Anda di halaman 1dari 3

Timpanosklerosis

Definisi (1)
Timpanosklerosis merupakan suatu kondisi dimana didapatkan hialinisasi dan
kalsifikasi pada membran timpani, telinga tengah atau keduanya dan jika meluas
dapat mempengaruhi pendengaran.
Timponosklerosis ini diklasifikasikan sebagai berikut :

Myringosclerosis, hanya mengenai membran timpani


Intratympanic tympanosclerosis, mengenai bagian telinga tengah lain

Etiologi (1)
Etiologi dari timpanosklerosis belum diketahui dengan pasti, mungkin dibentuk dari
sisa- sisa/bekas yang berhubungan dengan inflamasi kronis telinga tengah.
Faktor-faktor lain yang mungkin berhubungan antara lain :

Otitis media supurativa kronis (OMSK) dan otitis media dengan efusi.
Insersi Grommet (timpanostomi tuba) meningkatkan resiko terjadinya

timpanosklerosis
Sklerosis sistemik
Kemungkinan berhubungan dengan atheroma karotis atau aterosklerosis
Hubungan dengan cholesteatoma masih diperdebatkan, meskipun dua keadaan ini
dapat muncul bersamaan.

Gambaran Klinis (1)


Gambaran klinis yang umumnya muncul adalah ditemukannya plak putih pada
membran timpani. Jika proses ini hanya terbatas pada membrane timpani saja
biasanya tidak mempengaruhi pendengaran, namun bila proses ini telah mencapai
telinga tengah, maka rantai osikular menjadi kaku (tidak mobile) yang akan
menyebabkan terjadinya tuli konduktif.
Diagnosis (2)
Timpanosklerosis diduga merupakan komplikasi dari otitis media, pasca trauma, dan
tindakan pembedahan yang mana ditemukan lapisan hialin yang aselular dan
akumulasi deposit kalsium pada membran timpani dan submukosa telinga tengah.
Pada kebanyakan pasien, gejala yang ditimbulkan tidak begitu signifikan secara klinis

dan mengakibatkan sedikit atau tidak ada gangguan pendengaran.


Pada pemeriksaan otoskopi, timpanosklerosis memberikan gambaran semisirkuler
atau seperti sepatu kuda yang berwarna putih pada membran timpani.

Pemeriksaan penunjang biasanya tidak terlalu dibutuhkan apabila telah ditemukan lesi
yang khas, tidak ada perluasan, dan tidak ada kecurigaan adanya gangguan
pendengaran atau penyakit telinga tengah lain.
Namun, pemeriksaan penunjang yang dapat membantu antara lain :

Audiometri, dapat menentukan derajat dan tipe gangguan pendengaran Timpanometri, hasil timpanogram dapat dipengaruhi oleh adanya

timpanosklerosis
CT Scan dapat membantu menegakkan diagnosis terutama bila disertai dengan
kelainan pada kavitas telinga tengah.

Terapi (2)
Timpanoplasti dan rekonstruksi osikular dapat dilakukan sebagai penatalaksanaan
pada pasien-pasien dengan timpanosklerosis, namun resiko untuk kerusakan kokhlea
lebih tinggi dibandingkan dengan yang disebabkan oleh penyakit telinga tengah lain,
ini dikarenakan oleh tindakan diseksi luas yang dibutuhkan pada kasus
timpanosklerosis dan terdapatnya erosi dari labirin.
Daftar Pustaka :
1.LalwaniAK,AgrawalSK,AguilaDJ,etal.CurrentDiagnosisandTreatment:
OtolaryngologyHeadandNeckSurgery.2ndEdition.NewYork:McGrawHill
Lange;2007

2.CummingsCW,FredricksonJM,HarkerLA,etal.OtolatyngologyHeadandNeck
Surgery.3rdEdition.St.Louis:MosbyYearBookInc;1998.

Anda mungkin juga menyukai