Anda di halaman 1dari 4

BALANCE SCORECARD DAN PERFORMANCE akademis menjadi sesuatu yang

MANAGEMENENT
membumi.
DALAM PERSEKTIF PENINGKATAN KINERJA
PEMERINTAH DAERAH BSC pun dapat digunakan
(Oleh : Oskar, ST)
dalam pemerintahan. Karena dengan
BSC pemimpin pemerintah dapat
mengetahui apa harapan rakyat dan
Suatu pemerintah yang baik adalah
apa kebutuhan pegawai pemerintah
pemerintah yang memiliki karakteristik
untuk memenuhi harapan rakyat itu.
diakui oleh masyarakat atau mempunyai
Ada beberapa keuntungan bagi
legitimasi, berakuntabilitas, mempunyai
pemerintah apabila menggunakan
kemampuan untuk memformulasikan
BSC, diantaranya :
kebijakan, menyediakan jasa dan
o BSC menempatkan seluruh
menghormati hak-hak asasi manusia serta
organisasi dalam proses
menjunjung tinggi supremasi hukum.
pembelajaran;
Dalam menciptakan suatu pemerintahan
o Keputusan penganggaran lebih
yang baik tersebut, maka diperlukan
rasional;
suatu prosedur pelaporan kinerja yang
o Memfasilitasi perbaikan kinerja;
baik yang diikuti dengan suatu proses
o Memperbaiki komonikasi kepada
evaluasi yang memandai agar kinerja
stakeholders;
yang telah dicapai sudah sesuai dengan
o Memberikan data untuk acuan
kerangka strategis yang telah disusun
(benchmark).
lebih dahulu.
Sedangkan Robert S. Kaplan
Balance Scorecard (BSC) adalah
dan David P. Norton dalam bukunya
system management (bukan hanya
Balanced Scorecard Translating
sistem pengukuran) yang dapat
Strategi Into Action membahas
menbantu organisasi untuk menjelaskan
konsep BSC lebih menekankan pada
visi dan strategi mereka dan
prespektif bisnis (private). Namun
menerapkan dalam operasinya. BSC
dalam perkembangannya, konsep BSC
memberikan umpan balik, baik dari sisi
sudah mulai diadopsi dalam sektor
proses kegiatan internal maupun hasil-
publik. BSC digunakan sebagai suatu
hasil dari luar, dalam rangka perbaikan
alat manajemen untuk mencapai
kinerja dan hasil suatu organisasi
tujuan yang berbasis pada
secara terus menerus. Ketiga
perencanaan stratejik, yang
diimplemantasikan, BSC
menekankan pada pencapaian tujuan
mentransformasikan perencanaan
yang berbasis pada visi dan misi.
strategis dari hanya sekendar wacana
Penjabaran visi dan misi dalam suatu mempengaruhi nilai dan manfaat,
rencana stratejik dilakukan dalam empat serta mempengaruhi keuangan dan
perspektif yang meliputi : biaya sosial, dan secara keseluruhan
1. perspektif keuangan, sumber atau akan bermuara pada misi organisasi
asset/harta; yang telah ditetapkan terlebih
2. perspektif kemampuan dan dahulu.
kerapihan operasional; Secara konsepsional, Balance
3. perspektif pembelajaran/kualitas Scorecard dapat diadopsi dan
pengetahuan bersama; disesuikan untuk meningkatkan
4. perspektif kualitas hubungan dengan kinerja pelayanan kepada
pihak-pihak terkait di luar organisasi. masyarakat. Hal ini sejalan dengan
kebijakan Pemerintah mewujudkan
Penerapan BSC pada sektor publik clean and good governance. Konsep
dimaksudkan untuk pemberdayaan BSC yang meskipun tidak 100% tapi
institusi, pengambilan keputusan secara filisofis dapat dianalogkan,
penganggaran yang lebih rasional, seperti halnya dengan perencanaan
peningkatan kinerja, meningkatkan stratejik yang telah menjadi acuan
komonikasi kepada pihak-pihak dalam perencanaan Pemerintah baik
berkepentingan (stakeholders), dan di tingkat pusat maupun di daerah.
penyediaan data untuk benchmarking. Secara formal hal ini sudah diatur
Pada dasarnya pengembangan BSC baik dalam Inpres 7 Tahun 1999 tentang
disektor swasta maupun publik dimaksud Pedoman Penyusunan Akuntabilitas
untuk memberikan peningkatan kepuasan Kinerja Instansi Pemerintah. Sama
untuk para pelanggan. Perbedaannya halnya dengan BSC, yaitu untuk
dapat dilihat dari tujuan maupun pihak- meningkatkan kinerja organisasi,
pihak yang berkepentingan. Inpres 7/1999 mengamanatkan agar
Secara umum, penerapan konsep setiap pengalokasian atau pengeluran
BSC dapat dilakukan mulai dari proses anggaran pemerintah harus
pembelajaran dibidang keahlian, didasarkan pada pencapaian tujuan
pengetahuan, data maupun masyarakat. sesuai dengan visi dan misi setipa unit
Proses pembelajaran ini akan organisasi yang telah ditetapkan lebih
mempengaruhi proses internal organisasi. dahulu. Ukuran kinerja di dasarkan
Proses internal akan mewarnai mutu pada pencapaian output, outcome,
pelayanan yang diberikan kepada benefit dan impact.
masyarakat maupun para wakil rakyat,
Selain dari kompotensi, strategi merasa berat merubah cara bekerja,
yang sangat penting menjadi penentu cara berpikir dan penilaian dianggap
dalam peningkatan kinerja Pemerintah sulit. Namun dengan perkembangan
Daerah adalah Performance Management waktu, Performance Management
System (PMS) adalah suatu proses dimana dengan concept Balance Scorecard
Pegawai Bawahan dan Atasan mulai diminati dan dianggap lebih
menetapkan obkektif dan mengevaluasi objektif dan bisa membangun Pay for
pencapaian-pencapaianya. Individual Performance.
Performance Objective haruslah Performance Management
disesuaikan dengan kerangka strategis System (PMS) adalah tanggung jawab
Pemerintah Daerah. Development Plant setiap orang. Dengan bertanggung
didesain untuk meningkatkan kinerja jawab terhadap perbaikan dari produk
untuk posisi yang sekarang dan atau dan pelayanan kepada masyarakat,
mempersiapkan pegawai untuk setiap dari kita akan memperbaiki
pembinaan ke masa depan. cara kerja kita.
Dalam beberapa tahun terakhir ini Performance Management yang
baik di Lembaga Pemerintah, Swasta baik adalah :
maupun BUMN banyak yang • Aligned with out values (Core
mempertanyakan apa yang menjadi apa Values)
yang menjadi trend dari Performance • Result-Oriental
Management System di dunia. Di tahun Setiap performance individu
90an, banyak yang menilai dari segi disesuaikan dengan workgroup goals
disiplin kerja, nilai-nilai yang dianut dan Rencana Strategis. Sebagai hasil,
lembaga Pemerintah. Pegawai dinilai jika PMS juga menguatkan konsistensi
dia rajin bekerja dan setia sama dengan antara individu/tim dan prioritas.
di perusahaan-perusahaan, sehingga • Practical
dianggap kurang objectif dan asal Bapak Pegawai akan lebih efektif bekerja
senang (like and dislike). Di tahun jika :
2000an banyak yang mulai menganut - Mereka tahu akan apa yang
Management by Objective dan Balance menjadi harapan atasan
Scorecard (BSC) dengan 4 unsur yaitu (manager),
Finacial, Costumer, Process dan - Menereka menentukan
Employee Learning and Growth. Sistem bagaimana bisa bekerja dengan
ini banyak mendapat pro dan kontra baik,
dalam diri pegawai karena meraka
- Mereka berpartisipasi dalam
menentukan tujuan dan obyektif,
- Mendapat umpan balik untuk
peningkatan kinerja;
- Standar untuk mengukur kinerja;
- Penghargaan yang adil untuk
setiap konstribusinya (proforsi);
• A shared Responsibility (Tanggung
jawab bersama)
Setiap orang bertanggung jawab
untuk membuat dan memfasilitasikan
dan me-review performance.
• Linked to compensation
Mudah membedakan antara
pegawai yang berkontribusi besar dan
membantu menentukan konvensasi level
yang sesuai dengan kinerja (disesuaikan
dengan kompetensi) dan tidak secara
subyektif saja.

Anda mungkin juga menyukai