TUGAS KELOMPOK
KUSWARA/ NPM : BC211120077
Kelompok 2 :
1. Muhammad Irsyaduddin
2. Joko Mulyono
3. Julius Siregar
4. Kisfamawanti
5. Kuswara
6. Moh. Nafik Setyo Nugroho
7. Mohamad Suryadin
8. Muhamad Arif Akbar
9. Muhammad Yusup
10. Nino Agung Pratomo
11. Nita Yustiani
Terminologi Terkait
1. Manajemen strategi - adalah suatu proses pengambilan keputusan dan
tindakan yangmengarah kepada pengembangan strategi yang efektif atau yang
membantu perusahaan mencapai tujuannya.
2. Kebijakan perusahaan - Kebijakan umum perusahaan yang melihat ke
dalam (inward looking) untuk mengintegrasikan aktivitas dan fungsi
perusahaan secara tepat
3. Keputusan strategi - keputusan ini berkaitan dengan definisi bisnis, produk dan
pasar yang akan dilayani, fungsi yang akan dilaksanakan, dan kebijakan utama
BAB II
MANAJEMEN STRATEGIK DALAM ORGANISASI
Kinerja
MenurutKamus Besar Bahasa Indonesia (2002, p.570), kinerja adalah sesuatu yang
dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja. Sedangkan menurut Wirawan
(2009), kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator•
indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Kinerja merujuk
pada pencapaian karyawan atas tugas yang diberikan (Cascio, 1992 dalam Marifah,
2004). Kinerja pada hakekatnya adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Prawisosentono,
1992 dalam Marifah, 2004).
Kinerja pegawai merupakan hasil sinergi dari sejumlah faktor. Faktor-faktor
tersebut adalah faktor lingkungan internal organisasi, faktor lingkungan eksternal, dan
faktor internal karyawan atau pegawai (Wirawan, 2009). Faktor internal pegawai, yaitu
faktor-faktor dari dalam diri pegawai yang merupakan faktor bawaan dari lahir dan
faktor yang diperoleh ketika ia berkembang. Faktor-faktor bawaan, misalnya bakat,
sifat pribadi, serta keadaan fisik dan kejiwaan.
Teori Agensi
Hubungan agensi terjadi ketika satu atau beberapa pihak (principal) mempekerjakan
pihak lain (agent) dengan tujuan mendelegasikan tanggung jawab kepada agent. Hak
dan tanggung jawab principal dan agent tertuang dalam sebuah perjanjian (kontrak)
yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Agency theory berasumsi bahwa manusia
adalah makhluk yang rasional dan berusaha untuk memanfaatkan utilitasnya (Bonner dan
Sprinkle, 2002). Selanjutnya, Baiman (dalam Verbeeten 2008) mengungkapkan
bahwa individu termotivasi untuk mendapatkan sesuatu untuk kepentingan pribadinya.
Sifat tersebut dapat digambarkan dalam fungsi utilitas yang terdiri dari dua faktor, yaitu
meningkatkan kesejahteraan melalui insentif moneter maupun non moneter dan
meningkatkan waktu luang (mengurangi kerja/usaha).
BAB V
MANAJEMEN STRATEGIK SETKOR PUBLIK
Menurut Anthony dan Young dalam Salusu (2003) penekanan organisasi sektor
publik dapat diklasifikasikan ke dalam 7 hal yaitu:
1. Tidak bermotif mencari keuntungan
2. Adanya pertimbangan khusus dalam pembebanan pajak
3. Ada kecenderungan berorientasi semata-mata pada pelayanan
4. Banyak menghadapi kendala yang besar pada tujuan dan strategi
5. Kurang banyak menggantungkan diri pada kliennya untuk mendapatkan
bantuan keuangan
6. Dominasi profesional
7. Pengaruh politik biasanya memainkan peranan yang sangat penting
Strategi organisasi yang tepat untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan yang
berubah sangat penting bagi keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Menurut
Ibrahim (2008: 24) manajemen strategis pada prinsipnya adalah kemampuan manajemen
organisasi untuk mengadaptasi masa depan yang umumnya bersifat jangka pendek
serta menengah. Menurut Steiner dan Miner ( 1997: 30), proses manajemen strategis
meliputi beberapa hal sebagai berikut:
1. Pengawasan perubahan lingkungan
2. Identifikasi lingkungan peluang dan ancaman untuk dihindarkan
3. Evaulasi kekuatan dan kelemahan organisasi
4. Perumusan misi dan sasaran
5. Identifikasi strategi untuk untuk pencapaian tujuan organisasi
6. Evaulasi strategi dan pilihan strategi yang akan diimplementasikan
7. Penetapan dan pemantauan proses untuk meyakinkan bahwa strategi
diimplementasikan dengan tepat.
Evaluasi Strategik
Evaluasi strategik adalah tingkat terakhir dalam manajemen strategik.
Tiga pokok evaluasi strategik adalah :
1. Memeriksa kembali faktor-faktor eksternal dan internal yang merupakan
dasar dari strategi yang berjalan.
2. Pengukuran kinerja
3. Mengambil langkah-langkah perbaikan.
Akan tetapi dalam perekonomian global, mungkin kompetensi inti, sifat lingkungan
umum, industri dan bersaing, hams dipandang sebagai dasar utama untuk perumusan
dan penerapan strategi. Seringkali, pesaingmempelajari bagaimana untukmeniru
manfaat strategi suatu perusahaan. Dengan demikian, setiap perusahaan ditantang untuk
menggunakan keunggulan bersaing yang dimiliki saat ini sementara secara bersamaan
juga menggunakan sumber daya, kemampuan dan kompetensinya untuk
mengembangkan keuntungan yang relevan di masa depan
7. Strategi Tingkat Bisnis - Strategi tingkat bisnis (business level strategy)
menekankan tindakan yang hams diambil untuk menyediakan nilai bagi konsumen
dan mendapatkan keunggulan bersaing melalui pendayagunaan kompetensi inti dalam
pasar suatu produk tertentu. Kompetensi inti mempakan sumber daya dan
kemampuan yang telah ditentukan sebagai sumber keunggulan bersaing bagi
perusahaan terhadap pesaingnya.
8. Strategi Tingkat Perusahaan - Strategi tingkat perusahaan (corporate level
strategy) adalah tindakan yang diambil untuk mendapatkan keunggulan bersaing
melalui pemilihan dan pengolahan sejumlah bisnis / usaha yang bersaing dalam
beberapa industri atau pasar produk. Strategi tingkat perusahaan berhubungan dengan
dua pertanyaan : usaha apa yang hams dipilih perusahaan dan bagaimana perusahaan
harus mengolah seluruh usahanya. (Hitt, Ireland, Hoskisson, 1997)
9. Strategi Akuisisi dan Restrukturisasi Akuisisi adalah transaksi di mana seluruh
perusahaan membeli pengendalian atau 100% kepemilikan perusahaan lain agar bis a
lebih efektif menggunakan kompetensi intinya dengan menjadikan perusahaan yang
diakuisisi sebagai perusahaan yang mendukung portfolio bisnisnya. Akuisisi merupakan
strategi yang populer selam beberapa tahun, tetapi akhir-akhir ini jumlah dan
ukuran akuisisi meningkat pesat.
10. Strategi Internasional - Strategi internasional berhubungan dengan
penjualan produk kepada pasar diluar pasar domestik perusahaan. Strategi internasional
biasanya berusaha memanfaatkan empat peluang penting potensi peningkatan ukuran
pasar, peluang pengembalian investai yang besar, skala ekonomis dan pengetahuan
dan potensi keunggulan lokasi. (Hitt, Ireland, Hoskisson, 1997 ).
11. Kepemimpinan Strategis - Kepemimpinan strategis efektif diperlukan untuk
merumuskan dan menerapkan strategi dengan sukses. Kepemimpinan strategis mencakup
kemampuan untuk mengantisipasi, memiliki visi dan mempertahankan fleksibilitas,
memberi wewenang kepada orang-orang lain dalam menciptakan perubahan
strategis. Tim manajemen puncak
Konsep strategi sangat bervariasi. Akan tetapi, semuanya mengarah pada
bagaimana menggunakan strategi oleh perusahaan atau organisasi untuk meraih
keuntungan. Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya
globalisasi, kontrol masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi
perkembangan suatu negara maupun bisnis. Kontrol masyarakat terhadap pelaksanaan
kegiatan pemerintahan maupun perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin
perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat.
Oleh sebab itu dalam menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan antara
kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada
di luar organisasi.
Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategik, batas• batas
negara diabaikan. Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain
telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya
kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang
dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen
strategi. Menopang manajemen strategik tergantung pada manajer mendapat
pengertian mengenai pesaing, pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor,
pemegang saham dan pelanggan diseluruh dunia. Harga dan mutu dari produk dan jasa
perusahaan hams dapat bersaing di seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman
mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian
produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu,
peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi
oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang digunakan dan jangkauan pemasaran
yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang tinggi
dan pelayanan terbaik.
Manajemen strategik adalah cara terbaik untuk mencapai banyak sasaran.
Untuk menentukan mana yang terbaik tersebut tergantung kriteria yang digunakan
Sedangkan taktik adalah pilihan yang dimiliki dalam mengimplementasikan sebuah
strategi. Manajemen strategik akan bekerja atau tidak bekerja tergantung dari kriteria
yang digunakan dan pilihan-pilihan tersebut adalah yang berlangsung lama, tidak
mudah diubah dan mencakup situasi yang sangat terstruktur
RESUME BUKU
MANAJEMEN STRATEGI
(Prof. Dr. Hj. Sedarmayanti, M.pd., APU.)
TUGAS KELOMPOK
KUSWARA/ NPM : BC211120077
Kelompok 2 :
1. Muhammad Irsyaduddin
2. Joko Mulyono
3. Julius Siregar
4. Kisfamawanti
5. Kuswara
6. Moh. Nafik Setyo Nugroho
7. Mohamad Suryadin
8. Muhamad Arif Akbar
9. Muhammad Yusup
10. Nino Agung Pratomo
11. Nita Yustiani
2. Pengertian Strategi
Secara umum strategi adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada
tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan cara/upaya bagaimana agar
tujuan dapat dicapai.
Secara khusus strategi adalah tindakan yang bersifat terus menerus, mengalami
peningkatan dan dilakukan sesuai sudut pandang tentang apa yang diinginkan serta
diharapkan oleh konsumen dimasa depan. Dengan strategi ini maka ada yang hampir
dimulai dari apa yang selalu untuk bisa terjadi dan bukan yang dimulai dari apa yang
terjadi. Dengan terjadinya ada suatu kecepatan berinovasi pada pasar yang baru dan juga
perubahan pola konsumen yang sangat memerlukan kemampuan inti, maka hendaknya
perusahaan perlu mencari dan mengambil kemampuan inti/kompetensi inti dalam bisnis
yang diakukan.
3. Pengertian Manajemen Strategi
Manajemen strategi merupakan proses/serangkaian kegiatan pengambilan keputusan
yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya,
yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran dalam
organisasi dalam mencapai tujuan.
Konsep Strategi
Chandler (1962:13) strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta
pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan
tersebut. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang
berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep tersebut
adalah:
1. Distinctive competence, meliputi :
a. Keahlian tenaga kerja
b. Kemampuan sumber daya
2. Competitive adventage, terdapat strategi generik, yaitu :
a. Strategi diferensiasi
b. Strategi kepemimpinan biaya menyeluruh
3. Strategi fokus
Inti kegiatan perencanaan adalah menyusun program kerja yang jelas dan dapat di
implementasikan sehingga dapat menjamin keberlangsungan dan perkembangan
hidup organisasi dalam lingkungan yang senantiasa berubah.
Berikut ini adalah periode evolusi manajemen strategi:
Keunggulan Kompetitif
Pada intinya, manajemen strategi adalah tentang bagaimana memperoleh dan
mempertahankan keunggulan kompetitif.
Posisi Strategi
Strategi sebagai “penciptaan posisi unik dan berharga yang didapatkan dengan
melakukan serangkaian aktivitas”.
Pembentukan Strategi
Tugas pertama dalam manajemen strategi umumnya adalah kompilasi dan
penyebarluasan pernyataan misi
Pembentukan strategi adalah kombinasi dari proses utama sebagai berikut:
- Melakukan analisis situasi, evaluasi diri dan analisis pesaing
- bersamaan dengan penaksiran tersebut, tujuan dirumuskan. Tujuan harus bersipat
paralel dalam rentang jangka pendek dan jangka panjang
Jenis Strategi
- integrasi ke depan
Berkaitan dengan usaha untuk memperoleh kepemilikan atau kendali lebih besar atas
distributor/paritel.
- integrasi ke belakang
Strategi yang mengupayakan kepemilikan/kendali yang lebih besar atas pemasok
perusahaan
- integrasi horizontal
Strategi yang mengupayakan kepemilikan/kendali yang lebih besar atas pesaing
perusahaan.
Strategi intensif
- Penetrasi pasar
- Pengembangan Pasar
- Pengembangan Produk
- Strategi Diversifikasi
- Strategi Defensif
- Divestasi
- Likuidasi
Hierarki Strategis
Perusahaan bisnis multidivisional yang biasanya besar, memiliki tiga level strategi :
1. Korporasi
2. Bisnis
3. Fungsional
A. LINGKUNGAN GLOBAL
Globalisasi mengacu pada strategi untuk mengejar peluang di dunia yang
memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan fungsi bisnisnya di negara
tempatnya beroperasi. Ada dua teori terkait pengenalan produk secara global:
standarisasi dan adaptasi nilai setempat.
Awal Globalisasi
fakta strategi global, kategori ini mencakup faktor ekonomi, politik, geografis, tenaga
kerja, pajak, sumber daya modal dan bisnis
Kompleksitas Lingkungan Global
Lima faktor yang memberikan konstribusi bagi kompleksitas lingkungan global:
1. Menghadapi berbagai lingkungan politik, ekonomi, hukum, sosial dan budaya
2. Interaksi antara lingkungan nasional dan luar negeri sangat rumit
3. Perbedaan geografis, budaya dan kewarganegaraan cenderung membuat
komunikasi menjadi sulit
4. Menghadapi persaingan ekstrime karena perbedaan struktur industri antar negara
5. Memiliki keterbatasan dalam pilihan strategi
Industri Global
Dimana persaingan melintasi batas negara, bahkan persaingan terjadi pada tataran
dunia.
B. STRATEGI BISNIS
Mengevaluasi dan memilih strategi bisnis: mencari keuntungan kompetitif yang
berkesinambungan
Para manajer bisnis mengevaluasi dan memilih strategi yang dapat membuat bisnis
mereka berhasil
- Mengevaluasi peluang keunggulan biaya
- Mmengevaluasi peluang diferensiasi
- Mengevaluasi kecepatan sebagai keunggulan kompetitif
- Mengevaluasi fokus pasar sebagai cara mendapat keuntungan kompetitif
C. STRATEGI MULTIBISNIS
Teknik portofolio adalah pendekatan yang dipelopori oleh Boston Consulting Group
membantu manajer menyeimbangkan arus kas di antara bisnis yang beragam
sekaligus mengidentifikasikan tujuan strategi dasar mereka dalam keseluruhan
protofolio. Para manajer yang menggunakan matriks BCG setiap bisnis perusahaan
beserta tingkat pertumbuhan pasar dan posisi kompetitip relatif.
Kerangka kerja perusahaan nduk melihat bahwa perusahaan multibisnis menciptakan
nilai dengan mempengaruhi atau menaungi bisnis-bisnis yang dimilikinya, hubungan
antar bisnis tersebut dalam organisasi induk, adalah sebagai berikut:
1. Ukuran dan umur
2. Manajemen
3. Definisi bisnis
4. Kesalahan yang dapat diprediksi
5. Hubungan
6. Kapabilitas umum
7. Keahlian khusus
8. Hubungan eksternal
9. Keputusan-keputusan utama
10. Perubahan-perubahan besar
11. Pendekatan penjaluran
D. KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA
Kepemimpinan organisasi : proses dan praktik eksekutif kunci untuk mengarahkan
dan menuntun orang-orang dalam suatu organisasi menuju ke arah suatu visi
sepanjang waktu serta mengembangkan kepemimpinan masa depan organisasi.
Kepemimpinan Strategis : Menerima Perubahan
Para pemimpin mendorong komitmen untuk menerima prubahan melalui tiga
kegiatanyang saling berhubungan: menjelaskan tujuan strategis, membangun suatu
organisasi, dan membentuk budaya organisasi.
Tujuan strategis dijelaskan melalui visi pemimpin (suatu gambaran luas mengenai
kemana Ia memimpin perusahaan) dan perhatian serta harapan yang jelas mengenai
kinerja.
Para pemimpin menggunakan pendidikan, prinsip, dan ketekunan untuk membangun
organisasi mereka. Pendidikan melibatkan pengenalan para manajer dan pemimpin
masa depan dengan pengertian efektif atas bisnis dan keahlian – keahlian yang
mereka butuhkan untuk dikembangkan. Prinsip adalah standar pribadi pemimpin yang
menuntun rasa kejujuran, integritas, dan perilaku etis. Ketekunan yaitu kemempuan
untuk bertahan pada tantangan ketika kebanyakan yang lainnya enggan, merupakan alat
yang tidak diragukan bagi para pemimpin untuk menanamkan kepercayaan dalam visi
yang mereka cari pada waktu sulit.
Para pemimpin mulai membentuk budaya organisasi dengan hasrat yang mereka bawa
dalam peran mereka, serta melalui pilihan dan proses penumbuhan yang mereka
lakukan terhadap manajer muda dan pemimpin masa depan. Hasrat, komitmen penuh
motivasi tinggi terhadap apa yang anda lakukan dan ingin lakukan, merupakan suatu
kekuatan yang menyerap perilaku di seluruh organisasi dan membantu orang lain dalam
menerima aspirasi budaya anda.
Budaya Organisasi
Budaya Organisasi adalah sekelompok asumsi penting (sering kali tidak tertulis) yang
dipegang bersama oleh anggota-anggota suatu organisasi. Asumsi yang dimiliki
bersama oleh anggota-anggota suatu perusahaan dapat memengaruhi tindakan dan
pendapat dalam perusahaan itu.
Hal-hal yang dilakukan Pemimpin terkait dengan Budaya Perusahaan
1. Menekankan tema-tema kunci dan nilai-nilai dominan
2. Mendorong penyebaran kisah dan legenda mengenai nilai-nilai utama
3. Melembagakan praktek-praktek yang secara sistematis memperkuat
keyakinan dan nilai yang diinginkan
4. Menyesuaikan beberapa tema yang sangat secara unik
5. Mengelola budaya organisasi dalam organisasi global
6. Mengelola hubungan strategi-budaya
- kaitan dengan misi
- memaksimalkan sinergi
- mengelola budaya
- reformulasi strategi atau budaya
BAB IV
DINAMIKA ORHANISASI DAN PROSES MANAJEMEN STRATEGI
A. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi tradisional:
- Struktur organisasi
- Struktur organisasi sederhana
- Struktur organisasi fungsional
- Struktur organisasi divisi
- Struktur organisasi matriks
- Struktur tim produk
Melakukan restrukturisasi untuk menekankan dan mendukung aktivitas
penting secara strategi
Restrukturisasi adalah mendesain kembali suatu struktur organisasi dengan maksud
untuk menekankan dan memungkinkan aktivitas-aktivitas yang paling penting bagi
strategi perusahaan untuk berfungsi seefektif mungkin.
B. ANALISIS STRATEGI
Mengikuti pandangan bahwa keunggulan kompetitif (competitive advantage)
perusahaan ditentukan terutama oleh sumber dayanya, Grant menawarkan lima –
langkah pendekatan berbasis sumberdaya untuk analisis strategi
1. Identifikasi dan kelompokkan sumberdaya-sumber daya perusahaan dari segi
kekuatan dan kelemahan.
2. Gabungkan sumber daya-sumber daya perusahaan ke dalam kapabilitas khusus.
Ini merupakan kompetensiinti atau kompetensi khusus perusahaan yang
merupakan “pembelajaran kolektif dalam organisasi , khususnya bagaimana
mengkoordinasi berbagai keahlian produksi dan mengintergrasi berbagai aliran
teknologi.
3. Evaluasi potensi laba dari sumber daya dan kapabilitas dari segi potensinya untuk
menghasilkan keunggulan kompetitif yang dapat dipertahankan dan kelayakan
pengembaliannya (kapabilitas untuk menghasilkan laba yang berasal dari
penggunaan sumberdaya-sumberdaya dan kapabilitas tersebut).
4. Pilih strategi untuk mengeksploitasi sumber daya- sumber daya dan kapabilitas
relatif perusahaan terhadap peluang-peluang eksternal.
Identifikasi kesenjangan-kesenjangan sumber daya dan curahkan investasi dalam
meperbaikan kelemahan-kelemahan.
Strategi Bersaing Generik Dari Porter
Strategi bersaing merupakan pendekatan dimana perusahaan secara intensif memenangkan setiap
3. Strategi diferensiasi pasar / celah pasar dengan menciptakan citra perusahaan / produk pada
konsumen potensial.
Strategi bersaing generik menyebutkan bahwa perusahaan selalu menempatkan diri pada salah
satu aspek utama, yaitu : Strategi keunggulan biaya menyeluruh atau strategi diferensiasi. Dan
jika target yang dituju relative sempit maka strategi akan berkembang menjadi strategi focus.
Karena TQM berusaha mengurangi biaya serta meningkatkan kualitas, TQM dapat
digunakan sebagai program untuk mengimplementasi baik strategi biaya rendah pada
seluruh tingkatan atau strategi bisnis diferensiasi. Berdasarkan TQM, proses yang
salah adalah penyebab utama buruknya kualitas, bukan kurangnya motivasi karyawan.
Walaupun salah satu akar TQM adalah stastical process sontrol, TQM melibatkan
serangkaian luas teknik, mulai dari scatter diagram sampai benchmarking dan tim
lintas fungsi. Program tersebut juga biasanya melibatkan perubahan signifikan dalam
budaya perusahaan, menuntut kepemimpinan yang kuat dari manajemen puncak,
pelatihan karyawan, pemberdayaan karyawan tingkat rendah, dan kerja tim untuk
membuatnya berhasil. TQM menekankan pencegahan, bukan perbaikan, walaupun
pemeriksaan terhadap kualitas masih dilakukan. Tekanannya adalah pada peningkatan
proses untuk mencegah terjadinya kesalahan dan difisiensi, dengan menetapkan gugus
kendali mutu atau tim peningkatan kualitas yang mengidentifikasi masalah dan
menyarankan berbagai cara untuk memperbaiki proses yang menyebabkan masalah.
Elemen-elemen dalam TQM :
1. Fokus yang kuat terhadap kepuasan pelanggan
2. Pelanggan adalah internal dan eksternal
3. Pengukuran yang akurat terhadap seluruh variabel kritis dalam operasi
perusahaan
4. Peningkatan berkelanjutan pada produk dan jasa
. 5. Hubungan kerja yang baru yang didasarkan pada saling percaya dan kerja tim.
BAB V
akuntabilitas di indonesia yang mengakomodasikan konsep manajemen strategi yang terdiri dari
formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah (SAKIP) pada pokoknya adalah instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam
Manajemen strategik yang digunakan manusia pada tahun 1960-an yag bertujuan
untuk bisnis telah banyak mengalami perkembangan makna hingga sekarang.
Manajemen untuk pablik mulai digunakan pada tahun 1990-an dengan dimulai
diterapkannya GPRA-1993. Penerapan manajemen strategik dalam sektor publik
didasari pada pertimbangan pentingnya monitoring terhadap efisiensi dan efektivitas
sektor publik (termasuk pelayanan publik). Hal inilah yang membedakan penerapan
manajemen strategik pada sektor 29 swasta yang biasanya digunakan untuk mengatasi
persaingan untuk mendapatkan keuntungan. Dengan asumsi bahwa masyarakat secara
umum mengawasi berbagai tindakan sektor publik dari segi efisiensi dan efektivitas,
maka manajemen strategik dapat diterapkan dalam sektor publik. Dalam manajemen
strategik alokasi sumber daya, delegasi manajemen, monitoring dan pengukuran kinerja
dapat diamati sehingga masyarakat dapat memastikan bahwa kinerja sektor publik
adalah akuntabel. Dalam konteks manajwmwn strategik, tindakan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan tersebut, penggunaan resourses yang efektif da[at dicapai. Bozemen
dan Straussman (dalam Hughes, 1998:159-160) mengemukakan empat prinsip
penerapam manajemen strategik pada sektor publik yaitu :
1. Perhatian pada jangka panjang
2. Pengintegrasian tujuan dan sasaran dalam hierarki yang jelas
3. Kesadaran bahwa manajemen strategik dan perencanaan strategik membutuhkan
kedisiplinan dan komitmen untuk dapat dilaksanakan dan tidak self- implementing.
4. Perspektif eksternal tidak diartikan sebagai adaptasi total terhadap lingkungan
tapi merupakan antisipasi terhadap perubahan lingkungan.
Selain keempat prinsip tersebut, Bozemen dan Straussman juga menambahkan
bahwa penerapan keempet prinsip tersebut harus diimbangi dengan pemikiran
strategik (Strategik thinking) yang mengadopsi kewenangan politik. Hal ini
disebabkan karena sektor publik tidaklah immune dari dinamika politik. Berbagai
keputusan, pertimbangan dan perhitungan alokasi publik resources adalah subjek dari
intervensi politik karena pertimbangan kepentingan publik dan social benefits yang
sangat komplek. Pertimbangan politik inilah yang menjadi kendala penerapan
manajemen strategik dalam sektor publik. Pada dasarnya perencanaan adalah anti
akan kepentingan politik (anti-political) dan self interest, pertimbangan yang digunakan
adalah rasionalitas alokasi sumber daya yang dimiliki dalam mencapai tujuan-tujuan
tertentu. Masalah lain dari kesulitan dalam menentukan tujuan dan sasaran. Sektor
publik mengemban tugas dan pelayanan yang sangat komplek, luas, dan bervariasi,
menyebabkan penerapan manajemen strategik pada sektor publik juga meliputi isu-isu
yang sangat luas dan kompleks. Hodge (1993:v) menyebutkan bahwa manajemen
strategik dalam sektor publik juga meliputi politik, perencanaan, keuangan,
pemberian servece, sistem informasi dan tanggungjawab legal (legal obligation).
BAB VI FORMULASI
STRATEGI
Tahap formulasi atau pelaksanaan diawali oleh perumusan visi, misi dan nilai.
Kemudian dilanjutkan dengan menganalisis/pencermatan lingkungan internal dan
seksternal.
Kerangka Analisis dan Perumusan Strategi dibagi dalam 3 (tiga) tahap:
1. Tahap Masukan(Input Stage)
Berisi informasi input dasar yang dibutuhkan dalam merumuskan strategi terdiri a
tas :
- Matrik Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)
- Matrik Evaluasi Faktor Internal (IFE) dan
- Matrik Profil Kompetitif (CPM)
2. Tahap Pencocokan (Matching Stage)
Berfokus pada penciptaan strategi alternatif yang masuk akal meliputi:
- Matrik Kekuatan, Kelemahan - Peluang-Ancaman (Strenghts – Weakness -
Opportunities - Threats - SWOT)
Strategi SO (Kekuatan-Peluang) : Memanfaatkan kekuatan internal
perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal.
Strategi WO (Kelemahan-Peluang) : Memperbaiki kelemag=han internal
dengan cara mengambil keuntungan dari peluangeksternal.
Strategi ST (Kekuatan-Ancaman) : Menggunakan kekuatan sebuah
perusahaan untuk menghindari atau menngurangi dampak ancaman eksternal.
Strategi WT (Kelemahan-Ancaman) : Merupakan taktif defnesif yang
diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal untuk menghindari ancaman
eksternal.
3. Tahap Kelanjutan (Decision Stage)
Melibatkan satu teknik saja yakni:
- Matrik Perencanaan Strategi Kuantitatif ( Quantitative Startegic Planning Matrix
- QSPM) .
Manfaat Visi
- Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan.
- Visi dapat memberikan arahan, mendorong anggota organisasi untuk menunjukkan kinerja
yang baik.
- Gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa depan yang menarik.
Misi
Pernyataan misi biasanya memiliki karakteristik tertentu berupa deklarasi sikap,
orientasi konsumen, deklarasi kebijakan sosial dan kemungkinan bisa berkembang
sesuai perkembangan.
2. Kualitas
Semakin banyak perusahaan yang menekankan kualitas menjadi sebuah norma
yang wajib dipatuhi, karena kualitas mencerminkan kondisi suatu perusahaan
dalam konteksnya mewujudkan keunggulan kompetitf. Oleh karena itu
pernyataan mengenai kualitas sangat penting dalam pernyataan misi
3. Pernyataan Visi
Apabila pernyataan misi merupakan jawaban atas pertanyaan “bisnis apa yang
kita jalankan”, pernyataan visi perusahaan sering kali dirancang untuk
menyatakan aspirasi dari kepemimpinan eksekutif. Pernyataan visi menyajikan
maksud strategis perusahaan yang memfokuskan energi dari sumber daya
perusahaan pada pencapaian masa depan yang diinginkan. Namun pada
praktiknya pernyataan visi dan misi perusahaan sering kali digabungkan menjadi
satu. Jika dipisah sering kali berupa satu kalimat tunggal yang didesain agar mudah
diingat. Visi sering kali dinyatakan sebagai cara unik untuk mengabungkan
pengaruh kompetitif dengan cara mengarahkan suatu perusahaan untuk menganut
strategi yang revolusioner.
Nilai-nilai (values)
adalah ukuran yang mengandung kebenaran/kebaikan terhadap keyakinan dan perilaku organisasi
yang paling dianut dan digunakan sebagai budaya kerja dalam pengambilan keputusan dan
(ANALISIS SWOT)
Analisis SWOT merupakan teknik historis yang terkenal dimana manajer menciptakan gambaran
umum secara cepat mengenai situasi strategis perusahaan.Analisis ini didasarkan pada asumsi
bahwa strategis yang efektif diturunkan dari kesesuaian yang baik antara sumber daya internal
Kekuatan Adalah keunggulan sumber daya relatif terhadap para pesaing dan kebutuhan pasar
Kelemahan Keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas
suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya yang menghambat kinerja efektif perusahaan
Analisis SWOT adalah pendekatan konseptual yang sangat luas sehingga rentan terhadap beberapa
kelemahan utama
1. Analisis SWOT dapat terlalu menekankan kekuatan internal dan menganggap remeh
ancaman eksternal
2. Analisis SWOT dapat bersifat statis dan berisiko mengabaikan kondisi yang berubah
3. Analisis SWOT dapat teralau menekankan pada suatu kekuatan atau elemen strategis
Suatu kekuatan tidak selalu menjadi sumber keunggulan kompetitif. Secara ringkas analisis
SWOT merupakan suatu pendektan tradisiona yang sudah lama digunakan untuk para pembuat
strategi untuk melakukan analisis internal.
• Internet
• Intelejen
• Dokomen-dokomen historis
TANTANGAN GLOBAL
Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional menghadapi risiko yang unik dan beragam, seperti
pengambilalihan aset, kerugian keuangan karena fluktuasi nilai tukar, interpretasi
kontrak dan kesepakatan yang kurang menguntungkan, gangguan sosial/politik,
larangan impor/ekspor, tarif, dan hambatan perdagangan.
Globalisasi
Globalisasi adalah sebuah proses integrasi global dari perumusan, penerapan, dan
pengevaluasian strategi. Strategi global meliputi perencanaan, produksi, dan
pemasaran produk dengan pertimbangan kebutuhan global yang ada.
A. MENETAPKAN TUJUAN
- merupakan penjabaran dari penilaian misi
- Kolektif
- mempertajam fokus
B. MENETAPKAN SASARAN
Sasaran merupakan gambaran hal yang ingin diwujudkan melalui tindakan yang diambil
Rencana strategi meliputi: penetapan tujuan, sasaran dan strategi organisasi/perusahaan yang
berisi kebijakan dan program (pada saatnya akan dioperationalkan dalam bentuk kegiatan pada
D. PERENCANAAN KINERJA
Proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan
Pandangan bahwa suatu bisnis dipandang sebagai rantai aktivitas yang mengubah input menjadi
STRATEGI
Tujuan jangka pendek menerjemahkan aspirasi jangka panjang menjadi target tahun ini untuk
dilaksanakan. Jika dikembangkan dengan baik, tujuan-tujuan ini memberikan kejelasan, suatu
motivator dan fasilitator yang kuat terhadap pelaksanaan strategi yang efektif
Tujuan jangka pendek adalah hasil terukur yang dapat dicapai atau dimaksudkan untuk dapat dicapai
Tujuan jangka panjang merepresentasikan hasil yang diharapkan dari pelaksanaan strategi tertentu.
Strategi merepresentasikan berbagai tindakan yang perlu diambil untuk mencapai tujuan jangka
Taktik Fungsional : pernyataan terinci mengenai “cara-cara” atau aktivitas-aktivitas yang akan
digunakan oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuan jangka pendek dan membangun
keunggulan kompetitif.
1. Sistem Pelaksanaan
Sistem pelaksanaan rencana strategi membahas cara bagaimana mencapai tujuan, sasaran, dan
karenanya merupakan faktor penting dalam mewujudkan visi dalam kerangka misi organisasi
2. Sistem Pemantauan
proses mengetahui adanya kesesuaian/penyimpangan antara pelaksanaan dengan rencana dalam
Untuk membantu masing-masing unit kerja organisasi supaya dapat melaksanakan tugasnya
secara efektif
Pengendalian strategi adalah usaha manajemen untuk melacak suatu strategi saat dilaksanakan,
diperlukan
BAB X
A. PENGUKURAN KERJA
- dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan, sesuai sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi
3. Alat komunikasi
B. EVALUASI KINERJA
Evaluasi kinerja dilakukan terhadap hasil pengukuran knerja kegiatan (pkk) dan pengukuran
C. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
Penyampaian perkembangan dari hasil usaha (kinerja), baik secara lisan/tulisan. Dengan adanya
laporan, maka pihak yang berkepentingan akan mengetahui jelas inerja organisasi dan akan menjadi
Penentuan Scorecard
Kendala penerapan BSC (1) sedikit pemeriksaan tentang faktor yang berkaitan dengan
pengadopsian BSC, dan (2) masih dibutuhkan keyakinan bahwa dengan pengadopsian BSC
akan berdampak kepada kinerja keuangan. Selanjutnya melaporkan bahwa kunci daripada
penerapan BSC adalah :
a. Keterlibatan kepemimpinan senior
b. Mengartikulasi visi dan strategi perusahaan
c. Mengidentifikasi kategori kinerja yang menghubungkan visi dan strategi terhadap hasil
d. Terjemahkan papan nilai kepada tim, devisi, dan tingkatan fungsi
e. Kembangkan pengukuran yang efektif dan standar yang berarti (jangka pendek dan panjang,
memimpin, dan tertinggal)
f. Kenakan penganggaran yang tepat, Teknologi Informasi, Komunikasi , dan sistem imbal jasa
g. Melihat BSC sebagai proses kontinius, membutuhkan perbaikan, penilaian ulang, dan
pemutakhiran, dan ;
h. Percaya bahwa BSC sebagai fasilitator perubahan kultur dan organisasi.
Implementasi Scorecard
Implementasi BSC pada awalnya merupakan papan nilai yang dinilai seimbang antar berbagai
perspektif untuk menentukan keberhasilan satu organisasi ataupun perusahaan. Dalam BSC
sangat dinyatakan bahwa rancangan strategi implementasi mutlak dilaksanakan. Hal ini
merupakan koreksi terhadap keleamahan strategi pada umumnya.
Proses Manajemen
4 proses manajemen, yaitu:
1. Translating the vision, communicating and linking,
2. Business Planning,
3. Feedback and learning,
BAB XII
KEUNGGULAN KOMPETITIF
baru/kombinasi baru dari pengetahuan yang telah ada. Sedangkan inovasi adalah komersialisasi
awal penemuan dengan menghasilkan dan menjual satu produk, jasa/proses baru.
B. KEWIRAUSAHAAN
Adalah proses menggabungkan ide serta tindakan kreatif dan inovatif dengan keahlian manajemen
dan organisasi yang diperlukan untuk mengerahkan SDM, uang dan operasi yang tepat untuk
Inti formulasi strategi adalah untuk mengatasi persaingan. Meskipun para eksekutif mengeluhkan,