Anda di halaman 1dari 12

PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN

KONSTRUKSI DAN PROPERTI

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN BAB


LINGKUNGAN HIDUP ( K3LH) DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN
KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
I
BAB I KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN
LINGKUNGAN HIDUP ( K3LH) DALAM PELAKSANAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan


Hidup Dalam Pelaksanaan Pekerjaaan Konstruksi Bangunan Gedung, peserta
didik diharapkan mampu menerapkan konsep tersebut dalam menyelesaian
masalah K3LH dengan tepat dan mandiri

PETA KONSEP

K3LH

Keselamatan
Kesehatan Kerja
Kerja

1. Prosedur 1. Prosedur Kesehatan


Keselamatan Kerja Kerja
2. Penggunaan
Perlengkapan Kerja

KATA KUNCI

K3LH, APD, SOP, P3K

BISNIS KONSTRUKSI DAN


PROPERTI 1
PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN
KONSTRUKSI DAN PROPERTI

PENDAHULUAN

Gambar 1.1 Pemakaian APD


Sumber: https://pixabay.com/id/photos/konstruksi-pekerja-keselamatan-2578410/

Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan yang selanjutnya


disingkat K3LH adalah suatu kegiatan untuk memberikan jaminan dan perlindungan
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dengan cara mencegah kecelakaan
kerja dan penyakit yang ditimbulkan akibat kerja pada pekerjaan konstruksi. Upaya
pencegahan berupa upaya untuk mengurangi atau meniadakan terjadinya kondisi
atau keadaan bahaya, baik pada orang, peralatan, mesin, pesawat, instalasi, bahan,
cara kerja, sifat kerja, proses produksi, maupun pada lingkungan yang berpotensi
menimbulkan gangguan, kerusakan, kerugian, kecelakaan, kebakaran, peledakan,
pencemaran, dan penyakit akibat kerja.
Pekerjaan konstruksi adalah semua atau sebagian dari rangkaian kegiatan
perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup bangunan,
instalasi mekanikal, dan elektrikal serta jasa pelaksanaan lainnya untuk mewujudkan
suatu bangunan dalam jangka waktu tertentu. Dalam pelaksanaannya, dibutuhkan ahli
K3LH konstruksi, yakni tenaga teknis yang kompeten di bidang K3LH konstruksi yang
dapat dibuktikan dengan sertifikat pelatihan dan kompetensi yang diterbitkan oleh
lembaga berwenang sesuai dengan peraturan.
Selanjutnya, yang dimaksud dengan potensi bahaya adalah kondisi atau
keadaan, baik pada orang, peralatan, mesin, pesawat, instalasi, bahan, cara kerja, sifat
kerja, proses produksi maupun lingkungan yang berpotensi menimbulkan gangguan,
kerusakan, kerugian, kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran dan penyakit
akibat kerja. Sementara, penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Risiko K3 konstruksi
adalah ukuran kemungkinan kerugian terhadap keselamatan umum, harta benda, jiwa
manusia, dan lingkungan yang dapat timbul dari sumber bahaya tertentu yang terjadi
pada pekerjaan konstruksi.
Nah, dari berbagai keterangan tersebut, bagaimana memahami K3LH dalam
pekerjaan konstruksi? Apakah keselamatan kerja dan kesehatan kerja berbeda? Untuk
mempelajari lebih jauh mengenai konsep keselamatan kerja dan kesehatan kerja, mari
kita pelajari uraian materi di bawah ini!

BISNIS KONSTRUKSI DAN


2 PROPERTI
PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN
KONSTRUKSI DAN PROPERTI

MATERI PEMBELAJARAN

A. Keselamatan Kerja
Pada pekerjaan konstruksi, terdapat beberapa prosedur keselamatan
kerja sebagai berikut.
1. Prosedur Keselamatan Kerja
Cara mengangkat barang dengan tepat dan benar belum tentu
belum tentu diketahui semua orang. Ketidaktahuan tentang cara mengangkat
barang dengan tepat dan benar ini dapat mengakibatkan terjadinya cedera
punggung. Cedera punggung dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, baik
ketika bekerja dengan posisi duduk di kursi, mengangkat beban, membawa
beban, membungkuk untuk mengambil file di laci meja, menyeterika, mencuci
piring di wastafel ataupun ketika tidur.
Sekitar 80% populasi orang dewasa memiliki kondisi fisik yang
rentan mengalami cedera punggung bawah. Cedera ini biasanya terjadi akibat
kesalahan dalam teknik mengangkat suatu benda dan juga penggunaan yang
berlebihan. Dengan menggunakan teknik mengangkat yang benar dan diikuti
dengan latihan peregangan maupun penguatan otot, risiko cedera punggung
dapat dikurangi.
Ketika melakukan pekerjaan, ada baiknya kita memahami cara
memindahkan barang dengan benar dan sesuai dengan standar keselamatan
kerja yang berlaku. Adapun tata cara dan standar keselamatan kerja, antara
lain sebagai berikut.
a. Angkatlah dengan benar agar tulang punggung anda tetap baik. Angkatlah
seperti atlet angkat besi.
1) Tulang punggung harus lurus.
2) Posisi punggung miring tetapi kepala tegap.
3) Angkat mulai dari posisi berjongkok.
4) Sedapat mungkin, angkatlah barang dekat badan.
b. Banyak kelainan pada punggung yang disebabkan oleh kesalahan ketika
mengangkat beban. Jangan mengangkat dalam keadaan membungkuk.

Gambar 1.2 Posisi Ketika Mengangkat Beban


Sumber: Dokumen Pribadi

BISNIS KONSTRUKSI DAN


PROPERTI 3
PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN
KONSTRUKSI DAN PROPERTI

MATERI PEMBELAJARAN

Ketika mengangkat sambil membungkuk, tulang rawan bagian belakang


akan tertarik dan bagian depan akan tertekan sehingga menyebabkan
sakit. Mengangkat sambil membungkuk bisa dilakukan untuk beban
ringan. Ketika mengangkat dengan posisi punggung rata dan badan sedikit
miring, tulang rawan tidak mengalami perubahan karena beban merata
sehingga tekanannya kecil. Posisi kepala yang tegap dapat mengurangi
resiko bahaya ketika mengangkat beban berat. Penjelasan ini seperti yang
digambarkan berikut.

Gambar 1.3 Posisi Punggung Ketika Mengangkat Beban


Sumber: Dokumen Pribadi
Keterangan:
1. beban; 2. tulang belakang; 3. tulang rawan.

Gambar 1.4 Posisi Salah Ketika Mengangkat Beban


Sumber: http://www.yankes.kemkes.go.id/read-cara-mengangkat-beban-yang-benar-kurangi-resiko-
nyeri-punggung--3942.html

BISNIS KONSTRUKSI DAN


4 PROPERTI
PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN
KONSTRUKSI DAN PROPERTI

MATERI PEMBELAJARAN

Kebalikan dari mengangkat, yaitu meletakkan beban yang


berat, juga selalu pada posisi punggung yang lurus. Yang perlu dilakukan
adalah sebagai berikut.
a. Kepala tetap tegak.
b. Punggung rata.
c. Beban terletak dekat dengan badan.
d. Berpijak dengan kuat.
e. Genggam dengan kuat.
f. Punggung dapat bergerak dengan bebas.
Membawa barang dengan benar dapat menghindarkan keletihan
pada otot–otot. Bawalah kantong dan kotak di atas pundak, jangan
melebihi kekuatan tubuh dan badan tetap tegak. Bagilah beban sama rata
dan usahakan posisi tangan lurus, jangan menekuk yang mengakibatkan
badan menjadi sakit dan tidak nyaman.
Sikap tubuh yang benar ketika mengangkat beban berat untuk
menghindari resiko cedera adalah sebagai berikut.
a. Posisi berdiri
Bila terpaksa harus berdiri dalam waktu lama, istrirahatkan salah satu
kaki secara bergantian.  Salah satu kaki diletakkan di atas sesuatu yang
letaknya sedikit lebih tinggi dari kaki yang lain. Bila harus bekerja dalam
posisi berdiri, sebaiknya hindari posisi tubuh membungkuk ataupun
miring ke samping. Begitu pula ketika berjalan, bagi wanita hendaknya
hindari penggunaan sepatu berhak tinggi.
b. Posisi duduk
Sediakan kursi yang mempunyai sandaran punggung karena sandaran
dapat mendukung bagian belakang tubuh pada posisi yang benar dan
nyaman. Sesuaikan posisi kursi agar kaki dapat menapak di lantai.
Hendaknya kantong belakang celana tidak berisi (dompet, kunci, notes,
dan sebagainya) agar tidak mengganggu keseimbangan bagian belakang
tubuh. Selain itu, kondisi isi dompet yang tebal di kantong celana bagian
belakang juga dapat membuat nyeri pinggang karena adanya tekanan
terhadap otot pantat secara terus menerus dan tekanan yang lebih besar
ketika sedang duduk.
c. Posisi mengangkat benda
Sebenarnya ada beberapa teknik yang digunakan dalam mengangkat
dan membawa suatu benda yang dapat melindungi punggung dan dapat
mencegah cidera. Bagaimanapun, teknik terbaik dalam mengangkat
adalah pengangkatan secara diagonal, yakni kaki memisah dengan satu
kaki sedikit ke depan dari kaki yang lain. Ini memberikan basis penyangga
yang lebar, lebih stabil, lebih bertenaga, dan lebih kuat. Selain itu, lakukan
tekuk lutut dan berjongkok serta jaga punggung tetap lurus dan kepala
juga lurus selama mengangkat. Posisi ini memberikan kekuatan yang
lebih untuk otot-otot tungkai yang lelih luas dan menjaga keseimbangan
punggung.

BISNIS KONSTRUKSI DAN


PROPERTI 5
PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN
KONSTRUKSI DAN PROPERTI

MATERI PEMBELAJARAN

d. Posisi membawa benda


Usahakan benda selalu menempel pada tubuh selama mengangkat dan
membawanya. Semakin jauh membawa suatu benda dari tubuh, semakin
beresiko untuk punggung. Jangan mendadak atau menyentak selama
mengangkat dan jangan memutar atau menyamping. Ini adalah kebiasaan
buruk yang menyebabkan tekanan yang lebih untuk punggung, terutama
ketika mengangkat secara berulang-ulang, dan akan menyebabkan cidera
yang serius nantinya. Ketika membawa suatu benda, gunakan postur yang
tepat, yaitu berdiri tegak. Jangan terlalu membungkuk ketika berjalan.
Bawalah beban dengan posisi beban di depan dan menempel ke tubuh.
Namun, ketika membawa dengan jarak yang jauh, bawalah benda dengan
menggunakan bahu dan jika benda terlalu berat, carilah bantuan.
e. Posisi mengambil sesuatu dengan berlutut
Ambil sesuatu dengan berlutut, jangan membungkuk. Hindari
membungkuk setinggi pinggang ketika mengambil sesuatu. Hal ini dapat
menciptakan ketegangan pada punggung dan memperbesar risiko cidera.
f. Biasakan tidur di atas kasur yang agak keras
Menggunakan kasur yang terlalu empuk dapat membuat punggung dalam
posisi melengkung sehingga merasa tidak nyaman saat bangun tidur.
Pakailah tempat tidur yang agak keras atau kasur dengan kekuatan pegas
yang masih kuat. Jika tidur miring usahakan merapatkan lutut satu sama
lain. Jika terlentang, letakkan bantal di bawah lutut.
g. Saat bangun dari tidur. 
Jika pisisi tidur telentang, jangan langsung bangun, tetapi miringkan
dahulu tubuh anda. Selanjutnya, bangun dengan cara mengangkat badan
menyamping sehingga posisi menjadi duduk di atas kasur. Setelah itu,
pijakkan kaki ke lantai untuk bangkit dari tempat tidur.
h. Kegiatan olahraga
Jenis olahraga bersepeda, berenang, dan jalan santai adalah olahraga yang
sangat dianjurkan bagi orang yang sedang mengalami cidera punggung.
Hal ini karena olahraga tersebut tidak membuat tekanan yang berlebihan
terhadap punggung.

BISNIS KONSTRUKSI DAN


6 PROPERTI
PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN
KONSTRUKSI DAN PROPERTI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.5 Prosedur Ketika Mengangkat Beban


Sumber : https://werkst-mhe.co.id/tips-mengangkat-barang-berat-agar-minim-resiko/

2. Penggunakan Perlengkapan K3
Bekerja di proyek konstruksi tidak hanya sekedar berkarya untuk
menghasilkan bangunan berkualitas tinggi, tetapi ada sisi lain yang wajib
diperhatikan, yaitu kesehatan dan keselamatan kerja karena pembangunan
itu akan melibatkan banyak nyawa yang setiap jiwanya perlu dijaga
keselamatannya. Setiap tukang bangunan, karyawan kontraktor, maupun
setiap pihak yang beraktivitas di area pembangunan wajib mengenakan
macam-macam alat pelindung diri pekerja proyek agar aman, sehat, dan
selamat.
Helm (topi pelindung)
Topi pengaman terbuat dari mika, pada bagian dalam diberi tali peredam.
Helm harus sesuai benar dengan kepala pengguna supaya tidak jatuh. Helm
melindungi kepala dari benturan benda yang keras serta dari panas matahari
dan hujan pada waktu bekerja.

Gambar 1.6 Helm Pekerja


Sumber: https://cvaditijarahsakti.blogspot.com/2018/12/safety-helm-asa.html

BISNIS KONSTRUKSI DAN


PROPERTI 7
PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN
KONSTRUKSI DAN PROPERTI

MATERI PEMBELAJARAN

a. Kaca mata pengaman


Kaca mata pengaman terbuat dari plastik dan mika serta karet elastis.
Guna kacamata pengaman adalah melindungi mata saat penyaringan
kapur, mengaci pasangan tembok dan pekerjaan lain yang membahayakan
mata. Misalnya, pekerjaan membongkar pasang tembok.

Gambar 1.7 Kacamata Pengaman


Sumber: https://teknikece.com/alat-pelindung-diri/kacamata-safety/

b. Sepatu Kerja
Sepatu kerja terbuat dari karet atau dari kulit. Sepatu yang terbuat dari
karet dipakai pada waktu kerja ketika turun hujan atau tempat kerja yang
becek. Sementara sepatu yang terbuat dari kulit dipakai pada waktu kerja
bila tidak hujan atau tempat kerja kering atau bila kita bekerja dalam
ruang yang terlindung. Pada intinya, sepatu berfungsi untuk melindungi
kaki dari bahaya bila menginjak benda tajam, kejatuhan benda keras, dan
agar kaki tidak luka.

Gambar 1.8 Sepatu Karet


Sumber: https://www.cnzahid.com/2017/01/pentingnya-apd-serta-sarana-k3-di.html

BISNIS KONSTRUKSI DAN


8 PROPERTI
PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN
KONSTRUKSI DAN PROPERTI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.9 Sepatu Kulit


Sumber: https://www.cnzahid.com/2017/01/pentingnya-apd-serta-sarana-k3-di.html

Sarung tangan pelindung


Sarung tangan terbuat dari kulit atau dari plastik. Sarung tangan berfungsi
untuk melindungi tangan dari sentuhan atau gesekan dengan benda
kerja yang tajam atau berbahaya. Sarung tangan plastik menghindarkan
dari luka karena proses kimia, sedangkan sarung tangan kulit untuk
menghindarkan dari luka karena proses kerja tangan yang berat.

Gambar 1.10 Sarung Tangan


Sumber: https://www.cnzahid.com/2017/01/pentingnya-apd-serta-sarana-k3-di.html

c. Peredam suara
Pelindung suara terbuat dari plastik. Bagian dalam peredam suara diberi
lapisan busa (spons) peredam suara. Alat ini melindungi telinga dari
suara keras dan bising yang ditimbulkan oleh benda kerja atau peralatan
pada waktu kerja batu. Apabila tidak ada alat peredam suara, kita dapat
memakai sumbat telinga walaupun tingkat peredamannya kurang baik

BISNIS KONSTRUKSI DAN


PROPERTI 9
PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN
KONSTRUKSI DAN PROPERTI

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.11 Peredam Suara


Sumber: http://distributoralatpemadam.blogspot.com/2013/09/personal-safety-equipment-fire.html

Masker (pelindung mulut dan hidung)


Masker terbuat dari bahan mika, karet elastis dan pada bagian dalam
diberi lapisan busa (spons). Masker berguna melindungi mulut dan
hidung dari kotornya udara yang ditimbulkan oleh benda kerja, seperti
pada pekerjaan menyaring kapur dan sebagainya.

Gambar 1.12 Masker


Sumber: https://www.cnzahid.com/2017/01/pentingnya-apd-serta-sarana-k3-di.html
d. Jas hujan
Jas hujan terbuat dari bahan plastik. Jas hujan berfungsi untuk melindungi
seluruh tubuh ketika bekerja di lapangan dalam keadaan hujan sehingga
pekerjaan dapat tetap berjalan. Akan tetapi, bekerja dengan memakai
jas hujan mengganggu keleluasaan dan hasil kerja dapat menjadi kurang
memuaskan.

Gambar 1.13 Jas Hujan


Sumber: https://www.cnzahid.com/2017/01/pentingnya-apd-serta-sarana-k3-di.html

BISNIS KONSTRUKSI DAN


10 PROPERTI
PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN
KONSTRUKSI DAN PROPERTI

MATERI PEMBELAJARAN

e. Pakaian kerja
Pakaian kerja terbuat dari bahan kain yang lunak (tidak kaku). Ukuran
pakaian harus pas, rapi, dan fungsional. Pakaian kerja berguna untuk
melindungi tubuh agar tetap sehat ketika bekerja dan juga demi kesehatan.

Gambar 1.14 Pakaian Kerja Lengkap


Sumber: http://www.ilmusipil.com/macam-macam-alat-pelindung-diri-pekerja-proyek

B. Kesehatan Kerja
1. Limbah Industri
Pada suatu industri yang memproduksi bahan bangunan, biasanya akan
timbul sisa bahan yang tidak digunakan atau rusak sehingga menjadi sampah.
Sampah ini akan merugikan, baik manusia maupun lingkungan sekitarnya.
Aktivitas manusia dan kegiatan industri kadangkala menyebabkan kerusakan
lingkungan. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya yang terpadu agar sampah
dapat dikendalikan. Namun, penanganan sampah ini sangat berbeda dengan
sampah alami yang tidak merusak lingkungan, baik udara, air, maupun tanah.
Apabila sampah itu dikendalikan dan dapat dimanfaat kembali melalui suatu
proses daur ulang, maka hal itu menjadikan lingkungan tetap terjaga.

BISNIS KONSTRUKSI DAN


PROPERTI 11
PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN
KONSTRUKSI DAN PROPERTI

MATERI PEMBELAJARAN

2. Bahan Bangunan Yang Berbahaya


a. Bahan yang menyebabkan polusi udara
Jenis bahan atau limbah yang dapat mencemari udara adalah bahan yang
menjadi gas yang menjadi senyawa dengan udara dan dapat dirasakan
melalui rasa penciuman (bau). Pada kenyataannya, ada bahan yang tidak
berbahaya, tetapi ketika bercampur dengan bahan lain akan bereaksi
sehingga menimbulkan efek pada kesehatan manusia, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
b. Bahan yang mencemari air
Air tercemar yang diakibatkan oleh limbah industri cair dan hasil dari
aktivitas manusia dapat merusak kesehatan lingkungan, dalam hal ini
manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan yang merupakan pengguna
langsung dari air. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya pemrosesan limbah
cair atau padat agar jangan sampai mencemari air.
c. Bahan yang mencemari tanah
Tanah merupakan media untuk pangan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Jika tanah tercemar, sumber pangan menjadi terganggu. Pencemaran
tanah dapat merusak kelangsungan hidup manusia. Kerusakan yang
terjadi adalah akibat limbah industri yang berupa plastik, fiber, seng, dan
jenis keramik serta bahan kimia lainnya yang bercampur dengan tanah.

Jenis Limbah dan Proses Pengolahannya


Berkembangnya cara berpikir manusia membuat teknologi semakin maju.
Kemajuan teknologi ini seringkali membawa dampak yang tidak baik bagi
lingkungan dan manusia. Dampak tidak baik ini disebabkan oleh limbah
yang merusak, seperti limbah industri atau limbah pertambangan yang
terdiri dari bahan organik dan bahan nonorganik. Namun, teknologi juga
dapat dimanfaatkan untuk mengolah limbah jadi bahan yang dapat dipakai
kembali. Jika limbah organik dapat dipakai langsung, limbah bahan anorganik
juga dapat dipakai kembali setelah melaui proses pengolahan. Terkait jenis
limbah, berikut ini merupakan jenis limbah yang dihasilkan oleh aktivitas
manusia dan oleh industri.
Bahan organik.
Bahan anorganik.
Bahan sintetis.
Bahan organik dapat diolah langsung seperti bekas kayu atau kertas yang diolah
menjadi pupuk dan didaur ulang menjadi barang yang berguna. Sementara
bahan anorganik dapat digunakan untuk bahan bangunan, wujudnya antara
lain pasir, genteng, dan sebagainya. Untuk bahan sintetis, pengolahan dapat
dilakukan dengan meleburkan kembali bahan menjadi bahan sintetis baru.

BISNIS KONSTRUKSI DAN


12 PROPERTI

Anda mungkin juga menyukai