Anda di halaman 1dari 46

Herdanti 1102010121

KEHAMILAN
1. Memahami dan menjelaskan fisiologi kehamilan
Pengangkutan ovum ke oviduktus
Pada ovulasi ovum dibedakan ke dalam rongga abdomen tapi langsung diambil oleh
oviduktus, ditangkap fimbrie. Fimbrie dilapisi oleh silia yaitu tonjolan-tonjolan halus mirip rambut
yang bergetar seperti gelombang ke arah interior oviduktus.
Pengangkutan sperma ke oviduktus
Setelah ditaruh di vagina saat ejakulasi, sperma-sperma tersebut harus berjalan melewati
kanalis servikalis, uterus dan kemudian menuju telur di sepertiga atas oviduktus. Rintangan pertama
adalah melewati kanalis servikalis. Sewaktu kadar estrogen tinggi seperti yang terjadi saat folikel
matang akan berovulasi, mucus serviks menjadi cukup tipis dan encer untuk dapat ditembus oleh
sperma. Setelah sampai uterus, kontraksi miometrium akan mengaduk sperma, saat mencapai
oviduktus sperma harus bergerak melawan silia, gerak ini dipermudah oleh kontraksi antipristaltik
otot polos oviduktus.
Fertilisasi
Fertilisasi (pembuahan), proses penyatuan gamet pria dan wanita, terjadi di daerah ampula tuba
uterina ini adalah bagian terlebar tuba dan terletak dekat dengan ovarium.Spermatozoa mungkin tetap
dapat hidup di dalam saluran reproduksi wanita selama beberapa hari.

Gambar 1.
reaksi
penembusan sperma menuju sel nukleus ovum

Proses
akrosom,

Hanya 1% sperma yang mengendap di vagina masuk ke serviks, tempat sperma tersebut
mungkin bertahan hidup berjam-jam.Pergerakan sperma dari serviks ke tuba uterina terutama terjadi
melalui dorongan dirinya sendiri, meskipun gerakan tersebut juga mungkin dibantu oleh gerakan
cairan yang masuk tercipta oleh silia uterus.Perjalan dari serviks ke oviduktus memerlukan waktu
minimal 2 sampai 7 jam, dan setelah mencapai istmus, sperma menjadi kurang gesit dan berhenti
bermigrasi.Saat ovulasi, sperma kembali gesit, mungkin karena kemoatraktan yang dihasilkan oleh
sel-sel kumulus di sekitar sel telur, dan berenang menuju ampula, tempat pembuahan biasanya
terjadi.Spermatozoa tidak mampu membuahi oosit segera setelah tiba di saluran genitalia wanita
karena harus menjalani kapasitasi dan reaksi akrosom untuk memperoleh kemampuan ini.
Kapasitasi adalah periode pengondisian di saluran reproduksi wanita yang pada manusia
berlangsung sekitar 7 jam.Sebagian besar dari pengondisian ini, yang terjadi di tuba uterina,
melibatkan interaksi epitelial antara sperma dan permukaan mukosa tuba.Selama periode ini, selubung
glikoprotein dan protein plasma semen disingkirkan dari membran plasma yang menutupi regio
1

akrosom spermatozoa.Hanya sperma yang telah terkapasitasi dapat menembus sel-sel korona radiata
dan mengalami reaksi akrosom.
Reaksi akrosom yang terjadi setelah pengikatan ke zona pelusida, dipicu oleh protein-protein
zona.Reaksi ini memuncak pada pelepasan enzim-enzim yang diperlukan untuk menembus zona
pelusida, termasuk bahan mirip akrosin dan mirip tripsin. Fase pembuahan mencakup :
Fase 1: Penetrasi Korona Radiata
Dari 200 sampai 300 juta spermatozoa yang diletakkan di saluran genitalia wanita, hanya 300
sampai 500 yang mencapai tempat pembuahan. Hanya salah satu dari jumlah ini yang membuahi sel
telur. Diperkirakan bahwa spermatozoa-spermatozoa yang lain membantu spermatozoa yang
membuahi untuk menembus sawar pelindung gamet wanita. Sperma yang telah menjalani kapasitasi
dapat bebas melewati sel-sel korona.
Fase 2: Penetrasi Zona Pelusida
Zona ini adalah suatu selubung glikoprotein yang mengelilingi sel telur yang mempermudah
dan mempertahankan pengikatan sperma dan memicu reaksi akrosom.Baik pengikatan maupun reaksi
akrosom diperantari oleh ligan ZP3, suatu protein zona pelusida.Pelepasan enzim-enzim akrosom
(akrosin) memungkinkan sperma menembus zona dan berkontak dengan membran plasma
oosit.Permeabilitas zona pelusida berubah ketika kepala sperma berkontak dengan permukaan
oosit.Kontak ini menyebabkan pelepasan enzim-enzim lisosom dari granula korteks yang melapisi
membran plsama oosit.Sebaliknya, enzim-enzim ini mengubah sifat zona pelusida (reaksi zona) untuk
mencegah penetrasi sperma dan menginaktifkan tempat-tempat reseptor spesifik spesies untuk
spermatozoa di permukaan zona. Spermatozoa lain dapat ditemukan terbenam di zona pelusida, tetapi
hanya satu yang tampaknya dapat menembus oosit.
Fase 3: Fusi Membran Sel Sperma dan Oosit
Perlekatan awal sperma ke oosit sebagian diperantarai oleh interaksi integrin oosit dan
ligannya, disintegrin di sperma.Setelah melekat, membran plasma sperma dan sel telur
menyatu.Karena membran plasma yang membungkus tudung kepala akrosom lenyap sewaktu reaksi
akrosom, penyatuan sebenarnya terjadi antara membran oosit dan membran yang membungkus bagian
posterior kepala sperma.Pada manusia, baik bagian kepala maupun ekor spermatozoa masuk ke dalam
sitoplasma oosit, tetapi membran plasma ditinggalkan di belakang, di permukaan oosit. Segera setelah
spermatozoa masuk ke oosit, sel telur berespons dengan tiga cara :
Reaksi korteks dan zona. Akibat pembebasan granula oosit di korteks yang mengandung
enzim-enzim lisosom maka membran oosit menjadi tidak dapat ditembus oleh spermatozoa lain, dan
zona pelusida mengubah strukstur dan komposisinya untuk mencegah pengikatan dan penetrasi
sperma. Reaksi-reaksi ini mencegah polispermi (penetrasi lebih dari satu spermatozoa ke dalam
oosit).
Melanjutkan pembelahan meiotik kedua.Oosit menuntaskan pembelahan meiotik keduanya
segera setelah masuknya spermatozoa. Salah satu dari sel anak yang hampir tidak mendapat
sitoplasma, dikenal sebagai badan polar kedua; sel anak yang lain adalah oosit definitif.
Kromosomnya (22 plus X) tertata dalam sebuah nukleus vesikular yang dikenal sebagai pronukleus
wanita.
Pengaktifan metabolik sel telur.Faktor yang mengaktifkan ini mungkin dibawa oleh
spermatozoa. Pengaktifan pascafusi dapat dianggap untuk meliputi proses selular dan molekular awal
yang berkaitan dengan embriogenesis dini.

Gambar 2. Bagian-bagian ovum


Sementara itu, spermatozoa bergerak maju hingga terletak berdekatan dengan pronukleus
wanita.Nukleus spermatozoa membengkak dan membentuk pronukleus pria; ekor terlepas dan
berdegenerasi.Secara morfologis, pronukleus pria dan wanita tidak dapat dibedakan, dan akhirnya,
keduanya berkontak erat dan kehilangan selubung nukleusnya.Selama pertumbuhan pronukleus pria
2

dan wanita (keduanya haploid), masing-masing pronukleus harus mereplikasikan DNAnya.Jika tidak,
masing-masing sel dari zigot dua-sel hanya memiliki separuh dari jumlah normal DNA.Segera setelah
sintesis DNA, kromosom tertata pada gelendong sebagai persiapan untuk pembelahan mitotik
normal.Dua puluh tiga kromosom ibu dan 23 kromosom ayah (ganda) memisah secara longitudinal di
sentromer, dan kromatid-kromatid yang berpasangan tersebut bergerak ke kutub yang berlawanan
sehingga masing-masing sel zigot memperoleh jumlah kromosom dan DNA diploid.Sewaktu
kromatid-kromatid berpasangan bergerak ke kutub yang berlawanan, terbentuk suatu alur dalam di
permukaan sel yang secara bertahap membagi sitoplasma menjadi dua bagian.
Hasil utama pembuahan adalah sebagai berikut:
Pemulihan jumlah diploid kromosom, separuh dari ayah dan separuh dari ibu.Karena itu, zigot
mengandung kombinasi baru kromosom yang berbeda dari kedua orang tuanya.
Penentuan jenis kelamin individu baru.Sperma pembawa kromosom X menghasilkan
mudigah wanita (XX), dan sperma pembawa kromosom Y menghasilkan mudigah pria (XY).Karena
itu, jenis kelamin kromosomal mudigah ditentukan saat pembuahan. Inisiasi pembelahan. Tanpa
pembuahan, oosit biasanya berdegenerasi 24 jam setelah ovulasi.

Gambar 3. Bagian-bagian sperma dan proses spermatogenesis


CLEAVAGE (PEMBELAHAN)
Jika telah mencapai satdium dua-sel, zigot akan mengalami serangkaian pembelahan mitotik
sehingga jumlah selnya bertambah. Sel-sel ini, yang semakin kecil pada setiap kali pembelahan,
dikenal sebagai blastomer.Sampai stadium delapan sel, sel-sel ini berkumpul secara longgar
membentuk gumpalan. Namun, setelah pembelahan ketiga, blastomer memaksimalkan kontak satu
sama lain, membentuk suatu bola sel padat yang disatukan oleh taut erat. Proses ini, pemadatan
(compaction), memisahkan sel-sel bagian dalam yang berkomunikasi secara ekstensif melalui taut
celah (gap junction), dari sel-sel luar.sekitar tiga hari setelah pembuahan, sel-sel mudigah kembali
membelah untuk membentuk morula 16-sel (murbei). Sel di bagian dalam morula membentuk massa
sel dalam (inner cell mass), dan sel-sel disekitarnya membentuk massa sel luar. Massa sel dalam
menghasilkan jaringan mudigah yang sebenarnya, dan massa sel luar membentuk trofoblas yang
kemudian berkembang menjadi plasenta.
PEMBENTUKAN BLASTOKISTA
Pada waktu morula masuk ke rongga uterus, cairan mulai merembas menembus zona pelusida
ke dalam ruang antarsel massa sel dalam. Secara bertahap, ruang antar sel menjadi konfluen dan
akhirnya terbentuk sebuah rongga, blastokel.Pada waktu ini, mudigah disebut blaskokista. Sel-sel di
massa sel dalam yang sekarang disebut embrioblas, terletak di satu kutub, dan sel-sel di massa sel
3

luar, atau trofoblas, menggepeng dan membentuk dinding epitel blastokista. Zona pelusida telah
lenyap sehingga implantasi dapat dimulai.Pada manusia, sel-sel trofoblastik di atas kutub embrioblas
mulai menembus di antara sel-sel epitel mukosa uterus sekitar hari keenam.Studi-studi baru
mengisyaratkan bahwa L-selektin di sel trofoblas dan reseptor karbohidrat di epitel uterus memerantai
perlekatan awal blastokista ke uterus.Selektin adalah protein pengikat karbohidrat yang terlibat dalam
interaksi antara leukosit dalam aliran darah tertangkap.Mekanisme serupa diperkirakan bekerja pada
penangkapan blastokista dari rongga uterus oleh epitel uterus.Setelah selektin tertangkap,
perlekatan dan invasi lebih lanjut oleh trofoblas melibatkan integrin yang diekspresikan oleh trofoblas
dan molekul matriks ekstrasel laminin dan fibronektin.Reseptor integrin untuk laminin mendorong
perlekatan, sedangkan reseptor untuk fibronektin merangsang migrasi. Molekul-molekul ini juga
berinteraksi di sepanjang jalur transduksi sinyal untuk mengatur diferensiasi trofoblas sehingga
implantasi adalah hasil dari kerja sama trofoblas dan endometrium. Karena itu, pada akhir minggu
pertama perkembangan, zigot manusia telah melampaui stadium morula dan blastokista dan telah
mulai tertanam di mukosa uterus.
UTERUS SAAT IMPLANTASI
Pada saat implantasi, mukosa uterus berada dalam fase sekretorik, yaitu saat kelenjar-kelenjar
dan arteri-arteri uterus bergelung-gelung dan jarinagn menjadi tebal-basah.Akibatnya, dapat dikenali
adanya tiga lapisan di endometrium, yaitu lapisan kompaktum di bagian superfisial, lapisan
spongiosum di tengah dan lapisan basale yang tipis.Dalam keadaan normal, blastokista manusia
tertanam di endometrium di sepanjang dinding anterior dan posterior korpus uteri, tempat blastokista
itu terbenam di antara lubang-lubang kelenjar.
Untuk membuahi sebuah ovum, sebuah sperma mula-mula harus melewati korona radiata dan
zona pelusida. Enzim-enzim akrosom, yang terpajan saat membran akrosom rusak saat sperma
berkontak dengan korona radiata, memungkinkan sperma membuat terowongan menembus sawarsawar protektif tersebut. Sperma pertama yang mencapai ovum itu sendiri berfusi dengan membran
plasma ovum, memicu suatu perubahan kimiawi di membran yang mengelilingi ovum sehingga
lapisan ini tidak lagi dapat ditembus sperma lain (Fenomena Black To Polyspermy).
Kepala sperma yang berfusi tertarik dan ekor lenyap. Penetrasi sperma ke dalam sitoplasma
memicu pembelahan meiosis akhir oosit sekunder. Nucleus sperma dan ovum menyatu membentuk
zigot lalu menjadi morula dan masuk uterus setelah uterus sudah bisa dimasuki oleh morula, lalu
manjadi blastokista dan terjadi implantasi di dinding endometrium.
Fertilisasi berlangsung di oviduktus ketika telur yang dilepaskan dan sperma yang diletakkan
di vagina bertemu di tempat ini.Ovum yang telah dibuahi mulai membelah diri secara mitosis.Dalam
waktu seminggu ovum tumbuh dan berdiferensiasi menjadi sebuah blastokista yang dapat melakukan
implantasi.Sementara itu, endometrium telah mengalami peningkatan vaskularisasi dan dipenuhi oleh
simpanan glikogen di bawah pengaruh progesterone fase luteal.Blastokista terbenam di lapisan yang
telah dipersiapkan tersebut melalui kerja enzim-enzim yang dikeluarkan oleh lapisan luar blastokista.
Enzim ini mencernakan jaringan endometrium kaya nutrient, melaksanakan dua fungsi yaitu membuat
lubang di endometrium untuk implantasi blastokista sementara pada saat yang sama membebaskan
nutrient dari sel endometrium agar dapat digunakan oleh mudigah yang sedang berkembang.
Proses nidasi
Implantasi
Ovum
yang
sudah
dibuahi
membelah
dengan
cepat
selama
perjalannya
dalam
tuba falopii.

4.
ovum

Gambar
Perjalanan
yang
telah
4

dibuahi oleh sperma


Bila kelompok sel yang dsebut sebagai morula mencapai cavum uteri maka terbentuklah
inner cell mass.

Gambar 5. Perkembangan ovum yang telah di buahi, d. Morula, e dan f. blastokista


Pada stadiumBlastosis ,mass tersebut di bungkus dengan sel trofoblas primitif. Didalam sel
tersebut terjadi produksi hormon secara aktif sejak awal kehamilan dan juga membentuk EPF ( early
pregnancy factor ) yang mencegah rejeksi hasil konsepsi .
Pada stadium ini, zygote harus mengadakan implantasi untuk memperoleh nutrisi dan oksigen
yang memadai.Terjadi perkembangan inner cell mass kedalam lapisan ektodermal dan endodermal.
Diantara kedua lapisan tersebut terbentuk lapisan mesodermal yang akan tumbuh keluar untuk
membentuk mesoderm ekstra embrionik.

gambar 6. Proses nidasi


Pada stadium ini terbentuk 2 rongga yaitu yolc sac dan cavum amnion.Kantung amnion
berasal dari ektoderm dan yolc sac dari endoderm. Pada stadium ini, cavum amnion masih amat
kecil.

Gambar 7. blastokista
2 rongga yang terbungkus oleh mesoderm bergerak kearah blastosis. Batang mesodermal
akan membentuk talipusat. Area embrionik yang terdiri dari ektoderm endoderm dan mesoderm
akan membentuk janin
Cavum anion semakin berkembang sehingga mencapai sampai mencapai dinding
blastosis.Bagian dari Yolc sac tertutup dalam embrio dan sisanya membentuk tabung yang akan
menyatu dengan tangkai mesodermal.
Proses plasentasi
Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plsenta dimulai setelah embrio nidasi ke
endometrium. Plasentasi berlangsung smpai 12-18 minggu setelah fertilisasi.Dalam 3 mggu pasca
fertilisasi sirkulasi darah janin dapat diidentifikasi dimulai pembentukan vili korealis

Gambar 8. Bagian-bagian dari plasenta


Villi terdapat di seluruh permukaan blastosis. Dengan demikian membesarnya blastosis,
desidua superfisial (desidua kapsularis) akan tertekan dan kehamilan akan semakin mengembang ke
arah dalam cavum uteri.

Gambar 9. Lapisan-lapisan desidua

Gambar 10. Mudigah in utero


Perkembangan desidua kapsularis secara bertahap memangkas sirkulasi yang melaluinya. Hal
ini akan menyebabkan atrofi dan hilangnya viili yang bersangkutan. Permukaan blastosis menjadi
halus dan bagian korion ini disebut Chorion Laeve.Pada sisi yang berlawanan, villi mengalami
pertumbuhan dan pembesaran dan disebut sebagai Chorion Frondusum.Dengan semakin luasnya
ekspansi blastosis, desidua kapsularis menempel dengan desidua vera dan cavum uteri menjadi
obliterasi
Trofoblas primitif chorion frondusum melakukan invasi desidua.Pada proses ini, kelenjar dan
stroma akan rusak dan pembuluh darah maternal yang kecil akan mengalami dilatasi membentuk
sinusoid.
Trofoblas mengembangkan lapisan seluler yang disebut sitotrofoblas dan lapisan sinsitium
yang disebut sinsitiotrofoblas. Struktur yang disebut villi chorialis ini terendam dalam darah ibu.
Dengan kehamilan yang semakin lanjut, struktur viili chorialis menjadi semakin komplek dan viili
membelah dengan cepat untuk membentuk percabangan-percabangan dimana cabang vasa umbilkalis
membentuk percabangan yang berhubungan erat dengan permukaan epitel trofoblas. Sebagian besar
cabang villi chorialis yang disebut sebagai villi terminalis mengapung dengan bebas dalam darah ibu
sehingga memungkinkan terjadinya tarnsfer nutrien dan produk sisa metabolisme. Sejumlah villi
melekat pada jaringan maternal dan disebut sebagai anchoring villi .

Gambar 11. Aliran nutrisi penghubung ibu dan janin


Struktur dan hubungan villi terminalis dapat dipelajari dengan melihat gambar
penampangnya.Dengan semakin lajutnya kehamilan, hubungan antara vaskularisasi trofoblas dan
maternal menjadi semakin erat.Trofoblas mengalami migrasi kedalam arteri spiralis maternal yang
berasal dari ruang intervillous
Perubahan fisiologi yang berakibat dilatasi arteri maternal 1/3 bagian dalam miometrium.
Perubahan ini berakibat konversi pasokan darah uteroplasenta kedalam vaskularisasi yang bersifat
low resistance high flow vascular bed yang diperlukan untuk tumbuh kembang janin intra uterin.
Gambar 12. Perubahan arteri

Dengan semakin lanjutnya kehamilan maka transfer nutrien sisa metabolisme hormon dan
CO serta O2 plasenta akan semakin meningkat dimana struktur pemisah antara sirkulasi ibu dan anak
menjadi semakin tipis.
Tidak ada hubungan langsung antara kedua jenis sirkulasi dan placental barrier pada akhir
kehamilan terletak di microvilli sinsitiotrofoblas yang memperluas permukaan transfer nutrien dan
lain lain. Selanjutnya, sinsitiotrofoblas dan mesoderm janin akan semakin tipis dan vas dalam villus
mengalami dilatasi.
Plasenta yang sudah terbentuk sempurna berbentuk cakram yang berwarna merah dengan
tebal 2 -3 cm pada daerah insersi talipusat. Berat saat aterm 500 gram
Talipusat berisi dua arteri dan satu vena dan diantaranya terdapat Wharton Jellyyang
bertindak sebagai pelindung arteri dan vena sehingga talipusat tidak mudah tertekan atau terlipat,
umumnya berinsersi di bagian parasentral plasenta.
gambar 13. Aliran darah untuk memberikan nutrisi pada janin

Sirkulasi
sistem
kardiovaskuler janin

Pada janin, aliran darah tidak mengikuti rute yang sama dengan rute setelah lahir. Perbedaan
utama antara sirkulasi janin dan sirkulasi setelah lahir adalah penyesuaian terhadap kenyataan bahwa
janin tidak bernafas, sehingga paru tidak berfungsi. Janin memperoleh O2 dan mengeluarkan CO2,
pada sirkulasi janin terdapat dua jalan pintas: (1) foramen ovale, suatu lubang diseptum antara atrium
kanan dan kiri. (2) duktus arteriosus, suatu pembuluh yang menghubungkan arteri pulmonalis dan
aorta ketika keduanya keluar dari jantung. Peran jalan-jalan pintas ini dapat digambarkan dengan jelas
apabila kita megukuti aliran darah melalui jantung janin. Darah beroksigen tinggi di bawa dari
plasenta melalui vena umbilikalis dan diteruskan dalam vena cava inferior janin. Dengan demikian,
ketika dikembalikan ke atrium kanan dari sirkulasi sistemik, darah adalah campuran dari darah
beroksigen tinggi dari vena umbilikalis dan daarah vena yang beroksigen rendah yang kembali dari
jaringan janin. Selama masa janin, karena tingginya resistensi yang diakibatkan karena paru yang
8

kolaps,tekanan diseparuh kanan jantung dan sirkulasi paru lebih tinggi dari pada tekanan diseparuh
kiri jantung dan sirkulasi sistemik,situasi yang terbalik dibandingkan dengan setelah lahir. Karena
perbedaan antara atrium kanan dan atrium kiri sebagian darah campuran yang kembali ke atrium
kanan segera disalurkan ke atrium kiri melalui foramen ovale.darah ini kemudian mengalir ke darah
ventrikel kiri dan dipompa keluar ke sirkulasi sistemik. Selain memperdarahi jaringan sirkulasi
sistemik janin juga mengelirkan darah melalui arteri umbilikalis agar terjadi pertukaran dengan darah
ibu melalui plasenta.sisa darah dari atrium kanan yang tidak segera dialihkan ke atrium kiri mengalir
ke ventrikel kanan yang memompa darah kedalam arteri pulmonalis.karena tekanan di arteri
pulmonalis lebih besar daripada tekanan di aorta,darah di alihkan dari arteri pulmonalis kedalam aorta
melalui duktus arteriosus mengikuti penurunan gradient tekanan.Dengan demikian, sebagian darah
yang dipompa keluar dari ventrikel kanan yang ditujukan kesirkulasi paru segera dialihkan kedalam
aorta dan disalurkan kesirkulasi sistemik,mengabaikan paru yang nonfungsional. Saat lahir,menutup
dan menjadi jaringan parut yang dikenal dengan fossa ovalis di septum atrium.duktus arteriosus
kolaps dan akhirnya berdegenerasi menjadi untai ligamentosa tipis yang dikenal sebagai ligamentum
anteriosum.kadang kedua jalan tersebut itu tidak tertutup sempurna setelah lahir.foramen ovale patent
terbuka biasanya menimbulkan banyak masalah karena terdapat daun daun mirip katup disisi kiri
septum.daun ini menutup lubang sewaktu tekanan atrium kiri lebih besar dari tekanan atrium
kanan.karena tekanan diseparuh kanan jantung dan sirkulasi paru turun pada bayi baru lahir segera
setelah proses bernafas dimulai dan paru mengembang,tekanan diseparuh kiri jantung dan sirkulasi
sistemik lebih besar daripada tekanan diparu setelah lahir,dengan demikian tekanan atrium kiri lebih
besar daripada tekana atrium kanan pada neonatus berlawanan dengan sebelum lahir.perbedaan
tekanan ini menutup daun pada foramen ovale dan mencegah terjadinya percampuran antara kedua
atrium walaupun foramen ovale tidak menutup secara sempurna.
Duktus arteriosus paten adalah keadaan yang lebih serius.sewaktu terjadi penurunan resistensi
paru saat proses bernafas di mulai,tekanan diarteri pulmonalis itu turun dibawa tekanan di aorta,suatu
keadaan yang menetap seumur hidup.karena tekanan aorta sekarang lebih besar daripada tekanan
arteri pulmonalis,sebagian darah akan dialirkan dari aorta kedalam arteri pulmonalis melalui duktus
arteriosus yang tetap terbuka yaitu berlawanan dengan aliran darah melalui duktus ini sebelum
lahir.akibat pengalihan yang abnormal ini tidak semua darah yang dipompa melalui ventrikel kiri
masuk kesirkulasi sistemik.apabila keadaan keadaan ini diperbaiki secara bedah dengan mengikat
duktus arteriosus yang terbuka tersebut.vebtrikel kiri akan melakukan kompensasi dengan hipertrofi
(membesar dan menjadi lebih kuat),sehingga dapat dipompa lebih banyak darah.curah jantung
tambahan ini menghasilkan sirkulasi sistemik yang adekuat walaupun sebagian dari darah yang keluar
vebtrikel kiri dialihkan kesirkulasi paru.Ventrikel paru juga mengalami hipertrofi yang
memungkinkan pemompaan darah melawan tekanan arteri pulmonalis yang meningkat,disebabkan
oleh banyaknya darah yang mengalir kedalam sirkulasi paru.beban kerja tambahan pada jantung ini
akhirnya menyebabkan gagal jantung dan kematian prematur jika kelainan tersebut tidak dikoreksi.
Perubahan fisiologis pada kehamilan :
Pada kehamilan, terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genitalia
eksterna dan interna dan pada payudara (mamma). Dalam hal ini, hormone somatomammotropin,
estrogen, dan progesterone mempunyai peranan penting. Perubahan yang terdapat pada wanita hamil
ialah antara lain sebagai berikut :
1. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di
bawah pengaruh estrogen dan progesterone yang
kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya
disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus, disamping
itu, serabut-serabut kolagen yang ada pun menjadi
higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen
sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.
Selanjutnya, pada akhir kehamilan, uterus kembali ke
bentuk semula, lonjong seperti telur ayam.
Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi
fundus :
9

Normal
: sebesar buah peer (30g)
Kehamilan 12 minggu
: 3 jari diatas simphisis
Kehamilan 16 minggu
: Pertengahan antara pusat dan simphisis
Kehamilan 20 minggu
: Setinggi umbilikus (sepusat)
Kehamilan 28 minggu
: sepertiga pusat xyphpoid
Kehamilan 32 minggu
: pertengahan antara umbilikus dan processus xyphoideus
dan menjadi segmen bawah uterus
2. Cervix uteri
Cervix uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormone estrogen. Jika corpus uteri
mengandung lebih banyak jaringan otot, maka cervix lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya
10% jaringan otot. Akibat kadar estrogen meningkat, dan dengan adanya hipervaskularisasi, maka
konsistensi cervix menjadi lunak. Kelenjar-kelenjar cervix juga mengalami proliferasi hebat. Segera
setelah konsepsi, terbentuk suatu bekuan mucus yang sangat kental yang menyubat canalis cervicis
uteri. Pada saat partus/sebelumnya, sumbatan mucus akan terlepas dan menimbulkan bloody slow
3. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat corpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta
pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Corpus luteum graviditas mulai mengecil setelah plasenta
terbentuk. Corpus ini mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone, yang lambat laun fungsi ini
akan diambil alih oleh plasenta. Selama kehamilan ovarium beristirahat. Tidak terjadi pembentukan
dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulaasi dan tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.
4. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormone estrogen mengalami perubahan pula. Adanya hipervaskularisasi
mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (livide). Tanda ini disebut
tanda Chadwick. Warna portio pun tampak livide.
5. Mammae
Mamma akan membesar dan tegang akibat hormone somatomammatropin, estrogen, dan
progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Estrogen menimbulkan hipertrofi system
saluran, sedangkan progesterone menambah sel-sel asinus pada mamma. Somatomammatropin
mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus pula dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga
terjadi pembuatan kasein, laktalbumin, dan laktoglobulin.
Disamping itu, di bawah pengaruh progesterone dan somatomammatropin, terbentuk lemak di sekitar
kelompok-kelompok alveolus, sehingga mamma menjadi lebih besar. Papilla mammae akan
membesar, lebih tegak, dan tampak lebih hitam, seperti seluruh areola mammae karena
hiperpigmentasi. Glandula Montgomery tampak lebih jelas menonjol d permukaan areola mammae.

6. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan
oleh pengaruh melanophore stimulating hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu
hormone yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen di
dahi, pipi, dan hidung, dikenal ebagai kloasma gravidarum.
Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama, juga areola mammae. Linea alba pada
pada kehamilan menjadi hitam, dikenal sebagai linea grisea. Tidak jarang dijumpai kulit perut seolah10

olah retak, warnanya agak hiperemik dan kebiru-biruan, disebut striae livide. Setelah partus, striae
albikantes. Pada seorang multigravida, sering tampak striae livide bersamaan dengan striae albikantes

7. Sistem reproduksi
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesteron
yang kadarnya meningkat. Berat uterus itu normal lebih kurang 30 gram.
Pada akhir kehamilan (40 minggu), berat uterus itu menjadi 1.000 gram. Perubahan uterus
adalah sebagai berikut: pada minggu ke-16 dari luar, fundus uteri kira-kira terletak diantara setengah
jarak pusat ke simfisis, pada minggu ke-20 fundus uteri terletak kira-kira dipinggir bawah pusat, pada
minggu ke-24 fundus uteri berada tepat dipinggir atas pusat, pada minggu ke-28 fundus uteri terletak
kira-kira 3 jari diatas pusat atau sepertiga jarak antara pusat ke prosessus xifodeus, pada minggu ke-39
fundus uteri terletik diantara setengah jarak pusat dari prosessus xifodeus, pada minggu ke-36 fundus
uteri terletak kira-kira 1 jari dibawah prosessus xifodeus, pada minggu ke-40 fundus uteri turun
kembali dan terletak kira-kira 3 jari dibawah prosessus xifodeus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin
yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga panggul.

Gambar 14. Tinggi fundus uteri menurut lamanya (minggu) kehamailan


Vagina, terjadi pembuluh darah vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya membiru
(tanda Chadwick), kekenyalan ( elastis). Vagina bertambah artinya daya direnggang bertambah,
sebagai persiapan persalinan (Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung., 1983).
8. Hematologi
Volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang
disebut hidremia. Volume darah akan bertambah banyak, kira-kira 25% dengan puncaknya pada
kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%. Akibat
hemodilusi tersebut, yang mulai jelas timbul pada kehamilan 16 minggu, ibu tang mempunya penyakit
jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasi kordis.
Eritropoiesis dalam kehamilan juga meningkat untuk memenuhi kebutuhan transport zat asam yang
sangat dibutuhkan dalam kehamilan.
9. Sistem respiratorius
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan
pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu keatas oleh karena usus-usus tertekan
oleh uterus yang membesar kearah diafragma sehingga diafragma kurang leluasa bergerak. Untuk
memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20%, seorang wanita hamil selalu bernafas

11

lebih dalam , dan bagian bawah thoraksnyajuga melebar ke sisi, yang sesudah partus kadang-kadang
menetap jika tidak dirawat dengan baik.
10. Sistem urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, vesica urinaria tertekan oleh uterus yang mulai membesar,
sehingga frekuensi berkemih meningkat. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila
uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke
bawah pintu-atas panggul, keluhan sering berkemih akan timbul lagi karena vesica urinaria mulai
tertekan kembali
11. Sistem digestivus
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek/mual (nausea). Mungkin ini akibat kadar
hormone estrogen yang meningkat. Tonus-tonus otot traktus digestivus menurun, sehingga motilitas
seluruh traktus digestivus juga berkurang.
Tidak jarang dijumpai pada bulan-bulan pertama kehamilan gejala muntah (emesis). Biasanya terjadi
pagi hari, dikenal dengan morning sickness. Emesis bila terlampau sering dan terlalu banyak
dikeluarkan, disebut hiperemesis gravidarum, keadaan ini patologik.
12. Metabolisme dalam kehamilan
Pada wanita hamil, basal metabolic rate (BMR) meninggi, system endokrin juga meningkat, dan
tampak lebih jelas galndula thyroid-nya. BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya ditemukan
pada trimester terakhir. Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari dan 2800 kal/hari
(menyusui). Kebutuhan protein 1g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol
plasma meningkat samapi 300 g/100ml. Ferum dibutuhkan sampai kadar 800mg.

2. Memahami dan menjelaskan anatomi dan fisiologi janin

12

Minggu pertama 8 hari selepas proses persenyawaan berlaku, blastocyst (kini mengandungi 200
sel) merembeskan mukus untuk memberitahu kehadirannya di dalam rahim.
Minggu ke-2 Blastocyst menggelembung dan sel-sel mula berkembang dan terbahagi kira-kira 2
kali sehari sehinggalah pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst
terpaut atau disauh dengan kukuh pada endometrium.
Minggu ke-3 Saiz embrio terbentuk dan saiznya hanyalah sepanjang 0.08 inci/2 mm. Gen janin
mula hendak membentuk dalam 3 lapisan benih (sel) daripada organ badan yang akan bergabung.
Minggu ke-4 - Janin sudah mulai membentuk struktur asas manusia dimana sel-sel mula bergabung
dan pada masa itu embrio sudah mulai memanjang kira-kira 1/4 inci (6 mm = sebesar biji tembikai).
Pada masa ini sudah kelihatan pembentukan otak dan tulang belakang serta anggota lain seperti
jantung yang mengepam darah ke paru-paru dan aorta (urat besar yang membawa darah daripada
jantung).
Minggu ke-5 - Embrio akan terus membesar. Terdapat 3 lapisan iaitu ectoderm, mesoderm dan dan
endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas. Ianya akan membentuk sistem saraf pada janin
tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Manakala lapisan
mesoderm pula yang berada pada lapisan tengah akan membentuk organ penting yang asas iaitu
jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Sistem peredaran darah adalah yang pertama
terbentuk dan berfungsi. Akhir sekali ialah lapisan endoderm iaitu lapisan paling dalam yang akan
membentuk organ dalaman seperti usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
Minggu ke-6 - Sekiranya pemeriksaan secara ultrasound dilakukan, kita akan dapat melihat janin
sudah membentuk kepada dan badan. Biasanya getaran jantungnya juga sudah dapat dikesan.
Minggu ke-7 Pembentukan bayi semakin jelas terbentuk. Kepala bayi seolah-olah tertunduk dan
berada dalam cecair (air ketuban atau amnotic sac) yang akan memberikan keperluan tumbesaran bayi
semasa dalam kandungan.
Janin usia 8 Minggu

13

Seluruh organ tubuh utama bayi telah terbentuk meskipun belum berkembang sempurna. Mata dan
telinga mulai terbentuk. Jantung berdetak kuat. Dengan ultrasound kita dapat melihat jantung janin
berdenyut.
Minggu ke-9 :
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan
mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa
mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.

Minggu ke-10 :
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan
cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil
dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.

Minggu ke-11 :
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh.
Sesekali di usia ini janin sudah menguap.

14

Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan
menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya
dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan
sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri.

Janin usia 12 Minggu

Panjang janin sekarang sekitar 6,5 cm dan bobotnya sekitar 18 gram. Kepala bayi menjadi lebih bulat
dan wajah telah terbentuk sepenuhnya. Jari-jari tangan dan kaki terbentuk dan kuku mulai tumbuh.
Bayi mulai menggerak-gerakkan tungkai dan lengannya, tetapi ibu belum dapat merasakan gerakangerakan ini.
Minggu ke-13 :
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan
pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang
berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.
Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar
untuk mengejar pembesaran kepala.

Minggu ke-14 :
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin
panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai
15

tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun dari rongga
perut menuju panggul.Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum
ada lapisan lemak

Minggu ke-15 :
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan,
ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga
pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113 mm
Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih tertutup
Janin usia 16 Minggu

Panjang janin sekarang sekitar 16 cm dan bobotnya sekitar 35 gram. Dengan bantuan scan, kita dapat
melihat kepala dan tubuh bayi, kita juga dapat melihatnya bergerak-gerak. Ia menggerak-gerakkan
seluruh tungkai dan lengannya, menendang dan menyepak. Inilah tahap paling awal di mana ibu dapat
merasakan gerakan bayi. Rasanya seperti ada seekor kupu-kupu dalam perutmu. Tetapi, ibu tidak
perlu khawatir jika belum dapat merasakan gerakan ini. Jika si bayi adalah anak pertama, biasanya ibu
agak lebih lambat dalam merasakan gerakannya.
Minggu ke-17 :
Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat mulai
berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda ? Saat dilahirkan, berat
lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya.
Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik
jari sudah mulai terbentuk.
Minggu ke-18 :
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila
mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda
menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram.
Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan
Progesteron semakin meningkat.

16

Minggu ke-19 :
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak
bayitelah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti
menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.

Janin usia 20 Minggu

Bayi masih berenang-renang dalam lautan air ketuban. Ia tumbuh dengan pesat, baik dalam bobot
maupun panjangnya yang sekarang telah mencapai 25 cm, yaitu separuh dari panjangnya ketika ia
dilahirkan nanti dan bobotnya sudah sekitar 340 gram. Bayi membuat gerakan-gerakan aktif yang
dapat dirasakan ibu. Mungkin ibu memperhatikan ada saat-saat di mana bayi tampaknya tidur, dan
saat-saat lain di mana ia melakukan banyak gerak.
Minggu ke-21 :
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan
lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena
beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm

17

Minggu ke-22 :
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya
semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional

Minggu ke-23 :
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak
keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan
berolahraga, menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur. Beratnya
hampir 450 gram. Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk
sempurna.
Janin usia 24 Minggu

Sekarang panjang bayi sekitar 32 cm dan bobotnya 500 gram. Ibu dapat merasakan bagian-bagian
tubuh bayi yang berbeda yang menyentuh dinding perutnya. Otot rahim ibu meregang dan terkadang
ibu merasakan sakit di bagian perutnya.
Minggu ke-25 :
Bayi cegukan, apakah Anda merasakannya? Ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup dan
mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan.
Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru
bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi
menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di minggu

18

ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram
dengan tinggi badan 34-37 cm.
Minggu ke-26 :
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas
otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi. Berat badan
bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.
Minggu ke-27 :
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus
dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa mulai
terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya.
Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.

Minggu ke-28 :
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang dan meluas.
Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh.
Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya
yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui
dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun
jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.
Minggu ke-29 :
Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini akan
menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu yang
pertama kali keluar saat menyusui).
Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa
dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi.
Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram,
dengan tinggi badan 37-39 cm.

Janin usia 30 Minggu

19

foto janin 30 minggu


Kepala bayi sekarang sudah proporsional dengan tubuhnya. Ibu mungkin mengalami tekanan di
bagian diafrakma dan perut. Sekarang bobot bayi sekitar 1700 gram dan panjangnya sekitar 40 cm.
Minggu ke-31 :
Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta memungkinkan
bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban
Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan
bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada
tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting seperti
kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan
perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat
pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat
badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.
Minggu ke-32 :
Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut di kepala
bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian masih ada di
bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm, kemampuan untuk
bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada minggu ini.
Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system pendengaran telah
terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan
sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa bermimpi .

Minggu ke-33 :Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi
semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain,
bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah
semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas
dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi sudah
mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat 1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45

20

Minggu ke-34 :
Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk dan
tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi
melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan
proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui. Berat
Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.
Minggu ke-35 :
Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai memadat
pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada
tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim bunda. Apabila bayi
bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan
tinggi badan sekitar 45-47 cm.
Janin usia 36 Minggu
Bayi sudah hampir sepenuhnya berkembang. Sewaktu-waktu ia dapat turun ke rongga pinggul ibu.
Kulit bayi sudah halus sekarang dan tubuhnya montok. Apabila ia bangun, matanya terbuka dan ia
dapat membedakan antara terang dan gelap. Sekarang panjang bayi sekitar 50 cm dan bobotnya
berkisar antara 2500 hingga 4500 gram.
Janin usia 37 hingga 42 Minggu
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah
jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi
sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal
aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun
pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan
tinggi 48-49 cm
Bayi siap lahir. Ibu tidak perlu khawatir jika bayinya tidak lahir tepat pada waktu yang telah
diperkirakan. Persentasenya hanya 5% bayi lahir tepat pada tanggal yang diperkirakan
3. Memahami dan menjelaskan anemia dalam kehamilan
DEFINISI
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurangdari 12 gr%
(Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr%pada trimester II
(Saifuddin, 2002). Anemia dalam kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat besi, jenis
pengobatannya relatif mudah, bahkan murah. Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang
lazim disebut Hidremia atau Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan
denganbertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah. Perbandingan tersebut
adalahsebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19%. Bertambahnya darah
dalam kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya
dalamkehamilan antara 32 dan 36 minggu . Secara fisiologis, pengenceran darah ini untuk membantu
meringankan kerja jantung yang semakin berat dengan adanya kehamilan.
PENYEBAB
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan
tidak jarang keduannya saling berinteraksi. Penyebab anemia pada umumnyaadalah sebagai berikut:
- Kurang gizi (malnutrisi)
- Kurang zat besi dalam diet
- Malabsorpsi
- Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain
- Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain
TANDA-TANDA ANEMIA YANG KLASIK:
o Peningkatan kecepatan denyut jantung karena tubuh berusaha memberi oksigen
lebihbanyak ke jaringan
o Peningkatan kecepatan pernapasan karena tubuh berusaha menyediakan lebih banyak
oksigen kepada darah.
21

o
o
o
o
o

Pusing, akibat berkurangnya darah ke otak


Terasa lelah karena meningkatnya oksigenasi berbagai organ termasuk otot jantungdan
rangka.
Kulit pucat karena berkurangnya oksigenasi.
Mual akibat penurunan aliran darah saluran cerna dan susunan saraf pusat.
Penurunan kualitas rambut dan kulit.

GEJALA ANEMIA PADA IBU HAMIL


Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering pusing, mataberkunang-kunang,
malaise, lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia), konsentrasi hilang,nafas pendek (pada anemia
parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.Bertambahnya darah dalam kehamilan
sudah mulai sejak kehamilan umur 10 minggudan mencapai puncaknya antara 32 dan 35
minggu.batas Hb untuk kehamilan 10 g/100 ml.Hb antara 10 dan 12 g/100 ml dianggap anemia
fisiologi atau pseudoanemia.Frekuensi anemia antara 10 dan 20 %. Karena defisiensi makanan sangat
pentingdalam hal ini. Menurut Hoo Swie Tjiong frekuensi anemia dalam kehamilan setinggi 18,5
%,pseudoanemia 57,9 %, dan wanita hamil dengan Hb 12 g/100 ml atau lebih sebanyak 23,6 % Hb
rata-rata 12,3 g/100ml pada trimester I. 11,3 g/100 ml pada trimester II, dan 10,8 g/100 mlpada
trimester III. Hal itu disebabkan karena pengenceran darah menjadi semakin nyatadengan lanjutnya
umur kehamilan, sehingga frekuensi anemia pada kehamilan meningkat pula.
Faktor - faktor risiko
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko untuk mendapat anemia :
a. Wanita yang mengandung yang tidak dapat makan dengan baik kerana mual ataumuntah.
b. Wanita yang mengandung kembar
c. Sela masa kehamilan yang terlalu rapat.
d. Makanan yang tidak baik - kekurangan berbagai jenis vitamin. Wanita yang tidak
mendapatkan ferum dengan cukup adalah lebih mudah mendapat anemia.
e. Merokok dan meminum alkohol
f. Penggunaan obat-obat antikonvulsi.
KLASIFIKASI ANEMIA DALAM KEHAMILAN.
Klasifikasi anemia dalam kehamilan adalah sebagai berikut:
1. Anemia Defisiensi Besi
nemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil
Anemia adalah kehamilan dengan kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11% pada
trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5% pada trimester 2. Nilai batas tersebut perbedaannyadengan
kondisi wanita tidak hamil terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester ke 2.Anemia
defisiensi besi merupakan tahap defisiensi besi yang paling parah, yang ditandaioleh penurnan
cadangan besi, konsentrasi besi serum, dan saturasi transferin yang rendah, dankonsentrasi
hemoglobin atau nilai hematokrit yang menurun.Pada kehamilan anemia kekurangan besi akan
timbul jika keperluan besi (kira-kira1000mg pada kehamilan tunggal) tidak dapat dipenuhi dari
cadangan besi dan dari besi yangdapat diabsorpsi dari traktus gastrointestinal.Volume darah
bertambah cepat pada kehamilan trimester 2 sehingga kekurangan besiseringkali terlihat pada
turunnya kadar hemoglobin. Meskipun bertambahnya volume darah tidak begitu banyak pada
trimester 3, tetapi keperluan akan besi tetap banyak karena penambahan HBibu terus berlangsung
dan lebih banyak besi yang diangkut melalui plasenta ke neonatus.Pada kehamilan, kehilangan zat
besi akibat pengalihan besi maternal ke janin untuk eritropoeisis, kehilangan zat darah saat
persalinan, dan laktasi yang jumlah keseluruhannyamencapai 900mg atau setara 2 liter darah.
Oleh karena sebagian besar perempuan mengawalikehamilan dengan cadangan besi yang rendah,
maka kebutuhan tambahan ini berakibat padaanemia defisiensi besi.
Epidemiologi
1Frekuensi ibu hamil dengan anemia cukup tinggi di Indonesia yaitu 63,5%,sedangkan di amerika
hanya 6%. Kekurangan gizi dan perhatian yang kurangterhadap ibu hamil merupakan predisposisi
anemia defesiensi pada ibu hamil diIndonesia.2.Menurut WHO, 40% kematian ibu di Negara
22

berkembang berkaitan dengan anemiadalam kehamilan.3.Kebanyakan anemia dalam kehamilan


disebabkan oleh anemia defesiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling
berinteraksi.4.Defeisiensi besi merupakan defisiensi nutrisi yang paling sering ditemukan baik
dinegara maju maupun negara berkembang. Risikonya meningkat pada kehamilan dan berkaitan
dengan asupan besi yang tidak adekuat dibandingkan kebutuhan pertumbuhan janin yang cepat.
Etiologi
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi
dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi (Saifuddin,
2002). Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:
a.Kurang gizi
bKurang zat besi dalam diit
c. M alabsorpsi
d.Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain
e.Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain
Anemia defisiensi besi pada kehamilan disebabkan oleh :a. Hipervolemia, menyebabkan
terjadinya pengenceran darah. b.Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan
plasma.c.Kurangnya zat besi dalam makanan.d.Kebutuhan zat besi meningkat.Anemia pada
wanita hamila.Selama kehamilan seorang wanita mengalami peningkatan plasma darah sampai
30%, seldarah 18% tetapi Hb hanya bertambah 19%. Akibatnya frekuensi anemia pada
kehamilancukup tinggi 10% 20%. b.Wanita hamil cenderung terkena anemia pada 3 bulan
terakhir, karena pada masa itu janinmenimbun cadangan zat besi untuk diri sendiri sebagai
persediaan bulan pertama sesudahlahir.c.

Asupan yg kurang seperti pada kasus sangat mempengaruhi anemia yg timbul pada ibu.d.

Karena tambahan volum plasma lebih banyak dibanding dengan tambahan eritrosit, makakadar
Hb, Ht, dan RBC relatif menurun. Namun, apabila kadar Hb < 11 g% pada terutama pada akhir
kehamilan, merupakan keadaan abnormal yang biasanya disebabkan olehkekurangan
F
e.

Kebutuhan besi ibu hamil


NUTRISI SELAMA KEHAMILAN
Pertumbuhan fetus terbesar terjadi pada trimester akhir kehamilan; berat fetus menjadi 2 kalilebih
besar pada 2 bulan terakhir kehamilan. Biasanya dari makanannya ibu tidak mengabsorbsicukup
protein, kalsium, fosfat dan besi dari saluran pencernaan selama bulan-bulan terakhir kehamilan
untuk mensuplai kebutuhan fetus. Akan tetapi, untuk mengantisipasi kebutuhantambahan
menjelang akhir kehamilan, tubuh ibu sudah menyimpan zat-zat ini.Bila tidak ada elemen-elemen
yang cukup pada diet wanita hamil, akan terjadi sejumlahdefisiensi pada ibu, khususnya defisiensi
kalsium, fosfat, besi dan vitamin. Hampir 375 mg besidiperlukan oleh fetus untuk membentuk
darahnya, dan tambahan 600 mg yang diperlukan olehibu untuk membentuk darah tambahan
23

untuk dirinya sendiri.simpanan besi non-hemoglobinnormal pada ibu di luar kehamilan sering
hanya 100 mg atau lebih. Oleh karena itu, tanpa besiyang cukup di dalam makanannya, wanita
hamil akan mengalami anemia.
Hubungan Pola Makan Ny. Vita yang Buruk dengan Kehamilannya
Pada wanita hamil kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi menjadi lebih banyak. Seorang
ibuhamil memiliki kebutuhan gizi khusus. Beberapa kebutuhan gizi ibu hamil dapat ditutupi
olehmakanan sehat yang seimbang. Pada wanita hamil semua kebutuhan nutrisi tersebut
harusdipenuhi, jika tidak dipenuhi maka akan berdampak pada ibu dan juga janin yang dikandung
nya.Secara umum kebiasaan makan yang buruk tersebut dapat berdampak :
aTerhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara
lain:anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena
penyakitinfeksi.
b.Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit danlama,
persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan
operasi cenderung meningkat.

J
umlah unsur-unsur gizi yang dianjurkan selama hamil: kalori 2500 kal, protein 80 g, garankapur 7,8 g,
ferum 18 mg, vitamin A 4000 Kl, vitamin B12 1,2 mg, vitamin C 25 mg (MoehiSjahmien, 1988).
Makanan ibu selama hamil dan keadaan gizi ibu pada waktu hamil berhubungan erat dengan berat
badan lahir rendah (BBLR).Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang zat-zat penting yang
diperlukan oleh seorang ibuhamil :a.
EnergiKarena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, WHO menganjurkan jumlah
tambahan sebesar 150 kkal sehari pada trimester I, dan 350 kkal selama trimester II dan III.
Sementara Widyakarya Nasional Pangan dan
G
izi V 1993 mematok angka 285kkal perhari b.
ProteinPada kehamilan diperlukan protein untuk pertumbuhan fetus, plasenta, uterus
dan pertumbuhan kelenjar mammae serta penambahan volume darah. Kebutuhan ibu hamilakan
protein meningkat sampai 68%.
J
umlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan sekitar 925 g yang tertimbun dalam
jaringan ibu, janin dan plasenta. NationalAcademy of Sciences mematok angka sekitar 30 gram,
sementara Widyakarya NasionalPangan dan
G
izi V 1993 menagnjurkan penambahan 12 gr/hari. Bahan pangan yangdijadikan sumber sebaiknya
2/3-nya merupakan bahan pangan yang bernilai biologitinggi, seperti daging tak berlemak, ikan, telur,
susu dan hasil
olahannya.Protein yang berasal dari tumbuhan (nilai biologinya rendah) cukup 1/3 bagian.Kekuranga
n protein mungkin dapat menimbulkan anemia, gestosis, udem, dan prematuritas.c.
Zat BesiKebutuhan ibu hamil akan
F
e meningkat (untuk pembentukan plasenta dan sel darahmerah) sebesar 200-300%. Perkiraan besaran
zat besi yang perlu ditimbun selama hamilialah 1040 mg. Dari jumlah ini, 200 mg
24

F
e tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840
mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg
F
e ditransfer ke janin, dengan 50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk menambah
jumlah darah merah, dan 200 mg lenyapketika melahirkan.Selama kehamilan 4 bulan pertama tidak
perlu ditambah karena akan memperberat mualdan muntah. Kehamilan 2 minggu dibutuhkan 7
mg/hari zat besi dari makanan dan penambahan garam ferro kira-kira 30 mg/hariuntuk keperluan
padakehamilan,melindungi simpanan besi dalam badan dan keperluan pada masa laktasi.
Padakeadaan anemia kekurangan zat besi perlutambahan besi 200 mg/hari yang dibagi dalam
beberapa dosis.Sumber zat besi makanan antara lain hati, kuning telur, daging, kacang-kacangan
dansayur berdaun hijau. Kekurangan zat besi akan menyebabkan terjadinya anemia gizi besiyang
ditandai dengan gejala pucat, lemah, letih, lesu, penglihatan berkunang. Pada ibuhamil yang
kekurangan zat besi akan mempunyai resiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah serta
perdarahan sebelum dan saat persalinan.d.
Asam
F
olatAsam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya selama hamil mencapaidua kali
lipat. Kekurangan asam folat secara marjinal mengakibatkan peningkatankepekaan, lelah berat, dan
gangguan tidur. Dua kondisi pertama menyebabkan kakikejang. Kekejangan ini biasanya timbul pada
malam hari sehingga lama kelamaan dapatmengganggu tidur penderita, yang dikenal dengan restless
leg syndrome.
J
ika kekuranganasam folat bertambah parah, akan terjadi anemia yang ditandai dengan
penampakankelelahan dan depresi.Kekurangan asam folat berkaitan dengan bayi lahir rendah, ablasio
plasenta dan, neuraltube defect. Widyakarya Nasional Pangan dan
G
izi V 1993 menganjurkan dosis sebesar 200 mikrogram. Preparat suplementasi sebaiknya diberikan
sekitar 28 hari setelah ovulasiatau pada 28 hari pertama kehamilan, karena otak dan sumsum tulang
belakang dibentuk pada hari pertama kehamilan. Dengan demikian, pemberian suplementasi
harusdilaksanakan sebelum konsepsi terjadi. Besarnya suplementasi ialah 280, 660, dan
470mikrogram per hari, masing-masing pada trimester I, II, III.
J
enis makanan yangmengandung asam folat antara lain ragi, hati, sayuran berdaun hijau,kacangkacangan. Sumber lain ialah hati, daging, jeruk, telur.e.
KalsiumKadar kalsium dalam darah wanita hamil menurun drastic sampai 5% ketimbang wanitatidak
hamil. Secara kumulatif, janin menimbun kalsium sebanyak 30 g, dengan kecepatan7, 110, dan 350
mg masing-masing pada trimester I, II, III. Asupan yang dianjurkan kira-kira 1200 mg/hari bagi
wanita hamil yang berusia di atas 25 tahun dan cukup 800 mguntuk mereka yang berusia lebih muda.
Sumber utama kalsium adalah susu dan hasilolahannya seperti whole milk, skimmed milk, toghurt,
keju, udang, sarang burung, sardendalam kaleng, serta beberapa bahan makanan nabati seperti
sayuran warna hijau tua danlain-lain.f.
Kobalamin (Vitamin B12)
Vitamin ini sangat penting dalam pembentukan RBC. Anemia pernisiosa biasanya tidak disebabkan
oleh kekurangan vitamin B12 dalam makanan, melainkan oleh ketiadaanfactor intrinsic yaitu sekresi
gaster, yang diperlukan oleh penyerapan B12. gejala anemiaini meliputi rasa letih dan lemah yang
hebat, diare, depresi, mengantuk, mudahtersinggung serta pucat. Bersama asam folat, vitamin ini
menyintesis DNA danmemudahkan pertumbuhan sel.Vitamin B12 penting sekali bagi
25

pertumbuhkembangan normal RBC, dan keberfungsiansel-sel sumsum tulang, system persarafan, dan
saluran cerna. Tubuh dapat menyimpanB12 di hati dalam jumlah yang adekuat untuk persediaan
selama 5 tahun. Itulah sebabnyamengapa defisiensi berat jarang terjadi.Pangan sumber vitamin B12
ialah hati, telur, ikan (terutama tuna), kerang, daging,unggas, susu, keju. Asupan yang dianjurkan
sekitar 3 mikrogram sehari. Sebutir telur mengandung 1 mikrogram, secangkir susu menyimpan 1
mikrogram; 85 gram daging babi mengandung 2 mikrogram asam folat.g.
Vitamin DKekurangan vitamin D selama hamil berkaitan dengan gangguan metabolisme kalsium pada
ibu dan janin.
G
angguan ini berupa hipokalsemia dan tetani pada bayi baru lahir,
hipoplasia enamel gigi bayi, osteomalasia pada ibu. Insidensi dapat ditekan dalam pemberian 10
mikrogram (400 IU) per hari.h.
yodiumKekurangan yodium selama kehamilan mengakibatkan janin menderita hipotiroidisme,yang
selanjutnya berkembang menjadi kreatinisme. Anjuran asuhan per hari untuk wanitahamil dan
menyusui sebesar 200 g (
F
ood and Nutrition Board of the NationalAcademy of Scient\ces in the United State), dalam bentuk
garam beryodium, pemberian minyak beryodium per oral atau injeksi

Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. Pengobatannyayaitu, keperluan
zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan dalam laktasi yangdianjurkan adalah pemberian tablet
besi.
a. Terapi Oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero glukonat atau Nafero bisirat. Pemberian preparat 60 mg/ hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr%/ bulan.
Saat ini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mgbesi dan 50 nanogram asam folat
untuk profilaksis anemia.
b. Terapi Parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan zat besi per oral,dan
adanya gangguan penyerapan, penyakit saluran pencernaan atau masakehamilannya tua .
Pemberian preparat parenteral dengan ferum dextran sebanyak 1000 mg (20 mg) intravena
atau 2 x 10 ml/ IM pada gluteus, dapat meningkatkan Hblebih cepat yaitu 2 gr%.
Untuk menegakan diagnosa Anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnesa. Hasil
anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dankeluhan mual
muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapatdilakukan dengan
menggunakan alat sachli, dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitutrimester I dan III. Hasil
pemeriksaan Hb dengan Sachli dapat digolongkan sebagai berikut:
Hb 11 gr% : Tidak anemia
Hb 9-10 gr% : Anemia ringan
Hb 7 8 gr%: Anemia sedang
Hb < 7 gr% : Anemia berat
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekatai 800 mg. Kebutuhanini terdiri dari,
sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagidigunakan untuk meningkatkan
massa haemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebihakan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit.
Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akanmenghasilkan sekitar 8 10 mg zat besi. Perhitungan
makan 3 kali dengan 2500 kalori akanmenghasilkan sekitar 20 25 mg zat besi perhari. Selama
kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg
sehingga kebutuhan zat besimasih kekurangan untuk wanita hamil.
2. Anemia Megaloblastik

26

Adalah anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik, jarang sekali karenakekurangan
vitamin B12. Pengobatannya:
a. Asam folik 15 30 mg per hari
b. Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari
c. Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari
d. Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat diberikantransfusi
darah.
3. Anemia Hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel darahmerah baru.
Untuk diagnostik diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan diantaranya adalahdarah tepi lengkap,
pemeriksaan pungsi ekternal dan pemeriksaan retikulosi.
4. Anemia Hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yanglebih cepat dari
pembuatannya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainangambaran darah, kelelahan,
kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan padaorgan-organ vital Pengobatannya
tergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Biladisebabkan oleh infeksi maka
infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah.Namun pada beberapa jenis obatobatan, hal ini tidak memberi hasil. Sehingga transfusidarah berulang dapat membantu penderita ini.
EFEK ANEMIA PADA IBU HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS
Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini harus selaludiwaspadai. Anemia
yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat mengakibatkan:
Abortus, Missed Abortus dan kelainan kongenital. Anemia pada kehamilan trimester II
dapatmenyebabkan: Persalinan prematur, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janindalam
rahim, asfiksia aintrauterin sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkenainfeksi, IQ rendah
dan bahkan bisa mengakibatkan kematian. Saat inpartu, anemia dapatmenimbulkan gangguan his baik
primer maupun sekunder, janin akan lahir dengan anemia,dan persalinan dengan tindakan yang
disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat post partum anemia dapat menyebabkan: tonia uteri, rtensio
placenta, pelukaan sukar sembuh, mudahterjadi febris puerpuralis dan gangguan involusio uteri
4. Memahami dan menjelaskan Kebutuhan gizi pada kehamilan
. Asupan Gizi Yang Dibutuhkan Selama Kehamilan
Ibu yang memerlukan makanan lebih banyak dari biasanya. Selain itu untuk keperluan
dirinya, ibu hamil juga harus makan untuk janin yang dikandungnya, untuk itu sebaiknya ibu hamil
harus memenuhi kebutuhan gizi sebagai berikut :
a. Kalori, Asupan kalori harus ditambah 300-400 kkal per hari selama kehamilan, tambahan
kalori tersebut sebaiknya diperoleh dari sumber yang bervariasi sesuai dengan pola
makan empat sehat lima sempurna. Contohnya makanan yang mengandung karbohidrat
dan lemak. Umbi-umbia berfungsi untuk kenaikan metabolisme dan keperluan tenaga si
ibu.
b. Asam folat, pada beberapa minggu sebelum dan setelah awal kehamilan embrio janin
membutuhkan asam folat yang banyak untuk pembentukan sistem syaraf dan sel-sel.
Contohnya makanan yang mengandung kalori yaitu : sejenis sayuran dengan daun hijau
yaitu kubis, bayam dan brokoli, kentang, kacang hijau serta buah-buahan asam yaitu
jeruk manis, jus jeruk dan buah anggur.
c. Protein, Selain sebagai sumber kalori, protein juga diperlukan untuk pertumbuhan janin
dan pertumbuhan dan perkembangan plasenta, contoh: susu, keju, telur, daging.
d. Vitamin A, vitamin A bermanfaat untuk pemeliharaan kulit, mata dan pertumbuhan sel
dan jaringan ibu dan janin. Contoh : mentega, sayuran dan buah.
e. Kalsium, Kalsium 100 mg/hari diperlukan untuk menjaga pembentukan tulang dan
rangka janin, pembentukan gigi janin dan kenaikan metabolisme kalsium ibu. Contoh
makanannya : susu, keju dan daging.
27

f. Zat besi, zat besi banyak diperlukan untuk pembentukan carah. Kekurangan zat besi akan
mengakibatkan anemia berbahaya bagi ibu dan bayinya. Sontohnya : daging sapi, domba,
ayam kalkun, sardin, serta sayuran berdaun seperti brokoli, ercis, kubis, daun bawang
dan bayam, beras, kacang-kacangan.
g. Vitamin C, bermanfaat untuk memudahkan penyerapan zat besi oleh tubuh dan
pembentukan jaringan ikat. Contohnya : jeruk manis, buah anggur, tomat, dll.
h. Vitamin D, berguna untuk pembentukan tulang karena penyerapan kaslisum. Contoh :
sardin dan makarel, telur dan produk susu lainnya, serta makanan yang diperkaya seperti
margarin atau sereal.
i. Iodium, iodium dalam tubuh ibu hamil diperlukan sebanyak 175 mg/hari selama
kehamilan, ini berfungsi untuk menaikkan metabolisme basal.
j. Magnesium dari ibu hamil diperlukan guna untuk metabolisme energi dan protein,
aktivitas enzim, penguat otot tubuh, (Ernel, 2005).
Kebutuhan makanan yang dibutuhkan untuk ibu hamil bila kondisi badan si ibu tidak
terganggu, maka jumlah atau besar makanan yang dapat dimakan adalah :
1. Pada trimester I
Pada umur kehamilan 1-3 bulan kemungkinan terjadi berat badan menurun. Hal ini disebabkan
adanya gangguan pusing, mual, muntah. Untuk itu ibu dianjurkan porsi makan kecil tapi sering.
2. Trimester II
Nafsu makan membaik, maka makanan yang baik diberikan 3 kali sehari ditambah 1 kali
makanan selingan, hidangan lauk pauk hewan seperti telur, ikan, daging, hati.
3. Pada trimester III, yaitu kehamilan umur 6-7 bulan, dimana pada trimester ini makanan harus
disesuaikan dengan keadaan ibu, bila ibu hamil mempunyai berat badan lebih, maka makanlah
yang mengandung sumber energi dan lemak harus dikurangi dan memperbanyak mengkonsumsi
sayur dan buah yang segar.
Beberapa prinsip makanan yang baik selama kehamilan (Suririnah, 2004) :
1. Rubahlah cara makan, meskipun sudah makan dengan baik, ibu hamil sebaiknya
membutuhkan lebih banyak konsumsi protein, kalori (untuk energi). Vitamin dan
mineral seperti asam folat dan zat besi untuk perkembangan bayi.
2. Hindari makanan yang dapat membahayakan ibu dan janin seperti : daging dan telur
mentah, keju lunak, alkohol, juga kafein.
3. Jangan diet selama kehamilan, kehamilan bukan masa yang tepat untuk diet, hanya
akan membahayakan ibu dan bayi.
4. Makan dengan porsi kecil tapi sering, pada trimester pertama biasanya terdapat
keluhan mual muntah (Morning Sickness), cobalah atasi dengan makan dengan porsi
kecil tapi sering, hindari makanan pedas dan berminyak.
5. Minum vitamin ibu hamil secara teratur.
6. Minum air yang cukup gelas sehari.
7. Makanlah makanan yang berserat, buah-buahan dan syuran.
Beberapa menu makanan ibu hamil yang baik selama masa kehamilan yaitu sebagai berikut :
Sarapan Pagi
2 lembar roti gandum
1 gelas (200 ml) susu calsium
1 butir telur rebus
Selingan : buah pepaya 150 gram.
Makan Siang
Nasi putih 8 SM
Ayam bakar 1 potong
Tahu 2 potong sedang
Tempe 2 potong
Sayuran rebus sesuka
Selingan : buah melon 150 gram
Puding 2 potong.
28

Makan Malam
Nasi putih 8 SM
Sup jagung ayam
Tumis brokoli
Sapi lada hitam
Sebelum tidur : susu kalsium 1 gelas
(dr. Nany Djaja, SPGK, 2007).

Bagian Tubuh
Keadaan umum
Berat badan
Postur

Tanda Cukup Gizi


- Gesit, responsibel
- Normal sesuai tinggi dan bentuk
tubuh
- Tegak, tungkai lengan lurus

Otot

Pencernaan

Jantung

Vitalitas umum

Rambut

Kulit

Muka dan leher

Bibir

Mulut
Gusi

Lidah

- Merah normal, licin, tidak ada


luka.
- Tak
berlubang,
tidak
nyeri,mengilat, lurus dagu normal
bersih tidak ada perdarahan.
- Bersinar, bersih, selaput besar
merah tidak ada perdarahan

Bengkak, merah tua, jongot


membesar atau mengecil.
Lubang dak tambal, ompong,
pisisi tak beraturan.

- Tidak ada pembesaran


- Keras dan kemerahan

Pembesaran genodok
Bentuk seperti sendok dan
rapuh.

Gigi

Mata

Kelenjar
Kuku

Tanda Kurang Gizi


Lesu, apatis
Lebih kurang (sering kurang)

Bahu menurun, dada cekung,


bungkuk.
Kuat, kenyal, sedikit lemak di Lemah, jalan tidak tegak
bawah kulit
Nafsu makan baik
Kurang
nafus
makan,
pencernaan kurang baik,
diare, sembelit
Detak dan tekanan normal.
Detak jantung tak ada,
Tekanan darah normal sesuai usia. bising,
cepat,
irama
abnormal, tekanan darah
meningkat.
Ketahanan
baik,
energik, Mudah letih, kurang tenaga,
cukuptidur,penuh semangat.
mudah mengantuk, lesu.
Mengkilat,keras,
tak
mudah Seperti
serabut,
tak
rontok, kepala normal.
mengkilau, kurus, jarang,
mudah rontok.
Licin, cukup lembab, warna segar. Kasar, kering, pucat banyak
pigmen, kering bintik-bintik
merah.
Warna sama, licin tampak sehat.
Keabuan, bersisik, bengkak,
kehitaman dibawah mata,
sisik disekitar hidung dan
mulut.
Licin, warna bagus, lembab tidak Kering, bersisik, merah dan
bengkak.
bengkak, luka disudut bibir
serta bibir pecah-pecah.
Tidak luka dan selaput merah
Bengkak dan mulut kotor
Merah normal tak ada perdarahan
Mudah berdarah

Selaput dalam mata pucat,


merah.

29

Tungkai

- Kaki tidak bengkak, normal

Bengkak, nyeri betis, lemah.

Vitamin A
Birth defects are associated with vitamin A intake over 10 000IU per day. Birth defects associated
with excess vitamin A include malformation of the urinary and genital tract, skull and facial bones
and heart.
These defects occur within the first 6 weeksof pregnancy, so avoid consuming more than5000IU of
vitamin A if there is a chance you may become pregnant.
Vitamin C
Vitamin C is safe during pregnancy, but consuming high levels during pregnancy may result in a
rebound vitamin C deficiency in your baby following delivery. Avoid taking more than 10004000mgdaily to avoid this effect.
Vitamin D
Vitamin D is essential for proper bone and teeth development. However, excess levels (greater than
1000IU daily) can lead to hypercalcemia which can cause placental calcification and fetal arterial
stenosis.
From 20 weeks onward 1000-1200IU daily is recommended to promote optimal bone development of
the skull and other bones. Research shows that this amount also promotes optimal bone mass later in
the childs life.
Proper supplementation is especially important if the third trimester occurs during winter months
when inadequate sunlight reaches Canada for skin production of vitamin D.
Vitamin E
Vitamin E can inhibit proper coagulation of the blood and should not be taken in high amounts close
to delivery. Avoid taking more than 800IU per day from week 36 onward to decrease the risk of
excess bleeding during and after delivery.
Calcium
Calcium is important for both mothers and babys health during pregnancy. Supplementation can
help to prevent pregnancy-induced hypertension and pre-term labour.
However, excess amounts can increase the risk of kidney stones for the mother and can lead to
hypercalcemia (excess calcium) of the fetus and placenta. Avoid taking more than 1200IU daily.
Also avoid dolomite, bone meal and oyster-shell sources of calcium as these may be contaminated
with lead. Instead use professional quality supplements or consume more broccoli, alm

5. Memahami dan menjelaskan persalinan


5.1. Pemeriksaan kehamilan
1.Presumsi
30

Adalah perubahan yang dirasakan ibu / Kemungkinan /Dugaan hamil.Tanda- tanda dugaan hamil :
a. Amenorea (terlambat datang bulan)
b. Mual dan Muntah
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulanpertama.
Gejala ini sering terjadi pada pagi hari disebut morning sickness of pregnancy. Bila
terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan disebut dengan
Hiperemesis Gravidarum
c. Mengidam.
Pada beberapa wanita ditemukan adanya (ngidam makanan) yang mungkinberkaitan
dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisamengurangi rasa mual
dan muntah. Kondisi lainnya adalah Pica (mengidam)yang sering dikaitkan dengan
anemia akibat defisiensi zat besi ataupun adanyasuatu tradisi.
d. Sinkope atau Pingsan
Pingmentasi Kulit
Sekitar Pipi (Cloasma Gravidarum)
Keluarnya
Melanophore
Stimulating
Hormone
(MSH)
hipofisis
anteriormenyebabkan pigmentasi pada kulit.
Dinding perut-Stria livide dan albican-Linea Ningra dan alba
Sekitar Payudara-Hiperpigmentasi areola mamae-Putting susu makin
menonjol-Kelenjar montgomery menonjol-Pembuluh darah manifes sekitar
payudara
e. Salivasi berlebihan
f. Anoreksia atau tidak ada selera makan. Biasanya timbul pada TM I, kemudian nafsu
makan akan muncul kembali
g. Epulis (Hipertropi dari papil gusi)
a. Varices
Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh
darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.
Penampakanpembuluh darah itu terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki, betis
dan payudaradan dapat menghilang setelah persalinan.
b. Payudara tegang
Pengaruh estrogen dan progesteron dan somamotropin menimbulkan
depositlemak, air dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang,
ujungsyaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
c. Sering Kencing
Uterus yang membesar pada TM I akan menyebabkan tertekannya
kandungkencing. Pada TM II umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus
yangmembesar keluar dari rongga panggul dan pada TM III gejala ini dapat
timbul lagikarena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali
kandungkencing.
d. Obstipasi
Karena pengaruh hormon progesterone Dapat menghambat peristaltik usus
sehingga menyebabkan kesulitan untuk BAB.
2.Tanda tidak pasti kehamilan
Tanda tidak pasti kehamilan dapat ditentukan dengan :
1. Pembesaran uterus
2. Pada pemeriksaan dalam dijumpai :
- Tanda Hegar
Pada minggu-minggu pertama istmus uteri mengadakan hipertropi sehingga lebihpanjang dan
lebih lunak. Pada VT jika 2 jari tangan dalam diletakkan pada forniksposterior dan tangan yang
satunya pada dinding perut depan diatas simpisis, makaistmus uteri sedemikianlunaknya, seolaholah corpus uteri tidak berhubungandengan serviks.
-

Tanda Brackston Hicks


31

Kontraksi tidak teratur yang tidak menimbulkan rasa nyeri pada waktu pemeriksaan.Maka
kadang-kadang corpus uteri yang lunak menjadi lebih keras. Hal tersebutdisebabkan karena
timbulnya kontraksi.
- Tanda Piscasek
Uterus membesar kesalah satu jurusan hingga menonjol jelas kejurusan tersebut.Sehingga
pertumbuhan uterus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh didaerahimplantasidari blastosit dan
daerah insersi plasenta.
- Tanda Goodell
Pelunakkan serviks dikarenakan pembuluh darah dalam serviks bertambah dankarena timbulnya
oedema dari serviks dan hiperplasia kelenjar-kelenjar serviks. Jaringan ikat pada serviks banyak
mengandung kolagen, akibat kadar estrogenmeningkat, menyebabkan hipervaskularisasi maka
kosistensi serviks menjadi lunak.
- Tanda Chadwicks
Peningkatan vaskularisasi yang menimbulkan warna unggu kebiruan pada mukosavagina, vulva
dan serviksakibat meningkatnya hormon estrogen. Warna portio pun tampak livide.
3.Teraba Balotement
Adalah gerakan janin yang belum engaged, teraba pada minggu ke 16-18.Balotement adalah
tehnik mempalpasi suatu struktur terapung dengan menekanperlahan struktur tersebut dan
merasakan pantulannya. Jari pemeriksa dalam vaginamendorong dengan lembut kearah atas, janin
terdorong keatas kemudian janin turun kembali dan jari merasakan benturan lunak.
4. Pemeriksaan Tes Biologis Kehamilan positif
Tanda pasti kehamilan
a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat dikenal bagian-bagian janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar Rotgen tampak kerangka janin.
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin, dan dapat diperkirakan
tuanya kehamilan serta dapat menilaipertumbuhan janin
III. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan.
Riwayat
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan panggul
Uji Lab
Uji kehamilan
Urin
Uji semacam ini tersedia dipasaran atau distribusi medis. Uji tersebut dinyatakanpositif jika
konsentrasi hCG dalam urin mencapai 25 mI, biasanya terjadi pada saattidak menstruasi atau 1214 hari setelah konsepsi. Uji dengan hasil positif mempunyai nilai prediksi terhadap kehamilan
sebanyak 99,5 %. Hasil negatif palsudapat terjadi karena rendahnya konsentrasi hCG, sebagai
akibat urin yang terlaluencer, tanggal yang tidak akurat, KE atau gangguan pada ovum
Serum Beta hCG
a. Dideteksi 7 sampai 11 hari setelah konsepsi
b. Dilakukan 2 kali setiap 2 hari selama 10 minggu
c. Penyebab turunnya hCG biasanya karena aborsi spontan, ovum yang terganggu,dan kehamilan
yang dipertahankan setelah 12 minggu.
PENENTUAN USIA KEHAMILAN
32

Salah satu cara Penentuan usia kehamilan dapat dilakukan dengan taksiran kasar pembesaran
dan tinggi fundus Uteri yang dilakukan melaluipemeriksaan atau palpasi. Taksiran kasar
perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus :
- tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
- kehamilan 8 minggu
: telur bebek
- kehamilan 12 minggu : telur angsa
- kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
- kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
- kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
- kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
- kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
-kehamilan 36-42 minggu
: 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
PENENTUAN PERKIRAAN PARTUS
Penetuan perkiraan partus pada wanita dengan siklus haid teratur atau28 hari itu digunakan
rumus Naegele, Rumus ini menggunakan Hari Pertama haid Terakhir sebagai patokan Rumus.
perkiraan partus menurut rumus ini adalah :
Hari +7, Bulan 3, dan tahun + 1,
Misalnya haid terakhir tanggal 1-5-1990, perkiraan partus menurut rumus ini jatuh pada tanggal 8-21991. (Prawirohardjo, Sarwono, 1999, Ilmu Kebidanan, Edisi 3, Jakarta :YBP)
Tanda

Artinya

Kapan terjadi

Mulai dari beberapa


Perasaan
seolah-olah
Lightening, yaitu turunnya bayi. Kepala bayi minggu
sampai
bayi telah turun ke
telah masuk ke dalam panggul ibu
beberapajam
sebelum
bawah
persalinan dimulai
Keluar cairan dari vagina
(jernih, berwarna pink
atau sedikit mengandung
darah)

Show, yaitu lendir kental yang tertimbun di


Beberapahri
sebelum
serviks selama kehamilan. Ketika serviks
persalinan dimulai atau
mulai berdilatasi, lendir ini terdorong ke
pada awal persalinan
dalam vagina

Mulai dari beberapa jam


Keluar cairan encer yang Selaput ketuban pecah, yaitu pecahnya
sebelum
persalinan
memancar
atau kantung berisi cairan yg mengelilingi bayi
dimulai sampai setiap
mengucur dari vagina
selama dalam kandungan
saat selama persalinan
Kontraksi, yaitu mengkerut & mengendurnya
Pola kram yg teratur, yg
rahim. Semakin dekat saat persalinan,
mungkin
dirasakan
kontraksi ini semakin kuat & bisa Pada awal persalinan
sebagai nyeri punggung
menyebabkan nyeri karena serviks membuka
atau kram menstruasi
& bayi bergerak di sepanjang jalan lahir
5.2. Cara memimpin persalinan
Proses persalinan terbagi menjadi 4 kala :
1. Kala I : Pembukaan serviks.
2. Kala II : Kala pengeluaran janin.
3. Kala III : Kala pengeluaran plasenta.
4. Kala IV : Hingga 1 jam setelah plasenta lahir.
KALA I
Tanda-tanda dan gejala inpartu :
1. Penipisan dan pembukaan serviks.

33

2. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit
).
3. Cairan lender bercampur darah (show) melalui vagina.
4. Adanya HIS
.
Table 3. His ssesungguhnya dan his palsu
His Sesunggunya
His Palsu
1. Rasa sakit :
1. Rasa sakit :
- teratursemakin sering, berlangsung selama 30-70 - tidak teratur dan tidak sering (kontraksi Braxton
detik
Hicks)
- Interval makin pendek
- interval panjang
- semakin lama semakin kuat
- kekuatan tetap
- dirasakan paling sakit di
- dirasakan kuat di daerah
daerah punggung
perut
- intensitas makin kuat kalau
- tak ada perubahan walaupun
penderita berjalan.
penderita berjalan
2. Keluar show
2. Tidak keluar show
3. Serviks membuka dan menipis.
3.Serviks tertutup dan tak ada pembukaan.

Fase-fase dalam persalinan kala I :


1. Fase Laten
- Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks.
- Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.
- Pada umumnya fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.
2. Fase Aktif
- Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap (kontraksi dianggap adekuat,
memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau
lebih).
- Dari pembukaan 4 cm hingga mencaspai pembukaan lengkap atau 10 cm, akan terjadi dengan
kecepatan rata-rata 1 cm per jam(nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm
(multipara).
- Terjadi penurunan bagian terbawah janin.
- Fase ini berlangsung sekitar 5 jam (pada kehamilan pertama) dan 2 jam (pada kehamilan berikutnya)
Proses persalinan pada kala I :
1. Dimulai pada waktu serviks membuka karena his: kontraksi uterus yang teratur, makin sering,
makin nyeri; disertai pengeluaran darah-lendir (tidak lebih banyak dari darah haid).
2. Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa-dalam bibir porsio tidak dapat
diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah pada akhir kala I.
3. Lamanya tergantung paritas ibu : primigravida(kelahiran pertama) 12 jam, multigravida(kelahiran
kedua dan seterusnya) 7 jam.
4. Mekanisme pembukaan serviks adalah sebagai berikut : kontraksi segmen atas uterus dan retraksi
(regangan) segmen bawah uterus yang mengakibatkan pembukaan serviks. Akhirnya segmen bawah
uterus makin menipis, dan segmen atas uterus (korpus) makin menebal.
Tabel 4. Perbedaan antara his dan his palsu :
Betul-betul bersalin

Belum bersalin

34

- Mules-mules teratur(1jam 5 kali)


- Makin lama makin sering.
- Makin lama makin nyeri dan makin lama.
- Nyeri dimulai dari belakang menjalar ke depan
-Berjalan menambah nyeri.
-Berhubungan dengan pengerasan uterus.
-Keluar darah lendir.
-Serviks mendatar dan membuka
-Bagian terbawah sudah turun.
-Kepala tidak dapat digerakkan pada waktu mules.
-Sedativa tidak menghentikanmules-mules.

- Tidak teratur.
- Tidak ada perubahan.
- Tidak ada perubahan.
- Nyeri terutama di depan.
-Tidak ada perubahan.
-Tidak ada hubungan.
-Tidak keluar apa-apa.
-Tidak ada perubahan.
-Belum turun.
-Kepala tetap bebas.
-Sedativa dapat menghentikan mules-mules.

Jika dari hasil pemeriksaan di atas belum dapat dipastikan apakah persalinansejati atau palsu
maka dilakukan observasi ibu tersebut sambil memeriksakeadaan umum ibu dan janin melalui
anamnesis dan pemeriksaan fisik(tekanan darah, suhu, dan denyut nadi). Setiap ibu yang masuk ke
unit bersalindilakukan suatu surveillans janin (pemeriksaan janin waktu masuk) meliputi:
-uji nonstress (NST): penilaian ada tidaknya akselerasi denyut jantung janin dengan gerakan janin
-uji stress kontraksi (CST): penilaian frekuensi denyut jantung janin sebelum, selama, dan setelah
kontraksi uterus jika psaien telah in partu
Dengan pemeriksaan di atas dapat ditentukan apakah terdapat gawat janin atautidak.Pada kasus
persalinan palsu dan telah dilakukan tes di atas dan hasilnyanormal maka ibu dapat dipulangkan dari
unit bersalin. Jika terdapat hasil yangtidak normal maka ibu harus dirawat untuk memperbaiki
keadaan ibu danjaninnya
Pada primigravida retraksi (regangan, penipisan) mendahului pembukaan serviks, sedangkan pada
multigravida berlangsung bersama-sama.Inilah yang menentukan lamanya kala I. Kecepatan
pembukaan pada sepertiga pertama lambat, dan pada dua per tiga kedua cepat. Pembukaan lengkap =
10 cm.
5. His
Frekuensi : 1 kali/10 menit pada permulaan persalinan 2-3 kali/10 menit pada akhir kala I.
Lamanya : kurang lebih satu menit.
Nyerinya : berasal dari regangan seviks yang membuka.
Terjadi kalau tekanan intrauterine melebihi 20 mmHg. Biasanya dimulai dari tulang belakang yang
menjalar ke depan. Kontraksi uterus dimulai pada tempat kira-kira batas tuba dengan
uterus. Akibatnya terhadap janin : setiap kontraksi dapat menghambat aliran darah dari plasenta ke
janin. Kalau tekanannya melebihi 75 mmHg akan menyumbat aliran darah sama sekali. Kalau his
terlampau kuat, terlampau lama, atau terlampau sering dapat menimbulkan gawat janin.
6. Darah lendir
Darah lendir bercampur lendir yang keluar dari uterus akibat pergeseran selaput ketuban dengan
dinding uterus pada waktu pembukaan seviks.
America Academy of Pediatrics dan America College of Obstetricians and Gynecologists (1997)
merekomendasikan bahwa selama persalainan kala I, bila tidak ditemukan adanya kelainan, jantung
janin harus diperikasa segera setelah kontraksi setidaknya setiap 30 menit, kemudian setiap 15 menit
pada persalinan kala II. Jika digunakan pemantauan elektronik kontinu, grafik dinilai sekurangnya
setiap 30 menit selama persalinan kala I dan setidaknya setiap 15 menit selama persalinan kala II.
Untuk ibu hamil yang beresiko, auskultasi dilakukan setiap 15 menit selama persalinan kala I dan
setiap 5 menit selama persalinan kala II. Pemantauan elektronik kontinu dapat digunakan dengan
penilaian grafik setiap 15 menit selama persalinan kala II
35

KALA II
1. Dimulainya, hanya dapat diketahui dengan periksa dalam, dengan menemukan serviks yang
membuka lengkap (pembukaanlengkap, pembukaan 10 cm).
Tanda-tanda klinik lainnya ialah :
- nyeri his yang sangat hebat;
- pasien merasa ingin mengejan;
- darah-lendir bertambah banyak;
- selaput ketuban pecah;
- perasaan seperti mau buang air besar;
- hemoroid fisiologik mulai tapak.
2. Berakhir dengan lahirnya janin.
3. Lamanya
: Pada primigravida kira-kira 1 jam, multipara jam.
4. Mengejan
Disebabkan oleh turunnya kepala yang menekan rectum.Berakibat meningkatnya tekanan
intraabdominal yang memperkuat kontraksi uterus.Jangan dibiarkan kalau serviks belum
membuka lengkap atau dilakukan di luar his, karena regangan yang berlebihan pada ligamentum
serviks lateralis dapat menimbulkan prolapsus uteri (turun peranakan) di kemudian hari.
5. Perineum yang menggembung
Terjadi pada waktu kepala janin mencapai introitus vaginae.Bertambah gembung pada setiap
kontraksi uterus, yang dapat mengakibatkan robekan perineum, kecuali kalau dilakukan episotomi.
6. Kepala mulai tampak diantara labia minora (crowning).
7. Mekanismus persalinan.

Skema 1. Mekanisme kala II

36

Rekomendasi Pimpinan Persalinan Kala I dan II Normal pada Wanita tanpa Faktor Risiko Anestetik,
Medis atau Obstetris
1. Tanda vital ibu diperiksa sekurang-kurangnya setiap 4 jam.
2. Pemeriksaan vagina periodik menggunakan pelumas larut-air dan steril; hindari antiseptik
povidon-iodin dan heksaklorofen.
3. Diizinkan untuk minim cairan jernih, kadang-kadang potongan es batu, sedikit demi sedikit dan
memakai pelembab bibir. Hidrasi intravena diindikasikan bila persalinan memanjang.
4. Si ibu harus mempunyai pilihan untuk dapat berjalan-jalan selama persalinan kala I.
5. Pereda nyeri harus bergantung pada kebutuhan dan keinginan si ibu.
Dari American Academy of Pediatrics dan American College of Obstetricians and Gynecologists,
1997
KALA III
1. Dimulainya setelah bayi lahir lengkap.
2. Berakhir dengan lahirnya plasenta.
3. Lamanya biasanya 5 menit, tidak boleh lebih dari 15 menit.
4. Perlepasan plasenta merupakan akibat dari :
Retraksi otot-otot uterus setelah lahirnya janin yang akan menekan pembuluh-pembuluh darah ibu.
Kontraksinya berlangsung terus-menerus (tidak memanjang lagi ototnya).
1. Tanda lepasnya plasenta
a. Uterus menjadi globular, dan biasanya lebih kencang. Tanda ini terlihat paling awal.
b. Sering ada pancaran darah mendadak
c. Uterus naik di abomen karena plasenta yang telah terlepas, berjalan turun masuk ke segmen
bawah uterus dan vagina, serta massanya mendorong uterus ke atas.
Tanda-tanda ini kadang-kadang terlihat dalam waktu 1 menit setelah bayilahir dan biasanya dalam 5
menit.Kalau plasenta sudah lepas, dokter harusmemastikan bahwa uterus tetap berkontraksi kuat.Ibu
boleh diminta untukmengejan dan tekanan intraabdominal yang ditimbulkan mungkin cukup
untukmendorong plasenta. Kalau upaya ini gagal atau kalau pengeluaran spontantidak mungkin
karena anestesi, dan setelah memastikan bahwa uterusberkontraksi kuat, tekan fundus uteri dengan
tangan untuk mendorong plasentayang sudah terlepas ke dalam vagina
Talipusat menjulur keluar, atau kalu ditarik tidak ada tahanan.Segumpal darah keluar dari
vagina.Dengan menekan korpus uteri ke atas (ke arah kepala ibu), tidak lagi menarik talipusat ke atas.
1. Suntikan oksitosika (10 IU IM, atau 1 ampul)
Pemotongan Tali Pusat
Tali pusat dipotong di antara dua klem seperti yang dipasang 4 atau 5 cm dari abdomen janin dan
kemudian satu klem tali pusat dipasang 2 atau 3 cm dari abdomen janin. Sebaiknya dalam memilih
klem, gunakan klem plastik yang aman, efisien, mudah disterilkan.
Saat yang tepat mengklem tali pusat
Jika setelah lahir, bayi ditempatkan setinggi introitus vagina atau di bawahnya selama 3 menit dan
sirkulasi fetoplasenta tidak segera disumbat dengan klem tali pusat, sekitar 80 ml darah dapat
berpindah dari plasenta ke janin. Satu keuntungan dari transfusi plasenta tersebut adalah fakta bahwa
hemoglobin pada 80 ml darah plasenta yang berpindah ke bayi tersebut, memberikan 50 mg besi
sebagai simpanan bayi dan tentu saja mengurangi frekuensi anemia gizi besi pada masa bayi.
Pada percepatan perusakan eritrosit, seperti yang terjadi pada alloimunisasi ibu, bilirubin yang
terbentuk dari eritrosit tambahan tersebut ikut memperberat bahaya hiperbilirubinemi.Meskipun
secara teori risiko beban sirkulasi yang berlebihan akibat hipervolemia berat mengkhawatirkan,
terutama pada bayi prematur dan pertumbuhan terhambat, tambahan darah plasenta ke dalam sirkulasi
bayi tersebut biasanya tidak menimbulkan kesulitan.Oleh karena itu mengklem tali pusat setelah
pembersihan saluran nafas bayi pertama kali selesai biasanya memerlukan waktu 30 detik. Bayi tidak
dinaikkan di atas introitus pada persalinan pervaginam, juga tidak terlalu tinggi di atas dinding
abdomen ibu pada seksio sesarea

37

gambar 20. Pemotongan tali pusat


KALA IV
Diagnosis
Dua jam pertama setalah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu dan bayi. Keduanya baru
saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa si ibu melahirkan bayi dari perutnya dan bayi
sedang menyesuaikan diri dari dalam perut ibu ke dunia luar.Petugas/bidan harus tinggal bersama ibu
dan bayi untuk memastikan bahwa keduanya dalam kondisi yang stabil dan mengambil tindakan yang
tepat untuk melakukan stabilisasi.
Penanganan
Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20- 30 menit selama jam kedua. Jika
kontraksi tidak kuat, masase uterus sampai menjadi keras. Apabila uterus berkontraksi, otot
uterus akan menjepit pembuluh darah untuk menghentikan perdarahan. Hal ini dapat mengurangi
kehilangan darah dan mencegah perdarahan pasca persalinan.
Periksa tekanan darah, nadi kantung kemih, dan perdarahan setiap 15 menit pada jam pertama
dan setiap 30 menit selama jam kedua.
Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi. Tawarkan ibu makanan dan minuman
yang disukainya.
Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering.
Biarkan ibu beristirahat ia telah bekerja keras melahirkan bayinya. Bantu ibu pada posisi yang
nyaman.
Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi, sebagai permulaan
dengan menyusui bayinya.
Bayi sangat siap segera setelah kelahiran. Hal ini sangat tepat untuk memulai memberikan ASI.
Menyusui juga membantu uterus berkontraksi.
Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun, pastikan ibu dibantu karena masih dalam
keadaan lemah atau pusing setelah persalinan. Pastikan ibu sudah buang air kecil dalam 3 jam
pascapersalinan.
Ajari ibu atau anggota keluarga tentang :
bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi.
Tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi.
Nilai Apgar
Nilai Apgar adalah suatu cara praktis untuk menilai keadaan bayi baru lahir. Nilai Apgar merupakan
alat penyaring untuk menentukan pertolongan yang perlu segera diberikan kepada bayi baru lahir.
Nilai Apgar ditentukan dengan menilai denyut jantung, pernafasan, ketegangan otot, warna kulit dan
respon terhadap rangsangan (refleks); masing-masing diberi nilai 0, 1 atau 2:
1. Denyut jantung : dinilai dengan menggunakan stetoskop dan merupakan penilaian yang paling
penting.
- Jika tidak terdengar denyut jantung : 0
- Jika jantung berdenyut kurang dari 100 kali/menit :1
- Jika jantung berdenyut lebih dari 100 kali/menit : 2
2. Usaha untuk bernafas
- Jika tidak bernafas : 0

38

- Jika pernafasan lambat atau tidak teratur : 1


- Jika bayi menangis : 2
3. Ketegangan otot
- Jika otot lembek : 0
- Jika lengan atau tungkainya terlipat : 1
- Jika bayi bergerak aktif : 2
4. Refleks : dinilai dengan cara mencubit secara lembut dan perlahan
- Jika tidak timbul refleks : 0
- Jika wajahnya menyeringai : 1
- Jika bayi menyeringai dan terbatuk, bersin atau menangis keras : 2
5. Warna kulit
- Jika kulit bayi berwarna biru pucat : 0
- Jika kulit bayi berawarna pink dan lengan/tungkainya berwarna biru : 1
- Jika seluruh kulit bayi berwarna pink: 2.
Nilai Apgar 8-10 adalah normal, menunjukkan bahwa bayi berada dalam keadaan yang baik. Nilai 10
sangat jarang ditemui, hampir semua bayi baru lahir kehilangan 1 nilai karena kaki dan tangannya
yang berwarna kebiruan. Nilai Apgar yang kurang dari 8 menunjukkan bahwa bayi memerlukan
bantuan untuk menstabilkan dirinya di lingkungan yang baru. Nilai Apgar 0-3 menunjukkan bahwa
perlu
segera
dilakukan
resusitasi.
Penilaian Apgar secara rutin dilakukan dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir dan kemudian biasanya
diulang 5 menit kemudian. Nilai Apgar 1 menit menunjukkan toleransi bayi terhadap proses
kelahirannya. Nilai Apgar 5 menit menujukkan adaptasi bayi terhadap lingkungan barunya. Pada
keadaan tertentu, penilaian Apgar bisa kembali dilakukan pada menit ke 10, 15 dan 20. Jika pada
menit ke 20 nilai Apgar masih tetap rendah, hal ini merupakan resiko tinggi terjadinya kematian atau
penyakit.
Kelahiran melewati tanggal perkiraan seharusnya
Jika tanggal perkiraan persalinan telah melewati 1 minggu atau lebih, biasanya dilakukan pemeriksaan
terhadap bayi.Denyut jantung bayi diperiksa dengan menggunakan alat pemantau janin elektronik
sebanyak 1-2 kali/minggu.Selain itu, dilakukan pemeriksaan USG untuk melihat cairan ketuban dan
gerakan bayi.Bila ibu merasakan bahwa pergerakan bayi berkurang, harus segera menghubungi
dokter.Dokter juga melakukan pemeriksaan dalam untuk melihat perubahan pada serviks.
Jika tanggal perkiraan persalinan telah lewat 2 minggu biasanya dilakukan induksi persalinan.Hal ini
dilakukan untuk menghindari komplikasi, seperti gawat janin atau bayi yang terlalu besar.Gawat janin
terjadi jika bayi kekurangan oksigen, lalu denyut jantungnya menurun dan tidak dapat mentoleransi
stres pada persalinan.
Jika serviks menutup dan tidak memungkinkan untuk dilakukan induksi persalinan, serta hasil
pemeriksaan menunjukkan bahwa keadaan bayi baik, beberapa dokter ada yang menunda persalinan
sampai 1 minggu.
Induksi persalinan bisa dilakukan dengan menggunakan obat yang disebut oxytocin, yang
menyebabkan kontraksi rahim.Oxytocin diberikan melalui infus dan mulai bekerja dalam waktu 1-2
jam.Induksi persalinan juga bisa dilakukan dengan memecahkan selaput ketuban
Tabel 5. Tindakan yang tidak bermanfaat bahkan kemungkinan membahayakan :
Tindakan
Deskripsi dan keterangan

39

Tampon
Vagina

Tampon vagina menyerap darah tetapi tidak menghentikan perdarahannya.


Seorang ibu dapat terus mengalami perdarahan dengan tampon di dalam
vagina. Hal ini bahkan merupakan sumber terjadinya infeksi.

Gurita atau sejenisnya

Selama dua jam pertama segera setelah pasca-persalinan,adanya gurita


akan menyulitkan petugas pada saat memeriksa
fundus apakah berkontraksi dengan baik.
Bayi benar-benar siaga selama dua jam pertama setelah kelahiran. Hal ini
merupakan waktu yang baik bagi ibu dan bayi saling berhubungan.
Berikan kesempatan bagi keduanya untuk pemberian ASI.

Memisahkan
ibu dan bayi

Menduduki
sesuatu yang
panas

Duduk di atas bara yang panas dapat menyebabkan vasodilatasi,


menurunkan tekanan darah ibu dan menambah
perdarahan. Juga dapat menyebabkan dehidrasi

proses menolong persalinan

40

41

Gambar 21. Mekanisme normal persalinan

Beberapa kasus kelainan atau penghalang persalinan normal

Janin terlilit tali pusat


Tali pusat yang melilit janin bisa memicu kematian. Tetapi ternyata lilitan tali pusat tidaklah terlalu
membahayakan. Lilitan tali pusat menjadi bahaya ketika memasuki proses persalinan dan terjadi
kontraksi rahim (mulas) dan kepala janin mulai turun memasuki saluran persalinan. Lilitan tali pusat
42

menjadi semakin erat dan menyebabkan penekanan atau kompresi pada pembuluh-pembuluh darah
tali pusat. Akibatnya, suplai darah yang mengandung oksigen dan zat makanan ke bayi akan
berkurang, mengakibatkan bayi menjadi sesak atau hipoksia.
Sebab Janin terlilit tali pusat
Pada usia kehamilan sebelum 8 bulan umumnya kepala janin belum memasuki bagian atas
panggul. Pada saat itu ukuran bayi relatif masih kecil dan jumlah air ketuban banyak sehingga
memungkinkan bayi terlilit tali pusat. Pada kehamilan kembar dan air ketuban berlebihan atau
polihidramnion kemungkinan bayi terlilit tali pusat meningkat. Tali pusat yang panjang dapat
menyebabkan bayi terlilit. Panjang tali pusat bayi rata-rata 50 sampai 60 cm. Namun tiap bayi
mempunyai panjang tali pusat berbeda-beda. Dikatakan panjang jika melebihi 100 cm dan dikatakan
pendek jika panjangnya kurang dari 30 cm
Tanda bayi terlilit tali pusat
Pada bayi dengan usia kehamilan lebih dari 34 minggu, namun bagianterendah janin (kepala
atau bokong) belum memasuki bagian atas ronggapanggul. Pada janin letak sungsang atau
lintang yang menetap meskipun telahdilakukan usaha untuk memutar janin (Versi luar/knee
chest position) perludicurigai pula adanya lilitan tali pusat. Tanda penurunan detak jantung
janin dibawah normal, terutama pada saat kontraksi rahim.
Penyebab bayi meninggal karena tali pusat
Puntiran tali pusat secara berulang-ulang ke satu arah. Biasanya terjadi pada trimester pertama
atau kedua. Ini mengakibatkan arus darah dari ibu ke janin melalui tali pusat tersumbat total.
Karena dalam usia kehamilan tersebut umumnya bayi masih bergerak dengan bebas. Lilitan tali
pusat pada bayi terlalu erat sampai dua atau tiga lilitan. Hal tersebut menyebabkan kompresi
tali pusat sehingga janin mengalami kekurangan oksigen
Penanganan
Memberikan oksigen pada ibu dalam posisi miring. Namun, bilapersalinan masih akan
berlangsung lama dan detak jantung janin semakinlambat (bradikardia), persalinan harus segera
diakhiri dengan tindakanoperasi caesar. Melalui pemeriksaan teratur dengan bantuan USG
untukkmelihat apakah adagambaran tali pusat di sekitar leher. Namun, tidak dapat dipastikan
sepenuhnya bahwa tali pusat tersebut melilit leher janin atau tidak.Apalagi untuk menilai erat atau
tidaknya lilitan. Namun, dengan USGberwarna (collor dopper) atau USG 3 dimensi, Anda dapat lebih
memastikantali pusat tersebut melilit atau tidak di leher janin, serta menilai erat tidaknyalilitan
tersebut
6. Memahami dan menjelaskan hukum puasa dalam kehamilan
Kondisi fisik seorang wanita dalam menghadapi kehamilan dan saat-saat menyusui memang berbedabeda. Namun, pada dasarnya, kalori yang dibutuhkan untuk memberi asupan bagi sang buah hati
adalah sama, yaitu sekitar 2200-2300 kalori perhari untuk ibu hamil dan 2200-2600 kalori perhari
untuk ibu menyusui. Kondisi inilah yang menimbulkan konsekuensi yang berbeda bagi para ibu
dalam menghadapi saat-saat puasa di bulan Ramadhan. Ada yang merasa tidak bermasalah dengan
keadaan fisik dirinya dan sang bayi sehingga dapat menjalani puasa dengan tenang. Ada pula para ibu
yang memiliki kondisi fisik yang lemah yang mengkhawatirkan keadaan dirinya jika harus terus
berpuasa di bulan Ramadhan begitu pula para ibu yang memiliki buah hati yang lemah kondisi
fisiknya dan masih sangat tergantung asupan makanannya dari sang ibu melalui air susu sang ibu.
Kedua kondisi terakhir, memiliki konsekuuensi hukum yang berbeda bentuk pembayarannya.

43

1. Untuk Ibu Hamil dan Menyusui yang Mengkhawatirkan Keadaan Dirinya Saja Bila
Berpuasa
Bagi ibu, untuk keadaan ini maka wajib untuk mengqadha (tanpa fidyah) di hari yang lain ketika telah
sanggup berpuasa.
Keadaan ini disamakan dengan orang yang sedang sakit dan mengkhawatirkan keadaan dirinya.
Sebagaimana dalam ayat,
Maka jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka wajib
baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.(Qs. Al
Baqarah[2]:184)
Berkaitan dengan masalah ini, Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan, Kami tidak mengetahui
ada perselisihan di antara ahli ilmu dalam masalah ini, karena keduanya seperti orang sakit yang takut
akan kesehatan dirinya. (al-Mughni: 4/394)
2. Untuk Ibu Hamil dan Menyusui yang Mengkhawatirkan Keadaan Dirinya dan Buah Hati
Bila Berpuasa
Sebagaimana keadaan pertama, sang ibu dalam keadaan ini wajib mengqadha (saja) sebanyak harihari puasa yang ditinggalkan ketika sang ibu telah sanggup melaksanakannya.
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, Para sahabat kami (ulama Syafiiyah) mengatakan, Orang
yang hamil dan menyusui, apabila keduanya khawatir dengan puasanya dapat membahayakan dirinya,
maka dia berbuka dan mengqadha. Tidak ada fidyah karena dia seperti orang yang sakit dan semua ini
tidak ada perselisihan (di antara Syafiiyyah). Apabila orang yang hamil dan menyusui khawatir
dengan puasanya akan membahayakan dirinya dan anaknya, maka sedemikian pula (hendaklah) dia
berbuka dan mengqadha, tanpa ada perselisihan (di antara Syafiiyyah). (al-Majmu: 6/177, dinukil
dari majalah Al Furqon)
3 .Untuk Ibu Hamil dan Menyusui yang Mengkhawatirkan Keadaan si Buah Hati saja
Dalam keadaan ini, sebenarnya sang ibu mampu untuk berpuasa. Oleh karena itulah, kekhawatiran
bahwa jika sang ibu berpuasa akan membahayakan si buah hati bukan berdasarkan perkiraan yang
lemah, namun telah ada dugaan kuat akan membahayakan atau telah terbukti berdasarkan percobaan
bahwa puasa sang ibu akan membahayakan. Patokan lainnya bisa berdasarkan diagnosa dokter
terpercaya bahwa puasa bisa membahayakan anaknya seperti kurang akal atau sakit -. (Al Furqon,
edisi 1 tahun 8)
Untuk kondisi ketiga ini, ulama berbeda pendapat tentang proses pembayaran puasa sang ibu. Berikut
sedikit paparan tentang perbedaan pendapat tersebut.
Dalil ulama yang mewajibkan sang ibu untuk membayar qadha saja.
Dalil yang digunakan adalah sama sebagaimana kondisi pertama dan kedua, yakni sang wanita hamil
atau menyusui ini disamakan statusnya sebagaimana orang sakit. Pendapat ini dipilih oleh Syaikh Bin
Baz dan Syaikh As-Sadi rahimahumallah
Dalil ulama yang mewajibkan sang Ibu untuk membayar fidyah saja.

44

Dalill yang digunakan adalah sama sebagaimana dalil para ulama yang mewajibkan qadha dan fidyah,
yaitu perkataan Ibnu Abbas radhiallahuanhu, Wanita hamil dan menyusui, jika takut terhadap anakanaknya, maka mereka berbuka dan memberi makan seorang miskin. ( HR. Abu Dawud)
dan perkataan Ibnu Umar radhiallahuanhu ketika ditanya tentang seorang wanita hamil yang
mengkhawatirkan anaknya, maka beliau berkata, Berbuka dan gantinya memberi makan satu mud
gandum setiap harinya kepada seorang miskin. (al-Baihaqi dalam Sunan dari jalan Imam Syafii,
sanadnya shahih)
Dan ayat Al-Quran yang dijadikan dalil bahwa wanita hamil dan menyusui hanyaf membayar fidyah
adalah, Dan wajib bagi orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar
diyah (yaitu) membayar makan satu orang miskin. (Qs. Al-Baqarah [2]: 184)
Hal ini disebabkan wanita hamil dan menyusui yang mengkhawatirkan anaknya dianggap sebagai
orang yang tercakup dalam ayat ini.
Pendapat ini adalah
Hasan hafidzahullah.

termasuk

pendapat

yang

dipilih

Syaikh

Salim

dan

Syaikh

Ali

Dalil ulama yang mewajibkan sang Ibu untuk mengqadha dengan disertai membayar fidyah
Dalil sang ibu wajib mengqadha adalah sebagaimana dalil pada kondisi pertama dan kedua, yaitu
wajibnya bagi orang yang tidak berpuasa untuk mengqadha di hari lain ketika telah memiliki
kemampuan. Para ulama berpendapat tetap wajibnya mengqadha puasa ini karena tidak ada dalam
syariat yang menggugurkan qadha bagi orang yang mampu mengerjakannya.
Sedangkan dalil pembayaran fidyah adalah para ibu pada kondisi ketiga ini termasuk dalam
keumuman ayat berikut,
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar
fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin (Qs. Al-Baqarah [2]:184)
Hal ini juga dikuatkan oleh perkataan Ibnu Abbas radhiallahuanhu, Wanita hamil dan menyusui,
jika takut terhadap anak-anaknya, maka mereka berbuka dan memberi makan seorang miskin. (HR.
Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh Al Bani dalam Irwaul Ghalil). Begitu pula jawaban Ibnu
Umar radhiallahuanhu ketika ditanya tentang wanita hamil yang khawatir terhadap anaknya, beliau
menjawab, Hendaklah berbuka dan memberi makan seorang miskin setiap hari yang ditinggalkan.
Adapun perkataan Ibnu Abbas dan Ibnu Umar radhiallahuanhuma yang hanya menyatakan
untuk berbuka tanpa menyebutkan wajib mengqadha karena hal tersebut (mengqadha) sudah
lazim dilakukan ketika seseorang berbuka saat Ramadhan

DAFTAR PUSTAKA
http://id.scribd.com/doc/101641658/Diagnosis-Kehamilan-Zizou
Snell, RS, 1997, Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran,EGC, Jakarta.
Luis, Juncqueira, Jose Carneiro, 1991. Histologi Dasar, ed.3. EGC, Jakarta.
Guyton dan Hall.2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.Jakarta: EGC.
45

Manuaba, I.B.G.1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC
Manuaba, I.B.G. 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan Keluarga
Berencana. Jakarta: EGC
Mochtar, R. 1998 . Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC
Notobroto. 2003. Insiden Anemia. http://adln.lib.unair.ac.id. diperoleh 24 Februari, 2006.
Sherwood. L.2004. Fisiologi Manusia: Dari sel ke Sistem
Prawirohardjo S.Ilmu kebidanan edisi 4.PT Bina Pustaka Prawiro Rahardjo.
Prof Rustam. Synopsis obstetric Jilid 1. Jakarta : EGC.
Depkes. RI 1995. Sekitar kelahiran bayi yang perlu anda ketahui

46

Anda mungkin juga menyukai