bencana, selain mempunyai
fungsi utama sebagai shelter untuk hunian dalam keadaan darurat.
Climatic consideration
Thermal inertia atau jumlah massa dinding, lantai, dan atap sangat
mempengaruhi perubahan rata-rata temperatur didalam bangunan khususnya
masalah kenyamanan ruangan.
External colours dan surfaces mempengaruhi penyerapan dan pemantulan
panas, dimana akan mengakibatkan peningkatan jumlah panas yang akan masuk
kedalam ruangan bangunan. Warna terang akan memantulkan panas dan
cahaya, sehingga akan mengurangi penyerapan panas lingkunga. Sedangkan
warna gelap akan menyerap panas berguna untuk penyimpan panas.
Insulation dari selubung bangunan dapat berfungsi untuk meredam kehilangan
panas untuk daerah dingin serta mencegah masuknya panas (infiltrasi) kedalam
ruangan.
Contact with external air, dapat berguna untuk proses pendinginan ruangan.
Ventilasi silang udara dingin yang berhembus kedalam ruangan dapat mereduksi
temperatur tinggi dari bahan material struktur untuk mencapai kenyamanan
temperatur ruang.
Ground contact, juga mempunyai manfaat untuk membantu bangunan tetap
dingin saat musim panas dan menghambat kehilangan panas berlebihan saat
musim dingin.
Windows