Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)


PT. PRADHA KARYA PERKASA UNIT 3

I. PENGERTIAN
SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu standart operasional dari unit
Manajemen untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi setiap pekerja
yang secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan efisiensi dan
produktifitas tenaga kerja atau pekerja.

II. TUJUAN
Tujuan dari SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) :
a. Meningkatkan dan memelihara kesehatan dan keselamatan kerja setiap
tenaga kerja dalam unit manajemen baik secara jasmani maupun rohani.
b. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi
kerja.
c. Melindungi tenaga kerja dari bahaya kecelakaan kerja ataupun gangguan
kesehatan yang timbul akibat pekerjaan.
d. Menempatkan tenaga kerja pada suatu lingkungan kerja yang sesuai dengan
kondisi fisik, faal tubuh dan mental psikologis tenaga kerja yang
bersangkutan.

III. SASARAN
Sasaran obyek K3 adalah seluruh karyawan perusahaan.

IV. DASAR HUKUM


a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 1969 tentang Ketentuan-
Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja.
b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor : Per.15/Men/VIII/2008 tentang Pertolngan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor : Per.08/Men/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.

V. PENANGGUNGJAWAB
a. Kepala Bagian Produksi
Bertanggungjawab terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan
melaporkan segala sesuatunya ke Kepala Perwakilan.
b. Kepala Perwakilan
Kepala Perwakilan di bawah Direktur bertanggungjawab atas monitoring
pelaksanaan K3 di perusahaan, serta pelaporannya apabila terjadi
kecelakaan terhadap tenaga kerja yang berada di bawah tanggungjawabnya.
c. Direktur
Direktur bertanggungjawab atas terlaksananya K3 di lingkungan perusahaan
beserta pelaporannya.

VI. MASUKAN
a. Undang-undang Republik Indonesia
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja
c. Peraturan Perusahaan

VII. KELUARAN
a. Kesehatan dan Keselamatan Kerja setiap Tenaga Kerja yang berada di Unit
Manajemen.
b. Peningkatan Produktifitas Kerja dalam Unit Manajemen.

VIII. WAKTU
Sebelum, selama dan setelah proses produksi berlangsung.
IX. PROSEDDUR KERJA
a. Setiap karyawan produksi yang akan bekerja harus dalam kondisi sehat dan
siap untuk bekerja baik secara fisik maupun mental.
b. Setiap karyawan harus memakai APD berupa masker dan earplug untuk
karyawan yang berkerja di lingkungan dengan kebisingan yang melebihi
standart.
c. Sarung tangan dan sepatu safety.
d. Periksa mesin dan peralatan terlebih dahulu sebelum digunakan, dan agar
dipastikan semuanya bekerja secara normal.

X. PERTOLONGAN PADA KECELAKAAN


a. Agar dilakukan pengecekan secara rutin dan berkala terhadap perlengkapan
P3K sehingga saat terjadi kecelakaan kerja dapat dilakukan pertolongan
pertama, serta untuk mengantisipasi kecelakaan ringan di area kerja.
b. Untuk jenis kecelakaan kerja yang serius dan menyangkut keselamatan
karyawan agar segera di bawa ke rumah sakit terdekat untuk segera
diberikan tindakan pertolongan.

XI. PELAPORAN DAN PEMERIKSAAN KECELAKAAN


Apabila terjadi kecelakaan kerja, Kepala Perwakilan harus segera melaporkannya
kepada Manajemen dan Dinas Tenaga Kerja Setempat.

Anda mungkin juga menyukai