Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN KEMAJUAN PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT MONO TAHUN

IbM KELOMPOK USAHA PISANG SALE DI


DESA BANDAR TINGGI

Oleh :

1. Ir. Tugiman, MT. NIDN : 0012045707


2. Nismah Panjaitan, ST,MT. NIDN : 0112018003
3. Suprianto, ST, MT. NIDN : 0008097904

Dibiayai oleh :
NON PNBP Universitas Sumatera Utara
Sesusai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Pengabdian kepada
Masyarakat Program Berbasis Penelitian
Tahun Anggaran 2017
Nomor : 3222/UN5.2.3.2.1/PPM/2017, Tanggal 24 Juli 2017

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
1. Judul Pengabdian Kepada : IbM Kelompok Usaha Pisang Sale di Desa
Bandar Tinggi
2. Tim Pelaksana
No. Nama Jabatan Bidang Keahlian Instansi Alokasi
Asal Waktu
(jam/minggu)
1 Ir.Tugiman, MT. Ketua Material Struktur USU 7
2 Nismah Panjaitan, Anggota 1 Produksi dan USU 8
ST, MT Manajemen
3 Suprianto,ST.,MT. Anggota 2 Material USU 4

3. Objek (Khalayak sasaran) Pengabdian kepada Masyarakat:


Masyarakat pengrajin pisang sale di desa Bandar Tinggi kecamatan Bandar
Masilam kabupaten simalungun.
4. Masa Pelaksanaan
Mulai : Bulan Juli Tahun 2017
Berakhir : Bulan Nopember Tahun 2017
5. Sumber biaya pada PNBP USU Tahun 2017
Tahun ke-1 : Rp. 35.000.000,- (Tiga puluh lima juta rupiah)
6. Lokasi Pengabdian kepada Masyarakat Desa Bandar Tinggi Kecamatan Bandar
Masilam Kabupaten Simalungun
7. Mitra yang terlibat (uraikan kontribusinya)
Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakati ini mitra dilibatkan secara
menyeluruh, adapun kontribusi yang diberikan mitra diantaranya menyiapkan
lokasi untuk pembuatan rak pengasapan, bahan baku untuk pembuatan pisang sale
dan bahan bakar kayu untuk uji coba pengasapan dan peralatan pengering. Mitra
juga harus berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan yang melibatkan juga para
pekerja.
8. Permasalah yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan:
Permasalahan yang ditemukan diantaranya: 1. Kapasitas pengasapan masih rendah
karena keterbatasan rak pengasapan, 2. Proses pengeringan membutuhkan waktu
cukup lama serta terkendala saat musim hujan 3. Sistem manajemen usaha yang
tidak memenuhi stadar
Solusi yang ditawarkan adalah: 1Pembuatan tempat/rak pengasapan yang lebih
banyak dan representativ, 2. Penyediaan peralatan pengering berbahan bakar
gas/minyak, 3. Penyuluhan mengenai sistem manajemen usaha kecil dan
menengah (UKM).
9. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran (uraikan tidak lebih dari 50 kata,
tekankan pada manfaat yang diperoleh)
Memperbaiki sistem produksi pisang sale dengan penyediaan peralatan pengering
dan rak pengasapan sehingga produksi dapat kontiniu dan kapasitas produksi
meningkat, serta meningkatkan pemahaman mitra mengenai sistem manajemen
usah kecil dan menengah (UKM).
10. Rencana luaran berupa jasa, sistem, produksi/barang, paten, atau luaran lainnya
yang ditargetkan.
Rencana luaran : 1. Draf publikasi ilmiah, 2. Peningkatan kapasitas produksi mitra
, 3. Peningkatan kuantitas dan kualitas produksi, 4. Peningkatan pemahaman dan
keterampilan masyarakat.
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN USUL PENELITIAN i

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ii

DAFTAR ISI iii

RINGKASAN v

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1. Analisis Situasi 1

1.2. Permasalahan Mitra 4

BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN 5

BAB 3 METODE PELAKSANAAN 6

BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 9

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 11

5.1. Pembuatan rumah pengasapan pisang sale 11

5.1.1 Kayu berti 11

5.1.2 Seng asbes 12

5.1.3 Anyaman bambu (gedek) 12

5.1.4 Rumah pengasapan 13

5.2. Pemasangan plank pengabdian masyarakat 13

5.3. Peralatan pengering pisang sale 14

5.4. Evaluasi efektivitas penggunaan peralatan pengering 16


pada
pembuatan pisang salg
5.5. Analisa biaya pembuatan pisang sale 19

5.6. Hasil kuesioner setelah kegiatan pengabdian selesai 19


dilakukan
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 21
REFERENSI 22

Lampiran 1 Biodata 23

Lampiran 2 Gambaran Ipteks yang akan ditransfer kepada kedua 41


mitra
Lampiran 3 Peta lokasi wilayah kedua mitra 42

Lampiran 4 Photo-photo kegiatan pengabdian 43

Lampiran 5 Absensi kegiatan pengabdian masyarakat 44

Lampiran 6. Paper publikasi kegiatan pengabdian masyarakat 45


RINGKASAN

Tanaman pisang merupakan tanaman yang sangat mudah dijumpai di desa Bandar
tinggi kecamatan Bandar masilam kabupaten simalungun. Buah pisang dapat diolah
menjadi pisang sale dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah tanaman
tersebut. Mitra pengabdian pada kegiatan ini mengolah pisang sale secara
tradisional, dimana pengeringan masih menggunakan sinar matahari yang tentunya
membutuhkan waktu penjemuran 4-5 hari. Proses pengasapan pisang juga
dilakukan menggunakan rak pengasapan yang sangat terbatas sehingga sangat sulit
bagi mitra untuk meningkatkan kapasitas produksi. Masalah pertama mitra usaha
pisang sale di desa tersebut diantaranya adalah tidak tersedianya peralatan
pengering berbahan bakar gas yang dapat mempersingkat waktu pengeringan serta
sebagai solusi untuk pengeringan pada musim penghujan. Masalah lainnya adalah
kapasitas rak pengasapan yang masih terbatas. Melihat kondisi masyarakat mitra
tersebut maka pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menyediakan peralatan
pengering berbahan bakar gas dan peningkatan kapasitas pengasapan. Selain kedua
solusi tersebut tim juga memberikan materi pelatihan untuk meningkatkan
pemahaman mengenai tatakelola usaha kecil dan menengah (UKM). Hasil
pelaksanaan kegiatan pengabdian telah diperoleh beberapa capaian yang dapat
diuraikan terdiri dari: (1) Pembuatan rumah pengasapan telah selesai dibuat dengan
ukuran 5,7m x 3.m, bangunan ini berfungsi sebagai tempat pengasapan awal dan
tempat persiapan bahan baku serta penggorengan pisang sale. (2) Pembuatan
peralatan pengering model box bahan bakar gas dengan sirkulasi alami telah selesai
dibuat sebagai solusi permasalahan mitra. Hasil uji coba peralatan diperoleh
kualitas produk lebih higienis dan warna merah kecoklatan, dan waktu pengeringan
selama 6 jam lebih singkat bila dibandingkan metode konvensional selama 28 jam.

Kata kunci : Usaha pisang sale, pengering, pengasapan, produktivitas.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi


Wirausaha merupakan satu diantara sekian banyak profesi yang digeluti oleh orang
Indonesia, khusus di wilayah sumatera utara terjadi tren peningkatan minat masyarakat untuk
berwirausaha (Susetyo,P.B., 2014). Jenis usaha yang ditekuni masyarakat sangat beragam dan
tersebar hampir di semua wilayah sumatera utara, tidak terkecuali di desa Bandar Tinggi
kecamatan Bandar masilam kabupaten Simalungun. Jumlah penduduk desa tersebut 5.031
jiwa, umumnya berprofesi sebagai buruh dan petani (Alkisah Led.T., 2016). Usaha pertanian
yang dikembangkan diantaranya kelapa sawit, cassava dan pisang. Tanaman pisang memiliki
prospek yang sangat baik, dimana permintaan komoditi tersebut dari tahun 2014 hingga 2019
diproyeksi mengalami peningkatan (Billah, M.T., 2014). Peningkatan permintaan komoditi
haruslah diimbangi dengan ketersediaan komoditi, hal ini tentu berkaitan erat dengan luas
areal tanaman. Luas areal tanaman pisang di sumater utara ± 3000 ha (Anonimous, 2009)
dengan berbagai varietas yang ada. Jenis pisang yang terdapat di sumatera utara seperti
barangan, ambon, banten, kapok, lilin dan pisang tembaga diketemukan di kabupaten
deliserdang (Ambarita, M.D.Y. dkk., 2015). Desa Bandar tinggi yang terletak di sumatera
utara memiliki iklim yang sama dengan kabupaten deliserdang sehingga jenis pisang yang
tumbuh di kabupaten tersebut juga diketemukan di desa Bandar tinggi.
Jenis-jenis pisang yang telah disebutkan diatas, terdapat juga jenis pisang lilit (pisang
molen) yang banyak diketemukan di desa mitra pengabdian. Pisang ini banyak ditanam
karena mudah perawatan, waktu panen relative singkat dibanding jenis lainya. Kelemahan
pisang jenis ini adalah harga jual yang lebih rendah berkisar Rp.20.000., / tandan. Lebih
lanjut, pada saat musim buah-buahan sering sekali dijumpai masalah minimnya para pengepul
yang mau membeli pisang jenis tersebut sehingga sebahagian pisang akan terbuang sia-sia.
Melihat permasalahan yang dihadapi mitra pengabdian berusaha untuk memperbaiki
teknologi pasca panen pisang sehingga diperoleh nilai tambah secara ekonomi dan terbebas
dari ketergantungan musim buah-buahan yang dapat menyebabkan turunnya harga komoditi
pisang. Teknologi yang telah diterapkan mitra menggunakan cara pengawetan (pengasapan)
secara tradisional yang selanjutnya dijadikan usaha rumahan (home industry) pisang sale.
Usaha rumahan pisang sale ini sudah ditekuni mitra pengabdian (Ibu Nur Lena)
semenjak tahun 2015 dengan teknologi yang sederhana dan lebih mengandalkan sinar
matahari pada proses pengeringan. Proses pembuatan pisang sale yang dilakukan mitra terdiri
dari beberapa tahapan seperti diperlihatkan pada gambar 1.1 berikut:

Bahan Proses Proses Proses


baku pemotongan Pengasapan Penjemuran
Pisang

Pemasaran
Pisang Sale Pisang Sale

Gambar 1.1 Tahapan proses pembuatan pisang sale

Proses pengasapan dan penjemuran merupakan tahapan yang terpenting pada pembuatan
pisang sale. Pada proses pengasapan pisang yang telah dikupas dilakukan pengasapan
(gambar 1.2) menggunakan kayu bakar, proses ini bertujuan untuk tujuan pengawetan secara
alami sehingga pisang bisa bertahan dalam waktu yang lama. Mitra pengabdian melakukan
pengasapan menggunakan kayu dan sabut kelapa supaya temperatur tidak terlalu tinggi,
sebaliknya mengahasilkan asap lebih banyak sehingga proses pengawaten lebih baik. Proses
pengawetan ini membutuhkan waktu minimal 3-4 jam pengasapan. Pada saat bahan baku
pisang melimpah sering sekali mitra mengalami permasalahan. Permasalahan pertama yang
dihadapi mitra pada proses pengasapan, masalah ketersediaan ruang (space) pengasapan yang
dimiliki mitra menjadi hambatan untuk meningkatkan kapasitas produksi pisang sale. Saat
ini rak yang dimiliki hanya mampu menampung pisang 6-8 rak atau berkisar 14 kg sekali
proses.

Gambar 1.2. Proses pengasapan pisang sale


Setelah proses pengasapan selesai dilakukan dilanjutkan proses pengeringan untuk
menurunkan kadar air di dalam pisang hingga mencapai 15-20% (Fahroji, ___). Proses
pengeringan pisang sale umumnya dilakukan para pengrajin menggunakan sinar matahari.
Permasalahan kedua yang dihadapi mitra dijumpai pada proses pengeringan, kondisi saat
ini mitra hanya mengandalkan pengeringan menggunakan sinar matahari (gambar 1.3).

Gambar 1.3. Proses pengeringan pisang sale menggunakan sinar matahari

Metode pengeringan jenis tersebut memiliki keunggulun karena biaya paling murah
dibanding metode jenis lain, tetapi memiliki kelemahan diantaranya waktu pengeringan
cukup lama (4-5 hari) dan proses sangat bergantung kepada sinar matahari. Pada saat musim
hujan proses pengeringan membutuhkan waktu yang lebih lama lagi dan saat curah hujan
tinggi kegiatan tersebut tidak bisa dilakukan sehingga produksi terganggu dan banyak bahan
baku pisang terbuang tidak dapat dimanfaatkan.
Selain permasalahan teknologi produksi, Permasalahan ketiga yang dihadapi mitra
pengabdian adalah tata kelola usaha dimana sistem manajemen usaha yang dilakukan masih
tradisional, hal ini menyebabkan mitra sangat sulit untuk mengembangkan usaha dikarenakan
keterbatasan pengetahuan dimiliki. Hal ini dikarenakan minimnya pelatihan/training yang
pernah diikuti oleh mitra.
Melihat situasi dan permasalahan yang dihadapi mitra pengabdian maka tim berusaha
untuk memberikan solusi yang meliputi perbaikan sistem pengasapan pisang sale melalui
peningkatan kapasitas rak/ruangan sehingga kapasitas produksi dapat ditingikatkan. Solusi
untuk permasalahan yang kedua melalui penyediaan mesin pengering sistem rak untuk
mengatasi ketergantungan terhadap panas matahari, diharapkan dengan adanya peralatan ini
bisa menjadi solusi untuk pengeringan terutama pada saat musim hujan dan pelatihan system
manajemen usaha yang benar, materi ini akan diberikan oleh tim pengabdi kepada mitra. Pada
akhirnya kapasitas produksi pisang sale “Nur Lena/Sapma “ (gambar 1.4) dapat ditingkatkan
sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan penghasilan mitra pengabdian ini.

Gambar 1.4. Pisang sale hasil produksi mitra pengabdian

1.2. Permasalahan Mitra


Melihat begitu kompleksnya permasalahan yang dihadapi mitra usaha pisang sale desa
Bandar tinggi, maka untuk tahapan awal kegiatan pengabdian ditentukan skala permasalahan
yang harus segera dilakukan meliputi:
1. Masalah keterbatasan rak/ruang pengasapan sehingga kapasitas produksi pisang
sale sangat sulit untuk ditingkatkan.
2. Sistem pengeringan pisang sale menggunakan sinar matahari pada musim hujan
kurang dapat diandalkan untuk proses tersebut sehingga kontiniutas produksi tidak
dapat dipertahankan.
3. Masalah pemahaman bagaimana tatakelola manajemen usaha kecil yang baik yang
masih rendah .
BAB 2
SOLUSI YANG DITAWARKAN

Usaha pembuatan pisang sale yang ditekuni mitra merupakan usaha yang
menjanjikan,dikarenakan bahan baku yang tersedia sangat melimpah dan pasar yang masih
luas. Setelah melihat metode proses produksi yang dijalankan masih ditemukan
permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan sesegera mungkin. Berdasarkan uraian
masalah yang menjadi prioritas mitra, maka tim pengadi masyarakat memberikan solusi untuk
mengatasi masalah yang dihadapi terdiri dari:
1. Pembuatan rak/ruang untuk tempat pengasapan pisang yang lebih besar sehingga
kapasitas dapat ditingkatkan.
2. Penyediaan peralatan pengering sistem rak untuk mengatasi ketergantungan
proses pengeringan terhadap sinar matahari pada saat musim hujan.
3. Pelatihan sistem manajemen dan perawatan peralatan pengering pisang sale.

Dari solusi yang ditawarkan diharapkan diperoleh luaran berupa perbaikan sistem kerja pada
proses pembuatan pisang sale yang dikelola oleh mitra. Secara lebih luas luaran kegiatan
pengabdian ini seperti diperlihatkan pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran


No. Jenis Luaran Indikator
capaian
1 Publikasi ilmiah di jurnal/prosiding Draf
2 Publikasi pada media massa (cetak/elektronik) Tidak ada
3 Peningkatan omzet pada mitra yang bergerak di bidang Ada
ekonomi
4 Peningkatan kuantitas dan kualitas produksi Ada
5 Peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat Ada
6 Peningkatan ketentraman/kesehatan masyarakat (mitra Tidak ada
masyarakat umum)
7 Jasa, model, rekayasa social, sistem, produksi/barang Ada
8 Hak kekayaan intelektual (paten, paten sederhana, hak cipta, Tidak ada
merek dagang, desain produksi industry, perlindungan
varietas tanaman, perlindungan topografi.
9 Buku ajar Tidak ada
BAB 3
METODE PELAKSANAAN

Berdasarkan hal-hal di atas maka dibuatlah suatu solusi untuk mengatasi masalah yang
dihadapi mitra melalui studi kepustakaan, pelaksanaan survei, perbaikan sistem pengasapan
dan penyediaan peralatan pengering. Secara umum, solusi yang diberikan kepada mitra terdiri
dari beberapa tahapan dan dapat digambarkan menggunakan diagram fish bone berikut ini
(gambar 3.1) :
Penyediaan peralatan
pengering Perhitungan
Persiapan Survey Lokasi Pemasang kapasitas
pengeringan
an alat
Pre
Quisioner Uji coba
Identifikasi Analisa Proses peralatan Peningkatan
masalah kapasitas produksi
Pembuatan ruang pisang sale
pengasapan “SAPNA”
Laporan kegiatan
Perhitungan Evaluasi system
kebutuhan material pengasapan
Penyuluhan tentang
manajamen Publikasi
Perbaikan sistem Pembuatan Rak
pengasapan pengasapan Penyelesaian
Post Quisioner
Akhir
Gambar 3.1 : Diagram fish bone tahapan kegiatan pengabdian masyarakat

Gambar 3.1 diatas memperlihatkan bagaimana kegiatan akan dilakukan sebagai solusi untuk
permasalahan yang dihadapi oleh Mitra usaha pisang sale di desa Bandar Tinggi kecamatan
Bandar Masilam kabupaten Simalungun. Penjelasan lebih lanjut mengenai kegiatan diuraikan
sebagai berikut :
1. Survey ke tempat mitra di Usaha pembuatan pisang sale desa Bandar Tinggi
kecamatan Bandar Masilam kabupaten Simalungun.
Survey ini merupakan tahapan awal kegiatan dimana pada kegiatan ini bertujuan
untuk melihat secara langsung permasalahan yang dihadapi oleh mitra dalam proses
pembuatan pisang sale. Tahapan survey ini sangat penting dilakukan untuk
mendapatkan solusi yang benar terhadap permasalahan yang dihadapi mitra
pengadian.
2. Pre Quesioner
Kegiatan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana mitra memahami bagaimana
pentingnya proses pengasapan dan mekanisme meningkatkan kapasitas produksi
pisang sale. Quesioner awal ini juga dilakukan untuk melihat pengetahuan mitra
mengenai kebersihan proses pisang sale dan kaitannya dengan kesehatan.
3. Peningkatan kapasitas rak dan ruangan pengasapan
Tahapan ini terdiri dari beberapa bagian diantaranya pembuatan pembuatan rak-rak
pengasapan menjadi 24 rak dengan susunan berjenjang menjadi 4 tingkat. Pembuatan
ruangan pengasapan dengan ukuran 3 x 3 mtr terbuat dari material utama kayu dan
dibuat tertutup untuk menghasilkan proses pengasapan yang optimum.
4. Penyediaan peralatan pengering
Peralatan ini digunakan untuk mengeringkan pisang sale yang telah melewati proses
pengasapan hingga kadar air < 18%. Peralatan ini diharapan dapat menggantikan
pengeringan sale menggunakan sinar matahari terutama pada musim penghujan.
Peralatan pengering yang akan ditransfer ke mitra memiliki kapasitas 6 rak dengan
sumber panas berasal dari gas/listrik.
5. Analasia perbaikan sistem produksi pisang sale
Tahapan ini dilakukan di tempat usaha mitra pengabdian di desa Bandar Tinggi
dengan melibatkan mitra dalam pelaksanaan. Tahapan pertama yang dilakukan
dengan melakukan analisa kapasitas produksi menggunakan pengasapan sebelum dan
sesudah perbaikan system rak pengasapan, analisa ini sangat penting dilakukan untuk
mengetahui peningkatan produksi yang dicapai. Analisa waktu yang dibutuhkan untuk
pengeringan pisang sale setelah menggunakan peralatan pengering dibandingkan
dengan proses pengeringan menggunakan sinar matahari.
6. Penyuluhan kepada mitra
Kegiatan penyuluhan ini sangat penting dilakukan sebagai bagian dari kegiatan
pengabdian. Penyuluhan ini dilakukan bertujuan untuk menambah pengetahuan
mengenai sistem manajemen usaha kecil dan menengah kepada mitra (UKM).
7. Post Kuesioner
Kegiatan Kuesioner di akhir kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengukur
apakah masalah yang dihadapi mitra sudah terselesaikan, serta melihat peningkatan
kapasitas produksi pisang sale “SAPNA” Ibu LINA desa Bandar Tinggi kecamatan
Bandar masilam kabupaten Simlungun.
8. Publikasi ilmiah
Publikasi merupakan kegiatan akhir dari semua tahapan pada kegiatan akan dibuat
tulisan ilmiah dan akan dipublikasikan ke proseding/jurnal ilmiah nasional.
9. Laporan Akhir
Laporan akhir ini dibuat sebagai salah satu wujud pertanggung jawaban atas dana yang
telah diberikan untuk semua kegiatan pengabdian masyarakat. Format laporan
pengabdian ini akan mengacu kepada buku X panduan penelitian dan pengabdian
masyarakat.
BAB 4
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Berdasarkan surat Keputusan Rektor USU Nomor : 371/PT/05/SK/C/82 tertanggal 24


Mei 1982 secara resmi terbentuklah Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
Universitas Sumatera Utara yang disingkat dengan LPPM. Ditahun yang sama, LPPM-USU
dipisah menjadi Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara (LP-USU) dan Lembaga
Pengabdian pada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPPM-USU). Lembaga Penelitian
USU semakin berkembang dengan terbentuknya beberapa Pusat Penelitian yang secara
organisatoris berada di bawah koordinasi Lembaga Penelitian USU. Dalam teknis
operasionalnya Lembaga Penelitian USU menyandang status otonomi. Pengembangan
Lembaga Penelitian tersebut sesuai dengan tuntutan pembangunan daerah di samping
tuntutan kebutuhan hasil penelitian dan meningkatnya kualitas staf pengajar. Pada saat ini
Lembaga Penelitian USU memiliki 8 (delapan) pusat penelitian yang terdiri dari (detail
informasi dapat dilihat pada http://penelitian.usu.ac.id/):
1. Pusat Kajian Sumber Daya Alam dan Energi
2. Pusat Penelitian Ketahanan Pangan dan Energi
3. Pusat Penelitian Biomedik
4. Pusat Penelitian Teknologi Industri dan Sumber Daya Manusia
5. Pusat Penelitian Lingkungan dan Kependudukan
6. Pusat Penelitian Konstitusi dan Otonomi Daerah
7. Pusat Penelitian Kajian Wanita
8. Unit Perlindungan HaKI dan Standarisasi
Lembaga Pengabdian pada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPPMUSU)
mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan serta malaksanakan
pengabdian pada masyarakat dengan berpedoman pada ketentuan yang ditetapkan USU.
Untuk menyelenggarakan tugasnya LPPM - USU mempunyai fungsi (detail informasi dapat
dilihat pada http://lppm.usu.ac.id/):
1. Mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
2. Meningkatkan relevensi program USU sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3. Ikut membina masyarakat dalam pemikiran, perencanaan dan pembangunan.
4. Melaksanakan pengembangan pola pembangunan wilayah/daerah melalui
kerjasama antar perguruan tinggi dan badan di dalam dan di luar negeri.
5. Melaksanakan tata usaha lembaga
Permasalahan yang dihadapi oleh mitra usaha pembuatan pisang sale yang dikelola
ibu LINA di desa Bandar Tinggi kecamatan Bandar Masilam kabupaten simalungun
merupakan keterbatasan dana sehingga tidak mampu mengembangkan sistem pengasapan,
peralatan pengering dan manajemen usaha yang baik sehingga diperoleh hasil produksi pisang
sale yang optimal. Permasalah ini dapat diselesaikan dengan pembuatan rak pengasapan,
ruangan pengasapan dan peralatan pengering serta penyuluhan mengenai manajemen usaha
kecil dan menengah. Sehubungan dengan itu departemen teknik mesin yang terdiri dari empat
konsentrasi keahlian yaitu teknik konversi energi, material struktur, perawatan dan produksi
tentunya memiliki keahlian dalam mendesain suatu peralatan/instalasi yang dapat menunjang
kegiatan tersebut. Penyuluhan mengenai manajemen juga dilakukan anggota tim yang
berlatar belakang manajemen industri. Melihat kebutuhan tersebut maka pada pengabdian ini
terdiri dari tiga orang yang memiliki kompetensi pada bidang tersebut seperti dijelaskan pada
tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 : Personil Pengabdian Masyarakat


No. Nama Kompetensi Tugas
1. Ir. Tugiman, MT. Teknik Memberikan penyuluhan
Mesin/Material kepada Mitra mengenai
struktur pengoperasian peralatan serta
perawatan alat.
2. Nismah Panjaitan, ST, Teknik produksi dan Penyuluhan mengenai
MT Manajemen Industri manajemen usaha kecil dan
menengah (UKM)
3. Suprianto,ST.,MT. Teknik Melakukan analisa kebutuhan
Mesin/Material alat, desain instalasi evaluasi
kinerja serta pembuatan tulisan
untuk publikasi
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Pembuatan rumah pegasapan pisang sale


Prose pengasapan merupakan tahapan penting pada pembuatan pisang sale. Dalam
kegiatan pengabdian masayarakat ini dibuatkan rumah pengasapan sebagai usaha
meningkatkan kapasitas produksi mitra.

Rumah penggorengan &


persiapan pisang Ruang
(4 m x 3m) pengasapan
(1,7m x 2,3m)

Gambar 5.1. denah rumah pengasapan pisang sale


Rumah pengasapan dibuat dengan ukuran 5,7m x 3.m (denah gambar 5.1) yang terdiri dari
bagian utama tempat penggorengan dan persiapan pisang dan rak pengasapan. Bahan-bahan
utama yang dibutuhkan pada pembuatannya terdiri dari :
5.1.1. kayu berti
Kayu ini digunakan untuk tiang-tiang penopang bangunan rumah pengasapan serta
rangka atap tempat dudukan seng asbes, kayu yang digunakan merupakan kayu kelapa
atau sebarang yang ekivalen dengan berbagai ukuran sesuai kebutuhan. Gambar 5.2
merupakan salah satu diantara jenis kayu yang digunakan.

Gambar 5.2 bahan baku kayu berti untuk rumah pengasapan dan penggorengan
5.1.2. Seng asbes
Bagian atap rumah pengasapan terbuat dari seng asbes (gambar 5.3) yang terdapat di
pasaran. Jenis atap ini memiliki kelebihan diantaranya kemudahan dalam pemasangan
(assembling), tidak dibutuhkan perawatan khusus sehingga dapat meminimalisir biaya
operasional serta ringan. Atap jenis ini juga tidak dapat menyerap panas sehingga cocok
digunakan untuk tempat pengasapan.

Gambar 5.3 sek asbes yang digunakan untuk rumah pengasapan

5.1.3. Anyaman bambu (gedek)


Bahan bamboo yang dianyam (gambar 5.4) digunakan sebagai dinding rumah
pengasapan, bahan ini diperoleh dari warga sekitar mitra pengabdian. Bahan bamboo
dikenal sangat awet dan tahan lama, pemberian minyak pada permukaan gedek sebelum
dipasang dapat meningkat kan umur pakai. Pemilihan jenis bahan ini didasarkan kepada
beberapa aspek diantaranya kemudahan material, harga relatif murah serta lebih baik
untuk sirkulasi udara bila dibandingkan dengan dinding yang berbahan baku batu bata.

Gambar 5.4 dinding yang terbuat dari gedek


Jenis bamboo yang dipilih untuk pembuatan gedek merupakan bamboo yang sudah tua
dengan usia 3-5 tahun umumnya dari jenis bamboo tali, gombong dan bamboo hitam
(Widyowijatnoko, A., ___)
5.1.4. Rumah pengasapan
Rumah pengasapan merupakan tempat yang disediakan/dibuat untuk mitra pengabdian
untuk memperbudah pekerjaan, meningkatkan kapasitas dan kelayakan tempat produksi
pisang sale. Rumah ini dibuat dengan ukuran 1,7 m x 2,3m dan menyatu dengan rumah
untuk persiapan pisang dan penggorengan (gambar 5.5).

Gambar 5.5 Rak tempat pengasapan pisang sale


Gambar diatas memperlihatkan rak pengasapan terdiri dari beberapa tingkat, hal ini
dilakukan untuk mengoptimalkan asap yang dihasilkan dari pembakaran tidak terbuang
percuma. Ruangan dipasang gedek dari bamboo pada ketiga sisinya dan pada satu sisi
hanya dipasang plastik dari kaca untuk memudahkan control terhadap nyala api supaya
tidak terlalu besar. Kapasitas pengasapan minimal 7 rak dan dapat dimaksimalkan
menjadi Sembilan rak dalam satu siklus. Lamanya pengasapan berkisar antara 3-6 jam
hingga pisang berubah warna menjadi sedikit kekuning-kuningan.

5.2. Pemasangan Plank Pengabdian


Proses pemasangan plank pengabdian telah selesai dilakukan ditempat mitra, kegiatan
ini dilakukan pada tanggal 27 Agustus 2017. Pemasangan plank bertujuan sebagai identitas
kegiatan serta edukasi kepada masyarakat sekitar tentang kegiatan yang dilakukan. Informasi
yang tertera pada plank terdiri dari:
o Lambang Universitas Sumatera Utara
o Nama kegiatan
o Program pengambdian
o Tim pengabdi
o Tahun pelaksanaan dan sumber pendanaan
Gambar plank pengabdian beserta tim pengabdi yang melakukan pengabdian seperti
diperlihatkan pada gambar 5.5 berikut

Gambar 5.5 Pemasangan plank pengabdian masyarakat

5.3. Peralatan Pengering Pisang sale


Proses pengeringan merupakan satu diantara tahapan yang penting pada pembuatan
pisang sale, mitra pengabdian selama ini memanfaatkan sinar matahari dan metode ini akan
mengalami masalah disaat musim penghujan dimana intensitas matahari sangat sedikit
sehingga menyebabkan produksi tidak optimal dan kadangkala ditemukan rusak. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut maka tim pengabdi membuat peralatan pemanas (oven)
yang berfungsi sebagai pengering pisang sale. Peralatan ini terdiri dari beberapa komponen
utama yaitu:
 Box terbuat dari stainless steel
 Rak berjumlah 7 buah dari stainless steel
 Kompor Gas
 Tabung Gas
 Alat control suhu/temperature
 Indikator suhu
 Saklar
Kesemua komponen tersebut diatas dirakit, dijadikan menjadi satu kesatuan. Pemakaian
kompor gas disini untuk menghasilkan panas yang nantinya menyebar keseluruh ruangan
yang ada di dalam box. Bahan bakar gas dipilih karena pertimbangan biaya, bila dibandingkan
dengan listrik tentu biaya yang dibutuhkan lebih murah dalam operasionalnya. Peralatan
pengering sistem rak berbahan bakar gas seperti diperlihatkan pada gambar 5.6 berikut ini:
Panel
indicator
suhu

Rak tempat
pisang

Tempat
kompor

Gambar 5.6 Peralatan pengering pisang sale tipe box dengan pemanas gas

Dari gambar diatas terlihat bahwa sumber panas berasal dari bagian rak paling
bawah. Panas dialirkan menggunakan sirkulasi alamiah seperti diperlihatkan pada
gambar 5.7. sirkuliasi model ini dapat diaplikasikan dikarenakan temperatur yang ingin
dihasilkan di dalam ruangan (oven) berkisar 60-70oC, kisaran temperatur ini umumnya
digunakan untuk pengeringan berbagai jenis produk termasuk pisang sale. Beberapa
tahapan dalam pengoperasian peralatan ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Hidupkan alat pembaca suhu panas dengan menggunakan sumber arus listrik
2. Atur suhu menjadi 60-70oC
3. Nyalakan api kompor
Setelah ketiga tahapan dilakukan maka sistem pemanas akan bekerja secara otomatis
mengalirkan panas keseluruhan ruangan/rak (gambar 5.7). Kompor gas otomatis apabila
melebihi suhu maksikum yang telah ditetapkan dan menyala kembali apabila suhu sedikit
dibawah temperatur tersebut. Sistem otomatis seperti ini akan menghasilkan
penghematan dari segi konsumsi bahan bakar serta tidak terjadi panas berlebih pada
produk pisang sale yang pada akhirnya kualitas akan lebih terjamin.
Gambar 5.7 Sirkulasi aliran panas di dalam peralatan pengering pisang sale

5.4. Evaluasi efektivitas penggunaan peralatan pengering pada pembuatan pisang sale
Evaluasi dilakukan untuk semua kegiatan untuk melihat seberapa efektif kegiatan
pengabdian yang telah dilakukan dapat meningkatkan produktivitas usaha rumahan pisang
sale di desa Bandar Tinggi. Perbandingan antara metode pembuatan pisang sale secara
konvensioanal dengan menggunakan peralatan pengering type box berbahan bakar gas (tabel
5.1) memperlihatkan penggunaan peralatan pengering telah dapat membantu meningkatkan
kualitas dan kuantitas pisang sale bila dibandingkan metode konvensional yang selama ini
digunakan oleh mitra pengabdian. Kualitas meliputi kehigienisan, tingkat kekeringan dan
waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan pisang sale yang siap jual. Hal yang paling urgent
dari kegiatan pengabdian ini adalah mencari solusi dalam proses pengeringan supaya tidak
tergantung kepada intensitas cahaya matahari. Aplikasi peralatan pengering pada pembuatan
pisang sale telah berhasi mengatasi masalah tersebut, sehingga pembuatan pisang sale dapat
terus dilakukan walaupun pada saat musim penghujan dimana cahaya panas matahri sangat
minim.
Tabel 5.1. Perbandingan pembuatan adonan secara konvensional dengan mesin pengering
No. Keterangan Konvensional Mesin pengering
Baik Kurang Baik Kurang
baik baik
1. Kehigienisan √ √
2. Tingkat kekeringan √ √
3. Konsumsi listrik √ √
4. Waktu pengeringan √ √
5. Kapasitas pengeringan √ √
6. Harga / investasi awal - √
7. Ketergantungan dengan cuaca √ √
8. Kemudahan engoperasian √ √

Perbandingan waktu pengeringan yang dibutuhkan pada pembuatan pisang sale diperoleh
dengan cara melakukan serangkaian pengujian langsung hasilnya seperti diperlihatkan pada
gambar 5.8:

1.8 1.6
Massa pisang sale (x103 gr)

1.4
1.5

1
1.2 0.9

0.9

0.6

0.3

0
0 3 11 14
waktu pengeringan (Jam)
Gambar 5.8. Grapik waktu yang dibutuhkan mengeringkan pisang sale menggunakan sinar
matahari
Gambar 5.8 diatas memperlihatkan proses pengeringan pisang sale menggunakan sinar
matahari membutuhkan waktu 28 jam atau setara dengan 4-5 hari. Hal ini akan berbeda
apabila menggunakan bantuan peralatan pengering berbahan bakar gas, dimana waktu
pengeringan bisa dipersingkat seperti diperlihatkan pada gambar 5.9 berikut:
1.6
1.5
1.6
1.3
1.4

Massa pisang sale (x103gr)


1.1 1.05
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 1.5 3 4.5 6
Waktu pengeringan (jam)
Gambar 5.9 grafik hubungan antara waktu pengeringan dan massa pisang sale menggunakan
peralatan pengering
Dari gambar diatas waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan pisang sale hanya 6 jam atau
setara dengan 1 hari kerja, maka penggunan peralatan ini telah berhasil mempersingkat waktu
produksi yang pada akhirnya dapat meningkatkan kapasitas produksi. Hasil pengeringan
pisang sale menggunakan mesin seperti diperlihatkan pada gambar 5.10 berikut:

Gambar 5.10 Pisang sale menggunakan pengeringan tipe box berbahan bakar gas
Tidak ada perbedaan warna pisang sale baik itu menggunakan pengeringan sinar matahri
maupun mesin (gambar 5.10), ini artinya penggunaan mesin tidak menurunkan kualitas
pisang sale jika dilihat dari segi warna. Faktor warna merupakan satu diantara parameter
kualitas pisang sale, karena konsumen lebih menginginkan pisang sale yang memiliki warna
merah kecoklatan (gambar 5.10) dibanding sale yang berwarna hitam.
5.5. Analisa biaya pembuatan pisang sale
Proses pembuatan pisang sale ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomis
produk. Hasil pengamatan dilakukan dengan mengambil sampel pembuatan pisang sale
sebanyak 15kg buah pisang yang dibeli dari petani yang terdapat disekitar lokasi mitra
pengabdian. Hasil perhitungan analisa biaya diperoleh perincian biaya seperti diperlihatkan
pada tabel 5.2 berikut:

Tabel 5.2 Analisa biaya pembuatan pisang sale


Bahan Jlh. Harga Total
Bahan baku buah pisang matang 15 (kg) @Rp. 3.125,- Rp. 46.875,-
Susut kadar air 6.56 (kg) -
Pisang sale 8,44 (kg)
Bahan bakar gas 1(tbg) @Rp.16.000,- Rp.16.000,-
Jasa tenaga kerja 1 (hari) @Rp.80.000,- Rp.80.000,-
Total biaya produksi dan bahan Rp. 142.875,-
(A)
Harga jual pisang sale basah (B) 8,44 (kg) @Rp. 30.000,- Rp. 253.000,-
Keuntungan netto (B-A) Rp.110.125,-

Pembuatan produk pisang sale dengan cara pengasapan telah berhasil meningkatkan nilai
ekonomis hasil pertanian tanaman pisang di desa Bandar Tinggi. Dari hasil perhitungan
terlihat peningkatan penghasilan yang diperoleh petani meningkat lebih dari 100% bila
mengolah pisang matang menjadi pisang sale. Analisa biaya ini sangat penting dilakukan
untuk melihat apakah penggunaan mesin pengering masih layak secara ekonomis atau tidak
sehingga dapat dibuatkan suatu kesimpulan mengenai kegiatan ini. Sebagai catatan hasil
produksi pisang sale mitra masih dipasarkan di sekitar kecamatan Bandar masilam kabupaten
simulungun dan kedepan diharapkan dapat dikembangkan dengan adanya pelatihan dan
peningkatan kapasitas produksi dari hasil kegiatan pengabdian.

5.6. Hasil kuesioner setelah kegiatan pengabdian selesai dilakukan


Tahap akhir dari kegiatan pengabdian yang telah dilakukan adalah dengan
memberikan kuesioner kepada mitra dan masyarakat sekitar berkisar mengenai kegiatan
pengabdian yang telah dilakukan. Hasil kuesioner direkapitulasi seperti diperlihatkan pada
tabel 5.3 berikut ini.
Tabel 5.3. Hasi rekapitulasi kuesioner akhir (post kuesioner) kegiatan pengabdian masyarakat
No. Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah saudara/i mengetahui apa itu LPPM? 5 5
2. Apakah saudara/i pernah mendengar tentang pengabdian 5 5
masyarakat?
3. Apakah saudara/i mengetahui fungsi dari peralatan 8 2
pengering?
4. Apakah saudara/i dapat mengopera 3 7
sikan mesin pengeirng?
5. Apakah saudara/i mengetahui pengaruh perawatan terhadap 6 4
umur pakai mesin?
6. Apakah saudara/i mengetahui cara perawatan mesin 6 4
pengering?
7. Apakah saudara/i membutuhkan mesin-mesin untuk 10 0
mempermudah pekerjaan saudara?
8. Apakah saudara/i mengetahui yang dimaksud dengan 6 4
kehigienisan suatu produk?

Hasil kuesioner memperlihatkan bahwa kegiatan pengabdian masyarkat telah mempengaruhi


pengetahuan masyarakat mitra. Sebagai contoh mengenai tentang adanya kegiatan
pengabdian yang dapat membantu perbaikan sistem produksi mereka. Secara umum dapat
dikatakan kegiatan pengabdian sangat membantu memperbaiki pola fikir mitra dan yang tidak
kalah pentingnya adalah dapat meningkatkan produksi yang pada akhirnya dapat
meningkatkan pendapatan mereka.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Kegiatan pengabdian yang dilakukan pada mitra usaha pisang sale telah selesai dilaksanakan
, sehingga dapat dibuat beberapa kesimpulan yang meliputi :
1. Analisa permasalahan mitra serta rencana solusi yang ditawarkan berupa rumah
pengasapan dan peralatan pengering telah selesai dibuat.
2. Pembuatan rumah pengasapan sekaligus berfungsi sebagai rumah persiapan bahan
baku serta penggorengan produk dengan ukuran 5,7m x 3 m telah selesai dibangun.
3. Pembuatan peralatan pengering model box dengan sirkulasi panas secara alami sudah
selesai dilaksanakan dengan kapasitas 7 rak sesuai dengan yang direncanakan.
4. Pemasangan plank pengabdian telah selesai dilaksanakan.
5. Uji coba langsung peralatan mesin pengering telah berhasil dilakukan.
6. Hasil uji coba diperoleh penggunaan mesin pengering diperoleh waktu pengeringan
selama 6 jam lebih singkat bila dibandingkan menggunakan cahaya sinar matahari
yang membutuhkan waktu 28 jam.
7. Training pengoperasian dan perawatan telah selesai dilaksanakan.
8. Publikasi kegiatan pengabdian pada kegiantan seminar nasional telah selesai
dilaksanakan.

6.2.Saran
Dari hasil pengamatan dilapangan tim pengabdian memberikan beberapa saran untuk
meningkatkan produksi mitra, diantaranya:
1. Perbaikan kemasan produk menggunakan mesin pengemas supaya produk lebih
menarik.
2. Mendaftarkan produk ke Dinkes setempat untuk mendapatkan No. PIRT.
3. Perluasan pasar ke daerah lain sehingga produksi yang telah meningkat dapat
diimbangi dengan penetrasi pasar yang lebih luas.
REFERENSI

Alkisah Led.T., 2016, Nagori Bandar Tinggi Menuju Desa Maju,


http://harian.analisadaily.com., online tanggal 04-05-2017.

Anonimous, 2009, Teknologi penyisiran tandan pisang barangan, Balai pengkajian


teknologi pertanian sumatera utara.
Ambarita, M.D.Y., Bayu, E.S. dan Setiado, H., 2016, Identifikasi Karakter
Morfologis Pisang (Musa spp.) di Kabupaten Deli Serdang, Jurnal
agroekoteknologi, vol.4., No.1. 1911-1924.

Billah, M.T., 2014, Outlook Komoditi Pisang, Pusat data dan sistem informasi pertanian ,
sekretarian jenderal kementerian pertanian, ISSN 1907-1507.
Fahroji, _____, Pasca panen dan pengolahan pisang, balai pengkajian teknologi pertanian
riau, www.academia.edu. diakses tanggal 13 Mei 2017.
Susetyo, P.B., 2014, Perkembangan Kewirausahaan di Sumut Menjanjikan, http://mdn.biz.id.
Online tanggal 2 Febuari 2017.
Widyowijatnoko, A.,______, Konstruksi dinding bambu plaster, modul
pelatihan, Departemen Arsitektur, Institut Teknologi Bandung, www.
Baboocentral.org, online tanggal 20 Agustus 2017.
LAMPIRAN IV. BIODATA KETUA DAN ANGGOTA PENGABDI
1. Ketua Pengabdian masyarakat
A.Identitas Diri
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Ir. Tugiman, MT.


Tempat / Tgl. Lahir : Naga Jaya / 12 April 1957
Agama : Islam
NIP : 19570412 198503 1 004
NIDN : 0012045707
No. Karpeg : D 360433
Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

Pangkat / Golongan : Pembina Tk.I /IVb


Alamat Kantor : Jl. Almamater kampus USU Medan 20155 – Indonesia
No. Telepon Kantor : (061) 8212050
No. Faxmile : (061) 8212050
Alamat Rumah : Jl. Tapian Nauli No.29 Medan 20217 - Indonesia
No.Telepon Rumah : 061-7330109
No. HP. : 081260332613
Alamat e-mail : tugiman@usu.ac.id ,mr_tugiman@yahoo.com dan
tugiman.karmani@gmail.com

Pendidikan Tinggi

No. Jenjang Nama Universitas dan Tempat Tahun Tamat


1 S1 Teknik Mesin / FT. USU 1984
2 S2 Teknik Mesin / ITB Bandung 1994

Judul Thesis/ disertasi

ANALISIS MODEL SKALA GETARAN POROS - ROTOR

Riwayat Pekerjaan:

No. Tahun Jabatan / Posisi


1 1985 s/d Dosen Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik USU
sekarang
2 1995 - 1997 Sekretaris Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik USU
3 2001 - 2005 Ketua Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik USU
4 2002 - 2007 Bendahara Ikatan Alumni Teknik Mesin Fakultas Teknik USU
5 2005 - 2007 Pembantu Dekan I Fakultas Teknik USU
6 2007 - 2012 Sekjen Ikatan Alumni Teknik Mesin Fakultas Teknik USU
7 2008 s/d Koordinator Tugas Skripsi
sekarang
8 2009 - 2010 Kepala Laboratorium Kinematika dan Dinamika
9 2009-2014 Anggota Senat Akademik dari Non Guru Besar Ft USU
10 2010 s/d Kepala Laboratorium Metallurgy
sekarang

Daftar Penelitian
No. Tahun Judul Penelitian
1 2002 Kaji Eksperimental Getaran Poros - Rotor
2 2003 Analisi Putaran Kritis Pada Pembangkit Listrik Tenaga Air
3 2004 Analisi Getaran Pada Automobil Dengan Menggunakan
Autosea
4 2005 Analisis Gaya Goncang (Shaking Forces) Pada Motor Dua
Tak Tanpa Bobot Imbang Dan Dengan Bobot Imbang
5 2005 Kekuatan Lelah Baja Struktur Pada Lingkungan Kelembaban Tinggi

6 2005 Efek Temperatur Austenisasi Terhadap Kekuatan Lelah Baja Karbon


Martensit
7 2006 Simulasi Perhitungan Dinamik Pada Turbin Francis Dengan
Menggunakan Visual Basic
8 2006 Analisa Gaya Goncang (Shaking Forces) Pada Motor Dua Tak Tanpa
Bobot Imbang Dan Dengan Bobot Imbang
9 2008 Analisa Pengaruh Beban Statis dan Dinamis Terhadap Kekuatan Batang
Hubung (Connecting Rod) Menggunakan Simulasi Elemen Hingga
10 2013 Studi Pemanfaatan Fly Ash Palm Oil sebagai Bahan Pemerkuat Pada
Pembuatan Metal Matrix Composite (MMC) menggunakan Aluminium
Sebagai Matrix

Daftar Buku yang Dipublikaskan:


No. Tahun Judul Buku Penerbit
- - - -
- - - -
Daftar Publikasi Ilmiah :
No. Tahun Judul Tulisan Nama Jurnal / Prosiding
1 2003 Anilisis Putaran Kritis Pada Pembangkit Sistem Teknik, vol, 4,
Listrik Tenaga Air dengan Daya No.7
terpasang 33,813 MW pada putaran
konstan 200 rpm
2 2005 Kekuatan Lelah Baja Struktur Pada Jurnal Penelitian Saintika,
Lingkungan Kelembaban Tinggi vol.5, No.2, Sept.2005,
hal.95-108
3 2005 Efek Temperatur Austenisasi Terhadap Jurnal Penelitian Saintika,
Kekuatan Lelah Baja Karbon Martensit vol.5, No.2, Sept.2005,
hal.109-119
4 2006 Analisa Gaya Goncang (Shaking Forces) Sistem Teknik, vol.7, No.1
Pada Motor Dua Tak Tanpa Bobot
Imbang Dan Dengan Bobot Imbang
5 2010 Analisis Teoritis Korelasi Kapasitas Dinamis (Produksi,
Angkat Terhadap Berbagai Kombinasi Konversi, Perancangan,
Sudut dan Panjang Lengan Angkat Material, Konstruksi),
Peralatan Pengangkat Reachstacker Jurnal Departemen Teknik
Mesin FT USU, Vol.II,
No. 8, hal. 34-41, Januari
tahun 2010,
6 2010 Analisis Kekakuan Pegas Terhadap Kumpulan Makalah
Perpindahan Pada Poros Engkol (Proceeding) Pekan Ilmiah
(cranckshaft) Menggunakan Simulasi Periode XVIII-TA
Elemen Hingga 2009/2010, Tanggal 29-30
April 2010, hal. 39-54,
Fakultas Teknik
Universitas Islam
Sumatera Utara
7 2013 Studi Pemanfaatan Fly Ash Palm Oil Buletin Abstrak Seminar
sebagai Bahan Pemerkuat Pada Nasional Tahunan Teknik
Pembuatan Metal Matrix Composite Mesin XII (SNTTM XII)
(MMC) menggunakan Aluminium Tanggal 23-24 Oktober
Sebagai Matrix 2013, hal. 157, Jurusan
Teknik Mesin Fakultas
Teknik, Universitas
Lampung
8 2014 Studi Pemanfaatan Fly Ash Palm Oil Buletin Abstrak Seminar
sebagai Bahan Pemerkuat Pada Nasional Tahunan Teknik
Pembuatan Metal Matrix Composite Mesin XIII (SNTTM XII)
(MMC) menggunakan Aluminium Tanggal 15-16 Oktober
Sebagai Matrix 2013, Jurusan Teknik
Mesin Fakultas Teknik,
Universitas Indonesia
Presentasi Dalam Kegiatan / Pertemuan Ilmiah :

Tanggal Judul Pertemuan dan Tempat Peran


21-24 July 2006 Indonesia Ultimate in Diversity, Medan Peserta
24-25 Juli 2006 Workshop AutoCAD, Mechanical Engineering Keynote Speaker
Department, Engineering Faculty, University of
Sumatra Utara in Cooperation with Technological
and Professional Skill Development Sector Project,
Batch III (TPSDP ADB Loan No. 1792-INO)
22-23 Januari Workshop Implementasi Sistem Manajemen Mutu Peserta
2007 USU untuk Gugus Jaminan Mutu (GJM) dan Gugus
Kendali Mutu (GKM) USU, Angkatan I, Gedung
Biro Rektor USU
30 Maret-01 National Seminar on Research and Studies VIII, Presenter
April 2007 Teaching Grant, Jakarta
03-05 Oktober Pelatihan Sertifikasi Auditor Penjaminan Mutu Peserta
2007 Sistem Manajemen Mutu, Universitas Sumatera
Utara, Medan
18 Desember Sosialisasi Open Source dalam Rangka Dies Natalis Peserta
2008 Emas 50 Tahun Fakultas Teknik USU
04-05 Oktober Workshop Penggunaan Diagram ISHIKAWA Moderator
2010 Dalam Perbaikan Mutu Sistem Manajemen Mutu dan
Universitas Sumatera Utara untuk Gugus Jaminan
Mutu (GJM) dan Gugus Kendali Mutu (GKM) Panitia
Siklus-4 Tahun 2010 (Periode September-
Desember 2010)
29-30 Oktober Intensive Training Assistant (ITA) Sistem Peserta
2010 Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Kementerian
Pendidikan Nasional, Jakarta
23 Nopember Sosialisasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, UPP Peserta
2010 USU
20-22 September Analisis dan Penyusunan Profil Pemetaan Mutu Peserta
2013 Perguruan Tinggi, KEMDIKBUD, Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan
Dan Kebudayaan Dan Penjaminan MutuPendidikan
Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan di Bandung
23-24 Oktober Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin Pemakalah
2013 (SNTTM) XII, di Universitas Lampung, Bandar
Lampung
04-06 Desember Semiloka Nasional Pengembangan Sistem Peserta
2013 Akreditasi Nasional untuk Menjamin Peningkatan
Mutu Pendidikan Tinggi Secara Berkelanjutan,
diselenggarakan oleh BAN PT-Jakarta
15-16 Oktober Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin Pemakalah
2014 (SNTTM) XIII, di Universitas Indonesia, Depok
14-16 April 2015 Workshop Auditor Internal Penjaminan Mutu, Pembicara
Diselenggarakan di Aula Poltekkes Kemenkes
Medan

Partisipasi Dalam Kegiatan Sosial

Tanggal Judul Kegiatan dan Tempat Peran


Penyuluhan konservasi energi terhadap kendaraan bermotor Penyuluh
2006 pribadi dan energi listrik di desa Bukit Selamat kecamatan
Besitang kabupaten Langkat
Penyuluhan tentang motivasi belajar dan taktik menuju Penyuluh
2006 perguruan tinggi negeri bagi pelajar SMU negeri 1 Panyabungan
Selatan kabupaten Mandailing Natal
Penyuluhan dan pengelolaan koperasi dan usaha kecil didesa Penyuluh
2006
Pamuntaran Padang bolak Julu kabupaten Tapanuli Selatan
Penyuluhan konservasi energi terhadap kendaraan bermotor Penyuluh
2006 pribadi dan energi listrik di desa Bukit Selamat kecamatan
Besitang kabupaten Langkat
Konservasi Energi pada bangunan gedung dengan fungsi hunian Penyuluh
2007
didesa Bukit Selamat kecamatan Besitang kabupaten Langkat
Penyuluhan Kepemimpinan dalam organisasi didesa Purba Baru Penyuluh
2007
kecamatan Lembah Sorik Merapi kabupaten Mandailing Natal
Technical Assistant pada Bengkel sepeda Motor tentang Standar Penyuluh
mbang Batas Kebisingan Knalpot Kenderaan Bermotor sesuai
2012
dengan Peratutan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.07
Tahun 2009
Technical Assistant Pembuatan Buku Dokumen Akademik dan Koordinator
2012 Mutu untuk Gugus Jaminan Mutu (GKM) dan Gugus Kendali
Mutu (GKM)
2013 Pembuatan Konstruksi Panel Surya untuk Perahu Nelayan Anggota
2013 Rancangan Alat Bantu Pada UKM Modifikasi Jok Sepeda Motor Anggota
Pemanfaatan Mesin Spinner Kapasitas 5 kg untuk Meningkatkan Ketua
2014 Kualitas Produksi Usaha Kecil Keripik Pisang di Desa Tumbuan
Kec, Galang Ser Gei

Keanggotaan dalam Organisasi Profesi


No. Nama Organisasi dan Tempat Jabatan / Kedudukan
1 PII, Medan Anggota
2 MASTAN, Jakarta Anggota
3 IKATM, Medan Sekretaris Jenderal
Penghargaan dan Tanda Jasa :

Tahun Institusi Pemberi Bentuk Penghargaan


1999 Negara Republik Indonesia Satya Lencana Karya Satya 10 Tahun.
Presiden Republik Indonesia
2007 Direktur Jenderal Pendidikan Sertifikat Teaching Grant
Tinggi
2011 Negara Republik Indonesia Satya Lencana Karya Satya XX Tahun.
Presiden Republik Indonesia

Mata Kuliah Yang Diasuh Pada Departemen/Program Studi :


No. Nama Mata Kuliah Semester
1. Statika Struktur (S1) Ganjil
2. Getaran Mekanis (S!) Ganjil
3. Mekanika Kekuatan Bahan (S1) Genap
4. Kinematika Dan Dinamika I (S1) Ganjil
5. Kinematika Dan Dinamika II (S1) Genap
6. Mekanika Teknik (S1) Genap

Semua Data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Medan, 26 Oktober 2017


Materai 6000

Ir.Tugiman, MT.
NIP.19570412 198503 1 004
2. Biodata Anggota Pengabdi 1
Format Biodata
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Nismah Panjaitan, ST, MT
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIP/NIDN/NIK/Identitas 198001122014042001/0112018003
lainnya

6 Tempat dan Tanggal Lahir Simpang Empat/Asahan, 12 Januari 1980


7 E-mail nismahpjt@gmail.com
9 Nomor Telepon/HP 08126403994
10 Alamat Kantor Jl Almamater Kampus USU
11 Nomor Telepon/Faks 061-8213251
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1=...orang;S-2=...orang;S-3=...orang
1. Total Productive Maintenance
2. Otomasi Sistem Produksi
3. Teori Jaringan
13. Mata Kuliah yg Diampu
4. Pengantar Teknik Industri
5. Rekayasa Manufaktur
6. Simulasi Komputer

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universita Universita Sumatera
Sumatera Utara Utara
Bidang Ilmu Teknik Industri Teknik Industri
Tahun Masuk-Lulus 1998-2003 2004-2005
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Estimasi Biaya Studi Pengukuran
Pemulihan Beban Kerja Mental
Tenaga Kerja Operator Filling
Langsung Dursban dan Herbo
dengan Metode pada PT Dow
Activity Based Agrosciences
Costing di PT Indonesia
ATMINDO
Medan
Nama Pembimbing/Promotor Prof. A.Rahim Prof. A.Rahim
Matondang, Matondang, MSIE
MSIE dan Ir. dan Ir. Nazlina,MT
Dini Wahyuni,
MT

C. Pengalaman Penelitian
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml(Juta Rp)
1 2014 Pengembangan Model Fractioanal Factorial PNPB 10.000.000
Design Pada Percobaan N Faktor dengan
Penyelesain Taguchi

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat


Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Sumber* Jml(Juta Rp)
Pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB) Untuk
1. 2015 Meningkatkan Kualitas Lingkungan Sekolah Mandiri 7.701.000,-
Kristen Immanuel Medan
2. 2011 Peningkatan Profesionalisme Guru dalam STT- 1.500.000,-
Menghasilkan Karya Pengembangan Profesi Harapan
Melalui Workhshop Penulisan Parya Ilmiah Bagi
Guru Sekolah Menengah Atas
3. 2012 Pemanfaatan Serbuk Tempurung Kelapa sebagai STT- 1.500.000,-
Pengisi Termoplastik Bekas Menggunakan Harapan
Penyerasi Maleat Anhidrat
4. 2012 Pelatihan Keterampilan Hidup Pembuatan Kecap STT- 1.500.000,-
dari Air Kelapa sebagai Alternatif Meningkatkan Harapan
Perekonomian Rakyat Desa Paya Bakung
Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli
Serdang
5. 2012 Pelatihan Pembelajaran Pembuatan Web dan STT- 1.500.000,-
Penggunaan Command Line pada Sistem Operasi Harapan
Windows

E. Pubilkasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal


Volume/
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor/Tahun
Pengendalian Bising pada Proceeding Seminar ISBN 978-602-9081-
1 Stasiun Kerja Hammering Nasional Teknik Industri 11-4, 2-4 Sep tember
& Kongres BKSTI 2014, Bukit Tinggi
2 Perencanaan Produktivitas Proceeding Seminar ISBN 978-602-9081-
dengan Model Total Nasional Teknik Industri 11-4, 2-4 Sep tember
Productivity Maximization & Kongres BKSTI 2014, Bukit Tinggi
3 "Pengembangan Model Prosiding Step-1 Seminar ISBN 9786-0272-77-
Fractional-Factorial Design Nasional Sains, Teknologi 601, 20 Desember 2014
Pada Percobaan N-Faktor dan Pameran, Dies Natalis
Dengan Penyelesaian Taguchi". 55 Tahun Fakultas Teknik,
USU Medan
4 "Potensi Perubahan Permintaan Prosiding Step-1 Seminar ISBN 9786-0272-77-
Tipe Produk". Nasional Sains, Teknologi 601, 20 Desember 2014
dan Pameran, Dies Natalis
55 Tahun Fakultas Teknik,
USU Medan
5 Productivity Improvement Proceeding Indonesia ISBN 978-602-72966-
Through Reduction of Product International Conference 0-2
Defects In Printing Activities on Business, Management Makasar 27 – 28
and Communication Agustus 2015
6 "Rancangan Alat Pemegang Jurnal Sistem Teknik ISSN 1411.5247,
Plastik yang Ergonomis Pada Industri, Jurusan Teknik Volume 17, No 2, Juli
Pengemasan Jerry Can". Industri FT USU, Medan 2015
7 Analisa Struktur Mikro dan Jurnal Sekolah Tinggi 2012
Cacat Las pada Proses Produksi Teknik Harapan
Rangka Bogie Kereta Api
8 Pemetaan urutan-urutan Jurnal Universitas 2013
Elemen Gerakan Kerja pada Muhammadiyah Medan
Pekerja Duduk Suatu Tinjauan
Ergonomis

F. Pelatihan/Workshop/Seminar Ilmiah
No
Nama Pertemuan Ilmiah/ Seminar Waktu dan Tempat
.
Seminar Seleksi Regional Lomba Penelitian 28 Sep 2015
1. Transportasi Tingkat Nasional Tahun 2015 Universitas Sumatera Utara dan
Departemen Perhubungan
Seminar Sosialisasi Lembaga Akreditasi
16 Sep 2015
Mandiri (LAM) Surat Keterangan
2. Persatuan Insinyur Indonesia/PII
Pendamping Ijazah (SKPI) dan Persatuan
Insinyur Indonesia (PII)
2 Day Workshop on Energy Management
2-3 Sep 2015
3 System ISO 50001
Surabaya, Departemen SDM

Pelatihan Program Pembinaan Profesi 29-30 Agus 2015


4
Insinyur Persatuan Insinyur Indonesia Medan, Persatuan Insinyur Indonesia
Workshop Program Occupational Health 29 Agus 2015
5
and Safety Awareness Medan, Persatuan Insinyur Indonesia
Pelatihan Kurikulum Kerangka Kualifikasi 9 Apr 2015
6
Nasional Indonesia (KKNI) Fakultas Teknik Fakultas Teknik USU
Pelatihan Kurikulum Kerangka Kualifikasi
7 Apr 2015
7 Nasional Indonesia (KKNI) Departemen
Departemen Teknik Industri USU
Teknik Industri
8 Seminar Nasional Keilmuan Teknik Industri 18 Mar 2015
Dalam Eksplorasi Pasar Indonesia Medan, Industrial Engineering Fair
9 Pelatihan Penguatan Kompetensi Dosen 17 Mar 2015
Penasehat Akademik (PA) dan Penilaian Lembaga Pelatihan dan Pengembangan
Hasil Belajar Angkatan 1 Tahun 2015 USU
10 Workshop Pengembangan Keterampilan 03 Mar 2015
Soft Skill/Tutorial dalam Pembelajaran Lembaga Pelatihan dan Pengembangan
Kurikulum Pendidikan Tinggi USU
11 Lokakarya Pengembangan Keterampilan 9-14 Februari 2015
Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) Lembaga Pelatihan dan
Dosen USU Angkatan XLVII Tahun 2015 Pengembangan USU
12 Lokakarya Applied Approach (AA) 23-27 Februari 2015
Angkatan XXXVIII Tahun 2015 Lembaga Pelatihan dan Pengembangan
USU
13 Seminar Cloth Computing 2013, Universitas Medan Area
14 Pelatihan Student Center Learning 2013, Universitas Medan Area
15 Workshop Penjaminan Mutu Internal STTH 2013, Sekolah Tinggi Teknik Harapan
16 Pelatihan penulisan karya ilmiah dan 2013, Sekolah Tinggi Teknik Harapan
pedoman hibah bersaing bekerjasama dengan DIKTI
17 Seminar Internasional “New Technology of
Mechanical Engineering in Electronic 2013, Universitas Medan Area
industry
18 2012, Depdikbud Provinsi Sumatera
Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah
Utara
19 Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah dan 2012, Sekolah Tinggi Teknik Harapan
Hibah-hibah Medan
20 Pelatihan pembuatan “Bahan Ajar” 2011, Universitas Panca Budi Medan
21 2011, Departemen Teknik Industri,
Seminar Penyusunan Kurikulum Berbasis
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera
Kompetensi (KBK) Teknik Industri
Utara
22 Lokakarya “ Sistem Pembelajaran SCL” 2011, Universitas Panca Budi Medan
23 Lokakarya “Dosen Wali” 2010, Universitas Panca Budi Medan
24 Seminar Sehari Penulisan Karya Ilmiah 2010, Universitas Panca Budi Medan
25 Seminar Program LINUX 2010, Universitas Panca Budi Medan
26 Seminar Nasional Kesehatan Kerja 2005, Pasca Sarjana Kesehatan
Penanggulangan dan Pencegahan Varices Masyarakat USU
pada Pekerja Berdiri dengan Prilaku Sehat
dan Ergonomis untuk Meningkatkan
Produktivitas
27 Seminar Internasional dan Peluncuran Buku 2004, Ikatan Alumni Mahasiswa Al
Tafsir Sya’rawi dan Gazali Azhar Kairo
28 Pelatihan “Spritual Intellegent Program, 2002, Pertamina Rantau Kuala
Pertamina NAD-Sumbagut”. Simpang
29 Achievment Motivation Training 2001, Ad-Dakwah USU

G. PENGALAMAN KERJA
TAHUN NAMA PERUSAHAAN JABATAN KETERANGAN
TERAKHIR
2014 - sekarang Universitas Sumatera Dosen PNS Total Productive Maintenance,
Utara Teori Jaringan, Otomasi Sistem
Industri, Rekayasa
Produktivitas, Pengantar
Teknik Industri, Simulasi
Komputer.
27 Jan 2012 – Universitas Medan Area Dosen Perencanaan dan Pengendalian
2014 Produk I dan Penelitian
Operasional I, Sistem Manusia
Mesin, Manajemen Teknik
2007 – sekarang Universitas Panca Budi Dosen Teknik Riset Operasi,
Medan Matematika Diskrit, Matriks
dan Transformasi Linier,Etika
Profesi, Aljabar Linier
2007 – sekarang Sekolah Tinggi Teknik Dosen Tata Letak Pabrik, Proses
Harapan Medan Produksi I, II, Analisa
Keputusan, Pengantar Teknik
Industri, Perencanaan dan
Perancangan
Produk,Manajemen Umum,
Metodologi Penelitian,
Manajemen Strategi
2004 – 2012 Sekolah Tinggi Dosen Teknik Riset Operasi,
Manajemen Informatika & Manajemen Umum,
Komputer Potensi Utama Metodologi Penelitian,
Medan Organisasi Komputer,
Manajemen Proyek, Etika &
Pengembangan Diri, Sistem
Informasi Manajemen,
Kepemimpinan, Teori dan
Perilaku Organisasi,
Kewirausahaan, Pengantar
Manajemen
2005 – 2009 Institute Agama Islam Dosen Manajemen Pemasaran, Sejarah
Sumatera Utara /IAIN Matematika
SUMUT
2003 – 2006 Universitas Al- Azhar Dosen Ergonomi, Sistem Produksi,
Medan Teknik Keselamatan Kerja,
Tata Letak Pabrik, Pengantar
Ekonomi
2003 – 2005 Jurnal “SISTEM TEKNIK Tim Editor -
INDUSTRI” USU
2002 – 2003 Laboratorium “TEKNIK Asisten -
KESELAMATAN Laboratorium
KERJA” USU
2001 – 2003 Laboratorium Asisten -
“ERGONOMI” USU Laboratorium
2001-2003 Laboratorium Inti (Core Asisten -
Laboratorium) Laboratorium
H. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
Jumlah
No. Judul Buku Tahun Penerbit
Halaman
1
2
3
Dst.

I. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun terakhir


No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1
2
3
Dst.

J. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya


dalam 5 Tahun Terakhir
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya Tempat Respon
No. Tahun
yang Telah Diterapkan Penerapan Masyarakat
1
2
3
Dst.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Medan, 26 Oktober 2017
Pengusul,

(NISMAH PANJAITAN, ST, MT)


3. Biodata Anggota Pengabdi 2
CURRICULUM VITAE

1 Nama Lengkap (dengan gelar) : Suprianto,ST.,MT.


2 Jenis Kelamin : Laki-laki
3 Jabatan Fungsional : Lektor
4 NIP/NIK/Identitas Lainya : 197909082008121001
5 NIDN : 0008097904
6 Tempat dan Tanggal Lahir : Bandar Tinggi/08-09-1979
7 E-mail : suprianto.t@gmail.com
8 Nomor Telp/HP : 085261070641
9 Alamat Kantor : Jl.Almamater kampus USU Medan
10 Nomor Telp./Faks :
11 Lulusan yang telah dihasilkan : S-1 = …S-2 =….,S-3= …
12 Matakuliah yang dimampu 1. Pengecoran logam
2. Kalkulus I,II
3. Fisika Dasar I,II

Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Tinggi Institut Teknologi Medan Universitas Gadjah Mada
Bidang Ilmu Teknik Mesin Teknik Mesin
Tahun Masuk-lulus 1998-2003 2004-2006
Judul Skripsi/Tesin/Disertasi Analisa Loses pada jaringan Pengaruh Implantasi Ion
pipa di pelabuhan belawan Nitrogen Kekerasan dan Laju
dengan menggunakan Keausan Bahan Ring
metode Hardy Cross Bantalan Bola
Nama Pembimbing/Promotor Ir.Zainuddi,MT. Ir.Mudjiana,MSc.
Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian Sumber* Jml (juta)
1 2012 Analisa Pengaruh Beban Terhadap Laju Sendiri
Keausan Al-Si Alloy Dengan Metode
Pin On Disk Test
2 2012 Pemanfaatan CaCo3 sebagai Blowing PNBP FT Rp.6.000.000.
Agent pada pembuatan Aluminium USU TA.2012
Foam menggunakan metode Direct
Casting
3 2011 The 6th Regional Seminar On Materials, DIPA USU Rp.5.000.000
Energy, And Structure (Maestruct 2011), Tahun 2011
Studi sifat mekanis Aluminium secrap
dengan penambahan unsure Si
4 2011 Pengaruh Penambahan Si Terhadap Sendiri
Kekasaran
Permukaan Dan Struktur Mikro
Aluminium
5 2011 Pengaruh Putaran Terhadap Laju Sendiri
Keausan Al-Si
Alloy Menggunakan Metode Pin On
Disk Test

D. Pengalaman Pengabdian Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No. Tahun Judul Pengadian Kepada Masyarakat Sumber Jml
(juta Rp)
1. 2014 IbM Meningkatkan kualitas gabah padi DIKTI 48.500.000
bagi kelompok usaha tani
2. 2014 Pemanfaatan mesin spinner kapasitas 5kg PNBP FT USU 3.000.000
untuk meningkatkan kualitas produksi TA.2014
usaha kecil keripik pisang
3. 2013 Perancangan dan pembuatan mixer PNBP USU 7.000.000
sederhana putaran 280 Rpm temperature TA.2013
300oC untuk keperluan praktikum
mahasiswa departemen teknik mesin
Universitas Sumatera Utara
4. 2012 “Technical Assistant pada Bengkel PNBP FT USU 3.000.000.
Sepeda Motor tentang Standar Ambang TA.2012
Batas Kebisingan Knalpot Kenderaan
bermotor sesuai dengan Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup No.07 Tahun
2009”

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dan seminar 5 Tahun Terakhir


No. Title Jurnal/Conference Volume/Nomor/
Year
1. A Study on Mechanical Properties of 1st International 2016
Metal Matrix Composite Reinforced Conference Material,
with Palm Oil Fly Ash Fabricated by Energy and
Squeeze Casting Method Manufacturing
2. Effect Of Pressure On Mechanical International 2016
Properties Of A356 Aluminum Castings Conference on
Using Squeeze Casting Method Technology,Innovation,
and
Society (ICTIS)
3. Pengaruh gating sistem terhadap ketahanan Jurnal Teknik dan Vol.10 No.20
aus komposit matrik aluminium A356 teknologi ISSN Tahun 2015,
menggunakan metode pin on disk 14106655
4. Kajian tentan sifat mekanis dan Jurnal Teknik dan Vol.10 No.19
mikrostruktur MMC diperkuat partikel SiC teknologi ISSN Tahun 2015,
Menggunakan metode stir casting 14106655
5. Analisa Pengaruh Partikel SiC Terhadap Jurnal Ilmiah Vol.1, No.1,
Sifat Mekanis Metal Matrix Composite ‘MEKANIK’ Mei 2015
Dibuat Menggunakan Metode Centrifugal Teknik Mesin ITM
Casting
6. Fabrication of an aluminum matrix Bulletin of the JSME, Vol. 20, No.2,
pieozocomposite using hollow Mechanical 2015
piezocomposite using hollow piezoelectric Engineering Journal
fiber
7. Characteristics of Metal Matrix Composites The 14th International Faculty of
Reinforced with Palm Oil Fly Ash Conference on QIR, Engineering,
Fabricated by Using Stir Casting and Lombok, Indonesia University of
Centrifugal Casting Methods Indonesia (UI),
2015. ISSN
1411-1284
8. Studi pengaruh palm oil fly ash terhadap Annual national University of
sifat mekanis dan mikrostruktur pada seminar mechanical Indonesia (UI),
pembuatan metal matrix composite dengan engineering XIII Oktober 15-16,
metode casting 2014. Indonesia
9. Pengaruh temperatur tuang terhadap sifat Dinamis Jurnal Dinamis,
mekanis dan mikrostruktur coran A356 Volume
menggunakan metode stir casting II,No.14 Januari
2014
ISSN 0216 –
7492
10. Analisa pemanfaatan palm oilf fly ash Annual national Bandar
sebagai bahan alternatif pada pembuatan seminar mechanical lampung,
metal matrix composite (MMC) engineering XII Oktober 23-24,
menggunakan metode stir casting 2013. Indonesia
11. Studi pengaruh magnesium terhadap e-Dinamis Jurnal e-
kekuatan impak dan mikrostruktur Dinamis,
Aluminium foam menggunakan 3%CaCO3 Volume 5, No.1
sebagai blowing agent Juni 2013
ISSN 2338-
1035
12. Studi pengaruh temperature tuang terhadap Dinamis Volume I,
sifat mekanis pada pengecoran paduan Al- No.13, Juni
4,3%Zn Aloy 2013. ISSN
0216-7492.
Hal.62-66.
13. Pengaruh penambahan magnesium e-Dinamis Volume 4,
terhadap densitas, kekerasan dan kekuatan No.4 Maret
tekan Aluminium foam menggunakan 2013. ISSN
CaCO3 sebagai blowing agent 2338-1035.
Hal.244-250
14. Analisa pengaruh beban terhadap laju Dinamis Volume II,
keausan Al-Si alloy dengan metode Pin on No.10,
Disk Test Januari 2012.
ISSN 0216-
7492

Semua Data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Medan, 6 Febuari 2017


Pengusul,

Suprianto,ST.,MT.
NIP.197909082008121001
Lampiran 2 : Gambaran Ipteks yang akan ditransfer kepada mitra
Kerjasama yang diberikan kepada mitra yaitu berupa penyediaan instalasi air minum
ternak ayam otomatis (gambar L2a,b) dan penyuluhan sistem manajemen UKM

Gambar L2a : Rak pengasapan pisang sale (jumlah 24 unit)


Kapasitas proses pengasapan:
Lama : 7 rak/proses x 2 kg/rak = 14 kg/proses
Target : 21 rak/proses x 2kg/rak = 42 kg proses

Gambar L2b : peralatan pengering


Lama pengeringan menggunakan sinar matahari 4-5 hari sedangkan menggunakan peralatan
pengering 6 jam.
Lampiran 3 : Peta lokasi wilayah mitra

Lokasi pengabdian
Dusun VI, desa Bandar
tinggi, kec.bandar
masilam,
kab.simalungun

Gambar L3 ; Peta lokasi kegiatan pengabdian

Desa Bandar
Tinggi
Lampiran L4 : Photo-photo kegiatan pengabdian

Gambar L4.1 rumah persiapan dan penggorengan pisang sale

Gambar L4.1 kegiatan training pengoperasian dan perawatan peralatan pengering


Lampiran 5. Absensi kegiatan pengabdian masyarakat
Lampiran 6. Paper publikasi kegiatan pengabdian masyarakat

SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI


(SNTI) DAN SEMINAR NASIONAL
TERPADU KEILMUAN TEKNIK
INDUSTRI (SATELIT) 2017

“PERAN SERTA TEKNIK INDUSTRI DALAM KOLABORASI


INDUSTRI MENGHADAPI ERA INDUSTRY 4.0”

PROSIDING
Amarta Hills Hotel and Resort, Batu
4-6 Oktober 2017

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG - 2017
Petunjuk Sitasi: Tugiman, Suprianto, Panjaitan, N., Ariani, F., & Sarjana. (2017). Analisa Mekanisme Pembuatan
Pisang sale di Desa Bandar Tinggi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C246-251). Malang: Jurusan Teknik
Industri Universitas Brawijaya.

Analisa Mekanisme Pembuatan Pisang Sale di


Desa Bandar Tinggi
Tugiman1), Suprianto2), Nismah Panjaitan3), Farida Ariani4), Sarjana5)
(1), (2), (3),(4), (5)
Departemen teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
Jalan Almamater Kampus USU Padang Bulan, Medan, Indonesia
Departemen teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
Jalan Almamater Kampus USU Padang Bulan, Medan, Indonesia
(2)
suprianto@usu.ac.id

ABSTRAK
Desa Bandar tinggi merupakan satu diantara desa yang terletak di kabupaten
simalungun propinsi sumatera utara. Sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani
dengan berbagai jenis budidaya tanaman seperti kelapa sawit, singkong dan pisang.
Tanaman pisang merupakan tanaman yang sangat mudah tumbuh di desa tersebut,
dengan perawatan yang relatif mudah bila dibandingkan jenis tanaman lainnya.
Banyaknya petani yang menanam pisang menyebabkan produksi yang melimpah
terutama pada musim penghujan. Sifat pisang yang tidak tahan lama disimpan dan
penanganan pasca panen yang tidak tepat menyebabkan banyak produksi pisang petani
terbuang percuma. Tulisan ini bertujuan untuk mencarikan solusi alternatif mengatasi
masalah tersebut sehingga produksi petani dapat dioptimalkan yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kesejahteraan petani.
Metode pengasapan merupakan satu diantara teknik yang dapat dipergunakan untuk
mengatasi masalah tersebut, proses ini meliputi tahapan pengasapan dan penjemuran.
Hasil akhir proses ini merupakan produk yang disebut “Pisang sale” dengan kadar air
yang relatif rendah sehingga tahan disimpan dalam waktu yang lama.Selaian
meningkatkan daya tahan penyimpanan produk, metode ini juga telah berhasil
meningkatkan nilai jual produk.

Kata kunci— proses pengasapan, pengeringan, pisang sale.

I. PENDAHULUAN
Desa Bandar tinggi merupakan satu diantara desa di kabupaten simalungun terletak antara
yang berada pada 02o 36’ – 03o 18’ lintang utara dan antara 98 o 32’ – 99o 35’ bujur timur yang
berada pada ketinggian 0-1400 meter diatas permukaan laut. Desa ini memiliki tanah dengan
kandungan humus yang tinggi sehingga sangat subur. kondisi-kondisi ini mengakibatkan desa
tersebut sangat cocok untuk tanaman pisang. Menurut Suhartanto,R.M., dkk (2012) jenis-jenis
pisang yang terdapat di Indonesia sangatlah beragam diantaranya Ambon, Raja, Tanduk,
Barangan, dll. Masalah muncul pada saat panen puncak buah pisang secara bersamaan sehingga
tidak tertampung oleh pengepul. Semankin tua pisang maka tingkat kekerasan akan menurun
(Donowarti, I. dan Qomarudin, 2016) dan buah ini memiliki ketahanan yang tidak lama yang pada
akhirnya segera busuk. Rakhmawati, A. (2013) menyatakan proses pembusukan pada buah- buahan
dapat disebabkan mikroorganisme yang melakukan infeksi laten. Penerapan perlakuan tertentu bisa
memperpanjang kesegaran buah-buahan. Seperti pada buah pisang ambon tanpa perlakuan pasca
panen hanya dapat bertahan hingga 10 hari dan bisa diperpanjang dengan adanya perlakuan
pengasapan (Silsia, D., ). Proses pengawetan menggunakan pengasapan langkah awal dari
usaha mengeringkan buah-buahan. Seperti halnya pada manisan belimbing wuluh durasi
pengeringan mempengaruhi kadar air (Fitriani,S., 2008). Proses pengeringan bertujuan untuk
menurunkan kadar air sehingga mikroorganisme tidak dapat berkembang (Rahmawati, F., ,)
dan dapat meningkatkan keawetan buah pisang. Pembuatan pisang sale merupakan satu diantara
teknik pengawetan pisang. Perbaikan sanitasi dan kehigienisan, pengeringan dan pengasapan yang
cukup dapat mencegah produk berjamur (Koswara, S., 2009). Proses pembuatan pisang sale
terdiri dari dua tahapan utama yaitu pengasapan dan pengeringan. Tahapan pengeringan secara
tradisional dilakukan dengan bantuan sinar matahari, metode ini memiliki kelebihan dari segi

SNTISNTI
dan SATELIT,
dan SATELIT,
4-6 Oktober
4-6 Oktober
2017,2017,
Batu Batu
C-246C-246
Tugiman, Suprianto, Panjaitan, Ariani, Sarjana Analisa Mekanisme Pembuatan Pisang sale Di Desa Bandar Tinggi

biaya namun membutuhkan waktu yang relatif lama. Sedangkan metode pengeringan lainnya
menggunakan sumber panas lain seperti listrik dan gas, metode ini membutuhkan biaya tambahan
akan tetapi waktu pengeringan lebih cepat dan sangat membantu pada saat musim penghujan dimana
sinar matahari tidak bersinar secara maksimum.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efektivitas pembuatan pisang sale yang terdapat di
desa Bandar tinggi menggunakan dua metode pengeringan yaitu sinar matahari dan mesin
pengering type box berbahan bakar gas. Analisa yang dilakukan meliputi kualitas produk dan
lama pengeringan yang dibutuhkan.

II. METODE PENELITIAN


Penelitian ini dilakukan menggunakan berbagai bahan (gambar 1) utama yang digunakan
pada proses. Pisang yang digunakan merupakan pisang yang sudah matang sempurna dengan tekstur
yang lembut. Bahan tersebut selanjutnya dikupas dan dibelah menjadi dua bagian yang
sama besar. Proses pengasapan menggunakan bahan bakar serbuk kayu sisa gergaji untuk
mendapatkan pengasapan yang baik, bahan ini menghasilkan asap yang banyak dan tidak terlalu
panas. Waktu yang dibutuhkan pada proses ini selama tigah hingga enam jam hingga pisang
berubah warna. Proses selanjutnya yaitu pengeringan untuk menurunkan kadar air pada pisang
sale. Kegiatan ini dilakukan menggunakan dua metode terdiri dari metode sinar matahari dan
menggunakan sistem oven (gambar 2).

(a) (b) (c)


Gambar 1 Bahan (a) jenis pisang lilit yang digunakan, (b) kriteria matang baku pisang sale, (c)
serbuk bekas gergajian kayu

(a) (b)
Gambar 2 Metode pengeringan pisang sale (a) sinar matahari, (b) peralatan pengering tipe box berbahan
bakar gas

Proses penjemuran di bawah sinar matahari menggunakan suhu rata-rata 31oC. Pada saat
penjemuran produk ditutupi menggunakan kain tipis untuk menjaga kehigienisan produk.
Penjemuran dilakukan selama tiga hari berturut-turut, dan proses penimbangan pisang sale
dilakukan setiap hari untuk mendapatkan kandungan air yang hilang. Penggunaan oven yang terbuat
dari bahan stainless steel (gambar 2b) beroperasi pada suhu konstan 50 oC yang berasal dari
bahan bakar gas dengan jumlah rak tujuh buah yang dilapisi dengan anyaman bambu. Proses
penimbangan dilakukan setiap 1,5 jam untuk melihat kandungan air yang hilang selama proses
berlangsung. Proses penimbangan ini berlangsung hingga kadar air stabil (tidak terjadi lagi

SNTISNTI
dan SATELIT,
dan SATELIT,
4-6 Oktober
4-6 Oktober
2017,2017,
Batu Batu
C-247C-247
Tugiman, Suprianto, Panjaitan, Ariani, Sarjana Analisa Mekanisme Pembuatan Pisang sale Di Desa Bandar Tinggi

penurunan massa pisang sale). Selama proses pengeringan dilakukan pengamatan secara visual
untuk melihat perubahan warna pada produk.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil proses pengasapan

Tahapan awal proses pembuatan pisang sale adalah pengasapan, proses ini bertujuan untuk
menghilangkan bakteri-bakteri yang terkandung di dalam pisang dan merubah warna pisang
(pemucatan). Hasil proses pengasapan seperti diperlihatkan pada gambar 3 berikut:

(a) (b)
Gambar 3 Warna pisang a) sebelum proses pengasapan, b) setelah pengasapan

Gambar diatas memperlihatkan proses bahan baku pisang sebelum pengasapan (gambar 3a)
berwarna putih dengan sedikti kekuning-kuningan dengan kadar air yang masih tinggi. Setelah
pengasapan (gambar 3b) warna pisang berubah menjadi warna kuning dengan tekstur yang tidak
sepadat sebelum pengasapan. Dari pengamatan visual ini dapat dikatakan bahwa proses ini telah
berhasil merubah warna, massa dan bau dari. Proses pembuatan pisang sale dilanjutkan dengan
proses pengeringan.

B. Proses penjemuran
Proses ini dilakukan dengan bantuan sinar matahari sehingga waktu yang dibutuhkan sangat
bergantung pada intensitas cahaya matahari, namun metode ini memiliki keuntungan dari segi biaya
produksi. Pada penelitian ini telah dilakukan analisa secara visual pisang sale (gambar 4).

(a) (b)

(c)
Gambar 4 Bentuk visual pisang sale pada hari (a) pertama, (b) kedua dan (c) ketiga penjemuran

Proses penjemuran hari pertama menghasilkan perubahan warna pisang lebih pucat kemerah-
merahan (gambar 4a). pada tahapan ini pisang sudah mengalami penyusutan secara volume

SNTISNTI
dan SATELIT,
dan SATELIT,
4-6 Oktober
4-6 Oktober
2017,2017,
Batu Batu
C-248C-248
Tugiman, Suprianto, Panjaitan, Ariani, Sarjana Analisa Mekanisme Pembuatan Pisang sale Di Desa Bandar Tinggi

sehingga perlu disusun ulang dan supaya penjemuran merata dan lebih cepat kering maka dilakukan
pembalikan (gambar 4b) pada pisang sale dan dijemur pada hari kedua. Efektivitas proses ini sangat
bergantung kepada durasi penjemuran, pada penelitian ini durasi tidaklan sama setiap harinya. Hasil
akhir produk berwarna pucat dan dominan warna merah kecoklatan (gambar
4c), pada hasil akhir kandungan air sudah sangat sedikit sehingga jika dijemur dengan cahaya
matahari tidak terjadi penurunan massa pisang.
Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk pisang sale menggunakan teknik
pengeringan alami (sinar matahari) empat belas jam seperti yang diperlihatkan pada gambar 5
berikut ini.

Gambar 5. Grapik waktu yang dibutuhkan mengeringkan pisang sale menggunakan sinar matahari

C. Proses pengeringan menggunakan mesin berbahan bakar gas


Proses pengeringan pisang sale menggunakan peralatan telah dilakukan pada temperatur 50oC
dengan sirkulas alami. Panas yang dihasilkan dari kompor gas mengalir dari sela-sela rak menuju
kebagian atas rak. Suhu ruangan akan dijaga menggunakan thermostat sehingga tidak melebihi
temperatur yang diinginkan. Aliran gas akan terhenti secara otomatis pada saat temperatur
melebihi 50oC dan mengalir kembali saat suhu turun beberapa derajat dibawah suhu kerja.

Gambar 6 grafik sirkulasi panas pada peralatan pengering sirkulasi alami


Grafik diatas memperlihatkan bahwa pengguna peralatan pengering membutuhkan waktu
yang lebih singkat untuk mengeringkan pisang sale dibanding dengan bantuan sinar
matahari yaitu sekitar tujuh jam. Pada tahapan awal pengeringan penurunan massa lebih
sedikit sekitar 100gr dikarenakan kandungan air yang masih tinggi. Selanjutnya
penurunan cenderung konstan berkisar 200 gr per 90 menit (1,5jam). Selain waktu

SNTISNTI
dan SATELIT,
dan SATELIT,
4-6 Oktober
4-6 Oktober
2017,2017,
Batu Batu
C-249C-249
Tugiman, Suprianto, Panjaitan, Ariani, Sarjana Analisa Mekanisme Pembuatan Pisang sale Di Desa Bandar Tinggi

pengeringan yang singkat peralatan ini juga menghasilkan pisang sale yang lebih higienis
karena tidak bersentuhan langsung dengan udara terbuka. Warna pisang sale yang
dihasilkan juga tidak berbeda dengan menggunakan sinar matahari (gambar 7) yaitu
berwarna kuning kecoklatan.

Gambar 7 Pisang sale menggunakan pengeringan tipe box berbahan bakar gas

D. Analisa biaya pembuatan pisang sale


Proses pembuatan pisang sale ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomis produk. Hasil
pengamatan dilakukan dengan mengambil sampel pembuatan pisang sale sebanyak 15kg buah
pisang yang dibeli dari petani. Hasil perhitungan analisa biaya diperoleh perincian biaya sebagai
berikut:

Tabel 1 Analisa biaya pembuatan pisang sale


Bahan Jlh. Harga Total
Bahan baku buah pisang matang 15 (kg) @Rp. 3.125,- Rp. 46.875,-
Susut kadar air 6.56 (kg) -
Pisang sale 8,44 (kg)
Bahan bakar gas 1(tbg) @Rp.16.000,- Rp.16.000,-
Jasa tenaga kerja 1 (hari) @Rp.80.000,- Rp.80.000,-
Total biaya produksi dan bahan (A) Rp. 142.875,-
Harga jual pisang sale basah (B) 8,44 (kg) @Rp. 30.000,- Rp. 253.000,-
Keuntungan netto (B-A) Rp.110.125,-

Pembuatan produk pisang sale dengan cara pengasapan telah berhasil meningkatkan nilai
ekonomis hasil pertanian tanaman pisang di desa Bandar Tinggi. Dari hasil perhitungan terlihat
peningkatan penghasilan yang diperoleh petani meningkat lebih dari 100% bila mengolah pisang
matang menjadi pisang sale.

IV. PENUTUP
Hasil penelitian mengenai metode pembuatan pisang sale sebagai usaha meningkatkan nilai
ekonomis buah pisang telah selesai dilaksanakan. Berdasarkan data-data yang diperoleh dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses penjemuran di bawah sinar matahari mengakibatkan perubahan warna pisang sale
dari kekuning-kuningan menjadi merah kecoklatan.
2. Waktu yang dibutuhkan pada proses penjemuran menggunakan sinar matahari minimum
empat belas jam. Proses ini sangat sangat dipengaruhi intensitas cahaya matahari.
3. Proses pengeringan menggunakan mesin membutuhkan waktu enam jam untuk
menghasilkan pisang sale.
4. Pembuatan pisang sale telah berhasil meningkatkan nilai tambah buah pisang lebih dari
100%.

SNTISNTI
dan SATELIT,
dan SATELIT,
4-6 Oktober
4-6 Oktober
2017,2017,
Batu Batu
C-250C-250
DAFTAR PUSTAKA
Donowarti, I.; & Qomarudin, 2016, ―Pengembangan Metode Teknik Image Processing Untuk Pemutuan
(Grading) Buah Pisang Cavendis Segar Secara Nondestruktif‖, Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
―AGRIKA‖ , Vol. 10, No.2, pp. 130-143.

Fitriani,S., 2008, ―Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan Terhadap Beberapa Mutu Manisan Belimbing
Wuluh (Averhoa bilimbi L.) Kering‖, SAGU, Vol. 7, No. 1, pp 32-37.
Koswara, S., 2009, Teknologi Pengolahan Sayuran dan Buah-buahan (Teori dan Praktek),
tekpan.unimus.ac.id., (diakses tanggal 30 Agustus 2017).
Rakhmawati, A., 2013, Mikroorganisme Konataminan pada Buah, Jurdik Biologi FMIPA UNY,
staff.uny.ac.id., (diakses tanggal 30 Agustus 2017).
Rahmawati, F., , Pengawetan Makanan dan Permasalahannya, Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan
Busana FT UNY, staffnew.uny.ac.id., (diakses tanggal 30 Agustus 2017).
Silsia, D.; Rosalina, Y.; & Muda, F., , Pemanfaatan Asap Cair untuk Mempertahankan Kesegaran
Buah Pisang Ambon Curup, Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, repository.unib.ac.id., (diakses tanggal 30 Agustus 2017).
Suhartanto,R.M.; Sobir,; & Harti H., 2012, ―Teknologi Sehat Budidaya Pisang: dari benih sampai pasca
panen‖, Pusat Kajian Hortikultura Tropika Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Institut Pertanian Bogor.
Tugiman, Suprianto, Panjaitan, Ariani, Sarjana Analisa Mekanisme Pembuatan Pisang sale Di Desa Bandar Tinggi

SNTISNTI
dan SATELIT,
dan SATELIT,
4-6 Oktober
4-6 Oktober
2017,2017,
Batu Batu
C-252C-252

Anda mungkin juga menyukai