lingkup,
penelitian
masing-masing
dalam
bidang
kajian
Pendidikan
Kewarganegaraan!
Jawaban :
1. Konsep penelitian (research), urgansi penelitian, etika penelitian, keterampilan yang
diperlukan untuk melakukan penelitian, dan ruang lingkup penelitian Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dielaborasikan sebagai berikut:
- Penelitian (Researrch)
Penelitian menurut Kumara Ari Yuana (2010) dalam bukunya The Greatest
Philisophers, menyebutkan bahwa penelitian merupakan sebagai titik tolak
perkembangan filsafat modern di dalam mencari kebenaran dan memecahkan masalah.
Jadi dapat dikatakan bahwa penelitian itu merupakan sebuah cara untuk mencari
kebenaran dari sebuah permasalahan. Dan dalam Sugiyono (2013) menurut Coper &
Emory (1995) menyebutkan bahwa penelitian adalah proses penyelidikan secara
sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalahmasalah. Sistematis karena dalam melakukan penelitian harus mengikuti prosedur dan
langkah-langkah sebagai suatu keharusan prosedur.
Jadi dari pengertian mengenai penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian
adalah proses atau cara-cara tertentu untuk mendapatkan informasi secara sistematis
guna mendapatkan hasil dalam pemecahan suatu masalah.
- Urgensi Penelitian
Menurut yang disebutkan John W. Creswell (2008), terdapat tiga urgensi penelitian,
yaitu:
1) Research Adds to Our Knowledge (Penelitan menambahkan pengetahuan). Untuk
menambah pengetahuan, peneliti harus melakukan penelitian dengan berkonstribusi
pada informasi yang ada tenttang isu-isu dan pemecahan masalah. Yang mana berarti
penelitian
disini
memiliki
peranan
penting
dalam
menyelesaikan
suatu
permasalahan.
2) Research Improves Practice (Penelitian meningkatkan praktek). Dalam hal ini
meningkatkan kapabilitas dalam hal praktek.
3) Research Informs Policy Debates (Penelitian memberi informasi untuk pengambilan
kebijakan). Harus terjadi perdebatan atau pertanyaan-pertanyaan guna dapat
memberikan informasi yang tepat dalam pengambilan sebuah keputusan.
- Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian seorang peneliti harus memperhatikan etika-etika yang
telah ada, adapun etika dalam penelitian yang disebutkan oleh John W. Creswell (2008)
adalah sebagai berikut:
1) Respecting the Right of Participants (Menghormati Hak Peserta)
2) Honoring Reserch Sites (Mengormati Jalur Penelitian)
3) Reporting Resaerch Fully and Honestly (Laporan Penelitian Sepenuhnya dan Jujur)
- Keterampilan yang diperlukan untuk melakukan penelitian
Dalam bukunya Educational Research (2008) John W. Creswell menyebutkan What
are the skills needed for research yang maksudnya seorang peneliti harus memiliki
keterampilan dalam melakukan sebuah penelitian, adapun keterampilan yang
dimaksudkian oleh Creswell adalah:
1) Silving Puzzles (Memecahkan
teka-teki).
Seorang
peneliti
harus
mampu
4) Writing, Editing and More Writing (Menulis, memperbaiki dan menulis lebih
banyak). Seorang peneliti harus dapat menulis dengan baik, menulis dengan
menggunakan bahasa yang benar dan jelas serta penggunaan kosa kata yang tepat.
Melakukan perbaikan terhadap hal-hal yang belum jelas, dan menuliskannya lebih
banyak.
- Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan Kewarganegaraan
Membahas ruang lingkup penelitian Pendidikan Kewarganegaraan tentu saja tidak
dapat dilepaskan dari apa itu Pendidikan Kewarganegaraan. Dimana maksudnya adalah
objek kadian dari Pendidikan Kewarganegaraan dalam melakukan sebuah penelitian
yang diambil dari Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dilihat dari dimensi Ontologis,
Epistemologis dan Aksiologis. Dan adapun rumpun ruang linggkung Pendidikan
Kewarganegaraan adalah sebagai berikut:
a. Rumpun Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
1) Input (siswa, kurikulum, guru, lingkungan)
2) Proses (materi, metode, sumber, evaluasi)
3) Output (Kompetensi Kewarganegaraan/Hasil Belajar)
4) Impact/Dampak
b. Rumpun PKn
1) Community Civic
2) Economic Civic
3) Vocational Civic
c. Rumpun Hukum
1) Perundang-undangan secara Praktis
2) Pendidikan Hukum di Masyarakat
3) Kesadaran Hukum
4) Praktek Hukum
d. Rumpun Politik
1) Pendidikan Politik
2) Kesadaran Politik
3) Partisipasi Politik
4) Kebijakan Politik secara Praktis
2. Menurut Sugiyono (2013) perbedaan pendekatan kuantitatif dan kualitatif meliputi tiga
hal, yaitu:
1) Perbedaan aksioma dasar tetang sefat realita
Aksioma sendiri adalah merupakan pandangan dasar, dimana baik pendekatan
kuantifatif dengan kualitatif memiliki perbedaan pandangan dasar tentang realitas,
hubungan penelitian dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan
generalisasi, dan peranan nilai. Perbedaan-perbedaan aksioma tersebut ditunjukkan
dalam tabel berikut:
Pandangan Dasar
Realitas
Pendekatan Kuantitatif
Konkrit, teramati, teratur
Pendekatan Kualitatif
Ganda, dinamis, hasil
Hubungan penelitian
Independen, supaya
terbangun obyektivitas
Sebab-akibat (kausal)
makna
Timbal balik/interaktif
Hubungan variabel
X
X
Kemungkinan
Cenderung membuat
Transferability
Z (hanya
generalisasi
generalisasi
Peranan nilai
konteks waktu)
Tingkat nilai-nilai yang
dibawa peneliti dan sumber
data
Pengumpulan
Data
Instrumen
Penelitian
demi langkah
a. Menunjukkan hubungan antara a. Menemukan pola hubungan
variabel
b. Menguji teori
c. Mencari generalisasi yang
Teknik
Pendekatan Kualitatif
a. Umum
b. Fleksibel
c. Berkembang dan muncul
a. Kuesioner
b. Observasi dan wawancara
a.
b.
c.
d.
a.
tersturktur
b. Instrumen yang telah
(human instrument)
b. Buku catatan, tape recorder,
terstruktur
terstandar
Data
Sampel
Analisis
Hubungan
dengan
Responden
a. Kuantitatif
b. Hasil pengukuran variabel
a.
b.
c.
d.
lain
a. Deskriptif kualitatif
b. Dokumen pribadi, catatan
menggunakan instrumen
Besar
Representatif
Sedapat mungkin random
Ditentukan sejak awal
lain
Kecil
Tidak representatif
Purposive, snowball
Berkembang selama proses
a.
b.
c.
d.
penelitian
a. Terus menerus sejak awal
data
b. Deduktif
c. Menggunakan statistik untuk
menguji hipotesis
teori
a. Dibuat berjarak, bahkan sering a. Empati, akrab supaya
tanpa kontak supaya obyektif
b. Kedudukan peneliti lebih
tinggi dari responden
c. Jangka pendek sampai
hipotesis dapat dibuktikan
Penelitian
dari lapangan
Setelah tidak ada data yang
dianggap
direncanakan dapat
diangggap baru
selesai
Kepercayaan
diselesaikan
Pengujian validitas dan
Pengujian kredibilitas,
terhadap hasil
reabilitas instrumen
penelitian
penelitian
3) Perbedaan dalam Proses penelitian
Dalam proses penelitian kunatitatif bersifat linier, sedangkan penelitian kualitatif
bersifat sirkuler. Dan perbedaan yang paling mencolok dari proses penelitian keduanya
ada pada tahapannya, sebagai berikut:
Pendekatan kuntitatif:
Perumusan masalah Pengajuan Hipoteis Memilih Metode Penelitian Instumen
Penelitian Pengumpulan Data Menguji Hipotesis Kesimpulan
Pendekatan kualitatif:
Tahap Deskripsi (Memasuki konteks social: ada tempat, aktor, aktivitas) Tahap
Reduksi (Menentukan fokus: memilih diantara yang telah dideskripiskan Tahap
Seleksi (Mengurai fokus: menjadi komponen yang dirinci)
Jika dikaitkan dengan rencana tesis, maka penelitian saya menggunakan pendekatan
Kuantitatif karena dari karekteristik rencana penelitian tesis yang ingin saya gunakan
menunjukkan kecenderungan pendekatan kuantitatif dimana penelitian tersebut ingin
menguji hubungan antara variabel dan teknik penumpulan datanya menggunakan
kuesioner. Adapun rencana penelitian yang ingin saya teliti adalah mengetahui apakah
pengembangan Budaya Kewarganegaraan melalui kegiatan ekstrakurikuler Pramuka
memiliki pengeruh terhadap sikap patriotism siswa.
3. Perbedaan ke-delapan research design yang dikemukakan Creswell (2008) di dalam
bukunya Education Research dalam hal konsep, karakteristik, langkah-langkah pokok
(dari judul sampai analisis data), dan contoh masalah penelitian dapat dilihat dari tabel
berikut:
Research Design
Experimental design
Pendekatan yang
digunakan
Kuantitatif
Konsep Dasar
Metode ini digunakan untuk menguji
kebaikan atau kelebihan sebuah model
Correlational design
Kuantitatif
Survey design
Kuantitatif
Kualitatif
tersebut
Sebuah metode penelitian yang di dalamnya
peneliti membuat teori umum dan abstrak
dari suatu proses, aksi atau interaksi tertentu
yang berasal dari pandangan-pandangan
Ethnographic design
Kualitatif
prinsip
Metode yang digunakan untuk menyelidiki
suatu kelompok kebudayaan di lingkungan
yang alamiah dapam periode waktu yang
lama dalam pengumpulan data utama, data
Narrative Research
Kualitatif
design
Kuantitatif dan
kualitatif
Kuantitatif dan
kualitatif
Research Design
Experimental design
Kerangka Teori
Penjabaran konsep X
Instrumen Penelitian
Menggunakan panduan
pengamatan untuk mengetahui
proses yang terjadi selama
Correlational design
Survey design
Penjabaran konsep X
Penjabaran konsep Y
Menjabarkan keterkaitan
penelitian dilaksanakan
Menggunakan angket sebagai alat
pengumpulan data.
mendukung
Tidak terlalu perlu
Observasi, wawancara,
menggunakan literature
kreativitas dalam
menganalisis data
Menjabarkan tentang
wawancara, dokumen,
Narrative Research
diteliti
Menjabarkan tentang cerita
audiovisual material
Catatan peneliti, observasi,
design
visual material
penelitian
Berupa teori yang secara
lapangan, wawancara
Ethnographic design
Rumusan Permasalah
Bagaimanakah perbedaan antara
Correlational design
Menggunakan rumus
kontrol?
Bagaimanakah hubungan antara
variabel X dengan Y?
T
Menggunakan rumus
statistic: Chi kuadrat,
- Bagaimanakah sikap?
- Seberapa tinggi efektifitas?
Persentase
Menganalisis teks atau
pernyataan-pernyataan,
menggambarkan infoemasi
dihadapi?
dan mengembangkan
pembahasan yang baru
Analisis dara dilakukan
Narrative Research
pengumpulan data
Kumpulkan field texts,
design
X?
Ethnographic design
Bagaimanakah perbandingan?
4. Rancangan penelitian tesis yang akan saya gunakan adalah menggunakan rancangan
survei. Berikut adalah alur atau langkah-langkah rancanagan survei menurut John W.
Creswell (2008) yang akan digunakan:
Langkah 1. Memutuskan apakah survei desain adalah metode terbaik untuk digunakan.
Perlu memutuskan apakah penelitian survei adalah desain terbaik untuk digunakan dalam
penelitian.
Langkah 2. Mengidentifikasi Pertanyaan Penelitian atau Hipotesis. Dapat menjawab
pertanyaan penelitian dan hipotesis baik dalam desain survei. Survei meminjamkan diri
untuk pengujian hipotesis karena anda akan mempelajari sampel untuk menarik
kesimpulan untuk populasi.
Langkah 3. Identifikasi Penduduk, kerangka Sampling, dan Sampel. Proses penelitian
survei dimulai dengan mengidentifikasi populasi. Langkah ini membutuhkan pendataan
populasi, menentukan jumlah orang di dalamnya, dan menilai apakah bisa mendapatkan
daftar nama (misalnya, kerangka sampling) untuk sampel.
Langkah 4. Tentukan Desain Survei dan Prosedur Pengumpulan Data. Peneliti juga harus
menentukan apakah penelitian survei yang akan dilakukan adalah cross-sectional atau
longitudinal. Keputusan untuk menggunakan desain longitudinal atau cross-sectional
berkaitan dengan sifat masalah belajar, akses ke peserta, dan waktu yang tersedia untuk
melakukan penelitian untuk data koleksi.
Langkah 5. Mengembangkan atau Cari Instrumen. Memerlukan alat untuk mengumpulkan
atau mengukur variabel dalam penelitian. Lebih mudah untuk menemukan instrumen
selain untuk mengembangkan satu instrumen. Standar reliabilitas dan validitas konstruk
perlu diterapkan pada nilai dari instrumen yang ada sebelum memilihnya untuk digunakan.
Jika studi alamat hanya beberapa variabel, peneliti dapat merancang instrumen sendiri.
Langkah 6. Mengelola Instrumen tersebut. Langkah ini mungkin merupakan fase yang
paling memakan waktu penelitian survei. Ini melibatkan mencari dan memperoleh izin
untuk melakukan survei dan menggunakan prosedur untuk pengumpulan data, seperti
pelatihan pewawancara atau mempersiapkan surat untuk kuesioner. Hal ini membutuhkan
tindak lanjut untuk mendapatkan tingkat respon yang tinggi, memeriksa untuk bias respon
jika kuesioner yang digunakan, dan mempersiapkan data untuk analisis dengan
pengkodean informasi dari instrumen ke data komputer .
Langkah 7. Menganalisis data untuk Menangani Pertanyaan Penelitian atau Hipotesis.
Prosedur analisis data akan menggambarkan jenis pertanyaan penelitian atau hipotesis
dalam rencana penelitian. Analisis terdiri dari mencatat tingkat respons, memeriksa
kemungkinan respon, melakukan analisis deskriptif dari semua item, dan kemudian
menjawab deskriptif pertanyaan. Hal ini juga mungkin melibatkan hipotesis pengujian
atau pertanyaan penelitian menggunakan statistik inferensial.
Langkah 8. Menulis Laporan. Menulis penelitian survei menggunakan struktur kuantitatif
standar yang terdiri dari pengantar, tinjauan dari literatur, metode, hasil, dan diskusi.
Tentukan di bagian "Metode" dari informasi studi rinci tentang prosedur survei. Termasuk
di bagian komentar "Diskusi" tentang generalisasi dari Hasil bagi penduduk.
5. Secara rasional penelitian untuk menyelesaikan studi S1, S2 dan S2 yaitu penelitian
melalui jalur skrispi, tesis dan disertasi adalah bobot tingkat kesulitan akademis dalam
penulisan
variabelnya lebih banyak dari pada skripsi, bisa 3 ataupun lebih dari 3. Sedangkan
disertasi adalah karya ilmiah level 3 (satu tingkat di atas tesis). Kalau tesis hanya
menjawab rumusan masalah berdasarkan teori yang disusun dalam hipotesis (hanya
melihat apakah teori tersebut relevan atau tidak) maka Disertasi dapat menolak atau
membantah teori yang sudah ada, dan menyusun teori baru. Dan berikut adalah contoh
contoh rumusan masalah, judul dan ruang lingkup, penelitian masing-masing dalam
bidang kajian Pendidikan Kewarganegaraan:
Jalur Penelitian
Skripsi
Tesis
Rumusan Masalah
Bagaimanakah
Judul
Peranan Pendidikan
Ruang Lingkup
Peranan pendidikan
peranan pendidikan
Kepramukaan
kepramukaan dalam
kepramukaan
Terhadap Rasa
membentuk rasa
terhadap rasa
Nasionalisme Siswa
nasionalisme siswa
patriotisme siswa?
Denpasar, Provinsi
Bagaimanakah
Pengaruh
Bali
Pengaruh
pengembangan
Pengembangan
pengembangan
budaya
Budaya
budaya
kewarganegaraa
Kewarganegaraan
kewarganegaraan
melalui kegiatan
Melalui Kegiatan
melalui
ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler
ekstrakurikuler
Pramuka dapat
Pramuka Terhadap
pramuka terharap
membina sikap
Pengembangan
sikap patriotisme
patriotism siswa?
Sikap Patriotisme
(Studi Deskriptif
ekstrakurikuler
Kegiatan
Ekstrakurikuler
Negeri di Kota
Pramuka Dalam
Denpasar, Provinsi
Rangka
Bali
Pengembangan
Budaya
Kewarganegaraan di
SMA Negeri Di Kota
Denpasar)
Disertasi
Bagaimanakah
Pengaruh Budaya
Pengaruh
pengaruh secara
Kewarganegaraan
pengembangan
signifikan budaya
melalui
budaya
kewarganegaraan
Ekstrakurikuler
kewarganegaraan
melalui
Pramuka Terhadap
melalui
ekstrakurikuler
Sikap Patriotisme
ekstrakurikuler
Pramuka yang
Siswa SMA
pramuka terharap
menerapkan sistem
sikap patriotisme
siswa SMA di
Madyo Mangun
mengikuti
ekstrakurikuler
Handayani) terhadap
Pramuka
sikap patrotisme
siswa
Refrensi:
Yuana, K. A. (2010) The Greates Philosophers: 100 Tokoh Filsuf Barat dari Abad 6 SM s/d
21 yang Menginfirasi Dunia Bisnis. Yogyakarta. ANDI Yogyakarta.
Creswell, J. W. (2008) Education Research. Planing, Conducting, and Evaluating
Qualitative & Quantitative Approaches. London. Sega Publications.
Sugiyomo. (2013) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta.