adalah suatu alat manajemen kinerja (performance management tools) yang dapat membantu
dengan memanfaatkan sekumpulan indikator finansial dan non-finansial yang kesemuanya terja
Balanced berarti seimbang. BSC adalah alat manajemen untuk menjaga keseimbangan antara :
- Indikator Finansial dan Non-Finansial
- Indikator Kinerja Masa Lampau, Masa Kini dan Masa Depan
- Indikator Internal dan Eksternal
- Indikator yang bersifat Leading (Cause/Dirvers) dan Lagging (Effect/Outcome)
Visi :
Misi :
Nilai :
Strategi :
Peta Strategi :
Target :
Mengapa BSC ?
BSC adalah salah satu metode perencanaan strategi (strategic planning).
Dibandingkan dengan metode-metode lain, BSC memiliki kelebihan-kelebihan berikut ini :
1. BSC dapat berfungsi sebagai alat untuk mengkomunikasikan strategi di antara para stakeholders dari sebuah organisasi,
2. BSC memungkinkan organisasi untuk memetakan semua faktor utama yang ada dalam organisasi tersebut, baik yang be
3. BSC dapat mengaitkan strategi dengan kinerja organisasi (performance)
4. BSC memiliki konsep sebab-akibat
5. BSC dapat membantu proses penyusunan anggaran.
Peta Strategi ini kemudian dijelaskan secara lebih terperinci di tahun 2004 dalam buku ketiga mereka yang berjudul Strate
diterbitan Harvard Business School Press.
Komitmen itu juga menegaskan bahwa inisiatif yang dicanangkan adalah sesuatu yang serius, dan akan dilakukan dengan s
dan bukannya dengan semangat "hangat-hangat tahi ayam"---cuma hangat, dan akan cepat dingin.
Komitmen juga menghilangkan kesan bahwa karyawan hanya perlu sibuk mengumpulkan data KPI, sementara tindak lanju
yang memerlukan perhatian khusus justru tidak pernah mereka ketahui, atau yang lebih parah lagi, tidak ada tindak lanjut
BSC pada akhirnya bukanlah suatu silver bullet. Alat manajemen itu bukan merupakan obat mujarab yang mampu menyem
hanya dengan dioleskan, tanpa kerja keras. BSC hanya mampu memberikan benefit yang di dengungkan oleh penemunya,
menjadi bagian hidup dari perusahaan. Itu semua hanya mungkin terjadi apabila dilandasi dengan komitmen yang kuat.
Taken from Book "Step by Step in Cascading Balanced Scorecard to Functional Scorecards", Suwardi Luis, B.Psy., MBA. DR,
design by PT. Talenta Insan Gemilang
A Strategic Partner of Rumah Zakat
najemen kinerja (performance management tools) yang dapat membantu organisasi untuk menerjemah
an sekumpulan indikator finansial dan non-finansial yang kesemuanya terjalin dalam suatu hubungan seb
ed Scorecard (BSC) :
Serangkaian aktivitas yang dilakukan secara berbeda dibandingkan dengan pesaing untuk memberikan nilai tambah pada p
Suatu pernyataan yang ringkas dan padat, yang menjelaskan apa yang harus dengan sebaik-baiknya dilakukan oleh Organi
Jumlah SS ideal ditingkat Lembaga tidak lebih dari 20, sedangkan ditingkat Divisi tidak lebih dari 12
Suatu paparan mengenai keterkaitan antar sejumlah Sasaran Strategis, dalam bentuk hubungan sebab-akibat yang menjel
KPI atau Measure adalah Indikator atau Ukuran yang dipakai untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja terhadap sasaran
Suatu ukuran yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu, yaitu 1 (satu) tahun
Proyek Spesifik yang harus diimplementasikan untuk mendukung pencapaian Sasaran Strategis. Suatu Proyek biasanya me
Selain itu Inisiatif Strategis juga perlu didukung oleh pelaksana yang kelak akan mengeksekusi IS tersebut. Pelaksana ini bis
Agar pelaksanaan efektif, tentu diperlukan adanya penanggungjawab Inisiatif Strategis, rincian jadwal pelaksanaan (terma
ma kali muncul pada tahun 1992, dalam artikel yang ditulis oleh Kaplan dan Norton di majalah Harvard Business Review edisi Jan-Feb 1
h berkembang dengan pesat, dan pada tahun 1996 Kaplan dan Norton merevisi BSC yang telah mereka bangun itu. Di sana muncul istil
dijelaskan secara lebih terperinci di tahun 2004 dalam buku ketiga mereka yang berjudul Strategy Maps, Converting Intangible Asset
ss School Press.
askan bahwa inisiatif yang dicanangkan adalah sesuatu yang serius, dan akan dilakukan dengan serius,
mangat "hangat-hangat tahi ayam"---cuma hangat, dan akan cepat dingin.
gkan kesan bahwa karyawan hanya perlu sibuk mengumpulkan data KPI, sementara tindak lanjut dari KPI
an khusus justru tidak pernah mereka ketahui, atau yang lebih parah lagi, tidak ada tindak lanjut apa pun dari manajemen.
ah suatu silver bullet. Alat manajemen itu bukan merupakan obat mujarab yang mampu menyembuhkan seluruh penyakit kronis
anpa kerja keras. BSC hanya mampu memberikan benefit yang di dengungkan oleh penemunya, apabila secara konsisten diadopsi
perusahaan. Itu semua hanya mungkin terjadi apabila dilandasi dengan komitmen yang kuat.
Step in Cascading Balanced Scorecard to Functional Scorecards", Suwardi Luis, B.Psy., MBA. DR, IR, Prima A. Biromo. Gramedia 2007.
a) dan rincian anggaran.
jam per bulan untuk membahas strategi). Pembahasan itu pun hanya berfokus pada hal-hal seperti keuangan, penjualan dan inventor
s lingkungan
an, penjualan dan inventori semata (result oriented)
PERSPEKTIF BSC
adalah fokus pandangan kita, yang dititikberatkan pada keempat hal, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis in
- Customer Intimacy --> produk-produk yang dibuat spesial dan tidak masal (non mass product) dan disesu
Value Proposition di atas ini sangat berkaitan dengan penentuan Value Chain yang menjadi fokus kita dan berpenga
Value Chain di atas ini harus sesuai dan menunjang strategi yang kita tentukan dalam Perspektif Pelanggan.
- Strategi Product Leadership --> Value Chain : Pengembangan Produk Baru
- Strategi Operational Excellence --> Value Chain : Produksi dan Distribusi
- Strategi Customer Intimacy --> Value Chain : Penjualan dan Marketing, Layanan Purna Jual
SIPOC Diagram
Taken from Book "Step by Step in Cascading Balanced Scorecard to Functional Scorecards", Suwardi Luis, B.Psy., MBA. DR,
design by PT. Talenta Insan Gemilang
A Strategic Partner of Rumah Zakat
hal, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran & pertumbuhan.
- perbaikan struktur biaya, contoh kegiatan : pengurangan belanja tunai, minimalisasi jumlah produk yang cacat
- pemaksimalan utilisasi aset, contoh kegiatan : mengelola kapasitas aset yang ada, melakukan investasi untuk menghilan
- peningkatan pendapatan, seperti : meningkatkan sumber atau mencari sumber baru berupa inovasi produk baru, segme
- peningkatan nilai bagi pelanggan, seperti memperbaiki sistem pelayanan purna jual, membuat produk yang mudah digu
esial dan tidak masal (non mass product) dan disesuaikan dengan keinginan pelanggannya
Value Chain yang menjadi fokus kita dan berpengaruh pada proses pembangunan Ssasaran Strategis di Perspektif Proses Bisnis Intern
m bisnis kita secara internal yang kerap disebut dengan rantai nilai ( value chain).
iagram
ctional Scorecards", Suwardi Luis, B.Psy., MBA. DR, IR, Prima A. Biromo. Gramedia 2007.
aran & pertumbuhan.
au mencari sumber baru berupa inovasi produk baru, segmen pasar baru, atau rekanan bisnis yang baru
m pelayanan purna jual, membuat produk yang mudah digunakan (user friendly), memperpanjang waktu garansi produk
si organisasi.
n pelanggannya
Perspektif Perspektif
FINANCIAL "CUSTOMER"
Perspektif
CUSTOMER
Perspektif Perspektif
INTERNAL BUSINESS INTERNAL BUSINESS
PROCESS
Perspektif Perspektif
LEARNING & GROWTH LEARNING & GRO
- Divisi Bisnis (Business Division) adalah Divisi yang memiliki peran untuk menghasilkan pendapatan bagi Lembag
Perspektif Financial di Divisi Bisnis merupakan tujuan akhir (paling atas), karena Divisi Bisnis sebagai penghasil
- Divisi Pendukung (Support Division) adalah Divisi yang memberikan dukungan kepada Divisi Bisnis agar dapat m
Perspektif Financial di Divisi Pendukung berada sejajar dengan Perspektif Customer karena Divisi Pendukung ti
Peran dari Divisi Pendukung dalam hal ini lebih terarah pada pengelolaan anggaran secara efisien.
Taken from Book "Step by Step in Cascading Balanced Scorecard to Functional Scorecards", Suwardi Luis, B.Psy., MBA. DR,
design by PT. Talenta Insan Gemilang
A Strategic Partner of Rumah Zakat
ness Division dan Support Division
SUPPORT DIVISION
Perspektif
"CUSTOMER"
Perspektif
FINANCIAL
Perspektif
INTERNAL BUSINESS PROCESS
Perspektif
LEARNING & GROWTH
4 Tipe KPI
Sasaran Strategis
Mengukur Hasil
Mengukur Aktivitas
Mengukur Inisiatif
(Proyek)
Finansial
Customer
KPI
QUALITY
SPEED
DEPENDABILITY
FLEXIBILITY
COST
Indikator (KPI)
tau Ukuran yang dipakai untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja terhadap sasaran strategi yang telah ditentukan
4 Tipe KPI
n Strategis
Bekerja Keras
KPI Mengukur output,
ur Aktivitas Aktivitas aktivitas input mengukur jumlah, biaya da
Membuat Perubahan
ur Inisiatif KPI Mengukur progress proyek mengukur progres kemaju
oyek) Proyek (sesuai anggaran, waktu & spek)
ontoh-contoh dari KPI atau ukuran masing-masing perspektif yang ada dalam Peta Strategi :
Contoh KPI dalam Perspek
ROI (return on investment), ROE, ROA
Total Pendapatan
Cash Ratio
Profit per Employee
Pangsa Pasar. Besaran pasar secara keseluruhan
Mempertahankan Pelanggan. % pelanggan yang melakukan pembelian berulang, % pertumbuhan pelanggan
Akuisisi Pelanggan. Jumlah Pelanggan baru, hasil penjualan yang diperoleh dari pelanggan baru dan Conversion Rate
Indeks Kepuasan Pelanggan
Indeks Pengelolaan Keluhan Pelanggan
Survei Mind-Share atau Citra Perusahaan di mata pelanggan / masyarakat
Proses Inovasi/Pengembangan. Siklus waktu dari konsep produk sampai dipasarkan / diimplementasikan, jangka waktu ba
Pengelolaan Pelanggan. Jumlah kunjungan, jumlah atau nilai proposal, dan jumlah pertemuan business review atau custom
Operasi/Produksi. Banyaknya produksi, kualitas, jumlah barang yang gagal produks (yields), kapasitas mesin produksi, siklu
Proses Kepatuhan terhadap Regulasi dan Lingkungan. Indikator Corporate Governance (Contohnya Pelanggaran) dan perin
Indeks tingkat Kepuasan Karyawan (baik untuk internal organisasi maupun eksternal)
Turn Over Rate (tingkat keluar-masuk karyawan); Voluntary (karyawan yang keluar dengan inisiatifnya sendiri) dan In-Volu
Tingkat Produktivitas Karyawan. Besar Revenue per Karyawan, Total Peningkatan Revenue vs Total Peningkatan Kompensa
Jumlah investasi yang dialokasikan untuk pelatihan. Total nilai investasi, % terhadap penjualan, jumlah hari pelatihan per k
Hasil dari Pelatihan : sikap, pengetahuan, keterampilan, dampak bisnis
Competency Gap Ratio (rasio kesenjangan kompetensi)
Training Coverage. % Karyawan yang mendapat pelatihan dalam satu tahun.
Indeks Budaya Organisasi yang berbasis pembelajaran
Indikator-indikator yang berkaitan Teknologi Informasi. Jumlah downtime per bulan, jumlah aplikasi terpasang per bulan
Example of measure
- Number of customer complaints
- Customer satisfaction scores
- Customer query time
-Order lead time
- Average lateness of orders
- Percentage of orders delivered late
- Range of products/services
- Time needed to develop new products/services
- Variance against budget
- Cost per operation hour
TARGET
adalah suatu ukuran yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
Berkaitan dengan penerapan Balanced Scorecard, Target dibuat untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, atau disebut dengan p
Sementara pemantauan target dapat dilakukan dalam periode bulanan, triwulanan, semesteran atau tahunan.
Tipe Perhitungan Target berdasarkan ukuran pencapaian kinerja di masa lalu, yaitu :
- Baseline Target Target yang ditetapkan Tahun ini sama dengan Target Tahun lalu --> biasanya dipakai orang
- Traditional Target Target yang ditetapkan Tahun ini berdasarkan Target Tahun lalu dan ditambahkan 10% dar
- Stretch Target (elastis) Target yang ditetapkan Tahun ini berdasarkan Target Tahun lalu dan ditambahkan 50% ata
- Best Possible Target Target yang besarannya dibuat secara eksponensial dari target tahun sebelumnya. Target in
Tipe-Tipe Target
100%
Baseline Stretch
Traditional Best Possible
Crystal Ball Method (Metode Bola Kristal) = Teknik meraba-raba dalam kegelapan
Taken from Book "Step by Step in Cascading Balanced Scorecard to Functional Scorecards", Suwardi Luis, B.Psy., MBA. DR,
design by PT. Talenta Insan Gemilang
A Strategic Partner of Rumah Zakat
ntuk jangka waktu 1 (satu) tahun, atau disebut dengan perencanaan tahunan.
lanan, triwulanan, semesteran atau tahunan.
h stakeholder)
100%
% Above
Baseline
alam kegelapan
o Functional Scorecards", Suwardi Luis, B.Psy., MBA. DR, IR, Prima A. Biromo. Gramedia 2007.
konvensional
-> paling kerap digunakan, angka 10% dari rata-rata kenaikan inflasi tahunan
h menantang dari baseline target --> diatas Angka Tradisional atau Pertumbuhan Industri
ang paling baik yang mungkin dapat tercapai
Perspektif
CUSTOMER
BRAND Lembaga
yang kuat
Perspektif
INTERNAL BUSINESS PROCESS
Meningkatkan Meningkatkan
Efektifitas Kualitas
Marketing Pengelolaan
Donatur
Perspektif
LEARNING & GROWTH
Internalisasi
Budaya Lembaga
Perspektif
CUSTOMER
Perspektif
INTERNAL BUSINESS PROCESS
Perspektif
LEARNING & GROWTH
al berbasis pemberdayaan yang profesional
ngun jaringan filantropi Internasional
asyarakat
ek sumber daya melalui keunggulan insani
an, Sinergi, Ketepatan Penyaluran, Kejelasan Laporan
Mencapai Target
Penghimpunan
Dana
Meningkatkan Meningkatkan
Kualitas Memperluas
Kualitas Lini Program
Pengelolaan Pelayanan
Program Pemberdayaan
Donatur
Meningkatkan
Internalisasi Kompetensi
udaya Lembaga Amil
Fund Collecting
Trusted
Customer
Engagement
Management
Customer
Engagement
Management
Culture
Internalization
11 RENCANA KERJA / ACTION PLAN
Menjadi #1 dalam perspektif Lembaga Amil Zakat Menjadi #1 pada bulan ke 6 tahun 2013
yang dipercaya di masyarakat
Menjadi Lembaga Amil Zakat yang memberikan Menjadiikan Area Sekitar Kantor Rumah Zakat
dampak sosial kepada masyarakat sekitar sebagai pendukung Utama Rumah Zakat
Menjadi Lembaga Amil Zakat yang dibela dan Rumah Zakat akan dibela dan dibantu oleh Mitra
diperjuangkan oleh Mitra Zakat Zakat jika ditemui masalah ditengah jalan.
80% transaksi donasi terjadi karena evektifitas Materi Marketing tepat sasaran, tepat penempatan,
marketing efektive, efisien, dan produktif
Peningkatan Transakasi Donasi Via Mitra Rumah 40% transaksi donasi berlaku via Mitra Rumah Zakat
Zakat (Kantor Pos, Bumbu Desa, Lotte Mart)
Matriks Kompetensi Amil Marketing And PR Amil mengerti dan memahami Peran dan Fungsinya
sebagai Tenaga Marketing dan Public Relation
Mengurai Rencana Kerja
Memaksimalkan Potensi Marketing dan Pengenalan Membuat Tulisan atas nama CEO RZ
Massif kepada Masyarakat untuk di muat di harian lokal dan
nasional
Penyusunan Rencana Marketing dengan melibatkan Bekerja sama dengan berita harian
Media masa Lokal ataupun Nasional dan radio Lokal