Petugas K3
Kimia
Ruang Lingkup
Undang-undang No. 1 tahun 1970 ini berlaku untuk setiap tempat kerja yang di
dalamnya terdapat tiga unsur, yaitu:
a. Adanya suatu usaha, baik itu usaha yang bersifat ekonomis maupun usaha
sosial
b. Adanya tenaga kerja yang bekerja di dalamnya baik secara terus menerus
maupun hanya sewaktu-waktu
c. Adanya sumber bahaya
Tempat kerja ialah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap, dimana setiap tenaga kerja bekerja atau yang sering
dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat
sumber-sumber bahaya sebagaimana diperinci dalam pasal 2, termasuk temapat
kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang
merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja
tersebut.
Tempat kerja tersebut mencakup semua tempat kegiatan usaha baik yang
bersifat ekonomis maupun sosial. Tempat kerja yang bersifat sosial seperti
bengkel tempat untuk praktek, tempat rekreasi, rumah sakit, tempat ibadah,
tempat belanja dan pusat hiburan.
Bahaya kerja adalah sumber bahaya yang ditetapkan secara terperinci dalam Bab
II pasal 2 ayat (2) yang ditetapkan oleh instalasi yang berwenang. Perincian
sumber bahaya dikaitkan dengan:
Materi keselamatan dan kesehatan kerja diatur dalam ruang lingkup UU No. 1
Tahun 1970 adalah keselamatan dan kesehatan kerja yang bertalian dengan
mesin, peralatan, landasan tempat kerja dan lingkungan kerja, serta cara
mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit akibat kerja, memberikan
perlindungan kepada sumber-sumber produksi sehingga meningkatkan efisiensi
dan produktivitas.
Persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja diatur dalam pasal 3 dan 4 mulai
dari tahap perencanaan, pembuatan dan pemakaian terhadap barang-barang
produk teknis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan
bahaya kecelakaan.
Pengawasan
Kewajiban Manajemen/Pengusaha
Pengusaha/pengurus berkewajiban :
Sanksi
C. Peraturan Pelaksanaan
Sesuai dengan penjelasan UU No. 1 Tahun 1970 sebagai peraturan
pelaksanaannya terdiri dari pembidangan teknis dan pembidangan sektoral.
Beberapa peraturan pelaksanaan tersebut antara lain:
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja
a. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01/Men/1976 tentang Wajib Latihan
Hyperkes bagi Dokter Perusahaan.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01/Men/1978 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja dalam Penebangan dan Pengangkutan Kayu.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01/Men/1979 tentang Wajib Latihan
Hyperkes bagi Paramedis Perusahaan.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01/Men/1980 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan.
e. Peraturan Menteri Tanaga Kerja No. 02/Men/1980 tentang Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04/Men/1980 tentang Syarat-syarat
Pemasanagan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
g. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01/Men/1981 tentang Kewajiban
Melapor Penyakit Akibat Kerja
h. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01/Men/1982 tentang Bejana Tekan