TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
K3LH
Keselamatan
Kesehatan Kerja
Kerja
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. Keselamatan Kerja
Pada pekerjaan konstruksi, terdapat beberapa prosedur keselamatan
kerja sebagai berikut.
1. Prosedur Keselamatan Kerja
Cara mengangkat barang dengan tepat dan benar belum tentu
belum tentu diketahui semua orang. Ketidaktahuan tentang cara mengangkat
barang dengan tepat dan benar ini dapat mengakibatkan terjadinya cedera
punggung. Cedera punggung dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, baik
ketika bekerja dengan posisi duduk di kursi, mengangkat beban, membawa
beban, membungkuk untuk mengambil file di laci meja, menyeterika, mencuci
piring di wastafel ataupun ketika tidur.
Sekitar 80% populasi orang dewasa memiliki kondisi fisik yang
rentan mengalami cedera punggung bawah. Cedera ini biasanya terjadi akibat
kesalahan dalam teknik mengangkat suatu benda dan juga penggunaan yang
berlebihan. Dengan menggunakan teknik mengangkat yang benar dan diikuti
dengan latihan peregangan maupun penguatan otot, risiko cedera punggung
dapat dikurangi.
Ketika melakukan pekerjaan, ada baiknya kita memahami cara
memindahkan barang dengan benar dan sesuai dengan standar keselamatan
kerja yang berlaku. Adapun tata cara dan standar keselamatan kerja, antara
lain sebagai berikut.
a. Angkatlah dengan benar agar tulang punggung anda tetap baik. Angkatlah
seperti atlet angkat besi.
1) Tulang punggung harus lurus.
2) Posisi punggung miring tetapi kepala tegap.
3) Angkat mulai dari posisi berjongkok.
4) Sedapat mungkin, angkatlah barang dekat badan.
b. Banyak kelainan pada punggung yang disebabkan oleh kesalahan ketika
mengangkat beban. Jangan mengangkat dalam keadaan membungkuk.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
2. Penggunakan Perlengkapan K3
Bekerja di proyek konstruksi tidak hanya sekedar berkarya untuk
menghasilkan bangunan berkualitas tinggi, tetapi ada sisi lain yang wajib
diperhatikan, yaitu kesehatan dan keselamatan kerja karena pembangunan
itu akan melibatkan banyak nyawa yang setiap jiwanya perlu dijaga
keselamatannya. Setiap tukang bangunan, karyawan kontraktor, maupun
setiap pihak yang beraktivitas di area pembangunan wajib mengenakan
macam-macam alat pelindung diri pekerja proyek agar aman, sehat, dan
selamat.
Helm (topi pelindung)
Topi pengaman terbuat dari mika, pada bagian dalam diberi tali peredam.
Helm harus sesuai benar dengan kepala pengguna supaya tidak jatuh. Helm
melindungi kepala dari benturan benda yang keras serta dari panas matahari
dan hujan pada waktu bekerja.
MATERI PEMBELAJARAN
b. Sepatu Kerja
Sepatu kerja terbuat dari karet atau dari kulit. Sepatu yang terbuat dari
karet dipakai pada waktu kerja ketika turun hujan atau tempat kerja yang
becek. Sementara sepatu yang terbuat dari kulit dipakai pada waktu kerja
bila tidak hujan atau tempat kerja kering atau bila kita bekerja dalam
ruang yang terlindung. Pada intinya, sepatu berfungsi untuk melindungi
kaki dari bahaya bila menginjak benda tajam, kejatuhan benda keras, dan
agar kaki tidak luka.
MATERI PEMBELAJARAN
c. Peredam suara
Pelindung suara terbuat dari plastik. Bagian dalam peredam suara diberi
lapisan busa (spons) peredam suara. Alat ini melindungi telinga dari
suara keras dan bising yang ditimbulkan oleh benda kerja atau peralatan
pada waktu kerja batu. Apabila tidak ada alat peredam suara, kita dapat
memakai sumbat telinga walaupun tingkat peredamannya kurang baik
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
e. Pakaian kerja
Pakaian kerja terbuat dari bahan kain yang lunak (tidak kaku). Ukuran
pakaian harus pas, rapi, dan fungsional. Pakaian kerja berguna untuk
melindungi tubuh agar tetap sehat ketika bekerja dan juga demi kesehatan.
B. Kesehatan Kerja
1. Limbah Industri
Pada suatu industri yang memproduksi bahan bangunan, biasanya akan
timbul sisa bahan yang tidak digunakan atau rusak sehingga menjadi sampah.
Sampah ini akan merugikan, baik manusia maupun lingkungan sekitarnya.
Aktivitas manusia dan kegiatan industri kadangkala menyebabkan kerusakan
lingkungan. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya yang terpadu agar sampah
dapat dikendalikan. Namun, penanganan sampah ini sangat berbeda dengan
sampah alami yang tidak merusak lingkungan, baik udara, air, maupun tanah.
Apabila sampah itu dikendalikan dan dapat dimanfaat kembali melalui suatu
proses daur ulang, maka hal itu menjadikan lingkungan tetap terjaga.
MATERI PEMBELAJARAN