Anda di halaman 1dari 41

REFLEKSI K3 NASIONAL 2021:

MENAKAR EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI


UU No 1 Tahun 1970
REVISI ATAU REVITALISASI?

Fatma Lestari
Prof. Dra. Fatma Lestari, MSi, PhD
Head of Disaster Risk Reduction Universitas Indonesia (DRRC UI)
OHS Department, Faculty of Public Health, Universitas Indonesia
Address: Gedung ILRC (Integrated Laboratory Research Centre) 2nd floor. Universitas
Indonesia, Kampus UI Depok. Email: fatma@ui.ac.id; fatmalestari@icloud.com.

PhD in Safety Science, UNSW, Sydney, Australia


Profesor K3, Faculty of Public Health, Universitas Indonesia
2015-2020: Ka UPT K3L UI
Tim Penilai K3 Pertambangan
Dewan K3 Nasional
Tim Independen Keselamatan Migas
Penulis Buku Bunga Rampai Riset Kebencanaan Indonesia. 2017, BNPB.
Penulis Buku Desa Tangguh COVID-19. Kemendagri, BNPB
Penulis Buku. Chapter Book in Extreme Weather Events & Human Health. International Case
Studies. Rais Akhtar (Ed.). Extreme Events, Disasters, and Health Impacts in Indonesia.
Springer. 2020.
Penulis Buku Pengalaman Indonesia Menangani Wabah COVID-19. 2020 (Nasional, 34 Wilayah
& 5 mancanegara), BNPB.
Penulis Buku Keselamatan Kebakaran, FKM UI. 2021.
Penulis Buku Toksikologi Industri, FKM UI, 2021
Daftar isi

01 02 03
LATAR BELAKANG Apakah masih relevan? TANTANGAN

04 05 06 07
SEKTOR kerja Kompetensi K3 KESELAMATAN PUBLIK Budaya K3

08
KESIMPULAN & USULAN KEDEPAN
01
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
● Undang-Undang RI No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja, menimbang:
● Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat
perlindungan atas keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup &
meningkatkan produksi serta produktivitas
Nasional
● Bahwa setiap orang lainnya yang berada di
tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya
● Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai &
dipergunakan secara aman & efisien
● Bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan
segala daya upaya untuk membina norma-norma
perlindungan kerja
● 51 tahun UU 1 1970 tentang Keselamatan Kerja
TUJUAN sangat mulia:
- melindungi dan menjamin keselamatan pekerja dan orang lain.
- Kewajiban mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
- Kewajiban mengendalikan kondisi fisik lingkungan kerja
- Pencegahan dan perlindungan pekerja dari penyakit akibat kerja
KEWAJIBAN PERUSAHAN
PRESIDEN
PasalINDONESIA
REPUBLIK 7.
Tertulis secara
Untuk pengawasan - 7 - jelas
berdasarkan & eksplisit
Undang-undang ini pengusaha harus
membayar retribusi menurut ketentuan-ketentuan yang akan diatur
BAB IV.
dengan peraturan perundangan.
PENGAWASAN
Pasal 8.
(1) Pengurus diwajibkan
Pasal memeriksakan
5. kesehatan badan, kondisi
(1) mental
Direkturdan
melakukan pelaksanaan
kemampuan umum
fisik dari terhadap
tenaga kerjaUndang-undang
yang akan
ini, sedangkan
diterimanya para pegawai
maupun pengawas dan
akan dipindahkan ahlidengan
sesuai keselamatan kerja
sifat-sifat
ditugaskan
pekerjaan menjalankan
yang pengawasan langsung terhadap ditaatinya
diberikan padanya.
(2) Undang-undang
Pengurus ini dan
diwajibkan membantu pelaksanaannya.
memeriksakan semua tenaga kerja yang
(2) berada
Wewenang dan pimpinannya,
di bawah kewajiban direktur,
secara pegawai pengawas
berkala pada dokterdan ahli
yang
keselamatan
ditunjuk kerja dalam
oleh pengusaha danmelaksanakan Undang-undang
dibenarkan oleh direktur. ini diatur
dengan peraturan perundangan. (3) Norma ...
• Pemeriksaan kesehatan (sebelum bekerja, selama dan
(mungkin seharusnya)
Pasal 6. di akhir masa kerja).
(1) Barangsiapa tidak dapat menerima keputusan direktur dapat
mengajukan permohonan banding kepada Panitia Banding.
(2) Tata-cara permohonan banding, susunan Panitia Banding, tugas
REPUBLIK INDONESIA
-8-

(3) KEWAJIBAN PERUSAHAN UNTUK MELAKUKAN PEMBINAAN


Norma-norma mengenai pengujian keselamatan ditetapkan dengan
peraturan perundangan.

BAB V.
PEMBINAAN.
• Kewajiban perusahaan menunjukkan
dan menjelaskan kondisi kerja, potensi
Pasal 9.
(1) Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap
tenaga kerja baru tentang : bahaya, alat pelindung, pengamanan,
a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul
dalam tempat kerjanya;
cara dan sikap agar terhindar dari
b. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan
kecelakaan kerja
dalam tempat kerjanya;
c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan; • Melakukan Pembinaan K3:
d. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan
• Menyelenggarakan pelatihan
pekerjaannya.
(2) Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja yang • Kampanye K3
bersangkutan setelah ia yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah
memahami syarat-syarat tersebut di atas.
• Melaporkan terjadinya kecelakaan
(3) Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua • Memposting aturan, syarat
keselamatan kerja
tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan
kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan
keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian • Menyediakan secara gratis semua
pertolongan pertama pada kecelakaan.
(4) Pengurus diwajibkan memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat
yang dibutuhkan untuk keselamatan
dan ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi usaha dan tempat kerja dan kesehatan kerja
yang dijalankannya.
KECELAKAAN KERJA

• Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nasional (BPJS Kesehatan) atau yang


sebelumnya dikenal sebagai PT Jamsostek mencatat, kurang lebih setiap
harinya sebanyak 12 pekerja di Indonesia mengalami cacat permanen.
• Tempat kerja dengan kecelakaan kerja terbesar disumbang oleh sektor
manufaktur dan konstruksi sebesar 63,6%; sektor transportasi 9,3%; sektor
kehutanan 3,8%, pertambangan 2.6% dan sisanya sebesar 20,7%.

https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/02/25/tekan-jumlah-kecelakaan-kerja-industri-
manufaktur-indonesia-didorong-gunakan-robot
KECELAKAAN KERJA
● Budaya K3 sudah dicanangkan sejak
setengah abad lalu, kecelakaan kerja di
Indonesia masih relatif tinggi.
● Merujuk data BPJS Ketenagakerjaan, pada
tahun 2019 terdapat 114 ribu kasus
kecelakaan kerja.
● Tahun 2020 angka ini meningkat, di mana
pada rentang Januari hingga Oktober
2020, BPJS Ketenagakerjaan mencatat
terdapat 177 ribu kasus kecelakaan kerja

https://kemnaker.go.id/news/detail/menaker-ida-canangkan-bulan-
k3-nasional-di-kilometer-nol-sabang
Kecelakaan di sektor
konstruksi & MANUFAKTUR

Tempat kerja dengan kecelakaan kerja terbesar


disumbang oleh sektor manufaktur dan konstruksi
sebesar 63,6%; sektor transportasi 9,3%; sektor
kehutanan 3,8%, pertambangan 2.6% dan https://www.safetysign.co.id/n
ews/344/Rentetan-
sisanya sebesar 20,7%. Kecelakaan-Kerja-di-Sektor-
Konstruksi-Refleksi-
Buruknya-Implementasi-K3

https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/02/25/tekan-jumlah-kecelakaan-kerja-industri-
manufaktur-indonesia-didorong-gunakan-robot
02
APAKAH MASIH
RELEVAN?
SEJARAH
HEALTH &
SAFETY ACT
DI UK
Sanksi pelanggaran k3

• Ancaman penjara 3 bulan dan denda


100 ribu
• Harus ada aturan lain untuk membuat
efek jera bagi pelanggarnya
Australia
APAKAH MASIH RELEVAN?
RUANG LINGKUP
● Yang tercakup saat ini: Keselamatan Kerja
● Kesehatan Kerja?
● Pekerja informal?
● Pekerja migran?
● Keselamatan Publik? (Public safety) – Virtual Work,
Online Workers
● Keselamatan di Rumah (Home safety) – Work From
Home

Tempat kerja

Keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik


di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam
air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah
kekuasaan hukum Republik Indonesia.
03
TANTANGAN BARU
Tantangan & Peluang
Tantangan Peluang

● Variasi implementasi dipelbagai sektor ● Meningkatkan implementasi – law enforcement


● Keterbatasan komitmen Top Manajemen ● Meningkatkan Komitmen
● Kesadaran pekerja rendah ● Melibatkan Top Manajemen
● Motivasi untuk penerapan K3 rendah ● Meningkatkan kesadaran pekerja melalui
● Jumlah pekerja besar training secara efektif
● Sumber daya terbatas (finansial, ● Sistem Manajemen
infrastruktur, teknologi, manusia) ● Massive Online Training
● Partisipasi pekerja rendah ● Training secara sistematis & terstruktur
● K3 belum menjadi budaya ● Grant proposal
● Kolaborasi
● K3 sebagai keunggulan
● Membagi tugas & tanggung jawab
● K3 sebagai Budaya & Nilai-nilai dasar
TANTANGAN baru

PERUBAHAN POLA KERJA BAHAYA BARU


Virtual WFH memberikan bahaya baru
Work From Home Isu kelelahan kerja
Bekerja dengan Komputer Mental Health
Pekerja online? Komitmen terhadap keluarga
Tantangan bekerja di rumah
Bekerja di tempat lain
TANTANGAN BARU

PERUBAHAN Tempat kerja Waktu kerja


Virtual
Pekerja Online Waktu kerja yang berkepanjangan
Bekerja dari Rumah Pola waktu kerja yang berbeda
Bekerja di luar tempat kerja (tidak lagi jam 7-16 atau 8-17)
WFO vs WFH Dampak keselamatan & kesehatan
Bagaimana jika terjadi Kecelakaan? terhadap perubahan waktu kerja?
Bagaimana perlindungan terhadap
tenaga kerja ini?
04
SEKTOR KERJA
SEKTOR
ONLINE
INFORMAL
Youtuber
UMKM
Digital Marketing
Asisten Rumah Tangga
FORMAL Marketplace
Supir
Product Designer
Industri Desa
Jasa transportasi
Pemerintah Kota
BUMN Nelayan
Pendidikan Petani
Migas Pantai
Konstruksi Pertanian
Manufaktur Pasar
Jasa Ekonomi Kreatif
Agrikultur
Pengiriman
Transportasi
Ekonomi Kreatif
05
KOMPETENSI K3
Ahli keselamatan kerja
Tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar
Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri
Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undang-
undang ini (UU 1 1970)

PEGAWAI PENGAWAS
Pegawai teknis berkeahlian khusus dari
Departemen Tenaga Kerja

Tugas
Pasal 5:….para pegawai pengawas & ahli
keselamatan kerja ditugaskan menjalankan
pengawasan langsung terhadap ditaatinya UU
ini dan membantu pelaksanaannya
One of the major roles that the Institution of
Occupational Safety and Health (IOSH) has to play as a
Kompetensi k3
Chartered body is to set the standards for occupational
safety and health. As part of this process, we have
updated our competency framework to help OSH Incident
management
professionals build capability and keep pace with rapid
Risk Culture
change in the workplace. management

Working practices change constantly, so all competency


frameworks need to be reviewed and refreshed regularly.
In addition, as businesses strive to become more Health and Sustainability
h n ic a l
Te c
safety law
sustainable, OSH professionals need to demonstrate a
broad range of competencies, to embed good health, Competency
safety and wellbeing effectively in workplace cultures. Framework

As well as strong technical skills, they need both soft


and business skills that equip them to influence and Strategy
Competency Stakeholder

ral
management
drive change. framework

Co

ou
With 69 competencies, divided into 12 areas across

re

vi
technical, core and behavioural categories, the newly
a
updated framework covers all the skills, knowledge and Planning Beh Personal
performance
behaviours needed by occupational safety and health
professionals.
The framework builds on the foundations of the
Leadership and Communication
competency framework that we developed for Blueprint management
1.0 to offer unrivalled guidance for OSH professionals Working
and employers. Competency
It reflects the findings of an extensive with others
framework
research project to ensure alignment with the needs of
Professional standards
employers, as well as national and international
for safety and health
standards and policies. Uniquely, it also draws on a
at work
wealth of data from Blueprint 1.0, generated by our
self-assessment tool for evaluating capability in
www.iosh.com
IOSH, 2020
occupational safety and health.
06
KESELAMATAN
PUBLIK
KESELAMATAN PUBLIK
Publik RUMAH
Rekreasi Bekerja di rumah
Berbelanja Keselamatan di rumah
Transportasi Anak-anak
Pasar Lansia
Mall Difable
Wisata No one left behind
Kecelakaan maut

Supir mengantuk?
Handphone?
Melebihi batas kecepatan?
Tanggung jawab Supir tidak
hanya mengendarai
kendaraan
Keselamatan Jiwa seluruh
penumpang
KECELAKAAN DI SEKTOR PARIWISATA

5 Mei 2021
07
BUDAYA K3 – Budaya
UNGGUL
Sejarah Pendekatan K3
Patrick Hudson. 2007.
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0925753507000227

SAFETY CULTURE
Safety
Climate
Survey

Building Project memiliki safety climate yang lebih


Tidak ada perbedaan significant antara tinggi dibandingkan infrastruktur
pekerja Indonesia & Australia
Safety Climate Survey

Figure 1.
Figure Frameworkfor
1. Framework for improving
improving occupational
occupational health
health and
and safety
safety (OHS)
(OHS) performance
performance in
in the
the
Indonesian construction
Indonesian construction industry.
industry.
Budaya K3 - Budaya Unggul
REKOGNISI & MENGINGATKAN
SISTEM
Pola pikir SISTEM, Rekognisi Perilaku K3
Interaksi, Teamwork positif, mengingatkan
perilaku berisiko

SDM UNGGUL
BERBUDAYA K3
ANTISIPATIF MANAJEMEN PARTISIPATIF

Kaji Risiko Menyertakan


Plan, Do, Check,
semua pihak
Act
“K3 penting, komitmen tinggi
menjalankannya, sepenuh hati, bukan
sekedar memenuhi kewajiban.

Nilai-nilai K3 diterapkan setiap saat, setiap


waktu & setiap aktivitas.

K3 menjadi JIWA & NAFAS setiap personil,


tindakan & aktivitas yang ada”

---- Fatma Lestari


08
Kesimpulan &
uSULAN KEDEPAN
Revisi atau revitalisasi?
Tantangan baru
Pemenuhan regulasi & standar nasional & internasional
Kebutuhan kompetensi K3
Ruang lingkup diperluas
Implementasi & Law enforcement
Sanksi agar memberikan efek jera bagi pelanggarnya
USULAN KEDEPAN
REVISI atau revitalisasi? IMPLEMENTASI
Memasukkan tantangan & perubahan Memastikan implementasinya
pola kerja baru Law enforcement

K3 KETANGGUHAN
BUDAYA K3
organisasi
Budaya K3 baik bagi K3 sebagai ketangguhan
pekerja maupun publik organisasi
Terima kasih
Do you have any questions?
fatma@ui.ac.id

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai