Fatma Lestari
Prof. Dra. Fatma Lestari, MSi, PhD
Head of Disaster Risk Reduction Universitas Indonesia (DRRC UI)
OHS Department, Faculty of Public Health, Universitas Indonesia
Address: Gedung ILRC (Integrated Laboratory Research Centre) 2nd floor. Universitas
Indonesia, Kampus UI Depok. Email: fatma@ui.ac.id; fatmalestari@icloud.com.
01 02 03
LATAR BELAKANG Apakah masih relevan? TANTANGAN
04 05 06 07
SEKTOR kerja Kompetensi K3 KESELAMATAN PUBLIK Budaya K3
08
KESIMPULAN & USULAN KEDEPAN
01
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
● Undang-Undang RI No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja, menimbang:
● Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat
perlindungan atas keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup &
meningkatkan produksi serta produktivitas
Nasional
● Bahwa setiap orang lainnya yang berada di
tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya
● Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai &
dipergunakan secara aman & efisien
● Bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan
segala daya upaya untuk membina norma-norma
perlindungan kerja
● 51 tahun UU 1 1970 tentang Keselamatan Kerja
TUJUAN sangat mulia:
- melindungi dan menjamin keselamatan pekerja dan orang lain.
- Kewajiban mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
- Kewajiban mengendalikan kondisi fisik lingkungan kerja
- Pencegahan dan perlindungan pekerja dari penyakit akibat kerja
KEWAJIBAN PERUSAHAN
PRESIDEN
PasalINDONESIA
REPUBLIK 7.
Tertulis secara
Untuk pengawasan - 7 - jelas
berdasarkan & eksplisit
Undang-undang ini pengusaha harus
membayar retribusi menurut ketentuan-ketentuan yang akan diatur
BAB IV.
dengan peraturan perundangan.
PENGAWASAN
Pasal 8.
(1) Pengurus diwajibkan
Pasal memeriksakan
5. kesehatan badan, kondisi
(1) mental
Direkturdan
melakukan pelaksanaan
kemampuan umum
fisik dari terhadap
tenaga kerjaUndang-undang
yang akan
ini, sedangkan
diterimanya para pegawai
maupun pengawas dan
akan dipindahkan ahlidengan
sesuai keselamatan kerja
sifat-sifat
ditugaskan
pekerjaan menjalankan
yang pengawasan langsung terhadap ditaatinya
diberikan padanya.
(2) Undang-undang
Pengurus ini dan
diwajibkan membantu pelaksanaannya.
memeriksakan semua tenaga kerja yang
(2) berada
Wewenang dan pimpinannya,
di bawah kewajiban direktur,
secara pegawai pengawas
berkala pada dokterdan ahli
yang
keselamatan
ditunjuk kerja dalam
oleh pengusaha danmelaksanakan Undang-undang
dibenarkan oleh direktur. ini diatur
dengan peraturan perundangan. (3) Norma ...
• Pemeriksaan kesehatan (sebelum bekerja, selama dan
(mungkin seharusnya)
Pasal 6. di akhir masa kerja).
(1) Barangsiapa tidak dapat menerima keputusan direktur dapat
mengajukan permohonan banding kepada Panitia Banding.
(2) Tata-cara permohonan banding, susunan Panitia Banding, tugas
REPUBLIK INDONESIA
-8-
BAB V.
PEMBINAAN.
• Kewajiban perusahaan menunjukkan
dan menjelaskan kondisi kerja, potensi
Pasal 9.
(1) Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap
tenaga kerja baru tentang : bahaya, alat pelindung, pengamanan,
a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul
dalam tempat kerjanya;
cara dan sikap agar terhindar dari
b. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan
kecelakaan kerja
dalam tempat kerjanya;
c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan; • Melakukan Pembinaan K3:
d. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan
• Menyelenggarakan pelatihan
pekerjaannya.
(2) Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja yang • Kampanye K3
bersangkutan setelah ia yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah
memahami syarat-syarat tersebut di atas.
• Melaporkan terjadinya kecelakaan
(3) Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua • Memposting aturan, syarat
keselamatan kerja
tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan
kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan
keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian • Menyediakan secara gratis semua
pertolongan pertama pada kecelakaan.
(4) Pengurus diwajibkan memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat
yang dibutuhkan untuk keselamatan
dan ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi usaha dan tempat kerja dan kesehatan kerja
yang dijalankannya.
KECELAKAAN KERJA
https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/02/25/tekan-jumlah-kecelakaan-kerja-industri-
manufaktur-indonesia-didorong-gunakan-robot
KECELAKAAN KERJA
● Budaya K3 sudah dicanangkan sejak
setengah abad lalu, kecelakaan kerja di
Indonesia masih relatif tinggi.
● Merujuk data BPJS Ketenagakerjaan, pada
tahun 2019 terdapat 114 ribu kasus
kecelakaan kerja.
● Tahun 2020 angka ini meningkat, di mana
pada rentang Januari hingga Oktober
2020, BPJS Ketenagakerjaan mencatat
terdapat 177 ribu kasus kecelakaan kerja
https://kemnaker.go.id/news/detail/menaker-ida-canangkan-bulan-
k3-nasional-di-kilometer-nol-sabang
Kecelakaan di sektor
konstruksi & MANUFAKTUR
https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/02/25/tekan-jumlah-kecelakaan-kerja-industri-
manufaktur-indonesia-didorong-gunakan-robot
02
APAKAH MASIH
RELEVAN?
SEJARAH
HEALTH &
SAFETY ACT
DI UK
Sanksi pelanggaran k3
Tempat kerja
PEGAWAI PENGAWAS
Pegawai teknis berkeahlian khusus dari
Departemen Tenaga Kerja
Tugas
Pasal 5:….para pegawai pengawas & ahli
keselamatan kerja ditugaskan menjalankan
pengawasan langsung terhadap ditaatinya UU
ini dan membantu pelaksanaannya
One of the major roles that the Institution of
Occupational Safety and Health (IOSH) has to play as a
Kompetensi k3
Chartered body is to set the standards for occupational
safety and health. As part of this process, we have
updated our competency framework to help OSH Incident
management
professionals build capability and keep pace with rapid
Risk Culture
change in the workplace. management
ral
management
drive change. framework
Co
ou
With 69 competencies, divided into 12 areas across
re
vi
technical, core and behavioural categories, the newly
a
updated framework covers all the skills, knowledge and Planning Beh Personal
performance
behaviours needed by occupational safety and health
professionals.
The framework builds on the foundations of the
Leadership and Communication
competency framework that we developed for Blueprint management
1.0 to offer unrivalled guidance for OSH professionals Working
and employers. Competency
It reflects the findings of an extensive with others
framework
research project to ensure alignment with the needs of
Professional standards
employers, as well as national and international
for safety and health
standards and policies. Uniquely, it also draws on a
at work
wealth of data from Blueprint 1.0, generated by our
self-assessment tool for evaluating capability in
www.iosh.com
IOSH, 2020
occupational safety and health.
06
KESELAMATAN
PUBLIK
KESELAMATAN PUBLIK
Publik RUMAH
Rekreasi Bekerja di rumah
Berbelanja Keselamatan di rumah
Transportasi Anak-anak
Pasar Lansia
Mall Difable
Wisata No one left behind
Kecelakaan maut
Supir mengantuk?
Handphone?
Melebihi batas kecepatan?
Tanggung jawab Supir tidak
hanya mengendarai
kendaraan
Keselamatan Jiwa seluruh
penumpang
KECELAKAAN DI SEKTOR PARIWISATA
5 Mei 2021
07
BUDAYA K3 – Budaya
UNGGUL
Sejarah Pendekatan K3
Patrick Hudson. 2007.
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0925753507000227
SAFETY CULTURE
Safety
Climate
Survey
Figure 1.
Figure Frameworkfor
1. Framework for improving
improving occupational
occupational health
health and
and safety
safety (OHS)
(OHS) performance
performance in
in the
the
Indonesian construction
Indonesian construction industry.
industry.
Budaya K3 - Budaya Unggul
REKOGNISI & MENGINGATKAN
SISTEM
Pola pikir SISTEM, Rekognisi Perilaku K3
Interaksi, Teamwork positif, mengingatkan
perilaku berisiko
SDM UNGGUL
BERBUDAYA K3
ANTISIPATIF MANAJEMEN PARTISIPATIF
K3 KETANGGUHAN
BUDAYA K3
organisasi
Budaya K3 baik bagi K3 sebagai ketangguhan
pekerja maupun publik organisasi
Terima kasih
Do you have any questions?
fatma@ui.ac.id