Anda di halaman 1dari 12

Pertanyaan :

1. Elaborasi apa konsep penelitian (research), urgansi penelitian, etika penelitian,


keterampilan yang diperlukan untuk melakukan penelitian, dan ruang lingkup penelitian
Pendidikan Kewarganegaraan!
2. Pendekatan penelitian terdiri atas pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Coba
anda elaborasikan apa perbedaan diantara kedua pendekatan tersebut dan tuangkan dalam
bentuk tabel. Jika dikaitkan dengan rencana penelitian tesis, maka penelitian anda
termasuk pendekatan apa? Berikan alasan mengapa anda menggunakan pendekatan
tersebut!
3. Creswell (2008) di dalam bukunya Education Research mengemukakan delapan jenis
research design. Kemukakan perbedaan ke-delapan research design tersebut dalam hal
konsep, karakteristik, langkah-langkah pokok (dari judul sampai analisis data), dan contoh
masalah penelitian (sebaiknya dalam bentuk matrik/tabel)!
4. Sebuah penelitian merupakan suatu proses panjang yang meliputi tahap-tahap tertentu
yang harus dilakukan. Gambarkan alur proses (tahap/langakah) penelitian. Coba uraikan
isi setiap tahap/langkah dalam bentuk pointer-pointer sesuai dengan research design yang
akan menjadi rencana penelitian tesis anda!
5. Berikan penjelasan rasional yang membedakan penelitian untuk penyelesaian studi level
S1, S2, S3 (skripsi, tesis dan disertasi), berikan satu contoh rumusan masalah, judul dan
tuang

lingkup,

penelitian

masing-masing

dalam

bidang

kajian

Pendidikan

Kewarganegaraan!
Jawaban :
1. Konsep penelitian (research), urgansi penelitian, etika penelitian, keterampilan yang
diperlukan untuk melakukan penelitian, dan ruang lingkup penelitian Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dielaborasikan sebagai berikut:
- Penelitian (Researrch)
Penelitian menurut Kumara Ari Yuana (2010) dalam bukunya The Greatest
Philisophers, menyebutkan bahwa penelitian merupakan sebagai titik tolak
perkembangan filsafat modern di dalam mencari kebenaran dan memecahkan masalah.
Jadi dapat dikatakan bahwa penelitian itu merupakan sebuah cara untuk mencari
kebenaran dari sebuah permasalahan. Dan dalam Sugiyono (2013) menurut Coper &
Emory (1995) menyebutkan bahwa penelitian adalah proses penyelidikan secara
sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalahmasalah. Sistematis karena dalam melakukan penelitian harus mengikuti prosedur dan
langkah-langkah sebagai suatu keharusan prosedur.

Jadi dari pengertian mengenai penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian
adalah proses atau cara-cara tertentu untuk mendapatkan informasi secara sistematis
guna mendapatkan hasil dalam pemecahan suatu masalah.
- Urgensi Penelitian
Menurut yang disebutkan John W. Creswell (2008), terdapat tiga urgensi penelitian,
yaitu:
1) Research Adds to Our Knowledge (Penelitan menambahkan pengetahuan). Untuk
menambah pengetahuan, peneliti harus melakukan penelitian dengan berkonstribusi
pada informasi yang ada tenttang isu-isu dan pemecahan masalah. Yang mana berarti
penelitian

disini

memiliki

peranan

penting

dalam

menyelesaikan

suatu

permasalahan.
2) Research Improves Practice (Penelitian meningkatkan praktek). Dalam hal ini
meningkatkan kapabilitas dalam hal praktek.
3) Research Informs Policy Debates (Penelitian memberi informasi untuk pengambilan
kebijakan). Harus terjadi perdebatan atau pertanyaan-pertanyaan guna dapat
memberikan informasi yang tepat dalam pengambilan sebuah keputusan.
- Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian seorang peneliti harus memperhatikan etika-etika yang
telah ada, adapun etika dalam penelitian yang disebutkan oleh John W. Creswell (2008)
adalah sebagai berikut:
1) Respecting the Right of Participants (Menghormati Hak Peserta)
2) Honoring Reserch Sites (Mengormati Jalur Penelitian)
3) Reporting Resaerch Fully and Honestly (Laporan Penelitian Sepenuhnya dan Jujur)
- Keterampilan yang diperlukan untuk melakukan penelitian
Dalam bukunya Educational Research (2008) John W. Creswell menyebutkan What
are the skills needed for research yang maksudnya seorang peneliti harus memiliki
keterampilan dalam melakukan sebuah penelitian, adapun keterampilan yang
dimaksudkian oleh Creswell adalah:
1) Silving Puzzles (Memecahkan

teka-teki).

Seorang

peneliti

harus

mampu

menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam melakukan penelitian


seperti menyelesaikan sebuah teka-teki. Yaitu mencari sebuah maknya dibalik katakata untuk mendapatkan pemecahan masalah yang dihadapi.
2) Lengthening Your Attention Span (Memperpanjang jangka waktu perhatian anda).
Seorang peneliti haru dapat menguji permasalahan secara mendalam dengan jangka
waktu sesuai dengan topik yang ditelitinya.
3) Using Library Resources (Menggunakan sumber daya perpustakaan). Seorang
peneliti harus dapat memenfaatkan suber daya yang terdapat di Perpustakaan untuk
memperoleh kajian pustaka dalam penelitian. Keterampilan tersebut akan
berkembang seiring dengan pelaksanaan penelitian.

4) Writing, Editing and More Writing (Menulis, memperbaiki dan menulis lebih
banyak). Seorang peneliti harus dapat menulis dengan baik, menulis dengan
menggunakan bahasa yang benar dan jelas serta penggunaan kosa kata yang tepat.
Melakukan perbaikan terhadap hal-hal yang belum jelas, dan menuliskannya lebih
banyak.
- Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan Kewarganegaraan
Membahas ruang lingkup penelitian Pendidikan Kewarganegaraan tentu saja tidak
dapat dilepaskan dari apa itu Pendidikan Kewarganegaraan. Dimana maksudnya adalah
objek kadian dari Pendidikan Kewarganegaraan dalam melakukan sebuah penelitian
yang diambil dari Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dilihat dari dimensi Ontologis,
Epistemologis dan Aksiologis. Dan adapun rumpun ruang linggkung Pendidikan
Kewarganegaraan adalah sebagai berikut:
a. Rumpun Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
1) Input (siswa, kurikulum, guru, lingkungan)
2) Proses (materi, metode, sumber, evaluasi)
3) Output (Kompetensi Kewarganegaraan/Hasil Belajar)
4) Impact/Dampak
b. Rumpun PKn
1) Community Civic
2) Economic Civic
3) Vocational Civic
c. Rumpun Hukum
1) Perundang-undangan secara Praktis
2) Pendidikan Hukum di Masyarakat
3) Kesadaran Hukum
4) Praktek Hukum
d. Rumpun Politik
1) Pendidikan Politik
2) Kesadaran Politik
3) Partisipasi Politik
4) Kebijakan Politik secara Praktis
2. Menurut Sugiyono (2013) perbedaan pendekatan kuantitatif dan kualitatif meliputi tiga
hal, yaitu:
1) Perbedaan aksioma dasar tetang sefat realita
Aksioma sendiri adalah merupakan pandangan dasar, dimana baik pendekatan
kuantifatif dengan kualitatif memiliki perbedaan pandangan dasar tentang realitas,
hubungan penelitian dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan
generalisasi, dan peranan nilai. Perbedaan-perbedaan aksioma tersebut ditunjukkan
dalam tabel berikut:
Pandangan Dasar
Realitas

Pendekatan Kuantitatif
Konkrit, teramati, teratur

Pendekatan Kualitatif
Ganda, dinamis, hasil

Hubungan penelitian

Independen, supaya

kontruksi dan pemahaman


Interaktif dengan sumber

dengan yang diteliti

terbangun obyektivitas

data supaya memperoleh

Sebab-akibat (kausal)

makna
Timbal balik/interaktif

Hubungan variabel

X
X

Kemungkinan

Cenderung membuat

Transferability
Z (hanya

generalisasi

generalisasi

mungkin dalam ikatan

Peranan nilai

Cenderung bebas nilai

konteks waktu)
Tingkat nilai-nilai yang
dibawa peneliti dan sumber
data

2) Perbedaan dalam karekteristik penelitian


Dari karakteristiknya dapat dilihat perbedaan pendekatan kuantitatif dan kualitatif
melalui tabel berikut:
Karakteristik
Pendekatan Kuantitatif
Desain
a. Spesifik, jelas, rinci
b. Ditentukan secara mantap
sejak awal
c. Menjadi pegangan langkah
Tujuan

mempunyai nilai prediktif

Pengumpulan
Data
Instrumen
Penelitian

dalam proses penelitian

demi langkah
a. Menunjukkan hubungan antara a. Menemukan pola hubungan
variabel
b. Menguji teori
c. Mencari generalisasi yang

Teknik

Pendekatan Kualitatif
a. Umum
b. Fleksibel
c. Berkembang dan muncul

a. Kuesioner
b. Observasi dan wawancara

yang bersifat interaktif


b. Menemukan teori
c. Menggambarkan realitas yang
kompleks
d. Memperoleh pemehaman
makna
Participant observation
In depth interview
Dokumentasi
Tringulasi
Peneliti sebagai instrument

a. Tes, angket, wawancara

a.
b.
c.
d.
a.

tersturktur
b. Instrumen yang telah

(human instrument)
b. Buku catatan, tape recorder,

terstruktur

terstandar

cemara, handycam dan lain-

Data

Sampel

Analisis

Hubungan
dengan
Responden

a. Kuantitatif
b. Hasil pengukuran variabel

a.
b.
c.
d.

lain
a. Deskriptif kualitatif
b. Dokumen pribadi, catatan

yang dioprasionalkan dengan

lapangan, ucapan dan tindakan

menggunakan instrumen

responden, dokumen dan lain-

Besar
Representatif
Sedapat mungkin random
Ditentukan sejak awal

lain
Kecil
Tidak representatif
Purposive, snowball
Berkembang selama proses

a.
b.
c.
d.

a. Setelah selesai pengumpulan

penelitian
a. Terus menerus sejak awal

data
b. Deduktif
c. Menggunakan statistik untuk

sampai akhir penelitian


b. Induktif
c. Mencari pola, model, thema,

menguji hipotesis
teori
a. Dibuat berjarak, bahkan sering a. Empati, akrab supaya
tanpa kontak supaya obyektif
b. Kedudukan peneliti lebih
tinggi dari responden
c. Jangka pendek sampai
hipotesis dapat dibuktikan

memperoleh pemahaman yang


mendalam
b. Kedudukan sama bahkan
sebagai guru, konsultan
c. Jangka lama, sampai datanya
jenuh, dapat ditemukan

Usulan Desain a. Luas dan rinci


b. Literature yang berhubungan
dengan masalah, dan variabel
yang diteliti
c. Prosedur yang spesifik dan
rinci langkah-langkahnya
d. Masalah dirumuskan dengan
spesifik dan jelas
e. Hipotesis dirumuskan dengan
jelas
f. Ditulis secara rinci dan jelas
sebelum terjun ke lapangan

hipotesis atau teori


a. Singkat, umum bersifat
sementara
b. Literature yang digunakan
bersifat sementara, tidak
menjadi pegangan umum
c. Prosedur bersifat umum,
seperti akan merencanan tour
d. Masalah bersifat sementara
dan akan ditemukan secara
studi pendahuluan
e. Tidak dirumuskan hipotesis,
karena justru akan menemukan
hipotesis
f. Fokus penelitian ditetapkan
setelah diperoleh data awal

Penelitian

Setelah semua kegiatan yang

dari lapangan
Setelah tidak ada data yang

dianggap

direncanakan dapat

diangggap baru

selesai
Kepercayaan

diselesaikan
Pengujian validitas dan

Pengujian kredibilitas,

terhadap hasil

reabilitas instrumen

depenabilitas, proses dan hasil

penelitian
penelitian
3) Perbedaan dalam Proses penelitian
Dalam proses penelitian kunatitatif bersifat linier, sedangkan penelitian kualitatif
bersifat sirkuler. Dan perbedaan yang paling mencolok dari proses penelitian keduanya
ada pada tahapannya, sebagai berikut:
Pendekatan kuntitatif:
Perumusan masalah Pengajuan Hipoteis Memilih Metode Penelitian Instumen
Penelitian Pengumpulan Data Menguji Hipotesis Kesimpulan
Pendekatan kualitatif:
Tahap Deskripsi (Memasuki konteks social: ada tempat, aktor, aktivitas) Tahap
Reduksi (Menentukan fokus: memilih diantara yang telah dideskripiskan Tahap
Seleksi (Mengurai fokus: menjadi komponen yang dirinci)
Jika dikaitkan dengan rencana tesis, maka penelitian saya menggunakan pendekatan
Kuantitatif karena dari karekteristik rencana penelitian tesis yang ingin saya gunakan
menunjukkan kecenderungan pendekatan kuantitatif dimana penelitian tersebut ingin
menguji hubungan antara variabel dan teknik penumpulan datanya menggunakan
kuesioner. Adapun rencana penelitian yang ingin saya teliti adalah mengetahui apakah
pengembangan Budaya Kewarganegaraan melalui kegiatan ekstrakurikuler Pramuka
memiliki pengeruh terhadap sikap patriotism siswa.
3. Perbedaan ke-delapan research design yang dikemukakan Creswell (2008) di dalam
bukunya Education Research dalam hal konsep, karakteristik, langkah-langkah pokok
(dari judul sampai analisis data), dan contoh masalah penelitian dapat dilihat dari tabel
berikut:
Research Design
Experimental design

Pendekatan yang
digunakan
Kuantitatif

Konsep Dasar
Metode ini digunakan untuk menguji
kebaikan atau kelebihan sebuah model

Correlational design

Kuantitatif

pembelajaran atau hipotesis


Metode ini digunakan untuk mengetahui
hubungan dan pengaruh dari variabelvariabel yang diamati

Survey design

Kuantitatif

Memaparkan secara kuatitatif kecenderungan


sikap, atau opini dari suatu populasi tertentu
dengan meneliti suatu sampel atau populasi

Grounded Theory design

Kualitatif

tersebut
Sebuah metode penelitian yang di dalamnya
peneliti membuat teori umum dan abstrak
dari suatu proses, aksi atau interaksi tertentu
yang berasal dari pandangan-pandangan

Ethnographic design

Kualitatif

prinsip
Metode yang digunakan untuk menyelidiki
suatu kelompok kebudayaan di lingkungan
yang alamiah dapam periode waktu yang
lama dalam pengumpulan data utama, data

Narrative Research

Kualitatif

observasi dan data wawancara


Menyelidiki individu-individu dimana

design

seseorang atau kelompok diminta untuk

Mixed Method design

Kuantitatif dan

menceritakan kehidupan mereka


Penelitian yang menggunakan dua

Action Research design

kualitatif
Kuantitatif dan

metode/pendekatan dalam satu penelitian


Merupakan prosedur disain yang sistematis

kualitatif

dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan


informasi, dan kemudian memperbaiki
dengan menggunakan tindakan atau cara-cara
tertentu

Research Design
Experimental design

Kerangka Teori
Penjabaran konsep X

Instrumen Penelitian
Menggunakan panduan
pengamatan untuk mengetahui
proses yang terjadi selama

Correlational design

Survey design

Penjabaran konsep X
Penjabaran konsep Y
Menjabarkan keterkaitan

penelitian dilaksanakan
Menggunakan angket sebagai alat
pengumpulan data.

antara variabel X dan Y


Mendeskripsikan masalah

Menggunakan kuesioner dan

penelitian secara terperinci

wawancara sebagai pendukung

berdasarkan teori-teori yang

mendukung
Tidak terlalu perlu

Observasi, wawancara,

menggunakan literature

melibatkan pengumpulan teks

karena akan menutupi

atau gambar, menggunakan acuan

kreativitas dalam

yang dikembangkan selama studi

menganalisis data
Menjabarkan tentang

Catatan peneliti, observasi,

sasaran objek yang sedang

wawancara, dokumen,

Narrative Research

diteliti
Menjabarkan tentang cerita

audiovisual material
Catatan peneliti, observasi,

design

atau pengalaman individu

wawancara, dokumen, audio-

yang menjadi obyek

visual material

penelitian
Berupa teori yang secara

Studi kepustakaan, studi

deduktif dalam pengujian

lapangan, wawancara

Grounded Theory design

Ethnographic design

Mixed Method design

dan verivikasi teori


kuantitatif teori induktif
seperti bentuk atau teori
kualitatif yang banyak
muncul
Action Research design
Research Design
Experimental design

Studi lapangan, catatan peneliti


Pengolahan Data
Menggunakan rumus

Rumusan Permasalah
Bagaimanakah perbedaan antara

statistik persentase (X%)

penerapan model pemeblajaran X


pada kelas eksperimen dan kelas

Correlational design

Menggunakan rumus

kontrol?
Bagaimanakah hubungan antara

statistik: Produk momen,

variabel X dengan Y?

Regresi, Presentase, dan Uji


Survey design

T
Menggunakan rumus
statistic: Chi kuadrat,

Grounded Theory design

- Bagaimanakah sikap?
- Seberapa tinggi efektifitas?

Persentase
Menganalisis teks atau

Bagaimanakah objek yang diteliti

pernyataan-pernyataan,

mengatasi permasalahan yang

menggambarkan infoemasi

dihadapi?

dan mengembangkan
pembahasan yang baru
Analisis dara dilakukan

Bagaimanakah persepsi subjek

secara simultan dengan

yang sedang diteliti?

Narrative Research

pengumpulan data
Kumpulkan field texts,

Bagaimanakah perjalanan hidup

design

triangulasi data, member

X?

Ethnographic design

checking dapat membantu


memastikan bahwa data
Mixed Method design

yang dikumpulkan baik


Mengkombinasikan metode

Bagaimanakah perbandingan?

atau digunakan bersamaan


dengan analisis kuantitatif
dan kualitatif
Action Research design

Apakah metode X dapat


meningkatkan prestasi belajar?

4. Rancangan penelitian tesis yang akan saya gunakan adalah menggunakan rancangan
survei. Berikut adalah alur atau langkah-langkah rancanagan survei menurut John W.
Creswell (2008) yang akan digunakan:
Langkah 1. Memutuskan apakah survei desain adalah metode terbaik untuk digunakan.
Perlu memutuskan apakah penelitian survei adalah desain terbaik untuk digunakan dalam
penelitian.
Langkah 2. Mengidentifikasi Pertanyaan Penelitian atau Hipotesis. Dapat menjawab
pertanyaan penelitian dan hipotesis baik dalam desain survei. Survei meminjamkan diri
untuk pengujian hipotesis karena anda akan mempelajari sampel untuk menarik
kesimpulan untuk populasi.
Langkah 3. Identifikasi Penduduk, kerangka Sampling, dan Sampel. Proses penelitian
survei dimulai dengan mengidentifikasi populasi. Langkah ini membutuhkan pendataan
populasi, menentukan jumlah orang di dalamnya, dan menilai apakah bisa mendapatkan
daftar nama (misalnya, kerangka sampling) untuk sampel.
Langkah 4. Tentukan Desain Survei dan Prosedur Pengumpulan Data. Peneliti juga harus
menentukan apakah penelitian survei yang akan dilakukan adalah cross-sectional atau
longitudinal. Keputusan untuk menggunakan desain longitudinal atau cross-sectional

berkaitan dengan sifat masalah belajar, akses ke peserta, dan waktu yang tersedia untuk
melakukan penelitian untuk data koleksi.
Langkah 5. Mengembangkan atau Cari Instrumen. Memerlukan alat untuk mengumpulkan
atau mengukur variabel dalam penelitian. Lebih mudah untuk menemukan instrumen
selain untuk mengembangkan satu instrumen. Standar reliabilitas dan validitas konstruk
perlu diterapkan pada nilai dari instrumen yang ada sebelum memilihnya untuk digunakan.
Jika studi alamat hanya beberapa variabel, peneliti dapat merancang instrumen sendiri.
Langkah 6. Mengelola Instrumen tersebut. Langkah ini mungkin merupakan fase yang
paling memakan waktu penelitian survei. Ini melibatkan mencari dan memperoleh izin
untuk melakukan survei dan menggunakan prosedur untuk pengumpulan data, seperti
pelatihan pewawancara atau mempersiapkan surat untuk kuesioner. Hal ini membutuhkan
tindak lanjut untuk mendapatkan tingkat respon yang tinggi, memeriksa untuk bias respon
jika kuesioner yang digunakan, dan mempersiapkan data untuk analisis dengan
pengkodean informasi dari instrumen ke data komputer .
Langkah 7. Menganalisis data untuk Menangani Pertanyaan Penelitian atau Hipotesis.
Prosedur analisis data akan menggambarkan jenis pertanyaan penelitian atau hipotesis
dalam rencana penelitian. Analisis terdiri dari mencatat tingkat respons, memeriksa
kemungkinan respon, melakukan analisis deskriptif dari semua item, dan kemudian
menjawab deskriptif pertanyaan. Hal ini juga mungkin melibatkan hipotesis pengujian
atau pertanyaan penelitian menggunakan statistik inferensial.
Langkah 8. Menulis Laporan. Menulis penelitian survei menggunakan struktur kuantitatif
standar yang terdiri dari pengantar, tinjauan dari literatur, metode, hasil, dan diskusi.
Tentukan di bagian "Metode" dari informasi studi rinci tentang prosedur survei. Termasuk
di bagian komentar "Diskusi" tentang generalisasi dari Hasil bagi penduduk.
5. Secara rasional penelitian untuk menyelesaikan studi S1, S2 dan S2 yaitu penelitian
melalui jalur skrispi, tesis dan disertasi adalah bobot tingkat kesulitan akademis dalam
penulisan

skripsi, tesis maupun disertasi. Dalam skripsi biasanya bertujuan untuk

menggambarkan fenomena untuk ilmu pengetahuan untuk menjawab pertanyaan yang


sederhana. Sehingga skripsi memang lebih banyak cenderung ke deskriptif kualitatif.
Kalaupun penelitiannya asosiatif, maka variabelnya biasanya cuma 2. Kemudian tesis
memiliki kesulitan 1 tingkat di atas skripsi. Dimana tujuannya adalah untuk
mendeskripsikan suatu fenomena ilmu pengetahuan secara komprehensif, merumuskan
hipotesis berdasarkan teori, dan menghasilkan jawaban dari hipotesis tersebut, dan

variabelnya lebih banyak dari pada skripsi, bisa 3 ataupun lebih dari 3. Sedangkan
disertasi adalah karya ilmiah level 3 (satu tingkat di atas tesis). Kalau tesis hanya
menjawab rumusan masalah berdasarkan teori yang disusun dalam hipotesis (hanya
melihat apakah teori tersebut relevan atau tidak) maka Disertasi dapat menolak atau
membantah teori yang sudah ada, dan menyusun teori baru. Dan berikut adalah contoh
contoh rumusan masalah, judul dan ruang lingkup, penelitian masing-masing dalam
bidang kajian Pendidikan Kewarganegaraan:
Jalur Penelitian
Skripsi

Tesis

Rumusan Masalah
Bagaimanakah

Judul
Peranan Pendidikan

Ruang Lingkup
Peranan pendidikan

peranan pendidikan

Kepramukaan

kepramukaan dalam

kepramukaan

Terhadap Rasa

membentuk rasa

terhadap rasa

Nasionalisme Siswa

nasionalisme siswa

patriotisme siswa?

(Studi Kasus di SMA pada SMA Negari 1


1 Denpasar)

Denpasar, Provinsi

Bagaimanakah

Pengaruh

Bali
Pengaruh

pengembangan

Pengembangan

pengembangan

budaya

Budaya

budaya

kewarganegaraa

Kewarganegaraan

kewarganegaraan

melalui kegiatan

Melalui Kegiatan

melalui

ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler

ekstrakurikuler

Pramuka dapat

Pramuka Terhadap

pramuka terharap

membina sikap

Pengembangan

sikap patriotisme

patriotism siswa?

Sikap Patriotisme

siswa yang mengikuti

(Studi Deskriptif

ekstrakurikuler

Kegiatan

Pramuka Pada SMA

Ekstrakurikuler

Negeri di Kota

Pramuka Dalam

Denpasar, Provinsi

Rangka

Bali

Pengembangan
Budaya
Kewarganegaraan di
SMA Negeri Di Kota
Denpasar)

Disertasi

Bagaimanakah

Pengaruh Budaya

Pengaruh

pengaruh secara

Kewarganegaraan

pengembangan

signifikan budaya

melalui

budaya

kewarganegaraan

Ekstrakurikuler

kewarganegaraan

melalui

Pramuka Terhadap

melalui

ekstrakurikuler

Sikap Patriotisme

ekstrakurikuler

Pramuka yang

Siswa SMA

pramuka terharap

menerapkan sistem

sikap patriotisme

among (Ing Ngarso

siswa SMA di

Sung Tulodo, Ing

Provinsi Bali yang

Madyo Mangun

mengikuti

Karso, Tut Wuri

ekstrakurikuler

Handayani) terhadap

Pramuka

sikap patrotisme
siswa

Refrensi:
Yuana, K. A. (2010) The Greates Philosophers: 100 Tokoh Filsuf Barat dari Abad 6 SM s/d
21 yang Menginfirasi Dunia Bisnis. Yogyakarta. ANDI Yogyakarta.
Creswell, J. W. (2008) Education Research. Planing, Conducting, and Evaluating
Qualitative & Quantitative Approaches. London. Sega Publications.
Sugiyomo. (2013) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai