BAB I....................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan....................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN....................................................................................................................... 2
1. DEFINISI DAN KONSEP BALANCE SCORECARD.....................................................2
2. 4 PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD...............................................................4
3. Keunggulan Balance Scorecard................................................................................8
4. Balance Scorecard Sebagai Inti Sistem Manajemen Strategik...............................9
BAB III................................................................................................................................... 11
PENUTUP............................................................................................................................. 11
KESIMPULAN.................................................................................................................... 11
SARAN.............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Sesuai dengan perkembangan jaman dan perkembangan teknologi
yang semakin maju menuntut adanya penggunaan metode yang cocok
dan sesuai dengan perkembangan jaman teknologi, yang mana
metode tersebut bisa digunakan untuk memaksimalkan kinerja
organisasi atau perusahaan terutama dalam pengelolaan sumber daya
alam. Hal ini dikarenakan sumber daya alam yang terbatas dan perlu
adanya pemanfaatan secara benar dan bertanggung jawab. Saat ini
metode yang paling mendapat perhatian banyak pihak dalam
hubungannya dengan penyususnan strategi bisnis adalah Balanced
Scorecard (BSC). Termasuk dalam menyusun strategi lingkungan
dalam pengelolaan sumber daya alam, berdasarkan alasan diatas
maka dari itu perlu adanya uraian mengenai metode tersebut dalam
makalah ini.
B . Tujuan Penulisan
1
2. Memberikan penjelasan gambaran umum pengelolaan sumber
daya alam lingkungan hidup dalam kerangka manajemen
strategis bervisi sustainable development.
BAB II
PEMBAHASAN
2
12 korporasi, didapat sebenarnya bahwa korporasi tersebut telah
mengadopsi scorecard. Kapalan dan Norton melihat ada kelemahan
kepada pengukuran kinerja yang dapat menonjolkan pencapaian tujuan
secara terpisah, bahkan cenderung kompetitif yang pada akhirnya
mengakibatkan konflik korporasi. Oleh karena itu dibutuhkan alasan
untuk menggunakan konsep scorecard karena: 1) scorecard
menyatukan alat dalam laporan manajemen yang utuh, kelemahan
pandangan terhadap berbagai bidang yang dinilai bersaing: menjadi
perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan, memperpendek
waktu menanggapi, memperbaiki kualitas terhadap team, mengurangi
waktu meluncurkan produk, dan mengelola untuk jangka waktu panjang;
2) scorecard menjadi pedoman untuk mengoptimalkan pencapaian
tujuan. Sejak 1992, konsep ini terus dikembangkan tidak saja oleh
Kaplan dan Norton bahkan oleh penulis lain. Demikian juga dengan
bidang yang mengadopsi BSC, semakin lama semakin banyak.
Karathonous, D., and P. Karathonous (2005), meggunakan BSC untuk
pendidikan, Kocakulah, M.C dan Austill, A.D.( 2007) di bidang
Kesehatan.
3
BSC harus menjadi kesepakatan (komitmen) manajemen puncak sejak
dari awal.
Perspektif Keuangan
Pertumbuhan Pendapatan
4
mengembangkan pelanggan dan pasar yang baru, serta
pengadopsian strategi penentuan harga baru. Setelah tujuan
operasional diketahui, ukuran kinerja dapat dirancang, misalnya :
persentase pendapatan dari produk baru, persentase pendapatan
dari aplikasi baru, persentase pendapatan dari pelanggan dan
segmen pasar baru, serta profitabilitas produk atau pelanggan.
Penurunan Biaya
Penurunan biaya per unit produk, per pelanggan atau per jalur
distribusi adalah contoh tujuan penurunan biaya. Ukuran yang tepat
sudah jelas, yaitu biaya per unit dari obyek biaya tertentu. Tren dalam
ukuran ini akan menyatakan apakah biaya telah berkurang atau tidak.
Untuk tujuan ini, keakuratan pembebanan biaya berperan penting.
Perhitungan biaya berdadarkan aktivitas dapat memainkan peranan
pengukuran yang penting, khususnya biaya penjualan dan
administrasi, biaya yang biasanya tidak dibebankan pada obyek
biaya seperti pelanggan dan jalur distribusi.
Penggunaan Aset
Perspektif Pelanggan
5
menguntungkan? Adanya perbedaan antara fokus pada pelanggan
dan obsesi pada pelanggan.
Perspektif Proses
6
Tujuannya yaitu : peningkatan kualitas, peningkatan efisiensi dan
penurunan waktu pemrosesan. Efisiensi dapat diukur berdasarkan
tren biaya dan ukuran produktivitas. Waktu pemrosesan dapat diukur
dengan waktu siklus, dimana titik awal siklus didefinisikan sebagai
penerimaan permintaan pelanggan dan titik akhir adalah ketika
masalah pelanggan terselesaikan.
Kemampuan Karyawan
7
informasi strategis. Contohnya : kemungkinan ukuran meliputi
persentase proses dengan kemampuan memberi balikan secara
instan dan persentase karyawan menghadapi pelanggan dengan
akses online ke informasi pelanggan dan produk.
a. Komprehensif
Balanced Scorecard menambahkan perspektif yang ada dalam
perencanaan strategis, dari yang sebelumnya hanya pada perspektif
keuangan, meluas ke tiga perspektif yang lain, yaitu : pelanggan,
proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Perluasan perspektif rencana strategic ke perspektif nonkeuangan
tersebut menghasilkan manfaat sebagai berikut:
a. Menjanjikan kinerja keuangan yang berlipat ganda dan
berjangka panjang,
b. Memampukan perusahaan untuk memasuki lingkungan bisnis
yang kompleks.
b. Koheren
Koheren berarti Balanced Scorecard mewajibkan personel untuk
membangun hubungan sebab akibat (causal relationship) diantara
berbagai sasaran strategis yang dihasilkan dalam perencanaan
strategis. Setiap sasaran strategis yang ditetapkan dalam perspektif
non keuangan harus memiliki hubungan kausal dengan sasaran
keuangan, baik secara langsung maupun tak langsung. Kekoherenan
strategis yang dihasilkan dalam sistem perencanaan strategis
memotivasi personel untuk bertanggungjawab dalam mencari inisiatif
strategis yang bermanfaat untuk menghasilkan kinerja keuangan.
c. Seimbang
8
d. Terukur
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Balance score card merupakan alat untuk mengukur kinerja suatu
organisasi. Yang di mana balance score card sebagai penyeimbang dalam
pengukuran kinerja seperti financial dengan non financial, jangka pendek dan
jangka panjang. Balance score card mempunyai peran penting terutama
dalam strategi suatu organisasi. Yang di mana visi dan misi suatu organisasi
di terjemahkan ke dalam 4 perspektif yaitu, persepektif pembelajaran dan
pertumbuhan, persepektif proses, persepektif pelanggan, dan persepektif
keuangan. Artinya untuk mencapai visi dan tujuan suatu organisasi maka
keempat persepektif ini harus berhubungan satu dengan yang lain agar visi
dan tujuan suatu organsasi dapat tercapai.
SARAN
Di harapkan kepada setiap organisasi dapat menerapkan balance
score card untuk mencapai tujuan dan untuk mengukur kinerja. Karena
sistem ini sangat baik, yang dimana sistem pengukurannya tidak berdasarkan
10
kinerja keuangan saja namun faktor non keuangan juga di perhatikan seperti
kinerja pegawai, inovasi, dan kepuasan pelanggan. Dalam penggunaan
balance score card perlu diperhatikan perspektif yang menjadi pondasi ketiga
persepektif lain. Yang di mana persepektif ini persepektif pembelajaran dan
pertumbuhan yang dimana perspektif ini terkait dengan pegawai. Persepektif
ini menjadi vital karena baik atau buruknya kinerja perusahaan ditentukan
oleh persepektif ini.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. 2005. System Manajemen Strategic Berbasis Balance
Scorecard. UPP AMP YKPN.
http://sulut.kemenag.go.id/file/file/minahasa/dvnm1332830077.p
df
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126147-5677-Analisa
%20penerapan-Literatur.pdf
11