Anda di halaman 1dari 21

K3

KELOMPOK 2

Oleh : 1. Azel Al-Ghifari 171611005


2. Risal Alissalam 171611026

D3-TPTU/3A
1. Perundang-undangan dalam
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Undang-undang nomor 1 tahun 1970
01 tentang keselamatan kerja
Undang-undang No.14 Tahun 1969 (undang-
02 undang no.13 tahun 2003) tentang ketenaga
kerjaan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-
03 01/MEN/1979 tentang pelayanan kesehatan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-


04 01/MEN/1979 tentang pelayanan kesehatan

05 Peraturan yang lain


A. Perundang-undangan dalam
Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Prinsip undang-undang Kesehatan dan Keselamatan Kerja


berdasarkan pada standar umum yang menyatakan, “bahwa
setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas
keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan dan meningkatkan produksi dan produktivitas
nasional atau perusahaan harus menyediakan bagi masing-
masing karyawannya pekerjaan dan tempat bekerja yang
bebas dari hal-hal yang diketahui dapat menyebabkan atau
diduga dapat menyebabkan kematian atau cacat fisik yang
serius bagi pekerjanya’’.
1. Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang
keselamatan kerja

Undang-undang ini menggantikan Veiligheids


Reglement, STBI No.406 tahun 1910,
mengatur tentang keselamatan kerja di segala
tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di
permukaan air, di dalam air, maupun di udara
yang berada di wilayah kekuasaan hukum
Republik Indonesia. Di dalam peraturan ini
tercakup tentang ketentuan dan syarat-syarat
keselamatan kerja dalam perencanaan, Tujuan dikeluarkannya undang-undang
pembuatan, pengangkutan, peredaran, ini agar setiap tenaga kerja dan orang
perdagangan, pemakaian, penggunaan, lain yang berada di tempat kerja
.
pemeliharaan, dan penyimpanan bahan, mendapat perlindungan atas
produk, teknis, dan alat produksi yang keselamatannya, dan setiap sumber-
mengandung dan dapat menimbulkan bahaya sumber produksi dan dapat dipakai dan
kecelakaan. digunakan secara aman dan efisien
sehingga akan meningkatkan produksi
dan produktifitas kerja.
Pasal 1
a. Tempat Kerja f. Ahli Keselamatan Kerja

b. Pengurus e. Pegawai Pengawas

c. Pengusaha d. Direktur
Pasal 8

8A 8B 8C

Pengurus diwajibkan Pengurus diwajibkan Norma-norma


memeriksakan kesehatan badan, memeriksakan semua tenaga mengenai pengujian
kondisi mental dan kemampuan kerja yang berada di bawah keselamatan
fisik dari tenaga kerja yang akan pimpinannya, secara berkala ditetapkan dengan
diterimanya maupun akan pada dokter yang ditunjuk peraturan
dipindahkan sesuai dengan sifat- oleh pengusaha dan perundangan.
sifat pekerjaan yang diberikan dibenarkan oleh direktur.
padanya.

COMPUTER REPAIR & SUPPORT


Pasal 9

a. Pengurus b. Pengurus c. Pengurus d. Penurus


diwajibkan hanya dapat diwajibkan diwajibkan
menyelenggarakan
menunjukan dan mempekerjakan pembinaan bagi
memenuhi dan
menjelaskan pada tenaga kerja semua tenaga kerja menaati semua
tiap tenaga kerja yang yang berada dibawah syarat-syarat dan
baru bersangkutan pimpinannya, dalam ketentuan-
setelah ia yakin pencegahan ketentuan yang
kecelakaan dan
bahwa tenaga pemberantasan
berlaku bagi
kerja tersebut kebakaran serta usaha dan tempat
telah memahami peningkatan kerja yang
syarat-syarat keselamatan dan dijalankannya
kesejahteraan kerja,
pula dalam pemberian
pertolongan pertama
pada kecelakaan.
Hak dan Kewajiban pengusaha dalam pelaksanaan K3
(Pasal 9 dan Pasal 14 UU 1/1970)

1. Menunjukan dan
menjelaskan kepada pekerja 6. Memenuhi dan mentaati semua
baru tentang kondisi, syarat-syarat dan ketentuan yang
bahaya, alat-alat dan sikap berlaku bagi usaha dan tempat
di tempat kerja kerja yang dijalankan.
2. Memeriksakan kesehatan
5. Melakukan pemeriksaan
badan, kondisi mental dan Kewajiban
kesehatan pekerja secara
kemampuan fisik pekerja Pengusaha
berkala.
yang akan diterima atau
dipindahkan.

3. Menempatkan syarat-syarat
4. Memasang poster-
K3 yang diwajibkan di tempat
poster K3
kerja.
Hak pengusaha

Meminta pekerja untuk


mentaati syarat-syarat dan
petunjuk-petunjuk K3 Hak
dan Kewajiban buruh/pekerja
dalam pelaksanaan K3

COMPUTER REPAIR & SUPPORT


Pasal 12
Kewajiban Pekerja Hak Pekerja

1.Memberikan 1.Meminta kepada


keterangan yang pengusaha agar
benar bila diminta melaksanakn semua
oleh pegawai syarat K3 yang
pengawas dan diwajibkan.
atau ahli K3. 2.Menyatakan
2.Memakai alat keberatan untuk
pelindung diri. bekerja apabila
3.Mentaati syarat- syarat-syarat K3 dan
syarat K3 yang alat pelindung diri
diwajibkan. tidak memenuhi
syarat.

COMPUTER REPAIR & SUPPORT


Pasal 13
Barang siapa akan memasuki suatu
tempat kerja, diwajibkan mentaati
semua petunjuk keselamatan kerja
dan memakai alat-alat pelindung diri
yang diwajibkan.

Tindak Pidana Pelanggaran UU No.1


Tahun 1970 dengan ancaman
hukuman maksimum 3 (tiga) bulan
penjara atau denda setinggi-
tingginya Rp. 100.000,- (Pasal 15
ayat 2 UU No. 1/1970).
2. Undang-undang No.14 Tahun 1969 (undang-undang no. 13 tahun
2003) tentang ketenagakerjaan
“bahwa sesuai dengan peranan dan kedudukan tenaga kerja,
diperlukan pembangunan ketenagakerjaan untuk meningkatkan
kualitas tenaga kerja dan peran sertanya dalam pembangunan serta
peningkatan perlindungan tenaga kerja dan keluarganya sesuai
dengan harkat dana martabat kemanusiaan, perlindungan terhadap
tenaga kerja dmaksudkan untuk menjamin hak-hak dasar
pekerja/buruh dan menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan
tanpa diskriminasi atas dasar apapun untuk mewujudkan
kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya dengan tetap
memperhatikan perkembangan kemajuan dunia usaha.”

Pasal yang dicermati dalam undang-undang ini yang


berkaitan dengan K3
• Landasan, asas dan tujuan (pasal 2, 3, dan 4)
• Keselamatan dan kesehatan kerja (pasal 86)
• Hubungan industrial (pasal 103)
• Serikat pekerja/serikat buruh (pasal 104)
• Organisasi pengusaha (pasal 105)
• Lembaga kerja sama briparti (pasal 106)
• Lembaga kerja sama triparti (pasal 107)

COMPUTER REPAIR & SUPPORT


3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1979
tentang pelayanan kesehatan

Tujuan pelayanan kesehatan kerja adalah:


a. Memberikan batuan kepada tenaga kerja
dalam penyesuaian diri dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-02/MEN/1979
pekerjaanya. tentang pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.
b. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap
gangguan kesehatan yang timbul dari
pekerjaan atau lingkungan kerja. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja meliputi :
i. Pemeriksaan kesejahtreaan sebelum kerja
c. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi
ii. Pemeriksaan kesehatan berkala
mental, dan kemampuan fisik tenaga iii. Pemeriksaan kesehatan khusus
kerja. iv. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-
d. Memberikan pengobatan dan perawatan 01/MEN/1976 tentang kewajiban latihan Hiperkes bagi
serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang dokter perusahaan.
menderita sakit. v. Undang-undang nomor 7 tahun 1981 tentang Wajib
Lapor Ketenagaan dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja
nomor 03/MEN/1984 tentang mekanisme pengawasan
ketenagakerjaan.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.05/MEN/1996 tentang
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja

Definisi SMK3
Bagian dari sistem manajemen keseluruhan
yang meliputi struktur organisasi,
perencanaan, tanggungjawab, pelaksanaan,
prosedur, proses dan sumberdaya yang
dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan,
pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan
kebijakan Keselamatan dan kesehatan kerja
dalam rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien
dan produktif.

Tujuan dan sasaran SMK3


Terciptanya sistem K3 di tempat kerja yang Alasan penerapan SMK3
melibatkan segala pihak sehingga dapat
mencegah dan mengurangi kecelakaan dan 1. Manfaat langsung
penyakit akibat kerja dan terciptanya 2. Manfaat tidak langsung
tempat kerja yang aman, efisien, dan
produktif.
5. Peraturan yang lainnya
1. KepMenKes No 6. Dan peraturan lainnya yang
1405/MenKes/SK/XI/2002 tentang berhubungan dengan kesehatan
Persyaratan kesehatan keselamatan kerja.
Lingkungan Kerja Perkantoran
dan Industri 5. Keputusan Menaker No
Kep 79/MEN/2003 tentang
Pedoman Diagnosis dan
2. Peraturan Menaker No Penilaian Cacat Karena
Per 01/MEN/1981 tentang Kecelakaan dan Penyakit
Kewajiban Melapor Akibat Kerja
Penyakit Akibat Kerja.
4. Peraturan Menaker No Per
3. Peraturan Menaker No Per 01/MEN/1979 tentang Kewajiban
01/MEN/1976 tentang Kewajiban Latihan Hygiene Perusahaan K3
Latihan Hiperkes Bagi Dokter Bagi Tenaga Paramedis
Perusahaan. Perusahaan.
Latihan Soal
3. Sebutkan minimal empat perundang-
undangan yang berlaku yang mengatur
tentang K3 dan ketenagakerjaan.
2. Sebagai calon tenaga kerja,
sebutkan peran saudara untuk
mencapai kesehatan dan
keselamatan kerja 4. Apa bedanya Lembaga
tripatrite dan bripartite

1. Bagaimana peranan pemerintah


dalam keikut sertaanya pada 5. Sebutkan hak dan
penerapan K3 di tempat kerja. kewajibkan tenaga kerja dan
pengusaha

COMPUTER REPAIR & SUPPORT


Peran Pemerintah

Mengontrol dan memastikan


para pekerja memperoleh atas
hak-haknya
Melakukan pembekuan atau
mencabut izin operasi
perusahaan yang di nilai lalai
Rutin untuk melakukan dengan keselamatan
monitoring dan evaluasi pekerjanya
tentang pelaksanaan sistem
menejemen K3nya secara
berkala kepada perusahaan-
perusahaan Melakukan perbaikan terhadap
regulasi-regulasi yang
merugikan bagi pekerja
UPAYA MENCAPAI K3

01
Mengikuti Pelatihan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja

Melakakun sesuatu pekerjaan sesuai


dengan SOP
02
03
Menggunakan APD pada saat melakukan
pekerjaan yang memiliki resiko
kecelakaan

Mengetahui atau melakukan observasi


bahaya atau dampak apa saja yang dapat
membahayakan diri kita pada saat
melakukan pekerjaan tersebut
04
COMPUTER REPAIR & SUPPORT
Undang Undang yang mengatur tentang K3

Undang-undang nomor 1 tahun 1970


tentang keselamatan kerja

Undang-undang No.14 Tahun 1969 (undang-


undang no.13 tahun 2003) tentang ketenaga
kerjaan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-


01/MEN/1979 tentang pelayanan kesehatan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-


01/MEN/1979 tentang pelayanan kesehatan

COMPUTER REPAIR & SUPPORT


Perbedaan Lembaga
tripatrite dan bripartite

forum komunikasi dan


konsultasi mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan
Bripartite hubungan industrial di satu
perusahaan yang anggotanya
terdiri dari pengusaha dan
serikat pekerja/serikat buruh

forum komunikasi, konsultasi


dan musyawarah tentang
masalah ketenagakerjaan yang
Tripatrite anggotanya terdiri dari unsur
organisasi pengusaha, serikat
pekerja/serikat buruh dan
pemerintah
Thank You

Anda mungkin juga menyukai